• Tidak ada hasil yang ditemukan

5. Lingkungan Kerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "5. Lingkungan Kerja"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

L

L

ING

ING

K

K

U

U

NG

NG

A

A

N KE

N KE

R

R

J

J

A

A

P

P

E

E

R

R

T

T

A

A

MB

MB

A

A

NG

NG

A

A

N

N

Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara

(2)
(3)

De

De

an And

an And

reas Sim

reas Sim

orang

orang

kir, ST

kir, ST

, MBA

, MBA

Inspektur Tambang

Inspektur Tambang

Sub Direktorat Keselamatan Pertambangan

Sub Direktorat Keselamatan Pertambangan

Direktorat Teknik dan Lingkungan

Direktorat Teknik dan Lingkungan

S1 – Teknik Pertambangan ITB

S1 – Teknik Pertambangan ITB

S2 –

S2 –

Energy Management

Energy Management

ITB

ITB

081394383518

081394383518

[email protected]

(4)

PP

PP

55 T

55 T

a

a

hu

hu

n 2010

n 2010

P

P

a

a

s

s

a

a

l 2

l 2

6 a

6 a

ya

ya

t

t

1

1

hur

hur

uf

uf

c

c

Penga

Penga

wa

wa

s

s

a

a

n k

n k

es

es

el

el

a

a

mata

mata

n d

n d

a

a

n k

n k

es

es

eha

eha

t

t

a

a

n k

n k

er

er

j

j

a

a

p

p

er

er

t

t

a

a

mba

mba

nga

nga

n

n

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf f terdiri atas:

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf f terdiri atas:

a

a

.

.

k

k

es

es

el

el

a

a

m

m

a

a

t

t

a

a

n

n

k

k

er

er

j

j

a

a

;

;

b

b

.

.

k

k

es

es

eha

eha

t

t

a

a

n

n

k

k

er

er

j

j

a

a

;

;

c

c

.

.

l

l

i

i

n

n

gk

gk

u

u

n

n

gan k

gan k

er

er

ja;

ja;

dan

dan

d

(5)

P

Pe

er

ra

at

tu

ur

ra

an

n

K

Ka

ai

i

a

a

P

Pe

er

rt

ta

am

m

a

an

ng

ga

an

n

y

ya

an

ng

g

B

Ba

ai

i

Permen ESDM No 26 Tahun 2018

Permen ESDM No 26 Tahun 2018

Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang

Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang

Baik

dan

Pengawasan

Pertambangan

Baik

dan

Pengawasan

Pertambangan

Mineral dan Batubara

Mineral dan Batubara

Kepmen ESDM No 1827K/30/MEM/2018

Kepmen ESDM No 1827K/30/MEM/2018

Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik

Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik

Pertambangan yang Baik

(6)

9 BAB

Permen ESDM No 26 Tahun 2018

Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang Baik dan Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara

BAB I KETENTUAN

UMUM

BAB II

PELAKSANAAN

KAIDAH TEKNIK

PERTAMBANGAN

YANG BAIK

BAB III

PELAKSANAAN

TATA KELOLA

PENGUSAHAAN

PERTAMBANGAN

MINERAL DAN

BATUBARA

BAB IV

PENGAWASAN

PENYELENGGARAAN

PENGELOLAAN

USAHA

PERTAMBANGAN

BAB V

PENGAWASAN

TERHADAP

KEGIATAN USAHA

PERTAMBANGAN

BAB IX

KETENTUAN

PENUTUP

BAB VI

SANKSI

 ADMINISTRATIF

BAB VIII

KETENTUAN

PERALIHAN

BAB VII

KETENTUAN

LAIN-LAIN

(7)

Kepmen 1827 K/30/MEM/2018

Lampiran I

Pedoman Permohonan, Evaluasi dan/atau Pengesahan Kepala Tekni k Tambang, Penanggung Jawab

Teknik dan Li ngkungan, Kepala Tambang B awah Tanah, Pengawas Operasion al,

Pengawas Tekni s, dan/atau Penanggung Jawab Operasional Pedoman Pengelolaan Teknis Pertambangan Pedoman Pelaksanaan Keselamatan Pertambangan dan Keselamatan Pengolahan dan/atau Pemurnian Minerba

Lampir an II Lampir an III Lampir an IV

Pedoman Penerapan SMKP

Minerba

Lampiran V Lampir an VI Lampir an VII Lampiran VIII

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pertambangan Minerba Pedoman Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang serta Pascaoperasi pada Kegiatan Usaha Pedoman Pelaksanaan Konservasi Mineral dan Batubara Pedoman Kaidah Teknik Usaha Jasa Pertambangan dan Evaluasi Kaidah Teknik

(8)
(9)

Keselamatan d an Kesehatan

Kerja dan Keselamatan

Operasi Pertambangan

Mineral dan Batubara

Pengelolaan Keselamatan

Pengolahan dan/atau

Pemurnian

Pasal 16 dan Pasal 17

Sistem Manajemen

Keselamatan

Pertambangan

Pasal 18 dan Pasal 19

PERMEN ESDM NO 26 TAHUN 2018

BAB II BAGIAN KETIGA

PENGELOLAAN KESELAMATAN

PERTAMBANGAN DAN KESELAMATAN

PENGOLAHAN DAN/ATAU PEMURNIAN

MINERAL DAN BATUBARA

(10)

pengelolaan

debu;

pengelolaan

kebisingan;

pengelolaan

getaran

pengelolaan

pencahayaan

pengelolaan

kuantitas dan

kualitas udara

kerja

pengelolaan

kebersihan

lingkungan

kerja

pengelolaan

faktor biologi

pengelolaan

faktor kimi a

pengelolaan

radiasi

Pengelolaan Lingkungan Kerja

meliputi

(11)

pengelolaan

debu;

pengelolaan

kebisingan;

pengelolaan

getaran

pengelolaan

pencahayaan

pengelolaan

kuantitas dan

kualitas udara

kerja

pengelolaan

kebersihan

lingkungan

kerja

pengelolaan

faktor biologi

pengelolaan

faktor kimi a

pengelolaan

radiasi

pengelolaan

iklim kerja

Pengelolaan Lingkungan Kerja

meliputi

(12)

Pengelolaan

lingkungan

kerja

dilakukan dengan cara antisipasi,

pengenalan,

pengukuran

dan

penilaian,

evaluasi,

serta

pencegahan

dan

pengendalian

bahaya dan risiko di lingkungan

kerja.

Pengukuran dan penilaian lingkungan kerja

dilakukan oleh Tenaga Teknis Pertambangan

yang Berkompeten dan mengacu kepada

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sebagai contoh untuk seorang Petugas Industrial Higiene harus

memiliki sertifikat HIMA atau HIU yang diterbitkan oleh BNSP

(13)

Pengertian Lingkungan Kerja

Istilah generik yg mencakup

identifikasi

dan

evaluasi

faktor-faktor lingkungan yang

memberikan dampak pada

kesehatan tenaga kerja (ILO)

(14)

Karakteristik Tempat Kerja

Fasilitas

• Kegiatan/proses/operational

• Sumber-sumber emisi

• Agen

Kimia – fisika – biologi - ergonomi

Penilaian Resiko

•Evaluasi efek terhadap

kesehatan

•Rangking pajanan

Pola pajanan

•Posisi pekerjaan & tugas

•Rute pajanan

•Agen yang berbahaya

(15)

NIOSH (National Institute for Occupational Safety and Health)  American Conference of

Governmental Industrial Hygienist (ACGIH)

National Standards Institute

OSHA (Occupational Safety and Health Administration)

 APHA (American Public Health  Association)

 AIHA (American Industrial Hygiene Association)

Referensi Standar

BSN SNI mengenai Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, Getaran Tangan-Lengan dan Radiasi Sinar Ultra Ungu di Tempat Kerja, SNI # 16-7063-2004. Badan Standardisasi Nasional:

Standar National Indonesia (SNI) mengenai Nilai Ambang Batas Bahan Kimia di Udara Tempat Kerja, SNI # 19-0232-2005.

(16)

•TLV –TWA

•TLV – STEL

•TLV - C

 8 jam per hari, 40 jam /minggu

 15 Menit, tidak mengalami iritasi,

kerusakan jaringan tubuh

 Tidak boleh dilampaui

Ni ai Am ang Batas

Panduan konsentrasi paparan yang mewakili kondisi dimana

hampir seluruh pekerja yang terpapar tidak mengalami gangguan

kesehatan

(17)

Contoh NAB (TLV-TWA) kualitas udara di tempat kerja :

Gas

TLV-TWA

Oksigen (0

2

)

Karbon dioksida (CO

2

)

Karbon monoksida (CO)

Hidrogen sulfida (H

2

S)

Nitrogen dioksida (NO

2

)

Sulfur dioksida (SO

2

)

 19.5%

5000 ppm

25 ppm

10 ppm (STEL 15 ppm)

3 ppm (STEL 5 ppm)

2 ppm (STEL 5 ppm)

Sumber: ACGIH, 2001

Contoh NAB (TLV-TWA)

Kualitas Udara di Tempat Kerja

(18)

Contoh NAB (TLV-TWA)

Kebisingan

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Nomor Per.13/Men/X/2011 Tahun 2011 Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Dan Faktor Kimia di Tempat Kerja

(19)

Permenaker Nomor 13 Tahun 2011

Tentang NAB Faktor Fis ika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja

Contoh NAB (TLV-TWA)

(20)

Contoh NAB (TLV-TWA)

Pencahayaan

(21)

Contoh NAB (TLV-TWA)

Pencahayaan

(22)

Contoh NAB (TLV-TWA)

Pencahayaan

(23)

Contoh NAB (TLV-TWA)

Pencahayaan

(24)

Sumber: SNI 03-6197-2000

Contoh NAB (TLV-TWA)

Pencahayaan

(25)

Contoh NAB (TLV-TWA)

(26)

Contoh NAB (TLV-TWA)

 Waktu Pemaparan Radiasi Sinar Ultra Ungu

 Yang Diperkenankan

(27)

Contoh NAB (TLV-TWA)

Medan Magnet Statis

(28)
(29)

Pengendalian

Debu

dengan penyiraman oleh

Water Truc k

Pengukuran

Kebisingan

Pengukuran

(30)

Konsep 5 R: Praktek

Housekeeping

 yang Baik

Ringkas (Seiri)

pemisahan yang diperlukan dan yang tidak diperlukan

Rapi (Seiton)

Penyimpanan sesuai dengan tempat

Resik (Seiso)

Bersih dari debu dan kotoran

Rawat (Seiketsu)

mempertahankan hasil yang dicapai pada sebelumnya deng

membuat standarisasi / prosedur

Rajin (Shits uke)

(31)
(32)

Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja

pertambangan dan pengolahan dan/atau pemurnian mineral dan batubara

ditetapkan dalam suatu

petunjuk teknis

 oleh Direktur Jenderal.

(33)
(34)
(35)

LINGKUNGAN KERJA

(Tidak Sehat)

Penyakit Akibat

Kerja

Diagnosis

PENGOBATAN & PENYEMBUHAN PEKERJA (Sehat) PENGENALAN & EVALUASI MASALAH UPAYA PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN LINGKUNGAN KERJA (Sehat)

(36)

Particulate Respirator (Disposable)

Negative Pressure Devices

8210 N95

For non oily particle

8515 N95

For welding application

For oily particle

8271 P95

* Tidak utk kondisi kekurangan oksigen(O 

 < 19.5%) 

(37)

Reusable Facepiece Respirator

Negative Pressure Devices

7501/02 halfmask

Aplikasi untuk partikel

Aplikasi untuk gas/ uap

* Tidak utk kondisi kekurangan oksigen(O 

 < 19.5%) 

Pilih APD yang sesuai

(38)

Reusable Facepiece Respirator

Untuk Gas/ Uap & partikel di satu lokasi

6003 + 5P71 (P95 filter)

6003 + 7093 (P100 filter)

Compact 60923

* Tidak utk kondisi kekurangan oksigen(O 

 < 19.5%) 

(39)

POWERED AIR PURIFYING RESPIRATORS (memurnikan udara)

Power-assisted devices

Powered Air Purifying Respirator

(HEPA)

Powered Air Purifying Respirator

(Chemical Cartridge with HEPA 

 )

* Tidak utk kondisi kekurangan oksigen (O 

 < 19.5%) 

(40)

AIR SUPPLYING SYSTEMS (menyuplai udara) Self-Contained Systems

Self-Contained Breathing Apparatus (SCBA)

Dapat digunakan pada kondisi kekurangan

oksigen (O 

 < 19.5%) 

(41)

Sound Level Meter

Personal Noise Doses Meter

(42)

Control by

Engineering

Ideal

Personal

Protection

Practical

Noise Control

(43)

Whole Body Vibration Meter

 Alat Ukur Getaran

(44)

Regular exposure to HAV can cause a range of

permanent injuries to your hands and arms that are known

as hand-arm vibration syndrome (HAVS).

(45)

Normal

Artery

 M u s cle

N o r m a l

 f lo w

Damage

Artery

F l o w

R e s t r i c t i o n

Vascular Disorders

(46)

Hand Arm Vibration Meter

(47)
(48)
(49)
(50)

Radiometer Sinar Ultra Ungu

Radiometer Radio dan

Gelombang Mikro

Referensi

Dokumen terkait

Lama kegiatan juga akan memberikan dampak penting terhadap kualitas udara, kebisingan, getaran apabila menggunakan peledak, serta dampak dari limbah cair yang

Berdasarkan hasil penelitian terhadap tenaga kerja industri bengkel las di kota Pekanbaru, disimpulkan bahwa lingkungan kerja fisik (kebisingan, suhu dan

1) Faktor kimia meliputi debu, asap, awan. 2) Faktor fisik meliputi suhu ekstrim, penerangan, kebisingan, getaran. 3) Faktor fisiologi antara lain sikap dan cara kerja,

Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kegiatan Industri Crumb Rubber (Karet Remah) PT.. Kualitas Udara dan Kebisingan

Dari analisis yang saya lakukan di Batik El-Dyna mengenai higiene lingkungan kerja di tempat kerja tersebut dapat diketahui bahwa kebisingan, getaran, penerangan,

Lingkungan yang tercemar dapat menyebabkan dampak negatif pada kesehatan manusia, dan oleh karena itu, standar baku mutu untuk air, udara, tanah, makanan, pencahayaan, dan kebisingan

Sumber ketidaknyamanan itu adalah kebisingan bersama getaran yang melebihi tingkat toleransi manusia, suhu yang jauh melebihi suhu tubuh manusia, gas buang yang panas, bau asap yang

Daftar periksa inspeksi keselamatan kantor dan pabrik yang mencakup aspek seperti kebersihan, penerangan, kebisingan, penyimpanan barang yang mudah terbakar, dan kondisi