• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE MAKE AND MATCH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SDN MANGUNJAYA TAHUN PELAJARAN 2023/2024

N/A
N/A
YANI MULYANI

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN METODE MAKE AND MATCH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SDN MANGUNJAYA TAHUN PELAJARAN 2023/2024"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LK.10. Praktik Penyusunan Best Practice yang telah dilakukan.

Kelompok : 4

Nama Anggota : YANI MULYANI

Buatlah Best Practice yang telah Anda lakukan dengan menngunakan struktur isi dibawah ini!

1. Bagian Awal

a.

Halaman judul

PENERAPAN METODE MAKE AND MATCH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SDN MANGUNJAYA TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Nama : YANI MULYANI, S.Pd.I

NIP : 19851012 201903 2 002

TempatTanggalLahir : Tasikmalaya, 12 Oktober 1985 Pendidikan : S-1 PAI

Unit Kerja : SDN Mangunjaya

Alamat Unit Kerja : Jalan Raya Karangnunggal Mangunjaya Kecamatan Cibalong Kabupaten Tasikmalaya

b.

Halaman pernyataan keaslian naskah bermaterai

(2)

c.

Halaman lembar persetujuan dari atasan langsung dan atau pejabat terkait

d.

Kata pengantar

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah atas junjungan kita Nabi Muhammad Saw beserta keluarga dan para sahabatnya serta mereka yang mengikutinya dengan baik hingga hari pembelasan. Dengan limpahkan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Best Practice ini semata-mata atas perkenaanTuhan yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Dalam penyusunan Best Practice ini, penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat.

1. Bapak Ipang Abdul Gopar, S.Pd. selaku Pelatih Daerah 1 dan Bapak Abdul Malik, S.Ag, Pelatih Daerah II Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

2. Ibu Elis Suryati Kepala Sekolah SDN Mangunjaya

3. Semua rekan guru di SDN Mangunjaya yang telah memberi bantuan selama proses penelitian sampai dengan terwujud dalam bentuk Best Practice ini.

4. Suami dan anak - anak tercinta yang selalu memberi motivasi, dukungan, dan doa dalam setiap langkah.

5. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan berupa apapun dalam menyelesaikan best practice ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh

(3)

karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan karya ini.

Semua ilmu dan pengalaman selama menempuh Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan 2023 terasa sangat bermanfaat sehingga dapat diimplementasikan di sekolah masing- masing dengan menggunakan Kurikulum Merdeka.

Tiada gading yang tak retak. Kesempurnaan hanyalah miliki Allah SWT.

Mohon maaf atas segala kekurangannya Akhirnya, kepada semua pihak penulis mendoakan semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan yang tidak terhingga dari Allah Swt. Amin.

Tasikmalaya, 1 Desember 2023

Penulis

Yani Mulyani, S.Pd.I

e.

Abstrak atau ringkasan

PENERAPAN METODE MAKE AND MATCH DALAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SDN MANGUNJAYA TAHUN PELAJARAN 2023/2024. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa Sekolah Dasar Negeri Mangunjaya Kecamatan Cibalong Kabupaten Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2023/2024 dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif Learning dengan metode pembelajaran Make And Match. Bentuk penelitian ini adalah penelitian terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Sebagai subjek penelitian adalah siswa SD Negeri Mangunjaya. Teknik pengumpulan data menggunakan, observasi, wawancara, analisis dokumen, tes dan non tes. Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make and match mampu meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam

(4)

pada siswa SD Negeri Mangunjaya Cibalong Kabupaten Tasikmalaya tahun pelajaran 2023/2024.

Kata Kunci : Hasil Belajar, Make A Match, Menyambut Usia Balig

f.

Daftar isi

HALAMAN JUDUL………

HALAMAN PENGESAHAN ……….

BIODATA PENULIS ……….

KATA PENGANTAR ……….

DAFTAR ISI ………

DAFTAR LAMPIRAN ……….

BAB I PENDAHULUAN ………..……

A. Latar belakang masalah ………

B. Jenis kegiatan………..

C. Manfaat kegiatan ……….

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN ……….

A. Tujuan dan sasaran ………..

B. Bahan/materi kegiatan ………..

C. Metode/ cara melaksanakan kegiatan ……….

D. Alat/instrumen………

E. Waktu dan tempat kegiatan ………..

BAB III HASIL KEGIATAN ………..

BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI ………

A. Simpulan………

B. Rekomndasi ……….

DAFTAR PUSTAKA………

LAMPIRAN………

g.

Daftar tabel

h.

Daftar gambar

i.

Daftar lampiran.

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran 2

Instrumen Penilaian Tes Tertulis Lampiran 3 Lembar Pekerjaan

(5)

Peserta didik Lampiran 4 Alat Peraga

2. Bagian Isi

a. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran. Sebagaimana tertera dalam UU Guru dan Dosen No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menyatakan bahwa :

“Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Melihat dari peraturan perundang-undangan Guru dan Dosen No. 20 Tahun2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3, disini peran aktif siswa dalamhal belajat sangat dibutuhkan dalam semua mata pelajaran termasuk dalam mata pelajaran Pendidikan Islam.

Dalam prakteknya pembelajaran Agama Islam yang terjadi di sekolah- sekolah saat ini lebih menekankan pada metode mengajar informatif yaitu gurumenjelaskan dan siswa mendengarkan lalu dicatat, kita kenal sebagai metode ceramah. Pembelajaran dengan metode ceramah merupakan yang paling disenangi oleh guru karena metode ini paling mudah dilaksanakan.

Sehingga, komunikasi yang terjadi dalam proses pembelajaran umumnya satu arah yaitu dari guru kepada siswa sehingga pembelajaran terpusat pada apa yang disampaikan oleh guru ( teacher centered ).

Penerapan metode pembelajaran yang belum optimal mengakibatkan siswa menjadi bosan. Siswa hanya diberikan buku teks pelajaran yang berisi macam- macam materi untuk dipelajari tanpa menggunakan metode dan model pembelajaran yang merangsang siswa aktif dan tertarik untuk mengikuti pelajaran, terutama pada mata pelajaran Agama Islam yang cakupan materinyasangat luas.

Oleh karena itu, penerapan model atau metode pembelajaran dalam proses pembelajaran harus bervariasi dan dilakukan dengan cara yang tepat karena itu

(6)

berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa selama pembelajaran berlangsung di dalam kelas. Dengan model pembelajaran yang tepat guru akan dapat mengembangkan keterampilan intelektual, sosial, dan personal siswa.

Berdasarkan hasil penelitian peserta didik masih kebingungan dan jenuh sehingga mengakibatkan sulitnya peserta didik dalam menerima pembelajaran.

Dengan melihat kondisi tersebut artinya diperlukan adanya suatu perubahan metode penyampaian yang tepat guna untuk membangkitkan semangat peserta didik dalam proses pembelajaran. Metode yang tepat untuk digunakan dalam permasalahan tersebut salah satunya dengan menggunakan metode pembelajaran Make and Match.Dalam hal metode pembelajaran kooperatif terdapat beberapa macam teknik, salah satunya adalah teknik Make and Match . Dengan menggunakan metode Make and Match siswa dapat diajak untuk belajar sambil bermain, dengan cara saling menjodohlan kartu yang dimilikinya sehingga pembelajaran Agama Islam menjadi lebih menarik dan siswa dapat menyukai pembelajaran dan dengan mudah siswa memahami isi materi yang disampaikan oleh guru sehingga hasil belajar siswa meningkat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalahnya adalah:

1. Bagaimana penerapan metode Make and Match ini dilakukan di SDN Mangunjaya?

2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan metode Make and Match ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui penerapan metode Make and Match ini dilakukan di SDN Mangunjaya.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan metode Make and Match.

D. Manfaat dan Kegunaan Penelitian

(7)

1. Manfaat Teoritis

Melalui penelitian ini diharapkan guru sekolah dasar dan peneliti memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang metode pembelajaran make a match dalam meningkatkan hasil belajar murid pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya guna menyempurnakan dan memperoleh pengetahuan tentang penerapan metode make a match dalam pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

a. Untuk Pendidik/Peserta Didik 1) Untuk Pendidik

a) Untuk lebih memotivasi guru untuk terus belajar serta membekali dirinya dengan berbagai aspek keilmuan yang berkenaan dengan aspek pendidikan.

b) Guru secara bertahap dapat mengetahui model atau metode pembelajaran yang menarik sehingga dapat meningkatkan sistem pembelajaran di kelas.

2) Untuk Peserta Didik

a) Siswa akan lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru.

b) Menambah motivasi dan semangat dalam hal belajar.

c) Tidak membuat siswa merasa kejenuhan dalam proses pembelajaran dengan strategi belajar yang tepat.

b. Untuk Orangtua

Adanya penelitian ini mudah-mudahan dapat memberikan manfaat yang besar bagi orangtua dengan melihat perkembangan belajar anaknya di kelas dengan uji coba penelitian yang dilakukan melalui penerapan metode Make and Match khusunya dalam pembelajaran PAI.

c. Untuk Peneliti Selanjutnya

Dengan adanya penelutian ini mudah-mudahan bisa dijadikan sebagai pijakan dan referensi pada penelitian-penelitian selanjutnyayang berhubungan dengan peningkatan hasil belajar pada pelajaran PAI pada siswa dengan menerapkan metode Make and Match.

1. Landasan Teori Penelitian

Metode adalah seperangkat cara, jalan dan teknik yang digunakan oleh pendidik

(8)

dalam proses pembelajaraan agar peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi tertentu yang dirumuskan dalam silabus mata pelajaran.1

2. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Dimyati dan Mudjino, hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi peserta didik dan dari sisi guru. Dari sisi peserta didik, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar.

Menurut Oemar Hamalik hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.

Bloom merumuskan hasil belajar sebagai perubahan tingkah laku yang meliputi domain (ranah) kognitif. Ranah afektif, dan ranah psikomotorik (Winkel dalam Ismiyahni 2000).

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disintesiskan bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang, serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan prilaku yang lebih baik.

Berdasarkan teori Taksonomi Bloom, hasil belajar dicapai melalui tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Ranah kognitif terdiri dari enam aspek yaitu ranah ingatan (C1), ranah pemahaman (C2), ranah penerapan (C3), ranah analisis (C4), Sintesis (C5), dan ranah penliaian (C6).5

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diberikan kepada siswa berupa penilaian setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menilai pengetahuan, sikap, keterampilan pada diri siswa dengan adanya perubahan tingkah laku.

a. Metode Make and Match

Make and Match (membuat pasangan) merupakan salah satu jenis dari metode dalam pembelajaran kooperatif. Metode ini dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Salah satu keunggulan tekni ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik, dalam suasana yang menyenangkan.

Suatu metode pembelajaran yang dilaksanakan dengan membagi siswa menjadi

(9)

berpasangan untuk mengerjakan suatu tugas dari guru kemudian salah satu pasangan dari kelompok tersebut bergabung dengan pasangan lain untuk saling menanyakan dan mengukuhkan jawaban masing-masing.9 Menurut Sugiyanto (2010) menyebutkan bahwa metode make and match merupakan bagian dari metode struktural yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa. Struktur struktur tersebut memiliki tujuan umum diantaranya untuk meningkatkan penguasaan isi akademik dan mengajarkan keterampilan sosial.10

Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode make and match adalah sebagai berikut :

a. Guru menyampaikan materi atau memberi tugas kepada siswa untuk mempelajari materi di rumah.

b. Siswa dibagi kedalam 2 kelompok, misalnya kelompok A dan kelompok B.

kedua kelompok diminta untuk berhadap-hadapan.

c. Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan kartu jawaban kepada kelompok B.

d. Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus mencari/mencocokkan kartu yang dipegang dengn kartu kelompok lain. Guru juga perlu menyampaikan batasan maksimum waktu yang iaberikan kepada mereka.

e. Guru meminta semua anggota kelompok A untuk mencari pasangan di kelompok

B. jika mereka sudah menemukan pasangannya masing-masing, guru minta mereka melaporkan diri kepadanya. Guru mencatat mereka pada kertas yang sudah dipersiapkan.

f. Jika waktu sudah habis, mereka harus mereka diberitahu bahwa waktu sudah habis. Siswa yang belum menemukan pasangan diminta untuk berkumpul tersendiri.

g. Guru memanggil satu pasangan untuk presentasi. Pasangan lain dan siswa yang tidak mendapat pasangan memperhatikan dan memberikan tanggapan apakah pasangan itu cocok atau tidak.

h. Terakhir, guru memberikan konfirmasi tentang kebenaran dan kecocokan

(10)

pertanyaan dan jawaban dari pasangan yang memberikan presentasi

i. Guru memanggil pasangan berikutnya, begitu seterusnya sampai seluruh pasangan melakukan presentasi.

Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan. Menurut Huda (2013 : 253-354) kelebihandan kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match adalah sebagai berikut :

a. Kelebihan Make A Match

1. Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif maupun fisik.

2. Karena ada unsur permainan, metode ini menyenangkan.

3. Meningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

4. Efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil presentasi.

5. Efektif melatih kedisiplinan siswa menghadapi waktu untuk belajar b. Kelemahan Make A Match

1. Jika strategi ini tidak dipersiapkan dengan baik, maka akan banyak waktu yang terbuang.

2. Pada awal-awal penerapan metode, banyak siswa yang akan malu berpasangan dengan lawan jenisnya.

3. Jika guru tidak mengarahkan siswa dengan baik, akan banyak siswa yang kurang memperhatikan pada saat presentasi pasangan.

4. Guru harus berhati-hati dan bijaksana saat memberi hukuman pada siswa yang tidak mendapat pasangan, karena mereka bisa malu.

Menggunakan metode ini secara terus menerus akan menimbulkan kebosanan.

b. PELAKSANAAN DAN HASIL 1. Hasil

Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.

o Proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif learning berlangsung aktif.

Siswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak kooperatif learning megharuskan siswa aktif

(11)

selama proses pembelajaran.

o Pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif learning meningkatkan hasil belajar siswa.

Hal ini dapat dilihat dari tingkat aktivitas mereka dalam belajar, bertanya dan menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran.

Penggunaan metode Make and Match pada dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan metode Make and Match mengantarkan peserta didik semakin baik hasil belajarnya karena mudah, tidak menyulitkan, menyenangkan dalam permainan dan tidak membosankan peserta didik, sehingga mereka dapat merespon materi pembelajaran dengan baik dan dapat memenuhi tujuan pembelajaran.

Masalah yang Dihadapi

Masalah yang dihadapi penulis dalam mempresentasikan Best Practice ini.terutama adalah siswa belum terbiasa siswa belajar dengan model Kooperatif learning. Sehingga mereka belum sepenuhnya bisa memecahkan masalah. Dalam hal ini masih perlu banyak bimbingan dan masukan dari guru.

Masalah lainnya adalah penulis masih belum sepenuhnya menguasai berbagai metoda, teknik mengajar sehingga masih harus terus mempelajari, mengkaji dan mempraktekan dari berbagai metoda dan teknik untuk bisa mengambil kesimpulan , mana yang dirasa paling cocok untuk di terapkan dam proses pembelajaran seterusnya.

Cara Mengatasi Masalah

Agar siswa yakin bahwa pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan kooperatif learning dapat membantu mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar dengan permainan yaitu dengan metode pembelajaran make and match sehingga pembelajaran menyenangkan.

Pemahaman terhadap metode pembelajaran make and match akan membuat siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan sekadar menghafal teori dan konsep akan membuat siswa mau belajar dan meningkatkan hasil belajar. Kekurang pahaman penulis dalam menguasai berbagai metoda dan teknik dalam mempresentasikan materi dalam

(12)

proses belajar mengajar, dapat diatasi dengan mempelajari berbagai postingan para bloger di internet.

c. Bagian Akhir: Simpulan, refleksi dan rekomendasi.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik Pada Mata Pelajaran PAI Melalui Metode Make a Match di SDN Mangunjaya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Penerapan metode Make and Match, mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik, dikarenakan mudah, tidak menyulitkan, menyenangkan dlam permainan kartu dan tidak membosankan peserta didik, sehingga mereka dapat merespon materi pembelajaran sesuai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

B. Saran-Saran

Agar proses pembelajaran seperti ini dapat terus berlangsung dan hasil belajar peserta didik dapat terus meningkat, maka pihak sekolah dan pendidik perlu melakukan:

 Pendidik selalu membantu dan memotivasi peserta didik untuk terbiasa membuat variasi dan inovasi dalam pembelajaran, agar paserta didik tidak bosan dalam pembelajaran, dan timbul rasa senang serta percaya diri, juga tidak malu dan takut dalam berinteraksi dengan sesama peserta didik.

 Pendidik harus memiliki sikap keterbukaan, kesediaan menerima kritik dan saran terhadap kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran.

 Pihak sekolah agar mendukung para pendidik untuk mengembangkan macam- macam model pembelajaran dalam proses pembelajaran agar selalu ada peningkatan kualitas pembelajaran baik dalam proses maupun hasil belajar peserta didik.

d. Datar Pustaka dan Lampiran-lampiran

DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak, Ishak.Penelitian Tindakan dalam Pendidikan Nonformal. Jakarta: PT RajagrafindoPersada, 2012.

Arifin, Imron. Penelitian Kualitatif Dalam Ilmu-ilmu Sosial Keagamaan, Cet, III, Malang: KalimasadaPers, 1996.

(13)

Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2018.

Kesuma, Ameliasari Tauresia. Meyusun PTK Itu Gampang. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 2013.

Nana, Syaodih Sukmadnata. Metode Penelitian Pendidikan, Cet.

VIII, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2012.

Rusman, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Kharisma Putra Utama, 2017.

Sanjaya, Wina

Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana, 2009.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Afifuddin. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Pusaka Setia, 2009. Arrianie, Lely. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2008.

Fatimasari, Tisha. “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Kompetensi TKJ Kelas X SMK Muhammadiyah 2.” Universitas Negeri Yogyakarta, 2017.

Ghozaly, Faesal. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Revisi 201. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud, 2017.

Hasri, Hasri. “Upaya Meningkatkam Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI dalam Mengenal Malaikat dan Tugasnya Melalui Metode Make A Match di Kelas IV SDN 103 PALEMBANG.” 2015.

Mukrimaa, Syifa S. 53 Metode Belajar Pembelajaran. Bandung: Bumi Siliwangi, 2014.

Nuraeni, Siti. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Kelas XI IPS MAN 1 METRO.” Universitas Islam Negeri (UIN) RadenPatah, 2018.

Oemar, Hamalik. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara, 2006.

LAMPIRAN-LAMPIRAN OBSERVASI

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses pelaksanaan metode Make a Match dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Kandangan 01 Purwodadi dalam mata

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada mata pelajaran Matematika materi pecahan sederhana peserta didik kelas III SD Islam Sunan iri

Hasil Belajar Pesera Didik Kelas I MI Nurul Huda Dawuhan Trenggalek Melalui Penerapan Model Make a Match Mata Pelajaran Aqidah Akhlak ... 159

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan metode Make A Match mata pelajaran matematika materi Penjumlahan Pecahan kelas IV

(2) Bagaimana Peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran Al-Quran Hadits materi surat Al-Adiyat melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match peserta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AL-QURAN HADITS PESERTA DIDIK KELAS.. IV-A MIN MERGAYU

Berdasarkan penelitian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran matematika hendaknya

Kesimpulan Dari hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui dua siklus dengan mengadopsi metode pembelajaran make a match, dapat ditarik kesimpulan bahwa