• Tidak ada hasil yang ditemukan

MACAM-MACAM BENTUK TES

N/A
N/A
Sukirah Sukirah

Academic year: 2024

Membagikan "MACAM-MACAM BENTUK TES "

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

MKPP

OLEH:

Susi Nurhasanah 2320110067

MACAM-MACAM BENTUK

TES

(2)

CAKUPAN MATERI

1. Keunggulan tes objektif dan tes uraian 2. Kelemahan tes objektif dan tes uraian

3. Jenis tes yang tepat untuk mengukur hasil belajar 4. Menulis tes yang baik

5. Memperbaiki kelemahan tes objektif dan tes uraian 6. Merencanakan tes

7. Menjelaskan faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan perencanaan tes 8. Penyusunan Kisi-Kisi

9. Indikator

(3)

KEUNGGULAN & KELEMAHAN TES

No Unsur Tes Objektif Tes Uraian

1 Proses berpikir yang ingin diukur

Dapat digunakan untuk mengukur semua jenjang proses berpikir tetapi lebih tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir ingatan, pemahaman dan penerapan

Dapat digunakan untuk mengukur semua jenjang proses berpikir tetapi lebih tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir analisis, sintesis dan evaluasi

2 Cakupan materi yang

ditanyakan

Dapat menanyakan banyak materi dalam satu waktu

ujian (sampel materi lebih banyak) Hanya dapat menanyakan sedikit materi (sampel materi lebih sedikit)

3 Waktu

penyusunan tes Untuk menyusun satu set tes memerlukan waktu cukup lama Waktu yang diperlukan untuk menyusun satu set tes singkat 4 Penyusuna

n

pertanyaan

Untuk membuat butir soal yang bak relatif sukar Untuk membuat butir soal yang baik lebih mudah jika dibandingkan dengan tes objektif

5 Pengolahan hasil tes

Hasil tes dapat diolah dengan cepat dan objektif Ketepatan hasil pemeriksaan tinggi

Adanya unsur subjektivitas dalam pemeriksaan Ketepatan hasil pemeriksaan rendah

6 Jawaban siswa Siswa hanya memilih jawaban yang telah disediakan oleh penulis soal.

Dalam menjawab, siswa hanya mengingat, menginterpretasi dan menganalisis ide orang lain

Dalam menjawab, siswa dapat mengemukakan,

mengorganisasikan, menghubungkan dan menganalisis idenya sendiri

7 Pengganggu

hasil tes Kemampuan siswa dapat terganggu oleh kemampuan siswa

dalam membaca dan dapat menerka Kemampuan siswa dapat terganggu oleh kemampuan siswa dalam menulis dan berceritera

Perbandingan Antara Tes Objektif dan Tes

Uraian

(4)

TES

OBJEKTIF

Keunggulan Tes Objektif

Tepat digunakan untuk mengukur proses rendah sampai sedang (Ingatan, pemahaman dan penerapan)

Semua atau sebagian besar materi yang telah diajarkan dapat ditanyakan saat

ujian Pemberian skor dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan konsisten Memungkinkan untuk dilakukan analisis butir soal

Tingkat kesukaran butir soal dapat dikendalikan

Memperoleh informasi lebih banyak mengenai penguasaan kognitif siswa

(5)

TES

OBJEKTIF Kelemahan Tes Objektif

Siswa tidak dapat mengorganisasikan, menghubungkan dan menyatakan idenya sendiri karena semua alternative jawaban untuk setiap pertanyaan sudah diberikan oleh penulis

soal. Siswa hanya dapat mengingat, menginterpretasi atau menganalisis ide orang lain yaitu ide penulis soal

Soal yang diujikan kebanyakan hanya mengukur proses berpikir rendah

Membuat pertanyaan dan alternatif jawaban pada tes objektif lebih sukar daripada membuat pertanyaan tes uaraian

Kemampuan siswa dapat terganggu oleh kemampuannya dalam membaca dan menerka

(6)

UPAYA MEMINIMALKAN KELEMAHAN TES OBJEKTIF

Kelemahan tes objektif dapat diminimalkan dengan cara terus berlatih untuk menulis tes objektif yang baik, sehingga penulis benar-benar terampil dalam menulis terutama untuk

menulis tes objektif yang dapat mengukur proses berpikir yang lebih tinggi dari hanya sekedar ingatan. Untuk meminimalkan upaya siswa menebak jawaban maka dalam pelaksanaan ujiannya dapat dicantumkan pemberitahuan bahwa dalam ujian ini akan

diberlakukan formula tebakan. Jika siswa menjawab salah satu atau asal menebak maka akan berakibat pada penurunan skor yang diperoleh.

(7)

TES

URAIAN

Keunggulan Tes Uraian

Tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir tinggi

Tepat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang kompleks

Waktu yang digunakan untuk menulis tes uraian lebih cepat daripada waktu yang digunakan untuk menulis tes objektif

Menulis tes uraian yang baik relatif lebih mudah daripada

menulis tes objektif (pilihan ganda) yang baik

(8)

TES

URAIAN Kelemahan Tes Uraian

Penyebab sukar memeriksa jawaban:

a. Adanya Hallo Effect

b. Adanya Efek Bawaan (Carry Over Effect)

c. Efek Urutan Pemeriksaan (Order Effect)

d. Pengaruh Penggunaan Bahasa e. Pengaruh Tulisan Tangan

Kesukaran utama dalam memeriksa jawaban siswa terletak pada sulitnya memberikan skor

yang objektif dan konsisten

Terbatasnya sampel materi yang ditanyakan

Hanya sebagian kecil hasil belajar yang terukur menyebabkan validasi tes yang digunakan adalah rendah.

Sukar memeriksa jawaban siswa

(9)

UPAYA MEMINIMALKAN KELEMAHAN TES URAIAN

Sedikitnya materi yang ditanyakan untuk satu waktu ujian dapat diatasi dengan tidak menggunakan tes uraian terbuka tetapi menggunakan tes uraian terbatas. Penggunaan tes uraian terbatas ini sekaligus akan dapat mengurangi unsur subjektivitas dalam pemeriksaan

karena dengan tes uraian terbatas maka jawaban siswa sudah lebih terarah pada apa yang dikehendaki oleh penulis butir soal. Hallo Effect dapat diatasi dengan memeriksa hasil ujian siswa tanpa nama sedangkan Carry Over Effect dapat diatasi dengan memeriksa nomor per nomor butir soal untuk keseluruhan siswa. Order Effect dapat diatasi dengan

tidak memaksakan untuk terus memeriksa manakala kita sudah merasa jenuh untuk memeriksa.

(10)

PENGEMBANGAN TES

TES

TES OBJEKTIF

TES URAIAN

BENAR-SALAH

(TRUE-FALSE ITEM)

MENJODOHKAN

(MATCHING EXERCISE)

PILIHAN GANDA

(MULTIPLE CHOICE)

URAIAN TERBATAS

(RESTRICTED QUESTION)

URAIAN TERBUKA

(OPEN ENDED QUESTION)

MELENGKAPI PILIHAN ( RAGAMA)

H U B U N G A N AN TA R HAL (RA G A M B )

A NA LI S I S

KASUS( RAGAMC) GANDA K OMPLEKS (RAGAMD)

MEMBACA DIAGRAM, TA B E L ATAU

G RA F I K ( RAGAME)

(11)

KREASI EVALUASI

ANALISIS APLIKASI

PEMAHAMA N

INGATA N

LEVEL TINGGI

LEVEL RENDAH

TAKSONOMI

BLOOM

(12)
(13)

TES OBJEKTIF

Tes objektif adalah tes hasil belajar yang terdiri dari beberapa butir soal yang sudah dilengkapi dengan jawabannya, tugas siswa adalah memilih

satu alternatif jawaban yang paling tepat.

Tes objektif lebih representatif mewakili isi dan bahan pelajaran, lebih objektif dalam memberikan skor (pemeriksaan), lebih cepat pemeriksaannya

dan pemeriksaan dapat dilakukan oleh orang lain

(14)

CARA MEMBUAT TES OBJEKTIF YANG BAIK:

1. Inti permasalahan yang akan ditanyakan harus dirumuskan dengan jelas pada pokok soal 2. Hindari pengulangan kata yang sama pada pokok soal

3. Hindari penggunaan kalimat yang berlebihan pada pokok soal

4. Alternatif jawaban yang dibuat harus logis, homogen dan pengecoh menarik untuk dipilih

5. Dalam merumuskan pokok soal, hindari adanya petunjuk ke arah jawaban yang benar 6. Setiap butir soal hanya mempunyai satu jawaban yang benar

7. Hindari penggunaan ungkapan negatif pada pokok soal

8. Hindari alternatif jawaban yang berbunyi semua jawaban benar atau semua jawaban salah

9. Jika alternatif jawaban berbentuk angka, urutkan mulai dari yang besar atau yang kecil 10.Hindari penggunaan istilah yang telalu teknis pada pokok soal

11.Upayakan agar jawaban butir soal yang satu tidak tergantung soal yang lain

(15)

BENAR-SALAH

(TRUE-FALSE ITEM)

Tes benar salah adalah tes yang butir soalnya terdiri dari suatu pernyataan dimana siswa diminta untuk mennetukan apakah pernyataan tersebut benar atau salah, tepat atau tidak tepat, ya atau tidak. Tes benar

salah digunakan untuk mengukur kemampuan siswa untuk mengidentifikasi kebenaran suatu pernyataan mengenai: fakta, definisi, prinsip, teori, hukum dan sebagainya.

KEUNGGULAN KELEMAHAN

1. Dapat mencakup bahan yang luas dan tidak banyak makan tempat

2. Mudah memeriksanya

3. Dapat digunakan berulang kali 4. Dapat dilihat secara cepat dan

objektif

5. Petunjuk cara mengerjakannya mudah

dimengerti

1. Sering membingungkan 2. Mudah ditebak/diduga

3. Banyak masalah yang tidak dapat

dinyatakan hanya dengan benar atau salah 4. Hanya dapat mengungkap daya ingatan

dan pengenalan kembali

(16)

1. Tulislah huruf B – S pada permulaan masing-masing item

2. Usahakan jumlah soal yang dijawab benar dan salah sebanding, tetapi susunannya tidak beraturan

3. Hindari item yang masih bisa diperdebatkan

4. Hindari pernyataan yang persis sama dengan buku

5. Hindari kata-kata yang menunjukkan kecendrungan memberi saran PETUNJUK MENYUSUN TES BENAR

SALAH

(17)

CONTOH TES BENAR SALAH

Li n 1.

2.

gkarilah huruf F jika pernyataan di bawah ini merupakan fakta dan P jika pernyataan merupakan pendapat! F – P : Tidak ada kehidupan di planet Mars.

F – P : Bumi beredar mengelilingi Matahari.

Lin 1.

2.

gkarilah huruf B jika pernyataan di bawah ini benar dan S jika salah!

B – S : Jika ada beda potensial antara dua titik dan dihubungkan melalui penghantar maka akan timbul arus listrik.

B – S : Penumpang bus yang duduk pada saat bus berjalan dengan kecepatan 80 km/jam akan terdorong ke depan apabila bus tersebut di rem secara mendadak.

(18)

MENJODOHKAN

(MATCHING EXERCISE)

Tes menjodohkan merupakan tes yang ditulis dalam dua kolom. Kolom pertama adalah pokok soal (premis) sedangkan kolom kedua adalah kolom jawaban (respon). Siswa diminta untuk menjodohkan pernyataan- pernyataan yang ada pada kolom pertama dengan jawaban-jawaban yang ada pada kolom

kedua.

KEUNGGULAN KELEMAHAN

1. Dapat dinilai dengan mudah dan objektif 2. Mudah untuk disusun

3. Dapat digunakan untuk menilai - teori dengan penemunya - sebab dan akibat

- istilah dan definisinya

1. Cendrung menilai aspek ingatan saja 2. Tidak dapat menilai pengertian guna

membuat kesimpulan

(19)

1. Petunjuk soal hendaknya jelas dan singkat

2. Kumpulan soal diletakan di kiri dan kumpulan jawaban di kanan 3. Alternatif jawaban lebih banyak dari soal

4. Soal dan jawaban berada pada halaman yang sama

5. Gunakan kalimat yang singkat dan langsung terarah pada persoalan PETUNJUK MENYUSUN TES

MENJODOHKAN

(20)

CONTOH TES MENJODOHKAN

Jodohkanlah setiap pernyataan yang ada pada kolom pertama dengan satu jawaban pada kolom kedua dengan menuliskan huruf pilihan di depan nomor kolom pertama!

Kolom Pertama Kolom Kedua

1. Ketela a. Vitamin A

2. Jagung 3. Pisang 4. Tomat

b. Vitamin C c. Vitamin D d. Protein e. Lemak f. Hidrat Arang

Jodohkanlah setiap pernyataan yang ada pada kolom pertama dengan satu jawaban pada kolom kedua dengan menuliskan huruf pilihan di depan nomor kolom pertama!

Kolom Pertama Kolom Kedua

1. (50 : 2) + 5 a. 20

2. (0,5 × 40) + 2 3. (24 + 9) − 8 4. 25 × 4

b. 21 c. 22 d. 25 e. 27 f. 30

(21)

PILIHAN GANDA

(MULTIPLE CHOICE)

Tes yang terdiri dari pertanyaan atau pernyataan (statement) yang belum sempurna (disebut juga stem) dan beberapa alternatif pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban (option) terdiri dari jawaban

yang benar dan jawaban yang salah disebut dengan pengecoh (distractor) yang memungkinkan orang tertarik memilihnya jika tidak betul-betul menguasai materi.

KEUNGGULAN KELEMAHAN

1. Jumlah soal bisa banyak sehingga meawakili berbagai materi

2. Penskoran lebih mudah

3. Sangat tepat untuk jumlah peserta yang cukup banyak

4. Reliabilitasnya relatif lebih tinggi 5. Penilaiannya lebih objektif

1. Kemungkinan menerka cukup besar 2. Proses berpikir siswa tidak terlihat

3. Tidak dapat mengukur kemampuan verbal, dan problem solving

4. Penyusunan soal yang baik, sulit dan lama 5. Sulit membuat option yang benar-benar

homogen

(22)

1. Soal harus sesuai dengan tujuan (kompetensi dasar dan indikator) 2. Option harus berfungsi dan logis

3. Tiap soal harus punya option paling benar 4. Statemen dirumuskan dengan jelas

5. Statemen dan option harus berupa pernyataan yang penting saja 6. Statemen jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar

7. Statemen jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda

8. Gambar, tabel, grafik, diagram dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas 9. Panjang option harus relatif sama

10. Option tidak boleh berbentuk “semua jawaban benar” atau “semua jawaban salah”

11. Option yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan atau kronologis

12. Butir soal jangan bergantung dengan jawaban sebelumnya 13. Harus menggunakan bahasa yang standar dan komunikatif

14. Option jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian

PETUNJUK MENYUSUN TES PILIHAN

GANDA

(23)

MELENGKAPI PILIHAN

(RAGAM A)

PILIHAN GANDA

(MULTIPLE CHOICE)

CONTOH

Pertambahan jumlah penduduk secara alami terjadi karena adanya

….

a. Kelahiran b. Kematian c. Imigrasi d. Urbanisasi

Pada ragam ini butir soal tersusun atas pokok soal (stem) disertai dengan empat atau lima alternatif jawaban. Perintah dari pengerjaan butir soal ini adalah: pilih satu jawaban yang paling tepat.

(24)

HUBUNGAN ANTARHAL

(RAGAM B)

PILIHAN GANDA

(MULTIPLE CHOICE)

Pada ragam ini butir soal tersusun atas pokok soal yang terdiri dari dua pernyataan yang berdiri sendiri (independen) dan dipisahkan dengan kata sebab. Alternatif jawabannya berupa pilihan untuk

menentukan ada tidaknya hubungan antara kedua pernyataan tersebut.

Perintah pengerjaan soal:

Pilihlah :

A. Jika pernyataan pertama benar, pernyataan kedua benar, dan menunjukkan hubungan sebab akibat B. Jika pernyataan pertama benar, pernyataan kedua benar, tetapi tidak menunjukkan hubungan sebab

akibat

C. Jika salah satu pernyataan tersebut salah D. Jika kedua pernyataan tersebut salah

CO NTOH

Vitamin sangat diperlukan oleh tubuh Sebab

Kekurangan vitamin akan menyebabkan avitaminosis

(25)

ANALISIS KASUS (RAGAM C)

PILIHAN GANDA

(MULTIPLE CHOICE)

Pada ragam ini butir soal berupa analisis, pertanyaan yang dirumuskan pada pokok soal

dikembangkan dari kasus yang disajikan sebelumnya. Siswa diminta menjawab pertanyaan yang dikembangkan dari suatu kasus. Perintah pengerjaan soal: pilih satu jawaban yang paling tepat.

CONTOH

Sudah cukup lama taman yang terletak di pusat kota itu diabaikan. Para pedagang berjualan seenaknya di sembarang tempat.

Sampah-sampah berserakan dimana-mana. Corat-coret terdapat di pohon dan di tempat duduk. Banyak pohon meranggas dan layu, bunga-bunga dan rerumputan tumbuh liar.

Taman kota itu kini tidak nyaman lagi. Lebih cenderung berubah menjadi tempat perkelahian anak-anak nakal, bahkan penjambretan dan pencopetan sering terjadi di taman tersebut.

Kesimpulan dari paragraf di atas adalah ….

a. taman yang terletak di pusat kota itu tidak diurus c. taman kota itu diabaikan sehingga kotor b. taman kota itu tidak nyaman lagi d. taman kota itu menjadi tempat penjambretan

(26)

GANDA KOMPLEKS (RAGAM

D)

PILIHAN GANDA

(MULTIPLE CHOICE)

•PADA RAGAM INI BUTIR SOAL TERSUSUN ATAS POKOK SOAL YANG BERUPA PERTANYAAN YANG DISERTAI DENGAN TIGA ATAU EMPAT BUAH ALTERNATIF JAWABAN. SISWA DIMINTA UNTUK MEMILIH JAWABAN YANG BENAR (LEBIH DARI

SATU) DARI TIGA ATAU EMPAT ALTERNATIF JAWABAN YANG ADA. PERINTAH PENGERJAAN SOAL:

Pilihlah :

A. Jika jawaban (1) dan (2) benar B. Jika jawaban (1) dan (3) benar C. Jika jawaban (2) dan (3) benar D. Jika jawaban (1), (2) dan (3)

benar

CONTOH

Vitamin A banyak ditemukan pada

….

(1) Minyak ikan (2) Wortel

(3) Bayam

(27)

MEMBACA DIAGRAM, TABEL ATAU GRAFIK

(RAGAM E)

PILIHAN GANDA

(MULTIPLE CHOICE)

•PADA RAGAM INI BUTIR SOAL BERUPA ANALISIS YANG DILAKUKAN MELALUI

PENYAMPAIAN DALAM BENTUK TABEL, GRAFIK

ATAU DIAGRAM. SISWA DIMINTA UNTUK

MENJAWAB PERTANYAAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN TABEL, GRAFIK ATAU DIAGRAM.. PERINTAH PENGERJAAN RAGAM SOAL

INI: PILIHLAH SATU JAWABAN YANG PALING

TEPAT.

CONTOH

Perhatikan tabel jumlah pasien berikut!

Informasi yang sesuai dengan tabel tersebut adalah…

A. Jumlah pasien rawat jalan selalu meningkat setiap tahun.

B. Jumlah pasien rawat jalan dan rawat inap cenderung meningkat.

C. Setiap tahun jumlah pasien rawat inap cenderung menurun.

D. Pasien rawat inap mendapat pelayanan yang baik.

(28)

TES URAIAN

Tes uraian adalah tes yang butir-butir tesnya berupa pertanyaan-pertanyaan atau tugas yang harus di jawab siswa dengan menggunakan bahasa sendiri. Jawaban diberikan dengan cara menjelaskan,

menguraikan, mendiskusikan,membandingkan, memberi alasan atau bentuk lain yang sejenis.

1. Selective Recall (mengingat dan memilih )

2. Evaluating Recall (mengingat sesuatu dan mengevaluasi)

3. Comparison of Two Things-Spesifik (membandingkan dua hal yang khusus) 4. Comparison of Two Things-General (membandingkan dua hal yang umum) 5. Decision (membuat keputusan berdasarkan pemikirannya sendiri)

6. Causes or Effects (menguraijkan sesuatu yang merupakan sebab atau akibat) 7. Explanation (menerangkan arti penggunaan kata tertentu dalam suatu kalimat) 8. Summary (membuat ringkasan tentang sesuatu)

9. Analysis (menganalisa suatu perbuatan)

10. Statement of Relationship (menerangkan hub. antara dua hal) 11. Illustration (mengilustrasikan suatu topik)

12. Classification (mengelompokan sesuatu) 13. Aplication (menerapkan sesuatu masalah)

14. Discussion (mendiskusikan sesuatu yang dianggap penting) 15. Statement of Aim (menanyakan tentang suatu tujuan)

16. Criticism (melatih berfikir kritis)

17. Out Line (menerangkan urutan langkah-langkah)

18. Reorganization of Facts (mengorganisasikan kembali sesuatu yang lebih baru /lebih baik)

19. Formulation of New Question/Problems (melatih memformulasikan problem atau pertanyaan baru) 20. New Methods of Procedure (menanyakan sesuatu metode/prosedur baru)

(29)

CARA MEMBUAT TES URAIAN YANG BAIK:

1. Tulislah tes berdasarkan perencanaan tes (kisi-kisi) yang ada

2. Gunakan tes untuk mengukur hasil belajar yang kurang tepat atau tidak dapat diukur dengan tes objektif

3. Gunakan tes terbatas untuk menambah sampel yang dapat ditanyakan dalam satu waktu ujian

4. Gunakan tes untuk mengungkap pendapat, tidak hanya sekedar menyebutkan fakta. Untuk itu gunakan kata tanya seperti: jelaskan, bandingkan, hubungkan, simpulkan, analisislah, kelompokkan,

formulasikan, dan lain sebagainya. Hindarkan penggunaan kata tanya seperti sebutkan karena kata tanya seperti itu biasanya hanya meminta siswa untuk menyebutkan fakta saja.

5. Rumuskan butir soal dengan jelas sehingga tidak menimbulkan salah tafsir

6. Usahakan agar jumlah butir soal dapat dikerjakan dalam waktu yang telah ditentukan 7. Jangan menyediakan sejumlah pertanyaan yang dapat dipilih oleh siswa

8. Tulis skor maksimal yang dapat diperoleh siswa pada setiap butir soal

(30)

URAIAN TERBUKA

(OPEN ENDED QUESTION)

Jawaban yang diberikan siswa tidak memiliki batas, tergantung kemampuan analisis dan sintesis serta pandangan siswa terhadap suatu masalah.

CO NTOH

1. Apa yang Anda ketahui tentang keluarga berencana?

2. Apa yang Anda ketahui tentang Universitas Terbuka?

(31)

URAIAN TERBATAS

(RESTRICTED QUESTION)

Bentuk tes ini menggiring jawaban siswa pada hal-hal tertentu yang batasannya telah pasti dapat berupa: a) pasti ruang lingkupnya b) pasti arah sudut pandang jawabannya. c)

pasti indikator-indikator jawabannya.

CONTOH

1. Apa yang terjadi jika program keluarga berencana mengalami kegagalan? Jelaskan jawaban Anda terutama dampaknya pada sector pendidikan yang menyangkut penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dasar.

2. Apa yang Anda ketahui tentang Universitas Terbuka dalam hal pelayanannya terhadap mahasiswa yang

berhubungan dengan bimbingan akademik?

(32)

PERENCANAAN TES

Pemilihansampelmateri yangakandiujikan Jenis tes yang akan digunakan

Jenjang kemampuan berpikir yang ingin diuji Ragam tes yang digunakan

Sebaran Tingkat kesukaran butir soal

Waktu yang disediakan untuk pelaksanaan ujian Jumlah butir soal

Faktor-faktor yang harus diperhatikan

dalam

penyusunan perencanaan

tes

(33)

PENYUSUNAN KISI-KISI TES

1. PENGERTIAN KISI-KISI

KISI-KISI ADALAH SUATU PEDOMAN YANG MEMUAT SECARA LENGKAP KRITERIA DARI SOAL YANG AKAN DISUSUN DALAM SEBUAH TES.

DI DALAM KONTEKS PENILAIAN HASIL BELAJAR, KISI-KISI DISUSUN BERDASARKAN SILABUS SETIAP MATA PELAJARAN. PENYUSUNAN KISI-KISI MERUPAKAN LANGKAH PENTING YANG HARUS DILAKUKAN SEBELUM PENULISAN SOAL.

APABILA BEBERAPA PENULIS SOAL MENGGUNAKAN SATU KISI-KISI, AKAN DIHASILKAN SOAL-SOAL YANG RELATIF SAMA (PARALEL) DARI TINGKAT KEDALAMAN DAN CAKUPAN MATERI YANG DITANYAKAN

2. KRITERIA KISI-KISI

KRITERIA KISI-KISI YANG BAIK ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

MENGACU PADA MATERI PELAJARAN SESUAI KURIKULUM YANG DITETAPKAN .

MEMILIKI SEJUMLAH KOMPONEN DENGAN INFORMASI YANG JELAS DAN MUDAH DIPAHAMI.

MENGGUNAKAN SATU ATAU LEBIH KATA KERJA OPERASIONAL DALAM SATU RUMUSAN INDIKATOR

(34)

• KISI-KISI SOAL TERDIRI DARI 2 JENIS KOMPONEN, YAITU KOMPONEN IDENTITAS DAN KOMPONEN MATRIKS.

KOMPONEN IDENTITAS TERDIRI DARI:

1. JENIS DAN JENJANG SEKOLAH 2. PROGRAM STUDI DAN JURUSAN 3. MATA PELAJARAN

4. TAHUN AJAR

5. KURIKULUM YANG BERLAKU

6. ALOKASI WAKTU PENGERJAAN SETIAP BENTUK SOAL 7. JUMLAH SOAL

8. BENTUK SOAL

KOMPONEN IDENTITAS HARUS DILETAKKAN DI ATAS KOMPONEN MATRIKS.

BERIKUT MACAM-MACAM KOMPONEN MATRIKS YANG MELIPUTI:

1. KOMPETENSI DASAR 2. MATERI

3. INDIKATOR

4. LEVEL KOGNITIF 5. NOMOR SOAL

(35)

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN KISI-KISI

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN KISI-KISI SOAL ADALAH SEBAGAI BERIKUT.

1. MENENTUKAN KD YANG AKAN DIUKUR.

2. MEMILIH MATERI YANG ESENSIAL.

3. MERUMUSKAN INDIKATOR YANG MENGACU PADA KD DENGAN MEMPERHATIKAN MATERI DAN LEVEL KOGNITIF.

KRITERIA PEMILIHAN MATERI YANG ESENSIAL ADALAH SEBAGAI BERIKUT.

1. PENDALAMAN DARI SATU MATERI YANG SUDAH DIPELAJARI SEBELUMNYA 2. MERUPAKAN MATERI PENTING UNTUK DIKUASAI PESERTA DIDIK

3. MATERI SERING DIPERLUKAN UNTUK MEMPELAJARI MATA PELAJARAN LAIN 4. MATERI BERKESINAMBUNGAN PADA SEMUA JENJANG KELAS

5. MATERI MEMILIKI NILAI TERAPAN TINGGI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI.

(36)

INDIKATOR

INDIKATOR MERUPAKAN PENANDA PENCAPAIAN KOMPETENSI DASAR YANG DITANDAI OLEH PERUBAHAN PERILAKU YANG DAPAT DIUKUR YANG MENCAKUP SIKAP, PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN.

INDIKATOR DIKEMBANGKAN SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK,MATA PELAJARAN, SATUAN PENDIDIKAN, POTENSI DAERAH DAN DIRUMUSKAN DALAM KATA KERJA OPERASIONAL YANG TERUKUR DAN/ATAU DAPAT DIOBSERVASI.

PERUMUSAN INDIKATOR

INDIKATOR HARUS DIRUMUSKAN DENGAN SINGKAT DAN JELAS DENGAN MEMPERLIHATKAN HAL-HAL BERIKUT.

1. MEMUAT CIRI-CIRI KOMPETENSI YANG AKAN DIUKUR

2. MEMUAT KATA KERJA OPERASIONAL YANG DAPAT DIUKUR (SATU KATA KERJA OPERASIONAL UNTUK SOAL PILIHAN GANDA, SATU ATAU LEBIH DARI SATU KATA KERJA OPERASIONAL UNTUK SOAL URAIAN)

3. BERKAITAN DENGAN MATERI ATAU KONSEP YANG DIPILIH.

4. DAPAT DIBUAT SOALNYA SESUAI DENGAN BENTUK SOAL YANG TELAH DITETAPKAN KOMPONEN-KOMPONEN INDIKATOR SOAL YANG PERLU DIPERHATIKAN ADALAH SUBJEK, PERILAKU YANG AKAN DIUKUR, DAN KONDISI/KONTEKS/STIMULUS

FUNGSI INDIKATOR

INDIKATOR MEMILIKI KEDUDUKAN YANG SANGAT STRATEGIS DALAM MENGEMBANGKAN PENCAPAIAN KOMPETENSI BERDASARKAN KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR. INDIKATOR BERFUNGSI SEBAGAI BERIKUT.

1. PEDOMAN DALAM MENGEMBANGKAN MATERI PEMBELAJARAN 2. PEDOMAN DALAM MENDESAIN KEGIATAN PEMBELAJARAN

3. PEDOMAN DALAM MENGEMBANGKAN BAHAN AJAR

4. PEDOMAN DALAM MERANCANG DAN MELAKSANAKAN PENILAIAN HASIL BELAJAR

(37)

DAFTAR PUSTAKA

Hopkins, C., D. dan Antes, R., L. 1990. Classroom Measurement and Evaluation. Illinois, F.

E. Peacock Publishers. Inc.

Suryanto, A. 2014. Evaluasi Pembelajaran di SD Edisi 1. Tangerang Selatan:

Universitas

Terbuka.

Cara Membuat Contoh Kisi-kisi Soal yang Baik dan Mudah - Guraru

https://course-view.org/contoh-format-dan-panduan-penyusunan-kisi-kisi-soal-yang-baik -dan-benar/

https://kumparan.com/berita-update/pengertian-komponen-dan-contoh-kisi-kisi-soal- 1xPvHcfbMoK/full

Referensi

Dokumen terkait

Keunggulan tes objektif, yakni (a) memungkinkan guru untuk mengambil indikator dan bahan yang akan diteskan secara lebih menyeluruh dari pada tes uraian; (b)

Soal tes obyektif Mengukur pemahaman konsep Siswa Soal tes uraian Mengukur kemampuan berpikir kritis Siswa. Teknik

Suatu alat ukur yang bersifat objektif dan telah distandardisasikan untuk dapat diterapkan dalam mengukur (sejumlah) contoh perilaku...

Dalam kegiatan pengukuran dan penilaian terdapat alat yang disebut dengan tes tertulis bentuk objektif (benar-salah, pilihan ganda, mencocokan, melengkapi atau

Hasil penelitian ini adalah instrumen penilaian tes objektif yang layak, valid, dan reliabel untuk mengukur penguasaan materi ajar gerak lurus dan keterampilan

5) Dapat mengukur aspek pengetahuan yang lebih tinggi. 6) Memerlukan waktu yang agak lama untuk menilainya sekalipun tidak selama bentuk uraian. Cara mengatasi

Data hasil tes untuk mengukur HOTS siswa dilihat berdasarkan skor akhir yang diperoleh pada saat mengerjakan soal tes kemampuan penalaran dalam kemampuan berpikir

Hal ini semata-mata bukan karena tes objektif tidak dapat digunakan untuk mengukur proses berpikir yang lebih tinggi dari sekedar ingatan atau pemahaman tetapi lebih disebabkan oleh