• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH BIOLOGI KRUSTASEA KAWASAN WALLACEA SISTEM PEREDARAN DARAH KRUSTASEA

N/A
N/A
Muh Syahid H@

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH BIOLOGI KRUSTASEA KAWASAN WALLACEA SISTEM PEREDARAN DARAH KRUSTASEA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH BIOLOGI KRUSTASEA KAWASAN WALLACEA

SISTEM PEREDARAN DARAH KRUSTASEA

KELOMPOK V

ANGGOTA:

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2021

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada teladan kita Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas Mata Kuliah Biologi Krustasea Kawasan Wallacea, dengan judul

Sistem Peredaran Darah Krustasea”. Disamping itu, Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak, Ibu, dan pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini.

Kami sadar, kami disini masih dalam proses pembelajaran, sehingga penulisan makalah ini tentu saja masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik di waktu-waktu mendatang.

Akhir kata, kami sampaikan banyak terima kasih semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.

Makassar, 30 Maret 2021

Penulis

i

(3)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1 B. Rumusan Masalah 1 C. Tujuan Penulisan 2

BAB II PEMBAHASAN 3

A. Pengertian Krustasea 3

B. Sistem Peredaran Darah pada Krustasea Secara Umum 3 C. Sistem Peredaran Darah pada Krustasea Tingkat Rendah 4 D. Sistem Peredaran Darah pada Krustasea Tingkat Tinggi 4

BAB III PENUTUP 6 A. Kesimpulan 6 B. Saran 6

DAFTAR PUSTAKA 7

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Setiap organisme melakukan kegiatan metabolisme di dalam tubuhnya, kegiatan metabolisme tersebut terjadi di dalam sel dan diperlukan makanan serta bahan lain yang berasal dari luar tubuh organisme agar bisa menjalankan aktifitas kehidupan di dalam sel. Untuk mengedarkan bahan tersebut, terdapat sistem yang dikenal dengan nama sirkulasi, sistem tersebut menggunakan darah sebagai alat transportasinya, sehingga kemudian dikenal juga dengan sistem peredaran darah.

Sistem peredaran darah pada krustasea mirip dengan insecta, mulai dari jantung dan pembuluh darah hampir sama yaitu membentang dibagian atas usus (saluran pencernaan) dan diapit oleh alat reproduksinya. Darah beserta zat makanan masuk dari ostium dan dipompa oleh jantung sehingga darah bergerak kerah depan (kepala-dada) dan kerah perut atau ekor, selanjutnya menyebar ke seluruh jaringan tubuh untuk mendistribusikan zat-zat makanan. Kejadian ini berulang terus menerus.

Dalam kelas krustasea baik itu udang, kepiting, lobster, ataupun limulus sistem peredaran darah sangatlah fungsional. Dalam istilah fungsional adalah sistem peredaran darah krustasea disebut peredaran darah terbuka. Artinya darah beredar tanpa melalui pembuluh darah. Darah tidak mengandung hemoglobin, melainkan hemosianin yang daya ikatnya terhadap oksigen rendah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai batasan dalam pembahasan bab isi.

Beberapa rumusan masalah tersebut, antara lain:

1. Apa itu krustasea?

2. Bagaimana sistem peredaran darah secara umum ?

3. Bagaimana sistem peredaran darah pada kelompok krustasea tingkat rendah ?

4. Bagaimana sistem peredaran darah pada kelompok krustasea tingkat tinggi?

1

(5)

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apa itu krustasea.

2. Untuk mengetahui pengertian sistem peredaran darah secara umum.

3. Untuk mengetahui bagaimana sistem peredaran darah pada kelompok krustasea tingkat tinggi dan tingkat rendah.

4. Untuk mengetahui bagaimana sistem peredaran darah pada kelompok krustasea tingkat rendah.

(6)

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Krustasea

Krustasea berasal dari bahasa Latin, crusta berarti cangkang. Crustacea disebut juga hewan bercangkang. Telah dikenal kurang lebih 26.000 jenis krustasea yang paling umum adalah udang dan kepiting. Habitat krustasea sebagian besar di air tawar dan air laut, hanya sedikit yang hidup di darat. Tubuh krustasea bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar, sedangkan posterior (ujung belakang)nya sempit. Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu: 2 pasang antenna, 1 pasang mandibula, untuk menggigit mangsanya, 1 pasang maksilla, 1 pasang maksilliped. Maksilla dan maksiliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan makanan ke mulut. Alat gerak berupa kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen) dan berfungsi untuk berenang, merangkak atau menempel di dasar perairan (Denangga, 2018).

B. Sistem Peredaran Darah Pada Krustasea Secara Umum

Sistem peredaran darah pada krustasea disebut sistem peredaran darah terbuka karena beredar tanpa melalui pembuluh darah. Darah tidak mengandung hemoglobin (Hb) melainkan hemosianin yang daya ikatnya terhadap oksigen rendah. Sistem peredaran darah terbuka dengan jantung terletak di daerah dorsal (punggung) rongga tubuh (Alamsyah, 2017).

Alat peredaran darah pada krustasea terdiri atas jantung, dan pembuluh darah. Jantung dan pembuluh darah hampir sama dengan insecta, yaitu membentang di bagian atas usus (saluran pencernaan) dan diapit oleh alat reproduksinya. Darah beserta zat makanan masuk dari ostium dan dipompa oleh jantung sehingga darah bergerak kearah depan (kepala-dada) dan ke arah perut (abdomen) atau ekor (uropod), selanjutnya menyebar ke seluruh jaringan tubuh untuk mendistribusikan zat-zat makanan. Kejadian ini berulang secara terus- menerus. Darah krustasea tidak mengandung hemoglobin maka tidak berwarna

3

(7)

merah. Peredarah darah krustasea dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya mekanisme pernafasan (Alamsyah, 2017).

C. Sistem Peredaran Darah Pada Kelompok Krustasea Tingkat Rendah (Entomostraca)

Krustasea tingkat rendah (entomostraca) terbagi kedalam beberapa ordo salah satunya branchiopoda. Branchiopoda berbeda dengan krustasea lain karena tidak mempunyai cephalothorax, artinya tidak ada ruas badan yang tumbuh menyatu dengan kepala.

Sistem peredaran darah dari kelas branchiopoda yaitu jantung terletak dibelakang kepala, pada bagian dorsal. Darah keluar dari jantung melalui bukaan di bagian anterior menuju hemocoel, dan kembali ke jantung melalui 2 buah ostia lateral. Jadi termasuk sistem peredaran darah terbuka. Plasma darah biasanya tidak berwarna atau sedikit kekuning-kuningan dan berisi butir-butir darah tidak berwarna. Beberapa spesies cladocera kadang-kadang berwarna kemerahan karena adanya hemoglobin terlarut dalam plasma darah yang terbentuk apabila kandungan oksigen terlarut dalam air rendah. Pertukaran gas terjadi secara difusi melalui permukaan tubuh, terutama pada bagian ventral di antara karapas dan pada permukaan kaki yang lebar dan pipih.

D. Sistem Peredaran Darah Pada Kelompok Krustasea Tingkat Tinggi (Malakostraca)

Krustasea tingkat tinggi (malakostraca) terbagi kedalam beberapa ordo salah satunya decapoda. Sistem peredaran darah dari decapoda yaitu darah decapoda mengandung pigmen pernapasan hemocyanin yang larut dalam plasma darah. Pertukaran O2 dan CO2 terjadi saat air mengalir melalui filamen atau lamela insang. Jantung berbentuk persegi terletak dibagian dorsal thorax dan mempunyai 3 pasang ostia. Darah keluar dari jantung melalui 5 buah arteri anterior dan sebuah arteri abdomen di posterior. Disamping itu terdapat sebuah arteri sternum yang keluar dari posterior jantung atau dari pangkal arteri abdomen.

Arteri sternum turun ke ventral melalui salah satu sisi saluran pencernaan dan diantara benang saraf ventral, kemudian terbagi 2 menjadi arteri subneuron

(8)

anterior dan arteri subneuron posterior. Masing-masing arteri tersebut memasok darah ke sinus darah dalam berbagai organ tubuh.

Selanjutnya darah dari sinus-sinus tersebut dikumpulkan dalam sebuah sinus sternum yang besar dibagian ventral thorax, kemudian darah mengalir ke insang melalui saluran darah masuk–larnea insang–saluran darah keluar, kembali ke jantung melalui sinus perikardium dan ostia.

5

(9)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Krustasea merupakan hewan bercangkang yang hidup di air tawar dan air laut. Kelompok ini mencakup hewan-hewan yang cukup di kenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang serta teritip. Sistem peredaran darah pada krustasea disebut sistem peredaran darah terbuka karena beredar tanpa melalui pembuluh darah. Krustasea tingkat rendah (entomostraca) terbagi kedalam beberapa ordo salah satunya branchiopoda. Branchiopoda berbeda dengan krustasea lain karena tidak mempunyai cephalothorax, artinya tidak ada ruas badan yang tumbuh menyatu dengan kepala. Krustasea tingkat tinggi (malakostraca) terbagi kedalam beberapa ordo salah satunya decapoda. Sistem peredaran darah dari decapoda yaitu darah decapoda mengandung pigmen pernapasan hemocyanin yang larut dalam plasma darah.

B. Saran

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh karenanya di harapkan kritik dan saran dari para pembaca apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan di dalamnya.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, Y. 2017. Efektivitas Ekstrak Kasar Padina australis Sebagai Agen Imunostimulan Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) yang Terinfeksi White Spot Syndrome Virus (WSSV) [Skripsi].

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Brawijaya, Malang.

Denanggawp. 2018. Crustacea. Lecture. Universitas Brawijaya

Dilly, A. 2012. Perancangan Media Pembelajaran Sistem Peredaran Darah Invertebrate Kelas Arthropoda Untuk Sekolah Menengah Atas Berbasis Multimedia [Artikel ilmiah]. Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

Suartini, N. 2016. Sistem Sirkulasi Invertebrata. Modul. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan. Universitas Udayana, Bali.

7

Referensi

Dokumen terkait

11 Ilmu Pengetahuan Alam yang dimaksud peneliti disini adalah materi sistem peredaran darah (Sistem peredaran darah kecil dan sistem peredaran darah besar) pada

Bekerja dengan memperlambat pergerakan kalsium kedalam sel jantung dan dinding pembuluh darah DHP-CCB:  memblokade kalsium tipe L dan N pembuluh darah di jantung, arteri, serta organ