• Tidak ada hasil yang ditemukan

LK2 RUANG KOLABORASI

N/A
N/A
Lia Laili Rosadah

Academic year: 2024

Membagikan "LK2 RUANG KOLABORASI"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR KERJA RUANG KOLABORASI

NAMA KELOMPOK : SMA NURUL ILMI JENJANG PENDIDIKAN : SMA

TANGGAL : Februari 2024

Sekolah A merupakan salah satu sekolah penggerak yang dalam 1 tahun perjalanannya mengalami pasang surut dalam menjalankan komunitas belajar dalam sekolah. Kendala yang sering dihadapi oleh Sekolah A yaitu pada penjadwalan rutin kegiatan komunitas belajar yang sering kali tergantikan oleh kegiatan insidental yang sifatnya kedinasan maupun non kedinasan. Kunci komunitas belajar yang salah satunya adalah membangun kolaborasi antar pendidik sebagai wujud bentuk tanggung jawab bersama akan perkembangan peserta didik masih sebatas pada pembicaraan di rapat rutin saja.

Berdasarkan pemaparan permasalahan di atas, solusi apa yang dapat dilakukan agar komunitas belajar di Sekolah A bisa berjalan aktif di tahun ke-2 dan persiapan di tahun selanjutnya.

Sebagai langkah awal, identifikasi dulu permasalahan, analisis masalah, strategi permasalahan dan rencana di tahun selanjutnya

Identifikasi Permasalahan:

1. Tantangan Utama: Penjadwalan rutin kegiatan komunitas belajar terganggu oleh kegiatan insidental yang bersifat kedinasan maupun non-kedinasan.

2. Hambatan: Kolaborasi antar pendidik masih terbatas pada pembicaraan di rapat rutin, belum tercermin dalam tindakan nyata dalam pengembangan peserta didik.

3. Masalah Lain: Pasang surut dalam menjalankan komunitas belajar selama satu tahun terakhir.

Analisis Masalah:

1. Penjadwalan yang terganggu menghambat konsistensi kegiatan komunitas belajar.

2. Kolaborasi antar pendidik perlu ditingkatkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis.

(2)

3. Adanya pasang surut menunjukkan perlunya evaluasi dan perubahan strategi dalam mengelola komunitas belajar.

Strategi Permasalahan:

1. Penjadwalan Tertentu: Membuat jadwal rutin komunitas belajar dan memastikan bahwa kegiatan tersebut memiliki prioritas yang setara dengan kegiatan lain di sekolah.

2. Peningkatan Kolaborasi: Mengadakan workshop atau pelatihan kolaborasi antar pendidik, serta mendorong adanya proyek bersama dalam pengembangan peserta didik.

3. Evaluasi dan Perubahan Strategi: Melakukan evaluasi menyeluruh terhadap komunitas belajar, mengidentifikasi keberhasilan dan kegagalan, dan merancang strategi baru untuk tahun-tahun berikutnya.

Rencana di Tahun Selanjutnya:

1. Penguatan Penjadwalan: Menyusun aturan penjadwalan yang jelas dan memberikan dukungan kepemimpinan

sekolah untuk memprioritaskan kegiatan komunitas belajar.

2. Pemberdayaan Pendidik: Mengadakan kegiatan-kegiatan pemberdayaan pendidik, termasuk pelatihan kolaborasi, mentoring antar guru, dan proyek bersama dalam

pengembangan peserta didik.

3. Sistem Evaluasi Berkelanjutan: Menetapkan sistem evaluasi berkelanjutan untuk komunitas belajar, dengan melakukan review secara berkala dan mengajak partisipasi seluruh anggota.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, diharapkan Sekolah A dapat meningkatkan kinerja dan keaktifan komunitas belajarnya, menciptakan lingkungan belajar yang lebih produktif, dan

memberikan dampak positif pada perkembangan peserta didik.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan tujuan tersebut, Perseroan membangun eksistensi PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk sebagai sebuah warga korporasi yang baik melalui peran serta aktif dalam wujud tanggung

Seiring perkembangan zaman orang tua yang sejatinya memiliki tanggung jawab sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya nampak semakin terabaikan. Dengan

Selain itu, pendidik dalam pendidikan Islam merupakan orang yang memiliki tanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik dengan mengupayakan seluruh potensi

Era revolusi industri 4.0 telah mempengaruhi dunia pendidikan khususnya peran dan tanggung jawab pengajar. Jika peran pengajar masih sebatas menyampaikan ilmu pengetahuan (transfering knowledge), maka mereka akan kehilangan perannya seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan metode pembelajaran. Terdapat tiga aspek utama yang menjadi dasar dalam melakukan pengembangan kurikulum seni perguruan tinggi (S1) di Era Disrupsi 4.0. Aspek pertama adalah melakukan integrasi literasi digital, literasi manusia dan keterampilan zaman digital ke dalam kurikulum. Aspek kedua adalah memastikan bahwa keterampilan kerja untuk berhasil di era digital diintegrasikan ke dalam semua silabus atau RPS perkuliahan. Aspek ketiga adalah menindaklanjuti dampak pergeseran peran dan tanggung jawab guru atau dosen terhadap strategi pembelajaran dan memasukkannya ke dalam silabus. . Penting bagi pengajar untuk mengembangkan model pembelajaran. Pemilihan materi, rancangan jenjang studi yang sesuai, sistem sosial, sistem penunjang belajar dan penilaian harus disesuaikan dengan tuntutan

Bahwa perkembangan kehidupan seorang anak salah satunya ditentukan oleh orang tua, maka tanggung jawab orang tua terhadap anak sangatlah penting bagi masa depan anak, karena seorang

Dengan demikian, para pendidik dan tokoh agama memiliki tanggung jawab yang besar untuk membangun manusia yang berkualitas sehingga mampu mewujudkan kerukunan antar umat beragama di