MAKALAH
KESEHATAN MENTAL ANAK DAN REMAJA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Ilmu Kesejahteraan Keluarga”
Dosen pengampu :
Mauren Gita Miranti, S.Pd., M.Pd Aulia Bayu Yushila, S.TP., M.T.
Hidayatun Muyasyaroh, S.Pi., M.T.P.
Disusun oleh :
1. AFIFAH FITRIANA RAMADHANI (24050394062) 2. SANIA ALFIYAH ROHMATIN (24050394063) 3. BERLIANA EKA RAHMADHANI (24050394161)
4. FAJAR SEFTIAWAN (24050294164)
S1 PENDIDIKAN TATA BOGA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2024
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ilmu Pendidikan dengan judul “KESEHATAN MENTAL ANAK DAN REMAJA”. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Program Studi S1 Pendidikan Tata Boga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya.
Dalam menyusun makalah ini penulis banyak mendapat dukungan dari berbagai sumber, misalnya dari internet. Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Surabaya,……….. 2024
(……….)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... 2
DAFTAR ISI ... 3
BAB I ... 4
PENDAHULUAN ... 4
A. Latar Belakang ... 4
B. Rumusan Masalah ... 4
A. Tujuan ... 4
BAB II ... 5
PEMBAHASAN ... 5
A. Pengertian Kesehatan Mental Pada Anak ... 5
B. Kontinum Kesehatan Mental Pada Anak Remaja ... 5
C. Kesehatan Mental Pada Anak Remaja ... 7
D. Indikasi Awal Yang Mengarah Pada Gangguan – Gangguan Kesehatan Mental ... 8
E. Upaya Pemberian Dukungan Kesehatan Mental ... 9
BAB III ... 11
PENUTUP ... 11
Kesimpulan . ... 11
Saran ... 11
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan mental merupakan suatu kebutuhan sadar yang harus di jaga dan dimiliki setiap manusia. Kesehatan mental sendiri merupakan tinjangan berfikir,bersuara,berinteraksi,bahkan untuk menikmati hidup.Banyak masyarakat memberikan perhatiannya terhadap fisik saja,padahal kesehatan mental juga berdampak pada kesehatan fisik manusia.Dapat disimpulkan bahwa kesehatan mental merupakan sebuah komponen penting yang dibutuhkan oleh manusia untuk mencapai produktivitas individu.
Gangguan kesehatan mental mampu menyerang berbagai kalangan usia,akan tetapi paling banyak dimiliki pada remaja khususnya.Terdapat banyak faktor yang terkait dengan kesehatan mental yaitu sering muncul rasa kecemasan,dan stres.Karena kesehatan mental tersebut dapat menumpuk dan juga akan menimbulkan persoalan yang serius.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, rumusan masalah penjelasan Kesehatan mental pada anak remaja adalah sebagai berikut:
1) Apa itu Pengertian Dari Kesehatan mental pada anak remaja ? 2) Apa saja kontinum Kesehatan mental pada anak remaja?
3) Apa itu Kesehatan mental pada anak remaja ?
4) Apa saja indikasi awal yang mengarah pada gangguan – gangguan Kesehatan mental?
5) Apa Upaya pemberian dukungan Kesehatan mental?
A. Tujuan
1) Mendeskripsikan Pengertian Dari Kesehatan mental pada anak remaja 2) Menegetahui tentang kontinum Kesehatan mental pada anak remaja 3) Menjelaskan tentang Kesehatan mental pada anak remaja
4) Mengetahui indikasi awal yang mengarah pada gangguan–gangguan Kesehatan mental
5) Mengetahui Upaya pemberian dukungan Kesehatan mental
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kesehatan Mental Pada Anak
Kesehatan mental adalah suatu kondisi di mana seseorang mengenali kemampuan mereka untuk mengelola stres, bekerja secara produktif, dan berkontribusi pada komunitas mereka. Oleh karena itu Kesehatan mental adalah keadaan di mana seseorang memiliki rasa kesejahteraan yang tampaknya sadar pada potensi diri sendiri, kemampuan untuk menghadapi tekanan normal kehidupan dalam situasi kehidupan yang berbeda, dapat di pekerjakan produktif dan produktif, serta mampu berkontribusi pada komunitasnya.
Mental adalah keadaan yang seimbang antara diri sendiri, orang lain dan lingkungan dan individu yang mengerti bagaimana memelihara dan memperbaikinya.
Kesehatan mental yang baik adalah keadaan di mana pikiran kita berada dalam keadaan damai dan tenang, memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain
B. Kontinum Kesehatan Mental Pada Anak Remaja
Kesehatan mental ditentukan dengan berbagai factor yaitu fakto biologis, psikologis seperti Kesehatan dan penyakit pada umumnya. Kesehatan yang tidak diperhatikan dapat menjadi mental illness. Keadaan ini relative namun dapat berubah seiring waktu. Kontinum mental memiliki 2 mental yaitu
1. Mental health problem
Penyakit ini menyerang dengan cara mengganggu cara seseorang berpikir, merasa dan berprilaku. Mental healt problem ini lebih umum dialami dalam waktu sementara sebagai reaksi terhadap tekanan hidup. Mental ini dapat muncul dari berbagai aspek, seperti perilaku,emosi,atensi serta regulasi kehadiran. Mental health problem dapat muncul dari berbagai aspek, seperti emosi, atensi, serta regulasi diri.
2. Positive mental health
Kesehatan mental yang positif merupakan keadaan yang dapat berfungsi secara psikologis.Biasanya orang yang memiliki mental yang sehat dapat menjaga tubuh dengan baik,dan produktif pada pekerjaaan sehingga dapat
menyesuaikan diri dengan baik.Ciri individu yang sehat mental adalah memiliki resiliensi.Resiliensi adalah kemampuan untuk bangkit dari ketraumaan pada seseorang.Resiliensi dapat membuat sesorang menjadi lebih kuat.Akan tetapi resiliensi juga dapat dipengaruhi dengan cepat yaitu cara pandang dan sumber daya
3. Mental Illness
Mental illness adalah kondisi kesehatan yang melibatkan perubahan emosi, pemikiran, atau perilaku (atau kombinasi dari ini). Mental illness dikaitkan dengan kesulitan dan masalah yang mengganggu keberfungsian dalam kegiatan sosial, pekerjaan, atau aktivitas keluarga.
Artinya, kondisi kesehatan ini yang melibatkan perubahan emosi, pikiran, atau perilaku (atau kombinasi emosi, pikiran, atau perilaku). Penyakit mental dikaitkan dengan kesulitan dan masalah yang mengganggu fungsi kegiatan sosial.
Kegiatan kerja atau keluarga. Artinya, orang dengan penyakit mental secara signifikan memengaruhi cara mereka merasakan, berpikir, berperilaku, dan berinteraksi dengan orang lain. Penyakit mental bukanlah hal yang memalukan, tetapi kondisi medis, seperti penyakit jantung atau penyakit diabetes.
Penyakit mental dapat disembuhkan, dan para ahli di bidangnya memperluas pemahaman mereka dan berkembang. Pengobatan untuk membantu orang dengan penyakit mental berfungsi kembali dalam hidup setiap hari. Penyakit mental bisa ringan dan hanya mengganggu fungsi kehidupan sehari-hari. Psikis Mental illness memiliki kriteria standar yang perlu dipenuhi apabila ingin menegakkan diagnosis. Dalam mendiagnosis, apa saja gejala yang dialami, berapa lama gejala tersebut dialami dan dampak apa yang muncul pada individu akibat dari gejala tersebut menjadi pertimbangannya.
C. Kesehatan Mental Pada Anak Remaja
Gangguan kesehatan mental selalu mengalami peningkatan tiap tahunnya, memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai kesehatan mental remaja sangatlah penting. Kesehatan mental pada remaja sangat mempengaruhi perkembangan individu, dan juga dapat berdampak pada lingkungan sekitar.
Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan mental remaja (risk faktor), atau juga faktor pelindung kesehatan remaja (protective). Dalam konteks ini risk faktor adalah suatu hal yang menimbulkan kerentanan pada anak, sedangkan protective factor menimbulkan suatu kekuatan dalam diri. Risk faktor yang berlebihan tentunya dapat menimbulkan kerentanan terhadap stress, yang di dukung dengan kondisi-kondisi tertentu seperti, tumbuh dari keluarga yang memiliki satus ekonomi rendah, dan dilingkungan kekerasan sehingga menimbulkan suatu trauma tersendiri.
Masalah kesehatan mental dapat muncul di berbagai area mulai dari ranah individu seperti peyalahan penggunaan obat-obatan berbahaya, kekerasan, kejahatan, produktivitas diri, hingga bunuh diri.
Berikut ini proses perkembangan seseorang yang memiliki kesehatan mental.
a. Proses Biologis
Dimulai dari perubahan fisik pada tubuh, pdan perkembangan fungsi orgsn tubuh, seperti fungsi seksual yang akan mempengaruhi perilaku anak.
b. Proses kognitif
Melibatkan perubahan cara kerja otak, seorang yang memiliki mental sehat selalu memiliki kemauan untuk mempelajari hal baru yang ada di sekitarnya, aktif, dan juga kreativ, serta kemampuan bahasa yang bertambah
c. Proses sosial ekonomi
Melibatkan perubahan emosi, kepribadian, dan hubungan sosial dengan orang lain.
Seorang yang memiliki kesehatan mental yang baik, pasti dapat mengekspresikan dan membedakan suatu emosi sesuai tempatnya.
D. Indikasi Awal Yang Mengarah Pada Gangguan – Gangguan Kesehatan Mental a. Emosi
Anak yang selalu merasa sedih, mudah murung dan merasa kurang bahagia memiliki kemungkinan mengalami permasalahan kesehatan mental. Mereka akan mermiliki banyak kekhawatiran dan kecemasan yang membuat anak tidak berani melakukan eksplorasi. Ketika mengekspresikan emosinya, anak lebih memilih menangis berlebihan, berteriak berlebihan ataupun mengalami tantrum. Anak perlu diperkenalkan dan dibimbing untuk dapat memahami serta mengekspresikan emosinya dengan cara yang sesuai.
b. Perilaku
Pendekatan ini memiliki prinsip di mana gangguan perilaku terjadi karena pengalaman belajar yang salah. Salah belajar memiliki dua arti di sini, yaitu anak mempelajari contoh perilaku buruk dengan benar, atau anak mempelajari perilaku yang baik secara tidak sadar salah. Adanya masalah perilaku pada anak dapat ditentukan oleh aktivitas yang mereka lakukan sehari-hari, seperti aktivitas tidur, Beberapa contohnya adalah anak-anak yang selalu sulit bangun tidur, gangguan tidur, gangguan makan, kebohongan dan mudah menyalahkan orang lain baik kesalahan maupun pelanggaran aturan dapat menjadi indikasi masalah.
c. Perkembangan
Adanya masalah perkembangan erat kaitannya dengan tahapan perkembangan anak. Beberapa masalah terkait perkembangannya dapat dilihat dari segi faktor kognisi dan juga atensi. Faktor kognitif yang terkait dengan masalah kecerdasan dan juga kesulitan belajar. Anak-anak memiliki rentang perhatian yang terbatas, yang berarti hanya sejumlah informasi yang dapat memperhatikannya.
Atensi akan berkembang seiring dengan usia dan aktivitas anak. Kesulitan anak memusatkan perhatian pada tugas, anak yang gelisah, tidak bisa diam, mudah teralihkan perhatiannya menjadi indikasi masalah kesehatan mental.
E. Upaya Pemberian Dukungan Kesehatan Mental
Kualitas kesehatan mental seseorang di masa kanak-kanak sangat mempengaruhi kesehatan mental mereka di masa dewasa.
Mempromosikan kesehatan mental anak dan remaja berarti meningkatkan kesehatan mental masyarakat secara keseluruhan di masa depan. Upaya penunjang kesehatan mental dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu promosi, pencegahan, dan intervensi (kurasi). Desain intervensi dukungan kesehatan mental juga harus sistemik dan melibatkan pihak yang berbeda, mulai dari orang tua (keluarga), guru atau sekolah hingga masyarakat dan pemerintah.
Mempromosikan kesehatan mental dapat dilakukan dengan mengumpulkan data tentang terjadinya gangguan tersebut sehingga masyarakat dapat meningkatkan kesadaran dan mendapatkan pengetahuan tentang masalah tersebut. Selain itu, langkah- langkah pelestarian lingkungan seperti menjaga kesehatan dan kebugaran, menjaga kehamilan, terutama pada periode prenatal dan postnatal, serta nutrisi makanan menjadi penting. Perubahan gaya hidup seperti nutrisi yang baik, olahraga, dan tidur yang cukup dapat mendukung kesehatan mental.
Intervensi sering digunakan untuk menggambarkan berbagai tindakan yang dirancang untuk membawa penyembuhan atau meningkatkan adaptasi diri. Intervensi individu biasanya berbentuk konseling atau psikoterapi. Tergantung pada pendekatannya, ada juga banyak jenis psikoterapi, seperti terapi perilaku, terapi kognitif. Terapi Humanistik dan Terapi Psikodinamik.
Saat merancang rencana kesehatan mental untuk anak-anak dan remaja, penting untuk memperhatikan tahapan perkembangan anak dan memperhitungkan perbedaan budaya yang dapat mempengaruhi perkembangan tahapan ini. Misalnya, jika Anda ingin merancang intervensi yang berkaitan dengan kesehatan mental remaja.
Orang tua dapat memulai dengan memberikan nutrisi yang cukup kepada anak- anaknya, memberi mereka kesempatan untuk belajar baik sendiri maupun bersama teman, dan waktu untuk bermain untuk meningkatkan kualitas hidup anak sejak usia dini.
Adanya masalah perkembangan sangat terkait dengan tahapan perkembangan anak. Beberapa permasalahan terkait perkembangan dapat dilihat dari faktor kognisi dan juga atensi. Faktor kognisi terkait dengan permasalahan kecerdasan dan juga kesulitan belajar. Anak-anak memiliki
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Kesehatan mental merupakan suatu konidisi dimana seseorang dapat menempatkan, mengendalikan, dan juga mengekspresikan emosi sesuai tempatnya. Namun, tidak semua orang dapat memiliki kesehatan mental yang baik, tak banyak orang pun memiliki gangguan kesehatan mental. Dalam terganggunya kesehatan mental banyak faktor yang melatar belakangi seperti, faktor pikiran, perkembangan, dan sosial. Memiliki gangguan kesehatan mental banyak memiliki dampak buruk bagi penderitanya. Oleh karena itu, kita harus bisa menjaga kesehatan mental kita sejak mulainya suatu perkekmbangan pola pikir, fisik yang ada dalam diri kita.
Saran
Diharapan para remaja/anak dapat lebih memahami faktor-faktor penyebab depresi, sehingga dapat membantu mereka, misalnya meningkatkan ketegasan dan memperkuat dukungan sosial di lingkungannya untuk mengelola keadaan psikologis untuk menghindari depresi, terutama keluarga dan lingkungan.
Orang tua, diharapkan mempraktikkan pola secure attachment dengan anak dan remajanya.
Seiring berjalannya perkembangan, remaja semakin mampu beradaptasi dengan lingkungan dan kehidupannya. Agar dapat memberikan kepercayaan, kehangatan, dan komunikasi dua arah kepada remaja.
DAFTAR PUSTAKA
- Kesehatan_Mental_Anak_dan_Remaja_-_Buku_Ajar-part[1].pdf