• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN BERBASIS WEB (E-LEARNING) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas MataKuliah ICT. Dosen pengampu : Saiful Amien, M.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEMBELAJARAN BERBASIS WEB (E-LEARNING) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas MataKuliah ICT. Dosen pengampu : Saiful Amien, M."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN BERBASIS WEB (E-LEARNING) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas MataKuliah ICT

Dosen pengampu : Saiful Amien, M.Pd

Disusun oleh :

Azan Rizkiyan Jaya 201410010311069 Army Angriani 201410010311070 Tirta Utama 201410010311071 Lailiyah Dwi Cahyani 201410010311073 Afifudin Kamil 201410010311074 Uzlifah Kholifatur Rohmah 201410010311076

JURUSAN TARBIYAH FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015

(2)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pengetahuan dan pembelajaran merupakan dua hal ynag tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Pengetahuan yang didapat oleh seseorang tidak akan pernah ada bila tanpa melalui proses pembelajaran. Dan untuk memperoleh hal-hal tersebut dapat dilakukan dengan mengikuti pelatihan atau dapat juga membaca buku. Namun dapat dibayangkan bila pelatihan tersebut dapat diganikan dengn menggunakan bantuan alat seperti teknologi infomasi dan komunikasi yang kini berkembang sangat pesat seiring dengn perkembngan zaman yang telah meambah berbagai aspek kehidupa manusia. Bayangkan pula berapa waktu dan biaya yang dapat di hemat bila proses pelatihan dan pembelajaran tersebut dapat dilakukan tanpa memandang siapa pelakunya, dan tanpa batasan tempat dan waktu.

Dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi tersebut, manusia dapat mengubah cara kerja dan cara hidupnya. Demikian pula, pendidikan tidak bisa terlepas dari pengaruh teknologi. Dari beberapa penyebab kemajuan ilmu pengetahuan teknologi, informasi dan komunikasi tersebut, dapat diambil satu petanyaan, “ Upaya apakah yang dapat dilakukan oleh pakar pendidikan untuk memajukan bidang pendidikan tersebut?”. Realitas ini sangat penting untuk dibahas.

(3)

2 B. Rumusan Masalah

 Apa konsep pembelajaran berbasis web (E-Learning)?

 Apa fungsi dan manfaat pembelajaran berbasis web (E-Learning)?

 Bagaimana sejarah dan perkembangan E-Learning?

 Apa saja prinsip-prinsip pembelajaran berbasis web?

 Apa kelebihan dan kekurangan E-Learning?

 Apa saja fitur E-Learning?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah agar kita dapat :

 Mengetahui apa konsep pembelajaran berbasis web (E-Learning)

 Mengetahui apa fungsi dan manfaat pembelajaran berbasis web (E-Learning)

 Mengetahui bagaimana sejarah dan perkembangan E-Learning

 Mengetahui apa saja prinsip-prinsip pembelajaran berbasis web

 Mengetahui apa kelebihan dan kekurangan E-Learning

 Mengetahui apa saja fitur E-Learning

(4)

3 BAB II

PEMBAHASAN 1. Konsep pembelajaran berbasis E-Learning

E-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain, atau proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara sistematis dengan mengintegrasikan semua komponen pembelajaran, termasuk interaksi pembelajaran lintas ruang dan waktu, dengan kualitas yang terjamin.

Pembelajaran berbasis web merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media situs (website) yang bisa diakses melalui jaringan internet.

Pembelajaran berbasis web atau yang sering dikenal juga dengan “web based learning”

merupakan salah satu jenis penerapan dari pembelajaran elektronik (e-learning).

E-learning tidaklah sama dengan pembelajaran konvensional. E-Learning memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

 Interaktivitas (Interactivity); tersedianya jalur komunikasi yang lebih banyak, baik secara langsung (synchrounus), seperti chatting atau messenger atau secara tidak langsung (asynchrounus), seperti forum, mailling list atau buku tamu.

 Kemandirian (Independency); fleksibelitas dalam aspek penyediaan waktu, tempat, pengajar dan bahan ajar. Hal ini menyebabkan pembelajaran menjadi lebih terpusat kepada siswa (student-centered learning).

 Aksesbilitas (Accessibility); sumber-sumber belajar menjadi lebih mudah diakses melalui pendistribusian dijaringan internet dengan akses yang lebih luas daripada pendistribusian sumber belajar pada pembelajaran konvensional.

 Pengayaan (Enrichment); kegiatan pembelajaran, presentasi materi kuliah dan materi pengayaan, memungkinkan penggunaan perangkat teknologi informasi seperti video streaming, simulasi dan animasi.

Dari keempat karakteristik di atas dapat diketahui akan perbedaan antara pembelajaran konvensional dan pembelajaran berbasis e-learning. Dalam pembelajaran e- learning, daya tangkap siswa terhadap materi pembelajaran tidak lagi bergantung pada instruktur/guru, karena siswa mengkonstruksi diri sendiri akan ilmu pengetahuannya melalui bahan-bahan ajar yang diajarkan melalui interface situs web.

(5)

4 Pembelajaran berbasis web adalah sebuah pengalaman belajar dengan memanfaatkan jaringan internet untuk berkomunikasi dan menyampaikan informasi dan pembelajaran. Web dapat menciptakan sebuah lingkungan belajar maya (virtual Learning Environtment). Lingkungan belajar yang disediakan oleh web dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang dapat kita kombinasikan penggunaannya dalam proses pembelajaran, antara lain forum diskusi, chat, penilaian online, dan sistem administrasi.1

2. Fungsi dan Manfaat Pembelajaran Berbasis Web

Menurut Kruse dalam salah satu tulisannya yang berjudul “using the web for learning” bahwasannya pembelajaran berbasis web memiliki banyak manfaat bagi peserta didiknya. Bila dirancang dengan baik dan tepat, maka pembelajaran berbasis web, bisa menjadi pembelajaran yang menyenangkan, memiliki unsur interaktivitas yang tinggi, menyebabkan peserta didik mengingat lebih banyak materi pelajaran, serta mengurangi biaya-biaya operasional yang biasanya dikeluarkan oleh peserta didik untuk mengikuti pembelajaran konvensional.

Pembelajaran berbasis web dianggap telah memberikan fleksibilitas terhadap kegiatan pengaksesan materi pembelajaran. Dengan adanya web penghantaran materi pembelajaran kini tidak lagi tergantung pada medium fisik seperti buku atau CD-ROM, akan tetapi berbentuk data digital yang bisa diuraikan melalui berbagai perangkat elektronik seperti komputer, smartphone, dan lain sebagainya.

3. Sejarah dan perkembangan E-Learning

E-learning pertama kalinya diperkenalkan oleh Universitas Illinois di Urbana- Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruction) dan komputer bernama PLATO. Sejak itu, e-learning mengalami perkembangan dari masa ke masa. Tahapan-tahapan e-learning sebagai berikut:

 Tahun 1990: Era CBT (Computer-Based Training) dimana sudah mulai muncul aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC satandlone ataupun berbentuk CD- ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan atau multimedia (Video dan Audio) dalam format mov, mpeg-1, atau avi.

1 Rusman, 2012, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi, (Jakarta: P.T. Rajagrafindo Persada) hal 263-265.

(6)

5

 Tahun 1994: Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara massal.

Tahun 1997: LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan informasi yang dapat diperoleh denan sangat cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak, dan jarak lokasi sudah bukan halangan lagi.

Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS semakin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi segala permasalahan antar LMS yang satu dengan yang lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commette), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE dan lain-lain.

 Tahun 1999: sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (leaner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia, video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berulkuran kecil.2

4. Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Web 1. Interaksi

Interaksi berarti kapasitas komunikasi dengan orang lain yang tertarik pada topik yang sama atau menggunakan pembelajaran berbasis web yang sama. Dalam lingkungan belajar, interaksi berarti kapasitas berbicara baik antar peserta, maupun antara peserta dengan instruktur. Intraksi memedakan antara pembelajaran berbasis web dengan pembelajaran berbasis komputer (computer-based instruction).

Hal ini berarti bahwa mereka yang terlibat dalam pembelajaran berbasis web tidak berkomunikasi dengan mesin, melainkan dengan orang lain (baik peserta maupun tutor) yang kemungkinan tidak berada pada lokasi bahkan waktu yang sama. Interaksi tidak hanya menyediakan hubungan antar manusia, tetapi juga menyediakan keterhubungan isi, dimana setiap orang dapat saling membantu antara satu dengan yang lainnya untuk memahami isi

2http://id. Wkipedia .org/wiki/pembelajaran_elektronik, diakses 15 september 2014.

(7)

6 materi dengan berkomunikasi. Hal tersebut menciptakan lapisan belajar terdalam yang tidak bisa diciptakan oleh pengembangan media.

2. Ketergunaan

Ketergunaan yang dimaksud disini adalah bagaimana siswa mudah menggunakan web. Terdapat dua elemen penting dalam prinsip ketergunaan ini, yaitu konsistensi dan kesederhanaan. Intinya adalah bagaimana pengembang pembelajaran berbasis web ini menciptakan lingkungan belajar yang konsisten dan sederhana, sehingga siswa tidak mengalami kesulitan baik dalam proses pembelajaran maupun navigasi konten (materi dan aktivitas belajar lain).

3. Relevansi

Relevansi diperoleh melalui ketepatan dan kemudahan. Setiap informasi dalam web hendaknya dibuat sangat spesifik untuk meningkatkan pemahaman pembelajar dan menghindari bias. Menempatkan konten yang relevan dalam konteks yang tepat pada waktu yang tepat adalah bentuk seni tersendiri, dan sedikit pengembangan e-learning yang berhasil melakukan kombinasi ini. Hal ini melibatkan aspek keefektifan desain konten serta kedinamisan pencarian dan penempatan konten (materi).3

5. Kelebihan dan kekurangan pembelajaran berbasis E-Learning A. Kelebihan E-Learning

1. Tersedianya fasilitas e-moderating di mana guru dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak petunjuk, tempat, dan waktu.

2. Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet, sehinggga keduanya bisa saling menilai sampai beberapa jauh bahan ajar dipelajari.

3. Siswa dapat belajar atau me-review bahan perkuliahan setiap saat dan dimana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.

4. Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di Internet secara lebih mudah.

3 Rusman, 2012, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi, (Jakarta: P.T. Rajagrafindo Persada) hal 276-277.

(8)

7 5. Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang telah luas.

6. Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif dan lebih mandiri.

7. Relatif lebih efesien, misalnya lagi mereka yang tinggi jauh dari sekolah atau perguruan tinggi.

B. Kekurangan E-Learning

Walaupun demikian, pemanfaatan Internet untuk pembelajaran atau e-learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Berbagai kritik

(Bullen,2001,Beam,1997), antara lain :

1. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya nilai dalam proses pembelajaran.

2. Kecendrungan mengabaikan aspek psikomotorik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek komersial.

3. Proses pembelajarannya cenderung ke arah pelatihan dari pada pendidikan.

4. Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran

konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang berbasis pada ICT.

5. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.

6. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet atau jaringan.

7. Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki keterampilan mengoperasikan internet.

8. Kurangnya personal dalam hal penguasaan pemrogaman komputer.4

6. Fitur E-Learning

Menurut Ono W.Purbo ada lima aplikasi standart internet yang dapat digunakan untuk keperluan pendidikan, yaitu:

a. File Transfer Protocol (FTP)

“File Transfer Protocol” ( FTP) adalah salah satu aplikasi interner untuk mengambil (“download”) dan meletakan (“upload”) suatu file di FTP server. Dengan hal ini kita dapat bertukar file dengan cepat. Pada saat ini banyak program arau software yang bebas untuk di

4Rusman,Log Cit., Hal:292-293.

(9)

8

“download” dari mana pun di Internet. Biasanya, alamat Internet untuk mencapai ftp ialah ( fttp://).5

b. Email (Electronic Mail)

Electronic Mail adalah surat elektronik dan merupakan salah satu aplikasi yang cukup banyak digunakan di Internet, karena merupakan alat komunikasi yang cukup murah dan cepat. Dengan Email kita dapat berhubungan dengan siapa saja yang terhubung ke Internet si seluruh dunia selama mereka memiliki alamat surat elektronik. Dengan Email, data akan dikirim secara elektronik sehingga sampai ditujuan (alamat email) dengan sangat cepat. Kita juga dapat mengirim file-file berupa data : program, gambar, graph dan lain sebagainya. Kita juga dapat mengirim kepada lebih dari satu orang sekaligus pada waktu yang bersamaan. Ada banyak layanan penyedia layanan Email gratis dewasa ini, diantara adalah yahoo, Gmail, Eudora, lycos, plasa dan masih banyak lagi yang lain. Kita dapat memanfaatkan dari sekalian

banyak free mail tersebut sesuai dengan keperluan kita.6 c. Mailing List

Ini merupakan salah satu fasilitas yang dapat digunakan untuk membuat kelompok diskusi atau penyebaran informasi. Cara kerja mailing list adalah pemilik e-mail dapat bergabung dalam sebuah kelompok diskusi, atau bertukar informasi yang tidak dapat diinterversi oleh orang diluar kelompoknya. Komunikasi melalui fasilitas ini sama seperti e- mail bersifat tidak langsung (asynchronous).7

d. News Group

Yang dimaksud “News Group” adalah forum perbincangan, atau dapat dibayangkan dengan suatu tempat dimana terdapat ruangan-ruangan perbincangan yang khusus/unik, dan tiap-tiap ruangan mempunyai topik perbincangan yang berbeda-beda. Disetiap ruangan itu biasanya terdapat lebih dari satu orang yang saling bertukar pendapat atau pikiran. Jadi kita memberikan pendapat kita kesemua orang yang ada diruangan tersebut.

Ia juga dianggap seperti “Bulletin Board (Majalah Dinding)” yang ada disekolah atau dikantor, dimana setiap orang boleh meletakkan artikel-artikel atau pendapat-pendapatnya

5Deni Darmawan, 2012, Sistem Jaringan Dalam Internet, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), Hal:124-125.

6Tim PATI, Pelatihan Aplikasi Teknologi Informasi,(Malang:UMM Press), Hal:43.

7http://www.livinginternet.com.

(10)

9 dan boleh dilihat dan dibaca semua orang. Dengan aplikasi News Group artikel atau surat yang kita kirim dapat dengan cepat terletak di “group” yang kita inginkan.8

e.World Wide Web (WEB)

World Wide Web atau sering disebut web milai diperkenalkan tahun 1990-an fasilitas ini merupakan kumpulan dekomentasi terbesardan yang tersimpan dalam berbagai server yang terhubung menjadi suatu jaringan (internet). Dekumen ini dikembangkan dalam format Hypertext Markup Language (HTML). Melalui format in dimungkinkan terjadinya link dari suatu dokumen kedokumen lain dan fasilitas ini bersifat multimedia, yang terdiri dari kombinasi teks, foto, grafik, audio, animasi, dan video.9

8Deni Darmawan, 2012, Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi, (Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya), hal 125.

9 http://www.livinginternet.com.

(11)

10 BAB III

PENUTUP Kesimpulan

Dari pembahasan E-Learning dapat disimpulkan sebagai berikut :

1) E-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain, atau proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara sistematis dengan mengintegrasikan semua komponen pembelajaran, termasuk interaksi pembelajaran lintas ruang dan waktu, dengan kualitas yang terjamin.

2) Manfaat E-Learning adalah Menyebabkan peserta didik mengingat lebih banyak materi pelajaran, mengurangi biaya-biaya operasional. penghantaran materi pembelajaran kini tidak lagi tergantung pada medium fisik.

3) Keuntungan menggunakan E-Learning diantaranya Tersedianya fasilitas e- moderatin, siswa dapat belajar atau me-review bahan perkuliahan setiap saat dan dimana saja, berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif dan lebih mandiri, relatif lebih efisien.

4) Prinsip-prinsip E-Learning yaitu interaksi, ketergunaan, dan relevansi.

5) Fitur-fitur E-Learning yaitu File Transfer Protocol (FTP), E-mail (Electronic Mail), Maling list, News Group, dan World Wide Web.

(12)

11 Daftar Pustaka

Rusman,dkk. 2012. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi. Jakarta:

P.T. Rajagrafindo Persada.

Darmawan, Deni. 2012. Sistem jaringan dalam internet. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tim PATI. Pelatihan Aplikasi Teknologi Informasi. Malang:UMM Press.

http://www.livinginternet.com.

http://id. Wkipedia .org/wiki/pembelajaran_elektronik

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan diksi dan makna yang terkandung pada kumpulan pantun Adat Istiadat Perkawinan Melayu Karya Tamrin

Berdasarkan paparan data dan pembahasan terhadap data yang tersaji pada bagian terdahulu, maka penelitian ini menemukan beberapa temuan, yaitu bahwa dalam

Adapun beberapa hal yang dapat disarankan dari hasil penelitian ini adalah: (1) Peraturan dan regulasi yang dihasilkan pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan

Lebih lanjut, Garvin dan Mathiot (dalam Chaer dan Agustina, 2004: 152) menyatakan tiga ciri sikap bahasa adalah (1) kesetiaan bahasa ( language loyality ), yang mendorong

Prosedur Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Profesi Mulai Pegawai yang di promosikan naik level Menerima dan Menyerahkan ke Bag SDM Menerima Rekap Data Evaluasi

Keterlibatan Institusi terkait dalam Proses Pemidanaan Anak sebagai terdakwa tindak pidana pencurian di Pengadilan Negeri Denpasar Lembaga yang terkait dalam sistem

Sementara pada kelompok lainnya mengalami kenaikan indeks yaitu berturut-turut: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik sebesar 0,45 persen; kelompok

Suatu rahmat dan anugerah dari Allah SWT yang sepatutnya penulis syukuri, karena berkat qudrat, iradat, taufiq dan hidayah-Nya penulis dapat merampungkan skripsi