• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBARAN ASISTENSI TUGAS

N/A
N/A
Mubarak Zaki

Academic year: 2023

Membagikan "LEMBARAN ASISTENSI TUGAS"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

Tugas utama: merencanakan sawah di daerah aliran sungai di Sumatera Barat. Nama Proyek: Daerah Irigasi Sungai Lembang, Solok, Sumatera Barat. Tugas Utama: Merencanakan Sawah di Daerah Aliran Sungai di Sumatera Barat Nama Proyek: Daerah Irigasi Sungai Batang Lembang. Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan, kekuatan dan kesehatan sehingga kami dapat dengan lancar menyelesaikan tugas penting bidang irigasi dan teknik hidrolik I ini.

Tn. Ir Februarman, M.T selaku Ketua Kelompok Keahlian Teknik Pengairan yang memfasilitasi kami dalam melaksanakan tugas besar Irigasi dan Pengairan ini. Para asisten laboratorium mekanika fluida dan hidrolika yang telah memberi kami bimbingan, arahan dan arahan dalam pelaksanaan tugas besar ini. Rekan-rekan seperjuangan dan seluruh pihak yang ikut serta membantu dalam proses penyelesaian Tugas Besar ini.

Semoga tugas besar ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan khususnya bagi diri kita sendiri. Dalam melaksanakan tugas besar Perencanaan Irigasi ini, bantuan aplikasi Google Earth Pro digunakan untuk merancang bendungan yang akan dibangun di Batang Lembang di Solok, Sumatera Barat.

gambar 1.1 Catchment Area
gambar 1.1 Catchment Area

Latar Belakang Irigasi

Kebutuhan air riil untuk areal usaha pertanian meliputi evapotranspirasi (ET), jumlah air yang dibutuhkan untuk operasi tertentu seperti penyiapan tanah dan pertukaran air, serta kehilangan air selama penggunaan.

Pengertian dan Tujuan Irigasi .1 Pengertian Irigasi .1Pengertian Irigasi

Tujuan Irigasi

Jenis-Jenis Irigasi

  • Irigasi Tetes (Trickle)
  • Irigasi Genangan/Sawah (Basin Irigation)
  • Irigasi Luapan (Border)
  • Irigasi Alur
  • Irigasi Surjan
  • Irigasi Permukaan
  • Irigasi Lokal
  • Irigasi dengan Penyemprotan
  • Irigasi Pasang-Surut

Teknik penyediaan air genangan dapat diterapkan pada fasilitas apa pun, dengan kehati-hatian dalam desain, penempatan, dan prosedur pengoperasian. Irigasi luapan dilakukan dengan membuat saluran paralel yang menampung lapisan tipis air yang bergerak dari satu sisi ke sisi lainnya. Irigasi luapan cocok digunakan pada lahan yang permukaannya relatif datar atau dapat dilakukan dengan biaya yang cukup murah tanpa mengurangi produksi.

Irigasi alur dilakukan dengan cara mengalirkan air melalui alur-alur atau saluran-saluran kecil yang dibuat searah atau dipotong melintang pada lereng. Keuntungan dari irigasi alur adalah mengurangi penurunan berat akibat penguapan, mengurangi pendangkalan tanah yang berat dan mempercepat pengolahan tanah setelah pemberian air. Irigasi alur cocok untuk memberikan air pada tanaman yang mudah rusak jika bagian tanaman terkena air.

Irigasi permukaan merupakan suatu sistem irigasi yang menyalurkan air langsung ke sungai melalui bangunan tikungan atau melalui saluran masuk bebas, kemudian air irigasi tersebut dialirkan secara gravitasi melalui saluran-saluran ke lahan pertanian. Air yang disemprotkan akan seperti kabut, sehingga tanaman mendapat air dari atas, daunnya akan basah terlebih dahulu, barulah menetes ke bawah sampai ke akar.

Gambar 2.3.2. Irigasi Curah
Gambar 2.3.2. Irigasi Curah

Kebutuhan Air

Evaporasi

Namun jika tidak memiliki alat tersebut, Anda dapat menggunakan rumus empiris Penmann, Hargreaves, Thornthwaite atau Blaney Criddle. Dalam kajian menghitung besarnya penguapan dapat digunakan rumus empiris Penmann yang diberikan sebagai berikut (Soemarto, CD.

Transpirasi

Evaporasi Potensial

Suhu rata-rata bulanan di Indonesia berkisar antara 24-29oC dan tidak berbeda jauh dari bulan ke bulan. Kelembaban relatif (dalam persen) adalah perbandingan antara tekanan uap air dan tekanan uap air jenuh. Nilai n adalah jumlah jam potensial matahari bersinar dalam sehari, sedangkan nilai n adalah jumlah jam sebenarnya matahari bersinar dalam sehari.

Untuk wilayah khatulistiwa yang luas, N adalah sekitar 12 jam per hari dan tidak jauh berbeda dari bulan ke bulan.

Curah Hujan

Curah Hujan Efektif

Jika curah hujan berturut-turut melebihi Re = 30+6x atau curah hujan hitung >Re, maka curah hujan efektif = Re hitung. Jika dihitung ulang, maka curah hujan efektif = banyaknya curah hujan berturut-turut. curah hujan tahunan selama n tahun diurutkan dari terendah hingga tertinggi).

Curah hujan efektif tanaman

Kebutuhan Air Tanaman

  • Untuk Penggunaan Konsumtif
  • Untuk Pembibitan
  • Untuk Penggantian Lapisan Air

Kebutuhan air tanaman dapat diartikan sebagai jumlah (kuantitas) air yang sebenarnya digunakan untuk pertumbuhan tanaman (untuk evaporasi dan transpirasi) agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kebutuhan air tanaman adalah jumlah air yang dibutuhkan untuk menggantikan air yang hilang akibat penguapan. Air yang menguap dapat melewati permukaan air bebas menuju permukaan tanah (evaporasi), atau melalui daun tumbuhan (transpirasi).

Besar kecilnya ETo dipengaruhi oleh faktor iklim yaitu: suhu, kelembaban relatif, sinar matahari dan kecepatan angin.Upaya pengurangan kebutuhan air tanaman tidak dapat dilakukan dengan menurunkan nilai ETo (karena berkaitan dengan faktor iklim), namun dapat juga dilakukan dengan cara menurunkan nilai ETo. hanya dapat dilakukan dengan cara menurunkan nilai k. Air untuk penyemaian diberikan bersamaan dengan air untuk pengolahan tanah yaitu 20-30 hari sebelum tanam.

Perhitungan Curah Hujan

  • Perhitungan Curah Hujan Efektif
  • Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi
  • Perhitungan Pola Tata Tanam Metode KP PU

Total kebutuhan air irigasi yang diukur pada lubang inlet dalam satu periode merupakan hasil perkalian antara kebutuhan air pada lahan sawah dengan faktor efisiensi dan jumlah hari dalam satu masa tanam. Contoh penghitungan kebutuhan air irigasi dengan metode KP PU untuk pola tanam I adalah sebagai berikut. Kebutuhan air untuk persiapan lahan diperoleh dari tabel interpolasi hubungan antara (ETo + P) dengan T dan S, kemudian bulan Februari (periode I).

Persiapan permukaan tanah dengan rasio permukaan bulan Februari (Periode I), dihitung dengan rumus: Rasio permukaan PL = kebutuhan air untuk rasio PL x PL. WLRnya sama dengan nol karena pada periode Februari belum ada WLR karena lahan masih dalam tahap budidaya. WLRnya sama dengan nol karena pada bulan Februari I belum ada WLR karena lahan masih dalam tahap budidaya.

Curah hujan efektif diperoleh dari hasil perhitungan curah hujan efektif dengan metode KP PU.

Tabel 2.1 Skema Pola Tanam dan Koefisien Tanaman (Kc)
Tabel 2.1 Skema Pola Tanam dan Koefisien Tanaman (Kc)

Kebutuhan Air

Ketersediaan air

Data meteorologi Deskripsi satuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agustus Sep Okt Nov Des

TABEL 3.3e TAHUN 2007-2016
TABEL 3.3e TAHUN 2007-2016

Limit Evapotranspirasi (Ep)

Debit Aliran (Q)

  • Perencanaan Debit Saluran Irigasi
  • Perhitungan Saluran Irigasi

Peta keadaan perluasan saluran skala 1 : 2000 dengan garis ketinggian dengan interval 0,5 m untuk daerah dataran dan 1 m untuk daerah perbukitan. Profil memanjang dengan skala horizontal 1 : 2000 dan skala vertikal 1 : 200 (atau skala 1 : 100 untuk saluran berkapasitas kecil bila diperlukan). Profil melintang skala horizontal dan skala vertikal 1:200 (atau skala 1:100 untuk saluran berkapasitas kecil) dengan interval 50 m untuk bagian lurus dan interval 25 m untuk bagian tikungan.

Debit rencana adalah jumlah limpasan air hujan dalam satu hari dari suatu daerah dimana air tersebut akan dibuang karena adanya curah hujan satu hari pada daerah tersebut. Air hujan yang tidak tertahan atau meresap dalam jangka waktu 24 jam diasumsikan mengalir pada hari yang sama, sehingga menghasilkan debit rencana yang konstan. Apabila air dari jaringan saluran juga digunakan untuk keperluan selain irigasi, maka debit yang direncanakan harus ditingkatkan sebesar jumlah yang diperlukan untuk tujuan tersebut, dengan mempertimbangkan efisiensi aliran.

Jumlah air yang dibutuhkan pada sawah berbeda-beda tergantung pada tahap pertumbuhan tanaman dan tergantung pada cara pengolahan lahan. Banyaknya kebutuhan air di sawah untuk tanaman ladang dihitung seperti dalam menghitung hasil panen padi. Untuk tujuan perencanaan, diasumsikan bahwa seperempat hingga sepertiga air yang diekstraksi akan hilang sebelum mencapai ladang.

Kerugian akibat evaporasi dan perkolasi umumnya kecil dibandingkan total kerugian akibat kegiatan eksploitasi.

TABEL PERHITUNGAN  KEBUTUHAN AIR RENCANA PADI - PADI - PADI DAERAH IRIGASI Sungai Batang Lembang
TABEL PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR RENCANA PADI - PADI - PADI DAERAH IRIGASI Sungai Batang Lembang

SKEMA JARINGAN IRIGASI

CROPWAT 8.0

Standar Operational Prosedur (SOP) Cropwat 8.0

CWR atau kebutuhan air tanaman, mengakumulasi kebutuhan irigasi tanaman dimana tabel tersebut memberikan data tahapan, bulan, dekade, koefisien tanaman, evapotranspirasi tanaman atau ETc dalam mm/hari atau mm/des, curah hujan efektif dan kebutuhan irigasi. Aplikasi ini memudahkan dalam menghitung kebutuhan air tanaman dan cara merencanakan pengairan pada tanaman yang ingin Anda ketahui. Perangkat lunak CROPWAT 8.0 juga dapat digunakan untuk mengevaluasi praktik irigasi petani dan menilai kinerja tanaman terkait dengan kebutuhan air.

Kemudian kita isi data-data yang sudah kita peroleh sebelumnya, mulai dari data negara, data ketinggian, lintang dan bujur yang kita peroleh dari Google Earth Pro, serta stasiun yang digunakan. Kemudian kita isi data Min Temp dan Max Temp yang kita peroleh dari data klimatologi pada Tabel 3.1b. Selanjutnya atur terlebih dahulu satuan radiasi matahari Cropwat 8.0 pada menu bar settings – options – Units Sunshine – pilih % of day length.

Kemudian kita isi data radiasi matahari atau solar yang kita peroleh dari data klimatologi pada tabel 3.1d, maka akan muncul nilai Rad dan ETo secara otomatis. Lalu kita pindah ke menu Rain dan atur perhitungan Fixed Percentage di menu bar Setting - Options - Curah Hujan - lalu pilih persentase jenis tanaman yang akan ditanam, misalnya Fixed Percentage untuk padi 80%. Selanjutnya kita isi data stasiun yang kita gunakan dan data Rain berdasarkan data Re80% Effective Rainfall untuk padi, maka akan muncul nilai EffRain secara otomatis.

Untuk memasukkan nama tanaman, Anda dapat mengklik Buka untuk membuka layar Temukan File, lalu pilih FAO dan klik Beras untuk Beras. Kemudian muncul tampilan seperti pada gambar, untuk tanggal tanam kita sesuaikan dengan alternatif bulan yang sudah kita pilih dan centang Direct seeding. Kemudian pilih Open pada bar dan akan muncul tampilan file yang terbuka, lalu pilih jenis toe Black Clay Toe.

Kemudian klik pada bagian CWR untuk menampilkan output dari data yang dimasukkan dan akan muncul tampilan seperti pada gambar. Selanjutnya kita lihat grafik bagian Rain dengan cara memperkecil menu bagian lainnya menyisakan bagian Rain dan Climate/ETo, lalu kita klik Chart, maka akan muncul grafik seperti pada gambar. Kemudian kita klik Printer Setup untuk mengatur ukuran kertas dan model orientasinya menjadi Portrait atau Landscape dan kita cetak dalam bentuk PDF dan kita pilih tempat dimana kita akan menyimpan hasilnya.

TABEL 3.1b  DATA TEMPERATUR UDARA ( o C/Hari)
TABEL 3.1b DATA TEMPERATUR UDARA ( o C/Hari)

Analisa Cropwat 8.0

Kesimpulan

Saran

Direktorat Irigasi.Standar Perencanaan Irigasi.Kriteria Perencanaan Jakarta Ruas Jaringan Irigasi KP-01 Kriteria Perencanaan Ruas Bangunan Utama KP-02 Kriteria Perencanaan Ruas Kanal KP-03. Waktu paparan rata-rata dari jam paparan maksimum yang mungkin (N) untuk bulan dan garis lintang yang berbeda.

SALURAN PRIMER

SALURAN SEKUNDER (BA1)

SALURAN SEKUNDER (BA2)

Gambar

gambar 1.1 Catchment Area
Gambar 2.3.1. Irigasi Tetes
Gambar 2.3.3. Irigasi Genangan
Gambar 2.3.2. Irigasi Curah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini yaitu: (i) Perlu adanya analisis frekuensi data curah hujan dalam menentukan distribusi curah hujan yang sesuai

Metode Gumbel Metode Gumbel adalah metode statistik yang digunakan untuk memodelkan distribusi ekstrim dan sering digunakan dalam hidrologi untuk analisis curah hujan ekstrem.. Curah