Selamat Datang Pada Pelatihan
“LINGKUP”
(Hygiene Sanitasi)
PT. DISI SOLUSI MANDIRI
Training, Consulting & Calibration
Disajikan oleh Anwar Junaedi
RD
Pengusaha Makanan
LINGKUP HYGIENE &
SANITASI
MAKANAN
QA-I-01
• Hygiene adalah upaya untuk mengendalikan
faktor makanan, orang, tempat, lingkungan dan perlengkapannya yang dapat menimbulkan
penyakit atau gangguan kesehatan.
Hygiene ???
PROSES AKTIFITAS
Permenkes
No 942 tahun 2003
Bebas dari segala sesuatu yang kita tidak inginkan
Aman dari berbagai kontaminan
sehingga bahan pangan yang dihasilkan berkualitas baik dan aman untuk
dikonsumsi
Codex Alimentarius Commission (CAC) Hygiene adalah semua kondisi dan tindakan yang diperlukan untuk menjamin keamanan dan kelayakan makanan.
HASIL DARI PROSES
Sanitasi adalah usaha pencegahan yang menitik beratkan suatu kegiatan dan tindakan untuk
membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang ditimbulkan oleh
mikroorganisma yang dapat menganggu atau merusak kesehatan
SANITASI
Proses untuk mencapaihygiene
Bahan yang digunakan Desinfectant
FAKTOR MAKANAN AMAN
QA-I-01
Personel
Tempat
Equipment
Bangunan
Good Process
Good People
Good Design
Good System
MEMENUHI PRINSIP HIGIENE
ZERO LOSSES
PENGENDALIAN HYGIENE
Pengendalian Hygiene meliputi pengawasan secara ketat mulai dari :
Pemilihan supplier dan pemesanan bahan,
Proses penerimaan bahan,
Penyimpanan,
Persiapan sebelum proses produksi,
Proses masak,
Penyimpanan bahan matang,
Pengemasan
Penyajian hingga konsumen
• Pangan aman terhadap kesehatan
• Resiko bahaya dalam proses sudah bisa di tekan bahkan dihilangan
• Pencegahan cemaran mikroba, fisika, dan kimia
• Menghilangakan potensi penyakit yang ditimbulkan makanan
• Minimize rework dan reject
• Target tercapai
TUJUAN AKHIR HYGIENE & SANITASI
Food Safety Manamegemnt System
• Biological hazard
• Chemical hazard
• Fhisycal hazard
Konsep Keamanan Pangan
Adalah pengendalian resiko untuk menjamin keamanan pangan atau merupakan suatu sistem jaminan mutu yang digunakan untuk menilai bahaya dan menetapkan sistem pengendalian yang memfokuskan pada pencegahan
BAHAYA PANGAN
• Memahami konsep keamanan pangan dan kerangka Sistem Manajemen Keamanan Pangan
• Memahami bentuk implementasi yang memenuhi persyaratan Sistem Manajemen Keamanan Pangan sehingga bisa menekan resiko dan peluang yang dapat membahayakan pangan
• Memahami persyaratan pelanggan
• Memahami bahaya disetiap tahapan proses yang mungkin terjadi sehingga dapat ditanggulangi dan melakukan perbaikan jika terjadi bahaya.
KONSEP PEMAHAMAN
Membuat pengendalian di setiap tahapan proses agar
tidak terjadi adanya cemaran
Membuat pengendalian di setiap tahapan proses agar
tidak terjadi adanya cemaran
Organization Risk Management
RISK BASED THINKING
Food Safety :
• Quality management system
• Corrective action
• Rework control
• Hold and release
• Product recall
• Equipment calibration
• Storege and transfortation.
KEY ELEMEN
KEAMANAN PANGAN
• Cunsumer respons
• GLP
• Control of operation
• Alergen control
• Foreign object prevention
• Weight control
• Identification and tracebeality
• Label design
• Self life evaluation
Dissatified Customer
• Consumer testing
• Spesification
• Incoming insfection
• Supplier quality management
• Utilities management
• Equipment design
• Maintenance
• Sanitations
• Pest control
• Waste disposal
• Product develovement
• Document control
• Emergency preparedness
• Training hygiene
• House keeping
• Plant structure
• Zoning
• Quality audit
MATRIK FOOD SAFETY
5P GMP
ISO 22000
FSSC 22000
HARPC
VALIDASI & VERIFIKASI FOOD SAFETY
AWARENES S FOOD SAFETY
PRP OPRP
CCP
TOTAL FOOD SAFETY
MANAGEMENT
HACCP
5P GMP HACCP ISO
22000
KETIDAK TERATURAN TEMPAT KETIDAK STANDARAN
FAKTOR PERORANGAN FAKTOR ALAT
LINGKUNGAN
PRPOPRP CCP
KONTEK MANAJEMEN PERENCANAAN PEMENUHAN SUMBER DAYA
PEMETAAN PROSES
IDENTIFIKASI
PENILAIAN
KEAMANAN PANGAN
HARPC
IMPROVING YOUR QUALITIES Kerja keras, Kerja cerdas, Kerja tuntas
Undang-undang No. 18 tahun 2012 tentang Pangan
QA-I-01
Pasal 71 :
(1) Setiap orang yang terlibat dalam rantai pangan wajib
mengendalikan risiko bahaya pada pangan, baik yang berasal dari bahan, peralatan, sarana produksi, maupun dari perseorangan sehingga keamanan pangan terjamin.
(2) Setiap orang yang menyelenggarakan kegiatan atau proses produksi, penyimpanan, pengangkutan, dan/atau peredaran pangan wajib :
a. Memenuhi persyaratan sanitasi
b. Menjamin keamanan pangan dan/atau keselamatan manusia.
• Hygiene Personal
• Praktek Kerapihan & Penanganan Produk
• Fasilitas Kebersihan Karyawan
a. Kesesuaian jumlah lokasi dan sarana b. Bak untuk cuci tangan
• Jumlah toilet memadai sesuai dengan rancangan kebersihan,dilengkapi dengan tempat cuci tangan, pengering.
• Memiliki fasilitas ganti yang memadai bagi personil
PERSONEL HYGIENE & HOUSEKEEPING
PRACTICE
Pakaian
• Tidak boleh digunakan untuk keperluan lain
• Bersih dan kondisi baik
• Tidak disimpan didalam loker yang sama untuk pakaian pribadi
Sarung tangan
• Untuk kontak kemasan pangan dengan produk harus bersih dan dalam kondisi baik
• Ketika dipersyaratkan harus dirancang untuk mencegah kontaminasi dan dijaga dalam kondisi higienis
Profective Clothing
Program Sanitasi (air yang digunakanstd AMDK)
Bahan kimia yang digunakan
Prosedur / Instruksi Kerja
Alat-alat Sanitasi
CIP
Manual cleaning, dry cleaning
Sanitasi Floor drain
Sanitasi pergantian produk
Verifikasi efektifitas sanitasi
SANITATION
Internal Tata letak
• Dinding & Partisi, Lantai, Langit-langit/Atap
• Jendela, pintu, permukaan (working Surfaces)
• Saluran pembungan (drain) & sampah
• Penerangan, pengaturan suhu udara (AC) / ventilasi,
• Pengendalian suhu, utility, peralatan, penyimpanan
• Fasilitas lain
PLANT STRUCTURE
Eksternal
Lokasi
Struktur Bangunan
Lingkungan sekeliling dan Tanah
PLANT STRUCTURE
• Tata letak area dalam harus didesain, dibuat dan dipelihara untuk
memastikan praktek kerja yang baik.
• Atur pergerakan
• Potensi kontaminasi eksternal
TRAFFIC PATTERN
Area dimana ada potensi kontaminasi silang (dari uadara atau jalur lalu lintas) harus
diterapkan identifikasi dan rencana pemisahan (Zoning).
ZONING
(Air, Udara & Ventilasi, Compressed Air, Lighting) Penyediaan dan rute distribusi
Kualitas utilities
Utilities Management
Peralatan memenuhi prinsip desain higienis
Permukaan peralatan food contact : halus, mudah diakses & dibersihkan
Self draining untuk proses basah
Penggunaan material untuk food, pelumas dan bahan cleaning atau flushing
Pipa dan saluran ducting
Equipment Design
• Preventive Maintenance
• Perbaikan sementara
• Perbaikan alat ketika breakdown mesin
• Penggunaan material ketika proses perbaikan
• Pasca perbaikan
• Perlindungan produk
• Pelumas (lubricant) “food grade”
Maintenance
Program pest control
Peta / denah
Inspeksi reguler
Tindakan koreksi
Kontrak
Alternatif metode
Bahan kimia
MSDS
Insektisida
Rodentisida
Pest Control
Ketentuan pemisahan, penyimpanan dan pembuangan limbah
Frekuensi pembungan
Pemusnahan limbah kemasan
Kontraktor penanganan limbah harus sudah disetujui
Catatan pemusnahan dipelihara
Waste Disposal
Identifikasi
Persyaratan keamanan pangan & persyaratan konsumen
Prosedur
Untuk mendapatkan informasi keperluan desain
Komunikasi
Proses verifikasi perubahan persyaratan
Teknologi dan proses manufaktur baru
Hal lain yang dapat berdampak terhadap kinerja keamanan pangan - pembangunan baru
Product Design & Development
Informasi harus disampaikan kepada konsumen sehingga konsumen (instruksi penyimpanan, dan penyajian)
Prosedur harus tersedia untuk memastikan penerapan label yang benar terhadap produk
Label Design & Application
• Verifikasi terhadap spesifikasi
• Kendaraan pengirim
• Barang harus diperiksa, diuji, atau dicakup oleh CoA
• Metode verifikasi harus didokumentasikan
• Prosedur terdokumentasi penanganan barang yang tidak sesuai dengan spesifikasi (bag rusak, ada
tribolium dsb)
Incoming Material Inspection
• Alergen dalam produk harus dideklarasikan dan harus terlihat pada label atau dokumentasi lainnya
• Produk harus dilindungi dari kontak silang alergen
• Rework produk beralergen
• Pekerja yang menangani alergen harus ditraining
Alergen Control
Assessment : - Material - Peralatan - Linkungan
Hasil assessment : - Design out
- Cegah kontaminasi - Deteksi
Prosedur & Instruksi Kerja
Foreign Object Prevention Program
• Bahan dan produk
• Waste bahan kimia
• Air
• Sistem rotasi yang spesifik terkait RM untuk produk alergen)
• Alat transportasi berbahan bensin
• Pemeliharaan kendaraan, conveyor, tempat produk
• Perlindungan/ keamanan
Warehousing, handling, storge and
transfortation
• Pemantauan dan pengendalian kesehatan karyawan
• Prosedur penananganan penyakit, infeksi ataupun luka karyawan
• Quesioner kesehatan visistor dan kontraktor
• Penanganan luka pada kulit karyawan
Medical Screening
• Memantau indikator mikrobiologi pathogen
• Dilakukan sampling lingkungan
• Area sampling lingkungan :
a. Permukaan yang kontak produk secara langsung b. Permukaan yang tidak kontak secara langsung c. Area yang tidak kontak yang berdekatan dengan
produk
Pathogen, enviromental monitoring
d. Area tidak kontak produk dalam ruang pengolahan yang jauh dari permukaan yang kontak produk
e. Area yang jauh dari permukaan yang kontak produk di luar ruang pengolahan
Pathogen, enviromental monitoring
Prinsip GLP :
• Organisasi dan personil
• Program jaminan kualitas
• Peralatan, reagent, material
• Uji sistem - uji metoda
• Uji dan referensi item
• Standard Operating Procedure
• Kinerja studi
• Pelaporan hasil dan penyimpanan arsip serta laporan
Good Laboratory Practice
Umur simpan dipengaruhi oleh :
• Paparan terhadap cahaya dan panas
• Transmisi gas (termasuk Rh)
• Tekanan mekanis
• Kontaminasi oleh hal-hal seperti mikroorganisme
Self Life Evaluation
Aktifitas baik internal maupun eksternal
Kegiatan ketika di area manufacturing
Faktor lain yang bisa menimbulkan makanan menjadi beracun atau tidak aman.
Beberapa Faktor Keracuanan Makanan
1. Melakukan analisis bahaya: segala macam aspek pada mata rantai produksi pangan yang dapat menyebabkan masalah keamanan pangan harus dianalisa.
2. Mengidentifikasi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh
keberadaan pencemar (kontaminan) biologis, kimiawi, atau fisik bahan pangan.
PRINSIP MAKANAN AMAN
3. Membuat pengendalian dan menekan proses
pertumbuhan mikrroganisme atau perubahan kimiawi yang tidak dikehendaki selama proses produksi
4. Memantau proses terjadinya kontaminasi silang pada produk antara, produk jadi, atau lingkungan ketika proses produksi.
5. Memastikan produk aman selama proses
Indikator sanitasi yaitu Escherichia coli , kelompok Streptococcus ( Enterococcus ) fekal dan Clostridium perfringens .
Clostridium perfringens adalah bakteri Gram positif
pembentuk spora yang sering ditemukan dalam usus manusia
Salmonella sp
INDIKATOR KEBERSIHAN
7 Q ML
Customer focus
Keinginan pelanggan
Leadership
Top management membuat sistem Engagement of people
Keterlibatan karyawan Process aproach
Pengendalian proses PDCA
Improvement
Peningkatan/ perbaikan dll
1 3 2
5 4
7
QUALITY MANAGEMENTEvidence based dicision making
Membuat keputusan berdasarkan data
7 6
Relationship management Mempererat hubungan baik dgn konsumen
PERSYARATAN TEKNIS
PERSONEL
Memastikan personel memberikan pendapat/interpretasi
Memastikan kompetensi personil
Job desk sesuai Kualifikasi Personel
Mengoperasikan bahan & peralatan
Melakukan kerja yang akan dilakukan
4K
Mengevaluasi hasil Pengalaman dan
keterampilan Pelatihan yang memadai
Pendidikan yang sesuai.
JOB DESK
PRIORITAS
GHP MERUPAKAN
LIHAT
DAPAT BUAT
Pengguliran Pelaksanaan GHP
Planning
what, who, when, where
Organizing
How to do
Actuating
Do it
Controlling
why
GOAL
Membutuhkan keterlibatan/ partisipasi semua orang dalam organisasi.
Membutuhkan komitmen manajemen untuk memastikan kegiatan dianggap sebagai prioritas.
Merubah perspektif semua orang bahwa GHP sangat penting dan bermanfaat jika dikelola dengan baik
Jadikan sistem GHP menjadi sebuah budaya sistem ditempat kerja
Pelaksanaan POAC
4 big initiatif
- Improve - Eliminate
- Good documentation - Improve people
Take Control
- Good System & Good Process - DMS (harian 7 menit)
- Good competency people
Supply chain rate
- Tepat waktu penyelesaian - On sechedule master plan - Tepat target penyelesaian
REVIEW MINGGUAN
KEY SUCCESS FACTORS
KONTRIBUSI PARTNER.
MASALAH SDM.
INTERAKSI - KOMUNIKASI.
FOKUS DAN KONSISTEN
KOMITMEN IMPLEMENTASI
GHP
NEXT