BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi kehidupan modern dewasa ini semakin sarat dengan persoalan-persoalan pelik yang menghambat tercapainya kesejahteraan fisik maupun spiritual. Persaingan ketat untuk mempertahakan hidup, atau kegelisahan yang ditimbulkan oleh krisis spiritual, memyebabkan banyak manusia modern menderita tekanan mental akut. Agama yang seharusnya mampu mengatasi persoalan apapun yang dihadapi umatnya, sering tidak mampu menyentuh akar persoalannya dan tidak mampu menjadi penawar yang dibutuhkan karena diajarkan terlalu formal dan dokmatik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan tasawuf dengan etika, moral, dan akhlak
2. Bagaimana peran dan fungsi tasawuf dalam menggapai kebahagiaan batiniah C. Tujuan
Sebagai dimensi spiritual, dan dengan pemahaman esoteriknya, tasawuf diharapkan mampu member solusi terhadap problem-problem yang dihadapi manusia modern, khususnya persoalan mental spiritual yang banyak melanda.
1
BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Tasawuf
Menurut Imam al-Sarraj al-Thusi (378 H) kalimat tasawuf yang diambil dari kata shuf adalah pakaian dari kulit kambing yang biasa dipakai oleh pihak yang terlibat -perusaha tasawuf sebagai simbol kesederhanaan dan kerendahan hati terhadap kehidupan dunia. ada yang memuji akar kata tasawuf diterbitkan dari kata shafa' yang berarti suci, murni dan bersih, sesuai dengan inti ajaran tasawuf yaitu pensucian, pemurnian, dan pembersihan hati, pikiran, dan perbuatan dari akhlak tercela.
B.
Hubungan Tasawuf dengan Etika, Moral, dan Akhlak
Imam junaid al Baghdadi mengartikan tasawuf sebagai akhlak. Etika adalah ajaran yang membahas kebaikan dan keburukan berdasarkan ukuran akal. Seperti pada masyarakat barat yaitu memandang baik sekularisme. Agama hanya ditempatkan pada ritual prosesi kematian dan pernikahan saja. Bagi mereka penerapan aturan agama dengan kehidupan bukanlah tindakan yang etis. Moral adalah ajaran kebaikan dan keburukan dengan ukuran tradisi yang berlaku disuatu masyarakat tertentu. pacaran dan Free sex sebelum menikah di kalangan masyarakat Barat yang dianggap sebagai kelaziman. Bagi mereka, untuk tidak berpacaran dan mempertahankan keperawanan atau keperjakaan sampai dengan masa keanehan yang bisa dianggap sebagai tindakan amoral. Akhlak adalah kebaikan dan keburukan berdasarkan Al-Qur'an dan sunnah. Kebaikan adalah apa yang dianggap baik oleh agama dan keburukan adalah apa yang dianggap buruk oleh agama.
Seorang muslim meyakini bahwa Allah adalah Zat yang Maha Tahu akan detail semua ciptaannya, dan kemaha tahuan Allah melekat pada ketentuan hukumnya. Ketika Allah menghalalkan sesuatu, pasti didasari oleh keMaha Tahuannya akan akibat baik yang ditimbulkannya. Demikian juga sebaliknya ketika Allah merngharamkan sesuatu, pasti karena didasari oleh keMaha Tahuannya akan keburukan yang ditimbulkan. Hanya masalah waktulah akal itu akan membuktikan kebenarannnya. “tasfiat alqalb” dalam pendapat para sufi adalah dengan ijtinab al-manhiyyat (menjauhi larangan Tuhan), adaa al -wajibat (melaksanakan kewajiban-kewajiban Tuhan), adaa' al-naafilat (melakukan hal-hal yang disunatkan), danal-riyadhah. "Riyadhah" artinya latihan spiritual sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah, sebab yang mengotori hati manusia adalah kemaksiatan- kemaksiatan yang diperbuat manusia akibat lengah dari bujukan nafsu dan godaan setan.
C. Peran dan Fungsi Tasawuf dalam Menggapai Kebahagiaan Batiniah
Bertasawuf dalam kehidupan modern adalah upaya untuk menerapkan dan mengaktualisasikan ajaran-ajaran tasawuf seperti zuhud, wara’, sabar, syukur, yakin, tawakkal dan muraqabah kedalam kehidupan modern dengan tujuan membentuk sebuah pribadi muslim modern yang berkarakter, berakhlak mulia terhadap Allah, terhadap sesama dan alam sekitarnya.
2
D. Zuhud dan Aktualisasinya dalam Kehidupan
Zuhud dalam tradisi etimologi zuhud atau asketisme berarti meninggal sesuatu Karena tidak memerlukan dan tidak menyukainya. Zuhud adalah membebaskan hati keterpungpungan terhadap cinta dunia. Zahid modern adalah orang yang menggeluti dunia tetapi jiwanya cerdik dan cerdas dalam menyikapi dunia atau orang yang easy going terhadap permasalahan dunia.
Sebagaimana firman Allah dalam surat al-Hadid ayat 23 :
Terjemah Arti: (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi
membanggakan diri,
Zahid modern adalah orang yang hidup aktif dan sehat. Seperti contohnya orang yang memiliki pendirian tegas akan keyakinannya terhadap Allah SWT walaupun pikirannya kacau tetapi tidak mudah setres karena dia percaya akan adanya pertolongan Allah dan dia percaya bahwa Allah tidak akan memberikan ujian diluar batas kemampuan hambanya.
Sebagaimana firman Allah yang digambarkan dalam surat al-Hadid ayat 20 :
Terjemah Arti: Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam- tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur
3
Hati yang tentram adalah hati yang bernaung dibawah kemahabesaran Allah.
Dalam surat ar-Ra’d ayat 28 Allah berfirman :
Terjemah Arti: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
Cara menerapkan sikap zuhud :
Sikap zuhud dapat diterapkan dengan membiasakan dengan perilaku berikut ini a) Tidak iri dengan apa yang dimiliki oleh orang lain
b) Tidak segan memberikan harta yang kita miliki untuk kepentingan fii sabillilah c) Mampu menjaga diri dari godaan kemewahan dunia hingga terbebas dari nafsu
serakah
d) Menjadikan Allah SWT sebagai salah satu tujuan dalam hidup kita