Makalah ade - inigin belajar
Jl. Pendidikan No.35, Dasan Agung Baru, Kec. Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Bar. (Universitas Islam Negeri Mataram)
Makalah ade - inigin belajar
Jl. Pendidikan No.35, Dasan Agung Baru, Kec. Selaparang, Kota Mataram, Nusa
Tenggara Bar. (Universitas Islam Negeri Mataram)
Makalah
Teori Dan Aplikasi ICT
Dosen Pengajar: Muhammad Arifil Zohdi M.E
Di Susun Oleh Kelompok : Ade Andriyan (230602097) Egian Wijaya (230602094) Muhammad Fauzi Smit (230602075) Mugia Arwani Sansuari (230602096)
Universitas Islam Negeri Mataram Fakultas Usluhuddin Dan Studi Agama
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim
Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat allah SWT. Kareena dengan limpahan rahmatnya kami bisa memenuhi tugas mata kuliah studi Teori dan Aplikasi ICT ini kami selesaikan.
Dengan makalah ini,kami berharap semoga makalah ini dapat diterima dan membawa manfaat besar dalam dunia ilmu keberagaman studi Teori dan Aplikasi ICT. Sebagai
penyusun kami menyadari dalam proses penyusunan makalah studi hadist ini tidak lepas dari hambatan, tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak segala hambatan dan kesulitan dapat dihambati,
Jikalau dalam makalah ini terdapat kesalahan dalam berbagai hal bahkan tidak sesuai dengan harapan dosen, kami mohon maaf sebesar- besarnya dan kami siap menerima kritik dan saran dengan lapang dada di tugas-tugas berikutnya.
Lombok Barat, 20-09-2023
KATA PENGANTAR
Latar Belakang 1
pendahuluan 2
rumusan masalah 3 Tujuan 4
penutup 5
kesimpulan 6
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Berita hoax merupakan sebuah informasi yang tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya atau bisa disebut dengan berita bohong. Berita hoax ini dapat
menimbulkan perpecahan dan kesalahpahaman.
Sehingga Allah SWT sampai mengingatkan manusia di QS Hujurat: 6 "Hai orang- orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa berita (hoak), periksalah dengan cermat (check and recheck) agar kamu tidak tertimpa musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu akan menyesal atas perbuatan itu".
Di era digital sekarang ini, keberadaan medsos adalah sebuah keniscayaan.
Kita tidak mungkin tidak menghindar dari medsos. Medsos telah menjadi bagian dari kita.yang memiliki pengaruh sangat besar di seluruh bidang kehidupan masyarakat.
(Workman, 2014) Di Indonesia saat ini, medsos memiliki jumlah pengguna yang sangat besar, sebaran penggunanya pun tersebar dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia, dari usia anak-anak, muda bahkan sampai usia tua.
Berdasarkan data hasil “Indonesian Digital Report 2020” rilis dari HootSuite (We are Social) dapat diketahui bahwa dari total populasi (jumlah penduduk di Indonesia) adalah 272,1 juta, dari total populasi tersebut jumlah pengguna media sosial aktif sebanyak 160 juta (59%). Jumlah pengguna media social tersebut tersebar dalam berbagai platform antara lain: Youtube (88%), Whatsapp (84%), Facebook (82%), Instagram (79%).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud dengan berita Hoax?
2. Bagaimana berita Hoax bisa menyebar di media digital?
3. Apa dampak berita Hoax?
4. Apa contoh berita Hoax di digital?
C. TUJUAN
1. Memahami berita Hoax
2. Menghindari penyebaran berita Hoax 3. Mengetahui dampak berita Hoax 4. Mengetahui contoh berita Hoax
BAB II B. RUMUSAN MASALAH
a. Definisi Berita Hoax
Berita hoax (atau sering disebut "hoax") adalah informasi palsu atau disinformasi yang disajikan sebagai berita seolah-olah itu benar dan dapat dipercaya. Berita hoax seringkali dibuat dengan niat menipu, menyesatkan, atau memanipulasi audiens. Tujuannya bisa beragam, seperti menciptakan kepanikan, mempengaruhi opini publik, atau bahkan mencari keuntungan tertentu. Dalam konteks media digital, berita hoax sering kali menyebar dengan cepat melalui platform media sosial dan situs web yang tidak dapat diverifikasi dengan mudah. Oleh karena itu, kecermatan dalam memverifikasi informasi dan kritis dalam menilai berita sangat penting untuk menghindari penyebaran dan konsumsi berita palsu ini.
b. Penyebaran Berita Hoax di media digital
Berita hoax menyebar di media sosial dengan cepat dan efektif karena beberapa alasan utama:
1. Kecepatan Penyebaran: Media sosial memungkinkan berita atau informasi untuk diposting dan dibagikan secara instan. Sehingga, berita hoax dapat menyebar dengan sangat cepat sebelum ada waktu untuk verifikasi.
2. Algoritma Platform: Algoritma di platform media sosial sering menyoroti konten yang kontroversial, provokatif, atau viral. Berita hoax yang sering kali menciptakan emosi atau kontroversi seringkali menerima perhatian lebih dari algoritma ini.
3. Filter Bubble: Media sosial cenderung mempersonalisasi konten yang tampil di feed pengguna berdasarkan preferensi mereka. Ini bisa menciptakan
"filter bubble" di mana pengguna terpapar terutama pada pandangan yang sudah sejalan dengan keyakinan mereka, termasuk berita palsu yang mungkin mendukung pandangan mereka.
4. Kemudahan Berbagi: Media sosial memungkinkan pengguna untuk dengan mudah membagikan konten dengan teman-teman mereka. Ini berarti berita hoax dapat dengan cepat menyebar dari satu pengguna ke yang lain, menciptakan efek bola salju.
5. Ketidaktahuan atau Kepercayaan Buta: Banyak pengguna media sosial mungkin kurang berpengetahuan tentang cara mengenali berita palsu atau kurang kritis dalam menilai informasi. Mereka mungkin dengan mudah mempercayai dan berbagi berita hoax.
6. Manipulasi Hashtag: Orang-orang yang ingin memperkuat berita palsu dapat memanfaatkan hashtag yang populer untuk mengaitkan berita palsu dengan topik atau peristiwa tertentu, sehingga lebih mudah ditemukan oleh pengguna yang sedang mencari informasi.
7. Bot dan Akun Palsu: Akun media sosial palsu atau bot otomatis sering digunakan untuk memperbanyak berita palsu dan menciptakan kesan bahwa banyak orang mendukung atau menyebarkan informasi tersebut.
Untuk melawan penyebaran berita hoax di media sosial, penting untuk mengembangkan literasi media dan informasi yang kuat, selalu memverifikasi informasi sebelum membagikannya, dan mempertimbangkan sumber
informasi sebelumnya. Platform media sosial juga berusaha untuk mengambil langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan memblokir konten palsu,
meskipun tantangannya tetap besar.
c. Dampak Berita Hoax
Dampak berita hoax di media digital sangat signifikan dan dapat memiliki konsekuensi yang luas. Berikut beberapa dampak utama berita hoax di media digital:
1. Penyebaran Cepat: Berita hoax dapat menyebar dengan sangat cepat di media digital karena platform-platform seperti media sosial memungkinkan berita untuk viral dalam hitungan detik.
2. Kecemasan Publik: Berita palsu seringkali dirancang untuk menciptakan ketakutan atau kepanikan di antara pembaca. Ini dapat menyebabkan
kecemasan dan ketidakstabilan sosial.
3. Kehilangan Kepercayaan pada Media: Konsumen berita digital dapat kehilangan kepercayaan pada media online jika sering terpapar berita hoax. Ini merusak kredibilitas sumber-sumber berita yang sebenarnya.
4. Polarisasi Masyarakat: Berita palsu sering kali memanfaatkan isu-isu sensitif seperti politik, agama, atau ras. Ini dapat memperdalam perpecahan dan polarisasi dalam masyarakat.
5. Kerusakan Reputasi: Individu atau organisasi yang menjadi sasaran berita hoax dapat mengalami kerusakan reputasi yang parah, bahkan jika berita tersebut kemudian dibantah.
6. Pengaruh pada Pengambilan Keputusan: Berita palsu dapat
memengaruhi opini publik dan pengambilan keputusan yang berdampak pada pemilihan umum, kebijakan, atau masalah sosial.
7. Menghabiskan Waktu dan Sumber Daya: Upaya untuk memeriksa dan melawan berita hoax dapat menghabiskan waktu dan sumber daya berharga yang bisa digunakan untuk hal-hal lain.
8. Peran Algoritma Media Sosial: Algoritma media sosial yang
mempromosikan konten viral dapat mempercepat penyebaran berita hoax.
9. Penyebaran Negatif terhadap Penyakit dan Kesehatan: Berita palsu tentang kesehatan atau penyakit dapat membahayakan kesejahteraan individu dan masyarakat, termasuk dalam situasi pandemi seperti COVID-19.
10. Ketidakpercayaan terhadap Informasi: Berita hoax dapat menyebabkan pengguna media digital menjadi skeptis terhadap semua informasi, bahkan yang benar.
dampak berita hoax di media digital sangat luas dan merugikan. Penting bagi pengguna media digital untuk mengembangkan literasi media yang kuat dan selalu memeriksa kebenaran informasi sebelum mempercayainya atau membagikannya. Demikian pula, platform media sosial dan pemerintah memiliki peran dalam mengatasi penyebaran berita palsu dan mempromosikan informasi yang sahih.
d. Contoh Berita Hoax
Berikut adalah beberapa contoh berita hoax yang pernah beredar di media digital:
1. Hoax Kesehatan: Berita palsu tentang pengobatan ajaib atau obat-obatan mukjizat yang diklaim dapat menyembuhkan penyakit serius seperti kanker atau COVID-19.
2. Politik dan Pemilu: Pada masa pemilihan umum, sering muncul berita hoax yang mencoba mempengaruhi hasil pemilihan dengan menyebarkan informasi palsu tentang kandidat atau proses pemilihan.
3. Kontroversi Selebriti: Berita palsu tentang kehidupan pribadi selebriti atau insiden yang tidak benar seringkali menjadi berita viral di media digital.
4. Berita Bencana Alam: Berita palsu tentang bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, atau badai yang mengklaim kejadian yang tidak benar atau membesarkan dampaknya.
5. Klaim Ilmiah Tidak Terbukti: Klaim ilmiah palsu, seperti perangkat ajaib yang diklaim dapat menghasilkan energi tak terbatas atau penemuan ilmiah yang revolusioner tetapi tidak pernah terbukti.
6. Berita Politik Luar Negeri: Konflik antara negara-negara atau peristiwa geopolitik sering menjadi sumber berita palsu yang mencoba memengaruhi opini publik dan memanipulasi perasaan nasionalisme.
7. Berita Teknologi: Klaim palsu tentang produk teknologi yang revolusioner atau rumor palsu tentang perusahaan teknologi besar.
8. Berita Kriminal dan Keamanan: Berita palsu tentang tindakan kriminal, serangan teroris, atau ancaman keamanan yang seringkali bertujuan
menciptakan ketakutan.
9. *Teori Konspirasi*: Berita palsu yang menciptakan teori konspirasi yang tidak memiliki dasar yang kuat dan seringkali merugikan individu atau kelompok tertentu.
10. *Peristiwa Terkini*: Hoax terkait peristiwa terkini seperti bencana alam, kecelakaan pesawat, atau insiden kejahatan yang dapat membuat orang panik atau mencari perhatian.
Bahwa daftar ini hanya mencakup beberapa contoh dan berita palsu dapat berkisar dari berbagai topik. Identifikasi berita hoax memerlukan literasi media yang kuat dan keterampilan dalam memverifikasi informasi sebelum dipercayai atau dibagikan.
BAB III PENUTUP D. KESIMPULAN
Kesimpulan tentang berita hoax di media digital adalah bahwa berita palsu adalah masalah serius yang memiliki dampak yang signifikan pada masyarakat dan individu. Dalam era media digital, penyebaran berita palsu menjadi lebih cepat dan lebih luas, menciptakan tantangan besar dalam memahami dan memerangi informasi yang salah. Berikut beberapa poin penting dalam kesimpulan tentang berita hoax di media digital:
1. Dampak Merugikan: Berita hoax dapat menciptakan kecemasan,
ketidakpercayaan, dan perpecahan sosial. Mereka dapat merusak reputasi individu, mempengaruhi pengambilan keputusan, dan menciptakan kerugian ekonomi.
2. Penyebaran Cepat: Media digital, terutama media sosial, memungkinkan berita palsu untuk menyebar dengan sangat cepat, seringkali sebelum kebenarannya dapat diverifikasi.
3. Literasi Media yang Penting: Untuk melawan berita hoax, penting bagi individu untuk mengembangkan literasi media yang kuat, termasuk keterampilan dalam memeriksa sumber dan verifikasi informasi.
4. Tanggung Jawab Platform: Platform media sosial dan penyedia konten digital memiliki peran besar dalam mengatasi penyebaran berita palsu dengan mengambil langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan menghapus konten palsu.
5. Pentingnya Kejujuran dan Etika: Pengguna media digital dan pembuat konten memiliki tanggung jawab untuk menyebarkan informasi yang akurat dan jujur. Etika dalam jurnalisme dan berbagi informasi harus ditegakkan.
DAFTAR PUSTAKA
 [17.32, 20/9/2023] Happyboy: Hamid, A., & Sembiring, R. K. (2018). Persepsi Mahasiswa Terhadap Berita Hoax di Media Sosial. Jurnal Online Mahasiswa, 5(2), 1- 9.
 [17.33, 20/9/2023] Happyboy: Nursalim, M., & Hartono, M. (2018). Analisis Penyebaran Berita Hoax dalam Media Sosial. Jurnal Informatika, 7(2), 83-91.