LK. 2.2 Menentukan Solusi Nama : Reny Rosida Roombel/Kelompok : 13/3
Kelas : IV (Fase B)
Sekolah : SDIT Ulil Albab Batam Kurikulum : Merdeka
No. Masalah Eksplorasi alternatif
solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi
Analisis alternatif solusi
1
Muatan Pelajaran Matematika
Peserta didik kesulitan dalam membaca dan menyajikan data dalam bentuk diagram garis.
Elemen:
Analisis dan Data Peluang
Capaian Pembelajaran:
Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengurutkan,
membandingkan, menyajikan,
menganalisis dan menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan diagram
Kajian Literatur:
1. Wardani, Suyitno, dan Wijayanti (2019) dalam hasil penelitian yang telah dilakukan
menemukan bahwa model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) efektif dalam meningkatkan
pemahaman belajar matematika peserta didik pada materi penyajian data dalam bentuk diagram garis. Model pembelajaran
berbasis proyek ini dapat menambah motivasi peserta didik untuk ikut aktif dalam pembelajaran.
Berdasarkan kajian literatur dan hasil wawancara, solusi yang relevan untuk permasalahan pada muatan pelajaran matematika kelas IV dimana peserta didik kesulitan dalam
membaca dan
menyajikan data dalam bentuk diagram garis, yaitu:
1. Guru menggunakan pembelajaran
inovatif, salah saatunya adalah menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) 2. Guru meningkatkan
motivasi belajar peserta didik.
Penentuan solusi didasarkan pada alasan sebagai berikut:
1. Memanfaatkan
model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dapat membuat peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran
sehingga terbentuk pengalaman
bermakna bagi peserta didik yang diharapkan bisa membuat peserta didik lebih mudah dalam membaca dan menyajikan data dalam diagram garis pada muatan pelajaran
matematika kelas IV.
Dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dibantu dengan media pembelajaran berbasis TIK, menggunakan aplikasi powerpoint dan video pembelajaran,
pendekatan
pembelajaran TPACK dan HOTS, serta pembelajaran
mengintegrasikan profil pelajar Pancasila diharapkan dapat membantu membuat pembelajaran menjadi menarik dan bermakna sehingga dapat meningkatkan
pemahaman peserta didik dalam muatan pelajaran matematika
▸ Baca selengkapnya: menentukan solusi adalah
(2)batang (skala satu satuan).
TP Pembelajaran HOTS:
1. C4: Peserta didik dapat
menyimpulkan data yang diperoleh dari suatu diagram garis 2. C5: Peserta didik
dapat
membandingkan data-data yang terdapat dalam suatu diagram garis 3. C6: Peserta didik
dapat membuat diagram garis dari sebuah data yang diberikan
4. P5: Peserta didik dapat mengelola data dalam bentuk diagram garis
https://ejournal.undiksh a.ac.id/index.php/JJPG SD/article/view/19391/
11462
2. Faradilla, Zainil, dan Sumiati (2021) dalam hasil penelitiannya
memperoleh data bahwa penggunaan model Project Based Learning (PJBL) dapat meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik pada materi penyajian data.
https://jptam.org/index.
php/jptam/article/view/
1380/1215
3. Rochman dan Kelana (2022) dalam penelitiannya
menyimpulkan
bahwa implementasi pembelajaran
pemahaman muatan pelajaran
matematika
mengenai penyajian data dengan menggunakan model
3. Guru menggunakan media berbasis TIK seperti Microsoft Powerpoint dan video pembelajaran.
4. Guru melibatkan pembelajaran
dengan kehidupan sehari-hari.
2. Menggunakan media pembelajaran
berbasis TIK dan menggunakan
aplikasi powerpoint serta video pembelajaran dapat meningkatkan
motivasi belajar peserta didik sehingga peserta didik dapat lebih bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran
sehingga peserta didik dapat lebih mudah memahami pembelajaran.
3. Melibatkan pembelajaran
dengan kehidupan sehari-hari dapat membuat
pengalaman belajar peserta didik lebih bermakna.
4. Peserta didik membuat media ajar diagram garis dalam bentuk mading.
kelas IV pada materi diagram garis.
pembelajaran Project Based Learning (PJBL) memberikan hasil yang baik, membuat peserta didik lebih aktif, interaktif, mandiri, dan terlihat lebih senang dan gembira selama proses pembelajaran
berlangsung
sehingga efektif dalam meningkatkan pencapaian hasil belajar peserta didik.
https://journal.ikipsiliw angi.ac.id/index.php/co llase/article/view/5744/
3500
Hasil Wawancara:
1. Kepala Sekolah (Riyani, S.Pd) menyampaikan solusi yang bisa diterapkan yaitu:
a. Menggunakan media ajar yang menarik
b. Menggunakan model
pembelajaran yang kontekstual
c. Membimbing peserta didik dalam
menemukan pemecahan masalah 2.
Muatan Pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)
Peserta didik kesulitan dalam memahami jenis gaya dan pengaruhnya terhadap gerak dan bentuk benda.
Elemen:
Pemahaman IPAS (Sains dan Sosial)
Capaian Pembelajaran:
Peserta didik memanfaatkan gejala kemagnetan dalam kehidupan sehari-hari, mendemonstrasikan berbagai jenis gaya dan pengaruhnya terhadap arah, gerak dan bentuk benda.
Kajian Literatur:
1. Fahrezi dkk (2020) dalam penelitian dan pembahasannya menyatakan bahwa penggunaan model pembelajaran Project Based Learning dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan
pemahaman muatan pelajaran IPAS peserta didik.
https://ejournal.undiks ha.ac.id/index.php/JIP PG/article/view/28081/
17008
2. Maulidyah dkk (2020) dalam hasil penelitiannya
menemukan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Project Based Learning untuk
Berdasarkan kajian literatur dan hasil wawancara, solusi yang relevan untuk permasalahan pada muatan pelajaran IPAS dimana peserta didik kesulitan dalam memahami jenis gaya dan pengaruhnya terhadap benda, yaitu:
1. Guru menggunakan pembelajaran
inovatif, salah saatunya adalah menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) 2. Guru meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
3. Guru menggunakan media berbasis TIK seperti Microsoft Powerpoint dan video pembelajaran.
4. Guru
mengimplementasika
Penentuan solusi didasarkan pada alasan sebagai berikut:
1. Memanfaatkan
model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dapat membuat peserta didik terlibat aktif dalam pDeroses pembelajaran
sehingga terbentuk pengalaman
bermakna bagi peserta didik yang diharapkan bisa membuat peserta didik lebih mudah dalam memahami pengaruh gaya terhadap benda dalam muatan pelajaran IPAS kelas 2. IV. Menggunakan media
pembelajaran
berbasis TIK dan menggunakan
Dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dibantu dengan media pembelajaran berbasis TIK, menggunakan aplikasi powerpoint dan video pembelajaran,
pendekatan
pembelajaran TPACK dan HOTS, serta pembelajaran
mengintegrasikan profil pelajar Pancasila diharapkan dapat membantu membuat pembelajaran menjadi menarik dan bermakna sehingga dapat meningkatkan
pemahaman peserta didik dalam muatan pelajaran IPAS kelas IV pada materi pengaruh gaya terhadap benda.
TP Pembelajaran HOTS:
1. C4: Peserta didik dapat menganalisis suatu ilustrasi sesuai dengan jenis
gaya yang
ditimbulkan
2. C5: Peserta didik dapat memprediksi apa yang terjadi pada suatu benda ketika diberikan gaya tertentu
3. C6: Peserta didik dapat menampilkan sebuah ilustrasi menggunakan benda-benda di sekitar untuk menunjukkan pengaruh gaya terhadap gerak benda
4. P2: Peserta didik dapat
mendemonstrasikan jenis gaya dan pengaruhnya
terhadap gerak benda
meningkatkan
kemampuan berpikir kritis peserta didik pada muatan pelajaran IPAS materi Gaya.
https://pdfs.semanticsc holar.org/3675/a1dde49 5cc0c68bb6f4db6fbc3c dba16e669.pdf
3. Syukrianto dan Saifudin (2021) dalam hasil penelitiannya
menemukan bahwa dengan cara mengimplementasika n model metode Project Based Learning (PJBL) dalam kegiatan pembelajaran dapat membuat peserta didik menjadi lebih aktif sehingga dapat meningkatkan minat belajar dan pemahaman peserta didik pada muatan pelajaran IPAS materi gaya.
http://www.seminar.ua d.ac.id/index.php/semh
n materi
pembelajaran dengan kegiatan-kegiatan dalam kehidupan sehari-hari.
aplikasi powerpoint serta video pembelajaran dapat meningkatkan
motivasi belajar peserta didik sehingga peserta didik dapat lebih bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran
sehingga peserta didik dapat lebih mudah memahami pembelajaran.
3. Melibatkan pembelajaran
dengan kehidupan sehari-hari dapat membuat
pengalaman belajar peserta didik lebih bermakna.
4. Peserta didik membawa media ajar berupa benda konkret untuk mencontohkan
pengaruh gaya terhadap benda dalam kehidupan sehari-hari, serta membuat media ajar berupa poster
asmengajar/article/view /6262/2109
Hasil Wawancara:
1. Kepala Sekolah (Riyani, S. Pd) menyampaikan solusi yang bisa diterapkan yaitu:
a. Menggunakan media ajar yang inovatif
b. Menggunakan pembelajaran yang kontekstual c. Membangun
motivasi belajar peserta didik d. Menambah
sumber belajar selain buku
pengaruh gaya terhadap benda.
3.
Pedagogik:
Peserta didik kelas IV kurang termotivasi dalam mengikuti muatan pelajaran Pendidikan Pancasila
Elemen:
UUD NKRI Tahun 1945
Capaian
Pembelajaran:
Kajian Literatur:
1. Prasetia, Muhari, dan Subroto (2019) menyatakan bahwa model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan penciptaan suasana yang menyenangkan sangat diperlukan untuk
meningkatkan motivasi belajar
Berdasarkan kajian literatur dan hasil wawancara, solusi yang relevan untuk permasalahan pada bagian pedagogik dimana peserta didik kelas IV kurang termotivasi dalam mengikuti muatan pelajaran Pendidikan Pancasila, yaitu:
Penentuan solusi didasarkan pada alasan sebagai berikut:
1. Memanfaatkan
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat memfasilitasi
peserta didik untuk berpikir dan bernalar kritis terhadap permasalahan yang diberikan sehingga
Dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dibantu dengan media pembelajaran berbasis TIK, menggunakan aplikasi powerpoint dan video pembelajaran,
pendekatan
pembelajaran TPACK dan HOTS, serta pembelajaran
Peserta didik mampu mengidentifikasi aturan di keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar tempat tinggal serta melaksanakannya dengan bimbingan orang tua dan guru;
mengidentifikasi dan menyajikan hasil identifikasi hak dan kewajiban sebagai anggota keluarga dan sebagai warga sekolah;
melaksanakan
kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga dan sebagai warga sekolah.
TP Pembelajaran HOTS:
1. C4: Peserta didik dapat menganalisis suatu ilustrasi terkait hak dan kewajiban
2. C5: Peserta didik dapat memprediksi apa yang terjadi ketika kewajiban tidak dilaksanakan dengan baik
peserta didik dalam muatan pelajaran Pendidikan
Pancasila. Sebagai solusi, pembelajaran berbasis masalah (PBL) dapat dijadikan alternatif untuk
meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam mengikuti muatan pelajaran
Pendidikan Pancasila.
https://journal.unesa.a c.id/index.php/PD/arti cle/view/4920
2. Fitriani, Patta, dan Kadarisman (2020) menyatakan bahwa pemiliham model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) dikombinasikan dengan teknik permainan Role Playing dinilai sangat tepat untuk mencapai tujuan meningkatkan
1. Guru menggunakan pembelajaran
inovatif, salah saatunya adalah menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL)
2. Guru meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
3. Guru menggunakan media berbasis TIK seperti Microsoft Powerpoint dan video pembelajaran.
4. Guru memfasilitasi peserta didik untuk berpikir kritis.
5. Guru mengaitkan materi
pembelajaran dengan
implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.
akan terbentuk pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik yang diharapkan dapat meningkatkan
motivasi peserta didik pada muatan pelajaran Pendidikan Pancasila kelas IV.
2. Menggunakan media pembelajaran
berbasis TIK dan menggunakan
aplikasi powerpoint serta video pembelajaran dapat meningkatkan
motivasi belajar peserta didik sehingga peserta didik dapat lebih bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran
sehingga peserta didik dapat lebih mudah memahami pembelajaran.
3. Melibatkan pembelajaran
dengan kehidupan sehari-hari dapat membuat
mengintegrasikan profil pelajar Pancasila diharapkan dapat membantu
meningkatkan
kemampuan berpikir kritis peserta didik sehingga akan terbentuk pengalaman belajar yang menarik dan bermakna bagi peserta didik yang akhirnya dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada muatan pelajaran Pendidikan Pancasila.
3. C6: Peserta didik dapat membuat ilustrasi yang sesuai dengan hak dan kewajiban sebagai anggota keluarga dan sebagai warga sekolah
4. A6: Peserta didik dapat membiasakan berperilaku
menjaga
keseimbangan hak dan kewajiban 5. P2: Peserta didik
dapat melaksanakan hak dan kewajiban sebagai anggota keluarga dan sebagai warga sekolah dengan baik
motivasi belajar peserta didik dalam mengikuti muatan pelajaran Pendidikan Pancasila
dikarenakan model PBL dengan syntaks- syntaksnya dapat memfasilitasi peserta didik untuk belajar aktif dan kreatif.
https://ojs.unm.ac.id/T PJ/article/view/28712/
15095
3. Prihatini, Syaikhu, dan Nugrageny (2021) dalam penelitiannya
menemukan bahwa pembelajaran
muatan pelajaran Pendidikan
Pancasila dengan menggunakan
Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan
keaktifan dan motivasi belajar peserta didik. Hal ini dikarenakan
pembelajaran dengan
pengalaman belajar peserta didik lebih bermakna.
menggunakan model Problem Based Learning (PBL) memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat aktif dan berusaha mencapai tujuan
pembelajaran.
http://jurnal.stkipkusumane gara.ac.id/index.php/semnar a2020/article/view/1486/10 04
Hasil Wawancara:
1.
Kepala Sekolah (Riyani, S.Pd) menyampaikan solusi yang bisa diterapkan adalah:a. Menggunakan model
pembelajaran yang menarik sesuai dengan materi dan kondisi peserta didik
b. Menggunakan media
pembelajaran c. Memberikan
motivasi kepada peserta didik
d. Bisa
menggunakan model
pembelajaran Role Playing 4.
Literasi:
Peserta didik kesulitan memahami informasi dalam membaca denah pada muatan pelajaran Bahasa Indonesia
Elemen:
Membaca dan Memirsa
Capaian Pembelajaran:
Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik.
TP Pembelajaran HOTS:
1. C4: Peserta didik dapat menemukan lokasi tertentu menggunakan kosakata-kosakata
Kajian Literatur:
1. Musywira, Amran, dan Syahrani (2021) dalam penelitian yang telah dilakukan memperoleh
kesimpulan bahwa melalui penerapan model Problem Based Learning dalam proses pembelajaran
akan dapat
meningkatkan kemampuan
pemahaman peserta didik pada materi denah.
https://ojs.unm.ac.id/TP J/article/view/26048/13 880
2. Kumalasari,
Susanti, dan Rustamti (2022) dalam penelitian yang telah dilakukan menyimpulkan
bahwa penerapan model Problem Based
Berdasarkan kajian literatur dan hasil wawancara, solusi yang relevan untuk permasalahan pada bagian literasi dimana peserta didik kesulitan memahami informasi dalam membaca denah pada muatan pelajaran Bahasa Indonesia, yaitu:
1. Guru menggunakan pembelajaran
inovatif, salah saatunya adalah menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) 2. Guru meningkatkan
motivasi belajar peserta didik.
3. Guru menggunakan media berbasis TIK seperti Microsoft Powerpoint dan video pembelajaran.
Penentuan solusi didasarkan pada alasan sebagai berikut:
1. Memanfaatkan
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat memfasilitasi
peserta didik untuk berpikir dan bernalar kritis terhadap permasalahan yang diberikan sehingga akan terbentuk pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik yang diharapkan dapat meningkatkan
motivasi peserta didik pada muatan pelajaran Pendidikan Pancasila kelas IV.
2. Menggunakan media pembelajaran
berbasis TIK dan menggunakan
aplikasi powerpoint serta video
Dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dibantu dengan media pembelajaran berbasis TIK, menggunakan aplikasi powerpoint dan video pembelajaran,
pendekatan
pembelajaran TPACK dan HOTS, serta pembelajaran
mengintegrasikan profil pelajar Pancasila diharapkan dapat membantu
meningkatkan
kemampuan berpikir kritis peserta didik sehingga akan terbentuk pengalaman belajar yang menarik dan bermakna bagi peserta didik yang akhirnya dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik
petunjuk arah berdasarkan denah 2. C5: Peserta didik
dapat memutuskan rute jalan terdekat yang bisa ditempuh untuk ke lokasi tertentu
berdasarkan denah 3. C6: Peserta didik
dapat menciptakan sebuah denah tempat tinggalnya sendiri
Learning (PBL) pada muatan pelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman peserta didik pada materi denah.
https://www.stkipbjm.a c.id/mathdidactic/index .php/pgsd/article/view/
1777/845
3. Nurtvitriawati
(2018) dari hasil penelitian yang telah dilakukan
memperoleh
kesimpulan bahwa penggunaan model Explicit Instruction dalam muatan pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi konsep denah berpengaruh dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
https://journal.unismuh.
ac.id/index.php/jkpd/art icle/view/1171
4. Guru menggunakan pembelajaran
kontekstual.
pembelajaran dapat meningkatkan
motivasi belajar peserta didik sehingga peserta didik dapat lebih bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran
sehingga peserta didik dapat lebih mudah memahami pembelajaran.
3. Melibatkan pembelajaran
dengan kehidupan sehari-hari dapat membuat
pengalaman belajar peserta didik lebih bermakna.
pada muatan pelajaran Bahasa Indonesia.
Hasil Wawancara:
1. Kepala Sekolah (Riyani, S.Pd) menyampaikan solusi yang bisa diterapkan yaitu:
a. Membangunkan minat baca peserta didik b. Menggunakan
media
pembelajaran yang sesuai c. Menggunakan
model
pembelajaran yang kontekstual d. Membiasakan
latihan-latihan literasi kepada peserta didik