• Tidak ada hasil yang ditemukan

kuliah STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "kuliah STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

NAMA : RIZKY MAULANA SITORUS PRODI: SISTEM INFORMASI

JUDUL: STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tidak ada topik lain dalam manajemen yang mengalami perubahan sedemikian hebat selama beberapa tahun terakhir seperti topik pengorganisasian dan struktur organisasi. Pendekatan-pendekatan tradisional terhadap pengorganisasian pekerjaan terus dipertanyakan dan dinilai kembali sewaktu para manajer mencari desain-desain struktural yang paling mendukung dan mempermudah para karyawan melakukan pekerjaan organisasi desain struktural yang dapat mencapai efisiensi tetapi yang juga memiliki fleksibilitas yang dibutuhkan untuk meraih kesuksesan dilingkungan yang dinamis sekarang ini.

(2)

A. Rumusan judul

1. Prinsip mendesain struktur organisasi 2. Pendekatan dalam mendesain organisasi 3. Struktur organisasi

4. Jenis organisasi

5. Penelitian yang relevan

BAB II

KAJIAN TEORITIK

1. PPRINSIP MENDESAIN STRUKTUR ORGANISASI

Hardjito (1995) berpendapat bahwa secara efektif, bahwa pemimpin hanya memiliki 5-10 orang bawahan. Sementara Handoko (1984) menyatakan 3-8 orang bawahan.

Menurut Robbins (2003), Gitlow (2001), dan Cortada (2001), ada enam prinsip penting yang harus diperhatikan dalam mendesain struktur organisasi :

1. Spesialis pekerjaan 2. Departemenisasi 3. Rantai komando 4. Rentang pengawasan

5. Sentralisasi dan desentralisasi 6. Formalisasi

3.STRUKTUR ORGANISASI

(3)

Struktur Organisasi adalah : “Sebagai bentuk cara di mana tugas dan tanggangjawab dialokasikan kepada individu, di mana individu tersebut dikelompokkan ke dalam kantor, departemen, dan divisi. Struktur Organisasi hendaknya selalu menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan publik dan lingkungan. Hal tersebut bertujuan untuk terciptanya kinerja organisasi yang efektif dan proses kerja yang cepat”. Dari dua pendapat pakar di atas dapat diketahui betapa pentingnya Struktur Organisasi untuk dapat memeperjelas dan memahami tugas dan fungsi

masing-masing personal ataupun pegawai dalam organisasi .

Menurut Steers (1977:70), bahwa : “Struktur menyatakan cara organisasi mengatur sumber daya manusia bagi kegiatan-kegiatan ke arah tujuan. Struktur merupakan cara yang selaras dalam menempatkan manusia sebagai bagian organisasi pada suatu hubungan yang relatif tetap, yang sangat menentukan pola-pola interaksi, koordinasi dan tingkah laku yang berorientasi pada tugas”.

4. JENIS ORGANISASI

Menurut loius A.Allen

The informal organization refers largery to what people because they are human personalities and attitude, not in terms of procedures and regulation

Menurut Chester I. Barnard

Informal organization the aggregate of personal contacs and anteraction and the associated grouping people.

Peter F. Drucker mengemukaka : analisis tripatire drucker” mengenai struktur organisasi, apakan struktur itu dapat membantu mewujudkan prestasi perusahaan, karena itu ia menganggap suatu organsasi adalah efektif untuk lingkungan tertentu sebagai hasil proses logika dengan analisis sccermat yang di perlukan untuk mencapai tujuan

BAB III

(4)

1. PRINSIP MENDESAIN STRUKTUR ORGANISASI

1. Perumusan tujuan

Organisasi harus memiliki tujuan yang jelas. Kejelasan tujuan yang terakhir dari visi dan misi yang gamblang serta berbeda dalam kendali nilai utama organisasi akan menjadi pedoman yang mantap bagi anggota, terutama dalam menentukan langkah-langkah rasional yang harus di tempuh

2. Kesatuan arah

Dalam setiap struktur organisasi pasti terdapat pimpinan (atasan) dan anggota (bawahan). Setiap bawahan hanya akan memiliki satu atasan. Bawahan hanyua menerima perintah dari atasan dan bertanggung jawab kepada atasannya. Kesatuan arah yang berpangkal dari kesatuan visi organisasi akan membaawa seluruh SDM organisasi kepada kesatuan langkah guna mewujudkan tujuan organisasi.

3. Pembagian kerja

Langkah –langkah konkret yang telah di tetapkan guna mencapai tujuan organisasi selanjutnya perlu di bagi dalam beberapa kelompok aktivitas sehingga setiap bagian atau unit kerja mengetahui secara jelas wewenang dan tanggung jawab yang di embannya. Agar berjalan dengan baik, pembagian kerja harus memenuhi syarat “ the right man on the right place.” Penetapan sumberdaya manusia yang sesuai dengan bidang dan keahlian masing masing akan mendorong tercapainya efesiensi kerja.

4. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab

Pendelegasian dan wewenang adalah prinsip brikutnya yang harus di lakukan setelah pembagian kerja. Hal ini di maksudkan agar setiap bagian dapat menjalankan semua kewewenangan dan tanggung jawabnya. Tentu saja, pelaksanaan pendelegasian ini perlu memerhatikan aspek keseimbangan antara kwewenangan dan tanggung jawab pekerjaan agar tercipta mekanisme kerja yang sehat. Pada gilirannya, pendelegasian wewenang yang baik juga akan memotivasi bawahan untuk lebih percaya diri, bekerja lebih baik, kreatif, dan bertanggung jawab.

(5)

Pelaksanaan wewenang setiap bagian tentu akan berkaitan dan memengaruhi bagian yang lain. Oleh karena itu diperlukan koordinasi antar bagian. Prinsip ini menjadi penting sebab dalam praktiknya, kerap ditemukan kasus yang lebih mementingkan kebahagiannya sendiri.

6. Tingkat kepengawasan

Guna memudahkan pengawasan, penyusunan struktur organisasi harus di lakukan dengan memerhatikan tingkatan-tingkatan pengawasan secara struktural.

7. Rentang manajemen

Efektivitas dan efesiensi pengendalian bawahan di pengaruhi oleh rentang manajemen rentang kendali, yaitu beberapa bawahan yang langsung dapat di awasi secara langsung yang efektiv dan efisien yang jumlahnya bergantung pada kondisi yang di hadapi. Didampuntuk ming itu, terdapat juga rantai komando yang pada level hierarki yang mencakup pembuatan keputusan. Ada sejumlah pendapat yang berkaitan dengan span of control atau kemampuan pemimpin untuk mengawasi bawahannya secara efektif. Hardjito (1995) berpendapat bahwa secara efektif, bahwa pemimpin hanya memiliki 5-10 orang bawahan. Sementara Handoko (1984) menyatakan 3-8 orang bawahan.

Menurut Robbins (2003), Gitlow (2001), dan Cortada (2001), ada enam prinsip penting yang harus diperhatikan dalam mendesain struktur organisasi : 1. Spesialisasi Pekerjaan

Hal ini didefinisikan sebagai derajat di mana tuga dalam organisasi dibagi menjadi beberapa pekerjaan. Spesialisasi menjadi terkenal setelah pada awal abad 20 Henry Ford berhasil mengimplementasikan spesialisasi dan menjadi best seller pada masanya. Pengulangan tugas yang serupa dalam jangka waktu yang lama akan meningkatkan tingkat produktivitas dan efisiensi sebuah pekerjaan.

2. Departemenisasi

(6)

kerja tertentu atau fungsi tertentu. Fungsi adalah sekelompok aktivitas sejenis berdasarkan kesamaan sifat atau pelaksanaannya.

3. Rantai Komando

Unsur ini menjelaskan kepada siapa hasil aktivitas (pekerjaan) akan dilaporkan. Hal ini juga dapat diperluas dengan pertanyaan “Kepada siapa saya harus bertanggung jawab dan kepada siapa saya harus berkonsultasi, jika terdapat masalah dalam pekerjaan?”. Ada dua unsur penting dalam menjelaskan konsep rantai komando, yaitu otoritas dan kesatuan. Otoritas merupakan hak yang melekat pada posisi manajerial seperti memberikan tugas dan mengharapkan tugas tersebut dapat dipatuhi dan dijalankan. Kesatuan perintah adalah tiap-tiap pejabat dalam organisasi hendaknya hanya dapat diperintah dan bertanggung jawab kepada seorang pejabat tertentu. 4. Rentang Pengawasan

Unsur ini mendeskripsikan berapa jumlah bawahan yang dapat dikelola secara efisien dan efektif oleh seorang manajer.

5. Sentralisasi dan Desentralisasi

Sentarlisasi sebagai derajat di mana pembuatan keputusan dipusatkan pada beberapa jabatan di perusahaan. Desentralisasi adalah pengalihan tanggung jawab dan wewenang dalam mengambil keputusan dari kantor pusat kepada orang yang berlokasi terdekat dengan situasi yang membutuhkan perhatian. Dengan menggunakan desentralisasi, tindakan dapat dilakukan lebih cepat dalam menyelesaikan masalah, lebih banyak orang yang terlibat di dalamnya, dan menjadikan karyawan lebih menjadi bagian dari organisasi

6. Formalisasi

Jika pekerjaan yang ada telah diformalisasi, akan diketahui pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan, kapan harus diselesaikan, dan bagaimana cara menyelesaikannya.

(7)

2. PENDEKATAN DALAM MENDESAIN ORGANISASI

Departementalisasi sebagai mana telah di terangkan di muka, merupakan penentuan bagian-bagian dalam organisasi yang akan bertanggung jawab dalam melakukan bermacam jenis pekerjaan yang telah dikategorikan berdasarkan faktor-faktor tertentu. Dalam mendesain organisasi, khususnya dalam departementalisasi sebagaimana di uraikan di muka, ada beberapa pendekatan yang bisa di gunaka oleh organisasi, yaitu pendekatan berdasarkan fungsional, berdasarkan produk, berdasarkan pelanggan, berdasarkan geografis, dan berdasarkan matriks.

Penentuan sub-sub dari organisasi atau departementalisasi yang pertama adalah berdasarkan funsi (functional departmentalization). Berdasarkan pendekatan ini, proses departmentalisasi delakukan berdasarkan fungsi-fungsi tertentu yang mesti dijalankan dalam sebuah organisasi. Dalam sebuah organisasi bisnis misalnya, ada pekerjaan-pekerjaan yang terkait dengan pelanggan atau pasar, sehingga dinamakan dengan fungsi pemasaran, dan lain sebagainya. Pada Gambar 8.6 ditunjukkan contoh sebuah desain organisasi melalui departmentalisasi yang dibentuk berdasarkan pendekatan fungsional.

Seperti yang ditunjukan oleh garis panah dalam Gambar 8.6 di bawah setiap bagian dalam struktur di organisasi di bentuk untuk menjalankan berbagai fungsi yang terakhir dengan kegiatan bisnis perusahaan. PT ABC. Bagian keuangan, produksi, pemasaran, dan SDM memiliki fungsi yang khas dalam setiap pekerjaan bisnisnya dan, setiap bagian tersebut secara lebih rinci ditrunkan menjadi sebagai produk dan penjualan (bagian pemasaran), produksi dan bagian pergudangan (bagian produksi), serta rekrutmen dan sleksi dan pelatihan dan pengembangan (bagian SDM).

(8)

Fungsional

departmentalitation

Gambar 8.6 Contoh Departementalisasi Berdasarkan Fungsi

Pendekatan kedua dalam departmentalisasi adalah berdasarkan produk atau product departmentalization. Berdasarkan pendekatan ini, penentuan bagian-bagian dalam organisasi di tentukan berdasarkan jenis produk yang di buat oleh organisasi.

Pada pelaksanaannya departmentalisasi berdasarkan produk ini tidak slalu harus ada di bagian bawah tertentu dalam struktur organisasi tertentu, akan tetapi jugadapat dibuat tersendiri dalam suatu organisasi.

Pendekatan ketiga dalam departmentalisasi adalah berdasarkan pelanggan atau costumer departmentalization. Berdasarkan pendekatan ini penentuan bagian-bagian dalam organisasi ditentukan berdasarkan karakteristik pelanggan yang menjadi sasaran pelanggan dari organisasi.

Berdasarkan pendekatan ini penentuan bagian-bagian organisasi di tentukan berdasarkan wilayah geografis dimana organisasi beroprasi. Pendekatan ini tidak saja di

Bagian

Penjualan

Bagian

Produksi

Bagian

Produksi

Bagian

Pengundang

Rekrutmen &

Sleksi

Pelatihan &

(9)

lakukan untuk menentukan bagian atau departmen di bawah bagian penjualan, tetapi dapat juga dilakuakan berbagai jenis organisasi lainnya. Organisasi yang memiliki berbagai cabang di berbagai daerah biasanya melakukan desain organisasi berdasarkan pendekatan ini. Perusahaan perbankan juga termasuk ke dalam organisasi yang melakukan departmentalisasi berdasarkan geografis dikarenakan perusahaan perbankan mengandalkan kantor-kantor cabangnya dalam meraih pangsa pasarnya.

Pendekatan departmentalisasi yang terakhir yang di perkenalkan dalam buku ini adalah pendekatan matriks. Pendekatan ini pada dasarnya merupakan proses departmentalisasi yang menggabungkan antara pendekatan fungsional dengan pendekatan lain, misalnya berdasarkan proyek tertentu, ataupun berdasarkan pendekatan lainnya. Setiap pekerja yang berada di bawah departmen tertentu dalam kenyataannya juga merupakan dari sebuah proyek tertentu atau bagian pekerjaan yang lain dari perusahaan.

Diketahui bahwa PT ABC memiliki struktur organisasifungsional dimana di dalam nya terdapat dari mulai bagian keuangan, pemasaran, SDM, serta riset dan pengembangan. Masing-masing bagian tersebut dikepalai oleh seaorang manajer. Selain keempat fungsi tersebut, ada juga fungsi profit dari PT ABC untuk memperoleh profit yang terdiri dari produk susu, sabun mandi, pasta gigi, dan mi instan. Masing-masing profit project ini memiliki pengaturan keuangan tertentu, SDM tertentu yang dipekerjakan, pemasaran tertentu dan juga riset serta pengembangan tertentu. Setiap pekerjaan ini masyarakat adanya tenaga kerja selain di tugaskan dibawah sebuah departmen tertentu seperti pemasaran, SDM, dan lain sebagainya juga, juga merupakan kegiatan peraih Propit atau propit project.

PENDEKATAN MANA YANG LEBIH BAIK?

(10)

menaiikan biaya promosi misalnya dapat konflik dengan bagian keuangan, atau juga dengan bagian SDM yang menerima tuntutan pegawai yang ingin naik gaji. Kelemahan dari pendekatan fungssional ini dapat di selesaikan dengan pendekatan produk. Misalnya di berbagai produk terdapat sub bagian fungsional seperti pemasaran, produksi, dan lain lain dengan demikian konflik antar bagian dapat dihindari. Namun pendekatan ini juga belum belomtentu sesuai ketika misalnya organisasi memiliki cabang di berbagai daerah, atau organisasi tersebut bukan berupa organisasi bisnis. Bagi nt produk belum tisasi nonprofit misalnya, pendekatan berdasar produk beloom tentu cocok dan cendrung tidak efektif.

Sebagai kesimpulan setiap pendekatan memiliki keterbatasan sekaligus kelebihannya. Oleh karena itu penggunaan yang sangat situasionall deng berbagai factor yangdimiliki dn di hadapi organisasi.

3. STRUKTUR ORGANISASI

A. Struktur organisasi

Struktur organisasi adalah suatu susunan komponen-komponen atau unit-unit kerja dalam sebuah organisasi. Struktur organisasi menunjukan bahwa adanya pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan berbeda yang dikoordinasikan. Dan selain itu struktur organisasi juga menunjukkan mengenai spesialisasi-spesialisasi dari pekerjaan, saluran perintah maupun penyampaian laporan.

Struktur organisasi adalah suatu susunan atau hubungan antara komponen bagian-bagian dan posisi dalam sebuah organisasi, komponen-komponen yang ada dalam organisasi mempunyai ketergantungan. Sehingga jika terdapat suatu komponen baik maka akan berpengaruh kepada komponen yang lainnya dan tentunya akan berpengaruh juga kepada organisasi tersebut.

(11)

pemisahan kegiatan dari pekerjaan antara yang satu dengan kegiatan yang lainnya dan juga bagaimana hubungan antara aktivitas dan fungsi dibatasi. Di dalam struktur organisasi yang baik harus dapat menjelaskan hubungan antara wewenang siapa melapor atau bertanggung jawab kepada siapa, jadi terdapat suatu pertanggungjawaban apa yang akan di kerjakan. Itulah beberapa definisi struktur organisasi.

Dapat disimak yang dikemukakan oleh Gibson ( 1951:101), yang dimaksud dengan Struktur Organisasi sebagai pola dan kelompok pekerjaan dalam suatu organisasi. Berikut Wright dkk,(1996:188) menjelaskan pula bahwa yang dimaksud dengan

Struktur Organisasi adalah :

“Sebagai bentuk cara di mana tugas dan tanggangjawab dialokasikan kepada individu, di mana individu tersebut dikelompokkan ke dalam kantor, departemen, dan divisi. Struktur Organisasi hendaknya selalu menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan publik dan lingkungan. Hal tersebut bertujuan untuk terciptanya kinerja organisasi yang efektif dan proses kerja yang cepat”. Dari dua pendapat pakar di atas dapat diketahui betapa pentingnya Struktur Organisasi untuk dapat memeperjelas dan memahami tugas dan fungsi

masing-masing personal ataupun pegawai dalam organisasi .

Menurut Steers (1977:70), bahwa : “Struktur menyatakan cara organisasi mengatur sumber daya manusia bagi kegiatan-kegiatan ke arah tujuan. Struktur merupakan cara yang selaras dalam menempatkan manusia sebagai bagian organisasi pada suatu hubungan yang relatif tetap, yang sangat menentukan pola-pola interaksi, koordinasi dan tingkah laku yang berorientasi pada tugas”.

(12)

Struktur organisasi menurut Robbins dan Clouter (1999) adalah kerangka kerjja formal organisasi dengan mana tugas tugas pekerjaan dibagi bagi, dan di koordinassikan. Pengertian tersebut dapat diilustrasikan sebagaimana halnya manusia sebagai kerangka yang menentukan bentuk mereka, organisasi mempunyai stuktur yang menentukan bentuknya. Dalam mendesain struktur organisasi, manajer peru memperhatikan unsure unsure yang penting yang harus di tunjukkann dalam struktur yaitu (1) spesialis kerja (2) departementalisasi (3) rantai komando (4) rentang kendali (5) sentralisasi dan desentralisasi, dan formalisasi

B. fungsi struktur organisasi

Adapun fungsi / kegunaan dari struktur dalam sebuah organisasi, berikut dibawah ini penjelasannya:

1. Kejelasan tanggung jawab.

Setiap anggota dari organisasi harus dapat bertanggung jawab dan juga apa saja yang harus dipertanggungjawabkan. Setiap anggota suatu organisasi tentunya harus dapat bertanggung jawab kepada pimpinannya atau kepada atasannya yang telah memberikan kewenangan, karena pelaksanaan atau implementasi kewenangan tersebut yang perlu dipertanggungjawabkan. Itulah fungsi struktur organisasi tentang kejelasan tanggung jawab.

2. Kejelasan kedudukan.

Yang selanjutnya yaitu kejelasan mengenai kedudukan,disini artinya anggota atau seseorang yang ada didalam struktur organisasi sebenarnya dapat mempermudah dalam melakukan koordinasi dan hubungan, sebab adanya keterkaitan penyelesaian mengenai suatu fungsi yang telah di percayakan kepada seseorang atau anggota.

3. Kejelasan mengenai jalur hubungan.

Fungsi selanjutnya yaitu sebagai kejelasan jalur hubungan maksudnya dalam melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawab setiap pegawai didalam sebuah organisasi maka akan dibutuhkan kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur sehingga dalam jalur penyelesaian suatu pekerjaan akan semakin lebih efektif dan dapat saling memberikan keuntungan.

(13)

Dan Fungsi lainnya yaitu kejelasan mengenai uraian tugas didalam struktur organisasi akan sangat membantu pihak atasan atau pimpinan untuk dapat melakukan pengawasan maupun pengendalian, dan juga bagi bawahan akan dapat lebih berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan karena uraian yang jelas. Itulah salah satu fungsi sebagai kejelasan uraian tugas.

Itulah tulisan tentang pengertian struktur organisasi, dan semoga tulisan ini dapat bermanfaat. sekian & terimakasih…

4. JENIS JENIS ORGANISASI

Organisasi dikenall jika di pelajari :

1. berdasarkan proses pembentukannya

2.. berdasarkan proses hubungannya dengan pemerintah

3. berdasarkan skala besar kecilnya

4. berdasarkan tujuannya

5. berdasarkan organization chart nya

1. BERDASARKAN PROSES PEMBENTUKANNYA

Dikenal 2 macam yaitu “organisasi formal dan informal”

(14)

b. organisasi informal adalah organisasi yang terbentuk tanpa disadari sepenuhnya, tujuannya tidak jelas, anggaran dasar dan anggaran rumah tangganya tidak ada dan hubungan terjalin secara pribadi saja.

Menurut loius A.Allen

The informal organization refers largery to what people because they are human personalities and attitude, not in terms of procedures and regulation

Artinya :

Organisasi informal sebagian besar berhubungan dengan apa yang dilakukan oleh orang orang, sebab mereka adalah individu individu terhadap tindakan mereka di pandang dari sudut kebutuhan kebutuhan, emosi dan tungkah laku, bukan di pandang dari ssudut cara bekerja dan peraturan.

Menurut Chester I. Barnard

Informal organization the aggregate of personal contacs and anteraction and the associated grouping people.

Artinya :

Organisasi “nonformal” adalah sejumlah hubungan yang bersifat pribadi. Dalam organisasi organisasi formal sering terdapat organisasi informal dari para karyawan ; organisasi formal sering terbentuk dari organisasi informal.

(15)

lain lain.. organisasi informal ini akan membahayakan organisasi formal, jika bidang kegiatannya sama dengan organisasi formalnya.

2. BERDASARKAN KAITAN HUBUNGANNYA DENGAN PEMERINTAH

a. organisasi resmi, adalah organisasi yang dibentuk oleh pemerintah dan harus terdaftar di dalam lembaga neara

b. organisasi tidak resmi, adalah organisasi yang tidak ada hubungannya dengan pemerintah dan tidak terdaftar dalam lembaga Negara

3. BERDASARKAN SKALANYA

a. organisasi besar.

b. organisasi sedang

c. organiasi kecil

tolak ukur besar kecilnya organisasi ini ssifatnya relatif, karena di tentukan oleh banyak factor, tetapi besar kecilnya organisasi perlu di ketahui, karena akan mempengaruhi pilihan manajemmen yang akan di terapakan

4. BERDASARKAN TUJUANNYA

a. public organization, yauit yang tjuan utamanya untuk melayani kepentingan umum, tanpa perhitungan rugi

(16)

5.. BERDASARKAN BAGAN ORGANISASI NYA

a. berbentuk segitiga vertical

b. berbentuk segitiga horizontal

c. berbentuk kerucut vertical

d. berbentuk setengah lingkaran

e. berbentuk bulat atau oval

Bagan organisasi mutlak harus di bbuat dan diinformasikan secara jelas kepada seluruh karyawan, karena dengan struktur inilah dapat diketahuii garis wewenang dan tanggung jawab, membantu menjelaskan arti dan status dari bermacam macam unit organisasi serta memperbaiki hubungan hubungan yang ada

Peter F. Drucker mengemukaka : analisis tripatire drucker” mengenai struktur organisasi, apakan struktur itu dapat membantu mewujudkan prestasi perusahaan, karena itu ia menganggap suatu organsasi adalah efektif untuk lingkungan tertentu sebagai hasil proses logika dengan analisis sccermat yang di perlukan untuk mencapai tujuan

Tujuan dasar kegiatan meneliti adalah menetapkan apakah yang harus dilakuakn perusahaan untuk mencapai tujuannya dan apakan kegiatan ini merupakan kegiatan yang paling mungkin berhasil. Di dalam menganalisis keputusan, kita mebcoba menentukan tingkatan manajemen yang berkenaan dengan keputusan khusu yang di buat.

Menganalisis hubungan bertujuan untuk:

1. menentukan siapa yang bekerja sama dengan seeorang manajer .

(17)

3. menentukan kontribusi orang ain bagi karya menajemen

Ancangan yang lazim dalam menentukan hubungan manajer yaitu:

1. melihat mereka yang berada di bawah pengendaliannya, kemudian menentukan difat hubungan “ke bawahnya”

2. menentukan kontribusiya “ke atasnya” kepada sasaran perusahaan untuk melihat hubunganya dengan satuan yang lebih tinggi.

5. PENELITIAN YANG RELEVAN

Menurut: Fianda Gammahendra, Djamhur Hamid, Muhammad Faisal Riza

Judul : Pengaruh Struktur Organisasi terhadap Efektivitas Organisasi

Tahun : 2014

Hasil penelitian : Pengaruh secara simultan (bersama-sama) tiap variabel bebas terhadap efektivitas organisasi dilakukan dengan pengujian F-test. Hasil analisis regresi linier berganda diperoleh nilai hitung sebesar28,991, sedangkan F tabel pada taraf signifikan 0,05 menunjukan nilai sebesar 2,751. Hal tersebut berarti F hitung lebih besar dari F tabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti dapat disimpulkan bahwa pengujian terhadap hipotesis yang menyatakan bahwa adanya pengaruh dimensi struktur organisasi secara bersama-sama (simultan) variabel bebaskompleksitas, formalisasi, Sentralisasi terhadap variabel efektivitas organisasidapat diterima.

(18)

yang lainnya maka variabel sentralisasi mempunyai pengaruh yang dominan terhadap efektivitas organisasi.

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulan dari materi “STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI” adalah di makalah ini dijellaskan betapa penting nya kita untuk mempelajari STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI dikarenakan dengan memepelajari makalah ini kita dapat mengetahui berbagaii macam pendapat ahli mengenai materi yang di sajikan. Setelah memahami makalah ini diharapakan banyaak pembaca yang terbantu.

DAFTAR PUSTAKA :

Umam,Khaerul.(2015) manajemen organisasi. Pustaka setia Bandung. Bandung

Menurut jurnal Fianda Gammahendra, Djamhur Hamid, Muhammad Faisal Riza, (2014) Pengaruh Struktur Organisasi terhadap Efektivitas Organisasi

(19)

Hasibuuan, Melayu2011. Manajemen Jakarta:bumi aksara

Siswanto, pengantar manajemen. jakarta:PT.bumi aksara

http://www.pengertianku.net/2015/06/pengertian-struktur-organisasi-dan-fungsinya.html

Gambar

Gambar 8.6 Contoh Departementalisasi Berdasarkan Fungsi

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu di sektor perikanan, peternak ikan yang masih menggunakan pelet sebagai pakan ikan, mengingat harga pelet yang meningkat peternak harus mencari

Disam- ping itu penambangan lahar secara sederhana oleh rakyat (tanpa peralatan mesin besar) tetap diperbolehkan. Volume material bakal jadi lahar cukup banyak. Khususnya

4 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jember 5 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jember 6 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi

Untuk menganalisis hal tersebut, peneliti menggunakan metode penelitian analisis framing yang dikembangkan dengan menggunakan model analisis Pan dan Kosicki

Memasuki ruang terkurung atau kawasan dengan pengalihudaraan yang tidak baik yang tercemar dengan wap, kabut atau wasap adalah amat berbahaya tanpa kelengkapan perlindungan

(Ha) menyebutkan bahwa fasilitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah muslim BRI Cabang Sleman bertransaksi di bank konvensional. Hasil

Berkat kepakarannya pada bidang tersebut, ia merupakan salah satu doktor hukum kepailitan dan hukum tenaga kerja di Indonesia yang bisa dijadikan rujukan. Dari

• Cara penambahan berat jangkar pada saat direparasi yaitu dengan cara mengetahui berat jangkar sebelum digunakan kemudian dibandingkan pada saat