• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA ANJAK PIUTANG

N/A
N/A
Wahyu Nurul Islami

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA ANJAK PIUTANG "

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA ANJAK PIUTANG

Kelompok 3

1.Dita Eka Fitriani ( 202004010099 ) 2.Intan Arum Herlina ( 202004010125) 3.Wahyu Nurul Islami ( 202004010136) 4.Marcellino Christiano (202004010138)

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS UNIVERSITAS KADIRI

2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul ‘Anjak Piutang' dapat selesai.Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah Bank & Lembaga Keuangan lainnya Selain itu, penyusunanmakalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang Anjak Piutang.Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak dosen mata kuliah Bank & Lembaga Keuangan lainnya. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan.

Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

(3)

DAFTAR ISI

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Semakin tingginya tingkat persaingan antar perusahaan saat ini akan memaksa perusahaan untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada para pelanggannya.

Salah satu cara adalah dengan mempermudah syarat pembayaran produk. Oleh karena itu pembayaran yang ditunda menjadi suatu kebutuhan bagi perusahaan dalam rangka meningkatkan volume penjualannya. Atas penjualan secara kredit tersebut maka perusahaan memiliki tagihan (piutang) kepada pelanggan/customer. Piutang bagi perusahaan akan memperlambat arus kas karena dana tunai/kas baru akan masuk setelah piutang tersebut jatuh tempo. Padahal disisi lain perusahaan membutuhkan uang tunai/kas untuk kegiatan operasionalnya. Jika perusahaan kekurangan kas maka biasanya akan pinjam ke pihak lain misalnya bank. Sekarang ini, perusahaan mempunyai alternatif lain untuk memperoleh dana tunai yaitu dengan menjual atau mengalihkan faktur-faktur piutang yang dimilikinya ke Lembaga Keuangan Anjak Piutang (Factoring).

Usaha anjak piutang dimulai di wilayah Amerika Utara khususnya pada sektor industri tekstil yang sampai saat ini masih merupakan salah satu bidang kegiatan usaha utama anjak piutang. Di negara- negara lain usaha ini masih merupakan industri yang sangat baru, dimulai sekitar dekade 1970-an. Perusahaan anjak piutang di Eropa mengikuti pola perkembangan usaha anjak piutang di Amerika.

Kegiatan anjak piutang pada dasarnya merupakan bidang usaha yang relatif baru di Indonesia. Eksistensi Kelembagaan Anjak Piutang dimulai sejak ditetapkan Paket Kebijaksanaan 20 Desember 1988 atau Pakdes 20, 1988 yang diatur dengan Keppres No.61 tahun1988 dan Keputusan Menteri Keuangan NO.172/KMK.06/2002.

Pengenalan usaha anjak piutang ditujukan untuk memperoleh sumber pembiayaan alternatif diluar sektor perbankan.

Perusahaan Anjak piutang bisa didirikan secara independen (berdiri sendiri) atau dapat dilakukan oleh Multi Finance Company yaitu lembaga pembiayaan yang dapat melakukan kegiatan usaha secara sekaligus dibidang anjak piutang (factoring), sewa guna usaha (leasing), Modal Ventura (joint venture), kartu kredit (credit card), dan pembiayaan konsumen.

Bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan atau penjualan, hambatan utama yang dapat menjadi ancaman adalah banyaknya penjualan kredit yang tidak dapat tertagih alias macet. Banyaknya kredit yang macet akan mengakibatkan terganggunya perputaran barang dan perputaran keuangan,apa lagi jika sampai kredit tersebut tidak mamou lagi dibayar oleh nasabahnya. Apalagi masalah piutang macet tidak dapat segera ditangani secara serius, tidak mungkin

(5)

kerugian yang lebih besar tidak dapat dihindari lagi. Untuk menanggulangi masalah piutang macet dan administrasi kredit yang semrawut dapat diserahkan kepada perusahaan yang sanggup untuk melakukannya, yaitu perusahaan anjak piuatang yang memang kegiatan utamanya adalah bergerak dibidang penagihan piutang.

Ada tiga perbedaan antara anjak piutang dan pinjaman bank.:

Pertama, penekanan anjak piutang adalah pada nilai piutang, bukan kelayakan kredit perusahaan.Kedua, anjak piutang bukanlah suatu pinjaman, melainkan pembelian suatu aset (piutang).Terakhir, pinjaman bank melibatkan dua pihak, sedangkan anjak piutang melibatkan tiga pihak.

B. Rumusan Masalah

a. Apa pengertian dan pihak yang terlibat dalam Anjak Piutang?

b. Bagaimana mekanisme pelaksanaan dan penyelesaian kegagalan Anjak Piutang?

c. Apa saja Jasa dan Jenis Anjak Piutang?

d. Apa Jenis-jenis piutang dalam factoring?

e. Bagaimana ruang lingkup Anjak Piutang?

f. Apa saja biaya yang timbul dari Anjak Piutang?

C. Tujuan

a. Mengetahui pengertian dan pihak yang terlibat dalam Anjak Piutang

b. Mengetahui mekanisme pelaksanaan dan penyelesaian kegagalan Anjak Piutang c. Mengetahui Jasa dan Jenis Anjak Piutang

d. Mengetahui Jenis-jenis piutang dalam factoring e. Mengetahui ruang lingkup Anjak Piutang

f. Mengetahui biaya yang timbul dari Anjak Piutang

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Anjak Piutang dan Pihak-Pihak yang Terlibat didalamnya

Factoring dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi anjak piutang. Menurut Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988,perusahaan anjak piutang adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar negeri.

Secara umun anjak piutang (factoring) dapat di definisikan sebagai kontrak dimana perusahaan anjak piutang menyediakan jasa-jasa sekurang-kurangnya antara lain : a. Jasa pembiayaan

b. Jasa pembukuan c. Jasa penagihan piutang

d. Jasa perlindungan terhadap resiko

Untuk itulah klien berkewajiban kepada perusahaan anjak piutang secara terus menerus menjual atau menjaminkan piutang yang berasal dari penjualan barang- barang atau pemberian jasa-jasa. Sedangkan pengertian anjak piutang menurut Perpres no. 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian piutang dagang jangka pendek suatu Perusahaan berikut pengurusan piutang tersebut.

Anjak piutang juga didefinisikan sebagai suatu usaha yang dilakukan perusahaan baik dalam bentuk piutang maupun promes atas dasar diskonto dari klien dengan syarat recourse atau without recourse sehingga hak penagihan beralih kepada perusahaan anjak piutang.

Pihak-pihak yang terlibat dalam usaha anjak piutang adalah factoring, supplier, dan debitur. Berikut penjelasan lengkapnya :

1. Factoring ( perusahaan anak piutang )

Adalah perusahaan yang menawarkan jasa anjak piutang 2. Supplier ( Klien )

Adalah pihak yang menggunakan jasa peusahaan anjak piutang 3. Debitur/customer (nasabah)

Adalah pihak yang mengadakan transaksi dengan klien

B. Mekanisme Pelaksanaan dan Penyelesaian Kegagalan Anjak Piutang Berdasarkan perjanjian,Anjak piutang di bagi menjadi dua kelompok yaitu : 1. Disclosed Factoring

adalah sebuah pengalihan piutang untuk jenis perusahaan anjak piutang yang mana pihak debitur (Customer) telah mengetahuinya. Sehingga dengan alasan

(7)

tersebut, maka pihak perusahaan anjak piutang tersebut memiliki hak tagih pada debitur yang bersangkutan ketika ternyata piutangnya sudah memasuki masa jatuh tempo. Agar hal tersebut dapat terlaksana dengan baik, maka dalam faktur

dicantumkan pernyataan bahwa piutang yang muncul dari faktur ini sudah dialihhkan kepada perusahaan anjak piutang.

Adapun mekanisme kegiatannya adalah sebagai berikut :

1. Supplier menjual barang atau jasa secara kredit kepada customer 2. Kontak supplier dengan factor disertai penyerahan faktur dan dokumen 3. Supplier memberitahu customer tentang kontrak factoring

4. Factor membayar 60%-80% dari total faktur

5. Faktur menagih customer disertai bukti-bukti pendukung 6. Customer melunasi utang kepada factor

2. Undisclosed Factoring

Adalah terjadinya pengalihan transaksi penjualan atau transaksi kepada

perusahaan anjak piutang oleh pihak klien namun tidak ada pemberitahuan kepada pihak debitur, kecuali jika ternyata malah muncul pelanggaran atas kesepakatan terhadap pihak klien, atau bisa saja secara sepihak oleh perusahaan anjak piutang yang menganggap akan menghadapi resiko.

Adapun mekanisme kegiatannya adalah sebagai berikut:

1. Transaksi penyerahan piutang kepada factor tanpa pemberitahuan pada customer

2. Supplier menjual barang secara kredit

3. Supplier menyerahkan faktur dan bukti pendukung tanpa pemberitahuan kontrak anjak piutang

4. Tembusan atau salinan faktur diserahkan kepada factor 5. Factor membayar 80% dan sisanya saat pelunasan 6. Debitur langsung melunasi utang pada supplier

7. Supplier meneruskan pembayaran ke factor lalu factor melunasi yang 20%

Penanganan kegagalan atau risiko macet anjak piutang adalah bagian penting dari manajemen keuangan yang efektif. Risiko ini dapat mengakibatkan kerugian finansial, pengurangan arus kas, dan dampak negatif pada likuiditas perusahaan.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi risiko macet anjak piutang:

1. Diversifikasi Portofolio Piutang:

Salah satu cara untuk mengurangi risiko macet anjak piutang adalah dengan mendiversifikasi portofolio piutang. Jangan terlalu bergantung pada satu atau beberapa pelanggan utama. Dengan memiliki lebih banyak pelanggan, jika satu pelanggan mengalami kesulitan keuangan, dampaknya tidak akan begitu besar pada keseluruhan portofolio.

(8)

2. Analisis Kredit yang Lebih Ketat:

Terapkan proses analisis kredit yang lebih ketat sebelum memberikan fasilitas anjak piutang kepada pelanggan. Melakukan penilaian kredit yang cermat dapat membantu mengidentifikasi potensi risiko pembayaran yang tinggi dan mencegah masalah di kemudian hari.

3. Monitoring dan Penilaian Berkala:

Selalu pantau dan nilai portofolio piutang secara berkala. Dengan melakukan pemantauan yang cermat, Anda dapat mengidentifikasi tanda-tanda awal potensi masalah pembayaran dan mengambil tindakan pencegahan sebelum risiko menjadi lebih besar. Proses ini dapat mencakup penilaian kembali kondisi keuangan pelanggan, peninjauan kembali persyaratan pembayaran, dan penyesuaian strategi penagihan jika diperlukan

C. Jasa dan Jenis Anjak Piutang

Jasa jasa anjak piutang dapat dibedakan dalam 2 (dua) jenis, yaitu : 1. Jasa Pembiayaan

Perusahaan anjak piutang memberikan pembiayaan yang besarnya berkisar antara 60%- 80% dari total piutang setelah dilakukan kontrak anjak piutang dan

penyerahan bukti-bukti penjualan barang. Kontrak atau transaksi ini dapat dilakukan atas dasar with recourse atau without recourse.

Dalam pengambilan keputusan mengenai dasar transaksi anjak piutang yang mana yang akan dilakukan, perusahaan anjak piutang akan memperhatikan dan

mempertimbangkan besarnya risiko terjadinya kemacetan yang mungkin dihadapi oleh pihak nasabah (customer).

2. Jasa Non-pembiayaan

Penyediaan jasa nonpembiayaan oleh perusahaan anjak piutang pada dasarnya merupakan jasa untuk melayani kepentingan pengelolaan kredit klien

(supplier). Produk jasa jasa nonpembiayaan yang ditawarkan oleh perusahaan anjak piutang antara lain sebagai berikut:

a. Investigasi kredit (credit investigation) atau analisis kredit.

b. Sales ledger administration atatt sales accounting.

c. Pengawasan kredit dan penagihannya. Perusahaan anjak piutang dapat memberikan jasa pengawasan atau monitoring terhadap penjualan yang dilakukan klien termasuk pula menetapkan prosedur penagihannya.

d. Perlindungan terhadap risiko kredit. Perusahaan anjak piutang dapat mengusahakan cara-cara pengamanan terhadap risiko piutang khususnya dalam hal export financing. Untuk tujuan ini perusahaan dapat pula

memberikan jasa perlindungan terhadap risiko terjadinya fluktuasi kurs valuta asing.

Jasa jasa nonpembiayaan yang diberikan oleh perusahaan anjak piutang sebagaimana dijelaskan di atas pada prinsipnya merupakan fungsi credit

(9)

department bagi perusahaan klien. Perusahaan anjak piutang menyampaikan laporan kepada kliennya yang menyangkut antara lain hal-hal sebagai berikut:

a. Credit standing para nasabah (customer).

b. Posisi piutang klien termasuk tanggal jatuh temponya yang bagi klien berguna untuk perencanaan penjualan kredit pada periode berikutnya.

c. Statement of account kepada nasabah. Dokumen ini sangat perlu bagi pihak nasabah yang bersangkutan dalam melakukan rekonsiliasi atas pembayaran- pembayaran yang telah dilakukannya, di samping sebagai informasi mengenai posisi utang dan tanggal jatuh temponya.

d. Kegiatan penagihan yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. Dalam proses penagihan ini, perusahaan factoring berusaha sebaik-baiknya untuk tidak merusak hubungan klien dengan nasabah.

Berdasarkan segi cara jasa-jasa diberikan,Anjak Piutang dibedakan menjadi 7 macam yaitu:

1. Full Service Factoring

Jenis anjak piutang yang satu ini biasanya paling umum ditemui, yakni full service factoring. Seperti namanya, fasilitas yang diberikan ini adalah full, yakni penagihan, penerbitan invoice, sampai kepada penerimaan dana debitur.

Jenis ini juga bisa menagih dari penagihan normal hingga kredit macet.

2. Resource Factoring

Mirip seperti full service factoring, namun perbedannya terletak pada

penagihan kredit macet. Jenis ini tidak mau menerima kredit macet. Meskipun tetap dilakukan, namun risiko gagal bayarnya tetap ditanggung perusahaan klien.

3. Bulk Factoring

Untuk jenis anjak piutang bulk factoring, biasanya hanya menerima jasa untuk kegiatan pembayaran DP atau di muka. Selain itu mereka akan melakukan penagihan secara periodik kepada debitur.

4. Maturity Factoring

Berbeda dengan jenis yang lain, maturity factoring hanya bertindak sebagai pengawas, penata administrasi dan pelindung kredit. Segala bentuk aktivitas yang melibatkan penagihan tetap dilakukan oleh perusahaan klien saja.

5. Agency Factoring

Pada jenis ini, perusahaan anjak piutang akan mengatasnamakan penagihan piutang pada perusahaan lain. Proses penagihan piutang akan dilakukan oleh perusahaan klien. Hal ini dikarenakan perusahaan anjak piutang menjadi salah satu pihak yang namanya digunakan dalam invoice penagihan.

6. Invoice Discounting Factoring

(10)

Jika menggunakan jenis invoice discounting factoring, maka perusahaan kita yang akan melakukan penagihan. Hal ini karena jenis ini hanya menggunakan jasa pembiayaan piutang, perusahaan ini tidak melakukan penagihan.

7. Undisclosed Factoring

Dalam jenis ini, perusahaan anjak piutang sebagai penjamin kredit macet sekitar 80% dari kemacetan atau nominal piutang. Hal ini karena perusahaan ini hanya menyediakan jasa proteksi terhadap bad debts.

D. Jenis-jenis Piutang dalam Factoring

Kegiatan anjak piutang tidak hanya perihal pembelian piutang milik perusahaan klien, melainkan dalam transaksi tagihan (account receivable) dan promes (promissory notes). Berikut penjelasannya;

1. Anjak piutang untuk tagihan merupakan transaksi jual beli yang dilakukan oleh perusahaan supplier kepada pembeli (customer) secara kredit jangka pendek atau menengah, nantinya jumlah dari tagihan tersebut akan dijual kepada perusahaan anjak piutang atas kesepakatan dan sepengetahuan customer. Kemudian

perusahaan anjak piutang berhak atas tagihan piutang tersebut.

2. Anjak piutang untuk promes merupakan anjak piutang yang melibatkan pihak lain, dimana pihak ketiga ini adalah bank. Dalam mekanisme anjak piutang promes seorang pembeli pada saat melakukan transaksi jual beli disertai dengan penerbitan promes sebagai tanda atau surat bukti kepada penjual. Sehingga penjual dapat mendiskontokan kepada perusahaan anjak piutang nantinya.

Dengan melakukan anjak piutang sebuah perusahaan kreditur akan lebih mudah untuk mendapatkan jasa peminjaman modal dan aktivitas usaha lainnya. Terlebih dengan mekanisme anjak piutang yang menguntungkan dan adanya, perbedaan anjak piutang dengan kredit bank kini perusahaan yang memiliki kredit macet cenderung memilih jasa anjak piutang sebagai salah satu alternatif kegiatan usahanya.

E. Ruang Lingkup Anjak Piutang

Dilihat dari ruang lingkup operasi, kegiatan transaksi anjak piutang dapat dibedakan dalam bentuk yaitu:

1. Transaksi dalam negeri/domestic

Mekanisme perdagangan tanpa melibatkan jasa anjak piutang akan menyebabkan kurang lancarnya cash flow perusahaan. Jangka waktu piutang dagang umumnya berkisar antara 30-90 hari. Bagi perusahaan yang memiliki modal kerja yang terbatas penjualan kredit akan sangat mengganggu arus kas yang pada gilirannya

(11)

akan mempengaruhi kelancaran usaha atau produksi bagi perusahaan manufaktur.

Penggunaan anjak piutang memungkinkan penjual untuk mengubah penjualan kreditnya tersebut ke dalam bentuk tunai.

2. Transaksi Internasional

Anjak piutang internasional atau sering juga disebut export factoring merupakan fasilitas untuk membantu mempercepat proses pembayaran tunai atas transaksi antar penjual di suatu negara (eksportir) dengan pembeli dari negara lain (importir).Dengan memanfaatkan jasa anjak piutang maka perdagangan ekspor impor barang memungkinkan eksportir dapat segera menerima tunai hasil penjualannya. Dalam anjak piutang internasional terdapat 4 (empat) pihak yang terlibat, yaitu :

a. Eksportir b. Importir

c. Perusahaan anjak piutang eksportir (export factory) d. Perusahaan anjak piutang importir (import factory).

F. Biaya-Biaya yang Timbul dari Anjak Piutang

Biaya biaya yang dibebankan oleh perusahaan anjak piutang antara lain terdiri atas service charge dan initial payment charge atau juga disebut discount charge (biaya bunga). Besarya service charge anjak piutang untuk jasa nonpembiayaan untuk anjak piutang domestik berkisar antara 0,5%-1.5% dari jumlah tagihan. Sedangkan untuk anjak piutang internasional antara 1,0%-2,5%. Pembayaran service charge tersebut biasanya dipotong dari pembayaran pre financing yang diberikan oleh perusahaan anjak piutang. Sedangkan biaya bunga atau discount charge sehubungan dengan pembayaran di muka (initial payment), perusahaan anjak piutang mengenakan biaya antara 2%-3% p.a. di atas prime rate.

Biaya yang terdiri atas 2 (dua) macam biaya :

1. Service charge. Service charge atau fee berkaitan dengan fungsi perusahaan factoring dalam melakukan pembukuan penjualan (sales ledger) terhadap transaksi penjualan oleh klien. Besarnya biaya tersebut sangat tergantung dalam, perjanjian atau persetujuan kedua belah pihak antara perusahaan anjak piutang dengan klien sebelum kontrak anjak piutang dilaksanakan dan biasanya dinyatakan dalam suatu persentase tertentu dari nilai faktur.

(12)

2. Discount Charge. Biaya ini secara langsung berhubungan dengan pembayaran di muka yang diberikan oleh perusahaan anjak piutang kepada klien setelah penyerahan faktur dilakukan. Besarnya biaya tersebut juga dinyatakan dalam suatu persentase secara tahunan (annual basis). Seperti halnya dengan service charge, biaya ini juga ditetapkan berdasarkan negosiasi antara pihak perusahaan anjak piutang dengan klien sebelum kontrak anjak piutang dilakukan

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN

Anjak piutang, atau factoring, merupakan suatu kegiatan

pembiayaan yang melibatkan perusahaan anjak piutang, supplier (klien), dan debitur. Perusahaan anjak piutang memberikan layanan seperti pembiayaan, pembukuan, penagihan piutang, dan perlindungan terhadap risiko. Ada dua jenis utama anjak piutang, yaitu disclosed factoring, di mana debitur mengetahui transaksi, dan undisclosed factoring, di mana debitur tidak mengetahuinya.

Dalam pelaksanaannya, ada beberapa jenis anjak piutang, termasuk full service factoring, recourse factoring, bulk factoring, dan lain-lain.

Perusahaan anjak piutang juga dapat memberikan jasa pembiayaan (financing) atau jasa non-pembiayaan, seperti analisis kredit, administrasi ledger penjualan, dan perlindungan terhadap risiko.

Ruang lingkup anjak piutang mencakup transaksi dalam negeri dan internasional. Transaksi internasional melibatkan empat pihak: eksportir, importir, perusahaan anjak piutang eksportir, dan perusahaan anjak piutang importir.

Biaya-biaya yang timbul dari anjak piutang mencakup service charge dan discount charge (biaya bunga). Service charge berkaitan dengan fungsi perusahaan anjak piutang dalam pembukuan penjualan, sedangkan discount charge terkait dengan pembayaran di muka yang diberikan oleh perusahaan anjak piutang kepada klien.

Kesimpulannya, anjak piutang merupakan solusi finansial yang efektif bagi perusahaan untuk meningkatkan likuiditas dan mengurangi

(13)

risiko kredit. Dengan melibatkan perusahaan anjak piutang, klien dapat memperoleh pembiayaan sekaligus outsourcing berbagai layanan terkait piutang mereka, memungkinkan fokus pada inti bisnis mereka. Meskipun ada biaya terkait, manfaatnya dapat signifikan dalam mengelola kas dan risiko kredit.

B. SARAN

Dalam penelitian mengenai anjak piutang, terdapat beberapa saran yang dapat diambil sebagai panduan atau rekomendasi untuk perusahaan dan pihak-pihak yang terlibat dalam proses anjak piutang. Berikut adalah beberapa saran yang mungkin berguna:

a. Peningkatan Analisis Kredit:

Perusahaan anjak piutang sebaiknya meningkatkan proses analisis kredit terhadap klien-klien potensial. Dengan analisis yang lebih ketat, risiko kegagalan pembayaran dapat diminimalkan.

b. Edukasi Klien:

Memberikan edukasi kepada klien mengenai mekanisme dan

konsekuensi anjak piutang dapat membantu meningkatkan pemahaman mereka. Hal ini dapat mencakup penjelasan mengenai disclosed factoring, undisclosed factoring, serta jenis-jenis anjak piutang yang tersedia.

c. Pemantauan dan Evaluasi Berkala:

Perusahaan anjak piutang perlu melakukan pemantauan dan evaluasi berkala terhadap portofolio piutang. Ini dapat membantu mendeteksi potensi masalah pembayaran secara dini dan mengambil langkah- langkah pencegahan.

d. Pengembangan Layanan Non-pembiayaan:

Sebagai upaya untuk diversifikasi layanan, perusahaan anjak piutang dapat mempertimbangkan untuk mengembangkan lebih lanjut layanan non-pembiayaan seperti analisis kredit, administrasi penjualan, dan perlindungan terhadap risiko kredit.

e. Peningkatan Transparansi:

Mendorong lebih banyak transparansi antara semua pihak yang terlibat dalam anjak piutang, terutama dalam disclosed factoring. Informasi yang jelas dan akurat dapat mengurangi risiko konflik dan

meningkatkan kepercayaan.

f. Peningkatan Keamanan Transaksi:

Melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan transaksi, terutama pada jenis anjak piutang undisclosed. Perjanjian yang jelas dan perlindungan hukum dapat membantu mengurangi risiko terkait.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Latumaerissa, Julius R. 2017. Bank dan Lembaga Keuangan Lain: Teori dan Kebijakan. 1st ed. N.p.: Mitra Wacana Media.

https://blkaddicted.blogspot.com/2012/11/jasa-jasa-anjak-piutang.html https://www.tagar.id/ketahui-7-jenis-anjak-piutang-sebelum-

menggunakannya

https://blog.justika.com/dokumen-bisnis/mekanisme-anjak-piutang/

https://www.studocu.com/id/document/universitas-tidar/ekonomi-politik- media/ruang-lingkup-operasi-anjak-piutang/42872563

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan Piutang TPA, Tagihan TP/TGR, Piutang Jangka Panjang Penerusan Pinjaman, dan Piutang Jangka Panjang Kredit Pemerintah yang jatuh tempo kurang dari 12

Tagihan Kepada Bank Tagihan Jangka Pendek Tagihan Jangka Panjang Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai/Pensiunan. (2) Tagihan

Adapun ketentuan akad dalam anjak piutang syariah yang diatur dalam Fatwa DSN-MUI yaitu sebagai berikut: 20 (a) Akad yang dapat digunakan dalam Anjak Piutang

Apabila konsumen atau nasabah melakukan Undang-Undang menghendaki klien untuk konsumen atau nasabah. Hal ini dapat dilihat.. jangka waktu pendek dengan cara perusahaan

Adapun ketentuan akad dalam anjak piutang syariah yang diatur dalam Fatwa DSN-MUI yaitu sebagai berikut: 20 (a) Akad yang dapat digunakan dalam Anjak Piutang

Gudang Produksi Penagihan Data Barang Tagihan Piutang Supplier Pelanggan Faktur Jual Tagihan Piutang Retur Jual Penjualan Pelunasan Piutang Pemesanan Barang Tagihan Utang Faktur

Selanjutnya jika berbicara menyangkut hak dan kewajiban para pihak didalam transaksi perdagangan pembiayaan anjak piutang, maka tidak akan dapat memalingkan pandangan dari

Tujuan studi ini untuk mengetahui prosedur pelaksanaan Pembiayaan Anjak Piutang iB Hasanah dan proses analisa Pembiayaan Anjak Piutang iB Hasanah serta mengetahui hambatan- hambatan dan