• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH DASAR AQUAKULTRU

N/A
N/A
TARMAN I1A121008

Academic year: 2025

Membagikan "MAKALAH DASAR AQUAKULTRU"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

B. Tujuan & Manfaat C. Rumusan Masalah

(2)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pemilihan Lokasi

Pemilihan lokasi budidaya ikan merupakan langkah krusial dalam merencanakan usaha budidaya. Berikut adalah faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan secara lengkap:

1. Ketersediaan Air Bersih

Pastikan lokasi memiliki pasokan air yang memadai untuk kebutuhan budidaya ikan.

Air bersih penting untuk menjaga kualitas hidup ikan.

2. Kualitas Air

Periksa kualitas air, termasuk tingkat keasaman (pH), kandungan oksigen, dan tingkat polusi. Ikan memerlukan lingkungan air yang stabil dan bersih.

3. Suhu

Pilih lokasi yang memiliki suhu air yang sesuai dengan jenis ikan yang akan dibudidayakan. Setiap jenis ikan memiliki rentang suhu optimal untuk pertumbuhan dan kesehatannya.

4. Infrastruktur Pendukung

Pastikan akses mudah ke lokasi, termasuk jalan, transportasi, dan ketersediaan listrik.

Infrastruktur yang baik akan mendukung operasional harian dan distribusi produk.

5. Izin Lingkungan

Pastikan memahami peraturan dan persyaratan izin lingkungan yang berlaku di wilayah tersebut. Hal ini penting untuk menjaga keberlanjutan budidaya dan menghindari masalah hukum.

6. Potensi Pasar

Lakukan studi pasar untuk memahami permintaan dan potensi pasar ikan di daerah tersebut. Faktor ini dapat mempengaruhi keberlanjutan usaha budidaya.

7. Topografi dan Geologi

Perhatikan topografi dan geologi lokasi. Beberapa jenis tanah mungkin lebih cocok untuk pembangunan kolam atau sistem budidaya tertentu.

8. Keamanan

Pertimbangkan aspek keamanan, termasuk risiko banjir, longsor, atau faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi keberlanjutan budidaya.

9. Ketersediaan Pakan

Pastikan akses mudah ke pasokan pakan ikan berkualitas. Ketersediaan pakan yang baik akan mendukung pertumbuhan dan kesehatan ikan.

(3)

B. Pengenalan Benih

Benih ikan merujuk pada stadium awal kehidupan ikan, yaitu ketika mereka masih dalam bentuk larva atau ukuran yang sangat kecil. Pengenalan benih ikan penting dalam budidaya perikanan. Benih ikan adalah individu ikan dalam tahap awal kehidupan mereka setelah menetas dari telur. Mereka umumnya memerlukan perawatan khusus sebelum dapat dipindahkan ke wadah budidaya yang lebih besar.

Benih ikan menjadi dasar bagi budidaya ikan. Kualitas benih sangat mempengaruhi kesuksesan produksi, dan pemilihan benih yang baik merupakan langkah awal untuk memastikan pertumbuhan yang sehat. Pembenihan ikan melibatkan serangkaian tahapan, termasuk penetasan telur, perkembangan larva, dan persiapan untuk pemindahan ke lingkungan budidaya yang lebih besar. Proses ini memerlukan pemantauan dan perawatan yang cermat.

Berbagai jenis ikan memiliki karakteristik pembenihan yang berbeda. Beberapa ikan membutuhkan kondisi lingkungan tertentu, seperti suhu air atau jenis pakan tertentu, untuk tumbuh dengan baik.Benih ikan memerlukan perawatan khusus, termasuk pemantauan suhu air, pemberian pakan yang sesuai, dan pengelolaan kondisi air agar mereka dapat tumbuh dengan baik.

Benih ikan dapat diperoleh dari hatchery (pembenihan) yang khusus memproduksi benih ikan berkualitas. Pemilihan hatchery yang baik menjadi kunci untuk mendapatkan benih yang sehat dan unggul.Pemindahan benih ikan dari hatchery ke lokasi budidaya memerlukan perhatian khusus terhadap faktor-faktor seperti suhu dan kondisi transportasi agar benih tetap sehat.

C. Musim Pemeliharaan

Pada saat proses budidaya ikan sudah pasti terjadi perubahan musim dari musim kemarau ke musim penghujan. Perubahan musim sering kali berpengaruh terhadap kegiatan budidaya ikan, terutama budidaya ikan dikolam. Ada beberapa hal yang dapat memicu ikan mati saat peralihan musim kemarau ke musim penghujan. Di antaranya perubahan kualitas air kolam, ataupun munculnya banyak hama penyakit.

Perubahan kualitas air kolam biasanya diakibatkan oleh air hujan yang turun dan biasanya memiliki tingkat keasaman yang tinggi sehingga berpengaruh pada kondisi air kolam. Selain itu oksigen dalam air kolam biasannya berkurang lantaran paparan sinar matahari yang kurang karena lebih sering mendung.

Perubahan musim juga berpengaruh terhadap fluktuasi suhu air. Suhu air memiliki dampak signifikan pada aktivitas metabolisme ikan. Beberapa jenis ikan memerlukan suhu air tertentu untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Pemilihan musim yang tepat untuk pemeliharaan dapat dipengaruhi oleh preferensi suhu ikan tersebut

(4)

D. Persiapan Media Budidaya

Media budidaya ikan merupakan suatu tempat hidup bagi ikan untuk tumbuh dan berkembang yaitu air. Air yang dapat digunakan sebagai budidaya ikan harus mempunyai standar kuantitas dan kualitas yang sesuai dengan persyaratan hidup ikan.

Air yang dapat digunakan sebagai media hidup ikan harus dipelajari agar ikan sebagai organisme air dapat dibudidayakan sesuai kebutuhan manusia sebagai sumber bahan pangan yang bergizi dan relative harganya murah.

Beberapa persiapan yang harus dilakukan dalam menyiapkan media budidaya:

1. Pengolahan Tanah

Pengeringan kolam tanah harus dilakukan setiap kali budidaya ikan dimulai.

Caranya dengan mengosongkan isi kolam dan menjemur dasar kolam. Penjemuran berlangsung selama 3-7 hari tergantung cuaca dan jenis tanah.

Sebagai patokan, penjemuran sudah selesai apabila tanah terlihat retak-retak.

Penjemuran yang terlalu lama akan menyebabkan tanah membatu. Sebaiknya jangan sampai seperti itu.  Untuk mengukurnya, injak dasar kolam. Bila telapak kaki kita hanya meninggalkan jejak sedalam kuranglebih 1 cm, pengeringan sudah dianggap cukup. Bila jejak yang ditinggalkan masih dalam, penjemuran belum maksimal. Pengeringan dasar kolam tanah dilakukan untuk memutus siklus hidup hama dan penyakit yang mungkin ada pada periode budidaya sebelumnya.

Sebagian besar mikroorganisme pathogen akan mati dengan sinar matahari. Selain itu, penjemuran juga membantu menghilangkan gas-gas beracun yang terperangkap di dasar kolam.

Dasar kolam yang telah dikeringkan dan dijemur, selanjutnya diolah dengan cara dibajak atau dicangkul. Kedalaman pembajakan sekitar 10 cm. Pembajakan tanah berfungsi untuk membalik tanah agar tanah menjadi gembur. Bersamaan dengan pembajakan, angkat lumpur hitam yang biasanya tersisa di dasar kolam.

Lumpur hitam tersebut terbentuk dari sisa pakan yang tidak habis dimakan ikan.

Lumpur hitam biasanya menimbulkan aroma busuk dan mengandung gas beracun seperti hydrogen sulfida (H2S), nitrit (NO2) dan amoniak (NH3). Disamping itu, lakukan pemeriksaan terhadap pematang atau tanggul-tanggul. Bila ada kebocoran atau rusak segera ditambal. Bersihkan juga dasar kolam dari kerikil dan sampah anorganik.

2. Pemberantasan Hama

Pencegahan merupakan langkah yang paling efektif untuk menekan resiko hama dan penyakit ikan, karena bila hama dan penyakit sudah menyerang, biaya penanggulangannya akan lebih besar. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah serangan hama dan penyakit ikan, diantaranya :

Pengolahan dasar kolam, yaitu pengeringan, pengapuran dan pemupukan.

Pengeringan dilakukan dengan menjemur dasar kolam setiap kali hendak memulai budidaya. Sinar matahari bisa membunuh sebagian besar hama dan penyakit yang mungkin ada pada periode budidaya sebelumnya. Pengapuran dasar kolam juga membantu mematikan sebagian penyakit.

(5)

Memasang filter atau saringan pada pintu pemasukan air untuk mencegah sebagian hama dan vektor pembawa penyakit masuk ke dalam kolam. Lakukan secara rutin pemberantasan hama secara mekanis (diambil atau dibunuh) dan pemberantasan hama secara biologis (mempertahankan predator alami hama).

Apabila hama tetap membandel bisa dipertimbangkan menggunakan obat-obatan kimia. Gunakan bibit ikan nila unggul yang tahan terhadap penyakit.Mengurangi kepadatan ikan agar tidak terjadi kontak antar ikan secara langsung. Dengan jarangnya populasi, kadar oksigen terlarut dalam air kolam akan lebih banyak.

Berikan pakan dengan takaran yang tepat untuk menghindari terjadinya penumpukan sisa pakan dalam kolam. Sisa pakan akan membusuk sehingga menurunkan kualitas lingkungan kolam dan menjadi tempat berkembangbiaknya bibit penyakit.

3. Pengapuran dan Pemupukan

Pengapuran. Kolam tanah yang telah dipakai budidaya ikan biasanya keasaman tanahnya meningkat (pH-nya turun). Oleh karena itu perlu dinetralkan dengan memberikan kapur pertanian atau dolomit. Derajat keasaman ideal bagi perkembangan ikan biasanya berkisar pH 7-8. Bila derajat keasaman tanah kurang dari itu perlu pengapuran. Jumlah kapur yang diberikan untuk menetralkan pH sekitar 2 ton/ha. Pengapuran diaplikasikan bersamaan dengan pengolahan tanah.

Kapur diaduk dengan tanah yang telah dibajak hingga merata. Usahakan agar kapur tercampur hingga kedalaman 10 cm. Setelah itu, kolam didiamkan selama 2-3 hari.

Pemupukan. Setelah proses pengapuran selesai, langkah selanjutnya adalah pemupukan. Sebaiknya gunakan pupuk organik sebagai pupuk dasar. Apabila dirasa kurang, bias ditambahkan pupuk kimia atau penyubur tanah lainnya. Pupuk organic mutlak diperlukan untuk mengembalikan kesuburan tanah. Pupuk organic akan merangsang aktivitas kehidupan dalam tanah. Tanah yang kaya bahan organik merupakan surga bagi berbagai macam organisme untuk berkembang biak.

Organisme tersebut nantinya sangat bermanfaat sebagai pakan alami ikan. Jenis pupuk organik yang digunakan bias pupuk kompos atau pupuk kandang. Dosisnya sekitar 1-2 ton per hektar. Pupuk ditebarkan secara merata di permukaan dasar kolam. Bila dirasa kurang, bias ditambahkan pupuk kimia. Pupuk kimia yang sering dipakai untuk dasar kolam adalah urea dan TSP. Setelah dipupuk, kolam dibiarkan selama 1-2 minggu. Selanjutnya, kolam siap untuk diisi air.

E. Masa Pemeliharaan Dan Perawatan 1. Penanganan Benih

2. Pengipukan/Penenran

3. Pembuyaran/Penggelondongan 4. Pembesaran

F. Panen Pemungutan Hasil G. Manajemen Usaha

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pertumbuhannya, tanaman selain memerlukan faktor-faktor internal untuk tumbuh juga membutuhkan faktor eksternal berupa kecukupan suhu, air, cahaya dan tentunya nutrisi (hal

Dalam pertumbuhannya, tanaman selain memerlukan faktor-faktor internal untuk tumbuh juga membutuhkan faktor eksternal berupa kecukupan suhu, air, cahaya dan tentunya nutrisi (hal

Mengingat betapa pentingnya kegunaan dari pakan alami khususnya untuk budidaya ikan pada stadium benih / larva, maka pada saat praktikum, praktikan diharapkan dapat lebih memahami

Penyakit ini menyerang hampir semua jenis ikan air tawar, terutama pada ukuran benih termasuk berudu kodok lembu dan menempel di bagian kulit, sirip dan insang ikan

Pasien sakit kritis membutuhkan pemantauan dan tunjangan hidup khusus yang harus dilakukan oleh suatu tim, termasuk diantaranya dokter yang mempunyai dasar

4.6 Melakukan pemantauan pengelolaan kualitas air, pakan, dan pengendalian penyakit pada pemeliharaan larva komoditas perikanan 3.7 Menerapkan pemanenan hasil.

2017 ‘Rancang Bangun Prototipe Pemantauan Kadar pH dan Kontrol Suhu Serta Pemberian Pakan Otomatis pada Budidaya Ikan Lele Sangkuriang Berbasis IoT’, KITEKTRO: Jurnal Online Teknik

Penanaman durian memerlukan perhatian khusus karena tanaman ini membutuhkan kondisi tertentu untuk tumbuh dengan baik. Berikut adalah empat langkah cara penanaman