• Tidak ada hasil yang ditemukan

The location of this research was at SMA 06 Mukomuko

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "The location of this research was at SMA 06 Mukomuko"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

JENIS ALAT PENILAIAN YANG DI GUNAKAN GURU SEJARAH KELAS X DI SMA 06 MUKOMUKO

KABUPATEN MUKOMUKO

Ringgo Saputra1,Zafri2, Kaksim2

1Mahaiswa Program Studi Pendikan Sejarah STKIP PGRI Sumatra Barat

2Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatra Barat Ringgo [email protected]

ABSTRACT

This research based on change of school based curriculum (KTSP) to curriculum 2013. In curriculum 2013 there are three that assess i.e. a) Cognitive domain, b) Affective domain, c) Psychomotor domain. Type of research design used in this research was evaluation study with qualitative analysis. The location of this research was at SMA 06 Mukomuko. The informants in this research were the head master of SMAN 06 Mukomuko, representative curriculum of students, and history teacher class X SMA 06 Mukomuko.

Technique data collection of this research was using document studies in the form of lesson plan. Technique data analysis of this research was interview. The results of this research indicate that: (a). Cognitive domain has been use with used assessment tool as follow:

written test, oral test and task. (b). Affective domain has been use but not all assessment tools are used by the teacher, assessment tools that did not use were assessment of Porto portfolio, journal, self assessment and partner assessment. (c). Psychomotor domain has been use but not all types of psychomotor assessment tools used such as sheet of discussion observation (Performance Work). It can be concluded that the Implementation of the Values Curriculum 2013 by the history teacher class X It was good, although not all assessment tools are use

Keywords: Kind of Assessment Tools, Implementation of Assessment

PENDAHULUAN

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membemtuk watak serta peradaban bangsa yang bermantabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk itu, pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berimandan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang berdemokrasi serta bertanggung jawab (Undang-Undang No. 20 Tahun 2013)

Kurikulum 2013 menjanjikan lahirnya generasi penerus bangsa yang produktif, kreatif, inovatif, dan berkarakter. Dengan kreativitas, anak- anak bangsa mampu berinovasi secara produktif untuk menjawab tantangan masa depan yang semakin rumit dan kompleks. Meskipun demikian,

(2)

keberhasilan Kurikulum 2013 dalam menghasilkan insan yang produtif, kreatif,dan inovatif, serta dalam merealisasikan tujuan pendidikan nasional untuk membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermatabat sangat ditentukan oleh berbagai faktor (kunci sukses). Kunci sukses tersebut antara lain berkaitan dengan kepemimpnan kepala sekolah, kreativitas guru, aktifitas peserta didik, sosialisasi, fasilitas dan sumber belajar, lingkunga dan kondisi akademik, dan partispasi warga sekitar (Mulyasa 2013,39) Perubahan, kurikulum dibutuhkan proses yang cukup panjang dan pemikiran matang. Salah satu penyebab terjadinya perubahan kurikulum di Indonesia dewasa ini adalah karena ilmu pengetahuan itu sendiri yang senantiasa berubah- berubah.Sejak tahun 2004 kurikulum pendidikan di Indonesia adalah Kurikulum Berbasi Kompetensi (KBK)

Berdasarkan Permendikbud no 23 th 2016, tentang jenis jenis penilai kurikulum 2013: Ranah Penilaian Kognitif, Afektif dan Psikomotor

Berdasarkan hasil wawancara guru sejrah kelas X pada tanggal 13 september 2016, tidak semua jenis penilaian kurikulum 2013 dijalankan seperti penilaian ranah afekti, jenis ini belum dilaksanakan semetinya,

pelaksanaan penilaian afektifi ini hanya mengunkan observasi,dan ada pelaksana yang tidak berjalan yaitu seperti penilaian diri,dan penilaian antarteman selaian itu penilaian ranah psikomotor belum juga dilaksanaka, didalam pelaksanaannya penilaian kinerja tidak dijalan kan selain itu pelaksaan penilaian proyek tidak dijalankan dan penilaian portopolio juga tidak dijalankan.

Maka berdasarkan latar belakang di atas batasan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah Jenis alat penilaian yang digunakaan guru sejarah kelas X di SMAN 06 MukoMuko Kabupaten MukoMuko?

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian ini Mendeskripsikan Jenis Alat Penilaian yang di gunkan guru sejarah kelas X di SMAN 06 MukoMuko?

METODE PENELITIAN

Sesuai dengan masalah yang diteliti, Penelitian ini adalah penelitian Deskriptif kualitatif. Karena didalam penelitian ini peneliti ingin melihat Jenis alat penilaian yang digunakan guru sejarah kelas X di SMA 06 Mukomuko Kabupaten Mukomuko.

(3)

Penelitian dilakukan di SMA Negri 06 Mukomuko Kabupaten Mukomuko, yang dilaksanakan semester ganjil 2017 / 2018

Informan didalam penelitian ini adalah kepala sekolah, waka kurikulum, siswa kelas X dan guru mata pelajaran sejarah kelas X di SMA 06 Mukomuko kabupaten Mukomuko.

Agar mencapai tujuan yang telah dirumuskan dibutuhkan data di analisa. Data dikumpulkan melalui teknik non tes yang terdiri dari A. Wawancara

Wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada informan atau responden. Wawancara yang digunakan disini wawancara terbuka dan terarah supaya memperoleh informasi tentang jenis alat penilaian yang di gunakan guru sejarah kelas X di SMA 06 MukoMuko Kabupaten MukoMuko. Wawancara dilakukan dengan guru mata pelajaran sejarah bapak AA, kepala sekolah bapak M, waka kurikulum ibu T dan siswa siswi, kelas X SMA 06 MukoMuko J, AF, K Jenis alat Penilaian yang digunakan oleh guru Sejarah di kelas X SMA NEGERI 06 Mukomuko kabupaten Mukomuko.

Selanjutnya dokumentasi merupakan pengumpulan dan pengambilan data,

data yang diperoleh melalui dokumen, data yang dikumpulkan dengan teknik dukumentasi cenderung merupakan data sekunder melalui arsip sekolah berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran sejarah dibuat Guru sejarah yang mengajar di SMA 06 MukoMuko. Dokumentasi yang diambil berupa foto wawancara dengan guru sejarah , kepala sekolah dan siswa kelas X SMA 06 MukoMuko Kabupaten Mukomuko.

Agar dapat dipercaya dan data sesuai dengan yang dibutuhkan dalam penentuan penelitian ini digunakan triangulasi data. Triangulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu sehingga data dapat dipercaya.

Penelitian ini digunakan model analisis data interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman dalam Haris Herdiansyah (2010:164).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Lapangan 1. Alat Yang digunakan

Berdasarkan studi dokumen ternyata alat yang digunakan dalam pelaksanaan penilaian kognitif adalah, tes tulisan, lisan dan penugasan yang dilaksanakan di kelas X

(4)

a). Penilain Kognitif

Pada RPP satu jenis alat yang digunakan didalam melaksanakan penilaian yaitu tes tertulis. Tes tertulis ini berbentuk pilahan ganda dan objektif

b). Penelilaian Afektif

Pada RPP satu alat penilaian yang digunakan berupa pengamatan di lakukan selama proses pembelajaran (Lampiran) selain itu penilaian atau pelaksanan lainya dilakukan diluar pelajaran dengan cara melalui observasi, dan isian lembar pengamatan dengan mengunakan jurnal c). Penilaian Psikomotor

Penilaian Psikomotor, mengunakan alat penilaian berupa lembar pengamatan diskusi (unjuk kerja) dan penilaian lembar kerja ( proyek ),

Berdasarkan wawancara dengan Mulyadi kepala sekolah SMA 06 Mukomuko kabupaten mukomuko pada tanggal 18 agustus yang menyatakan bahwa

“SMA 06 Mukomuko ini memang telah mengunakan kurikulum 2013 sejak satu tahun yang lalu yaitu pepatnya tahun ajran 2016/7, pada tahun pertama kurikulum 2013 hanya digunakan di kelas sepuluh dan alhamdulilah untuk tahun ini kelas

sebelas pun sudah mengunakan kurikulum 2013”

Berdasarkan wawancara dengan ibu Toten Waka kurikulum SMA 06 Mukomuko kabupaten Mukomuko pada tangal 18 agustus menyatakan bahwa.

“Kami melakukan pelatihan selama satu mingu di bengkulu pelatihan yang saya dapat kan yaitu tentang cara memasukan nilai siswa ke komputer berdasarkan nilai per KI lalu dengan otomatis nilai siswa akan muncul di layar komputer, tampa kita yang membagi berapa nilai sisiwa tersebut komputer ini adalaha komputer yang telah di instal oleh dasprodik”

2. Pelaksanaan Penilaian a. Ranah Kongnitif

a). Tes Tertulis

Berdasarkan wawancara dengan Azwar Anas, guru sejarah kelas X SMA 06 Mukomuko Kabupaten mukouko pada 19 Juli Yang menyatakan bahwa

“tes tertulis dilaksanakan satu kali setiap tiga kali pertemuan, diadakan tes tertulis untuk melihat sejauh mana siswa mampu menguasai materi yang telah diajarkan, waktu yang saya siapkan dua jam untuk mereka menjawab soal yang saya berikan”.

Berdasarkan wawancar dengan, Julisni, siswa kelas X SMA 06 Mukomuko

(5)

kabupaten mukomuko pada tangal 18 agustus yang menyatakan bahwa

“ya pak Azwar Anas, memang melaksanakan penilaian tertulis yaitu setiap tiga kali pertemuan di adakan tes tertulis, sealain itu soal nya pun selalu diganti misalnya satukali objektif satukali pilihan ganda selain itu pak Azwar Anas, juga memberi pengawasan dengan ketat disaat melaksanakan ujian tertulis.

Berdasarkan wawancar dengan, Alek, siswa kelas X SMA 06 Mukomuko kabupaten mukomuko pada tangal 18 agustus yang menyatakan bahwa

“ya di dalam pelaksanaanya pak Azwar Anas menganti tepat duduk kami sepaya kami tidak mencontek dengan teman dan pak Azwar Anas duduk di belakan untuk melihat gerag gerik kami”

Berdasarkan wawancar dengan, Karmila siswa kelas X SMA 06 Mukomuko kabupaten mukomuko pada tangal 18 agustus yang menyatakan bahwa

“ya pak Azwar Anas, memang melaksanakan tes tertulis di kelas X waktu yang di berikan untuk mengisi ujian tes tertulis selama dua jam atau sampai habis mata pelajaran sejarah”

2).Tes Lisan

Berdasarkan hasil wawancara dengan Azwar Anas, guru sejarah kelas X pada 19 Juli Yang menyatakan bahwa“Tes lisan itu saya lakukan setiap dua kali pertemuan, tes ini saya lakukan supaya saya bisa langsung melihat bagaimana kemampuan sisiwa dalam meguasai materi, selain itu dengan tes lisan ini sisiwa bisa berbicara langsung tampa ada teman lain yang memberitahu jawabannya” Berdasarkan wawancara dengan, Julisni, siswa kelas X SMA 06 Mukomuko kabupaten mukomuko pada tangal 18 agustus yang menyatakan bahwa “pak Azwar Anas, memang melaksanakan penilaian tes lisan setiap dua kali pertemuan diadakan satu kali tes lisan, tes lisan ini berupa kuis pertanyan lang sung di tunjukan kepada siswa secara acak.

Berdasarkan wawancar dengan, Alek siswa kelas X SMA 06 Mukomuko kabupaten mukomuko pada tangal 18 agustus yang menyatakan bahwa “pak Azwar Anas melaksanakan penilaian tes lisan dengan cara bisa menunjuk langsung kepada kami dan kadang melihat absen yang biasa digunakan, lalu kami menjawap sebisa kami”

Berdasarkan wawancar dengan, Karmila, siswa kelas X SMA 06 Mukomuko kabupaten mukomuko pada tangal 18 agustus yang menyatakan bahwa

(6)

“pak Azwar Anas, memang melaksanakan penilaian tes lisan di kelas sepuluh dengan cara kami bisa di pangil melalui absen dari tempat duduk dan kadang-kadang kami di pangil untuk duduk di depan berhadapan langsung dengannya”

3). Penugasan ( Portopolio )

Berdasarkan wawancara dengan Azwar Anas, guru sejarah kelas X pada 19 Juli Yang menyatakan bahwa

”Penilain portopolio (Penugasan) dilaksanakan setiap empat kali pertemuan dilakukan satu kali penilaian dalam bentuk pekerjan rumah (PR) bisa berupa makalah dan laporan bacaan, untuk makalah itu saya kasih tugas ada yang induvindu dan ada yang kelompok”

Berdasarkan wawancar dengan, Julisni, siswa kelas X SMA 06 Mukomuko kabupaten mukomuko pada tangal 18 agustus yang menyatakan bahwa “bapak Azwar Anas, memang melaksanakan penilaian penugasan yang diaadakan setiap empat kali pertemuan kami di beritugas yang di kerjakan dirumah bisa berbentuk makalah

maupun laporan bacaan”

Berdasarkan wawancar dengan, Alek, siswa kelas X SMA 06 Mukomuko kabupaten mukomuko pada tangal 18 agustus yang menyatakan bahwa

“Pak Azwar Anas, memang melaksanakan penilaian penugasan di kelas X yaitu dengan cara memberi tugas baik itu untuk induvidu tapi kami hanya nitap nama saja kepada kawan dan akhirnya pak Azwar Anas pun mengetahuinya, nah oleh karna itu pak Azwar Anas memberi tugas induvindu”

Berdasarkan wawancar dengan, Karmila, siswa kelas X SMA 06 Mukomuko kabupaten mukomuko mukomuko pada tangal 18 agustus yang menyatakan bahwa “pak Azwar Anas, memang melaksanakan penilaian penugasan penilaian ini berupa tugas yang dikerja kan dirumah baik dalam bentuk makalah dan laporan bacaan selain itu tugas ini juga ada yang berkelompok dan ada yang tuga induvidu”

b. Ranah Afektif

1). Penilaian Sikap spritual dan sosial Berdasarkan hasil wawancara dengan Azwar Anas, guru sejarah kelas X SMA 06 Mukomuko Kabupaten Mukomuko Kabupaten Mukomuko pada 19 Juli yang menyatakan

“Pelaksanan penilai siskap spritual ini saya lakukan didalam kelas ketika masuk kelas siswa berdo’a, dan saya melihan bagaimana keseriusan siswa

(7)

dalam berdo’a selain itu selain itu sikap toleransi didalam beribadah

Berdasarkan wawancar dengan, Julisni siswa kelas X SMA 06 Mukomukokabupaten mukomuko pada tangal 18 agustus yang menyatakan bahwa “saya tidak tau persis apakah bapak Azwar Anas melaksanakan penilaian sikap yang jelas pada saat berdo’a sering memperhatikan kami dan selain itu disaat di luar kelas kelakukan kami pun juga dilahat saat jam istirah misalnya” Berdasarkan wawancar dengan, Alek, siswa kelas X SMA 06 Mukomuko kabupaten mukomuko pada tangal 18 agustus yang menyatakan bahwa “memang bapak Azwar Anas sering memperhatiakan kami selain tingkah laku kami bapak Azwar Anas juga melihat kedisiplinan kami misalanya ketepatan waktu kami dalam mengumpulkan tugas misalanya”

Berdasarkan wawancar dengan, Karmila, siswa kelas X SMA 06 Mukomuko kabupaten mukomuko pada tangal 18 agustus yang menyatakan bahwa “setau saya bapak A,A hanya memperhatikan kami didalam kelas mulai masuk, dan berdo’a dan sampai jam mata pelajaran habis Cuma disitu lah bapak Azwar Anas melakukan penilaian sikap”

A. Ranah Psikomotor

1). Lembar kerja Proyek ( Makalah ) Berdasarkan hasil wawancara dengan A.A, guru sejarah kelas X SMA 06 Mukomuko Kabupaten Mukomuko pada 19 Juli Yang menyatakan bahwa

“Penilaian proyek ini saya lakukan menjelang mit semester biasanya penilain ini berupa makalah ada dua makalah yang saya tugas kan yaitu satu untuk kelompok dan satu lagi untu induvindu”

Berdasarkan wawancar dengan, Julisni, siswa kelas X SMA 06 Mukomuko kabupaten mukomuko pada tangal 18 agustus yang menyatakan bahwa

bapak Azwar Anas, memang melakukan penilaian lembar kerja proyek pelaksna nya berupa kami di minta membuat makalah sebelum mit semester dan di kumpulkan pada saat mit semester”

Berdasarkan wawancar dengan, Alek siswa kelas X SMA 06 Mukomuko kabupaten mukomuko tangal 18 agustus yang menyatakan bahwa “bapak Azwar Anas memang melaksanakan penilaian lembar pengamatan kerja proyek dalam bentuk makalah, makalah ini terdiri dai satu buah makalah untu induvidu dan satu makalh untuk kelompok”

(8)

Berdasarkan wawancar dengan, Karmila, siswa kelas X SMA 06 Mukomuko kabupaten mukomuko pada tangal 18 agustus yang menyatakan bahwa “bapak A. A, memang melaksanakan penilaian lembar pengamtan kerja proyek dalam bentuk makalah,makalah ini di buat untuk menambah nilai mit semester yang misalnya berada di bawah KKM degan membuat makalah nilai kami bisa di bantu”

3.Jenis Tes Yang Tidak dilaksanakan

a).Penilaian Portopolio (Observasi) Berdasarkan hasil wawancara dengan Azwar Anas, guru sejarah kelas X di SMA 06 Mukomuko Kabupaten Mukomuko pada 19 Juli Yang menyatakan “Penilaian portopolio (observasi) sangat sulit di terapkan karna saya sendiri kurang mengerti dengan penilai portopolio ini banyak sekali aspek yang harus diperhatikan didalam penilaian dan penilaiannyapun sangat rumit

Berdasarkan wawancar dengan, Julisni, siswa kelas X SMA 06 Mukomuko kabupaten mukomuko pada tangal 18 agustus yang menyatakan bahwa

“selama belajar dengan bapak Azwar Anas memang belum pernah melakukan penilaian portopolio kami sendiri tidak mengetahui apa yang di maksut dengan penilaian portopolio”

Berdasarkan wawancar dengan, Alek siswa kelas X SMA 06 Mukomuko kabupaten mukomuko pada tangal 18 agustus yang menyatakan bahwa “pak A, A, memang tidak pernah melaksanakan penilaian portopolio dan saya tidak tahu apa sih yang dinamapak penilaian portopolio”

Berdasarkan wawancar dengan, Karmila, siswa kelas X SMA 06 Mukomuko kabupaten mukomuko pada tangal 18 agustus yang menyatakan bahwa. “pak A, A tidak pernah melaksanakan penilaian portopolio di kelas sepuluh dan saya tidak tau apa yang dimaksut dengan penilaian portopolio”

b). Penilaian Jurnal (Observasi) Berdasarkan hasil wawancara dengan Azwar Anas, guru sejarah kelas X pada 19 Juli Yang menyatakan bahwa “Penilaian Jurnal (Observasi) Masih belum terlaksana ini dikarnakan rumitnya penilaian dan selain itu memerlukan waktu yang cukup panjang,dan setiap saat saya harus menilai dengan cermat dan harus sabar

(9)

untuk melihat pristwa yang terjadi baik dikelas maupun diuar kelas”

Berdasarkan wawancar dengan, Julisni, siswa kelas X SMA 06 Mukomuko kabupaten mukomukopada tangal 18 agustus yang menyatakan bahwa

“selama belajar dengan bapak Azwar Anas memang belum pernah melakukan penilaian jurnal(observasi) kami sendiri tidak mengetahui apa yang di maksut dengan penilaian junal”

Berdasarkan wawancar dengan, Alek siswa kelas X SMA 06 Mukomuko kabupaten mukomuko pada tangal 18 agustus yang menyatakan bahwa “pak Azwar Anas, memang tidak pernah melaksanakan penilaian jurbal (obsrvasi) dan saya tidak tahu apa sih yang dinamapak penilaian portopolio”

Berdasarkan hasil wawancar dengan, Alek, siswa kelas X SMA 06 Mukomuko kabupaten mukomuko yang menyatakan bahwa, guru sejara memang tidak melaksanakan penilaian Jurnal (observasi)

Berdasarkan wawancar dengan, Karmila, siswa kelas X SMA 06 Mukomuko kabupaten mukomuko pada tanggal 18 Agustus yang menyatakan bahwa “pak Azwar Anas tidak pernah melaksanakan penilaian jurnal (observasi) di kelas sepuluh dan

saya tidak tau apa yang dimaksut dengan penilaian portopolio”

c). Penilaian diri.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Azwar Anas guru sejarah kelas X SMA 06 Mukomuko Kabupaten mukomuko pada 19 Juli Yang menyatakan bahwa.

“Penilaian diri ini belum berjalansemana mustinya ini dikarnakan saya kurang mengerti teknik penilaian diri sendiri, dan di tambah lagi siswa masih belum mengerti bagaimana cara penilaian diri sendiri, oleh karna itu pelaksaan penilain diri sendiri ini belum bisa dijalankan”.

Berdasarkan wawancar dengan, Julisni, siswa kelas X SMA 06 Mukomuko kabupaten mukomuko pada tangal 18 agustu yang menyatakan bahwa “selama belajar dengan bapak Azwar Anas memang belum pernah melakukan penilaian diri sendiri selain itu kami sendiri tidak mengerti bagaimana cara penilaian diri sendiri ini”.

Berdasarkan wawancar dengan, Alek, siswa kelas X SMA 06 Mukomuko kabupaten mukomuko pada tangal 18 agustu yang menyatakan bahwa “pak Azwar Anas memang tidak pernah melaksanakan penilaian diri sendiri dan

(10)

saya tidak tahu apa yang dinamakan penilaian diri sendiri ”

Berdasarkan wawancara dengan, Karmila, siswa kelas X SMA 06 Mukomuko kabupaten mukomuko pada tangal 18 agustus yang menyatakan bahwa “selama belajar dengan pak Azwar Anas tidak pernah melaksanakan penilaian diri di kelas sepuluh dan tidak pernah mengajarkan kami bagaimana cara penilaian diri sendiiri dan saya tidak tau apa yang dimaksut dengan penilaian portopolio”

d). Penilaian Antarteman.

Berdasarkan hasil wawancara dengan A.A, guru sejarah SMA 06 Mukomuko Kabupaten Mukomuko kelas X pada 19 Juli yang menyatakan bahwa

“Penilaian antarteman belum dilaksanakan karena kembali saya kurang memahami bagaimana pelaksanan penilaian antar teman ini selain itu siswa kurang mengerti tentang penilain ini dan siswa belum serius dalam melaksanakan mereka masih main mai” Berdasarkan wawancar dengan, Julisni, siswa kelas X SMA 06 Mukomuko kabupaten mukomuko pada tangal 18 agustus yang menyatakan bahwa “selama belajar dengan bapak Azwar Anas memang belum pernah

melakukan penilaian antarteman selain itu kami sendiri tidak mengerti bagaimana cara penilaian diri sendiri ini”

Berdasarkan wawancara dengan, Karmila, siswa kelas X SMA 06 Mukomuko kabupaten mukomuko pada tangal 18 agustus yang menyatakan bahwa. “selama belajar dengan pak Azwar Anas, tidak pernah melaksanakan penilaian antarteman di kelas sepuluh dan tidak pernah mengajarkan kami bagaimana cara penilaian antarteman dan saya tidak tau apa yang dimaksut dengan penilaian antarteman”

e).Penilaian Lembar Pengamatan diskusi (Unjuk Kerja)

Berdasarkan hasil wawancara dengan Azwar Anas, guru sejarah SMA 06 Mukomuko Kabupaten Mukomuko kelas X pada 19 Juli Yang menyatakan bahwa. “Penilaian unjuk kerja belum dilaksanakan dikarnakan saya kurang memahami bagaimana pelaksanan penilaian kerja selain itu sistim penilaian yang rumit dan siswa pun kurang memiliki keahlian didalam bidang karya selain itu sendiri selain itu di SMA 06 Muko Muko kabupaten mukomuko belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai didalam melaksanak penilain unjuk kerja”

Berdasarkan wawancara dengan, Julisni, siswa kelas X SMA 06

(11)

Mukomuko kabupaten mukomuko pada tangal 18 agustus yang menyatakan bahwa “penilaian unjuk kerja belum dilaksanakan oleh bapak Azwar Anas di kelas sepuluh karna kami sendiri kurang memiliki keahlian didalam lembar pengamatan diskusi (unjuk kerja)”.

Berdasarkan wawancar dengan, Alek, siswa kelas X SMA 06 Mukomuko kabupaten mukomuko pada tangal 18 agustus yang menyatakan bahwa “pak Azwar Anas, memang tidak pernah melaksanakan penilaian lembar pengamatan diskusi (unjuk kerja) hal ini dikarnakan sarana dan prasara kurang mendukun untuk melaksanakan penilain ini (unjuk kerja)”

Berdasarkan wawancar dengan, Karmila, siswa kelas X SMA 06 Mukomuko kabupaten mukomuko pada tangal 18 agustus yang menyatakan bahwa.

“selam belajar dengan pak Azwar Anas, tidak pernah melaksanakan penilaian lembar pengamatan diskusi (unjuk kerja) ini dikarnakan kami kurang memiliki keahlian didalam unjuk karja sealain itu sarana dan prasara sekolah kurang memadai”

Pelaksanaan penilai yang belum dilaksanakan yaitu penilaian lembar pengamatan diskusi (Unjuk Kerja). ini

terbukti guru belum menjalankan penilaian pengamatan diskusi (unjuk kerja) sebagaimana mestinya, karena guru kurang memahami bagaimana pelaksana penilaia unjuk kerja, dan sarana sekolah pun belum memadai didalam pembuatau suatu produk.

Selain itu guru salah didalam memasukkan alat penilain pada RPP misalnya penilain portopolio itu seharunya di ranah penilaian psikomotor tetapi didalam RPP portopolio dimasukan kedalam ranah afektif, Nah disini kita bisalihat guru belum mengerti bagaiman cara penilaian kurikulum 2013. Solusinya guru harus mengikuti pelatiha- pelatihan tentang pelaksanan kurikulum dan mencari tahu bagaimana cara penilain kurikulum 2013 ini dan guru mengadakan MGMP.

KESIMPULAN

Berdasarkan Jenis penilain yang ada didalam permendikbut No 23 Tahun 2016 Pasal 12 yaitu, Ranah kongnitif, Afekti, dan Psikomotor, didalam ranah kgnitif alat yang digunakan berupa, Tes tulisan, lisan, dan penugasan dari ketiga alat ini sudah dilaksanakan, Sedangka untuk ranah afektif alat peniaian yang digunakan adalah penilaian portopolio, jurnal, sikap, spritual , sosial, diri, dan

(12)

antarteman, dari alat tersebut ada alat penilain yang belum digunakan sebagaimana mestinya yaitu, Penilaian jurnal, portopolio, diri, dan antarteman, didalam rana psikomotor jenis alat penilaian yang digunakan yaitu, lembar pengamatan diskusi (unjuk kerja) dan lembar keja puroyek (makalah), meskipun masih ada yang belum dilaksanakan seperti lembar pengamatan diskusi (unjuk kerja) ini belum terlaksanakan, dengan kata lain guru dituntut untuk bisa melaksanakan pelaksanaan penilaian kurikulum 2013.

DAFTAR PUSTAKA

Haris herdiansyah 2012.metodologi penelitian

kualitatif,jakarta:Salemba Humanika

Iskandar. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Gaung Perseda

Mulyasa. 2013. Perkembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Buchori Muctar. 2009. Spektrum Problematika Pendidikan diIndonesia. Yogyakarta: Tiara Wancana Yogya.

Oemar Hamalik. 2013. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2013 Pasal 12

Tentang Standar Penilaian Kurikulum 2013

Purwanti dan Sofan Amri. 2013.

Panduan Memahami

Kurikulum 2013(sebuah inofasi struktur kurikulum penunjang masa depan).

Jakarta: Prasasti Pustaka.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Sudarwan Damin. 2010.

Profesinolisasi Guru.

Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Alfabeta.

Surnarti. 2014. Penilaian dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta:

Andi

Sutopo, HB. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif.

Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Sofan Amri. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Syaodih Sukmadinata, Nana. 2010.

Metode Penelitian pendidikan.

Bandung: Alfabeta SKRIPSI/JURNAL.

Ahoy Hasanah. 2016 “Pelaksanaan Penilaian hasil belajar pada mata Pelajaran Sejarah Kelas X di SMA N 01 Koto salak Kabupaten Dharmasraya”

Skripsi STKIP PGRI Sumatera Barat

(13)

Zelfi Dewi Yanti. 2015. “Problematika guru dalam Proses Pembelajaran Berdasarkan kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Sejarah di Kelas X SMA Negeri 3 Padang”

Skripsi STKIP PGRI Sumatera Barat

Ira Pestiaka. 2012 “Pelaksana Penilaian Berbasis pada mata Pelajaran Sejarah di SMA N 1 Koto

Baru Kabupaten.

Dharmasraya” Skripsi STKIP PGRI Sumatera Barat

Referensi

Dokumen terkait

عيمج يف ةقوثولما ةملأا رداك بابشلا ليج عبطي نأ نكمي مهتاردقبو ،ميلعتلا بلق نيملعلما نإ ةءافك نلأ ، ةينطولا ميلعتلا ريياعلم ا اقفو ةءافكلاب الًهؤم ملعم لك

Metoda yang dipakai adalah pengamatan lalulintas kendaraan langsung pada ruas jalan yang bersangkutan dan sekitarnya Dari hasil kajian terhadap karakteristik lalulintas dan