• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah struktur & desain organisasi[1]

N/A
N/A
Yukla Hanifa

Academic year: 2025

Membagikan "makalah struktur & desain organisasi[1]"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah :

Perilaku Organisasi Bisnis

Disusun Oleh:

1. Natasya Widistana P.E (402230056) 2. Yukla Hanifa (402230095)

Dosen Pengampu:

Mun Yah Zhiroh, S.E, M.B.A.

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

TAHUN 2024

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat, taufik, serta petunjuk- Nya dapat menyelesaikan makalah manajemen strees dari mata kuliah

“Perilaku Organisasi Bisnis " tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu Mun Yah Zhiroh, S.E, M.B.A. sebagai dosen pengampu mata kuliah Peerilaku Organisasi Bisnis yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Ponorogo, 14 November 2024

Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...

1.2 Tujuan ...

1.3 Manfaat...

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Teori...

A. Sifat Struktur Organisasi ...

B. Tanggung Jawab Dan Otoritas...

C. Desain Organisasi...

D. Desain Organisasi Kontemporer...

2.2 Jawaban Studi Kasus...

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...

B. Saran...

DAFTAR PUSTAKA...

Lampiran Studi Kasus...

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Struktur dan desain organisasi merupakan konsep fundamental dalam manajemen yang memiliki peran penting dalam keberhasilan suatu organisasi. Struktur organisasi merujuk pada kerangka kerja formal yang mengatur bagaimana tugas-tugas dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan di dalam organisasi. Desain organisasi, di sisi lain, mengacu pada proses penciptaan struktur organisasi yang paling efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam era globalisasi dan persaingan yang semakin ketat, organisasi dihadapkan pada berbagai tantangan baru. Mereka harus mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang cepat, mengelola kompleksitas operasi, dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas.

Struktur dan desain organisasi yang tepat dapat menjadi kunci untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Pentingnya struktur dan desain organisasi telah diakui oleh para ahli manajemen selama bertahun-tahun. Banyak teori dan model telah dikembangkan untuk membantu organisasi dalam memilih struktur dan desain yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Teori-teori ini mencakup berbagai aspek, seperti: Tipe struktur organisasi: Struktur fungsional, struktur divisional, struktur matriks, dan struktur jaringan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi desain organisasi: Ukuran organisasi, strategi organisasi, teknologi, lingkungan, dan budaya organisasi. Prinsip-prinsip desain organisasi: Spesialisasi, koordinasi, sentralisasi, dan desentralisasi.

1.2. Tujuan Penulisan

1.2.1 Untuk mengetahui definisi sifat struktur organisasi.

1.2.2 Untuk mengetahui apa itu tanggung jawab dan otoritas.

1.2.3 Untuk mengetahui apa definisi dari desain organisasi.

1.2.4 Untuk mengetahui apa itu desain organisasi kontemporer.

(5)

1.3. Manfaat

1.3.1 Memenuhi tugas mata kuliah dari dosen pengampu tapi juga dapat mengetahui konsep yang dijelaskan dalam makalah ini.

1.3.2 Dan tidak hanya Mengetahui akan tetapi juga dapat benar-benar memahami apa yang telah dijelaskan dalam makalah ini.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Teori

2.1.1 Pengertian Sifat Struktur Organisasi

Sifat struktur organisasi adalah karakteristik atau ciri-ciri yang menentukan bagaimana organisasi tersebut diatur dan beroperasi. Sifat ini memengaruhi bagaimana tugas dibagi, bagaimana komunikasi dan koordinasi terjadi, dan bagaimana keputusan dibuat. Berikut adalah beberapa sifat struktur organisasi yang penting: Sentralisasi vs Desentralisasi: Sentralisasi berarti bahwa pengambilan keputusan terpusat pada tingkat manajemen puncak. Organisasi dengan struktur terpusat cenderung memiliki hierarki yang jelas dan kontrol yang ketat. Desentralisasi berarti bahwa pengambilan keputusan didistribusikan ke berbagai tingkat dalam organisasi. Organisasi dengan struktur desentralisasi cenderung lebih fleksibel dan responsif terhadap perubahan.

Formalisasi vs Informal: Formalisasi mengacu pada tingkat aturan, prosedur, dan kebijakan tertulis yang ada dalam organisasi. Organisasi dengan struktur formal cenderung memiliki aturan dan prosedur yang jelas, yang dapat membantu memastikan konsistensi dan efisiensi. Spesialisasi vs Generalisasi: Spesialisasi berarti bahwa karyawan fokus pada tugas-tugas tertentu. Organisasi dengan struktur spesialisasi cenderung memiliki karyawan yang ahli dalam bidang mereka. Mekanis vs Organik: Struktur mekanis cenderung bersifat hierarkis, terpusat, dan formal. Struktur ini cocok untuk organisasi yang beroperasi dalam lingkungan yang stabil dan terprediksi. Fungsional vs Divisional: Struktur fungsional mengelompokkan karyawan berdasarkan fungsi atau spesialisasi mereka, seperti pemasaran, keuangan, atau produksi. Struktur divisional mengelompokkan karyawan berdasarkan produk, layanan, atau wilayah geografis.1

2.1.2 Tanggung Jawab Dan Otoritas

Tanggung jawab dan otoritas merupakan dua konsep yang saling terkait erat dalam struktur dan desain organisasi. Keduanya memainkan peran penting dalam menentukan

1 R.W Griffin, Manajemen, alih bahasa Gina Gania, (Jakarta: Erlangga, 2004). 34

(7)

bagaimana tugas dibagi, bagaimana keputusan diambil, dan bagaimana kinerja diukur dalam organisasi. Tanggung jawab merujuk pada kewajiban yang dibebankan kepada seseorang atau kelompok untuk melaksanakan tugas tertentu dan mencapai hasil yang diharapkan. Ini adalah kewajiban untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dan bertanggung jawab atas hasilnya. Tanggung jawab bisa didelegasikan kepada individu atau tim, tergantung pada kompleksitas tugas dan struktur organisasi.

Otoritas, di sisi lain, adalah hak untuk mengambil keputusan, memberikan instruksi, dan menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Otoritas merupakan kekuatan yang diberikan kepada seseorang atau kelompok untuk bertindak atas nama organisasi. Tanggung jawab dan otoritas harus selaras. Artinya, seseorang harus diberikan otoritas yang cukup untuk memenuhi tanggung jawab yang dibebankan padanya. Jika seseorang diberikan tanggung jawab tanpa otoritas yang cukup, mereka akan kesulitan untuk menyelesaikan tugasnya secara efektif. Sebaliknya, jika seseorang diberikan otoritas tanpa tanggung jawab yang jelas, mereka mungkin akan menggunakan otoritas mereka untuk tujuan pribadi, bukan untuk kepentingan organisasi.

Beberapa prinsip utama yang terkait dengan tanggung jawab dan otoritas dalam struktur organisasi:

1. Kesesuaian: Tanggung jawab dan otoritas harus selaras, sehingga individu memiliki kekuatan yang cukup untuk mencapai tugas yang dibebankan.

2. Kesatuan Perintah: Setiap individu harus menerima instruksi dan bertanggung jawab hanya kepada satu atasan langsung untuk menghindari kebingungan dan konflik.

3. Delegasi: Tanggung jawab dan otoritas dapat didelegasikan kepada individu atau tim untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi.

4. Akuntabilitas: Individu atau tim yang diberi tanggung jawab dan otoritas harus bertanggung jawab atas hasil yang dicapai.

Contoh Penerapan: Manajer Proyek: Manajer proyek diberi tanggung jawab untuk menyelesaikan proyek sesuai jadwal dan anggaran. Mereka juga diberi otoritas untuk mengelola tim proyek, mengalokasikan sumber daya, dan membuat keputusan terkait proyek. Departemen Pemasaran: Departemen pemasaran diberi tanggung jawab untuk

(8)

meningkatkan kesadaran merek dan penjualan. Mereka juga diberi otoritas untuk mengembangkan kampanye pemasaran, mengelola anggaran pemasaran, dan bekerja sama dengan agen pemasaran.2

2.1.3 Desain Organisasi

Pada dasarnya desain organisasi menunjukkan kerangka pola tugas, wewenang dan tanggung jawabnya, hubungan dan tata kerja yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.

Desain organisasi adalah keseluruhan rangkaian elemen struktural dan hubungan di antara elemen-elemen tersebut yang digunakan untuk mengelola organisasi secara total (Griffin, 2004: 352), sedangkan Mueller (2014), mengutip Robbins (1990), bahwa desain organisasi berkenaan dengan konstruksi dan perubahan suatu struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Desain organisasi berdampak bagi kemampuan organisasi dalam menghadapi kontinjensi, mencapai keunggulan kompetitif, meningkatkan efisiensi, dan sebagainya. Robbin dan Judge (2013), mengatakan terdapat tiga desain organisasi yang lebih umum yaitu: struktur sederhana, birokrasi, dan struktur matriks.

1. Struktur Sederhana.

Struktur sederhana memiliki tingkat departementalisasi rendah, cakupan rentang kendali yang luas, wewenang terpusat pada satu orang, dan sedikit formalisasi.

Merupakan organisasi datar (flat) yang biasanya hanya memiliki dua atau tiga tingkat vertikal, tubuh karyawan yang longgar, dan satu individu yang wewenang pengambilan keputusannya terpusat. Struktur sederhana paling banyak diadopsi dalam usaha kecil di mana manajer dan pemiliknya adalah satu dan sama. Kekuatan struktur sederhana terletak pada kesederhanaannya. Cepat, fleksibel, tidak mahal untuk dikelola, dan akuntabilitas jelas. Salah satu kelemahan utama adalah menjadi semakin tidak memadai saat sebuah organisasi berkembang karena rendahnya formalisasi dan sentralisasi yang tinggi cenderung menimbulkan kelebihan beban informasi di posisi puncak. Seiring bertambahnya ukuran, pengambilan keputusan biasanya menjadi lebih lambat dan akhirnya bisa terhenti saat eksekutif tunggal mencoba terus membuat semua keputusannya. Jika struktur tidak berubah dan dibuat

2 J.R. Mueller, (2014), Alternative Organizational Design and Its Impact on the Future of Work, Journal of Strategic Innovation and Sustainability, Vol. 9(1/2), 48-58

(9)

lebih rumit, perusahaan dapat kehilangan momentum dan akhirnya gagal.

Kelemahan struktur sederhana lainnya adalah begitu berisiko-semuanya tergantung pada satu orang.

2. Birokrasi.

Standardisasi adalah konsep kunci yang mendasari semua birokrasi. Birokrasi ditandai dengan tugas operasi yang sangat rutin yang dicapai melalui spesialisasi, peraturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas yang dikelompokkan ke dalam departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando. Birokrasi memiliki kelebihan. Kekuatan utamanya adalah kemampuannya untuk melakukan aktivitas standar dengan cara yang sangat efisien. Operasi standar dan formalisasi yang tinggi memungkinkan pengambilan keputusan menjadi terpusat. Terdapat sedikit kebutuhan untuk pengambilan keputusan yang inovatif dan berpengalaman di bawah tingkat eksekutif senior. Kelemahan utama birokrasi lainnya adalah kekhawatiran obsesif dengan mengikuti peraturan. Bila kasus tidak sesuai dengan peraturan, tidak ada ruang untuk modifikasi. Birokrasi efisien hanya selama karyawan menghadapi masalah yang dihadapi dengan peraturan keputusan terprogram.

3. Struktur matriks

Struktur matriks menggabungkan dua bentuk departementalisasi: fungsional dan produk. Kekuatan departementalisasi fungsional menempatkan spesialis bersama- sama, yang meminimalkan jumlah yang diperlukan sambil membiarkan pengumpulan dan pembagian sumber daya khusus di seluruh produk. Kelemahan utamanya adalah sulitnya mengkoordinasikan tugas spesialis fungsional yang beragam tepat waktu dan sesuai anggaran. Departementalisasi produk memiliki keuntungan dan kelemahan. Memfasilitasi koordinasi antar spesialisasi untuk mencapai penyelesaian tepat waktu dan memenuhi target anggaran. Memberikan tanggung jawab yang jelas terhadap semua aktivitas yang berkaitan dengan suatu produk, namun dengan duplikasi aktivitas dan biaya. Matriks mencoba untuk mendapatkan kekuatan masing-masing sambil menghindari kelemahannya.

Karakteristik struktural yang paling jelas dari matriks adalah mematahkan konsep kesatuan-perintah. Karyawan dalam matriks memiliki dua bos: manajer departemen

(10)

fungsional dan manajer produk. Kekuatan matriks adalah kemampuannya untuk memfasilitasi koordinasi ketika organisasi memiliki sejumlah aktivitas yang kompleks dan saling ketergantungan. Kontak langsung dan sering antara spesialisasi yang berbeda dalam matriks dapat menuyebabkan informasi meresap kedalam organisasi dan lebih cepat menjangkau orang-orang yang membutuhkannya.

Kelemahan utama dari matriks terletak pada kebingungan yang diciptakannya, kecenderungan untuk mendorong perebutan kekuasaan, dan tekanan yang ditimbulkannya pada individu.

Desain organisasi harus bersifat fleksibel dan mampu beradaptasi dengan keadaan lingkungan yang berubah disertai dengan struktur yang baru. Ketika faktor internal maupun eksternal berubah, organisasi berkembang maka akan ada kesenjangan sumber daya, infrastruktur, peraturan pemeritah dan organisasi, dan sebagainya. Untuk menutupi kesenjangan terhadap berbagai perubahan tersebut maka dilakukan redesain organisasi Redesain organisasi adalah suatu proses untuk mendesain ulang organisasi yang menyesuaikan dan menyelaraskan organisasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi dalam organisasi. Akan tetapi, perubahan disatu bagian organisasi saat mendesain ulang organisasi akan berdampak pada bagian lain.

2.1.4 Desain Organisasi Kontemporer

Desain organisasi kontemporer merepresentasikan pergeseran paradigma dari model tradisional yang kaku menuju struktur yang lebih fleksibel, adaptif, dan responsif terhadap perubahan lingkungan bisnis yang dinamis. Berbeda dengan desain organisasi tradisional yang menekankan hierarki dan spesialisasi yang ketat, pendekatan

kontemporer mengutamakan kolaborasi, pemberdayaan karyawan, dan inovasi.

Pembahasan berikut akan mengkaji beberapa model desain organisasi kontemporer, keunggulan dan kelemahannya, serta faktor-faktor yang memengaruhi pilihan desain yang tepat. Jenis-jenis Desain Organisasi Kontemporer, Beberapa model desain organisasi kontemporer yang umum diadopsi meliputi:

1. Struktur Tim (Team Structure): Organisasi ini sepenuhnya terdiri dari tim-tim kerja yang bertanggung jawab atas tugas-tugas organisasi. Setiap tim memiliki

(11)

otonomi yang tinggi dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan kerja.

Memiliki Keunggulan Meningkatkan keterlibatan dan pemberdayaan karyawan, mengurangi hambatan antar departemen, dan mendorong kolaborasi. Dan memiliki Kelemahan kurangnya rantai komando yang jelas, potensi konflik antar tim, dan tekanan kinerja yang tinggi pada masing-masing tim.

2. Struktur Matriks dan Struktur Proyek (Matrix and Project Structures) Model ini menggabungkan spesialisasi fungsional dengan struktur proyek.

Spesialis ditugaskan ke berbagai proyek yang dipimpin oleh project manager.

Karyawan memiliki dua atasan: manajer fungsional dan project manager. Memiliki keunggulan fleksibilitas tinggi dalam mengalokasikan sumber daya,

memungkinkan pemanfaatan keahlian spesialis secara optimal, dan cocok untuk proyek-proyek kompleks, dan juga kelemahannya terdapat Potensi konflik peran dan tanggung jawab, kompleksitas koordinasi, dan kebutuhan akan komunikasi yang efektif.

3. Organisasi Tanpa Batas (Boundaryless Organization)

Model ini menekankan fleksibilitas dan kolaborasi tanpa batasan hierarki atau departemen yang kaku. Struktur ini seringkali mengandalkan jaringan kerja dan kemitraan eksternal. Memiliki Keunggulan yaitu Meningkatkan inovasi dan responsivitas terhadap perubahan, memperluas akses ke sumber daya dan keahlian, dan memelihara hubungan yang kuat dengan pelanggan dan pemasok. Adapun Kelemahannya Kompleksitas koordinasi dan kontrol, potensi hilangnya kendali manajemen, dan tantangan dalam menjaga budaya organisasi yang konsisten.

4. Organisasi yang Belajar (Learning Organization)

Model ini menekankan pada pengembangan pengetahuan dan kemampuan

karyawan secara terus-menerus. Organisasi ini mendorong pembelajaran bersama, berbagi pengetahuan, dan adaptasi terhadap perubahan. Keunggulannya yaitu Meningkatkan inovasi dan daya saing, meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap perubahan lingkungan, dan menciptakan budaya kerja yang positif.

Sedangkan Kelemahannya Membutuhkan investasi yang signifikan dalam pelatihan dan pengembangan karyawan, dan membutuhkan kepemimpinan yang kuat untuk mendorong budaya pembelajaran.

(12)

Terdapat Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Desain Organisasi Kontemporer Pilihan desain organisasi kontemporer yang tepat bergantung pada sejumlah faktor, termasuk:

1. Ukuran dan kompleksitas organisasi: Organisasi kecil mungkin lebih cocok dengan struktur yang sederhana, sementara organisasi besar dan kompleks mungkin membutuhkan struktur yang lebih kompleks.

2. Lingkungan bisnis: Lingkungan yang dinamis dan kompetitif membutuhkan struktur yang fleksibel dan adaptif, sedangkan lingkungan yang stabil mungkin lebih cocok dengan struktur yang lebih terstruktur.

3. Strategi organisasi: Strategi organisasi akan memengaruhi struktur organisasi yang dibutuhkan. Misalnya, organisasi yang berfokus pada inovasi mungkin membutuhkan struktur yang lebih desentralisasi dan fleksibel.

4. Teknologi: Teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara organisasi beroperasi dan berinteraksi. Struktur organisasi harus mampu mengintegrasikan teknologi dengan efektif.

5. Budaya organisasi: Budaya organisasi yang mendukung kolaborasi, inovasi, dan pembelajaran akan lebih cocok dengan struktur organisasi kontemporer.

Desain organisasi kontemporer menawarkan pendekatan yang lebih fleksibel dan adaptif dibandingkan dengan model tradisional. Pemilihan model yang tepat bergantung pada berbagai faktor internal dan eksternal. Keberhasilan implementasi desain organisasi kontemporer bergantung pada kepemimpinan yang kuat, komunikasi yang efektif, dan komitmen dari seluruh anggota organisasi untuk beradaptasi dan berkolaborasi. Penting untuk diingat bahwa tidak ada satu pun model yang "terbaik" untuk semua organisasi.

Organisasi harus memilih model yang paling sesuai dengan kebutuhan dan konteks spesifiknya. Evaluasi dan penyesuaian secara berkala juga sangat penting untuk memastikan bahwa struktur organisasi tetap relevan dan efektif dalam mencapai tujuan organisasi3

3 Wild, JJ., Wild, K.L., dan Han, J.C.Y, International Business: The Challenges of Globalization, (Pearson Prentice Hall, New Jersey, 2008), 235-236

(13)

2.2 Jawaban Studi Kasus

2.2.1 Struktur Organisasi UUS Bank Sinarmas Setelah Spin-off

Jika UUS Bank Sinarmas melakukan spin-off, ia akan menjadi entitas hukum terpisah dan membentuk struktur organisasi sendiri. Struktur ini akan mencerminkan kebutuhan operasionalnya sebagai bank umum syariah independen.

Ini akan meliputi departemen-departemen seperti manajemen risiko, kepatuhan, operasional, teknologi informasi, dan pemasaran, yang disesuaikan dengan skala dan kompleksitas operasinya. Struktur organisasi akan dirancang untuk efisiensi dan kepatuhan terhadap regulasi perbankan syariah.

2.2.2 Struktur Organisasi Setelah Akuisisi UUS BTN oleh BSI

Akuisisi UUS BTN oleh BSI akan menghasilkan integrasi UUS BTN ke dalam struktur organisasi BSI. Proses integrasi ini akan melibatkan penggabungan aset, liabilitas, dan sumber daya manusia. Struktur organisasi yang baru akan mencerminkan skala yang lebih besar dan mungkin melibatkan penggabungan atau penyesuaian departemen yang serupa. BSI mungkin akan mengintegrasikan operasi UUS BTN ke dalam divisi atau unit bisnis yang sudah ada, atau membentuk unit bisnis baru untuk mengakomodasi aset dan operasional yang diakuisisi. Proses ini akan memerlukan perencanaan yang cermat untuk memastikan transisi yang lancar dan efisien, serta meminimalkan gangguan pada layanan pelanggan.

Integrasi juga akan memerlukan penyesuaian budaya perusahaan untuk memastikan keselarasan antara kedua entitas.

(14)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam makalah ini, telah dibahas berbagai aspek terkait struktur dan desain organisasi, yang merupakan elemen kunci dalam manajemen yang memengaruhi efektivitas dan efisiensi operasional. Struktur organisasi menentukan bagaimana tugas- tugas dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan, sedangkan desain organisasi mencakup proses dan prinsip yang digunakan untuk menciptakan struktur yang sesuai dengan tujuan dan konteks organisasi. Secara keseluruhan, pemahaman yang mendalam tentang struktur dan desain organisasi memungkinkan manajer untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kolaborasi, inovasi, dan pencapaian tujuan organisasi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip desain yang sesuai, organisasi dapat meningkatkan kinerja, adaptabilitas, dan daya saing dalam menghadapi tantangan yang terus berkembang.

3.2 Saran

Terima kasih atas perhatian untuk membaca makalah kami. Maaf atas kesalahan yang ada dalam makalah kami. Kami menyadari masih banyak kekurangan yang ada dalam makalah kami. Untuk itu kami memohon kritik dan saran agar dapat diperbaiki. Kepada dosen mata kuliah ini, kiranya dapat memberikan sebuah model pembelajaran yang lebih baik dari sebelumnya.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Tugas Akhir dengan judul “ Usulan Pengembangan Desain Struktur Organisasi Berdasarkan Analisis Dimensi Struktural Sistem Kerja dan Sistem Sosioteknik PT Multipanel

Hipotesis pertama yang menyatakan bahwa variabel perubahan struktur organisasi, desain kerja dan budaya organisasi mempunyai pengaruh yang berarti terhadap produktivitas karyawan

Struktur organisasi adalah penting mengingat pembentukan struktur organisasi akan membantu melaksanakan pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas antara

Seorang manager harus menguasai jenis desain organisasi; Seorang manager harus menguasai desain organisasi kontemporer dengan bagian-bagiannya; Dalam struktur

Tujuan dan Manfaat Tujuan akhir ultimate goal dari penyelenggaraan sub unsur pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan, yang merupakan salah satu sub unsur dari

Kelebihan dari struktur multidivisional yang diterapkan pada pemerintah kota batu adalah walikota dapat lebih berkonsentrasi pada aspek-aspek strategis; masalah-masalah operasional

Struktur organisasi dan penggolongan bank syariah PT Bank Syariah Indonesia Persero Tbk BSI Struktur organisasi bank syariah di Indonesia dalam contoh di atas mencakup beberapa entitas

Struktur organisasi membantu perusahaan untuk menempatkan individu- individu yang berpotensi dan memiliki kompeten sesuai dengan bidang serta keahliannya Setiap individu dalam sebuah