• Tidak ada hasil yang ditemukan

LINGKUNGAN FISIK TEMPAT KERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "LINGKUNGAN FISIK TEMPAT KERJA"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

Amalia, ST, MT

LINGKUNGAN FISIK

TEMPAT KERJA

(2)

Latar Belakang

• Interaksi manusia dengan alat / mesin

• Used-Interactive, Used-Friendly

• Display yang ergonomis

• Sistem kerja & lingkungan kerja yang nyaman

(3)

Lingkungan Kerja Fisik

Segala sesuatu yang ada di sekitar para

pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam

menjalankan tugas-tugas yang dibebankan

padanya.

(4)

Beberapa hal yang mempengaruhi Lingkungan Kerja Fisik adalah :

Faktor Pengaruh Lingkungan

Temperatur

Sirkulasi Udara

Kelembaban

Cahaya

Getaran Kebisingan

Warna Bau

Ketinggian

Gravitasi

(5)

IKLIM KERJA

• Iklim kerja adalah suatu kondisi kerja yang merupakan perpaduan antara suhu udara, kelembaban udara, kecepatan gerakan udara dan suhu radiasi.

Heat Stress merupakan beban iklim kerja yang diterima tubuh manusia dan faktor non-iklim meliputi panas metabolisme tubuh, pakaian kerja dan

aklimatisasi

Heat stress = suhu tunggi + kelembaban tinggi + kerja fisik

Heat strain = efek yang diterima tubuh manusia atas beban tekanan panas

(6)

IKLIM KERJA

T E M P E R A T U R ( 1 )

• Temperatur : ukuran panas-dinginnya dari suatu keadaan.

Satuan ºC atau ºF

• Temperatur Badan

Core Temperature :

Suhu konstan dengan sedikit berfluktuasi sekitar 37 derajat

Exp : otak, jantung, perut bag dalam

Shell Temperature :

Terdapat pada otot, tangan, kaki dan seluruh bagian kulit yang menunjukkan variasi tertentu

• Kemampuan manusia utk menyesuaikan diri :

Dengan temperatur luar : perubahan diluar tubuh tidak melebihi

20% untuk kondisi panas dan 35% untuk kondisi dingin

(7)

IKLIM KERJA

T E M P E R A T U R ( 2 )

• Faktor yang mempengaruhi Suhu Tubuh: (a) Kecepatan metabolisme basal, (b) Rangsangan saraf simpatis, (c) Hormon pertumbuhan (d) Hormon tiroid, (e) Hormon kelamin, (f) Gangguan organ, (g) Lingkungan

• Pertukaran Panas dengan Lingkungan:

– Conduction (hantaran) – Convection

– Evaporasi

– Radiation

(8)

IKLIM KERJA

T E M P E R A T U R ( 3 )

Keseimbangan panas dalam tubuh manusia

S = M – E +R + C – W

Dimana :

S : kondisi keseimbangan tubuh mns

M : metabolisme tubuh

E : panas yg hilang krn evaporasi

R : pertukaran panas krn radiasi

C : pertukaran panas akibat konveksi

W: aktivitas kerja

(9)

IKLIM KERJA

T E M P E R A T U R ( 4 )

• Hubungan Temperatur pada produktivitas (Sutalaksana, 1979)

Berapa suhu yang nyaman untuk ruang rapat, ruang

olahraga, ruang dapur/kafetaria???

(10)

IKLIM KERJA

T E M P E R A T U R ( 5 )

• RESPON FISIOLOGIS

(11)

IKLIM KERJA

T E M P E R A T U R ( 6 )

• Heat Related Disease

– Heat Rash – Heat syncope – Heat cramp

– Heat exhaustion (Kelelahan akibat panas) – Heat stroke

– Miliaria – Dehidrasi – Hipertermia

– Multiorgan-dysfunction syndrome continuum

(12)

IKLIM KERJA

T E M P E R A T U R ( 7 )

Penanganan

Menggantikan Cairan Pindahkan korban

keruangan yg lebih dingin

Basahi kulit korban dgn pakaian basah / air

Berikan Kompres dingin Untuk Kram, pijat otot

yg terkena

Rujuk ke pertolongan medis

Pencegahan

– Menurunkan kondisi panas lingkungan kerja dengan penerapan teknologi

pengendalian

Spot cooling

Ventilasi (cross ventilation, natural draft)

Metal shielding

AC

Remote control

Personal protective device / APD

– Pengaturan waktu kerja

Hitung maximum allowable exposure time dan minimum recovery time

Work-rest regimen

– Suplementasi air dan garam

(13)

IKLIM KERJA

T E M P E R A T U R ( 8 )

• Standar, Prosedur, Rekomendasi

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.PER. 13/MEN/X/2011, tentang NAB faktor fisika dan kimia di tepat kerja

Threshold Limit Value (TLV) American Conference of Governmental Industrial Hygienist (ACGIH, 2012)

(14)

IKLIM KERJA

S I R K U L A S I U D A R A

• Sirkulasi udara adalah proses pergantian udara di ruang

dengan memasukkan udara dari luar dan membuang udara di dalam

• Sirkulasi udara dapat direkayasa dengan menggunakan sistem

pengeluaran udara (exhaust system) dan pemasukan udara

(supply system) dengan menggunakan fan

(15)

IKLIM KERJA

K E L E M B A B A N

• Kelembaban adalah ukuran banyaknya kadar air yang terkandung dalam udara.

• Kelembaban biasanya dinyatakan dengan persentase (%), dengan rumus:

• Semakin tinggi dan lembap lingkungan kerja, maka akan semakin banyak juga oksigen yang diperlukan untuk metabolisme dan akan semakin cepat juga peredaran darah dalam tubuh kita, sehingga denyut jantung akan semakin cepat. Ini berakibat pengurangan energi yang sangat besar pada tubuh manusia sehingga pekerja akan cepat lelah

(16)

RADIASI

• Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau gelombang

elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber radiasi

• Jenis Radiasi:

– Radiasi Pengion

– Radiasi Non-pengion

(17)

PENGARUH RADIASI

• efek genetik

• efek somatik.

Pengaruh radiasi terhadap manusia

Ditinjau dari dosis radiasi efek deterministik

efek stokastik

.
(18)

SUMBER RADIASI

Gel. Radio, TV, radar, peralatan industri.

Sinar Ultra Ungu (Ulta violet) Sumber : Sinar matahari, lampu pijar,

pengerjaan laser, pengelasan, dll.

Sinar Infra Merah Sumber : benda pijar, tanur Menyebabkan katarak mata

Sinar Laser Sumber : pengelasan, pemotongan,pelapisan, alat optis, operasi kedokteran.Mengakibatkan efek pada kulit dan kerusakan mata

PENGENDALIAN RADIASI

1. Eliminasi

2. Menjauhi sumber,

mengembalikan sumber, deteksi sumber dan aktivitas

3. Limitasi

4. Pengendalian administrative, 5. Hindari kontak langsung dgn

kacamata UV/Kobalt Biru 6. Pemeriksaan kesehatan 7. Penggunaan APD

(19)

PENCAHAYAAN

• Untuk melihat benda / obyek kerja

• Faktor yang menentukan dalam lingkup kerja

- Ukuran obyek

- Derajat kontras obyek & sekelilingnya - Luminensi

- Lama melihat

• Satuan

- Lilin : Satu kesatuan kekuatan sumber cahaya

- Lumen (Lm): Arus cahaya yang ditimbulkan oleh sumber cahaya kesemua arah

- Luks (Lx): Satuan penerangan yang per m2 nya jatuh cahaya 1 lumen - Lilin / m2 : Arus cahaya yang dipantulkan oleh daerah atau obyek kerja 

dinyatakan dalam lilin / m2

(20)

PENCAHAYAAN

• Sumber Pencahayaan:

– Pencahayaan Alam – Pencahayaan Buatan

• Ciri Penerangan yang baik:

– Sinar / cahaya cukup

– Sinar / cahaya tidak menyilaukan – Tidak terdapat kontras yg tajam – Brightness ( terangnya cahaya)

– Distribusi cahaya & penebaran cahaya

– Warna

(21)

PENCAHAYAAN

• Sifat terlihat (visibilitas)

Suatu obyek bagi seseorang  perbandingan ukuran obyek dan ukuran obyek terkecil yang dapat dilihat.

KETAJAMAN PENGLIHATAN:

Do : Ukuran obyek terkecil yang dapat dilihat D : ukuran sudut suatu benda

t : benda dengan tinggi tertentu

d : jarak benda dengan orang / pekerja

(22)

PENCAHAYAAN

• KONTRAS

– Perbedaan derajat terang yang relatif diantara obyek dan sekelilingnya C = L1 – L2

L

L1 = Derajat terang dari obyek L2 = Derajat terang dari sekeliling L = Luminensi, lilin / m2

• Hubungan Do, C, & Luminesi

Do = Ukuran benda, derajat C = Kontras

L = Luminensi g = log (9 – 01 A) A = Usia dalam tahun

(23)

Iritasi, mata berair dan kelopak mata berwarna merah

Penglihatan rangkap dan sakit kepala.

Ketajaman penglihatan merosot, demikian pula kepekaan terhadap

perbedaan dan kecepatan pandangan.

Kekuatan menyesuaikan ( accomodation ) dan

konvergensi menurun.

Kelelahan mata

Pegal di daerah mata dan sakit

kepala di sekitar mata

Kerusakan mata

Kelemahan mental

.

PENCAHAYAAN

DAMPAK SILAU

(24)

• Pemilihan jenis lampu

• Menempatkan penerangan sedemikian rupa sehingga tidak langsung mengenai bidang yang mengkilap.

• Tidak menempatkan benda-benda yang berbidang mengkilap di muka jendela yang langsung memasukkan sinar matahari

• Penggunaan alat-alat pelapis bidang yang tidak mengkilap.

• Mengusahakan agar tempat-tempat kerja tidak terhalang oleh bayangan suatu benda.

• Perbaikan kontras

• Meninggikan penerangan min 2x

• Pemindahan tenaga kerja dengan visus yang setinggi-tingginya

.

PENCAHAYAAN

PENGENDALIAN & PENCEGAHAN

(25)

PENCAHAYAAN

CIE (Commission International de l’Eclairage) dan IES

(Illuminating Engineers Society) telah

menerbitkan tingkat

pencahayaan yang

direkomendasikan

untuk berbagai

pekerjaan.

(26)

• Warna % cahaya yg terpantul

• White 85%

• Light cream 75%

• Light gray 75%

• Light blue 55%

• Dark blue 10%

• Maple 7%

• Walnut 16%

• Mahogany 12%

.

PENCAHAYAAN

REFLEKSITAS CAT & BAHAN KAYU

(27)

KEBISINGAN

1. Sound Level Meter 2. Oktaf Band Analyser 3. Narrow Band Analyser

4. “Tape Recorder” Frekwensi 20 – 20 KHz

5. Impact Noise Analyser

6. Personal Noise Dosis Meter

(28)

KEBISINGAN

JENIS KEBISINGAN

1) Kebisingan Kontinue (KK) dengan spektrum frekuensi luas Ex. : Mesin, kipas angin

2) KK dengan Spektrum Frekuensi Sempit Ex : Gergaji sirkuler

3) Kebisingan Intermitent

Ex : Lalu lintas, suara kapal terbang di Bandara 4) Kebisingan Impulsif

Ex : Tembakan senjata, meriam, ledakan 5) Kebisingan Impulsif Berulang

Ex : Mesin tempa perusahaan

(29)

KEBISINGAN

Contoh Ukuran

Kebisingan

(30)

KEBISINGAN

EFEK KEBISINGAN

• EFEK AUDITORY

– Temporary threshold shift (TTS)

– Noise-induced permanent threshold shift (NIPTS)

EFEK NON-AUDITORY – Stress

– Perubahan perilaku kejiwaan – Perubahan pola perilaku

– Perubahan fisiologis

(31)

KEBISINGAN

PENANGANAN EFEK KEBISINGAN

• AUDITORY

– TTS: Pemulihan secara eksponensial (40dB = ± 16 jam atau beberapa jam dalam 2-4 minggu)

– NIPTS: Pindah area kerja dengan NAB < 85 dB

NON-AUDITORY

– Melepaskan hormon stres dengan olahraga

– Menurunkan tekanan darah melalui latihan relaksasi, pengaturan nafas, meditasi

(32)

KEBISINGAN

PENGENDALIAN KEBISINGAN

Sumber Medium Penerima

PENANGGULANGAN KEBISINGAN

Diredam

(dikurangi) Dihalangi Proteksi

(33)

KEBISINGAN

PENANGGULANGAN KEBISINGAN

• Pembatas akustik ( menempatkan peredam pada sumbernya )

• Pemeliharaan peralatan

• Perbaikan secara administratif

• penggunaan APD

• Isolasi mesin, cover, penyekat dinding, langit langit kedap suara, jauhkan sumber

• Pengukuran & pemantauan kebisingan

• Pemeriksaan audiometric secara berkala

(34)

NAB Noise

Intensitas (dB) Waktu Kerja (Jam)

80 (90 ….?) 8

92 6

95 4

97 3

100 2

105 1

110 0,5

115 0,25

(35)

Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media

dengan arah bolak-balik dari kedudukan keseimbangan.

Getaran terjadi saat mesin atau alat dijalankan dengan motor, sehingga pengaruhnya bersifat mekanis. Alat untuk mengukur

getaran dinamakan vibrasi meter

Gangguan yang disebabkan getaran mekanis :

• Mempengaruhi konsentrasi bekerja

• Mempercepat datangnya kelelahan

• Dapat menimbulkan beberapa penyakit

( gangguan mata, saraf

peredaran, dan lain-lain )

(36)

GETARAN

BENTUK PEMAPARAN

(37)

GETARAN

E F E K G E T A R A N

Mempercepat terjadinya kelelahan

Gangguan kenyamanan kerja

Gangguan kesehatan - Hand-arm

syndrome

- Vibration sickness

(38)

GETARAN

E F E K G E T A R A N

• Tergantung besar kecilnya getaran

– 3 - 9 Hz Akan timbul resonansi pada dada dan perut

– 6 - 10 Hz Tekanan darah, denyut jantung, pemakaian O2 dan volume perdenyut sedikit berubah

– 11-12 Hz Leher, kepala, pinggul, kesatuan otot dan tulang akan beresonansi.

– 13 - 15 Hz Tenggorokan akan mengalami resonansi.

– >20HzTonus otot akan meningkat, akibat kontraksi statis ini otot menjadi lemah, rasa tidak enak dan kurang ada perhatian.

(39)

Pengendalian Getaran

Memilih peralatan kerja

Mengatur waktu kerja

subtitusi mesin

Pemeriksaan kesehatan

Rekayasa Enginering

(40)

PENCEGAHAN

• Rancangan untuk minimasi penggunaan alat-alat vibrasi

• Reduksi penggunaan alat

• Substitusi alat dengan mesin

• Batasi waktu pemaparan & gunakan waktu istirahat

• Penggunaan alat terus menerus harus istirahat 10 menit setiap jam

• Pemeriksaan fisik sebelum dan sesudah kerja

• Pekerja dengan riwayat abnormalitas sirkulasi darah / sindrom Raynaud tidak boleh pakai alat

• Deteksi penyakit sejak dini

(41)

BAU

• Bau-bauan dalam kaitannya dengan kesehatan kerja adalah bau-bauan yang tidak enak di lingkungan kerja dan mengganggu kenyamanan kerja.

• PENGENDALIAN:

– Pembakaran terhadap sumber bau-bauan

– Proses menutupi yang didasarkan atas kerja antagonistis diantara zat-zat yang berbau.

– Absorbsi (penyerapan),

– Penambahan bau-bauan kepada udara yang berbau

– Alat pendingin ruangan sebagai cara deodorisasi di tempat kerja.

(42)

KETINGGIAN

Bekerja dalam ketinggian memiliki beberapa efek yang dapat mempengaruhi kinerja dari operator, yaitu :

Efek dalam transfer Oksigen

Efek Bernafas

Efek

Kardiovaskular

Efek dalam proses Blood Oxygenation

Efek Psikologi

Efek Supply Oksigen ke Otot
(43)

GRAVITASI

Dimanapun tempat kita berada selama masih berada di Bumi pasti memiliki efek dari gravitasi, dimana gaya gravitasi merupakan gaya menuju pusat Bumi.

Dan Bagaimana jika kita bekerja di suatu tempat yang tidak ada efek gravitasi?

Berikut merupakan efek tidak adanya gravitasi yang berpengaruh dalam tubuh manusia :

• Penurunan kemampuan motorik

Lebih lambat dalam melakukan pekerjaan dibandingkan di Bumi Namun, biasanya, setlah beberapa saat mereka dalam

keadaan non gravitasi, kesulitan-kesulitan tersebut akan

berkurang.

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan tingkat naungan pada perlakuan secara keseluruhan mempengaruhi intensitas cahaya, suhu udara, kelembaban udara dan suhu tanah lingkungan tanaman, sehingga intensitas

Kondisi lingkungan kerja yang aman dimana kualitas udara, kualitas cahaya, temperatur dan kebisingan itu sesuai dengan standar yang ditetapkan dengan begitu pekerja akan

PP Nomor 55 Tahun 2010).. pengelolaan debu; pengelolaan kebisingan; pengelolaan getaran pengelolaan pencahayaan pengelolaan kuantitas dan kualitas udara kerja pengelolaan

Maka dari itu organisasi harus menyediakan lingkungan kerja yang memadai seperti lingkungan kerja fisik (warna, penerangan, pertukaran udara yang menjalankan tugas,

Kondisi lingkungan fisik kerja ini (seperti pencahayaan, kebisingan, suhu, kelembaban, dan sirkulasi udara) umumnya mempunyai peranan yang cukup penting bagi para karyawan,

Lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas- tugas yang dibebankan, misalnya penerangan,

Hasil analisis deskriptif pengaruh penambahan EM-4 terhadap kualitas kompos ampas tahu ditinjau dari sifat fisik (bau, warna, kelembaban dan temperatur) kompos menunjukkan:

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja fisik (penerangan/cahaya, suara, udara dan warna) dan lingkungan kerja psikis (hubungan kerja dan