• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH Etika Guru Terhadap Orang Tua Siswa

N/A
N/A
ALFINA DAMAYANTI

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH Etika Guru Terhadap Orang Tua Siswa"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

Etika Guru Terhadap Orang Tua Siswa

Disusun Oleh : Kelompok 9

1. Sri Wahyuni Ritonga 2. Nur Azizah Harahap 3. Enda Harahap

Dosen Pembimbing:

HENRAWANSYAH,M.Pd

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH PADANG LAWAS ( STIT PL )

GUNUNGTUA

2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang.Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Gunungtua, November 2023

Penyusun

(3)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan Masalah... 2 BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika... 3 2.2 Pengertian Guru... 4 2.3 Hubungan Guru Dengan Orang Tua/Wali Murid... 5 BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan... 9 3.2 Saran... 10 DAFTAR PUSTAKA... 10

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perkembangan pendidikan dan masyarakat memberi dampak yang signifikan terhadap hasil proses pendidikan. Awal mula pendidikan di mulai dari keluarga sebelum masuk jalur pendidikan formal. Ketika siswa/anak didik telah masuk jalur pendidikan formal tidak berarti tanggung jawab pendidikan sepenuhnya berpindah ke tangan guru/pendidik. Peranan orangtua juga sangat menentukan tingkat perkembangan anak dalam menempuh pendidikan.

Ciri khas manusia adalah kemampuannya dalam mendidik dan dididik melalui aktivitas pendidikan. Pendidikan adalah aktivitas dari kebudayaan dan merupakan aktivitas pembudayaan sehingga pendidikan menjadi suatu instrumen untuk mentransmisikan kebudayaan pada generasi baru. Dalam sistem kehidupan bermasyarakat yang berbudaya, orangtua, guru, dan anak didik sebenarnya terlibat aktif dan langsung dalam berbagai aktivitas budaya. Walaupun posisi untuk setiap elemen tersebut berbeda-beda, tetapi tetap saling mendukung. Keadaan saling mendukung itulah yang menuntut adanya hubungan interaksi antara guru/pendidik dengan orangtua. Karena sistem pendidikan Indonesia tidak terlepas dari dukungan dan pantauan orangtua. Guru dan orangtua harus benar- benar memperhatikan setiap hubungan yang terjalin. Fenomena yang terlihat seolah-olah antara guru dan orangtua seperti ada pengotakan-pengotakan. Artinya guru seperti membatasi ruang gerak orangtua dan orangtua membatasi ruang gerak guru. Belum lagi ditambah bila ada permasalahan pribadi antara guru dan orangtua. Kenyataan inilah yang sebenaranya perlu diluruskan karena sebenarnya kedudukan orangtua dan guru dihadapan anak adalah panutan atau teladan. Jadi, posisinya sama. Orangtua memberi rasa aman dan kepercayaan pada anak, guru juga melakukan hal itu. Sehingga apa yang didapatkan oleh anak di rumah sama dengan di sekolah dari segi perlakuan walaupun tidak menutup kemungkinan ada memang hal-hal yang tidak sama.

Sekolah merupakan lembaga sosial yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat lingkungannya, sebaliknya masyarakat pun tidak dapat dipisahkan dari sekolah sebab keduanya memiliki kepentingan, sekolah merupakan lembaga

(5)

formal yang diserahi mandat untuk mendidik, melatih, dan membimbing generasi muda bagi peranannya di masa depan, sementara masyarakat merupakan pengguna jasa pendidikan itu.

Mohammad Noor Syam, dalam bukunya Filsafat Pendidikan Dan Dasar Filsafat Pendidikan Pancasila, mengemukakan bahwa hubungan masyarakat dengan pendidikan sangat bersifa korelatif, bahkan seperti telor dengan ayam.

Masyarakat maju karena pendidikan dan pendidikan yang maju hanya akan ditemukan dalam masyarakat yang maju pula.

Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan bentuk hubungan komunikasi ekstern yang dilaksanakan atas dasar kesamaan tanggung jawab dan tujuan. Masyarakat merupakan kelompok individu–individu yang berusaha menyelenggarakan pendidikan atau membantu usaha-usaha pendidikan. Dalam masyarakat terdapat lembaga-lembaga penyelenggaran pendidikan, lembaga keagamaan, kepramukaan, politik, sosial, olah raga, kesenian yang bergerak dalam usaha pendidikan. Dalam masyarakat juga terdapat individu-individu atau pribadi-pribadi yang bersimpati terhadap pendidikan di sekolah.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa Pengertian Etika?

2. Apa pengertian Guru?

3. Apa Hubungan guru dengan wali murid/orangtua ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui Pengertian Etika, dan Guru

2. Mengetahui Hubungan guru dengan wali murid/orangtua

(6)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika

Secara etimologis kata “Etika” berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata ‘ethos’ yang berarti adat atau kebiasaan baik yang tetap. Dikatakan dalam Kamus Bahasa Besar Indonesia (KBBI) bahwa Etika adalah ajaran tentang baik dan buruk mengenai perbatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya. 1

Perkataan etikan atau lazim juga disebut etik yang berasal dari bahasa Yunani Ethos yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah, dan ukuran- ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini:

a. O. P. Simorangkir mengatakan etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukurang yang baik.

b. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat menyebutkan bahwa etika adalah teori tentang tingkah laku perbuaatan dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.

c. Burhanuddin Salam menyebutkan bahwa etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan tingkah laku manusia dalam hidupnya.

Selanjutnya, pengertian etika secara terminologis sebagaimana dikatakan oleh Hamzah Yakub (1993:2) dengan mengutip pendapat beberapa ahli sebagai berikut :

a. Webster Dictionary : etika adalah ilmu tentang tingkah laku manusia, prinsip-prinsip yang disistematisasi tentang tindakan moral yang betul.

b. Ensiklopedi Winkler Prints : Etika merupakan bagian dari filsafat yang memperkembangkan teori tindakan, hujah-hujahnya dan tujuan yang diarahkan kepada makna tindakan.

c. New American Enyiclopedia : etika merupakan tentang filsafat moral, tidak mengenai fakta, tapi tentang nilai-nilai, tidak mengenai sifat

1Mohammad Noor Syam. Filsafat Pendidikan Dan Dasar Filsafat Pendidikan Pancasila, Usaha Nasional. Surabaya. 1986. Hlm.199.

(7)

tindakan manusia, tapi tentang idenyakarena itu bukan ilmu yang positif tetapi ilmu yang formatif.

d. A. S. Hornby Dictionary : ilmu tentang moral atau prinsip-prinsip pada moral tentang tindakan dan kelakuan.

Etika menurut filsafat dadat dirumuskan sebagai berikut: “etika adalah ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan alam perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akalpikiran. Degan demikian dapatdisimpulkan bahwa etika merupakan ajaran baik dan buruk tentang perbuatan dan tingkah laku (akhlak). Jadi, etika membicarakan tingkah laku manusia yang dilakukan dengan sadar dipandang dari sudut baik dan buruk sebagai suatu hasil penilaian.

2.2 Pengertian Guru

Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dikatakan bahwa “guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”. Dalam ruang lingkup yang lebih luas, tugas dan tanggung jawab guru menurut Pieters : (a) guru sebagai pengajar, (b) guru sebagai pembimbing, dan (c) guru sebagai administrator kelas” (Sudjana 2005 : 15).

Guru adalah profesi yang mempersiapkan sumber daya manusia untuk menyongsong pembangunan bangsa dalam mengisi kemerdekaan. Guru dengan segala kemampuannya dan daya upayanya mempersiapkan pembelajaan bagi peserta didiknya sehingga tidak salah jika menempatkan guru sebagai salah satu kunci pembangunan bangsa menjadi bangssa yang maju dimasa yang akan datang.

Menurut Saiful Bahri Djamara (2002 ; 73) secara keseluruhan guru adalah figur yang menarik perhatian semua orang. Entah dalam keluarga, masyarakat, maupun di sekolah. Guru dalam pendidikan Islam menurut Ahmad Tafsir (1994 : 74) siapa saja yang bertanggungjawab terhadap perkembangan anak didik.

Menurut Mulyasa (2007 : 35) semua orang yakin bahwa guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah, keyakinan

(8)

itu mincul karena manusia adalah makhluk lemah yang dalam perkembangannya senantiasa membtuhkan orang lain sejak lahir bahkan pada saat meninggal.

2.3 Hubungan Guru Dengan Orang Tua/Wali Murid

Cara untuk menciptakan hubungan antara pendidik dengan orang tua peserta didik adalah:

1. Guru berusaha membina hubungan kerja sama yang efektif dan efisien dengan orangtua/wali siswa dalam melaksanakan proses pendidikan.

2. Guru memberikan informasi kepada orangtua/wali secara jujur dan objektif mengenai perkembangan peserta didik.2

3. Guru merahasiakan informasi setiap peserta didik kepada orang lain yang bukan orangtua/walinya.

4. Guru memotivasi orangtua/wali siswa untuk beradaptasi dan berpartisipasi dalam memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan.

5. Guru berkomunikasi secara baik dengan orangtua/wali siswa mengenai kondisi dan kemajuan peserta didik dalam proses kependidikan pada umumnya.

6. Guru menjunjung tinggi hak orangtua/wali siswa untuk berkonsultasi dengannya berkaitan dengan kesejahteraan, kemajuan, dan cita-cita anak.

7. Guru tidak boleh melakukan hubungan dan tindakan professional dengan orangtua/wali siswa untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.

Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu. Guru menempati kedudukan terhormat di masyarakat. Kewibawaanlah yang membuat mereka dihormati. Para orangtua yakin bahwa gurulah yang dapat mendidik anak didik mereka agar menjadi orang yang berkepribadian mulia. Jadi guru, adalah sosok figur yang menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan. Menjadi guru berdasarkan tuntutan pekerjaan adalah suatu pekerjaan yang mudah, tetapi menjadi guru berdasarkan panggilan jiwa dan tuntutan hati nurani adalah tidak mudah (Djamarah, 2005).

2 Khoiru Ahmadi,dkk.Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Prestasi Pustaka: Jakarta.

2011. hlm.237

(9)

Orangtua adalah orang yang telah melahirkan kita atau orang yang mempunyai pertalian darah. Orangtua juga merupakan public figure yang pertama menjadi contoh bagi anak-anak. Karena pendidikan pertama yang didapatkan anak-anak adalah dari orangtuanya. Orangtua dan guru adalah satu tim dalam pendidikan anak, untuk itu keduanya perlu menjalin hubungan baik . bagi anak- anak yang sudah masuk sekolah, waktunya lebih banyak dihabiskan bersama para guru daripada dengan orangtua. Kedengarannya mungkin agak mengejutkan, tapi memang begitulah kenyataannya. Ketika orangtua pulang dari tempat bekerja, anak-anak biasanya juga baru tiba dari mengikuti kegiatan setelah jam sekolah.

Hanya tersisa waktu beberapa jam saja untuk makan malam bersama, menyelesaikan pekerjaan rumah dan mungkin menghadiri acara anak-anak.

Setelah itu semuanya tidur.

Memang benar semua kegiatan sehari-hari yang dilakukan orangtua adalah penting. Dan memang banyak orangtua yang bisa menggunakan dengan baik waktu makan malam bersama, ketika membantu anak mengerjakan tugas sekolah di rumah, dan ketika mengantar anak ke sekolah. Tapi perlu diingat, pada saat yang sama ada orang dewasa lain yang juga mengajari, mempengaruhi dan bersenang-senang dengan anak-anak kita selama 6 jam sehari, yaitu guru mereka.

Anak-anak umumnya bisa melakukan tugas-tugas mereka dengan baik ketika di sekolah. Sebagian di antaranya bahkan mungkin lebih mudah mempercayai guru mereka. Untuk itu, perlu kiranya setiap orangtua mengetahui dengan baik sosok guru yang mengajar anak-anaknya. Hal ini penting karena dalam pendidikan sekolah, orangtua dan guru harus menjadi satu tim yang baik.

Jika orangtua dan guru bisa saling mengenal dan mempercayai, maka anak-anak tidak akan menentang salah satu dari mereka, ketika anak-anak itu malas atau menghindar dari tugas-tugasnya. Pengertian di antara orangtua dan guru menjadikan masalah kecil tidak berkembang menjadi besar, dan masalah besar bisa diselesaikan dengan lebih baik. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar terjalin hubungan baik antara orangtua dan guru.

a. Perkenalkan anak dengan gurunya b. Mendatangi pertemuan orangtua-guru c. Senantiasa berprasangka baik kepada guru

(10)

d. Berkomunikasilah secara teratur e. Berikanlah sumbangan

Anda dan guru sama-sama menginginkan yang terbaik untuk pendidikan anak-anak. Jika Anda mendengar kabar yang buruk tentang guru, apakah ia galak, jahat, atau tidak obyektif, maka tetap pertahankan hubungan baik Anda dengan sang guru. Cari tahu masalah yang sebenarnya dengan menghubungi guru itu secara sopan. Jangan mengeluarkan kata-kata yang buruk mengenai guru di depan anak Anda. Tetap fokus terhadap masalah yang dihadapi, jadikan itu latihan bagi Anak bersikap terbuka. 3

Fungsi/Peran Guru dan Orangtua

Melirik posisi guru bagi peserta didik sama dengan posisi orangtua mereka sendiri. Hanya saja bedanya bukan orang yang melahirkan mereka. Guru adalah orangtua kedua bagi anak-anak ketika mereka berada di sekolah. Sedangkan orangtua mereka yang pertama adalah orang yang melahirkan mereka lahir atau yang ada hubungan pertalian darah. Dari hal itu, terlihatlah bahwasanya walau posisi berbeda namun peranannya hampir sama sehingga sudah sepantasnya kedua orangtua tersebut berpartisipasi dan berinteraksi aktif guna membangun perkembangan anak yang mapan. Dalam upaya menempatkan fungsi dan peran di lingkungan sekolah, orangtua siswa juga dapat bergabung dengan komite sekolah dengan ketentuan-ketentuan yang ada.4

 Guru berusaha membina hubungan kerjasama yang efektif dan efisien dengan orang tua/ wali siswa dalam melaksanakan proses pendidikan.

 Guru memberikan informasi kepada orang tua/ wali secara jujur dan objektif mengenai perkembangan peserta didik.

 Guru merahasiakan informasi setiap peserta didik kepada orang lain yang bukan orang tua/ walinya.

 Guru memotivasi orang tua/ wali untuk beradaptasi dan berpartisipasi dalam memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan.

 Guru berkomunikasi secara baik dengan orang tua/ wali mengenai kondisi dan kemajuan peserta didik dan proses kependidikan pada umumnya.

3Fuad Ihsan. Dasar-Dasar Kependidikan.PT Rineka Cipta:Jakarta.2011.hlm.105.

4Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif: Suatu Pendekatan Teoretis Psikologis. Jakarta: PT Rineka Cipta.

(11)

 Guru menjunjung tinggi hak orang tua/ wali untuk berkonsultasi dengannya berkaitan dengan kesejahteraan, kemajuan, dan cita-cita anak atau anak-anak akan pendidikan.

 Guru tidak boleh melakukan hubungan dan tindakan professional dengan orang tua/ wali untuk memperoleh keuntungan pribadi.

(12)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Fungsi guru sebagai seorang pemimpin dan contoh teladan bagi anak, maka ia harus memiliki tingkah laku yang utama (kepribadian utama), seorang guru tidak hanya menunjukkan kata-kata “itulah” beginilah norma-norma”.

Sehubungan dengan itu maka guru sebagai tenaga profesional memerlukan pedoman atau etika guru agar terhindar dari segala penyimpangan.

Adapun kode etik guru terhadap anak didik adalah : 1. Niat ikhlas

2. Kasih sayang

3. Hikmah kebijaksanaan 4. Memiliki waktu yang tepat 5. Memberi teladan.

3.2 Saran

Demikian makalah yang dapat kami paparkan. Tak lupa permohonan maaf kami haturkan kepada saudara atas kekhilafan dalam makalah ini. Kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini pada khususnya, dan makalah selanjutnya pada umumnya. Semoga bermanfaat.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif: SuatuPendekatan Teoretis Psikologis. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Fuad Ihsan. 2011.Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Iif Khoiru Ahmadi,dkk. 2011.Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Jakarta:

Prestasi Pustaka.

Mohammad Noor Syam. 1986. Filsafat Pendidikan Dan Dasar Filsafat Pendidikan Pancasila, Usaha Nasional. Surabaya.

Referensi

Dokumen terkait

'Terima f(asifi.. Orangtua mau meluangkan waktu bila saya ingin bercerita tentang kejadian di sekolah. Orangtua mampu menerima dan memahami perasaan saya. Orangtua tidak

Komite Sekolah merupakan lembaga yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di tingkat daerah otonom

Bahan belajar ini memuat materi yang terkait dengan konsep Interaksi dengan orangtua dalam komite sekolah berkaitan dengan implementasi kurikulum 2013. Manfaat

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini bertujuan untuk Penerapan pendidikan karakter anak usia pra sekolah di lingkungan keluarga melalui kerjasama orangtua dan guru di

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis peran orang tua dalam menanamkan nilai multikultural dalam lingkungan keluarga pada siswa sekolah dasar.

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh diharapkan untuk selanjutnya kepada pihak sekolah untuk lebih meningkatkan kesadaran para orangtua siswa terhadap pentingnya

Meningkatkan peran komite sekolah dalam membangun kemitraan untuk pembelajaran lingkungan hidup dan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; 3 (tiga) kemitraan

Peran Orangtua Dalam Perkembangan Kepribadian Anak Usia Dini Masa depan anak tergantung dari pengalaman yang diterima oleh anak baik di lingkungan keluarga maupun lingkungan social