LEMBAR KETERLAKASAAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE
Sekolah : SDN 1 Gajahrejo Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang Mata Pelajaran : IPA
Kelas : Siswa Kelas IV Tahun Pelajaran : 2022/2023 Alokasi Waktu : 2 × 35 Menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu Pendahukuan 1. Guru mengkondisikan kelas
2. Peserta didik menjawab guru saling memberi salam dan menjawab salam serta menyampaikan kabarnya masing-masing.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik 4. Peserta didik berdo’a dipimpin oleh
seorang peserta didik. (Beriman dan berakhlak mulia)
5. Guru mengajukan pertanyaan terkait materi yang sudah disiapkan sebelumnya 6. Siswa menjawab pertanyaan guru dan guru memberikan pengantar dan kaitan- nya dengan materi yang akan diajarkan 7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
10 Menit
Kegiatan Inti Sintak 1 :
Orientasi peserta didik terhadap masalah 8. Guru menayangkan video, materi dan gambar tentang Energi Panas dan Energi Bunyi.
9. Peserta didik diminta mengamati video dan gambar tentang Energi Panas dan Energi Bunyi (Pendekatan CLISS) 10. Peserta didik dan guru bertanya jawab
tentang isi video, materi dan gambar 11. Merumuskan masalah berdasarkan video
dan gambar
Sintak 2 :
Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
12. Peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok Masing-masing kelompok terdiri dari 5 sampai 6 orang
45 Menit
13. Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru tentang kegiatan yang akan dilakukan.
14. Guru membagikan LKPD
15. Peserta didik diminta membaca teks tentang “Energi Panas dan Energi Bunyi”
Sintak 3 : Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
16. Guru menayangkan mind map sebagai acuan diskusi kelompok.
17. Peserta didik diminta untuk menemukan kata kunci pada setiap paragraf
18. Peserta didik mendiskusikan masalah yang terdapat pada LKPD
19. Peserta didik mencari informasi yang sesuai dengan masalah yang terdapat pada LKPD
20. Peserta didik mengerjakan LKPD didalam kelompok (Gotong Royong) 21. Guru membmibing siswa mengerjakan
LKPD dalam kelompok
Sintak 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
22. Masing-masing kelompok menampilkan hasil LKPD nya secara bergiliran.
23. Kelompok yang lain bersama guru memberikan tanggapan terhadap hasil LKPD yang dibacakan perwakilan dari setiap perwakilan kelompok yang tampil.
24. Kelompok yang tampil memberikan umpan balik dari tanggapan kelompok lain
25. Peserta didik mengumpulkan LKPD Sintak 5 : Menganalisa dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah
26. Guru membahas LKPD yang telah dikumpulkan oleh peserta didik
27. Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik terhadap LPKD yang telah dikerjakan
28. Peserta didik mendengarkan penguatan 29. Peserta didik diberikan kesempatan oleh
guru bertanya mengenai materi yang belum dipahami
Kegiatan Penutup
30. Guru melakukan refleksi tentang ide pokok serta pemecahan masalah berkaitan dengan Energi Panas dan Energi Bunyi dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
31. Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran
32. Peserta didik mengerjakan evaluasi (Mandiri)
33. Guru memberikan tindak lanjut dan pesan-pesan moral
34. Peserta didik bersama guru menutup kegiatan pembelajaran dengan ucapan syukur (Beriman dan berakhlak mulia)
15 Menit
TAHAP-TAHAP MODEL CHILDREN LEARNING IN SCIENCE
Model CLIS (Children Learning In Science) merupakan model pembelajaran yang berusaha mengembangkan ide atau gagasan siswa tentang suatu masalah tertentu dalam pembelajaran serta merekonstruksi ide atau gagasan berdasarkan hasil pengamatan atau percobaan. Model pembelajaran CLIS memiliki karakteristik antara lain: (1) dilandasi oleh pandangan konstruktivisme, (2) pembelajaran berpusat pada siswa, (3) melakukan aktivitas hands-on/mind-on.
Model Children Learning in Science ini terdiri atas 5 tahap, yaitu:
1. Tahap Orientasi (orientation)
Tahap orientasi merupakan tahapan yang dilakukan guru dengan tujuan untuk memusatkan perhatian siswa. Orientasi dapat dilakukan dengan cara menunjukkan berbagai fenomena yang terjadi di alam, kejadian yang dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari atau demonstrasi. Selanjutnya menghubungkannya dengan topik yang akan dibahas.
2. Tahap Pemunculan Gagasan (elicitation of ideas)
Kegiatan ini merupakan upaya yang dilakukan oleh guru untuk memunculkan gagasan siswa tentang topik yang dibahas dalam pembelajaran. Cara yang dilakukan bisa dengan meminta siswa untuk menuliskan apa saja yang mereka ketahui tentang topik yang dibahas atau bisa dengan cara menjawab pertanyaan uraian terbuka yang diajukan oleh guru. Bagi guru tahapan ini merupakan upaya eksplorasi pengetahuan awal siswa. Oleh karena itu, tahapan ini dapat juga dilakukan melalui wawancara internal.
3. Tahap Penyusunan Ulang Gagasan (restructuring of ideas)
Tahap ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu: pengungkapan dan pertukaran gagasan (clarification and exchange), pembukaan pada situasi konflik (eksposure to conflict situation), serta konstruksi gagasan baru dan evaluasi (construction of new ideas and evaluation). Pengungkapan dan pertukaran gagasan merupakan upaya untuk memperjelas atau mengungkapkan gagasan awal siswa tentang suatu topik secara umum, misalnya dengan cara mendiskusikan jawaban siswa pada langkah kedua dalam kelompok kecil, kemudian salah satu anggota kelompok melaporkan hasil diskusi ke seluruh kelas. Dalam kegiatan ini guru tidak membenarkan atau menyalahkan gagasan siswa. Tahap pembukaan ke situasi konflik, siswa diberi kesempatan untuk mencari pengertian ilmiah yang sedang dipelajari di dalam buku teks. Selanjutnya siswa mencari beberapa perbedaan antara konsep awal mereka dengan konsep ilmiah yang ada dalam buku teks. Tahap kontruksi gagasan baru dan evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk mencocokkan gagasan yang sesuai dengan fenomena yang dipelajari guna mengkontruksi gagasan baru. Siswa diberi kesempatan untuk melakukan percobaan atau observasi, kemudian mendiskusikan- nya dalam kelompok untuk menyusun gagasan baru.
4. Tahap Penerapan Gagasan (application of ideas)
Pada tahap ini siswa dibimbing untuk menerapkan gagasan baru yang dikembangkan melalui percobaan atau observasi ke dalam situasi baru. Gagasan baru yang sudah direkonstruksi dalam aplikasinya dapat digunakan untuk menganalisis isu-isu dan memecahkan masalah yang ada di lingkungan.
5. Tahap Pemantapan Gagasan (review change in ideas)
Konsepsi yang telah diperoleh siswa perlu diberi umpan balik oleh guru untuk memperkuat konsep ilmiah tersebut. Dengan demikian, siswa yang konsepsi awalnya tidak konsisten dengan konsep ilmiah akan dengan sadar mengubahnya menjadi konsep ilmiah