• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKPD Membuat Indikator Asam Basa dari Bahan Alami

N/A
N/A
Firza Fikriyani Fatiatul'afwa

Academic year: 2023

Membagikan "LKPD Membuat Indikator Asam Basa dari Bahan Alami"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Firza Fikriyani Fatiatul’afwa Kelas : XI IPA - 5

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Membuat Indikator Asam Basa dari Bahan Alami

3.10 Menjelaskan konsep asam basa serta kekuatannya dan kesetimbangan pengionnannya dalam larutan.

4.10 Menganalisis trayek perubahan pH beberapa indikator yang diekstrak dari bahan alam melalui percobaan.

Tujuan :

Membuat indikator asam basa dari ekstrak bahan alam.

Menentukan sifat larutan dengan indikator alam.

Petunjuk

:

1. Bacalah dan pelajari prosedur LKPD ini dengan baik dan cermat.

2. Isilah titik-titik, tabel pengamatan dan jawablah pertanyaan dalam LKPD ini.

3. Jika ada pertanyaan yang kurang jelas, sampaikan pada ruang forum di GC.

Teori

: (Tulislah dari hasil literasimu)

Asam secara umum merupakan senyawa yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dalam pH lebih kecil dari 7. Selain itu, Asam merupakan suatu zat yang jika di larutkan dalam air akan menghasilkan H+ (Arrhenius: 1884). Asam juga adalah zat yang dapat memberi proton (H+) kepada zat lain, dalam hal ini zat yang bersifat basa (Bronsted-Lowry: 1923).

(2)

Tidak hanya itu, Lewis (1983) juga menyatakan bahwa asam adalah spesi yang bertindak sebagai penerima pasangan elektron.

Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam.

Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut : 1. Terasa masam

2. Memiliki rentang pH kurang dari 7, sekitar dari 0 - 6,9

3. Asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit, terutama bila asamnya asam pekat

4. Asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam

5. Walaupun tidak selalu ionik tetapi merupakan cairan elektrolit 6. Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah

Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam melalui reaksi penetralan dengan membentuk garam. Secara kimia, asam dan basa saling berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam menghasilkan ion hidrogen (H+) yang bermuatan positif, maka dalam hal ini basa mempunyai arti bahwa ketika suatu senyawa basa dilarutkan ke dalam air, maka akan menghasilkan ion hidroksida (OH) (Arrhenius: 1884). Selain itu, basa merupakan zat yang dapat menerima proton (Bronsted-Lowry:1923).

Basa juga merupakan spesi yang bertindak sebagai pemberi pasangan elektron (Lewis:1938). Secara umum, basa memiliki sifat sebagai berikut : 1. Kaustik

2. Rasanya pahit 3. Licin

4. Nilai pH lebih dari 7

5. Dapat menghantarkan arus listrik 6. Menetralkan asam

7. Menyebabkan pelapukan

8. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru

(3)

Kekuatan Asam dan Basa

Kekuatan asam dan basa ditentukan oleh derajat ionisasi (α)-nya, banyak sedikitnya ion H+ dan OH yang dilepaskan. Asam dan basa dalam air akan mengalami reaksi peruraian menjadi ion yang merupakan reaksi kesetimbangan. Oleh karena itu, kekuatan asam dan basa dapat dinyatakan oleh tetapan kesetimbangannya yaitu, tetapan ionisasi asam (Ka) dan tetapan ionisasi basa (Kb).

Derajat Keasaman (pH)

Derajat atau tingkat keasaman larutan bergantung pada konsentrasi ion H+ dalam larutan. Karena pH dan konsentrasi ion H+ dihubungkan dengan tanda negatif, maka makin besar konsentrasi ion H+ makin kecil pH, atau semakin asam larutan tersebut.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, yang berasa masam tergolong senyawa asam dan yang pahit adalah tergolong senyawa basa. Namun sangat tidak baik apabila untuk mengenali sifat asam atau basa dengan mencicipinya karena mungkin saja zat tersebut mengandung zat berbahaya, diantaranya bisa bersifat racun atau bersifat korosif. Maka dari itu, sebagai penguji larutan bisa menggunakan indikator untuk menentukan larutan tersebut termasuk asam atau basa.

Indikator Asam dan Basa

Indikator asam-basa adalah senyawa khusus yang ditambahkan pada larutan dengan tujuan menentukan suatu larutan bersifat asam, basa, atau netral dan untuk mengetahui kisaran pH dari larutan tersebut. Indikator asam basa akan memberikan warna tertentu apabila direaksikan dengan larutan asam atau basa.

(4)

Warna indikator berubah secara gradual. Indikator akan mempunyai warna jika konsentrasi hidrogen lebih tinggi daripada suatu harga tertentu, dan akan menjadi suatu warna lain jika konsentrasi itu lebih rendah. Indikator asam basa dapat berubah warna apabila pH lingkungan berubah. Apabila dalam satu titrasi asam maupun basa merupakan elektrolit kuat, larutan pada titik ekuivalen akan mempunyai pH = 7. Apabila asam ataupun basa merupakan elektrolit lemah, garam yang terjadi akan mengalami hidrolisis pada titik ekuivalen larutan akan mempunyai pH > 7. Harga pH yang tepat dapat diitung dari tetapan ionisasi dari asam atau basa lemah tersebut dan dari konsentrasi larutan yang diperoleh (Sundari, 2016 : 2).

Indikator universal juga dapat menentukan pH suatu larutan. Indikator universal sendiri adalah campuran dari beberapa macam indikator yang telah distandarisasi warnanya pada pH 0-14. Oleh karena itu, dengan mencocokkan warna indikator universal dalam suatu larutan dengan warna standart dapat memperkirakan pH larutan tersebut.

Batas-batas pH ketika indikator mengalami perubahan warna itu disebut dengan trayek perubahan warna indikator. Dan dengan memperhatikan trayek pH perubahan warna indikator tersebut dapat memperkirakan harga pH suatu larutan.

Beberapa indikator terbuat dari bahan alami, akan tetapi ada juga beberapa indikator yang dibuat secara sintesis di laboratorium.

(5)

1. Indikator buatan

Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium atau pabrik alat-alat kimia. Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus yang terdiri dari lakmus merah dan lakmus biru.

Kertas lakmus adalah kertas yang diberi senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asam maupun basa. Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya.

Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya disebabkan karena adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di dalam kertas lakmus. Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ekstrak lamus yang berwarna biru ke dalam kertas putih. Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya dikeringkan dalam udara terbuka, sehingga dihasilkan kertas lakmus biru. Kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap biru, karena orchein merupakan anion, sehingga tidak akan bereaksi dengan anion (OH).

Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas lakmus biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar warnanya menjadi merah. Sehingga mekanisme reaksi orchein pada suasana asam akan kembali terjadi. Apabila kertas lakmus merah dimasukkan kedalam larutan yang bersifat asam, warnanya akan tetap merah karena lakmus merah memang merupakan orchein dalam suasana asam. Sedangkan, apabila kertas lakmus merah ditambahkan larutan yang bersifat basa, maka orchein yang berwarna biru akan kembali terbentuk.

2. Indikator alam

Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan asam, basa, dan netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah, dan

(6)

dedaunan. Contohnya kol ungu, kulit manggis, bunga sepatu, bunga bougenvil, kunyit, dan lain-lain. Dapat atau tidaknya suatu tanaman dijadikan sebagai indikator alami adalah terjadinya perubahan warna apabila ekstraknya diteteskan pada larutan asam atau basa. Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya.

Senyawa yang berperan dalam perubahan warna indikator alami adalah antosianin yang juga merupakan metabolit sekunder golongan flavonoid dan termasuk pigmen yang larut dalam air secara alami sehingga memiliki kemampuan untuk bereaksi baik dengan asam maupun basa. Antosianin berwarna merah dalam media asam dan berubah menjadi ungu dan biru pada media basa. (Ratnasari, 2016 : 1)

Alat dan bahan :

Alat : Bahan :

Tatakan gelas atau pallet (plat melukis) sebagai pengganti pelat tetes

Pilihlah paling sedikit 4 diantara berikut : Kunyit , Bit , kulit manggis , bugenvil merah (bunga kertas),

bugenvil ungu , bunga sepatu , kol ungu , bunga mawar putih , mawar merah , terompet biru , Kulit

manggis , kulit buah naga , bunga geranium , Bayam merah , atau Hidrangea. (diperlukan hanya sedikit- sedikit saja !)

Air mineral

pengganti aquadest.

Alkohol

Beberapa larutan asam yang ada di sekitar rumah contoh : cuka , jeruk , lemon , jeruk nipis , accu mobil , tomat , sayuran , sitrun, asam sitrat

(7)

(Vit C atau Pocari Sweat), Coca-cola, Peps i, atau Sprite.

Lumpang dan alu Beberapa larutan netral yang ada di sekitar rumah contoh : air mineral, larutan garam.

Sedotan

aqua(pengganti pipet tetes)

Saringan (boleh kain atau tisu makan)

Beberapa larutan basa, yang ada di sekitar rumah contoh : sabun

mandi,detergen ,sabun cuci ,sampo ,pasta gigi,obat maag,soda kue ,kapur

sirih,deodorant, antasid, obat urus- urus , cairan pemutih atau pupuk.

A.

Prosedur pembuatannya adalah sebagai berikut :

1. Siapkan bahan, yaitu beberapa kuntum bunga atau kunyit (misal)

2. Siapkan alat, yaitu lumpang dan alu (uleg), kain saringan, beberapa tatakan gelas/ pallet.

3. Kelopak bunga dihaluskan dengan lumpang dan alu, setelah cukup halus ditambahkan dengan alkohol, diamkan beberapa saat lalu tambahkan air mineral sebanyak 30 mL.

4. Larutan di aduk sampai merata sehingga bewarna merah hitam, kemudian disaring dengan kain untuk memisahkan larutan

(8)

dengan padatan, sehingga didapat ekstrak yang siap dipakai sebagai indikator alami.

5. Buatlah lagi indikator alam lainnya dengan cara yang sama.

6. Untuk prosedur pengujian, larutan yang akan diuji (asam atau basa) sebaiknya tidak terlalu banyak, cukup beberapa tetes dalam cekungan (palet), kemudian ditambahkan larutan indikator 2-3 tetes.

Larutan indikator kunyit akan memberikan warna orange (warna aslinya) pada larutan asam, dan bewarna merah pada larutan basa. Untuk uji coba dapat dilakukan pada larutan cuka sebagai larutan asam, dan air sabun sebagai larutan basa.

Catat !

(9)

B.

Pengujian indikator alami dengan air, larutan asam, dan basa.

1. Siapkan 5 tetes larutan cuka, air kapur, dan air dalam palet 2. Tambahkan masing-masing 2 atau 3 tetes indikator 2 atau 3

tetes indikator, aduk dan amati perubahan warna indikator tersebut.

3. Amati perubahan warna masing-masing indikator.

4. Catat pada tabel pengamatan dengan menggunakan pensil warnakrayon yang sesuai.

(10)

C.

Pengamatan 1.

Pengujian ekstrak Indikator alami yang dibuat yaitu kunyit, bougenvil ungu, bougenvil merah, bunga mawar putih, dan kulit buah naga

Warna bahan alami Kunyit : jingga kekuning-kuningan Bugenvil ungu : ungu muda

Bugenvil merah : merah Bunga mawar putih : putih

Kulit buah naga : merah muda tua Warna ekstrak + air

mineral

Kunyit : Kuning sedikit jingga + air mineral = berubah menjadi warna kuning

Bugenvil ungu : ungu sedikit merah muda + air mineral = berubah menjadi warna putih sedikit merah muda

Bugenvil merah : merah + air mineral = berubah menjadi warna merah muda

Bunga mawar putih : nila + air mineral

= berubah menjadi warna nila

Kulit buah naga : merah muda tua + air mineral = berubah menjadi warna merah muda

Warna ekstrak + cuka Kunyit : Kuning sedikit jingga + cuka = berubah warna menjadi kuning cerah

Bugenvil ungu : ungu sedikit merah muda + cuka = samar-samar

(11)

merah muda

Bugenvil merah : merah + cuka =

berubah menjadi warna merah muda

Bunga mawar putih = nila + cuka = berubah menjadi warna putih

Kulit buah naga : merah muda tua + cuka = berubah menjadi warna merah muda

Warna ekstrak + air sabun

Kunyit : kuning sedikit jingga + air sabun (detergen) = coklat kemerah-merahan

Bugenvil ungu : ungu sedikit merah muda + air sabun (detergen) = berubah menjadi warna kuning

Bugenvil merah : merah + air sabun (detergen) = berubah menjadi warna kecoklatan

Bunga mawar putih = nila + air sabun (detergen) = berubah menjadi warna kuning cerah

Kulit buah naga : merah muda tua + air sabun (detergen) = berubah menjadi warna merah muda keunguan

- Air mineral memiliki sifat netral - Cuka memiliki sifat asam

- Air sabun (detergen) memiliki sifat basa

(12)

D.

Pengamatan 2 :

Bahan yang diuji Indikator yang digunakan

Sifat larutan (asam/basa) Air mineral Ekstrak kunyit Netral

Air mineral Ekstrak bugenvil ungu Netral Air mineral Ekstrak bugenvil

merah

Netral

Air mineral Ekstrak bunga mawar putih

Netral

Air mineral Ekstrak kulit buah naga

Netral

Cuka Ekstrak kunyit Asam

Cuka Ekstrak bugenvil ungu Asam

Cuka Ekstrak bugenvil

merah

Asam

Cuka Ekstrak bunga mawar

putih

Asam

Cuka Ekstrak kulit buah naga

Asam

Larutan detergen Ekstrak kunyit Basa Larutan detergen Ekstrak bugenvil ungu Basa Larutan detergen Ekstrak bugenvil

merah

Basa

Larutan detergen Ekstrak bunga mawar putih

Basa

Larutan detergen Ekstrak kulit buah naga

Basa

Larutan garam Ekstrak kunyit Netral

(13)

Larutan garam Ekstrak bugenvil ungu Netral Larutan garam Ekstrak bugenvil

merah

Netral

Larutan garam Ekstrak bunga mawar putih

Netral

Larutan garam Ekstrak kulit buah naga

Netral

Larutan sampo Ekstrak kunyit Basa Larutan sampo Ekstrak bugenvil ungu Basa Larutan sampo Ekstrak bugenvil

merah

Basa

Larutan sampo Ekstrak bunga mawar putih

Basa

Larutan sampo Ekstrak kulit buah naga

Basa

Asam sitrat (Vitamin C)

Ekstrak kunyit Asam

Asam sitrat (Vitamin C)

Ekstrak bugenvil ungu Asam

Asam sitrat (Vitamin C)

Ekstrak bugenvil merah

Asam

Asam sitrat (Vitamin C)

Ekstrak bunga mawar merah

Asam

Asam sitrat (Vitamin C)

Ekstrak kulit buah naga

Asam

E.

Pertanyaan

:

Berdasarkan hasil percobaanmu ekstrak/indikator alami yang paling bagus digunakan adalah kunyit

(14)

Jelaskan jawabanmu berdasarkan data-data yang kamu dapat dalam percobaan !

Ekstrak/indikator alami yang paling bagus digunakan adalah kunyit, karena ketika ekstrak kunyit dilarutkan pada air mineral dan larutan garam, kunyit tidak menunjukkan gejala perubahan warna dari warna ekstraknya yaitu kuning kejinggaan. Tetapi ketika dilarutkan pada larutan detergen menunjukkan gejala dengan perubahan warna menjadi coklat kemerahan. Tidak hanya itu, ketika dilarutkan pada larutan sampo, ekstrak kunyit akan menujukkan gejala dengan perubahan warna menjadi kuning kecoklatan. Dan ketika dilarutkan dengan larutan cuka dan asam sitrat (vitamin.C) menunjukkan gejala dengan berwarna kuning cerah.

Kunyit menunjukkan gejala perubahan warna yang signifikan pada setiap larutan yang berbeda, jadi perubahan sifat pada larutan yang diuji terasa jelas dan nyata sehingga bisa dengan mudah menyimpulkan larutan yang diuji memiliki sifat asam, basa, atau netral.

F.

Kesimpulan :

Pada percobaan yang telah saya lakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa :

(15)

1. Suatu larutan dapat diketahui sifatnya dengan menggunakan indikator asam-basa, baik indikator alami maupun indikator buatan. Indikator buatan dapat menggunakan kertas lakmus. Dan indikator alami dapat digunakan tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah, dan dedaunan. Dimana suatu larutan jika ditetesi menggunakan indikator alami akan menunjukkan gejala perubahan warna.

2. Asam adalah senyawa yang bila dilarutan dalam air mengalami disosiasi membentuk ion hidrogen dan merupakan donor proton serta sebagai penerima pasangan elektron. Sedangkan basa adalah senyawa yang bila dilarutan dalam air mengalami disosiasi membentuk ion hidroksida dan merupakan akseptor proton serta sebagai pemberi pasangan elektron.

3. Indikator terbaik pada percobaan ini adalah ekstrak kunyit, karena ekstrak kunyit menunjukkan perubahan warna yang siginifikan dari warna ekstraknya yaitu kuning kejinggaan

4. Dari trayek pH bisa menentukan batasan nilai pH dari larutan yang diuji 5. a) Air mineral dan larutan garam bersifat netral

b) Cuka dan asam sitrat (Vitamin.C) bersifat asam

c) Larutan detergen dan larutan (air) sampo bersifat basa

Referensi

Dokumen terkait

Pada bab kelima ini akan dipelajari tentang teori asam basa menurut Arrhenius, konsep asam basa Bronsted-Lowry, teori asam basa Lewis, indikator asam dan basa, kekuatan asam dan basa,

Pedoman wawancara merupakan alat pengumpul data untuk mengetahui kondisi di lapangan mengenai keterlaksanaan kegiatan praktikum pada pembelajaran indikator asam basa

Indikator asam basa adalah suatu zat kimia yang memiliki warna yang berbeda jika dimasukkan dalam larutan asam dan basa.. Batas-batas ketika indicator

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan indikator asam basa dari kulit buah kesumba ( Bixa orellana L.), mengetahui perubahan warna yang ditimbulkan oleh

KONSTRUKSI LEMBAR KERJA SISWA POLA 5M BERMUATAN NILAI KREATIF BAGI SISWA SMA KELAS XI DALAM PEMBUATAN INDIKATOR ASAM BASA ALAMI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Menyajikan data hasil percobaan dan pengamatan sifat asam, basa, atau garam suatu larutan dengan menggunakan indikator alami, indikator buatan, dan indikator

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit bawang merah dapat digunakan sebagai indikator asam-basa dengan perubahan warna dari merah

Pada tabel pengamatan indikator alamiah asam basa, bunga terompet ungu yang memiliki ekstrak berwarna ungu, pada tetesan pertama setelah ditetesi dengan larutan cuka warnanya