• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH BIAYA PRODUKSI

N/A
N/A
Nisya Tambun

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH BIAYA PRODUKSI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH BIAYA PRODUKSI

Disusun Oleh:

JANTRI SYAHPUTRA PANGARIBUAN 220302094

Dosen Pengampu:

Dr. Kiagus Muhammad Zain Basriwijaya, S.Pt., M.Si.

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SAMUDRA

2024

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang berlimpah penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa, karena berkat kasihnya penulis berhasil menyusun sebuah karya ilmiah dalam bentuk makalah yang berisi materi Biaya Produksi, sebagai bahan pelajaran mahasiswa dalam memahami mata kuliah Akuntasi Biaya.

Dalam penulisan karya ini terlampir berbagai ilmu pengetahuan tentang biaya produksi yang lebih dalam lagi, guna mempermudah pemahaman serta memperkaya ilmu pengetahuan agar dapat menambah wawasan bagi para pembaca.

Penulis menyadari bahwa dalam penunisan karya ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis senantiasa menunggu kritik dan saran saran yang bersifat membangun demi perbaikan dan penyempurnaan makala ini. Semoga sarana mata kuliah Akutansi Biaya, dapat berguna bagi banyak pihak terutama bagi Mahasiswa-mahasiswi yang mempelajarinya.

Akhirnya penulis menyampaikan trimakasih banyak terhadap semua pihak yang turut membantu dalam penulisan karya ini, sehingga dapat diselesaikam sesuai dengan rencana.

Selong, 11 Februari 2024 Penulis

Jantri Syahputra Pangaribuan

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...i

Daftar isi ...ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan ... 2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Biaya ... 3

2.3 Pengertian Biaya Produksi ... 3

2.3 Pengertian Biaya Tetap (Fixed Cost) ... 6

2.4 Pengertian Biaya Variable ( Variable Cost ) ... 7

2.5 Perbedaan antara Biaya Tetap dan Biaya Variabel ...7

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ... 9

3.2 Saran ... 9

Daftar Pustaka ... 10

(4)
(5)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Di dalam dunia ekonomi modern, terutama mengenai makna biaya dan produksi, menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan yang tidak bisa dipisahkan layaknya uang keping logam yang memiliki dua muka yang berbeda namun dalam satu kesatuan.

Seiring dengan berkembangnya ilmu teknologi, ilmu pengetahuan, dan bertambahnya penduduk, memaksa kebutuhan hidup terus meningkat. Pada saat ini Kebutuhan hidup tidak bisa diambil langsung dari alam, akan tetapi harus diolah dahulu dengan cepat, efesien, dan harga terjangkau. Keadaan ini dimanfaatkan dengan baik oleh sebagian orang untuk memperoleh keuntungan.

Akan tetapi, permintaan pasar berubah-ubah sehingga menyulitkan perusahaan untuk melakukan kegiatan produksinya, produk apa yang akan di produksi?

Namun dalam melakukan proses produksi suatu barang, perusahaan seharusnya memperhatikan beberapa hal sebelum melakukan produksi, salah satunya kekuatan finansial yang mereka miliki, seperti biaya produksi.

Biaya produksi merupakan proses mengeluarkan pengorbanan yang biasanya dapat berupa uang atau peralatan, agar produksi dapat dilaksanakan.

Selain biaya produksi, ada biaya-biaya lain yang harus diperhatikan, seperti biaya admintrasi, biaya keuangan, dan biaya pemasaran. Selain itu biaya produksi dapat dibagi dua pula berdasarkan jangka yaitu jangka pendek dan jangka panjang.Dalam kasus perusahaan besar yang memiliki aset yang cukup banyak, dalam melakukan proses produksi tentu sudah ada perhitungan yang matang jumlah produk yang harus diproduksi supaya memperoleh keuntungan.Oleh sebab itu penulis menulis sebuah makalah yang bertajuk “Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan factor penting yang harus diperhatikan ketika suatu perusahaan akan menghasilkan suatu produk. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan tentu menginginkan keuntungan yang besar dalam setiap usaha produksinya. Oleh karena itu diperlukannya suatu pemahaman tentang teori-teori biaya produksi agar suatu perusahaan dapat memperhitungkan biya-biaya yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu output barang.

Dalam dunia bisnis, banyak hal yang perlu untuk diperhatikan dan dipertimbangkan. Antara lain mengenai kemampuan melihat peluang, kemampuan untuk menghadapi resiko, mengetahui bagaimana cara menghadapi dan menyelesaikan kendala / masalah dalam bisnis, serta bagaimana cara agar mampu menciptakan inovasi-inovasi baru untuk menyelesaikan permasalahan konsumen.

Untuk memulai usaha, modal awal untuk memulai usaha memang merupakan hal

(6)

utama yang harus dipikirkan. Namun selain itu, tentu masih banyak hal lain yang tidak dapat terlepas dari bagian memiliki usaha.

Tujuan utama memiliki bisnis tentu untuk mendapatkan keuntungan.

Namun untuk mencapainya, tidak harus menggunakan cara yang salah demi memenuhi target keuntungan perusahaan. Banyak pelaku bisnis yang menerapkan prinsip mengutamakan kualitas produk maupun pelayanan kepada konsumen dengan baik sehingga mendapatkan profit bisnis yang diharapkan.Untuk mendapatkan keuntungan, tentu setidaknya jenis usaha tersebut tidak mengalami kerugian atau paling tidak minimal balik modal.

Sebelum menjalankan bisnis, memang diperlukan business plann yang baik, terutama strategi dalam menjalankan usaha, serta menghadapi resiko untuk meningkatkan skala perusahaan menjadi cakupan yang lebih besar (scale up).Untuk mendapatkan keuntungan bisnis yang diharapkan, pelaku bisnis tentu sudah mengetahui bagaimana cara untuk mencapainya berdasarkan business plan yang telah dibuat sebelumnya. Salah satu hal yang perlu dilakukan adalah memperhitungkan mengenai biaya produksi. Tidak sedikit yang beranggapan bahwa biaya produksi adalah hal yang sepele sehingga menganggap remeh dan tidak menyertakannya dalam perhitungan untung rugi sebuah usaha. Namun sebaliknya, biaya produksi sangat penting dalam dunia bisnis. Perlu perhitungan yang tepat dan kalkulasi yang akurat ditambah dengan perhitungan biaya produksi demi tercapainya keuntungan bisnis yang diharapkan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian biaya produksi?

2. Apa yang dimaksud dengan biaya tetap?

3. Apa yang dimaksud dengan biaya variabel?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui biaya produksi 2. Untuk mengetahui biaya tetap 3. Untuk mengetahui biaya variabel

(7)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Biaya

Biaya merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini disebabkan biaya sangat menentukan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan. Biaya adalah pengeluaran ekonomis yang diperlukan untuk perhitungan proses produksi. Biaya ini didasarkan pada harga pasar yang berlaku dan pada saat proses ini sudah terjadi maupun belum terjadi.

Biaya juga bisa diartikan semua pengeluaran yang dapat diukur dengan uang, baik yang telah dikeluarkan, maupun yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk.

Biaya adalah nilai input yang dipergunakan untuk memproduksi outputnya. Nilai input ini berupa tenaga kerja, bahan baku, tanah, modal, dan input lainnya.

Ilmu yang mempelajari masalah-masalah biaya adalah Akuntansi Biaya.

Akuntasnsi biaya pada perusahaan berhubungan dengan tugas-tugas: mencatat, mengklasifikasikan, mengintrespestasikan, menyajikan dan mengendalikan biaya dari proses produksi.

2.2 Pengertian Biaya Produksi

Biaya produksi adalah akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau barang. Biaya-biaya ini meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya operasional barang pabrik, dan lain sebagainya. Biaya produksi ini harus diakumulasi secara cermat untuk kemudian dihitung dan dibandingkan dengan laba kotor perusahaan. Selisih pendapatan dikurangi dengan biaya produksi akan menjadi laba bersih perusahaan atau total keuntungan yang diperoleh. Biaya produksi ini diperlukan untuk mendukung proses pengolahan bahan baku menjadi produk jadi yang siap dipasarkan kepada konsumen.

Biaya produksi adalah keseluruhan biaya produksi ekonomi yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi suatu barang. Biaya produksi ini memiliki definisi yang berbeda dengan biaya operasional. Bedanya dengan biaya operasional adalah biaya operasional merupakan biaya atau pengeluaran oleh suatu perusahaan untuk mendukung sistem kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.

(8)

Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan- bahan mentah untuk menciptakan barang- barang yang diproduksikan.

Yang termasuk kedalam biaya operasional adalah seperti biaya perlengkapan toko, biaya asuransi, biaya tagihan telepon, listrik, air, biaya iklan, biaya pajak, biaya pengiriman, biaya perlengkapan kantor, biaya perawatan alat- alat kantor/ perusahaan atau biaya perawatan mesin, dan lain sebagainya. Dalam memproduksi suatu barang tentunya diperlukan sebuah proses produksi yang panjang dan terencana dengan baik demi untuk menciptakan suatu produk yang benar-benar berkualitas.

Dalam konsep ini ada biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit adalah biaya-biaya yang secara eksplisit terlihat,terutama melalui laporan keuangan.Contoh biaya eksplisit adalah biaya listrik, telepon, air,pembayaran gaji buruh, dan gaji karyawan.Biaya implisit adalah biaya yang tidak terlihat, yaitu biaya penyusutan seperti mesin atau bangunan yang sudah digunakan cukup lama.

Setiap perusahaan harus dapat menghitung biaya produksi agar dapat menetapkan harga pokok barang yang dihasilkan. Untuk menghitung biaya produksi, terlebih dahulu harus dipahami pengelompokan biaya.

1) Biaya bahan langsung

Biaya bahan langsung dikelompokkan dalam beberapa jenis biaya, sebagai berikut:

 Biaya bahan langsung adalah biaya yang timbul dari pemakaian semua bahan-bahan yang menjadi bagian dari produk jadi. Contohnya telor dan terigu dalam pembuatan kue.

 Biaya buruh langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang ikut terlibat dalam kegiatan proses produksi. Contoh upah untuk operator mesin.

 Biaya overhead pabrik adalah seluruh biaya produksi selain biaya bahan langsung dan biaya buruh pabrik.

2) Biaya bahan tak langsung

Biaya bahan tak langsung dikelompokkan dalam beberapa kelompok juga,sebagai berikut:

 Biaya bahan tak Langsung adalah biaya dari semua bahan-bahan yang tidak menjadi bagian dari suatu produk, tetapi diperlukan dalam

(9)

pengolahan bahan menjadi barang. Contoh : pengelasan dalam pembuatan mobil.

 Biaya buruh tak langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang ada dipabrik atau diluar pabrik, tetapi tidak langsung dalam proses pembuatan suatu produk. Contoh : gaji untuk pekerja perawatan mesin.

Biaya komersial adalah biaya tak langsung yang tidak terjadi di pabrik. Biaya ini terdiri dari :

 Biaya Penjualan adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangkaian kegiatan penjualan suatu produksi. Seperti biaya promosi dan iklan.

 Biaya admintrasi adalah pengeluaran yang dilakukan untuk mendukung kegiatan-kegiatan pabrik.

 Biaya keuangan adalah biaya yang berhubungan dengan perolehan dana untuk oprasi perusahaan misalnya bunga.

 Biaya dalam pengertian ekonomi ialah semua beban yang harus ditanggung untuk menyediakan suatu barang agar siap di pakai oleh konsumen. Biaya dalam pengertian produksi ialah semua beban yang harus ditanggung oleh produsen untuk menghasilkan suatu produksi.

Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:

 Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi.

 Bahan-bahan pembantu atau penolong.

 Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.

 Penyusutan peralatan produksi.

 Uang modal, sewa.

 Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik keamanan dan asuransi, biaya.

 Biaya pemasaran seperti biaya iklan.

 Pajak.

Tujuan yang diperoleh dari informasi biaya, yaitu dapat digunakan sebagai sebuah proses perencanaan, pengendalian dan pembuatan keputusan. Konsep biaya didefinisikan sebagai kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk

(10)

mendapatkan barang atau jasa, yang diharapkan memberikan manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi.

Biaya variabel dan biaya tetap adalah dua biaya utama yang dimiliki perusahaan ketika memproduksi barang dan jasa.

2.3 Pengertian Biaya Tetap (Fixed Cost).

Biaya tetap atau yang disebut juga dengan fixed cost adalah suatu biaya yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan dalam keadaan konstan atau umumnya senantiasa tidak berubah walaupun mengalami peningkatan maupun penurunan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan.

Maka dapat dikatakan bahwa biaya tetap tidak terpengaruh sama sekali atau terlepas dari perubahan-perubahan dalam aktivitas bisnis yang dijalankan oleh perusahaan.

Dalam sebuah biaya tetap yang senantiasa konstan bukan berarti biaya tetap tersebut akan selalu konstan. Namun biaya tetap dapat berubah sewaktu-waktu di masa yang akan datang.

Adapun contoh yang terdapat dalam Biaya Tetap yaitu :

1) Depreciation ( Penyusutan ) depresiasi atau penyusutan dalam akuntansi adalah pembebanan bertahap dan sistematis terhadap biaya aset berwujud (seperti peralatan produksi) selama umur manfaatnya.

2) Insurance ( Asuransi ) asuransi adalah biaya berkala berdasarkan kontrak asuransi.

3) Interest Expenses (Beban bunga) yang dimaksud dengan beban bunga adalah biaya dana yang dipinjamkan ke perusahaan oleh pemberi pinjaman. Namun beban bunga ini digolongkan sebagai biaya tetap apabila suku bunga tetap dimasukkan ke dalam perjanjian pinjaman.

4) Property Tax (Pajak Properti) pajak properti adalah pajak yang dibebankan ke perusahaan oleh pemerintah setempat, yang didasarkan pada biaya asetnya.

5) Rent (Biaya Sewa) biaya sewa yang dimaksud disini adalah biaya berkala untuk penggunaan real estat (kantor, pabrik, gudang) miliki orang lain yang digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan operasinya.

6) Salary (Gaji) gaji adalah jumlah kompensasi tetap yang dibayarkan kepada karyawan.

7) Utility (Utilitas) contoh biaya utilitas adalah seperti biaya listrik, gas, telepon dan sebagainya. Dalam biaya ini memiliki elemen variabel, tetapi sebagian besar tetap.

Biaya tetap memiliki fungsi dalam hal ini dapat diartikan bahwa biaya tetap akan selalu konstan hingga periode tertentu, periode dimana biaya dapat ditingkatkan maupun diturunkan oleh pihak yang bersangkutan tetapi perubahan tersebut terjadi dalam jangka waktu yang cukup panjang.

(11)

2.4 Pengertian Biaya Variable ( Variable Cost )

Variable cost atau disebut sebagai biaya variabel merupakan suatu biaya yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan secara berubah-ubah yang didasarkan pada perubahan jumlah produk yang diproduksi.

Apabila semakin besar jumlah volume produk yang diproduksi oleh sebuah perusahaan, maka semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi produk tersebut. Namun begitu pula sebaliknya, jika jumlah volume produk yang diproduksi kecil maka biaya yang dikeluarkan juga kecil.

Adapun contoh yang terdapat dalam Biaya Variabel yaitu : 1) Bahan Langsung atau yang disebut sebagai bahan baku.

Bahan langsung bisa berubah sesuai dengan jumlah produk yang telah diproduksi.

2) Tenaga Kerja yang Langsung berperan dalam produksi sebuah barang.

Tenaga kerja akan dibayar saat sudah menghasilkan suatu produk. Namun hanya tenaga kerja sementara saja yang upahnya masuk ke dalam biaya variabel.

3) Pemenuhan Kebutuhan Alat Produksi : Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk berjalannya alat proses produksi. Seperti oli untuk mesin produksi, atau listrik untuk mesin.

4) Upah Lembur Tenaga Kerja : Dihitung dari jumlah jam yang dihabiskan oleh tenaga kerja untuk lembur saat bekerja akan dihitung sebagai biaya variabel.

5) Komisi : Komisi dihitung setiap keberhasilan penjualan produk dengan jumlah tertentu, karena berubah berdasarkan jumlah produksi dan penjualan.

2.5 Perbedaan antara Biaya Tetap dan Biaya Variabel

NO.

PERBEDAAN BIAYA TETAP DAN BIAYA VARIABEL BERDASARKAN BIAYA TETAP BIAYA VARIABEL

1. Pengertian

Volume tinggi maupun rendah, biaya yang diperlukan tetap sama

Biaya yang ikut berubah beriringan dengan perubahan dalam output

atau hasil produksi.

2. Penilaian Terkait dengan waktu Berhubungan dengan volume 3. Waktu terjadinya Sifatnya pasti Sifatnya tidak pasti 4. Biaya satuan

Dapat mengubah harga satuan dari tiap unit

yang diproduksi

Jumlahnya akan tetap sama dalam hitungan

produksi per unit

(12)

5. Perilaku

Perilaku atau sifatnya tetap konstan hingga jangka waktu tertentu

Berubah seiring dengan naik turunnya tingkat produksi atau output yang

dilakukan

6. Kombinasi dari

Biaya Overhead Produksi, Biaya Overhead administrasi

dan Overhead Distribusi dan Penjualan Tetap

Berubah seiring perubahan level output

Material Langsung, Pekerja Langsung, Pengeluaran Langsung, Overhead Produksi Tetap,

Overhead Distribusi dan Penjualan Variabel

7. Contoh

Penyusutan, Asuransi, Beban Bunga, Pajak properti, biaya sewa,

Gaji.

Bahan langsung, Tenaga Kerja Langsung, Pemenuhan Kebutuhan

Alat Produksi, Upah Lembur Tenaga Kerja,

Komisi.

(13)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Biaya merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini disebabkan biaya sangat menentukan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan.

Biaya adalah semua pengeluaran yang dapat diukur dengan uang, baik yang telah, sedang maupun yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk. Biaya produksi adalah beban yang harus ditanggung oleh produsen dalam bentuk uang untuk menghasilkan suatu barang atau jasa.

Biaya Tetap (fixed cost) Adalah biaya yang secara total tidak berubah saat aktivitas bisnis meningkat atau menurun. Biaya tetap bernilai tetap dalam rentang aktivitas yang relevan (relevant range), di luar rentang aktivitas ini biaya tetap dapat berubah nilainya. Contoh biaya tetap antara lain beban penyusutan, beban sewa, dan beban asuransi.

Biaya Variabel (variable cost) Adalah biaya yang secara total meningkat secara proporsional terhadap peningkatan dalam aktivitas dan menurun secara proporsional terhadap penurunan dalam aktivitas perusahaan. Contoh biaya variabel antara lain biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya perlengkapan kantor.

3.2 Saran

Agar dapat melakukan perhitungan harga pokok produksi yang tepat, perusahaan harus mengadakan pengelompokkan atau pengkhlasifikasian biaya, agar biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat di bebankan dengan tepat sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual produknya secara wajar, dalam arti tidak terlalu rendah maupun tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan produk sejenis yang dihasilkan perusahaan lain sehingga produk yang di hasilkan perusahaan dapat bersaing dipasar.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Ariani, Misriah.dkk.2012. Ekonomi Mikro Analisis dan Pendekatan Praktis.

Sleman : CV.Budi Utama.

Nur RiantoAl-Arif,Muhammad.dkk.2010. Teori Mikroekonomi Suatu Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konνensional. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Santana,Septiawan K.2010. Metode penelitian Kualitatif. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Sukirno,Sadono.2005. Mikroekonomi Teori Pengantar. Depok : PT. Rajagrafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

Penetapan perilaku biaya dipengaruhi horizon waktu karena biaya dapat berubah dari tetap menjadi variabel tergantung pada apakah keputusan tersebut untuk jangka pendek/

Biaya-biaya ini akan diperlakukan sebagai capital cost apabila memiliki manfaat jangka panjang dan diperlakukan sebagai operating cost apabila memiliki manfaat dalam jangka

Biaya tersebut dibagi menjadi dua bagian menurut sifatnya yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost). Rata-rata biaya produksi pada usahatani jagung

Besarnya biaya per unit minimum ditunjukkan dalam Diagram Kurva 5 oleh garis tebal LAC yang bersinggungan dengan kurva-kurva biaya rata-rata jangka pendek atau

Dalam pembuatan produk terdapat dua kelompok biaya yaitu biaya produksi dan biaya nonproduksi. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan

Teori Produksi jangka pendek/ satu faktor berubah adalah teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan di antara tingkat produksi suatu barang dengan

Alternatif strategi pada analisis SOAR dapat dibagi dalam dua prioritas strategi jangka pendek dan dan jangka panjang sebagai berikut: 3.5.1 Sasaran Strategi Jangka Pendek Sasaran

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh biaya produksi dan biaya non-produksi berpengaruh signifikan secara parsial dan simultan terhadap laba bersih