MAKALAH
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENULISAN STATUS TWITTER BOY CANDRA
Dosen Mata Kuliah : Dr. Ali, M.Hum
Disusun oleh:
SUCI KURNIA AGUSTIN : A11121064
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS TADULAKO
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT.
Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan batas waktu yang ditentukan.
Makalah ini berjudul Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Penulisan Status Twitter Boy Candra, disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Analisis Kesalahan Berbahasa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan. Walaupun demikian, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai bahan literasi untuk menambah wawasan kebahasaan.
Palu, Oktober 2023
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI...ii
BAB I PENDAHULUAN...1
A. Latar Belakang...1
B. Tujuan...2
C. Manfaat...3
BAB II PEMBAHASAN...4
A. Kesalahan Berbahasa Dalam Ejaan ...4
B. Kesalahan Berbahasa Dalam Tataran Fonologi...5
C. Kesalahan Berbahasa Dalam Tataran Morfologi...7
D. Kesalahan Berbahasa Dalam Tataran Semantik...8
E. Kesalahan Berbahasa Dalam Tataran Sintaksis……….9
BAB III PENUTUP...11
A. Simpulan...11
DAFTAR PUSTAKA...12
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Bahasa memiliki arti yang sangat penting dalam kehidupan manusia yang digunakan sebagai alat komunikasi. Sebagai makhluk sosial yang perlu berinteraksi satu sama lain, manusia tidak bisa terlepas dari bahasa, karena melalui bahasa manusia dapat mengungkapkan ide, gagasan, maupun perasaannya kepada orang lain. Pembelajaran bahasa Indonesia sudah dipelajari sejak SD.
Melalui pembelajaran bahasa Indonesia, kita dapat mengetahui penggunaan bahasa yang baik dan benar. Sama halnya pada saat berada diperguruan tinggi, pembelajaran bahasa Indonesia kembali diajarkan oleh para dosen tentang bagaimana penggunaan dan tata bahasa yang baik dan benar sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Namun, masih banyak kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh penutur.
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan dapat diartikan sebagai suatu penyimpangan yang tidak mengikuti kaidah atau aturan yang telah ditetapkan.
Penyimpangan tersebut disebabkan oleh pengguna bahasa yang tidak memahami kata mana yang harus digunakan dalam lisan atau tulisan. Selain itu, penyimpangan bahasa bisa terjadi karena pengguna bahasa tidak memperdulikan kaidah atau aturan yang ada, sehingga pelaku terbiasa dengan penggunaan bahasa yang salah. Kesalahan-kesalahan berbahasa yang terjadi juga dapat disebabkan oleh wujud dari rendahnya tingkat kedwibahasaan. Kesalahan-kesalahan berbahasa ini menyebabkan gangguan terhadap peristiwa komunikasi, kecuali dalam hal pemakaian bahasa secara khusus mulai dari dalam lawak, jenis iklan tertentu, serta dalam puisi. Dalam pengajaran bahasa jenis ini, kesalahan berbahasa sering dibuat atau diperkenalkan oleh guru unyuk mencapai efek yang diinginkan, meningkatkan perhatian, dan mendorong pendengaran yang lebih intens.
Tarigan mengatakan kesalahan berbahasa adalah bagian konversi atau komposisi yang menyimpang dari beberapa norma yang baku (norma terpilih) dari performasi bahasa orang dewasa. Suwandi menjelaskan bahwa kesalahan
berbahasa adalah terjadinya penyimpangan kaidah dalam tindak bahasa, baik secara lisan maupun tertulis. Sedangkan Setyawati menjelaskan bahwa kesalahan berbahasa adalah penggunaan bahasa baik secara lisan maupun tertulis yang menyimpang dari faktor-faktor penentu berkomunikasi, norma kemasyarakatan, dan kaidah tata bahasa Indonesia.
Pada umumnya ketidakmampuan dalam berbahasa tampak pada penggunaan ejaan dalam menulis kalimat dan berbicara secara lisan. Namun, tidak hanya pada penggunaan ejaan, terdapat juga kesalahan-kesalahan pada bidang morfologi, sintaksis dan semantik.
Untuk mengetahui kesalahan-kesalahan berbahasa, perlu dilakukan analisis kesalahan berbahasa untuk mengurangi kesalahan berbahasa yang dilakukan. Pengertian analisis kesalahan dikemukakan oleh Crystal dalam Ruru dan Ruru (1985) bahwa analisis kesalahan adalah suatu teknik untuk mengidentifikasikan, mengklasifikasikan, dan menginterpreasikan secara sistematis kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh pembelajar yang sedang belajar bahasa asing atau bahasa kedua dengan menggunakan teori-teori linguistik.
Lennon (2008) juga menambahkan bahwa kesalahan berbahasa bukanlah semata- mata harus dihindari, melainkan suatu fenomena yang dapat dipelajari oleh pengajar. Pranowo ( 1996, hlm. 58 ) menjelaskan bahwa, analisis kesalahan berbahasa adalah suatu teori yang dipergunakan untuk menganalisis bahasa antara (interlanguange) pembelajar bahasa.
Kesalahan-kesalahan yang ada menyangkut tentang bagaimana penggunaaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas berbagai kesalahan yang ditemukan pada penulisan status twitter Boy Candra. Dengan demikian, akan diketahui beberapa kesalahan- kesalahan yang dapat ditemui.Tujuannya yaitu agar kesalahan-kesalahan tersebut bisa dijadikan pembelajaran untuk penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan tentunya agar kesalahan-kesalahan berbahasa yang ada dapat
berkurang.
B. Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah Menganalisis Kesalahan Berbahasa Pada Penulisan Status Twitter Boy Candra, mulai dari kesalahan berbahasa dalam ejaan, kesalahan berbahasa dalam tataran fonologi, kesalahan berbahasa dalam tataran morfologi, kesalahan berbahasa dalam tataran semantik dan kesalahan berbahasa dalam tataran sintaksis.
C. Manfaat
Pada makalah ini diharapkan mampu menambah ilmu pengetahuan dan pemahaman mengenai kesalahan berbahasa dan menambah wawasan tentang tata bahasa yang baik dan benar.
BAB II PEMBAHASAN A. Kesalahan Berbahasa Dalam Ejaan
Ejaan merupakan satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam menulis suatu karya ilmiah atau yang lainnya dalam penulisan bahasa Indonesia.
Menurut Setyawati, secara teknis ejaan adalah aturan tulis-menulis dalam suatu bahasa yang berhubungan dengan penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan penggunaan tanda baca. Menurut pendapat Gantamitreka dalam jurnal bahasa dan sastra Muammar Reza Qhadapi, ejaan adalah kaidah- kaidah cara penggambaran bunyi-bunyi kata, kalimat, dan sebagainya, dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda. Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa ejaan adalah kaidah atau aturan yang digunakan dalam penulisan yang digunakan untuk menggambarkan suatu bahasa tertentu yang berkaitan dengan penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan penggunaan tanda baca. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ejaan berkaitan dengan penulisan huruf, penulisan kata, penulisan angka, dan penulisan tanda baca.
Dibawah ini terdapat beberapa kesalahan berbahasa dalam ejaan pada status tweeter oleh Boy Candra.
1.
Terdapat kesalahan ejaan pada kata jangan jangan. seharusnya menggunakan tanda penghubung menjadi jangan-jangan.
2.
Terdapat kesalahan ejaan, beberapa tanda titik yang ada sebaiknya menggunakan tanda koma menjadi percayalah, kalau penyair pulang kampung,terminal, bus, dan orang-orang yang sibuk lalu lalang pun akan menjadi puisi baginya.
B. Kesalahan Berbahasa Dalam Tataran Fonologi
Fonologi merupakan ilmu bahasa yang mempelajari tentang bunyi bahasa berdasarkan fungsinya, yaitu ciri yang membedakan bunyi satu dengan bunyi yang lain dalam satu bahasa (Sasangka , 2011:4).
Pada umumnya, kesalahan berbahasa yang terjadi dalam bidang ilmu fonologi, berlaku akibat dari suatu pengucapan fonem, perubahan fonem, penghilangan fonem, kesalahan peletakan jeda dalam kalimat atau kata. Selain itu, kesalahan dalam bidang fonologi juga dapat disebabkan oleh perubahan bunyi diftong menjadi bunyi tunggal atau fonem tunggal (Tarigan 1998 : 55).
Terdapat beberapa kesalahan berbahasa dalam tataran fonologi pada status twitter oleh Boy Candra.
1.
Terdapat kesalahan fonologi karena penggunaan kata tidak baku pada kata /gimana/ yang seharusnya /bagaimana/.
2.
Penggunaan kata tidak baku dan menghilangkan fonem konsonan /m/ pada kata /emang/. Sebaiknya diubah menjadi /memang/.
3.
Kesalahan fonologi terdapat kata /pengin/ yang bukan kata baku.
Seharusnya diganti /ingin/.
4.
Penggunaan kata yang tidak baku dan menghilangkan fonem konsonan /s/ pada kata /udah/, sebaiknya diganti dengan kata sudah.
C. Kesalahan Berbahasa Dalam Tataran Morfologi
Morfologi merupakan ilmu bahasa yang mempelajari tentang seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata (Tarigan 1998:4).Salah satu objek kajian morfologi adalah proses pembentukan morfologi. Proses pembentukan morfologi tersebut terdiri dari afiksasi, reduplikasi, dan pemajemukan kata (Aulia & Anggraini, 2020). Berikut terdapat beberapa kesalahan berbahasa dalam tataran morfologi pada status twitter oleh Boy Candra.
1.
Pada kata /ngelupain/ terdapat kesalahan morfologi karena penyingkatan morf /me-/ dan perubahan akhiran /-in/ yang seharusnya menggunakan akhiran /-kan/. Kata ngelupain sebaiknya diubah menjadi melupakan.
2.
Kata /nyakitin/ terdapat kesalahan morfologi karena penyingkatan morf /meny/. Kata nyakitin seharusnya diubah menjadi menyakitkan.
D. Kesalahan Berbahasa Dalam Tataran Semantik
Menurut Chaer (2009:2) kata semantik dalam bahasa Indonesia (Inggris:semantic) berasal dari bahasa Yunani sema (kata benda yang berarti tanda atau lambang). Sejalan dengan pendapat Khatimah (2016:35-36) semantic merupakan bagian dari linguistik, seperti halnya bunyi dan tata bahasa, komponen makna dalam ini juga menduduki tingkatan tertentu. Selain itu, menurut Cahyono (1995:197) semantik membahas aspek-aspek makna dalam bahasa yang mencakup deskripsi makna kata dan makna kalimat.
Setyawati (2010:103) kesalahan berbahasa dalam tataran semantik dapat berkaitan dengan bahasa tulis maupun bahasa lisan. Berikut beberapa kesalahan berbahasa dalam tataran semantik pada penulisan status twitter Boy Candra.
1.
Kesalahan dalam tataran semantik karena terdapat penggunaan kata terancukan pada kata bis. Menurut Solikhah, dkk (2020:36) bis berarti kotak kecil,sedangkan bus adalah kendaraan. Maka seharusnya menggunakan kata bus.
2.
Terdapat kesalahan dalam tataran semantik karena pasangan yang terancukan pada kata besok. Kata besok bermakna hari sesudah hari ini, esok hari. Sedangkan kata esok bermakna hari pertama sesudah hari ini, pada suatu waktu (yang akan datang). Maka sebaiknya menggunakan kata esok, menjadi esok lusa.
E. Kesalahan Berbahasa Dalam Tataran Sintaksis
Ramlan (1976:57) mengatakan bahwa sintaksis adalah bagian dari tata bahasa yang membicarakan struktur frase dan kalimat. Kalimat adalah satuan bahasa yang berdiri secara relative berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual dan potensi terdiri dari klausa (Kridalaksana, 1982). Sedangkan frasa adalah satuan tata bahasa yang tidak melampaui batas fungsi subjek atau predikat (Ramlan, 1978). Terkait hal tersebut, Tarigan dan Sulastyaningsih (1979) dan Semi (1990) mengatakan bahwa kesalahan berbahasa dalam bidang sintaksis meliputi: kesalahan frasa, kesalahan klausa dan kesalahan kalimat. Terdapat kesalahan berbahasa dalam tataran sintaksis pada penulisan status twitter Boy Candra sebagai berikut.
1.
Terdapat kesalahan karena penggunaan kata tanya yang tidak perlu digunakan. Kalimat tersebut sebaiknya diubah menjadi menyayangi orang lain lebih mudah dibanding menyayangi diri sendiri. Itulah sebabnya banyak orang meminta orang lain tidur demi kesehatan sementara mereka masih terus begadang.
BAB III PENUTUP A.Simpulan Dan Saran
Dari hasil analisis tersebut, dari 10 status twitter Boy Candra ditemukan kesalahan berbahasa dalam ejaan, tataran fonologi, tataran morfologi, tataran semantik dan tataran sintaksis. Dalam kesalahan ejaan ditemukan berupa kesalahan tidak digunakannya tanda penghubung yang seharusnya digunakan dalam kata ulang. Kesalahan fonologi yang ditemukan berupa kata yang tidak baku dan penghilangan fonem konsonan. Pada kesalahan morfologi terdapat kesalahan bkarena adanya penyingkatan morf. Kesalahan semantik yang ditemukan karena adanya pasangan yang terancukan dan penggunaan kata terancukan. Sedangkan pada kesalahan sintaksis terdapat kesalahan karena adanya pemakaian kata tanya yang tidak perlun dan penggunaan kata yang tidak tepat.
Saran penulis adalah dengan adanya analisis kesalahan berbahasa, diharapkan agar menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan memperhatikan aspek kaidah kebahasaan Indonesia yang sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia (PUEBI).
.