• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Bentuk-Bentuk Hukum Organisasi Bisnis

N/A
N/A
You I

Academic year: 2025

Membagikan "Makalah Bentuk-Bentuk Hukum Organisasi Bisnis "

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

BENTUK-BENTUK HUKUM ORGANISASI BISNIS

Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

Dosen Pengampu : Olivia Walangitan,SAB,MAP

Disusun Oleh : Kelompok 7

Julian E. Kakase (230811020049) Shintiya Y Mamesah (230811020007)

Isakar Tulung (230811020047) Dinda C. Subakti (230811020041)

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas penyertaan-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Bentuk-Bentuk Hukum Organisasi Bisnis" dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Pengantar Bisnis.

Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Bentuk- Bentuk Hukum Organisasi Bisnis bagi para pembaca dan juga bagi kami sebagai penyusun makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Pengantar Bisnis.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun di harapkan demi kesempurnaan makalah ini

Manado, 26 Agustus 2023

(3)

DAFTAR ISI

BAB I...4

PENDAHULUAN...4

A. Latar Belakang...4

B. Rumusan Masalah... 4

C. Tujuan...4

BAB II...6

PEMBAHASAN...6

A. Pengertian Organisasi...6

B. Pengertian Desain Organisasi...6

C. Perseroan Terbatas...7

D. Perseroan Tertutup...7

E. Perseroan Terbuka...9

F. Kooperasi...9

BAB III...11

PENUTUP...11

A. Kesimpulan...11

B. Saran...11

DAFTAR PUSTAKA...12

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu organisasi yang mempunyai tujuan memungkinkan sekelompok orang untuk mencapai tujuan tersebut secara efektif mengoordinasikan kegiatan kolektif dan mencapai tujuan mereka. Struktur organisasi adalah cara formal untuk mengatur unit dan kegiatan nasional dan internasional serta hubungan antar komponennya. Struktur bisnis membantu menentukan di mana letak kekuasaan dan wewenang formal akan ditempatkan dalam organisasi, dan struktur inilah yang formal Biasanya direpresentasikan dalam bentuk diagram. Menciptakan dan mengembangkan struktur organisasi internasional adalah tugas dasar manajer senior, karena mereka dapat mendefinisikan atau memodifikasi keseluruhan struktur Perusahaan internasional.

Desain organisasi adalah suatu proses yang berhubungan dengan bagaimana suatu bisnis harus diorganisir untuk menjamin terdistribusinya kegiatan usaha dunia dapat diintegrasikan ke dalam situasi yang efisien dan efektif. dalam desain sebuah organisasi, struktur dan sistemnya harus sesuai dilaksanakan harus konsisten satu sama lain dan sesuai dengan konteksnya.

Salah satu peran kunci eksekutif dan manajer adalah merencanakan dan melaksanakan strategi organisasi, termasuk mendesain organisasi. Strategi penyusunan desain organisasi hendaknya disesuaikan dengan bidang organisasi masing-masing. Misalnya saja, bagi organisasi sekolah yang memiliki visi menjadi sekolah unggulan dalam hal mutu dan keberhasilan, maka desain organisasinya harus selaras dengan visi dan misi tersebut.

Hubungan antara perencanaan strategis dan desain organisasi sangatlah penting. Kelemahan yang ada selama ini adalah kurangnya pemahaman para pemimpin atau manajer untuk mewaspadai hal tersebut. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai bagaimana merancang suatu organisasi agar sesuai dengan perencanaan strategis organisasi secara keseluruhan.

(5)

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Organisasi?

2. Apa yang dimaksud dengan Desain Organisasi?

3. Bagaimana Proses dalam Desain Organisasi?

4. Bagaimana Model Desain Organisasi?

5. Bagaimana Elemen Desain Organisasi?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang pengertian Organisasi

2. Untuk mengetahui tentang pengertian Desain Organisasi 3. Untuk mengetahui bagaimana proses dalam Desain Organisasi 4. Untuk memahami tentang Model Desain Organisasi

5. Untuk memahami tentang Elemen Desain Organisasi

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Organisasi

Organisasi adalah suatu tempat yang dibentuk oleh sekelompok orang (banyak orang) yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan atau sasaran bersama. Diantara berbagai hal penting yang dapat dipahami dari konsep organisasi adalah perlu adanya pembagian kerja antar anggota kemudian dilakukan koordinasi antar departemen, satuan kerja atau kelompok yang berbeda. Cara kerja yang dibagi dan dikoordinasikan inilah yang kemudian menjadi upaya membangun struktur organisasi.

Pengertian Organisasi menurut para ahli : a. Stephen P. Robbins

Pengertian organisasi adalah sebuah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat

diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

b. Max Weber

Pengertian organisasi menurut Max Weber adalah suatu kerangka hubungan terstruktur yang didalamnya terdapat wewenang, dan tanggung jawab serta pembagian kerja menjalankan sesuatu fungsi tertentu.

c. Menurut Victor A. Thompson

Pengertian organisasi adalah suatu integrasi dari sejumlah spesialis-spesialis yang bekerja sama dengan sangat rasional dan impersonal untuk mencapai beberapa tujuan spesifik yang telah diumumkan sebelumnya.

d. Rosenweigh

Menurut Rosenweigh, apa yang dimaksud dengan organisasi terdiri dari 3 (tiga) hal yaitu :

 Sistem sosial, yaitu orang-orang yang ada dalam sebuah kelompok.

(7)

 Integrasi atau kesatuan dari aktivitas-aktivitas orang-orang yang saling bekerjasama.

Orang-orang yang berorientasi atau berpedoman pada tujuan Bersama

B. Pengertian Desain Organisasi

Desain organisasi adalah langkah awal dari sebuah pelaksanaan kegiatan perusahaan agar dapat tercapainya tujuan perusahaan. Sebuah pengertian yang jelas mengenai desain organisasi oleh beberapa ahli sebagai berikut:

1. Desain organisasi adalah struktur organisasi tertentu sebagai hasil dari berbagai keputusan dan tindakan para manajer (Ivancevich, Konopaske,dan Matteson, 2007:236)

2. Desain organisasi adalah keseluruhan rangkaian elemen struktural dan hubungan di antara elemen-elemen tersebut yang digunakan untuk mengelola organisasi secara total (Griffin, 2004:352)

3. Desain organisasi adalah sebuah proses memilih dan mengelola aspek-aspek struktural dan kultural yang dilakukan oleh para manajer sehingga organisasi mampu mengendalikan kegiatan apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan bersama (Wisnu dan Nurhasanah, 2005:11),

Beberapa definisi tersebut mencakup pemilihan dan pengelolaan setiap area perusahaan guna menetapkan struktur organisasi tertentu untuk mencapai tujuan bersama. Orang biasanya mengasosiasikan desain organisasi dengan struktur.

Faktanya, desain organisasi adalah proses membangun koneksi dan membangun struktur untuk mencapai tujuan organisasi. Hasil dari proses desain adalah struktur.

Manajer terus terlibat dan merencanakan proses desain. Para perancang desain organisasi harus menciptakan organisasi yang dapat menjamin kelangsungan hidup organisasi tersebut, apapun format atau hasil proses desainnya. Selain itu, ukurannya akan bergantung pada pilihan desain organisasi.

C. Model Desain Organisasi

Model desain organisasi atau struktur organisasi adalah mekanisme- mekanisme formal pengelolaan suatu organisasi yang menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda -beda dalam suatu

(8)

organisasi. Model organisasi berdasarkan atas desain organisasi menurut James L. Gibson terdiri atas 2 (dua) macam yaitu:

1. Model mekanistis, yaitu sebuah struktur yang dicirikan oleh departementalisasi yang luas, formalisasi yang tinggi, jaringan informasi yang terbatas, dan sentralisasi.

2. Model organik, yaitu sebuah struktur yang rata, menggunakan tim lintas hierarki dan lintas fungsi, memiliki formalisasi yang rendah, memiliki jaringan informasi yang komprehensif, dan mengandalkan pengambilan keputusan secara partisipatif.

Sementara itu Henry Mintzberg menyatakan bahwa setiap organisasi mempunyai 5 (lima) bagian dasar yaitu :

1. The operating core. Para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar yang berhubungan dengan produksi dari produk dan jasa.

2. The strategic apex. Manajer tingkat puncak, yang diberi tanggung jawab keseluruhan untuk organisasi itu.

3. The middle line. Para manajer yang menjadi penghubung operating core dengan strategic apex.

4. The technostructure. Para analis yang mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan bentuk standarisasi tertentu dalam organisasi.

5. The support staff. Orang–orang yang mengisi unit staf, yang memberi jasa pendukung tidak langsung kepada organisasi.

Salah satu dari kelima bagian tersebut dapat mendominasi sebuah organisasi.

Disamping itutergantung pada bagian mana yang dikontrol, ada konfigurasi tedari kelima rtentu yang digunakan. Jadi, menurut mintzberg, terdapat lima buah desain konfigurasi tertentu, dan masing – masing dihubungkan dengan dominasi oleh salah satu dari kelima bagian dasar tersebut. Jika kontrol berada di Operating Core, maka keputusan akan di desentralisasi. Hal ini menciptakan birokrasi profesional. Jika strategic apex yang dominan, maka kontrol disentralisasi dan organisasi tersebut merupakan struktur yang sederhana. Jika middle management yang mengontrol, maka anda akan menemukan kelompok dari unit otonomi yang bekerja dalam sebuah struktur divisional. Jika para analis dalam technostructure yang dominan, kontrol akan dilakukan melalui standarisasi, dan struktur yang dihasilkan adalah sebuah birokrasi mesin. Akhirnya, dalam situasi dimana staf pendukung yang

(9)

mengatur, maka kontrol akan dilakukan melalui penyesuaian bersana (mutual adjustment) dan timbulah adhocracy.

Masing – masing desain konfigurasi mempunyai kelebihan dan kekurangan yang unik. Konsisten dalam falsafah kontingensi, masing – masing adalah konfigurasi yang lebih disukai dibawah kondisi tertentu

D. Perseroan Tertutup

Proses dalam Desain Oraganisasi

Menurut ivancevich, konopaske, dan Matteson (2007:236) dalam desain organisasi terdapat empat proses yang harus dilakukan, yaitu:

1. Pembagian kerja

Pembagian kerja adalahprosesmembagi pekerjaan menjadi jabatan-

jabatan spesifik untuk memaksimalkan manfaat spesialisasi. keuntungan ekonomis dari pembagian pekerjaan menjadi jabatan-jabatan khusus merupakan alasan historis utama yang mendasari penciptaan organisasi.

2. Departementalisasi

Alasan-alasan untuk mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan tergantung pada kebutuhan untuk mengkoordinasikan pekerjaan-pekerjaan tersebut. Pekerjaan-pekerjaan

spesialisasi dipisahkan satu sama lain, saling berhubungan dengan keseluruhan tugas, dan pencapaian keseluruhan pekerjaan membutuhkan pencapaian setiap pekerjaan. Tet api pekerjaan-pekerjaan tersebut harus dilakukan dengan cara dan urutan tertentu, sesuai dengan yang dikehendaki pihak manajemen ketika pekerjaan tersebut disusun.

3. pendelegasian wewenang

Pendelegasian wewenang adalah proses pembagian kewenangan dari atas ke bawah didalam suatu organisasi.

Para manajer akan memutuskan seberapa besar kewenangan yang

seharusnya didelegasikan kepada setiap jabatan dan pemegang jabatan. Pendelegasian wewenang mengacu secara khusus pada kewenangan mengambil keputusan.

4. Rentang kembali

Rentang kendali adalah jumlah bawahan yang melapor kepada atasan. Rentang ini merupakan satu faktor yang mempengaruhi bentuk dan tinggi suatu struktur organisasi. Pertimbangan yang penting dalam menentukan rentang kendali seorang manajer bukanlah jumlah hubungan yang mungkin terjadi, melainkan frekuensi

dan intensitas hubungan yang sebenarnya.

(10)

E. Perseroan Terbuka

Perseroan Terbuka adalah bentuk perusahaan di mana sahamnya diperdagangkan di bursa saham terbuka. Saham dapat dibeli dan dijual oleh masyarakat umum. Perseroan terbuka memiliki kewajiban terbatas dan memiliki struktur manajemen yang profesional. Namun, proses pendirian dan regulasi yang ketat menjadi ciri khas dari bentuk hukum ini.

Kelebihan:

a. Akses ke Modal yang Lebih Besar: Saham dapat diperdagangkan di bursa saham, memberikan akses ke sumber modal yang lebih besar.

b. Peningkatan Visibilitas: Status publik dapat meningkatkan citra dan visibilitas perusahaan di mata publik.

c. Liquidity Saham: Saham dapat dibeli dan dijual dengan relatif mudah di pasar saham terbuka.

Kelemahan:

a. Regulasi yang Ketat: Perseroan terbuka tunduk pada regulasi yang lebih ketat dan pemantauan yang intensif.

b. Transparansi yang Tinggi: Perusahaan harus mengungkapkan informasi secara terbuka kepada publik, termasuk laporan keuangan dan operasional.

c. Kontrol yang Tersebar: Pemilik asli mungkin kehilangan sebagian besar kendali atas perusahaan karena kepemilikan saham tersebar di kalangan publik.

F. Kooperasi

Kooperasi adalah bentuk organisasi bisnis yang dimiliki dan dijalankan oleh anggota yang memiliki tujuan bersama, seperti berbagi keuntungan atau sumber daya. Anggota berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan keuntungan dibagikan sesuai dengan kontribusi masing-masing. Kooperasi dapat berfokus pada berbagai sektor, termasuk pertanian, konsumen, dan kredit.

(11)

Kelebihan:

a. Partisipasi Anggota: Anggota berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan keuntungan dibagikan sesuai dengan kontribusi masing-masing.

b. Tujuan Bersama: Kooperasi fokus pada tujuan bersama dan kepentingan anggota, bukan hanya keuntungan finansial.

c. Penguatan Ekonomi: Kooperasi dapat memperkuat ekonomi lokal dan memberdayakan anggota dalam berbagai sektor.

Kelemahan:

a. Keterbatasan Sumber Daya Awal: Kooperasi mungkin memerlukan modal awal dari anggota untuk memulai operasional.

b. Pengambilan Keputusan yang Lambat: Keputusan mungkin memerlukan waktu lebih lama karena melibatkan partisipasi anggota.

c. Ketergantungan pada Kolaborasi: Keberhasilan kooperasi tergantung pada kolaborasi dan partisipasi aktif anggota, yang bisa menjadi tantangan dalam jangka panjang.

(12)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam dunia bisnis, pemilihan bentuk hukum organisasi merupakan langkah penting yang akan memengaruhi aspek legal, operasional, dan finansial suatu entitas. Setiap bentuk hukum memiliki karakteristik yang berbeda, sesuai dengan tujuan, skala, dan kebutuhan bisnis. Dari perseorangan hingga perseroan terbuka, masing-masing bentuk memiliki kelebihan dan kelemahan yang perlu dipertimbangkan secara matang sebelum membuat keputusan.

Perseorangan memberikan kemudahan dalam pengelolaan namun juga menempatkan risiko finansial pada pemilik. Firma dapat menggabungkan sumber daya dan keterampilan berbagai pihak, namun perlu dipertimbangkan ketentuan tanggung jawab masing-masing mitra. Perseroan terbatas menawarkan perlindungan hukum terhadap hutang bisnis namun memerlukan keterlibatan formal dan regulasi yang lebih kompleks. Perseroan terbuka memberikan akses ke pasar modal, tetapi juga memerlukan komitmen terhadap transparansi dan akuntabilitas yang tinggi. Sementara itu, kooperasi mungkin menjadi pilihan untuk entitas yang fokus pada tujuan bersama dan partisipasi anggota.

B. Saran

1. Analisis Mendalam Sebelum Memilih Bentuk Hukum: Sebelum memilih bentuk hukum organisasi bisnis, lakukan analisis mendalam terkait tujuan bisnis, struktur kepemilikan, skala operasional, dan risiko yang dapat ditanggung. Ini akan membantu Anda memilih bentuk yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

2. Konsultasi dengan Profesional Hukum dan Keuangan: Konsultasikan dengan ahli hukum dan keuangan yang berpengalaman dalam bidang ini. Mereka dapat memberikan panduan yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi dan hukum yang berlaku di wilayah Anda.

3. Pertimbangkan Aspek Jangka Panjang: Pemilihan bentuk hukum organisasi bisnis bukanlah keputusan sebentar. Pertimbangkan dampak jangka panjang terhadap pertumbuhan, pengembangan, dan exit strategy bisnis Anda.

4. Pantau Perubahan Regulasi: Hukum organisasi bisnis dapat berubah seiring waktu. Pastikan Anda selalu mengikuti perubahan regulasi yang mungkin mempengaruhi bentuk hukum yang Anda pilih.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Cheeseman, H. R. (2018). Business Law: Legal Environment, Online Commerce, Business Ethics, and International Issues. Pearson.

Clarkson, K. W., Miller, R. L., Jentz, G. A., & Cross, F. B. (2017). Business Law: Text and Cases. Cengage Learning.

Mallor, J. P., Barnes, A. J., Bowers, T., & Langvardt, A. W. (2019). Business Law: The Ethical, Global, and E-Commerce Environment. McGraw-Hill Education.

Jennings, M. M. (2017). Business: Its Legal, Ethical, and Global Environment.

Cengage Learning.

Barnes, A. J., Dworkin, T. M., & Richards, H. R. (2017). Law for Business.

McGraw-Hill Education.

Bagus, L. (2015). Panduan Lengkap Hukum Bisnis di Indonesia. Gramedia Pustaka Utama.

Suryohadiprojo, W., & Saparudin, Sapto. (2012). Pengantar Hukum Bisnis:

Cetak Biru Mengenai Hukum Kegiatan Bisnis di Indonesia. PT Gramedia Pustaka Utama.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

Hendrawan, D. (2018). Kelebihan dan Kelemahan Pendirian Perseroan Terbatas di Indonesia. Jurnal Hukum Res Publica, 1(1), 37-48.

Rizky, A. (2019). Analisis Kelebihan dan Kelemahan Perseroan Tertutup sebagai Bentuk Hukum Badan Usaha di Indonesia. Jurnal Hukum Justicia, 7(2), 189-201.

Referensi

Dokumen terkait

memungkinkan semua untuk bekerja untuk mencapai tujuan organisasi mencapai bisnis tujuan mendukung struktur psikologis aspek OD proses Model desain sistem 3.. Recrui tment