PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DAN MEDIA
VIRTUAL PADA MATERI POKOK ASAM – BASA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL
BELAJAR SISWA SMA KELAS XI
Oleh:
Risna Yunita Lubis NIM 4121131021
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
RIWAYAT HIDUP
iii
Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Dengan Menggunakan Media Audio Visual dan Media
Virtual Pada Materi Pokok Asam – Basa Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Belajar Siswa SMA Kelas XI
Risna Yunita Lubis (4121131021) Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kimia dan aktivitas siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran PjBL dengan menggunakan media audio visual dan media virtual pada materi pokok asam – basa. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Pantai Cermin yang terdiri atas dua kelas IPA dengan total jumlah siswa 78 siswa. Sampel yang digunakan pada penelitian ini diambil dengan teknik purposif sampling sebanyak dua kelas, yaitu kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. Masing - masing kelas terdiri atas 40 orang siswa di kelas eksperimen 1 dan 38 orang siswa di kelas eksperimen 2. Siswa pada kelas eksperimen I dibelajarkan menggunakan model pembelajaran PjBL menggunakan media audiovisual. Sedangkan siswa pada kelas eksperimen II dibelajarkan menggunakan model pembelajaran PjBL menggunakan media virtual. Penelitian ini menggunakan instrumen tes hasil belajar yang disusun dalam bentuk objective test dengan jumlah soal sebanyak 22 yang telah dianalisis dan dinyatakan memenuhi syarat uji validitas isi secara expert judgement, tingkat kesukaran, daya pembeda, distraktor, dan reliabilitas. Juga digunakan lembar observasi penilaian aktivitas yang sudah dianalisis validitasnya secara expert
judgement. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t-test dua pihak.
Untuk uji hipotesis hasil belajar siswa diperoleh thitung = -4,1596 sedangkan ttabel = 1,9994 untuk α = 0.05 dan dk = 62. Untuk uji hipotesis aktivitas siswa diperoleh thitung = -1,4576 sedangkan ttabel = 1,9994 untuk α = 0.05 dan dk = 62. Sehingga ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan antara hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran PjBL dengan menggunakan media audiovisual dan media virtual pada materi pokok asam basa. Sedangkan untuk aktivitas, tidak ada perbedaan yang signifikan antara siswa yang dibelajarkan dengan model PjBL menggunakan media audio visual dan media virtual pada materi pokok asam – basa.
Kata kunci : Model project based learning, media audio visual, media virtual,
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala Rahmat
dan Hidayah-Nya yang memberikan nikmat dan kesehatan dan kesempatan
kepada penulis penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan waktu yang telah
direncanakan.
Skripsi berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning
(PjBL) dengan Menggunakan Media Audio Visual dan Media Virtual Pada Materi
Pokok Asam – Basa Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa SMA
Kelas XI”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unimed.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Ibu Dra.
Ani Sutiani, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si, Ibu Dra. Anna Juniar,
M.Si, dan Ibu Ratna Sari Dewi, S.Si, M.Si yang telah memberikan masukan dan
saran-saran demi perbaikan skripsi ini mulai dari awal penelitian sampai dengan
selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada bapak Prof. Dr.
Ramlan Silaban, MS selaku dosen penasehat akademik dan kepada seluruh bapak
dan ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.
Ucapan terima kasih kepada guru-guru sekolah dari jenjang SD sampai
SMA yang telah mendidik penulis sehingga penulis dapat memperoleh gelar
sarjana. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Sekolah (Bapak
Drs. M. Yazid Ritonga), Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum (Bapak
Marsid, S.Pd), Ibu Guru Kimia (Ibu Sri Handayani, S.Pd) dan siswa/i kelas XI
IPA-1 dan XI IPA-2 SMA Negeri 1 Pantai Cermin yang telah banyak membantu
v
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada orang tua penulis
yaitu Ayahanda Harris Lubis dan Ibunda Maulina Hanum Gultom yang berjuang
keras dalam mendidik dan menyekolahkan penulis sehingga penulis dapat
memperoleh gelar sarjana dan menyelesaikan studi di Unimed. Terimakasih buat
saudara kandung penulis yaitu Anna Dalilah Lubis, Desi Andriyani Lubis,
Syukron Fadillah Lubis dan Putri Ananda Lubis yang telah memberi semangat
dan mendoakan penulis dalam penyelesaian skripsi.
Terimakasih juga disampaikan kepada sahabat-sahabat: Salsabila
Firdausyah, Risky Hikmi dan Siti Wulandari yang selalu memberikan motivasi,
memberi saran, dan menghibur penulis untuk menghilangkan kejenuhan dalam
penyusunan skripsi. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada sahabat -
sahabat penulis Merri, Nurhamida Rangkuti, Roziah Rambe dan Fauziah Ulfah,
yang telah meluangkan waktu dan memberikan tenaganya untuk menjadi observer
serta membantu penulis selama proses penelitian berlangsung. Ucapan terima
kasih kepada teman-teman seperjuangan Kimia Dik A 2012 yang memberi
semangat dan sudah penulis anggap sebagai keluarga terbaik selama studi 4 tahun
di Unimed.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juni 2016
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Ruang Lingkup 4
1.3. Rumusan Masalah 4
1.4. Batasan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 6
1.7. Defenisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kajian Teoritis 9
2.1.1.Hakikat Belajar 9
2.1.2.Prinsip – Prinsip Belajar 10
2.1.3.Hakikat Belajar Kimia 10
2.1.4.Hasil Belajar 11
2.1.5.Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar 12
2.1.6.Tingkat Keberhasilan Proses Belajar 13
2.1.7.Aktivitas Belajar 13
2.1.8.Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) 14
2.1.9.Konsep Project Based Learning (PjBL) 16
vii
2.1.12.Tahap – Tahap Pelaksanaan Project Based Learning (PjBL) 18
2.1.13.Media Pembelajaran 19
2.1.14.Media Audio Visual 20
2.1.15.Fungsi Media Audio Visual 21
2.1.16.Macam – Macam Media Audio Visual 21
2.1.17.Karakteristik Media Audio Visual 22
2.1.18.Kelebihan dan Kekukarangan Media Audio Visual 22
2.1.19.Media Virtual 23
2.1.20.Kelebihan Media Virtual 23
2.1.21.Materi Pokok Asam – Basa 24
2.2. Kerangka Konseptual 28
2.3. Hipotesis 30
2.3.1.Hipotesis Rumusan Masalah 1 30
2.3.2.Hipotesis Rumusan Masalah 2 30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1Lokasi dan Waktu Penelitian 31
3.1.1.Lokasi Penelitian 31
3.1.2.Waktu Penelitian 31
3.2Populasi dan Sampel 31
3.2.1.Populasi 31
3.2.2.Sampel 31
3.3Variabel Penelitian 31
3.3.1.Variabel Bebas 31
3.3.2.Variabel Terikat 32
3.3.3.Variabel Kontrol 32
3.4Instrumen Penelitian 32
3.4.1.Instrumen Tes 32
3.4.2.Instrumen Non Tes 36
3.5Rancangan Penelitian 37
3.6Teknik Pengumpulan Data 39
3.6.1.Tahap Persiapan Penelitian 39
3.6.2.Tahap Pelaksanaan Penelitian 39
3.6.3.Tahap Akhir Penelitian 40
3.7Teknik Analisis Data 41
3.7.1.Pedoman Penilaian Instrumen Tes 41
viii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil penelitian 47
4.1.1. Analisis data instrumen penelitian 47
4.1.2. Deskripsi data hasil penelitian 52
4.1.3. Analisis data hasil penelitian 65
4.1.3.2. uji normalitas 66
4.1.3.3. uji homogenitas 67
4.1.3.4. uji hipotesis 69
4.2. Pembahasan 70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 75
5.2. Saran 75
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Skema Alur Penelitian 39
Gambar 4.1 Diagram Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa 53
Gambar 4.2 Peningkatan Hasil Belajar Siswa 54
Gambar 4.3 Diagram Nilai Rata-Rata Aktivitas Siswa Setiap Pertemuan 55
Gambar 4.4 Diagram Perbedaan Nilai Rata-Rata Aktivitas Siswa 56
Gambar 4.5 Diagram Nilai Rata-Rata Aktivitas Visual Siswa 58
Gambar 4.6 Diagram Nilai Rata-Rata Aktivitas Lisan Siswa 59
Gambar 4.7 Diagram Nilai Rata-Rata Aktivitas Mendengarkan Siswa 60
Gambar 4.8 Diagram Nilai Rata-Rata Aktivitas Menulis Siswa 61
Gambar 4.9 Diagram Nilai Rata-Rata Aktivitas Motorik Siswa 62
Gambar 4.10 Diagram Nilai Rata-Rata Aktivitas Menggambar Siswa 63
Gambar 4.11 Diagram Nilai Rata-Rata Aktivitas Mental Siswa 64
Gambar 4.12 Diagram Nilai Rata-Rata Aktivitas Emosional Siswa 65
Gambar 4.13 Deskriptif Nilsi Rata – Rata Hasil Belajar,
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus 80
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 83
Lampiran 3 Kisi – Kisi Instrumen Tes 112
Lampiran 4 Instrumen Tes 126
Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Tes 133
Lampiran 6 Instrumen Non Tes 134
Lampiran 7 Media Pembelajaran Audio Visual 137
Lampiran 8 Media Pembelajaran Virtual 138
Lampiran 9 Lembar Kerja Proyek 139
Lampiran 10 Surat Keterangan Validitas Isi 143
Lampiran 11 Lembar Validitas Isi Instrumen Tes 145
Lampiran 12 Lembar Validitas Isi Instrumen Non-Tes 158
Lampiran 13 Kisi-Kisi Instrumen Tes Sesudah Analisis Kualitatif 162
Lampiran 14 Instrumen Tes Hasil Belajar Kimia (Sesudah Divalidasi) 176
Lampiran 15 Kunci Jawaban Instrumen Hasil Belajar Kimia 181
Lampiran 16 Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa (Sesudah Divalidasi
oleh Ahli) 182
Lampiran 17 Lembar Observasi Penilaian Aktivitas Siswa 185
Lampiran 18 Perrhitungan Validitas Isi Instrumen Tes 186
Lampiran 19 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 188
Lampiran 20 Tabel Tingkat Kesukaran Tes 189
Lampiran 21. Perhitungan Daya Beda Tes 191
xiii
Lampiran 23. Perhitungan Distraktor 197
Lampiran 24. Tabel Distraktor 199
Lampiran 25. Perhitungan Reliabilitas 203
Lampiran 26. Tabel Reliabilitas 205
Lampiran 27.Tabel Kesimpulan Analisis Instrumen Tes 207
Lampiran 28.Perhitungan Validitas Isi Instrumen Non-Tes 209
Lampiran 29.Tabel Validitas Isi Instrumen Non-tes 210
Lampiran 30 Tabulasi Data Nilai Hasil Belajar 211
Lampiran 31 Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar
Deviasi Hasil Belajar 212
Lampiran 32 Uji Normalitas Data Hasil Belajar 214
Lampiran 33 Uji Homogenitas Data Hasil Belajar 219
Lampiran 34 Peningkatan Hasil Belajar Siswa (Gain) 221
Lampiran 35 Perhitungan Nilai Gain 222
Lampiran 36 Pengujian Hipotesis Rumusan Masalah I 223
Lampiran 37 Lembar Nilai Observasi Aktivitas Siswa 225
Lampiran 38 Tabulasi Nilai Aktivitas Siswa 237
Lampiran 39 Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi Aktivitas
Siswa 239
Lampiran 40 Uji Normalitas Data Aktivitas Siswa 240
Lampiran 41 Uji Homogenitas Data Aktivitas Siswa 243
Lampiran 42 Pengujian Hipotesis Rumusan Masalah II 245
Lampiran 43. Tabel Nilai – Nilai t-Product Moment 247
Lampiran 44 Nilai – Nilai Chi Kuadrat 248
xiv
Lampiran 46 Nilai – Nilai Dalam Distribusi t 250
Lampiran 47 Jadwal Kegiatan Penelitian 251
Lampiran 48 Dokumentasi Penelitian 252
Lampiran 49 Dokumentasi Tugas LKP Siswa 258
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia.
Pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan dalam
menghadapi persaingan dalam bidang kehidupan, terutama dalam berkompetisi
dalam penguasaan dan pengembangan IPTEK. Maka dari itu, pendidikan sangat
diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu
manusia yang mampu berpikir kritis, kreatif, mampu mengambil keputusan,
mampu memecahkan masalah serta mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan
dalam kehidupan untuk kesejahteraan manusia.
Namun saat ini, masalah utama yang dihadapi dunia penididikan adalah
menyangkut mutu pendidikan, terutama kualitas keterampilan proses sains yang
masih sangat rendah (Nurhadi dan Senduk, 2004). Permasalahan pendidikan
khususnya dalam pembelajaran di sekolah adalah lemahnya proses pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman peneliti pada saat PPLT tahun 2015 di
SMA Negeri 1 Pantai Cermin, masih banyak guru khususnya bidang studi kimia
yang mengajar dengan metode ceramah sehingga proses pembelajaran cenderung
teacher centered. Pembelajaran di kelas diarahkan kepada kemampuan anak
menghafal informasi. Para guru berusaha memberikan ilmu pengetahuan
sebanyak – banyaknya dan siswa giat untuk menerimanya. Sebagai
konsekuensinya, belajar hanya dimaknai sebatas menghafal. Hal ini terbukti saat
siswa akan menghadapi ujian, mereka akan menghafal terlebih dahulu (Sardiman,
2011). Hal ini yang menyebabkan proses pembelajaran berlangsung secara
monoton karena guru dianggap sebagai titik sentral dari proses belajar mengajar.
Dari hasil observasi peneliti, hanya sedikit siswa kelas XI pada mata pelajaran
kimia yang mendapat nilai di atas KKM yaitu 75. Hanya sekitar 25 % siswa yang
dapat lulus saat ujian kimia.
Penelitian Siregar (2008) menemukan masih banyak guru kimia dalam
kegiatan pembelajaran hanya dengan memberikan uraian, latihan menjawab soal
2
bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya. Hasil belajar merupakan hal yang penting yang akan
dijadikan sebagai tolak ukur sejauh mana keberhasilan seorang siswa dalam
belajar. Dari hasil belajar, guru dapat menilai apakah sistem pembelajaran yang
diberikan berhasil atau tidak, untuk selanjutnya bisa diterapkan atau tidak dalam
proses pembelajaran.
Kimia merupakan salah satu mata pelajaran di tingkat Sekolah Menengah
Atas (SMA) yang sesuai dengan prinsip Pendekatan Saintifik. Jika dikaji dari sifat
ilmu, kimia bersifat experimental science artinya dalam mempelajari kimia tidak
cukup hanya mendengar dan membaca saja, namun dilakukan kegiatan
pembelajaran seperti praktikum yang akan membantu membangun pengetahuan
siswa tentang materi yang sedang dipelajari. Pada umumnya, siswa cenderung
belajar kimia dengan cara menghafal, baik materi kimia yang bersifat matematis
atau non matematis (Addiin, dkk., 2014).
Mata pelajaran kimia yang sarat dengan konsep, dari konsep yang
sederhana sampai konsep yang lebih kompleks dan abstrak, sangatlah diperlukan
pemahaman yang benar terhadap konsep dasar yang membangun konsep tersebut.
Banyaknya konsep kimia yang bersifat abstrak yang harus diserap siswa dalam
waktu relatif terbatas menjadikan mata pelajaran kimia merupakan salah satu
mata pelajaran sulit bagi siswa (Utami,dkk, 2014). Akibatnya, siswa tidak dapat
membangun pemahaman konsep kimia yang mendasar pada awal mereka
mempelajari kimia. Padahal, sebagian besar materi kimia saling berkaitan atau
satu materi menjadi pembangun materi yang lain, contohnya materi Asam – Basa.
Materi Asam – Basa menjadi dasar bagi materi selanjutnya seperti Titrasi
Asam – Basa, Larutan Penyangga, dan Hidrolisis Garam (Silabus Mata Pelajaran
Kimia Kurikulum 2013). Sehingga materi Asam – Basa merupakan konsep kunci
untuk memahami materi selanjutnya , maka dari itu pembelajaran seharusnya
dapat memberikan pengalaman belajar yang bertahan lama dalam memori siswa.
Salah satu model pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman
belajar yang bertahan lama dalam memori siswa adalah model pembelajaran
3
model pembelaajaran PjBL memiliki potensi yang besar untuk memberikan
pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna bagi siswa. Model
pembelajaran ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilann berpikir siswa
melalui pemecahan masalah secara bersama (collaboration). Peranan guru lebih
banyak menetapkan diri sebagai pembimbing atau pemimpin belajar dan
fasilitator belajar. Dengan demikian, siswa lebih banyak melakukan kegiatan
sendiri atau dalam bentuk kelompok memecahkan permasalahan dengan
bimbingan guru atau pembelajaran akan berlangsung secara Student Center
Learning (SCL) (Sagala, 2010).
Pembelajran model PjBL merupakan sebuah model pembelajaran yang
inovatif, dan lebih menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan –
kegiatan yang kompleks (CORD, 2001). Thomas dalam Sardiman (2011)
mengemukakan bahwa fokus pembelajaran terletak pada prinsip dan konsep inti
dari suatu disiplin ilmu, melibatkan siswa dalam investigasi pemecahan masalah
dan kegiatan tugas – tugas bermakna yang lain, memberi kesempatan siswa
bekerja secara otonom dalam mengonstruksi pengetahuan mereka sendiri dan
mencapai puncaknya untuk menghasilkan produk nyata.
Berdasarkan hasil penelitian Addiin, dkk (2014), penerapan PjBL dalam
materi Asam – Basa dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa yaitu 74% siswa
dengan aktivitas tinggi. Pada penelitian tersebut juga diketahui PjBL dapat
meningkatkan hasil belajar, yaitu kognitif; 32% siswa tuntas, afektif; 91% siswa
sangat baik dan baik, serta psikomotor; 94% siswa tuntas. Ada juga penelitian dari
Utami, dkk (2014) yang menyatakan bahwa dengan penerapan PjBL, hasil belajar
kimia siswa lebih tinggi dibandingkan dengan model konvensional. Dalam
penelitian ini juga diketahui bahwa aktivitas siswa tergolong baik dengan
persentase 71,11%.
Untuk memaksimalkan proses pembelajaran, model PjBL diterapkan
dengan menggunakan media audio visual dan media virtual. Cadavieco (2012)
melaporkan bahwa dengan menggunakan media audio visual dapat dibuat media
pembelajaran baru. Berdasarkan penelitian sebelumnya tersebut, ternyata
4
siswa dapat lebih maksimal. Selain itu, penggunaan media virtual juga dapat
menunjang proses pembelajaran menjadi lebih efektif. Pada penelitian Jaya
(2012), diperoleh hasil bahwa media virtual dapat meningkatkan kompetensi
siswa dari segi kognitif dan psikomotorik. Dari penelitian Suweken (2013),
diperoleh hasil pembelajaran berbasis media virtual dapat meningkatkan prestasi
siswa dalam mata pelajaran matematika. Prestasi belajar siswa meningkat dari
55,6 menjadi 71,2.
Berdasarkan penelitian Putra, dkk (2013), siswa yang dibelajarkan dengan
media audio visual menyukai pembelajaran kimia karena lebih menyenangkan,
menarik, dan dapat membuat siswa lebih mudah memahami konsep materi.
Fikriyah, dkk (2015) melakukan penelitian dalam pembelajaran fisika dengan
model project based learning disertai media audio visual dan mendapatkan hasil
bahwa keterampilan sains siswa berada kategori baik..
Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin melakukan penelitian yang
berjudu “Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dengan Menggunakan Media Audio Visual dan Media Virtual Pada Materi Pokok Asam – Basa Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa SMA Kelas XI”
1.2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran
project based learning menggunakan media audio visual dan media virtual untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa SMA terhadap materi pokok
Asam - Basa. Cakupan penelitian ini adalah melihat efektifitas model
pembelajaran project based learning menggunakan media dalam mengajarkan
materi asam - basa, yang menekankan pada aktivitas dan hasil belajar siswa.
1.3.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan ruang lingkup yang telah
dikemukakan di atas, maka masalah yang diteliti dirumuskan sebagai berikut :
1. Adakah perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan
penerapan model pembelajaran PjBL yang menggunakan media audio visual
5
2. Adakah perbedaan yang signifikan antara aktivitas belajar siswa dengan
penerapan model pembelajaran PjBL yang menggunakan media audio visual
dengan yang menggunakan media virtual pada materi pokok Asam - Basa?
1.4.Batasan Masalah
Melihat luasnya permasalahan yang dapat muncul dari penelitian ini,
serta mengingat keterbatasan waktu dan sarana penunjang lainnya maka penelitian
ini dibatasi pada :
1. Objek penelitian adalah siswa kelas XI peminatan bidang IPA semester genap
SMA Negeri 1 Pantai Cermin.
2. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran project based learning menggunakan media audio visual untuk
kelas eksperimen I dan model pembelajaran project based learning dengan
menggunakan media virtual untuk kelas eksperimen II.
3. Materi pokok Asam - Basa yang dibahas dalam penelitian ini dibatasi pada sub
materi indikator asam dan basa berupa indikator alami dan indikator kimia,
dan perbedaan asam - basa kuat dengan asam – basa lemah.
4. Aktivitas belajar kimia siswa dalam penelitian kegiatan siswa selama
pembelajaran.
5. Hasil belajar kimia siswa dalam penelitian ini adalahh ranah kognitif diukur
berdasarkan taksonomi Bloom C1 (hapalan), C2 (pemahaman), C3 (aplikasi), C4
(analisis).
1.5.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk menganalisis perbedaan antara hasil belajar siswa dengan penerapan
model pembelajaran PjBL dengan menggunakan media audio visual dengan
yang menggunakan media virtual pada materi pokok Asam – Basa.
2. Untuk menganalisis perbedaan antara aktivitas belajar siswa dengan
penerapan model pembelajaran PjBL dengan menggunakan media audio
visual dengan yang menggunakan media virtual pada materi pokok Asam –
6
1.6Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi guru
kimia tentang bagaimana cara meningkatkan hasil belajar siswa SMA melalui
model pembelajaran project based learning dalam pengajaran Asam - Basa.
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini secara khusus dijabarkan
sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi cara mengajar yang
efektif pada materi pelajaran kimia.
2. Dapat meningkatkan antusias siswa SMA dalam memahami materi Asam -
Basa.
3. Sebagai informasi bagi guru SMA khususnya bidang Kimia untuk mengetahui
keefektifan pembelajaran project based learning dalam meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi pelajaran kimia.
4. Dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam menemukan pemahaman
baru melalui model pembelajaran project based learning.
1.7Defenisi Operasional
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dalam memahami setiap
variabel yang ada pada penelitian ini, maka perlu diberi definisi operasional untuk
mengklarifikasi hal tersebut. Adapun definisi operasional dari penelitian adalah :
1. Hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan yang terjadi di dalam diri
seseorang setelah berakhirnya melakukan aktivitas belajar. Benjamin, S.
Bloom dalam Tambunan, M.M (2010) mengklasifikasikan hasil belajar dalam
tiga ranah yaitu: ranah kognitif (cognitive domain), ranah afektif (affective
domain), dan ranah psikomotorik (psychomotoric domain). Ranah kognitif
meliputi kemampuan pengembangan keterampilan intelektual (knowledge)
dengan tingkatan-tingkatan yaitu Recall of data (Hapalan/C1), Comprehension
(Pemahaman/C2), Application (Penerapan/C3), Analysis (Analisis/C4), Syntesis
(Sintesis/C5), dan Evaluation (Evaluasi). Dalam penelitian ini hasil belajar
yang diamati mencakup ranah kognitif yang terdiri dari C1 sampai dengan C4.
2. Aktivitas belajar siswa merupakan kegiatan yang dilakukan siswa selama
7
berdasarkan penggolongan aktivitas Paul B. Diedrich dalam Sardiman (2011),
meliputi visual activities (membaca, memperhatikan gambar/video,
memperhatikan pekerjaan orang lain), oral activities (menyatakan pendapat,
merumuskan masalah, bertanya, memberi saran), listening activities
(mendengarkan penjelasan guru, menyimak diskusi), writing activities
(menulis hasil diskusi, menulis laporan), drawing activities (menggambar
rangkaian alat, membuat tabel), motor activities (melakukan percobaan),
mental activities (menganalisis hasil percobaan, mengambil keputusan), dan
emotional activites (bersemangat dalam belajar, memperlihatkan antusias
dalam belajar).
3. Menurut Wasis (2008) model pembelajaran project based learning adalah
proyek yang dilakukan secara kolaboratif dan inovatif, unik, yang berfokus
pada pemecahan masalah yang berhubungan dengan kehidupan siswa atau
kebutuhan masyarakat atau industri lokal. Proyek yang akan dilakukan siswa
pada penelitian ini adalah membuat indikator alami dan rangkaian listrik
larutan elektrolit. Tahap – tahap pembelajaran model PjBL dimulai dengan
menyiapkan pertanyaan mendasar, kemudian mendesain perencanaan proyek,
menyusun jadwal pelaksanaan proyek, memonitor kegiatan dan perkembangan
proyek, menguji hasil dan mengevaluasi kegiatan.
4. Sanjaya (2006) berpendapat bahwa media audio visual merupakan jenis media
yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang
bisa dilihat. Media audio visual yang akan digunakan dalam penelitian ini
berupa video percobaan yang berhubungan dengan pembuatan indikator alami
dan percobaan larutan elektrolit.
5. Media virtual merupakan media animasi yang diciptakan dalam bentuk animasi
komputer. Simulasi tentang lingkungan nyata yang dibuat oleh komputer dan
pengguna dapat berinteraksi dengan hasil yang menampakkan isi dari
kenyataan lingkungan disebut kenyataan virtual (Virtual Reality). Media
virtual pada penelitian ini berupa media animasi macromedia flash mengenai
8
6. Materi yang akan dipelajari dalam penelitian ini adalah materi pokok Asam –
Basa. Berdasarkan Silabus Mata Pelajaran Kimia Kurikulum 2013, materi
asam – basa merupakan materi yang bertujuan agar siswa dapat menganalisis
larutan berdasarkan konsep asam – basa/ pH larutan dan mengajukan gagasan
tentang penggunaan indikator yang tepat untuk menentukan keasaman asam/
basa. Dalam materi pokok ini, sub materi yang akan diajarkan dengan model
project based learning adalah indikator asam – basa dan kekuatan asam – basa.
7. Penelitian ini dilakukan pada kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Pantai Cermin
pada Semester Genap. Sekolah ini telah menggunakan kurikulum 2013 yang
menjadikan model PjBL sebagai salah satu model pembelajaran yang
75 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan menggunakan
model pembelajaran Project Based Learning menggunakan media audiovisual
dengan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan menggunakan model
pembelajaran Project Based Learning menggunakan media virtual pada pokok
bahasan asam basa.
2. Tidak ada perbedaan aktivitas siswa yang dibelajarkan menggunakan model
pembelajaran Project Based Learning menggunakan media audiovisual
dengan aktivitas siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran
Project Based Learning menggunakan media virtual pada pokok bahasan
asam basa.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai
beberapa saran :
1. Untuk memaksimalkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran project based learning, sebaiknya didukung dengan sarana
dan prasarana yang memadai dan siswa yang memiliki motivasi belajar
yang cukup tinggi.
2. Untuk kesempurnaan penelitian ini, disarankan mengadakan penelitian
lanjutan dengan melibatkan variabel-variabel afektif lainnya, seperti
motivasi, berpikir kritis,gaya belajar, intelegensia, kinerja ilmiah, maupun
variabel-variabel afektif lainnya.
76
DAFTAR PUSTAKA
Addiin, I., Tri R., dan Sri R.D.A., (2014), Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Pada Materi Pokok Larutan Asam dan Basa di Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 3(3): 7-16
Azhar, A., (2010), Media Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Cadavieco, J. F., (2012), Media Audiovisual A Case Study in the New Spanish Scholar Model Facing the European Crisis. Internasional Journal of Social
Sciences and Education 2(1): 288-300
Dalyono, M., (2012), Psikologi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta..
Djamarah, S.B., dan Aswar Zain., (2010), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Fikriyah, M., Indrawati, Gani, (2015), Model Pembelajaran Berbasis Proyek
(Project Based Learning) Disertai Media Audio Visual Dalam
Pembelajaran Fisika di SMAN 4 Jember, Jurnal Pembelajaran Fisika, 4(2): 181 - 186
Herminarto, S., (2006), Implementasi pembelajaran Berbasis Proyek Pada
Bidang Kejuruan. Cakrawala Pendidikan, LPM UNY, Yogyakarta.
Hutasuhut, S., (2010), Implementasi Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Pembangunan Pada Jurusan Manajemen FE UNIMED. Pekbis Jurnal, 2(1) : 196-207
Iskandar, H., (2015), Model – Model Pembelajaran Sekolah Menengah Atas,
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Jakarta.
Jaya, H., (2012), Pengembangan Laboratorium Virtual Untuk Kegiatan Praktikum dan Memfasilitasi Pendidikan Karakter di SMK, Jurnal Pendidikan
Vokasi, 2(1) : 81 -90
Miarso, Y., (2004), Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Prenada, Jakarta.
Milfayetty, S., Yus, Nuraini, Hutasuhut, Zulhaini, (2014), Psikologi Pendidikan, PPs Unimed, Medan.
Mulyani, S., (2011), Perbedaan Penggunaan Strategi Pembelajaran Kontekstual
77
IPA Siswa Kelas V SDN Tugu Utara 11 Pagi Jakarta Utara. Skripsi.
Universitas Muhammad Prof. Dr. Hamka, Jakarta.
Munadi, Y., (2008), Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Gaung Persada Press, Jakarta.
Nurhadi dan Senduk, (2004), Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya
dalam KBK, Universitas Negeri Malang, Malang.
Purba, E., dan Yusnadi, (2014), Filsafat Pendidikan, Unimed Press, Medan.
Purba, M. (2006), Kimia Untuk SMA Kelas X. Erlangga, Jakarta.
Purba, M. (2006), Kimia Untuk SMA Kelas XI. Erlangga, Jakarta.
Purwoko, B.S.H., (2009), Pengembangan Mesin CNC Virtual sebagai Media Interaktif dalam Pembelajaran Pemrograman CNC, Jurnal Penelitian dan
Evaluasi Pendidikan, 13 (2): 165-181
Putra, R. K., Ersanghono K., dan Sri N., (2013), Efektivitas Pembelajaran dengan Pendekatan Keterampilan Proses Dasar Menggunakan Media Audio Visual, Chemistry in Education, 35(2): 11-16
Rahayu, A.D., (2015), Kimia SMA Kelas X, XI, XII, Planet Ilmu, Yogyakarta.
Sadiman, A. S., (2006), Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sagala, S., (2010) , Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Sardiman, (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Silitonga, P. M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.
Siregar, S., (2008), Statistika Deskriptif Untuk Penelitian, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
78
Sudjana, N., (1989), Dasar – Dasar Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru,
Bandung.
Sudjana., (2005), Metoda Statistika, PT Tarsito, Bandung.
Sudrajat, A., (2013), Pengembangan Perangkat Assesmen Kompetensi Praktikum
Kimia Analitik Dasar Berbasis Task With Student Direction ( TWSD) Bagi Mahasiswa Calon Guru. Disertasi, UPI, Bandung.
Sulaiman, A. H., (1985), Media Audio-Visual untuk Pengajaran, Penerangan, dan
Penyuluhan, Gramedia, Jakarta.
Supriyono, H.J., (2015), Penerapan Model Guided Discovery Pada Materi Kalor Kelas X Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA Al-Mahadun Islami, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF), 4(3): 50 – 54
Suranto, A.W., (2005), Komunikasi Perkantoran, MediaWacana, Yogyakarta.
Susilowati, I., Retno S. I., Sri S., (2013), Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Sistem Pencernaan Manusia. Unnes
Journal of Biology Education, 2(1): 26 -35
Suweken, G., (2013), Pengintegrasian Media Pembelajaran Virtual Berbasis Geogebra Untuk Meningkatkan Keterlibatan Dan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 6 Singaraja, Jurnal Pendidikan
Indonesia, 2(2): 276-285
Taiwo, S., (2009), Teachers Perception Of The Role Media In Classroom Teaching In Secondary Schools. The Turkish Online Journal of
Educational Technology – TOJET, 8(1): 58 – 69
Tambunan, M.M., (2010), Strategi Belajar Mengajar, FMIPA Unimed, Medan.
Trini, P. dan Prasetya, Irawan.2005.Media Sederhana. Jakarta: PAU Dirjen Dikti Depdiknas.
Usman, M. B. Dan Asnawir, (2002), Media Pembelajaran, Delia Citra Utama, Jakarta.
Utami, N.R., Andayani, Muntari, (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Prestasi Belajar Kimia Siswa Kelas XI IPA SMAN 1 Narmada Tahun Pelajaran 2013/2014. J.Pijar MIPA, 8(2): 70-75
Wahyuni, S., dan Dewi Suryana, (2007), Panduan Praktikum Terpilih Kimia SMA
79
Wasis, P., (2008), Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Praktik Industri Pada Prodi S-1 PTB, Jurnal Penelitian Kependidikan Universitas Negeri Malang. 1(1): 204-215