• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup Rinci PT. Preformed Line Products Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup Rinci PT. Preformed Line Products Indonesia"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

No. Sumber

Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Tolak Ukur

Pemantauan Lingkungan Hidup Bentuk Rencana

Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Lokasi Pengelolaan

Lingkungan Hidup

Periode Pengelolaan

Lingkungan Hidup

Bentuk Rencana Pemantauan

Lingkungan Hidup

Lokasi Pemantauan

Lingkungan Hidup

Periode Pemantauan Lingkungan Hidup

Pelaksana Penerima

Laporan Pengawas

I. Tahap Pra Operasi atau Konstruksi 1. Kegiatan Pra

Operasi atau Konstruksi

▪ Peningkatan Pendapatan Daerah

- ▪ - ▪ Tidak

Membutuhkan Upaya Pengelolaan.

- - ▪ - ▪ - Selama Tahap

Pra Operasi atau Konstruksi Berlangsung

PT. Preformed Line Products Indonesia

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100.

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100.

▪ Pemerintah Kab. Bekasi.

II. Tahap Konstruksi 1. Kegiatan

Revitalisasi Bangunan

▪ Penurunan Kualitas Udara

▪ Penurunan Kualitas Air Permukaan

▪ Timbulan Limbah B3

▪ Timbulan Limbah Domestik

▪ Peningkataran Suara (Kebisingan)

▪ Kecelakaan Kerja.

Tingkat Pencemaran Lingkungan Hidup

▪ Implementing Rules &

Regulation (IRR-2018, Rev 003)

▪ Menyiram area kerja konstruksi dengan air.

▪ Menyediakan tempat sampah sesuai jenisnya (organik, anorganik, dan B3).

▪ Mengalirkan air limbah domestik menuju drainase kawasan MM2100.

▪ Bekerja Sama Dengan Pihak Ketiga Dalam Pengelolaan Limbah B3 Dan Domestik.

Area Kegiatan

Konstruksi Selama Kegiatan Konstruksi Berlangsung

▪ Pemantauan Kondisi Area Konstruksi secara Visual.

▪ Melakukan Safety Patrol.

▪ Area Kegiatan

Konstruksi. Minimal Sekali Selama Tahap Konstruksi Berlangsungs

Pihak Ketiga Penyedia Jasa Konstruksi dan PT.

Preformed Line Products Indonesia

▪ BPLH Kab.

Bekasi.

▪ Dinas Tenaga Kerja Kab.

Bekasi.

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100.

▪ BPLH Kab.

Bekasi.

▪ Dinas Tenaga Kerja Kab.

Bekasi.

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100.

(2)

Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup

III. Tahap Operasi

Komponen Fisik dan Kimia

1. Udara 1.1 Kegiatan

Operasional Mesin

Menyebabkan penurunan kualitas udara akibat Emisi Sumber Tidak Bergerak

Partikel: 0,0185 mg/m3 Opacity <10%

CL2= <0,001 mg/m3 HCl= <0,001 mg/m3 HF= <0,001 mg/m3 H2S = <0,001 mg/m3 Hg= <0,0002 mg/m3

As= <0,004 mg/m3 Sb= <0,004 mg/m3 Cd= <0,004 mg/m3 Zn= <0,01 mg/m3 Pb= <0,042 mg/m3 SO2= <14 mg/m3 NO2= <51,2 mg/m3 NH3= <0,001 mg/m3

Kepmen LH No 13 Tahun 1995 Lampiran V-B:

Fisika:

Partikel: 350 mg/m3 Opacity: 35 % Kimia:

NH3: 0.5 mg/m3 CL2: 10 mg/m3 HCl: 5 mg/m3 HF: 10 mg/m3 H2S: 35 mg/m3 Hg: 5 mg/m3 As: 8 mg/m3 Sb: 8 mg/m3 Cd: 8 mg/m3 Zn: 50 mg/m3 Pb: 12 mg/m3 SO2: 800 mg/m3 NO2: 1.000 mg/m3 NH3: 0,5 mg/m3

▪ Pemasangan cerobong yang dilengkapi filter sesuai dengan Kepka Bapedal No. 205 Tahun 1996

Seluruh Cerobong yang Beroperasi:

▪ Cerobong Furnace 1

▪ Cerobong Furnace 2

▪ Cerobong Furnace 3

▪ Cerobong HPDC

Dilakukan selama kegiatan operasional berlangsung

▪ Pengujian kualitas udara pada cerobong oleh Laboratium yang tersertifikasi KAN.

Seluruh Cerobong yang Beroperasi

6 bulan sekali PT.

Preformed Line Products Indonesia

▪ BPLH Kab.

Bekasi.

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

▪ BPLH Kab.

Bekasi.

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

1.2 Emisi Alat Angkut/

Angkutan Operasional

Menyebabkan penurunan kualitas udara akibat Emisi Sumber Bergerak

Forklift (Solar) Tahun 2013

>3,5 ton Opasitas: <21%

Permen LH No 5 Tahun 2006:

CO: 1.5 % HC: 200 ppm Opasitas: 50%

▪ Melalukan perawatan secara berkala

▪ Forklift Solar

(2 Unit) Dilakukan Selama Tahap Operasi Berlangsung

▪ Pengujian emisi kendaraan operasional oleh Laboratium yang

▪ Forklift 6 bulan sekali PT.

Preformed Line Products Indonesia

▪ BPLH Kab.

Bekasi.

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

▪ BPLH Kab.

Bekasi.

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

(3)

Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup 1.3 Kegiatan

Operasional Menyebabkan Penurunan Kualitas Udara Ambien

SO2: ≤20,59 µg/Nm3 CO: ≤1.188 µg/Nm3 NO2: ≤55,4 µg/Nm3 O3: ≤203,13 µg/Nm3 HC: ≤27,26 µg/Nm3 PM10: ≤66,6 µg/Nm3 PM2,5: ≤16,6 µg/Nm3 TSP: ≤128,1 µg/Nm3 Pb: <0,037 µg/Nm3 H2S: ≤0,001 ppm NH3: <0,025 ppm

Implementing Rules &

Regulation (IRR- 2018, Rev 003) SO2: 900 µg/Nm3 CO: 30.000 µg/Nm3 NO2: 400 µg/Nm3 O3: 235 µg/Nm3 HC: 160 µg/Nm3 PM10: 150 µg/Nm3 PM2,5: 65 µg/Nm3 TSP: 230 µg/Nm3 Pb: 2,0 µg/Nm3 H2S: 24 ppm NH3: 2,0 ppm

▪ Menanam pohon disekitar area usaha atau kegiatan

▪ Halaman depan pabrik

▪ Halaman belakang pabrik

Dilakukan selama kegiatan operasional berlangsung

▪ Pemantauan kualitas udara oleh Laboratorium yang tersertifikasi KAN

▪ Halaman depan pabrik

▪ Halaman belakang pabrik

6 bulan sekali PT.

Preformed Line Products Indonesia

▪ BPLH Kab.

Bekasi.

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

▪ BPLH Kab.

Bekasi.

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

1.4 Kegiatan Operasional/

Mesin-Mesin Produksi

Menyebabkan Penurunan Kualitas Udara Lingkungan Kerja di Ruang Produksi

NO2: ≤2,0564 ppm SO2: ≤0,022 mg/m3 CO: ≤2,056 ppm TSP: ≤0,573 mg/m3

Implementing Rules & Regulation (IRR-2018, Rev 003)

NO2: 0,2 ppm SO2: 0,25 mg/m3 CO: 25 ppm TSP: 10,0 mg/m3

▪ Penyediaan Masker (APD) untuk para pekerja selama di ruang produksi.

▪ Penyediaan Exhaust fan di ruang produksi.

▪ Area Casting

▪ Area Helical

▪ Area Tooling

▪ Area Assembling

Dilakukan selama kegiatan operasional berlangsung

▪ Pemantauan kualitas udara lingkungan kerja oleh Laboratium yang tersertifikasi KAN

▪ Area Casting

▪ Area Helical

▪ Area Tooling

▪ Area Assembling

6 bulan sekali PT.

Preformed Line Products Indonesia

▪ Dinas Tenaga Kerja Kab.

Bekasi

▪ PLH Kab.

Bekasi.

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

▪ BPLH Kab.

Bekasi.

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

1.5 Kegiatan operasional di Area Casting dan Area Helical

Menyebabkan penurunan kualitas udara lingkungan kerja akibat peningkatan parameter Kebauan

Benzene: <0,0108 mg/m3

Xylene: <0,0076 mg/m3

Toluene: <0,0101 mg/m3

Implementing Rules & Regulation (IRR-2018, Rev 003)

Benzene: 0,5 ppm Xylene: 100 ppm Toluene: 20,0 ppm

▪ Penyediaan Masker (APD) untuk para pekerja selama di ruang produksi.

▪ Penyediaan Exhaust fan di ruang produksi.

▪ Area Casting

▪ Area Helical

Dilakukan selama kegiatan operasional berlangsung

▪ Pemantauan tingkat kebauan oleh Laboratium yang tersertifikasi KAN

▪ Area Casting

▪ Area Helical

6 bulan sekali PT.

Preformed Line Products Indonesia

▪ Dinas Tenaga Kerja Kab.

Bekasi

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

▪ BPLH Kab.

Bekasi.

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

(4)

Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup 1.6 Kegiatan

produksi atau operasional

Peningkatan Iklim Kerja atau Suhu Kerja pada lingkungan kerja, sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan kerja.

Suhu: <36°C Permenaker No. 5 Tahun 2018 Ringan: 31~32,5°C Sedang: 28~31,5°C Berat: 27,5~30,5°C Sangat Berat:

28~30°C

▪ Penyediaan Exhaust fan di ruang produksi.

▪ Menyediakan air minum di area kerja.

▪ Area Tooling

▪ Area Assembling

▪ Area Raktech

▪ Area Casting

▪ Penyimpanan B3

Dilakukan selama kegiatan operasional berlangsung

▪ Pemantauan suhu/iklim kerja oleh Laboratium yang tersertifikasi KAN

▪ Area Tooling

▪ Area Assembling

▪ Area Raktech

▪ Area Casting

▪ Penyimpanan B3

6 bulan sekali PT.

Preformed Line Products Indonesia

▪ BPLH Kab.

Bekasi.

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

▪ BPLH Kab.

Bekasi.

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

2. Kebisingan dan Getaran 2.1 Kegiatan

Operasional (Beroperasinya Mesin-Mesin Produksi)

Menyebabkan gangguan kesehatan bagi pekerja dan memicu konflik dengan masyarakat sekitar (Kebisingan Lingkungan Kerja)

Kebisingan Lingkungan Kerja 63,2~78,6 dBA

Implementing Rules & Regulation (IRR-2018, Rev 003)

Kebisingan Lingkungan Kerja 85 dBA

▪ Penyediaan Earplug atau Earmuff (APD) untuk para pekerja selama di ruang produksi.

▪ Area Helical

▪ Area Casting

▪ Area Maintenance

▪ Area Raktech

▪ Area Steel work

▪ Area Rumbling

▪ Area Assembling

▪ Area Tooling

Dilakukan selama kegiatan operasional berlangsung

▪ Pemantauan tingkat kebisingan di area kerja/produksi oleh Laboratium yang tersertifikasi KAN

▪ Area Helical

▪ Area Casting

▪ Area Maintenance

▪ Area Raktech

▪ Area Steel Work

▪ Area Rumbling

▪ Area Assembling

▪ Area Tooling

6 bulan sekali PT.

Preformed Line Products Indonesia

▪ Dinas Tenaga Kerja Kab.

Bekasi

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

▪ BPLH Kab.

Bekasi.

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

2.2 Operasional Mesin produksi dan Kegiatan Alat Angkat Angkut

Menyebabkan gangguan kesehatan lingkungan dan memicu konflik dengan masyarakat sekitar (Kebisingan Lingkungan Pabrik)

Kebisingan Rata- Rata 24 Jam 62,5~62,9 dBA

Implementing Rules & Regulation (IRR-2018, Rev 003)

Kebisingan Rata-Rata 24 Jam

60 dBA

▪ Menanam pohon disekitar area usaha atau kegiatan sebagai alat peredam kebisingan.

▪ Melakukan Perawatan pada Mesin-Mesin Produksi.

▪ Halaman Pabrik bagian depan.

▪ Halaman Pabrik bagian belakang.

Dilakukan selama kegiatan operasional berlangsung

▪ Pemantauan tingkat kebisingan di Lingkungan Pabrik (Halaman) oleh Laboratium yang tersertifikasi KAN

▪ Halaman Pabrik bagian depan.

▪ Halaman Pabrik bagian belakang.

6 bulan sekali PT.

Preformed Line Products Indonesia

▪ BPLH Kab.

Bekasi.

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

▪ BPLH Kab.

Bekasi.

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

(5)

Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup 2.3 Operasional

Mesin Produksi Menyebabkan gangguan kesehatan kerja akibat paparan Getaran oleh alat/peralatan produksi secara langsung

Getaran Lingkungan Kerja

4,2 hingga 11,062 m/detik Getaran Lengan Tangan:

0,1917 m/detik2

Permenaker No. 5 Tahun 2018 Jam kerja sekitar 6 jam - 8 jam Getaran Lengan Tangan:

5 m/detik2

Kepmen LH No. 49 Tahun 1996 Getaran Lingkungan Kerja:

10-40 mm/detik2

▪ Memasang batalan pada mesin, agar getaran yang diterima oleh pekerja akan mengalami pengurangan.

▪ Melakukan perawatan (maintenance) mesin secara berkala.

▪ Getaran Tubuh pada Mesin Rumbling.

▪ Getaran Lingkungan pada Area Mesin Stamping dan Premapping.

Dilakukan selama kegiatan operasional berlangsung

▪ Pemantauan intensitas getaran di Lingkungan kerja dan pada operator oleh Laboratium yang tersertifikasi KAN

▪ Getaran Tubuh pada Mesin Rumbling.

▪ Getaran Lingkungan pada Area Mesin Stamping dan Premapping.

6 bulan sekali PT.

Preformed Line Products Indonesia

▪ BPLH Kab.

Bekasi.

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

▪ BPLH Kab.

Bekasi.

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

3. Limbah Organik, Anorganik, dan B3 3.1 Kegiatan

Operasional &

Kegiatan Sehari-Sehari Oleh Pekerja/Tamu

Penurunan estetika dan kebersihan pabrik serta mengakibatkan pencemaran tanah akibat Limbah Padat Domestik

Volume Limbah Padat/Domestik selama 6 bulan:

±1.000 kg/bulan

UU No. 18 Tahun 2008 & PP No. 81 Tahun 2012

▪ Dikumpulkan di TPS Limbah non B3.

▪ Bekerjasama dengan pihak ketiga.

▪ Menyediakan tempat sampah di seluruh area pabrik.

▪ Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah non B3

Dilakukan selama kegiatan operasional berlangsung

▪ Dipantau secara visual/

pengamatan lapangan.

▪ Mencatat volume yang dihasilkan.

▪ Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah non B3

1 bulan sekali PT.

Preformed Line Products Indonesia

▪ BPLH Kab.

Bekasi.

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

▪ BPLH Kab.

Bekasi.

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

(6)

Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup 3.2 Kegiatan

Operasional (Kegiatan Produksi

Penurunan kualitas lingkungan hidup akibat Limbah B3

▪ Majun Terkontaminasi Limbah B3: ±600 kg/bulan

▪ Kaleng Terkontaminasi Limbah B3: Glue (±9.600 kg/bulan) dan Cat/Pylox/Thinner (±70 kg/bulan)

▪ Dross Seng (Zinc) dan Runner Seng (Zinc): ±18.000 kg/bulan

▪ Scrap Terkontaminasi:

±31.730 kg/bulan

▪ Serbuk Alumunium:

±12.966 kg/bulan

▪ Abu Linish:

±3.000 kg/bulan

▪ Sand Foundry:

±1.020 kg/bulan

▪ Oli Bekas: ±600 liter/bulan

PP RI No. 101

Tahun 2014 ▪ Menerapkan konsep reduce.

▪ Penyediaan TPS limbah B3.

▪ Pengumpulan limbah di TPS B3.

▪ Bekerjasama dengan pihak ketiga berizin dalam proses pengangkutan, pengumpulan, dan pengelolaan.

▪ Area Produksi yang memiliki potensi dalam memproduksi limbah B3.

▪ Tempat penyimpanan sementara limbah B3 (TPS B3).

Dilakukan selama kegiatan operasional berlangsung

▪ Dipantau secara visual/

pengamatan lapangan.

▪ Membuat logbook dan neraca limbah setiap limbah masuk dan keluar.

▪ Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah B3

1 bulan sekali PT.

Preformed Line Products Indonesia

▪ BPLH Kab.

Bekasi.

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

▪ BPLH Kab.

Bekasi.

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

(7)

Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup

4. Limbah Cair 4.1 Kegiatan

Sehari-Hari oleh Pekerja &

Tamu serta Kegiatan Produksi

Peningkatan beban IPAL Kawasan dalam proses perawatan akibat Limbah Cair Domestik &

Limbah Cair Produksi

Suhu: 29,8°C TDS: 205 mg/l TSS: 8 mg/l pH: 7,87 Mn: 0,0972 mg/l Fe: 0,0477 mg/l Cu: 0,25 mg/l Zn: 0,0322 mg/l Cr: 0,0287 mg/l As: <0,0023 mg/l Cd: <0,0020 mg/l Cr6+: <0,010 mg/l Hg: <0,0004 mg/l Pb: <0,0222 mg/l Ni: <0,0146 mg/l Cl2: 0,04 mg/l F: <0,1419 mg/l H2S: <0,0064 mg/l CN: <0,0020 mg/l NO2-N: <0,0159 mg/l COD: 30,5781 mg/l NO3-N: <0,2394 mg/l BOD: 18,27 mg/l Phenol: 0,48 mg/l Oil & Grease: 1,0 mg/l

Se: <0,0040 mg/l Sn: <0,0024 mg/l Ba: <0,1066 mg/l NH3: 4,0139 mg/l Co: <0,0205 mg/l MBAS: 0,0394 mg/l Total-N: 26,11 mg/l

Implementing Rules & Regulation (IRR-2018, Rev 003)

Category A-B Suhu: 40,0°C TDS: 4.000 mg/l TSS: 400 mg/l pH: 5,5-9,5 Mn: 4,0 mg/l Fe: 10,0 mg/l Cu: 4,0 mg/l Zn: 10,0 mg/l Cr: 1,0 mg/l As: 0,2 mg/l Cd: 0,1 mg/l Cr6+: 0,2 mg/l Hg: 0,004 mg/l Pb: 0,2 mg/l Ni: 0,4 mg/l Cl2: 2,0 mg/l F: 4,0 mg/l H2S: 0,5 mg/l CN: 0,1 mg/l NO2-N: 2,0 mg/l COD: 400 mg/l NO3-N: 40,0 mg/l BOD: 200 mg/l Phenol: 1,0 mg/l Oil & Grease: 10,0 mg/l

Se: 0,1 mg/l Sn: 4,0 mg/l Ba: 4,0 mg/l

▪ Air Limbah di alirkan menuju saluran air limbah kawasan dengan saluran tertutup (kedap air).

Manhole Dilakukan selama kegiatan operasional berlangsung

Pemantauan Kualitas Air Limbah dengan Laboratorium Terakreditasi

Outlet Bak Kontrol atau Manhole

Setiap 2 (dua) bulan sekali PT.

Preformed Line Products Indonesia

▪ BPLH Kab.

Bekasi.

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

▪ BPLH Kab.

Bekasi.

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

(8)

Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup

5. Limpasan Air Hujan (Run Off) 5.1 Musim

Penghujan atau Debit Air Hujan yang Besar

Banjir atau Erosi Permukaan Tanah

Q=

0,002778×C×I×A Maka Q=

2,4 m3/detik

▪ Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2012

▪ Permen LH No.

12 Tahun 2009

▪ Menyediakan lubang biopori atau menyediakan area hijau.

▪ Menyediakan saluran/drainase air hujan.

Halaman

Perusahaan Dilakukan selama kegiatan operasional berlangsung

▪ Pemantauan secara visual ataupun pengamatan langsung.

Halaman

Perusahaan Selama kegiatan operasional berlangsung

PT.

Preformed Line Products Indonesia

▪ BPLH Kab.

Bekasi.

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

▪ BPLH Kab.

Bekasi.

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

B. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya

1. Kesehatan dan Keselamatan Karyawan 1.1 Kegiatan

Produksi Yang Berpotensi Menimbulkan Penyakit Akibat Kerja

Menurunkan Kesehatan Para Pekerja

Tingkat Kecelakaan Kerja Dan Penyakit Yang Ditimbulkan Akibat Kerja

Permenaker No. 5

Tahun 2018 ▪ Menyediakan Alat Pelindung Diri (APD).

▪ Mewajibkan Pekerja untuk Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).

Seluruh Area Produksi yang Berpotensi Menimbulkan Penyakit Akibat Kerja.

Dilakukan selama kegiatan operasional berlangsung

▪ Pemantauan secara visual.

▪ Pengecekan kondisi tubuh atau kesehatan para pekerja.

Seluruh Area Produksi yang Berpotensi Menimbulkan Penyakit Akibat Kerja.

Dilakukan selama kegiatan operasional berlangsung

PT.

Preformed Line Products Indonesia

▪ Dinas Tenaga Kerja Kab.

Bekasi

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

▪ BPLH Kab.

Bekasi.

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

2. Peningkatan atau Kebangkitan Lalu Lintas 2.1 Kegiatan

Operasional (Loading and Unloading) &

Kegiatan non Operasional (Kendaraan Tamu dan Pekerja)

Kebangkitan Lalu Lintas di Jalan Sekitar Perusahaan

Tingkat Kemacetan Lalu Lintas Yang Ditimbulkan Akibat Keluar/Masuknya Kendaraan Ke Area Perusahaan

- ▪ Menyediakan

Petugas Pengatur Lalu Lintas (Security) untuk Mengatur Kendaraan yang Masuk dan Keluar Perusahaan.

Pintu Masuk dan Keluar Perusahaan

Dilakukan Setiap Hari Selama Kegiatan Operasional Berlangsung

▪ Pemantauan Secara Visual di Jalan Irian VII

▪ Pintu Masuk dan Keluar Perusahaan.

▪ Sepanjang Jalan Irian VII.

Dilakukan Setiap Hari Selama Kegiatan Operasional Berlangsung

PT.

Preformed Line Products Indonesia

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

(9)

Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup

3. Potensi Bahaya Kebakaran 3.1 Kegiatan

Operasional Potensi Kebakaran di Lokasi Kegiatan

Kerusakan Lingkungan Binaan yakni Bangunan Perusahaan dan Mengancam Kesehatan para Pekerja

▪ Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. KEP.186/MEN /1999

▪ Tidak Terjadi Kebakaran

▪ Menyediakan Sarana Evakuasi.

▪ Menyediakan Sarana Pemadam Kebakaran (Hydrant dan Alat Pemadam Api Ringan).

▪ Menyediakan Smoking Area.

▪ Perawatan APAR dan Hydrant.

▪ Perawatan Mesin-Mesin Produksi

Seluruh area Perusahaan (Produksi dan non Produksi)

Selama Kegiatan Operasional Berlangsung

▪ Pemantauan Kondisi APAR dan Hydrant

▪ Pemantauan Kondisi Mesin- Mesin Produksi.

▪ Pemantauan secara Visual Terhadap Kabel-Kabel Listrik di Area Produksi dan non Produksi.

▪ Seluruh area Perusahaan (Produksi dan non Produksi).

Selama Kegiatan Operasional Berlangsung

PT.

Preformed Line Products Indonesia

▪ Dinas Tenaga Kerja Kab.

Bekasi

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

▪ Dinas Tenaga Kerja Kab.

Bekasi

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

4. Kesempatan Kerja 4.1 Rekruitment

Tenaga Kerja Persepsi Masyarakat Kearah Negatif (Konflik Masyarakat dengan Pengelola Kawasan) dan Kearah Positif (Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Sekitar Pabrik)

Jumlah Tenaga Kerja Lokal Sekitar Area Kegiatan Yang Diterima Untuk Bekerja

▪ Adanya Tenaga Kerja Lokal yang Terserap Kurang Lebih 60% dari Jumlah Tenaga Kerja Eksisting.

▪ Memprioritaskan Tenaga Kerja dari Masyarakat Lokal, Namun Perusahaan Tetap Menyesuaikan Tenaga Kerja yang Dibutuhkan Sesuai Kualifikasi Lowongan.

PT. Preformed Line Products Indonesia

Selama Kegiatan Operasional Berlangsung

▪ Menghitung Jumlah atau Presentase Karyawan.

▪ PT. Preformed Line Products Indonesia

Setahun Sekali PT.

Preformed Line Products Indonesia

▪ BPLH Kab.

Bekasi.

▪ Dinas Tenaga Kerja Kab.

Bekasi

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

▪ BPLH Kab.

Bekasi.

▪ Dinas Tenaga Kerja Kab.

Bekasi

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

(10)

Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup

5. Kepedulian Perusahaan (Corporate Social Responsible) 5.1 Kegiatan

Operasional Persepsi Masyarakat Kearah Negatif Terhadap Kepedulian Perusahaan Terhadap Lingkungan Sosial

Tingkat Kesejahteraan Masyarakat yang tinggal di Sekitar Perusahan/Kawasan MM2100

▪ Adanya

Masyarakat yang Melakukan Aksi di Kawasan Industri MM2100.

▪ Memberikan Bantuan Secara Material kepada Masyarakat yang Tinggal di Sekitar Kawasan MM2100.

Desa di Sekitar Kawasan Industri MM2100.

Selama Kegiatan Operasional Berlangsung

▪ Melakukan Pengamatan Lapangan terhadap Kondisi Lingkungan Sosial di Sekitar Kawasan Industri MM2100.

▪ Kawasan Industri MM2100.

Selama Kegiatan Operasional Berlangsung

PT.

Preformed Line Products Indonesia

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

C. Komponen Lingkungan Binaan

1. Estetika Lingkungan Hidup atau Buatan 1.1 Kegiatan

Operasional Menurunnya Estetika dan Kesehatan Lingkungan Pabrik akibat Timbulan Sampah, Emisi, dan Lainnya.

1. Limbah Domestik: 600 kg/bulan 2. Limbah B3: ≥600

kg/bulan

▪ PP No. 101 Tahun 2014

▪ UU No. 18 Tahun 2008

▪ Implementing Rules &

Regulation (IRR- 2018, Rev 003)

▪ Menanam Pohon di Halaman Pabrik melalui Sistem Konvensional ataupun Sistem Pot.

▪ Menyediakan Tempat Sampah Seuai Jenisnya dan Membuat TPS Limbah B3 &

non B3.

Seluruh area Perusahaan (Produksi dan non Produksi)

Selama Kegiatan Operasional Berlangsung

▪ Pemantauan Visual terhadap Sampah dan Jumlah Tanaman di Sekitar Area Perusahaan.

▪ Pemantauan Kualitas Lingkungan Hidup Melalui Laboratorium Berizin.

▪ Seluruh area Perusahaan (Produksi dan non Produksi)

Setiap Hari Selama Kegiatan Operasional Berlangsung

PT.

Preformed Line Products Indonesia

▪ BPLH Kab.

Bekasi.

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

▪ BPLH Kab.

Bekasi.

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

(11)

Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup

IV. Tahap Pasca Operasi

1. Kesempatan Bekerja 1.1 Kegiatan

Pasca Operasi ▪ Meningkatnya Jumlah Pengangguran di Kabupaten Bekasi.

▪ Memicu Konflik Antara Masyarakat dengan Pengelola Kawasan Industri.

▪ Tingkat Pengangguran

▪ Tingkat Kerusuhan di Kawasan MM2100

Adanya

Masyarakat yang Melakukan Aksi di Kawasan Industri MM2100

▪ Memberikan Uang Pesangon kepada Pekerja.

PT. Preformed Line Products Indonesia

Selama Tahap Pasca Operasi Berlangsung

▪ Pemantauan Secara Administrasi.

▪ PT. Preformed Line Products Indonesia

Selama Tahap Pasca Operasi Berlangsung

PT.

Preformed Line Products Indonesia

▪ BPLH Kab.

Bekasi.

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

▪ BPLH Kab.

Bekasi.

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

1.2 Kegiatan

Operasi ▪ Tercemarnya Lingkungan Pabrik

Tingkat Pencemaran atau Kerusakan Lingkungan Dalam Area Pabrik

Implementing Rules &

Regulation (IRR- 2018, Rev 003)

▪ Membersihkan Lingkungan Pabrik ke Titik Awal atau Kondisi Semula atau Rona Lingkungan Hidup Awal.

PT. Preformed Line Products Indonesia

Selama Tahap Pasca Operasi Berlangsung

▪ Pemantauan Visual terhadap Tumpukan Sampah/

Limbah

▪ Pemantauan Kualitas Lingkungan Hidup Melalui Laboratorium Berizin.

▪ PT. Preformed Line Products Indonesia

Selama Tahap Pasca Operasi Berlangsung

PT. Preformed Line Products Indonesia

▪ BPLH Kab.

Bekasi.

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

▪ BPLH Kab.

Bekasi.

▪ Pengelola Kawasan Industri MM2100

(12)

Wind).

D. Emisi Cerobong (Furnance & HPDC).

E. Udara Lingkungan Kerja, Kebauan, ISBB, Kebisingan, dan Pencahayaan pada Area Casting.

F. Udara Lingkungan Kerja, Kebisingan, ISBB, dan

Pencahayaan pada Area Assembling.

G. Udara Lingkungan Kerja, Kebisingan, ISBB, dan

Pencahayaan pada Area Tooling.

H. Udara Lingkungan Kerja, Kebauan, Kebisingan, dan Pencahayaan pada Area Helical.

I. Kebisingan, ISBB, dan

Pencahayaan pada Area Raktech.

J. Kebisingan dan Pencahayaan pada Area Maintenance.

K. Pencahayaan pada Area Steelwork.

L. Pencahayaan dan Getaran (Operator) pada Area Rumbling.

M. Getaran Lingkungan pada Area Mesin Stamping.

N. Getaran Lingkungan pada Area Mesin Premapping.

O. Pencahayaan pada Area Office.

P. Air Larian (Run Off).

Q. Air Larian (Runf Off).

R. Pemantauan Timbulan Limbah B3 dan

Domestik dan ISBB pada Ruang

Referensi

Dokumen terkait

VALUASI EKONOMI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP DAN BIAYA RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN STUDI AMDAL RUMAH SAKIT.

Area kegiatan Selama tahap operasional Pengamatan di lapangan Area kegiatan Selama tahap operasional Pelaksana Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Jaya

Bagian perekrutan tenaga kerja dan masyarakat yang berada di wilayah terdekat yang masuk dalam batas wilayah studi Ekcamatan Karusen Janang, Awang dan Dusun Timur,

PP Nomor 55 Tahun 2010).. pengelolaan debu; pengelolaan kebisingan; pengelolaan getaran pengelolaan pencahayaan pengelolaan kuantitas dan kualitas udara kerja pengelolaan

Melakukan pengelolaan terhadap kualitas udara dalam ruangan dan pengecekan terhadap tingkat kesehatan tenaga kerja serta melakukan pengecekan ventilasi atau

Kebisingan di dalam lokasi kegiatan PT Konimex - Industri Coklat, Kembang Gula, Susu Bubuk dan Roti/Kue Serta Industri Minuman Ringan dan permukiman penduduk yang berada

10 Tahun 2009 - Melakukan analisa udara ambient Lokasi halaman pabrik Selama 6 bulan sekali Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sidoarjo Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

UKL-UPL ALUN-ALUN SINJAI BERSATU Page 1 KATA PENGANTAR Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup UKL-UPL Rencana Kegiatan Pembangunan Alun-Alun