• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

N/A
N/A
Dhina Arrohmah

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK "

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

“PENGGARAN PUBLIK”

DOSEN PENGAMPU : DENNYCA HENDRIYANTO NSE. M.Si

DI SUSUN OLEH :

Rahmatika Shally Azhima (202212053)

Fitrotul Muna (202212106)

Adhina Asyiyatur Rohmah (202212159)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat hidayah, dan inayah- Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Akuntansi Sektor Publik tentang Penggaran Publik tersebut.

Dalam Makalah ini mengulas tentang Penggaran Publik Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak Dennyca Hendriyanto NSE. M.Si selaku dosen mata kuliah Akuntansi Sektor Publik, yang memberikan bimbingan serta ilmu yang sangat bermanfaat untuk kami.

Namun tidak lepas dari semua itu kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah akuntansi sektor publik ini tentang Penggaran Publik. Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Kudus, 18 November 2023

Kelompok 11

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i KATA PEGANTAR...ii DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 1 C. Tujuan...2

BAB II PEMBAHASAN

A. Teori Penganggaran Publik...5 B. Anggaran Sektor Pubik...5 C. Sistem Penganggaran Publik...6 D. Siklus Penganggaran Publik...

E. Teknik Penganggaran Publik...10

BAB III PENUTUPAN

F. Kesimpulan ... 12 G.Saran ... 12

DAFTAR PUSTAKA...13

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam proses manajemen organisasi, anggaran mempunyai posisi yang sangat penting karena mengungkapkan apa yang akan dilakukan di masa mendatang. Pemikiran strategis di setiap organisasi merupakan proses di mana manajemen berpikir tentang pengintegrasian aktivitas ke arah tujuan organisasi. Semakin bergejolak lingkungan pasar, teknologi, dan ekonomi eksternal, semakin terdorong manajemen untuk menyusun strategi. Pemikiran strategi manajemen didokumentasikan dalam berbagai dokumen perencanaan.

Keseluruhan proses akan diintegrasikan dalam prosedur penganggaran organisasi.

Bab ini akan berfokus pada teori anggaran yang terdiri dari pengertian anggaran publik, fungsi anggaran publik, pengaruh dan tujuan anggaran publik, karakteristik anggaran publik, dan prinsip-prinsip penganggaran publik;

sistem penganggaran publik yang terdiri dari line

B. Rumusan Masalah

1. Apa Teori Penganggaran Publik ? 2. Apa Anggaran Sektor Pubik?

3. Bagaimana Sistem Penganggaran Publik ? 4. Bagaimana Siklus Penganggaran Publik ? 5. Bagaimana Teknik Penganggaran Publik ?

C. Tujuan

1. Untuk Memahami Teori Penganggaran Publik 2. Untuk Mengetahui Anggaran Sektor Pubik 3. Untuk Mengetahui Sistem Penganggaran Publik 4. Untuk Mengetahui Siklus Penganggaran Publik

(5)

5. Untuk Mengetahui Teknik Penganggaran Publik

BAB II PEMBAHASAN

A. Teori Penganggaran Publik

Anggaran dapat diinterpretasikan sebagai paket pernyataan menyangkut perkiraan penerima- an dan pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam satu atau beberapa periode men- datang. Dalam anggaran selalu disertakan data penerimaan dan pengeluaran yang terjadi di masa lalu. Kebanyakan organisasi sektor publik membedakan antara tambahan modal dan penerimaan, serta tambahan pendapatan dan pengeluaran. Hal itu akan berdampak pada pemisahan penyusunan anggaran tahunan dan anggaran modal tahunan.

Contoh jenis anggaran publik antara lain:

A. Anggaran Negara dan Daerah/APBN/APBD (Budget of State).

B. Rencana Kegiatan dan Anggaran Perusahaan (RKAP), yaitu anggaran usaha setiap BUMN/BUMD serta badan hukum publik atau gabungan publik- privat

Proses penyusunan anggaran publik umumnya menyesuaikan dengan peraturan organisasi yang berlaku. Sebagai contoh, pada organisasi pemerintahan di Indonesia sejalan dengan pemberlakuan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, serta lahirnya empat paket perundang-undangan yaitu UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, serta UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah terjadi perubahan mendasar dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pengaturan keuangan, khususnya perencanaan serta anggaran pemerintah dan organisasi sektor publik lainnya.

1. Fungsi Anggaran Publik Anggaran berfungsi sebagai berikut:

a. Anggaran merupakan hasil akhir dari proses penyusunan rencana kerja.

(6)

b. Anggaran merupakan cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan di masa mendatang.

c. Anggaran sebagai alat komunikasi internal yang menghubungkan berbagai unit kerja dan mekanisme kerja antaratasan serta bawahan.

d. Anggaran sebagai alat pengendalian unit kerja.

e. Anggaran sebagai alat motivasi dan persuasi tindakan yang efektif serta efisien dalam pencapaian visi organisasi

f. Anggaran merupakan instrumen politik.

g. Anggaran merupakan instrumen kebijakan fiskal

2. Pengaruh dan Tujuan Anggaran Publik

Anggaran publik selalu dikaitkan dengan akuntabilitas eksekutif organisasi.

Konflik yang terjadi dalam penentuan anggaran sangat berpengaruh terhadap kapabilitas eksekutif organisasi untuk mengendalikan pengeluaran. Pada prakteknya, pihak eksekutif akan menggunakan daftar tahunan tentang pengeluaran dan pendapatan beserta tujuan aktivitasnya. Jadi, karakter anggaran adalah keseragaman, keseluruhan transaksi organisasi, keteraturan penyusunan penyerahan rancangan anggaran per tahunannya, akurasi prakiraan pendapatan serta pengeluaran yang didasari oleh persetujuan/konsensus, dan terpublikasi. Proses maupun pengesahan anggaran dapat dipublikasikan ke masyarakat. Tujuan anggaran dapat dirumuskan sebagai alat akuntabilitas, alat manajemen, dan instrumen kebijakan ekonomi. Proses akhir penyusunan anggaran merupakan hasil dari persetujuan politik, termasuk item pengeluaran yang harus disetujui para legislator. Dalam hal ini, unit kerja organisasi merupakan pelaksana pengelolaan dana dan program.

3. Karakteristik Anggaran Publik

Karakteristik anggaran publik terdiri dari :

a. Anggaran yang dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan non keuangan.

b. Anggaran yang umumnya mencakup jangka waktu tertentu, yaitu satu atau beberapa tahun.

c. Anggaran yang berisi komitmen atau kesanggupan manajemen untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.

d. Usulan anggaran yang ditelaah dan disetujui oleh pihak berwenang yang lebih tinggi dari penyusun anggaran.

e. Anggaran yang telah disusun hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu.

(7)

4. Prinsip – Prinsip Anggaran Publik

Secara tradisional, prinsip penganggaran yang sangat terkenal adalah apa yang dikenal dengan "The Three Es', yaitu Ekonomis, Efisien, dan Efektif (Jones dan Pendlebury, 1988). Jones menjelaskan bahwa ekonomis hanya berkaitan dengan input;

efektivitas hanya berkaitan dengan output; sedangkan efisiensi adalah kaitan antara output dengan input. Dengan demikian, prinsip penganggaran terlihat sangat terkait dengan prinsip akuntansi Dalam perkembangannya, prinsip-prinsip penganggaran bersifat sangat dinamis. Muncul- nya konsep good governance' sangat menekankan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan berjudul Introducing Public Administration, Shafritz dan Russell sektor publik.

Dalam bukunya yang menyebutkan terakhir dalam sejumlah prinsip sistem penganggaran sudah mengacu pada perkembangan masyarakat, yaitu (Shafritz dan Russell, 1997) demokratis, adil, transparan, bermoral tinggi, berhati-hati, dan akuntabel.

partisipasi (Agere, 2000).

B. Pengertian Anggaran Sektor Publik

Anggaran merupakan suatu alat untuk perencanaan dan pengawasan operasi keuntungan dalam suatu organisasi laba dimana tingkat formalitas suatu budget tergantung besar kecilnya organisasi. Untuk melaksanakan tugas di atas, tentu saja diperlukan rencana yang matang Dengan demikian dari gambaran tersebut dapat terasa pentingnya suatu perencanaan dan pengawasan yang baik hanya dapat diperoleh manajemen dengan mempelajari, menganalisa dan mempertimbangkan dengan seksama kemungkinan- kemungkinan alternatif-alternatif dan konsekwensi yang ada. Anggaran dapat diinterpretasikan sebagai paket pernyataan menyangkut perkiraan penerimaan dan pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam satu atau beberapa periode mendatang.

Dalam anggaran selalu disertakan data penerimaan dan pengeluaran yang terjadi di masa lalu.

Pengertian Anggaran sektor publik adalah perencanaan finansial tentang perkiraan pengeluaran dan penerimaan yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang dengan melihat data yang diperoleh dari masa lalu sebagai acuan penetapan anggaran. Anggaran sektor publik harus dapat memenuhi kriteria, antara lain: merefleksikan perubahan prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakat serta menentukan penerimaan dan pengeluaran departemen-departemen pemerintah atau pemerintah daerah.

(8)

Menurut National Committee on Governmental Accounting (NCGA), saat ini Governmental Accounting Standarts Board (GASB), definisi anggaran (budget) sebagai berikut:

".... Rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran yang diusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya dalam periode waktu tertentu."

Perencanaan dalam menyiapkan anggaran sangatlah penting. Bagaimanapur juga jelas mengungkapkan apa yang akan dilakukan dimasa mendatang. Pemikiran strategis disetiap organisasi adalah proses dimana manajemen berfikir tentang pengintegrasiar aktivitas organisasional ke arah tujuan yang beroerientasi kesasaran masa mendatang.

Semakin bergejolak lingkungan pasar, teknologi atau ekonomi eksternal, manajemen akar didorong untuk menyusun stategi. Pemikiran strategis manajemen, direalisasi dalam berbagai perencanaan, dan proses integrasi keseluruhan ini didukung prosedur penganggaran

C. Sistem Penganggaran Publik

Pada dasarnya, alokasi barang dan jasa di masyarakat dapat dilakukan paling tidak melalui dua mekanisme, yaitu melalui mekanisme pasar (market mechanism) dan mekanisme birokrasi (bureaucratic mechanism). Dengan sejumlah kondisi yang disyaratkan, mekanisme pasar dianggap sebagai mekanisme yang dapat mendorong pemakaian sumber daya secara efisien (Musgrave & Musgrave, 1984) serta (Brown dan Jackson, 1987). Namun, kegagalan pasar (market failures) juga dapat terjadi dalam mengalokasikan sejumlah barang dan jasa. Penyebabnya adalah karena adanya public goods, beserta eksternalitasnya. Jenis barang dan jasa inilah, beserta sejumlah 'mixed goods, yang kemudian didistribusikan melalui mekanisme birokrasi.

Dalam perkembangannya, mekanisme birokrasi menjadi mekanisme yang sangat penting karena besarannya semakin meningkat. Hal ini ditunjukkan melalui porsinya dibanding Produk Domestik Bruto. Mekanisme birokrasi itu sendiri diri mempunyai instrumen yang disebut sistem penganggaran yang berfungsi sebagai alat untuk mengalokasikan sumber daya dalam bentuk barang dan jasa yang ada kebaasyarakat.

Sesuai perkembangan sistem administrasi publik itu sendiri dan tuntutan masyarakat dalam konteks sistem sosial serta politik tertentu, sistem penganggaran dapat berkembang. Dalam sejarah perkembangannya, beberapa jenis sistem penganggaran mulai dikenal.

(9)

Berbagai sistem penganggaran tersebut antara lain "Traditional Budgeting' atau dikenal juga sebagai 'Line-Item Budgeting', 'Performance Budgeting', 'Planning Programming Budgeting System, kemudian muncul "Zero Based Budgeting', dan Medium Term Budgeting Framework (MTBF). Dalam perkembangannya, berbagai variasi dari 'performance budgeting juga muncul seperti 'Mission-Driven Budgeting' dan 'Entrepreneurial Budgeting'.

Perkembangan sistem penganggaran terjadi selaras dengan upaya pengalokasian sumber daya yang semakin lama semakin membaik dalam mengakomodasi berbagai prinsip penganggaran publik

Sistem penganggaran telah berkembang sesuai dengan pencapaian kualitas yang semakin tinggi. Berikut ini akan dibahas beberapa jenis anggaran yang penting untuk diketahui :

a. Line Item Budgeting

penyusunan anggaran yang didasarkan pada dan dari mana dana berasal (pos-pos penerimaan) dan untuk apa dana tersebut digunakan (pos-pos pengeluaran). Jenis anggaran ini dianggap paling tua dan banyak mengandung kelemahan atau sering pula disebut 'traditional budgeting. Walaupun tidak dapat disangkal, 'line-item budgeting' sangat populer penggunaannya karena dianggap mudah untuk dilaksanakan (Wildavsky, 2000). Line-item budgeting mempunyai sejumlah karakteristik penting, yaitu tujuan utamanya adalah untuk melakukan pengendalian keuangan, sangat berorientasi pada input organisasi, penetapannya melalui pendekatan inkremental (kenaikan bertahap) (Jones dan Pendlebury, 1988), dan dalam prakteknya tidak jarang memakai 'kemampuan menghabiskan atau menyerap anggaran sebagai salah satu indikator penting untuk mengukur keberhasilan organisasi.

b. Incremental Budgeting

Incremental budgeting adalah sistem anggaran belanja dan pendapatan yang memungkinkan revisi selama tahun berjalan, sekaligus sebagai dasar penentuan usulan anggaran periode akan datang. Ang pada por pengeluaran merupakan perubahan kenaikan dari angka periode tahun yang sebelumnya. Permasalahan yang harus dipecahkan bersama adalah metode kenaikan penurunan (incremental) dari angka anggaran tahun sebelumnya. Logika sistem penganggaran Ini adalah seluruh kegiatan yang dilaksanakan merupakan kelanjutan dari kegiatan tahun sebelumnya.

c. Planning Programming Budgeting System

(10)

Sebagai reaksi terhadap berbagai masalah fundamental yang dihadapi line-item budgeting muncul sistem penganggaran baru, yaitu Planning Programming Budgeting System (Preg Zero Based Budgeting (ZBB), dan Performance Budgeting. Planning Programming Budgeting System adalah proses perencanaan, pembuatan program, dan penganggaran yang terkaya dalam suatu sistem sebagai kesatuan yang bulat dan tidak terpisah, yang di dalamnya terkandung identifikasi tujuan organisasi serta permasalahan yang mungkin timbul Proses pengorganisasian, pengoordinasian, dan pengamanabhadap semua kegiatan yang diperlukan, serta pertimbangan atas implikasi keputusan terhadap berbagai kegiatan di masa yang akan datang.

d. Zero Based Budgeting (ZBB)

Lahirnya ZBB merupakan jawaban terhadap rasionalisasi proses pembuatan anggaran Dalam sistem ZBB, muncul apa yang disebut sebagai unit keputusan (decision units), yang menghasilkan berbagai paket alternatif anggaran yang dibuat sebagai motivasi atas anggaran organisasi yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan terhadap fluktuasi jumlah anggaran. Dalam prakteknya, ZBB membutuhkan banyak kertas kerja (paper work), data, serta menuntut penerapan sistem manajemen informasi yang cukup canggih. Hal ini dianggap sebagai hambatan utama dalam penerapan ZBB.

e. Performance Budgeting

Performance budgeting (anggaran yang berorientasi kinerja) adalah sistem penganggaran yang berorientasi pada output organisasi dan berkaitan sangat erat dengan visi, misi, serta rencana strategis organisasi. Performance budgeting mengalokasikan sumber daya ke program, bukan ke unit organisasi semata dan memakai pengukuran output (output measurement) sebagai indikator kinerja organisasi. Lebih jauh, pengkaitan biaya dengan output organisasi merupakan bagian integral dalam berkas anggarannya. Dengan kata lain, performance budgeting adalah teknik penyusunan anggaran berdasarkan pertimbangan beban kerja (work load) dan biaya unit (unit cost) dari setiap kegiatan yang terstruktur.

Struktur di sini diawali dengan pencapaian tujuan, program, dan didasari pemikiran bahwa penganggaran digunakan sebagai alat manajemen. Penyusunan anggaran menjamin tingkat keberhasilan program, baik dari sisi eksekutif maupun legislatif. Oleh karena itu, anggaran dianggap sebagai pencerminan program kerja.

(11)

f. Medium Term Budgeting Framework (MTBF)

Medium Term Budgeting Framework (MTBF) adalah kerangka strategi kebijakan tentang anggaran belanja unit organisasi. Kerangka ini melimpahkan tanggung jawab yang lebih besar kepada unit organisasi menyangkut penetapan alokasi dan penggunaan sumber dana pembangunan. Keberhasilan MTBF tergantung pada mekanisme pengambilan keputusan anggaran secara agregat yang didasarkan pada skala prioritas. Dalam mekanisme MTBF komponen anggaran yang ditetapkan (top-down), perkiraan anggaran biaya yang diusulkan (bottom-up), dan penyesuaian perkiraan anggaran biaya disesuaikan menurut sumber daya yang ada.

D. Siklus Penggaran Publik

Ada beberapa siklus penggaran publik, yaitu

1. Penetapan Prosedur dan Tim Pengganggaran Tahun Terkait

Tahapan pertama dari siklus anggaran adalah penetapan prosedur atau aturan dalam pembuatan anggaran sekaligus penetapan tim penggariggaran terkait. Hal ini merupakan bagian yang penting dalam proses pengganggaran, karena dibutuhkan prosedur untuk memberikan arahan yang jelas dan sebagai pengendalian agar anggaran yang disusun tidak mengandung kesalahan yang material. Sedangkan tim penganggaran nantinya akan bertugas menyusun anggaran tahun terkait.

2. Penetapan Dokumen Standar Harga

Dokumen standar harga ditujukan untuk mengendalikan harga berbagai kebutuhan organisasi (barang dan jasa).

3. Penyebaran dan Pengisian Formulir Rencana Kerja dan Anggaran

Pada tahapan ini akan disebarkan formulir program kerja dan anggaran tahun terkait.

Pedoman pengisian formulir rencana kerja dan anggaran adalah dokumen standar harga serta draft atau dokumen perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.

4. Rekapitulasi kertas kerja

Tahapan selanjutnya proses pembahasan kertas kerja adalah rekapitulasi kertas kerja tersebut. Rekapitulasi adalah proses meringkas atau mengumpulkan data dari kertas kerja.

5. Pembahasan Perubahan dan Penyelesaian Draft Anggaran Pendapatan dan Belanja Setelah melakukan tahap rekapitulasi, kemudian dilakukan pembahasan anggaran untuk periode berikutnya berdasarkan kertas kerja anggaran dan rencana kerja final.Tahapan selanjutnya adalah menyelesaikan draft anggaran pendapatan dan belanja.

(12)

6. Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Draft anggaran yang telah selesai kemudian ditetapkan menjadi anggaran. Proses penetapan anggaran ini adalah tahapan akhir dari proses pembuatan anggaran.

Anggaran dan Persiapannya

1) Cakupan Anggaran

Cakupan anggaran harus komprehensif, yaitu harus mencakup seluruh pendapatan dan seluruh pengeluaran organisasi sektor publik.

2)Persiapan Anggaran

Dalam mencapai tujuan utama manajemen pengeluaran publik (public expenditure management = PEM), tujuan proses persiapan anggaran harus memastikan bahwa anggaran sesuai dengan kebijakan makroekonomi dan keterbatasan sumber daya, alokasi sumber daya sesuai dengan kebijakan pemerintah, dan mempersiapkan kondisi bagi manajemen operasi yang baik

Anggaran harus menjadi ekspresi keuangan kebijakan, mekanisme untuk merumuskan kebijakan, dan memastikan hubungan kebijakan anggaran. Hal ini termasuk:

 Mekanisme koordinasi bagi perumusan kebijakan dalam organisasi sektor publik

 Konsultasi dengan masyarakat sipil

 Titik tengah yang memadai bagi review kebijakan legislatif dan anggaran

 Aturan untuk memberdayakan hubungan anggaran-kebijakan, khususnya review sistematis dari implikasi sumber daya kebijakan yang diajukan supremasi anggaran dari aturan lain menyangkut isu fiskal, dan kekuatan khusus dari legislatif menyangkut penganggaran.

Persiapan Penganggaran tahunan harus di organisir sebagai berikut:

1) Pendekatan top-down, yang terdiri dari mendefinisikan sumber daya agegrat yang tersedia bagi belanja publik selama periode perencanaan (dalam kerangka kerja makro ekonomi), menetapkan batas belanja sektoral yang sesuai dengan prioritas organisasi, dan memberitahukan bagian/unit kerja terkait batas pembelanjaan pada awal proses anggaran.

(13)

2) Penawaran button-up, yang terdiri dari perumusan dan pembiayaan pengeluaran program sektoralpada periode yang telah direncakan dalam batas pengeluaran sektoral yang telah diberikan.

3) Mekanisme iteration, negosiasi, dan rekonsiliasi untuk memastikan konsistensi antara tujuan pengeluaran dan ketersediaan sumber daya secara keseluruhan.

Persiapan anggaran dapat diuraikan dalam kegiatan khusus berikut ini:

1) Mempersiapkan kerangka kerja makroekonomi

2) Mempersiapkan peredaran anggaran yang memberikan plafon anggaran berdasarkan sektor dan petunjuk untuk bagian/unit kerja pengeluaran dalam mempersiapkan anggarannya

3) Mempersiapkan anggaran bagian/unit kerja dan berdasarkan petunjuknya 4) Negosiasi anggaran antara bagian/unit kerja dan bagian keuangan

5) Penyelesaian draft anggaran

6) Mengajukan draft anggaran kepada legislatif

Kelemahan dalam proses anggaran sebagian besar tergantung pada faktor politik dan organisasi publik. Kelemahan itu meliputi kurangnya koordinasi dalam unit kerja, garis pertanggungjawaban yang tidak jelas, dan distribusi pertanggungjawaban yang tumpang tindih. Umumnya penguatan proses persiapan anggaran memerlukan perbaikan arahan berikut:

✓ Keputusan yang mempunyai dampak fiskal (khususnya pengeluaran pajak, pinjaman, dan jaminan serta kewajiban kontijen (contigent liabilitiess) lainnya) harus dicermati bersama dengan program pengeluaran langsung

✓ Batas pengeluaran harus dikembangkan pada awal proses perumusan anggaran, konsisten dengan prioritas kebijakan, dan ketersediaan sumber daya

✓ Mekanisme koordinasi kebijakan yang sesuai dengan konteks organisasi sangat dibutuhkan, dengan perhatian khusus tertuju pada hubungan anggaran-kebijakan

✓ Efiswiensi operasi membutuhkan pertanggungjawaban bagian/unit kerja atas pelaksanaan programnya

✓ Bantuan-negara yang mandiri harus memperhatikan pengeluaran program yang didanai oleh bantuan eksternal dan harus mencermari anggarannya secara keseluruhan,

(14)

tanpa menghiraukan sumber daya keuangan serta fakta bahwa pendekatan proyek yang diadopsi dari donor yang mendorong perpecahan dalam penganggaran.

E. Teknik Penggaran Publik 1. Pendekatan Füngsional

Kerangka berpikir dari system of national account, telah merekomendasi pandangan pembatasan karekter anggaran berikut:

a) Kemandirian penyelenggaraan fungsi organisasi sektor publik

b) Diawali dengan batasan kemampuan, organisasi menanggung pengeluaran untuk kesejahteraan masyarakat

Kepentingan formal merupakan refleksi anggaran sebagai produk dari suatu entitas mandiri. Kepentingan hukum merupakan pemberi makana yang solid bagi anggaran sutu entitas tertentu. Sebagai produk hukum, kepatuhan dalam melaksanakan anggaran dapat dijamin.

Alokasi anggaran dapat dikatakan efektif apabila bisa menyeimbangkan berbagai permintaan dalam organisasi, baik dari organisasi sektor swasta maupun sektor publik, dan strategi pencapaian tujuan (visi) yang telah ditetapkan.

2. Pendekatan Pengambilan Keputusan

Ditinjau dari aspek ekonomi penyusunan dan analisis anggaran, informasi dan komunikasi harus disaring dalam bersaran ekonomi yang diartikan sebagai wujud kesejahteraan masyarakat. Dalam prakteknya, anggaran merupakan proses pengambilan keputusan tentang kehidupan dan tujuan organisasi.

Proses anggaran biasanya mempunyai standar prosedur, sementara pengambilan keputusan merupakan proses gabunagn dari unsur-unsur disiplin ilmu ekonomi, politik, psikologi, dan administrasi publik.

3. Pendekatan Psikologi/Motivasi

Pendekatan psikologi/motivasi merupakan salah satu teknik penganggaran publik yang sangat baik untuk dilakukan. Psikologi/motivasi bukan saja merupakan ilmu yang

(15)

membahas tentang kejiwaan manusia saja, namun secara lebih luas ilmu ini juga mempelajari perekrutan dan penyeleksian pegawai, evaluasi kinerja pegawai, pelatihan pegawai, kepemimpinan, motivasi dan kepuasan kerja, psikolog organisasi, kondisi pekerjaan, keselamatan dan kesehatan pegawai, tekanan di tempat kerja, psikologi industri, ataupun psikolog konsumen/masyarakat.

4. Pendekatan Lingkungan yang Berkesinambungan

Menurut Soraya A. Afif, manajer program ekosistem Wahana Lingkungan Hidup (WALHI), setidaknya ada empat jenis biaya dari dampak pencemaran terhadap lingkungan yang ditanggung bleh masyarakat, yaitu:

1) Damage cost, yaitu biaya akibat dampak langsung dan tidak langsung dari limbah, seperti meningkatnya barbagai penyakit, matinya bita al, dan terganggunya reproduksi makhluk hidup.

2) Avoidance cost, yaitu biaya ekonomi dan sosial dalam kaitannya dengan berbagai upaya untuk menghindari dampak pencemaran yang terjadi.

3) Abatenent cost, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menjaga atau mengurangi tingkat pencemaran, seperti memasang peralatan pengolah limbah atau penggunaan teknologi barsih lingkungan.

4) Transaction cost, yaitu biaya sumber daya yang digunakan untuk melakukan penelitian, perencaan, pengelolaan, dan pemantauan pencemaran.

Sementara itu, pengelempokan biaya lingkungan dikemukan juga oleh white and savage (1995), yakni:

a. Conventional company cocts b. Less tangible items

c. External costs

(16)

BAB III PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa anggaran merupakan instrumen penting dalam melaksanakan rencana-rencana suatu organisasi untuk melayani masyarakat dan juga anggaran menjadi suatu tolak ukur dalam melihat kondisi keuangan baik biaya (pengeluaran) ataupun pendapatan (penerimaan).

B. Saran

Adapun saran dari pembahasan ini adalah semoga penyusunan dari anggaran menjadi lebih baik lagi sehingga anggaran yang dialokasikan ke sektor-sektor tertentu dapat teralokasi dengan baik.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Nasution, Dito Aditia Darma. AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK:(Mahir dalam Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Daerah). Uwais Inspirasi Indonesia, 2019.

Nasution, D. A. D. (2019). AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK:(Mahir dalam Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Daerah). Uwais Inspirasi Indonesia.

NASUTION, Dito Aditia Darma. AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK:(Mahir dalam Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Daerah). Uwais Inspirasi Indonesia, 2019

(18)

Referensi

Dokumen terkait

Silabus Akuntansi

Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan konsep akuntansi sektor publik, profesi akuntan sektor publik dan proses akuntansi sektor publik;

Berdasarkan alasan tersebut maka penelitian ini ingin menguji lebih jauh tentang pengaruh partisipasi dalam penganggaran dan peran manajemen publik pengelola keuangan daerah

Tuntutan yang besar terhadap akuntabilitas publik berimplikasi pada manajemen publik yang memberikan informasi kepada publik dan transparansi dimana kompleksitas

1) Baca bagian definisi akuntansi sektor publik. 2) Baca bagian peranan akuntansi sektor publik. 3) Baca bagian ruang lingkup akuntansi sektor publik. 4) Baca bagian ruang

Penganggaran modal/investasi merupakan proses untuk menganalisis proyek-proyek dan memutuskan apakah proyek tersebut dapat diakomodasi oleh anggaran

Akuntansi Sektor Publik 2016 Modul Akuntansi Sektor Publik Jurusan Akuntansi FEB UNIMAL Page 97 BAB 11 PERLAKUAN AKUNTANSI UNTUK PENDAPATAN PAJAK BAGI PEMERINTAH KABUPATEN

Dokumen ini membahas peran akuntansi manajemen di organisasi sektor publik dalam memberikan informasi yang relevan dan bermanfaat untuk perencanaan dan pengendalian