• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH EROPA KEL 7 REVOLUSI PRANCIS

N/A
N/A
Wike Cahyani suci

Academic year: 2025

Membagikan "MAKALAH EROPA KEL 7 REVOLUSI PRANCIS"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

Revolusi Prancis adalah salah satu peristiwa sejarah paling signifikan yang pernah terjadi dalam perjalanan peradaban manusia. Oleh karena itu, penelitian tentang Revolusi Prancis membantu kita memahami asal-usul dan evolusi sistem politik modern. Penelitian tentang perubahan sosial selama Revolusi Prancis akan memungkinkan kita untuk memahami bagaimana konflik kelas, ketidaksetaraan sosial, dan perubahan ekonomi dapat memicu perubahan sosial yang signifikan.

Selain itu, Revolusi Prancis adalah contoh yang sangat baik tentang bagaimana sejarah dapat dipengaruhi oleh individu-individu tertentu dan kepemimpinan politik. Demikian, penelitian tentang Revolusi Perancis memiliki latar belakang yang kuat dan penting dalam kajian sejarah. Revolusi ini merupakan salah satu peristiwa sejarah yang paling berpengaruh dalam peradaban manusia, dan pemahaman mendalam tentang Revolusi Prancis adalah kunci untuk memahami sebagian besar.

Dari perjuangan untuk hak asasi manusia hingga perubahan dalam budaya dan struktur sosial, Revolusi Prancis adalah laboratorium sejarah yang kaya yang memberikan wawasan yang berharga tentang dinamika perubahan dalam masyarakat. Oleh karena itu, penelitian tentang Revolusi Prancis tetap menjadi salah satu topik yang paling menarik dan relevan dalam studi sejarah. Pemahaman Sejarah yang Lebih Mendalam: Penelitian tentang Revolusi Prancis membantu penulis untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang peristiwa ini dan dampaknya terhadap perkembangan sejarah.

Penghindaran Kesalahan yang Sama: Studi tentang Revolusi Prancis juga memiliki nilai praktis dalam mencegah pengulangan kesalahan sejarah.

SEBAB-SEBAB REVOLUSI PERANCIS

Partai ini dipimpin oleh tiga tokoh yang sangat berpengaruh dalam sejarah Perancis: Maximilien Robespierre, Jean-Paul Marat, dan Georges Danton. Situasi di Prancis semakin memburuk, dan Dewan Legislatif akhirnya mengambil keputusan untuk membentuk pemerintahan republik pada tanggal 22 September 1792. Pada tanggal 21 Januari 1793, raja Louis XVI dan istrinya, Marie Antoinette, dijatuhi hukuman mati dengan cara dipancung menggunakan guillotine.

Revolusi Perancis juga memberikan pelajaran tentang kekuatan dan risiko yang terkait dengan perubahan sosial yang mendalam. Itu adalah bab yang sangat penting dalam sejarah Prancis yang akan selalu dikenang dalam sejarah dunia. Paham ini mempromosikan gagasan-gagasan tentang kebebasan berbicara, hak asasi manusia, dan hak-hak individu.

Romantisme memiliki peran penting dalam meletusnya Revolusi Perancis, terutama ketika kaum rasionalis merasa perjuangan mereka tidak mungkin tercapai berdasarkan perhitungan rasional. Dalam karyanya ini, ia mengemukakan konsep perjanjian sosial yang menjadi dasar bagi organisasi sosial yang lebih adil. Setelah perang, pasukan Perancis yang kembali membawa ide-ide baru tentang kebebasan, demokrasi, dan hak asasi manusia yang terkandung dalam Declaration of Independence.

Mereka kembali ke Perancis dengan kesadaran bahwa pemerintahan Perancis saat itu tidak menghargai hak asasi manusia dan menindas rakyat. Sistem feodalisme membagi masyarakat menjadi tiga golongan, dengan kaum bangsawan dan kaum pemuka agama memiliki hak istimewa, sementara rakyat jelata tidak memiliki hak dan harus membayar pajak kepada golongan yang lebih tinggi. Kekuasaan raja yang tidak terbatas tanpa keterlibatan dewan perwakilan rakyat mendorong kemarahan rakyat dan dorongan untuk mengadakan revolusi.

Hal ini menciptakan konflik antara raja dan bangsawan, yang akhirnya memicu pembentukan Dewan Nasional (Assemblée Nationale) sebagai wadah perwakilan rakyat pada tanggal 17 Juni 1789. Pada tanggal 20 Juli 1789, Dewan Nasional bersidang di lapangan tenis dan sepakat untuk menyusun UUD (konstitusi), yang menandai awal dari perubahan masyarakat Prancis menjadi masyarakat yang lebih demokratis. Ini adalah dokumen penting yang menegaskan hak-hak asasi manusia yang dianggap ada sejak lahir seperti hak atas kemerdekaan pribadi, hak diperlakukan sama dalam hukum, hak kebebasan bertempat tinggal, hak atas milik pribadi, hak atas keamanan pribadi, hak untuk membela diri, hak kebebasan menyatakan pendapat, hak kebebasan memeluk agama.

PRAKTEK ABSOLUTISME DI PRANCIS

Bangsawan dan aristokrat diberikan keistimewaan dan pengasingan dari pajak – mereka dibebaskan dari kewajiban membayar pajak properti dan pajak penghasilan. Sementara itu, rakyat jelata dan petani diwajibkan membayar pajak yang berat, membebani mereka dalam kemiskinan. Kekuasaan absolut yang berpusat pada raja membuat masyarakat tidak puas dengan praktik hukum yang tidak adil dan diskriminatif.

Revolusi Perancis pada akhirnya terjadi karena pembangkangan terhadap sistem absolutisme dan perjuangan untuk mencapai keadilan dan kesetaraan. Salah satu momen penting dalam revolusi ini adalah jatuhnya Bastille pada tanggal 14 Juli 1789, yang menandai dimulainya Revolusi Perancis.

JALANNYA REVOLUSI PRANCIS

Masa Dewan Konstitusi (1789-1791)

Salah satunya adalah pembentukan Majelis Nasional pada tanggal 17 Juni 1789, yang terjadi setelah para perwakilan "Tiga Stasi" (bangsawan, rohaniwan, dan buruh kota) bersatu dan mengklaim diri sebagai Majelis Nasional yang berwenang untuk membuat konstitusi baru. Kemudian, pada tanggal 14 Juli 1789, terjadi jatuhnya Bastille yang menjadi simbol pemberontakan terhadap kekuasaan monarki absolut dan pembentukan kekuatan revolusioner yang lebih kuat. Salah satunya adalah Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara, yang diadopsi pada tanggal 26 Agustus 1789.

Masa Legislatif (1791-1792)

Masa Konvensi Nasional (1792-1795)

Masa Directoire (1795-1799)

TOKOH PEMIKIRAN DIBALIK REVOLUSI PRANCIS

Revolusi Perancis adalah salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah modern, yang membawa perubahan mendalam dalam politik, sosial, dan ekonomi Prancis. Rousseau adalah salah satu tokoh terkemuka pada masa Pencerahan, sebuah periode intelektual yang menekankan pengetahuan, rasionalitas, dan kebebasan individu. Salah satu kebijakan yang diusulkan oleh Rousseau adalah konsep kontrak sosial, di mana individu memberikan wewenang kepada negara dengan harapan mendapatkan perlindungan dan keadilan sebagai gantinya.

Meskipun demikian, pengaruhnya dalam membentuk fondasi demokrasi, hak asasi manusia, dan pendidikan membuatnya tetap menjadi salah satu pemikir terkemuka dalam sejarah pemikiran manusia. Pendekatannya yang ilmiah dan metodis memberinya reputasi sebagai salah satu pemikir politik paling berpengaruh dalam sejarah. Dengan gagasan-gagasannya yang menginspirasi, Montesquieu tidak hanya menjadi salah satu pemikir terbesar pada masanya tetapi juga memberikan kontribusi yang berharga dalam membentuk fondasi bagi sistem pemerintahan modern yang berdasarkan pada prinsip-prinsip checks and balances (pengawasan dan keseimbangan kekuasaan).

François-Marie Arouet, yang dikenal dengan nama pena Voltaire adalah seorang filsuf dan penulis Prancis yang menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh pada masa Pencerahan Eropa. Voltaire adalah salah satu figur penting pada masa Pencerahan, yang memimpin gerakan intelektual untuk membawa perubahan sosial dan. Denis Diderot adalah seorang filsuf, penulis, dan editor Prancis yang dikenal sebagai salah satu tokoh terkemuka pada masa Pencerahan.

Namun, ketertarikannya pada ilmu pengetahuan dan sastra melebihi batas-batas akademis, dan ia menjadi salah satu tokoh utama di balik proyek monumental Encyclopédie, sebuah ensiklopedia yang mengumpulkan dan menyusun pengetahuan manusia pada masanya. Salah satu kebijakan yang dianut oleh Diderot adalah kebebasan berbicara dan pers, yang ia pandang sebagai hak asasi manusia yang mendasar. Ia adalah salah satu figur utama yang mendefinisikan semangat Pencerahan dan memberikan sumbangan berharga terhadap perkembangan budaya, pendidikan, dan ilmu pengetahuan di dunia modern.

Salah satu keunggulan Lafayette adalah kepemimpinannya yang inspirasional dan keberaniannya dalam memperjuangkan prinsip-prinsip demokrasi di tengah otoritas monarki absolut. Keberanian, integritas, dan tekadnya dalam memperjuangkan keadilan dan kebebasan membuatnya dihormati sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh pada masanya dan meninggalkan warisan yang terus hidup dalam sejarah perjuangan untuk hak-hak asasi manusia. Robespierre menjadi anggota Konvensi Nasional Prancis dan menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh dalam Komite Keselamatan Publik, sebuah badan pemerintah yang mengawasi keamanan negara selama Revolusi Prancis.

Salah satu karya terkenalnya adalah "Deklarasi Hak-Hak Wanita dan Warga Perempuan yang merupakan manifesto feminis awal yang menyerukan kesetaraan gender dan hak-hak perempuan dalam masyarakat dan politik. Meskipun akhirnya ia dieksekusi pada tahun 1793 selama Reign of Terror karena sikap politiknya yang kontroversial, warisannya sebagai salah satu pendiri gerakan feminis tetap hidup, mempengaruhi gerakan hak-hak perempuan dan kesetaraan gender pada masa kini.

DAMPAK REVOLUSI PRANCIS BAGI DUNIA

Melalui tulisannya, ia mengkritik hukum dan norma sosial yang mendiskriminasi perempuan, dan menyerukan reformasi hukum yang mengakui hak-hak perempuan sebagai warga negara yang setara. Karyanya, meskipun tidak mendapat pengakuan selama hidupnya, memiliki pengaruh jangka panjang dalam gerakan hak-hak perempuan. Karyanya tetap menjadi inspirasi bagi para aktivis dan pemikir feminis di seluruh dunia, mengingatkan kita akan pentingnya perjuangan untuk hak- hak asasi manusia dan kesetaraan dalam masyarakat yang adil dan inklusif.

Salah satu dampak paling langsung dan nyata dari Revolusi Perancis adalah penghapusan monarki absolut dan kebangkitan republikanisme. Penekanan Revolusi Perancis pada hak-hak individu dan pemerintahan demokratis sangat mempengaruhi perkembangan lembaga- lembaga demokrasi dan reformasi konstitusi di berbagai negara. Selain itu, penekanan Revolusi Perancis pada nasionalisme menjadi kekuatan pendorong di balik pembentukan kembali batas-batas dan identitas politik.

Hak-hak istimewa feodal disingkirkan, dan prinsip-prinsip meritokrasi serta kesempatan yang setara semakin diutamakan. Etos revolusioner membawa pada penghapusan hak- hak istimewa feodal, pembebasan petani dari perbudakan, dan lahirnya tatanan sosial yang lebih egaliter. Kode hukum ini mempengaruhi sistem hukum banyak negara, khususnya di Eropa dan Amerika Latin, mempromosikan konsep kesetaraan hukum dan hak-hak individu.

Revolusi Perancis menantang pengaruh Gereja Katolik, yang mengarah pada sekularisasi masyarakat dan pemisahan gereja dan negara. Deklarasi Hak-Hak Perempuan dan Warga Negara Perempuan (1791) karya Olympe de Gouges dan "Pembenaran Hak-Hak Perempuan karya Mary Wollstonecraft adalah teks-teks. Karya-karya ini menantang norma-norma masyarakat dan membuka jalan bagi kelompok hak pilih dan feminis di masa depan yang memperjuangkan hak-hak perempuan dan kesetaraan gender pada abad ke-19 dan ke-20.

Meskipun Revolusi Perancis tidak langsung mengarah pada penghapusan perbudakan, Revolusi Perancis menginspirasi gerakan-gerakan abolisionis di Eropa dan Amerika. Cita-cita Revolusi Perancis mengilhami gerakan nasionalis di seluruh Eropa dan Amerika Latin, yang mengarah pada perubahan batas-batas politik dan pembentukan negara-bangsa. Revolusi Perancis merupakan bukti kekuatan ide, pencarian kebebasan, dan perjuangan abadi untuk masyarakat yang lebih adil dan setara.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Referensi

Dokumen terkait