• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH BAHASA INDONESIA “PENGEMBANGAN KARANGAN”

N/A
N/A
Fadilah

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH BAHASA INDONESIA “PENGEMBANGAN KARANGAN” "

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

“PENGEMBANGAN KARANGAN”

DI SUSUN OLEH FADILAH (H0423006) WITA FARDILLA (H0423302)

EMRAN KARUA (F0222504)

PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

TAHUN AKADEMIK 2023

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamualikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT., karena atas nikmat dan izin-Nyalah kami selaku penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PENGEMBANGAN KARANGAN” tepat waktu tanpa adanya kendala yang berarti.

Adapun kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang ikut serta membantu dalam pembuatan makalah ini, terkhusus kepada Ibu Muflihah Bakhtiar selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas pembuatan makalah ini.

Dalam makalah yang kami buat ini terdapat penjelasan mengenai pengembangan karangan serta pengembangan bagian-bagian dari suatu karangan yang benar. Semoga penjelasan yang kami berikan dalam makalah ini sekiranya dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya.

Adapun kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karenanya kami mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam makalah ini terdapat hal-hal yang kurang berkenang bagi para pembacanya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Majene, 26 Oktober 2023

penulis

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL………...

KATA PENGANTAR………..i DAFTAR ISI………ii BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang………1 2. Rumusan Masalah………..2 3. Tujuan Penulisan………2 BAB 2 PEMBAHASAN

1. Pengertian Pengembangan Karangan………..3 2. Bagian-Bagian Karangan………...…………4 3. Jenis-Jenis Karangan………..4 BAB 3 PENUTUP

1. Kesimpulan………..8 2. Saran………8 DAFTAR PUSTAKA………...9

(4)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karangan merupakan rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan di garap, dan merupakan rangkaian ide-ide yang di susun secara sistematis , logis, jelas, terstruktur, dan teratur.

Sebuah karangan bersifat menjelaskan secara terurai mengenai suatu masalah atau hal atau peristiwa dan lain-lain. Pada dasarnya karya bentuk prosa ada dua macam, yakni karya sastra yang bersifat sastra dan karya sastra yang bersifat bukan sastra. Yang bersifat sastra merupakan karya sastra yang kreatif imajinatif, sedangkan karya sastra yang bukan sastra ialah karya sastra yang non-imajinatif.

Ada dua macam karangan yaitu karangan yang bersifat fiksi dan karangan yang bersifat nonfiksi. Fiksi lebih kearah khayalan sedangkan nonfiksi lebih kearah kejadian nyata (benar- benar terjadi)

Penulisan karya tulis merupakan salah satu contoh karangan nonfiksi karena kejadiannya yang benar-benar dialami, atau dikerjakan. Sedangkan karangan fiksi contoh realnya adalah cerita pendek yang terkadang berupa cerita yang tak mungkin terjadi.

Beberapa penjelasan di atas mendasari mengapa pengembangan karangan bisa tercipta.

Hal itu disebabkan oleh banyaknya karangan yang memiliki kategori dan macam yang tidak hanya satu yang terikat pada satu aturan teretentu. Itulah mengapa pengembangan karangan itu diperlukan.

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai apa itu pengembangan karangan, kemudian apa-apa saja bagian-bagian dari pengembangan karangan itu, serta jenis-jenis pengmembangan karangan akan diuraikan dalam makalah ini.

(5)

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pengembangan karangan?

2. Apa saja bagian-bagian dari pengembangan karangan?

3. Apa saja jenis-jenis karangan?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari pengembangan karangan 2. Untuk mengetahui bagian-bagian dari pengembangan karangan 3. Untuk mengetahui jenis-jenis karangan

(6)

BAB 2 PEMBAHASAN A. Pengertian Pengembangan Karangan

Pengembangan karangan adalah proses untuk mengembangkan dan menyusun gagasan- gagasan menjadi sebuah karangan yang lengkap dan terstruktur. Dalam pengembangan karangan, kita perlu melibatkan kegiatan seperti merangkai paragraf, menyusun kalimat utama dan kalimat penjelas, serta memberikan contoh-contoh yang mendukung.

Ada dua macam karangan yaitu karangan yang bersifat fiksi dan karangan yang bersifat nonfiksi. Fiksi lebih kearah khayalan sedangkan nonfiksi lebih kearah kejadian nyata (benar- benar terjadi). Penulisan karya tulis merupakan salah satu contoh karangan nonfiksi karena kejadiannya yang benar-benar dialami, atau dikerjakan. Sedangkan karangan fiksi contoh realnya adalah cerita pendek yang terkadang berupa cerita yang tak mungkin terjadi.

Pada dasarnya untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk kebiasaan teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan karangan. Kali ini kita coba tinjau terlebih dahulu langkah-langkah menyusun karangan satu per satu.

Menentukan tema dan judul sebelum mau melangkah yang pertama kali. Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu karangan.

sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah kepala karangan.

Tahapan dalam menyusun kerangka karangan :

a. mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran b. mengatur urutan gagasan.

c. memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab d. membuat kerangka yang terperinci dan lengkap.

(7)

B. Bagian-Bagian Pengembangan Karangan

Secara umum, bagian-bagian karangan itu sama, yaitu adanya bagian awal, bagian inti, dan bagian penutup.

Contohnya: Sistematika Makalah Bagian awal

 Halaman sampul

 Daftar isi

 Daftar table dan gambar (jika ada) Bagian inti

 Pendahuluan yang didalamnya berisi:

o Latar belakang,

o Masalah atau topik, dan o Tujuan penulisan makalah.

o Teks utama (bahasan isi makalah).

Bagian akhir

 Kesimpulan

 Saran

 Daftar Pustaka, dst.

C. Jenis-Jenis Karangan

1. Deskripsi

Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/ keadaan sehingga pembaca seolah- olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.

Contoh deskripsi berisi fakta

Hampir semua pelosok mentawai indah. Di empat kecamatan masih terdapat hutan yang masih perawan. Hutan ini menyimpan ratusan jenis flora dan fauna. Hutan mentawai juga menyimpan anggrek aneka jenis dan fauna yang hanya terdapat di mentawai. Siamang

(8)

kerdil, lutung mentawai dan beruk simakobu adalah contoh primata yang menarik untuk bahan penelitian dan objek wisata.

Contoh deskripsi berupa fiksi:

Salju tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna jingga; bayang matahari senja yang memantul. Angin awal musim dingin bertiup menggigilkan, mempermainkan daun- daun sisa musim gugur dan menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan yang sedang meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting yang lain.

2. Narasi

Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.

Narasi dapat berisi fakta atau fiksi.

Contoh narasi yang berisi fakta: biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman.

Contoh narasi yang berupa fiksi: novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.

3. Eksposisi

Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca.

Contoh:

pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut. Topik yang tepat untuk eksposisi, antara lain: manfaat kegiatan ekstrakurikuler peranan majalah dinding di sekolah sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.

(9)

4. Argumentasi

Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data / fakta sebagai alasan / bukti. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.

Contoh:

jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.

5. Persuasi

Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.

Contoh persuasi:

Salah satu penyakit yang perlu kita waspadai di musim hujan ini adalah infeksi saluran pernapasan akut (ispa). Untuk mencegah ispa, kita perlu mengonsumsi makanan yang bergizi, minum vitamin dan antioksidan. Selain itu, kita perlu istirahat yang cukup, tidak merokok, dan rutin berolah raga.

6. Karya sastra bentuk prosa

Karangan prosa ialah karangan yang bersifat menerangjelaskan secara terurai mengenai suatu masalah atau hal atau peristiwa dan lain-lain. Pada dasarnya karya bentuk prosa ada dua macam, yakni karya sastra yang bersifat sastra dan karya sastra yang bersifat bukan sastra. Yang bersifat sastra merupakan karya sastra yang kreatif imajinatif, sedangkan karya sastra yang bukan astra ialah karya sastra yang nonimajinatif.

(10)

Dalam khasanah sastra indonesia dikenal dua macam kelompok karya sastra bentuk prosa. Ada karya sastra prosa lama dan karya sastra prosa baru. Perbedaan prosa lama dan prosa baru menurut dr. J. S. Badudu adalah:

 Prosa lama:

a) cenderung bersifat stastis, sesuai dengan keadaan masyarakat lama yang mengalami perubahan secara lambat.

b) istanasentris ( ceritanya sekitar kerajaan, istana, keluarga raja, bersifat feodal).

c) hampir seluruhnya berbentuk hikayat, tambo atau dongeng. Pembaca dibawa ke dalam khayal dan fantasi.

d) dipengaruhi oleh kesusastraan hindu dan arab.

e) ceritanya sering bersifat anonim (tanpa nama) f) milik bersama

 Prosa baru:

a) prosa baru bersifat dinamis (senantiasa berubah sesuai dengan perkembangan masyarakat)

b) masyarakatnya sentris ( cerita dari kehidupan masyarakat sehari-hari)

c) bentuknya roman, cerpen, novel, kisah, drama. Berjejak di dunia yang nyata, berdasarkan kebenaran dan kenyataan

d) terutama dipengaruhi oleh kesusastraan barat

e) dipengaruhi siapa pengarangnya karena dinyatakan dengan jelas f) tertulis

(11)

BAB 3 PENUTUP A. Kesimpulan

1. Pengembangan karangan adalah proses untuk mengembangkan dan menyusun gagasan-gagasan menjadi sebuah karangan yang lengkap dan terstruktur. Dalam pengembangan karangan, kita perlu melibatkan kegiatan seperti merangkai paragraf, menyusun kalimat utama dan kalimat penjelas, serta memberikan contoh-contoh yang mendukung.

2. Secara umum, bagian-bagian karangan itu sama, yaitu adanya bagian awal, bagian inti, dan bagian penutup.

3. Ada 6 jenis-jenis karangan, yaitu deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, persuasi, serta karya sastra bentuk prosa yang terdiri dari prosa lama dan prosa baru.

B. Saran

Dalam makalah “Pengembangan Karangan” yang kami buat ini, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan didalamnya baik dari segi materi serta penjelasan yang kami cantumkan. Oleh karenanya, kami mohon kritik serta saran dari para pembaca untuk dapat kami jadikan sebagai pelajaran dalam pembuatan tugas makalah kedepannya.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2023. Apa itu pengembangan karangan? Berikan contohnya. Diakses pada 26 oktober 2023.

https://www.omahbse.com/blog/apa-itu-pengembangan-karangan-berikan-contohnya/

Anonim, 2011. Pengembangan Karangan, Pengembangan Bagian-Bagian Karangan.

Diakses pada 26 Oktober 2023, pukul 15.00 WITA.

https://pengembala31.wordpress.com/2011/11/12/pengembangan-karangan- penembangan-bagian-bagian-karangan/

(13)

LAMPIRAN DOKUMENTASI

Referensi

Dokumen terkait

Susunan atau pola alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam. Sebab itu susunan alamiah dapat dibagi lagi menjadi tiga

Oleh karena itu, penulisan karya tulis ilmiah tidak terlepas dari penyuntingan yang berfungsi sebagai penyempurna tulisan atau proses memperbaiki

Tujuan umum dalam penelitian pengembangan ini adalah meng- hasilkan produk buku bahan ajar bahasa Indonesia teks cerita inspiratif (fiksi dan nonfiksi) yang

menyoroti penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) yang dibatasi pada pemakaian huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca dalam karangan deskripsi siswa yang dikaji

Pembuatan kutipan, catatan kaki maupun daftar pustaka, disarankan agar penulis memperhatikan cara penulisan yang baik dan benar menurut aturan/teori, hal tersebut dianjurkan

Berdasarkan pembuktian yang telah ada untuk semua varia- be1 yang diteliti, dapat diambil kesimpulan bahwa untuk bidang retorika penulisan karangan ekspositori: bila

Hal atau sesuatu yang dikomunikasikan itu mungkin berupa : (a) data faktual, misalnya tentang suatu kondisi yang benar-benar terjadi atau bersifat historis,

Mahasiswa mampu memberikan contoh- contoh kata dengan tepat dan benar dalam penulisan ilmiah Pemakaian kata-kata yang tepat dan benar dalam penulisan ilmiah Kuliah Diskusi kelompok