MAKALAH
Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik Motorik kasar dan Halus Anak Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Fisik Motorik AUD
Dosen Pengampu : Raras Ayu Prawinda, M.Pd
Disusun Oleh:
1. Kurnia Lutfi Azizah (2286236007) 2. Nikmatun Nur Latifah ( 2286236021 )
3. Rena Nurika (2286236028 )
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR FAKULTAS AGAMA ISLAM
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI MARET 2025
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufik serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pegembangan fisik motorik AUD yang berjudul “Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik Motorik kasar dan Halus Anak”. Atas dukungan moral dan material yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, kami sampaikan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M. Ag, selaku Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Blitar 2. Bapak Dr. Arif Muzayin Shofwan, M.Pd selaku Dekan Fakultas Agama Islam
3. Ibu Dessy Farantika, M.Pd, selaku Kaprodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini
4. Ibu Raras Ayu Prawinda , M.Pd. selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Pengembangan Fisik Motorik AUD
5. Teman-teman kelompok 4 dan semua pihak yang tidak bisa di sebutkan satu-persatu, yang telah membantu penulis menyelesaikan makala ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.
Blitar, 10 Maret 2025
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... ii
DAFTAR ISI... iii
BAB 1... 1
PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang... 1
B. Rumusan Masalah... 2
C. Tujuan... 2
BAB II... 3
PEMBAHASAN... 3
A. PENGERTIAN PERTUMBUHAN FISIK DAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA DINI...3
B. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 0 – 2 TAHUN...7
C. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 2-3 TAHUN...11
D. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 3-4 TAHUN...12
E. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 3-4 TAHUN...14
BAB III...16
PENUTUP... 16
A. KESIMPULAN... 16
B. SARAN... 17
DAFTAR PUSTAKA... 17
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Perkembangan dan pertumbuhan memiliki arti yang berbeda, tetapi keduanya sangat terkait satu sama lain. Perkembangan adalah proses kualitatif yang menunjukkan peningkatan kemampuan (ketrampilan) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diprediksi sebagai hasil dari proses pematangan, sedangkan pertumbuhan adalah proses kuantitatif yang menunjukkan perubahan yang dapat diamati secara fisik. Keterampilan motorik kasar dan halus sangat penting untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, terutama bagi anak usia dini karena mereka berada pada fase golden age atau masa keemasan, ketika keadaan fisik dan segala kemampuan anak berkembang sangat cepat. Lebih dari satu juta perkembangan syaraf baru terhubung ke otak bayi saat lahir. Perkembangan fisik anak sangat terkait dengan perkembangan motorik mereka.Motorik adalah pengembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan urat saraf. Keterampilan motorik kasar dan halus berbeda-beda. Perubahan fisik dan sensorik kemudian datang. Sebagaimana dilaporkan oleh BKKBN dalam Sujatmiko (2021), Jepang adalah salah satu negara terbaik dalam hal kesehatan anak dalam menangani gagal pertumbuhan dan perkembangan. Salah satu cara pemerintah Jepang mengatasi dan mengurangi risiko gagal pertumbuhan dan perkembangan adalah dengan memantau asupan gizi, layanan kesehatan, dan perkembangan fisik di setiap daerah.
Pertumbuhan dan perkembangan fisik dapat berdampak pada kepercayaan diri anak dan lingkungan sekitarnya. Perkembangan fisik juga dapat mempengaruhi persepsi anak tentang orang lain dan dirinya sendiri, yang tercermin dalam pola penyesuaian diri anak secara umum.Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak.
Sedangkan motorik halus adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu yang dipengaruhi oleh peluang untuk belajar dan berlatih.
Agar anak-anak dapat berkembang dengan baik, kedua kemampuan tersebut harus dikembangkan.
Perkembangan fisik mencakup perkembangan motorik, juga dikenal sebagai motor development. Perkembangan motorik adalah perubahan yang secara bertahap dalam kontrol dan kemampuan untuk melakukan gerakan yang dihasilkan oleh faktor kematangan dan pengalaman atau latihan yang dialami selama kehidupan seseorang. Perubahan- perubahan ini dapat diamati melalui perubahan dan gerakan yang dilakukan.
Perkembangan fisik sangat penting untuk kehidupan selanjutnya, karena meningkatnya berat badan dan tinggi badan, memungkinkan anak untuk lebih aktif dan berkembang keterampilan fisiknya, dan memungkinkan mereka mengeksplorasi dunia sekitar tanpa bantuan orang tua. Perkembangan motorik anak juga merupakan perkembangan penting lainnya. Perkembangan motorik, yang sama dengan perkembangan fisik, adalah salah satu bentuk kematangan syaraf dan otot yang melibatkan pengendalian anggota tubuh. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kemampuan motorik dapat membantu mengatur gerak tubuh dan reaksi cepat terhadap gerakan. Perkembangan otot-otot tubuh didorong oleh gerakan motorik kasar maupun halus. Ini menyebabkan perkembangan komponen yang berkaitan dengan perkembangan lokomosi (gerak) dan postur (posisi tubuh). Selama masa golden age atau masa keemasan, keadaan fisik dan semua kemampuan motorik anak sedang berkembang sangat pesat. Dengan demikian, keterampilan motorik yang dilakukan dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian dari pertumbuhan fisik dan perkembangan motorik ? 2. BagaimanaPeranan motorik bagi perkembangan anak ?
3. Bagaimana tahap-tahap pertumbuhan fisik dan perkembangan motorik ? C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pertumbuhan fisik dan perkembangan motorik 2. Untuk mengetahui Peranan motorik bagi perkembangan anak
3. Untuk mengetahui tahap-tahap pertumbuhan fisik dan perkembangan motorik
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PERTUMBUHAN FISIK DAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA DINI
1. Pengertian Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan fisik adalah pertumbuhan struktur tubuh manusia sejak masih dalam kandungan hingga ia dewasa. Proses perubahannya adalah menjadi panjang (pertumbuhan vertikal) dan tebal atau lebar (pertumbuhan horizontal) dalam proporsi bentuk tubuh. Pertumbuhan fisik juga berarti transmisi dari konstitusi fisik (resam tubuh, keadaan jasmaniah) yang secara genetik atau turun menurun dalam bentuk prosesaktif. Pertumbuhan adalah perubahan fisiologis yang disebabkan oleh proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung pada anak yang sehat pada waktu yang tepat. Selain itu, pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang diwariskan dalam bentuk proses aktif yang berlangsung. Oleh karena itu, pertumbuhan dikaitkan dengan perubahan kuantitatif yang terkait dengan peningkatan ukuran dan struktur biologis(Baan, Rejeki, and Nurhayati 2020).Hasil Pertumbuhan dapat berwujud :
a. Tubuh menjadi lebih besar dan berat
b. Tulang menjadi lebih besar, panjang, berat, dan kuat;
c. Pergeseran dalam sistem persyarafan
d. Pergeseran dalam struktur jasmaniah lainnya.
Seseorang dapat mengukur pertumbuhan jasmaniah ini dengan mengukur a. berat,
b. panjang
c. ukuran lingkaran, seperti kepala, dada, pinggul, dan lengan, antara lain.
Semua bagian tubuh berkembang dengan kecepatan yang berbeda. Anak-anak tidak selalu memiliki pertumbuhan fisik yang sama; ada yang tumbuh cepat dan ada yang lambat. Selain itu, mereka juga mengalami perubahan dalam berat badan dan
tinggi badan. Pertumbuhan secara Perubahan kuantitatif, seperti peningkatan ukuran dan struktur, dikaitkan dengan pertumbuhan. Misalnya, seorang anak tidak hanya menjadi lebih besar secara fisik, tetapi juga mengalami peningkatan ukuran dan struktur organ dalam. seperti tangan, kaki, tubuh, otak, dll. Proses pertumbuhan ini berkembang sepanjang hidupnya, tetapi kecepatan pertumbuhannya berbeda seiring usia. Pertumbuhan ini berimplikasi pada perkembangan yang lebih kualitatif(Aghnaita 2017). Pertumbuhan fisik anak-anak berbeda-beda, dan semua tergantung pada karakteristik anak masing-masing. Peran orang tua dan guru dalam mendidik anak sangat penting untuk memaksimalkan pertumbuhan anak, terutama dalam hal pertumbuhan fisik dan perkembangan motorik. Jika anak bergerak secara aktif, tulangnya menjadi lebih kuat, ototnya mulai bersambung, dan berfungsi lebih baik. Namun, jika anak pasif dan orang tuanya terlalu membatasi kegiatan bergerak anak, anak akan menjadi pemalu, sering sakit karena jarang bergerak, dan pertumbuhan fisik mereka akan terhambat.
Secara umum, ada dua komponen yang mempengaruhi perkembangan anak:
faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari genetika atau bawaan, yang merupakan komponen utama. Untuk mencapai tujuan akhir dari proses pertumbuhan anak Misalnya, jenis kelamin, alergi, dan lainnya, sedangkan faktor eksternal, seperti lingkungan yang baik, juga dapat mempengaruhi pertumbuhan anak dengan baik.
Perkembangan fisik motorik anak usia dini sangat penting untuk aspek perkembangan lainnya, perkembangan fisik motorik sangat penting.Terlihat dan dapat diprediksi, seperti perubahan ukuran tubuh anak. Menurut prinsip sefalokaudal, pertumbuhan dan perkembangan motorik dari dalam ke luar (pusat tubuh ke luar) dan menurut prinsip proximodistal pertumbuhan dan perkembangan fisik terjadi dari dalam ke luar (pusat tubuh ke luar). Dalam rahim, kepala dan badan berkembang sebelum lengan dan kaki, kemudian tangan dan kaki, serta jari tangan dan kaki. Ketika bayi baru lahir, ada perbedaan yang signifikan dalam pertumbuhan anggota badan ini. Pertumbuhan dan perubahan yang terjadi pada tubuh seseorang merupakan inti dari pertumbuhan fisik.
2. Pengertian Perkembangan Motorik
Istilah bahasa Inggris perkembangan dikenal dengan development. development
is the pattern of change that begins at conception and continues through the life span ini juga dapat didefinisikan sebagai pengembangan pola perubahan yang dimulai pada saat pembuahan dan berlangsung seumur hidup. Perkembangan menghasilkan perubahan yang tidak dapat diubah dan permanen. Perkembangan motorik adalah proses pertumbuhan yang mencakup perkembangan unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Di sisi lain, motorik adalah gerak tubuh yang dihasilkan dari tindakan pertumbuhan kemampuan gerak anak. Pengendalian gerakan jasmaniah melalui aktivitas koordinasi pusat syaraf, urat syaraf, dan otot dikenal sebagai perkembangan motorik(Pipit Muliyah, 2020).Perkembangan ini pada dasarnya berkembang seiring dengan kematangan saraf, otot, atau kemampuan kognitif anak. Perkembangan motorik juga berkembang seiring dengan kematangan saraf dan otot anak. Oleh karena itu, setiap gerakan, bahkan yang paling sederhana, adalah hasil dari pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem tubuh yang dikontrol oleh otak. Ada dua jenis kemampuan motorik: kemampuan motorik kasar dan kemampuan motorik halus. Untuk meningkatkan koordinasi antara mata dan tangan, konsentrasi, koordinasi, dan koordinasi, latihan motorik kasar dan motorik halus otot dan anggota tubuh, meningkatkan kepercayaan diri, keseimbangan, keberanian, kelenturan, dan kekuatan otot, dan mempersiapkan diri untuk aktivitas(Baan, Rejeki, and Nurhayati 2020).
Menurut STPPA, perkembangan fisik motorik harian anak dibagi menjadi dua kategori: perkembangan motorik kasar dan perkembangan motorik halus.
a. Kemampuan perkembangan motorik kasar, atau Large Motor Development, menurut Beaty Motorik kasar seharusnya dimiliki oleh anak-anak usia dini dari 4 hingga 6 tahun. Kemampuan ini dibagi menjadi empat kategori: berjalan , dengan indikator berjalan naik/turun tangga dengan kedua kaki, berjalan lurus, dan berdiri dengan satu kaki; berlari, dengan indikator kekuatan atau kecepatan berlari; dan melompat , dengan indikator mampu melompat ke depan, ke belakang, dan ke atas.
b. Menurut Beaty (dalam Uyu Wahyudin), perkembangan motorik halus adalah kemampuan anak untuk menunjukkan atau menguasai gerakan otot yang indah dalam bentuk koordinasi, ketangkasan, dan kecekatan dengan jari jemari.
Perkembangan pengendalian gerak tubuh dan kematangan motorik dikaitkan dengan perkembangan pusat motorik di otak. Kemampuan motorik berkembang seiring dengan pertumbuhan otot dan syaraf(Suparyanto dan Rosad 2020). Oleh karena itu, setiap gerakan paling sederhana yang dilakukan anak sebenarnya merupakan hasil dari pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem tubuh yang dikontrol oleh otak. Oleh karena itu, otak adalah bagian dari rangkaian syaraf yang mengatur dan mengontrol semua aktivitas fisik dan mental seseorang.
Otak mengontrol aktivitas anak. Otak terus mengolah data secara bersamaan dan berkesinambungan. Bersamaan dengan itu, setiap gerakan anak dikontrol oleh otak dan jaringan syarafnya, yang membentuk sistem syaraf pusat yang terdiri dari lima pusat kontrol. Perkembangan motorik anak terkait erat dengan perkembangan kemampuan gerak mereka, dan oleh karena itu, perkembangan kemampuan gerak anak dapat dilihat melalui berbagai permainan dan gerakan.Anak menjadi lebih percaya diri dalam melakukan segala kegiatan karena dia yakin akan kemampuan fisiknya. Anak-anak yang memiliki perkembangan motorik yang baik juga biasanya memiliki kemampuan sosial yang positif. Karena mereka dapat mengimbangi gerakan teman sebayanya, mereka akan senang bermain dengan teman temannya.Kemampuan refleks, kemampuan untuk mengkoordinasi mata dengan organ tubuh lainnya (seperti tangan, kaki, dan kepala), dan peningkatan variasi dan rasa percaya diri anak akan berkorelasi dengan perkembangan kemampuan motorik mereka. Dengan semakin meningkatnya rasa percaya diri, anak-anak juga akan merasa bangga jika mereka dapat melakukan kegiatan tertentu.
Dalam membicarakan perkembangan motorik anak, ciri-ciri motorik dibahas dalam empat tahap:
a. Gerakan-gerakan anak yang tidak disadari, tidak disengaja, dan tanpa arah.
Gerakan seperti itu terjadi karena dorongan dari dalam, seperti menggerakkan kaki dan tangannya, memasukkan tangan ke mulut, dan mengedipkan mata.
b. Gerakan tambahan- gerakan yang tidak disebabkan oleh dorongan dari dalam.Misalnya : Jika seorang anak memegang sesuatu yang tidak berguna di tangannya, hal itu tampak bodoh bagi orang dewasa.
c. Gerakan: Anak melakukan gerakan secara teratur. Artinya, hampir seluruh tubuh
bererak untuk menanggapi perangsang luar.Misalnya, ketika dia diberi bola, dia menerimanya dengan kedua tangan dan kakinya sekaligus.
d. Gerakan- gerakan anak itu disertai dengan gerakan lain, yang sebenarnya tidak diperlukan.
Perkembangan motorik anak usia dini biasanya mengalami perubahan fisik dan psikis seiring dengan masa pertumbuhan. Perkembangan motorik sangat ditentukan oleh status kesehatannya, asupan gizinya, dan apakah dia diberi dorongan untuk bergerak sesuai dengan masa perkembangannya. berikut adalah beberapa prinsip untuk perkembangan motorik anak :
a. Perkembangan motorik dipengaruhi oleh kematangan otot dan syaraf: karena otak mengatur gerakan, perkembangan motorik anak dipengaruhi oleh kematangan sistem syaraf otak yang mengatur otot. Apabila otot dan sistem syaraf otak semakin matang, kemampuan motorik anak juga semakin baik. Otak paling bawah, juga dikenal sebagai cerebellum, bertanggung jawab atas pertumbuhan dan keseimbangan otak secara cepat di awal tahun kematangan dan saat anak mencapai usia lima tahun. Otak di bagian paling atas, juga disebut cerebrum, mengontrol gerakan terampil yang berkembang pada tahun pertama
b. Belajar keterampilan motorik tidak terjadi sebelum anak matang. Banyak upaya untuk mengajari gerakan terampil tidak berarti sebelum perkembangan otot dan syaraf. Jadi, membuat anak benar-benar siap untuk melakukan gerakan yang akan diberikan.
c. Perkembangan motorik mengikuti pola yang dapat diramalkan. Bukti bahwa usia berjalan anak sesuai dengan laju perkembangan mereka menunjukkan bahwa perkembangan motorik mereka dapat diramalkan. Contohnya, anak-anak yang berjalan lebih awal biasanya akan duduk lebih awal
d. Perkembangan motorik dapat ditentukan. Karena perkembangan motorik umumnya mengikuti pola yang diramalkan, sangat mungkin untuk menentukan norma untuk kegiatan motorik lainnya berdasarkan rerata usia. Orang tua dapat menggunakan standar ini untuk mengetahui perkembangan yang seharusnya terjadi pada usia tertentu. Untuk menentukan apakah perkembangan motorik anak
normal atau tidak, standar ini juga dapat digunakan. Sebagai contoh, gerak reflek menurun pada usia tertentu, tetapi gerak reflek lainnya tetap ada yang terorganisir menjadi lebih kuat dan lebih baik.
e. Perbedaan individu dalam laju perkembangan motorik berdasarkan aspek yang luas. Perkembangan motorik seorang anak hampir selalu sebanding dengan pola yang ada.Perincian pola ini memungkinkan perbedaan pola antara anak-anak. Ini karena usia dan perbedaan dalam kemampuan mereka untuk menguasai kegiatan motorik.
B. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 0 – 2 TAHUN
Periode bayi atau masa bayi adalah periode perkembangan yang berlangsung dari kelahiran hingga 24 bulan, atau 0 hingga 2 tahun. Saat-saat ini sangat bergantung pada orang dewasa. Permulaan dari banyak kegiatan psikologis adalah bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi sensorimotor, dan belajar sosial. Bayi mengalami pertumbuhan yang cepat selama rentang kehidupan. Semua bayi memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan umum yang sama, tetapi mereka berbeda dalam tinggi badan, berat badan, kecepatan, kemampuan sensomotorik, dan aspek perkembangan fisik lainnya.Perlu diingat bahwa, selain masing-masing individu memiliki tempo perkembangan yang berbeda-beda, perkembangan seseorang juga dipengaruhi secara signifikan oleh faktor lingkungan dan faktor keturunan.Pada masa ini bayi biasanya tumbuh sangat cepat saat ini. Berat tubuh meningkat seiring dengan tinggi atau panjang badan dan besar atau lingkar kepala. Pada usia satu tahun, anak-anak biasanya memiliki empat hingga enam gigi susu dan enambelas gigi susu pada usia dua tahun. Gigi seri atau gigi depan adalah gigi pertama, dan gigi geraham adalah gigi terakhir.Secara umum, individu mengalami perubahan yang cepat saat bayi. Anak-anak sudah memiliki keterampilan dasar seperti keterampilan lokomotor (berguling, duduk, berdiri, merangkak, dan berjalan), keterampilan memegang benda, keterampilan penginderaan (melihat, mencium, mendengar, dan merasakan sentuhan), dan kemampuan untuk bereaksi secara emosional dan sosial terhadap orang-orang di sekitar mereka.
Dari bulan ke bulan, pertumbuhan dan perkem bangan bayi sangat cepat. Banyak inisiatif dibuat selama bulan-bulan. Kehidupan pertama-tama adalah gerakan refleksif.
Refleks adalah respons stereotip terhadap rangsangan tertentu yang terjadi tanpa partisipasi otak yang mengendalikan kesadaran. Otak secara bertahap mengambil alih refleks pertama, yang dikenal sebagai "primitive" refleks (refleks janin), seperti mengisap dan memegang benda yang tersentuh oleh bayi. Dalam enam bulan pertama kehidupan, refleks integrasi membangun dasar untuk kontrol postur sadar, keseimbangan, dan koordinasi dalam lingkungan gravitasi(Puspita 2014).Bayi memiliki beberapa refleks saat dilahirkan.
Bayi menggunakan refleks-refleks ini sebagai dasar untuk reaksi dan tindakan yang bersifat aktif. Beberapa refleks anak menusu atau refleks sementara yang dimiliki bayi yang baru lahir antara lain:
a. Refleks moro; refleks ini tampak pada gerakan bayi mengembangkan tangannya ke samping, melebarkan jari-jarinya, dan kemudian mengembalikan tangannya dengan tarikan cepat, seolah-olah
b. Refleks peluk adalah istilah lain untuk refleks ini Stimulasi taktil pada pipi atau daerah mulut menyebabkan refleks mencium-cium, juga dikenal sebagai "reflex rooting". Bayi memutar-mutar kepalanya seolah-olah mencari punting susu.
c. Refleks hisap; Refleks hisap biasanya timbul bersama-sama dengan rangsang pipi.
Refleks ini mempunyai fungsi eksploratif yang menenangkan.
d. Refleks genggam atau refleks Darwin,; Refleks ini dapat dibuktikan dengan membuat rangsang melalui goresan jari melalui bagian dalam lengan anak ke arah telapak tangannya. Bila rangsang hampir sampai pada telapak tangan maka telapak tangan akan terbuka. Selanjutnya bila jari diletakkan pada telapak tangan, maka anak akan menutup telapak tangannya tadi.
e. Refleks Babinski (refleks genggam kaki). Bila ada rangsang pada telapak kaki, ibu jari kaki akan bergerak ke atas dan jari-jari lain membuka. Kedua refleks genggam ini akan menghilang pada sekitar 6 bulan.
Berikut ini Untuk memaksimalkan pertumbuhan anak, orang tua dan pendidik harus memahami tahapan perkembangan ini:
Tahapan perkembangan motorik anak Usia 0-3 bulan
a. Hingga memasuki usia 1 bulan, bayi hanya bisa melakukan gerak refleks (gerakan alami diluar kesadaran bayi). Seperti refleks hisas, refleks gengam, refleks leher, rooting reflex.
b. Pada bayi bulan ke 2 dan ke 3, gerakan refleks mulai menghilang. Hilangnya gerakan refles ini akan di ganti tahap demi tahap munculnya gerak motorik kasar. Bayi bisa menatap,tersenyum,dan bersuara, juga bayi mulai berusaha mengangkat kepala jika bayi tengkurap.
Tahapan perkembangan motorik anak Usia 4-6 bulan
a. Bermain dengan kedua tangan dan memasukannya kedalam mulutnya.
b. Tertawa, bergurau c. Tengkurap
d. Menggulingkan badan
e. Berusaha meraih dan menyentuh mainan f. Bertopang pada kedua tangan
g. Memindahkan mainan dari satu tangan ketangan lain h. Menoleh mencari datangnya suara
Tahapan perkembangan motorik anak Usia 7-9 bulan a. Membalikan badan
b. Bermain dengan tangan dan kaki c. Mulai senang mengoceh
d. Belajar duduk
e. Memperhatikan gerak – gerik orang lain f. Merangkak dan merayap
g. Dapat berdiri tegak bila dipegang h. Bermain Ciluk Ba!
Tahapan perkembangan motorik anak Usia 10-12 bulan a. Berayun pada tangan dan lutut
b. Merangkak dengan cepat
c. Belajar berdiri sambil berpegangan d. Menjepit benda dengan kedua jari tangan
e. Belajar berjalan kesamping atau merambat dengan berpegangan f. Atau bisa berjalan sendiri .
Tahapan perkembangan motorik anak usia 1-2 tahun secara umum
a. Meningkatnya kemampuan untuk bergerak, dimulai dari menggeliat-geliat, kemudian menggelinding, merayap, merambat cepat, dan kemudian berjalan
b. Meningkatnya kemampuan untuk mengkoordinasi motorik halus tangan dan mata c. Meningkatnya kemampuan “bantuan diri”
Bayi mengembangkan pola dan tingkah laku motorik yang lebih teratur, sistematis, dan tepat seiring waktu. Contoh tindakan bayi yang menunjukkan hal ini adalah:
a. Kinestesi: Bayi yang baru dilahirkan melakukan gerakan kinestetik, yaitu mereka melakukan gerakan penghayatan dan aktif dan dapat merasakan gerakannya.
Pengamatan tingkah laku sendiri juga termasuk dalam kategori ini. Meskipun aktivitas ini masih sangat terbatas, fetus sebelum dilahirkan juga dapat mengalami sensasi sakit.
b. Duduk: Pada usia dua hingga tiga bulan, bayi biasanya dapat duduk dengan bantuan orang dewasa, dan pada usia tujuh bulan, mereka dapat duduk sendiri tanpa bantuan.
c. Merangkak dan merayap: Semua bayi yang diizinkan bergerak di tanah biasanya bergerak dalam urutan yang sama, meskipun ada perbedaan waktu antara bayi yang mulai merangkak dan merayap(Wahyuni 2018)s. Bisa merangkak (bergerak dengan perut di lantai) pada usia rata-rata kurang lebih 9 bulan, dan dapat merayap dengan tangan dan lutut pada usia sepuluh bulan. Bayi dapat melampaui satu atau lebih tahap perkembangan, tetapi sebagian besar bayi melaluinya.
d. Berdiri dan Berjalan: Sebagian besar bayi sudah dapat berdiri sekitar enam minggu setelah lahir. Bayi biasanya dapat berjalan pada usia kurang lebih satu tahun, tetapi ada banyak variasi antara usia 10 hingga 15 bulan.
e. Memegang/Menggenggam: Bayi dapat memegang sesuatu dengan baik antara minggu ke-16 dan ke-52.
Sekitar usia lima bulan, bayi dapat memegang sesuatu yang dilihatnya. Bayi usia satu bulan tidak akan memegang sesuatu yang dilihatnya, bayi usia dua setengah bulan akan memukulnya, dan bayi usia empat bulan mencoba untuk menyentuhnya. Baru pada usia lima bulan mereka mencoba memegang atau meraih sesuatu yang mereka lihat.
Kemampuan ini bergantung pada dua faktor internal: pematangan organ anak dan pengaruh lingkungan(Nurul ’ et al. n.d.).Kemampuan anak untuk duduk, berdiri, berjalan, dll., bergantung pada seberapa matang otot dan sistem saraf mereka, serta jumlah waktu yang diberikan untuk mempraktekkan kemampuan motorik mereka. Kemampuan kematangan dapat berkembang tanpa pelajaran khusus, tetapi kekurangan praktik dapat menghentikan kematangan. Latihan khusus juga dapat membantu pertumbuhan motorik.
C. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 2-3 TAHUN
Anak-anak sudah dapat berjalan dengan baik sekitar tiga tahun. Pada titik ini, anak sudah dapat berjalan dan berlari dengan baik. Mereka juga mulai menikmati memanjat,
meloncat, menaiki benda-benda, dan hal-hal lainnya(Amat 2021). Anak-anak yang berusia antara dua dan tiga tahun biasanya sangat aktif mengeksplorasi benda-benda di sekitar mereka. Karakteristik perkembangan gerak anak usia lebih dari 2 hingga 3 tahun adalah sebagai berikut:
a. Meronce atau merangkai manik-manik b. Mengaduk air dengan sendok dan gelas.
c. Memutar tutup botol yang berulir untuk membukanya botol d. Menggambar garis lurus.
e. Menyusun balok tiga sampai lima balok.
f. Berjalan lurus g. Berjalan mundur h. Naik turun tangga i. Memanjat
j. Melompat dengan bertolak dua kaki sekaligus k. Belajar meniti.
Program kegiatan pengembangan gerak untuk anak berusia lebih dari dua hingga tiga tahun(Amini, Sujiono, and Aisyah 2020). Diantara nya adalah :
a. Berikan anak manik-manik dan benang. Diharapkan anak-anak akan memotongnya menjadi untaian manik-manik.
b. Taruh air di dalam gelas dan sendok di hadapan anak.Kemungkinan anak akan mengaduknya.
c. Beri anak botol plastik bekas obat dengan tutupnya yang berulir. Diharapkan mereka dapat membuka tutup botol.
d. Beri anak kertas yang telah ditandai dengan titik, pensil, atau spidol warna.
Diharapkan mereka dapat membuat garis lurus.
e. Beri balok berwarna. Diharapkan anak menyusun 3 hingga 5 balok.
f. Anak-anak diharapkan berjalan maju dan mundur beberapa langkah, serta naik turun tangga sesuai dengan petunjuk lisan sambil menyanyikan lagu.
g. Naik turun tangga dengan berpegangan.
h. Menjat tali yang menggantung dengan simpul-simpul yang menyerupai tangga.
i. Melompat dengan dua kaki sekaligus di atas bak atau hamparan pasir.
D. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 3-4 TAHUN
Secara umum, anak-anak pada tahap ini memperbaiki perilaku motorik, sosial, berpikir fantasi, dan kemampuan mengatasi frustasi. Anak-anak sudah menguasai berbagai gerakan tangan, termasuk memegang benda atau boneka, yang meningkatkan kemampuan motorik mereka. Sifat egosentriknya tetap ada. Selain itu, tingkat frustasi anak cenderung menurun(Chen et al. 2018). Hal ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa dia lebih mampu mengatasi tantangan secara aktif atau bahwa dia sudah menjadi anak yang mandiri.
Pada usia ini, anak-anak memiliki fantasi yang kaya dan menuntut lebih banyak kebebasan.
Kesiapannya untuk mendengarkan cerita lebih lama, bahkan sampai mereka dapat mengingatnya, ditunjukkan oleh fantasi ini. Selain itu, kemandirian yang dimiliki anak mulai membuatnya tidak mau diatur dalam kegiatan dan aktivitasnya. Anak juga belajar konsep seperti jumlah, warna, dan ukuran.Dalam tahap perkembangan motorik kasar anak- anak yang berusia antara 3 dan 4 tahun adalah sebagai berikut:
a. Berjalan, berjalan dengan mengayunkan tangan, berjalan dengan satu kaki bergantian, lalu berjalan menuruni tangga dengan menggunakan dua kaki setiap langkah. Berdiri di atas salah satu kaki selama lima hingga sepuluh detik dan kemudian berdiri di atas kaki lainnya selama beberapa saat.
b. Berlari: Berlari dengan pelan, lebih mampu mengontrol memulai dan berhenti berjalan, berlari berputar-putar tanpa kendala.
c. Melompat: Melompat dengan kedua kaki atau melompati benda, melompat ke depan dengan dua kaki empat kali, melompat dengan salah satu kaki lima kali, dan melompat dengan sebelah kaki lainnya dalam satu lompatan.
Dalam tahap perkembangan motorik halus anak yang berusia antara 3 dan 4 tahun, anak-anak dapat melakukan hal-hal berikut:
a. General : Membuka pintu, membangun menara, menghantam, berguling, membentuk, dan membuka halaman buku;
b. Targeting : Merangkai manik-manik, menyusun puzzle dengan gambar benda yang utuh atau hanya bagian tertentu darinya (seperti ekor anjing)
c. Cut and Paste: Oleskan lem pada bidang tempel menggunakan jari telunjuk atau kuas untuk meratakan lem ,masih agak sulit menggunakan gunting.
d. Self Help: Menuangkan cairan ke dalam botol dengan hati-hati, memakai baju tetapi membutuhkan bantuan untuk mengancingkan resleting dan kacing, dan makan sendiri.
e. Mencoba menggunakan alat grafis dengan pensil untuk menulis, membuat lingkaran, garis tegak dan mendatar, dan persegi dengan bentuk yang tidak teratur.
E. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 4-5 TAHUN
Tingkat pertumbuhan fisik selama masa kanak-kanak awal lebih lambat dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan selama masa bayi. Pertumbuhan fisik yang lambat ini berhenti sampai tanda-tanda pubertas muncul, kira-kira dua tahun menjelang anak matang secara seksual. Pada titik ini, pertumbuhan fisik kembali berkembang dengan pesat.Keterampilan motorik kasar dan halus berkembang pesat selama masa kanak-kanak, meskipun pertumbuhan fisik umumnya melambat. Perubahan dalam kemampuan atau fungsi fisik untuk melakukan gerakan tertentu adalah salah satu cara untuk melihat perkembangan motorik ini. Anak-anak hampir bisa berjalan seperti orang dewasa sekitar usia empat tahun.Setelah berusia lima tahun, anak-anak sudah mahir menggunakan kakinya dengan lebih baik dalam berbagai gaya berjalan, seperti maju mundur, jalan pelan, cepat, melompat, berjingkrak, dan sebagainya, dengan lebih baik, halus, dan bervariasi.
Pada usia lima tahun, anak-anak sudah dapat berhitung, melukis, menulis, menggunting, melipat kertas, dan menangkap bola dengan benar. Teori belajar observasional, yang diciptakan oleh Albert Bandura, dapat diterapkan pada pembelajaran motorik kasar dan halus anak-anak prasekolah. Untuk mengembangkan keterampilan baru, anak-anak harus melakiukan hal-hal berikut setelah mereka secara biologis mampu belajar perilaku tertentu :
1. Melihat perilaku orang lain
2. Menciptakan gambaran mental tentang perilaku tersebut
3. Meniru perilaku tersebut 4. Mempraktikkan perilaku
5. Memiliki keinginan untuk mengulangi perilaku tersebut.
Dengan kata lain, anak-anak harus siap, memiliki keterampilan yang memadai, dan tertarik untuk mengembangkan keterampilan motorik. Dengan demikian, mereka akan memiliki kemampuan untuk menguasai keterampilan yang diinginkan atau akan dikuasai.
Program kegiatan pengembangan gerak untuk anak prasekolah usia lebih dari 4 hingga 5 tahun diantaranya sebagai berikut :
a. Sediakan pola gambar dan kertas yang dipotong kecil. Diharapkan anak akan menempelkan potongan kertas sesuai pola.
b. Beri anak puzzle (potongan gambar). Diharapkan mereka akan menyusun potongan- potongan tersebut menjadi gambar yang lengkap.
c. Beri anak jarum tangan, benang, dan kain. Anak tersebut belajar menjahit benang ke kain.
d. Beri anak pensil berwarna (seperti spidol, crayon, atau apa pun) dan kertas yang sudah diberi gambar. Diharapkan mereka akan mewarnai gambar dengan baik.
e. Beri anak kertas warna, kertas bergambar, dan lem. Diharapkan mereka akan mengisi pola atau gambar sederhana dengan kertas warna.
f. Anak diminta untuk membuka kancing baju dan mengancingnya kembali sampai semua kancing rapi.
g. Anak dibawa ke lapangan dengan gundukan tanah yang mirip dengan bukit.
Diharapkan anak akan terus menaiki dan menuruninya.
h. Berikan kertas yang terdiri dari pola titik. Diharapkan anak akan menarik garis yang lurus, melengkung, dan miring.
i. Membunyikan irama atau musik dari tape recorder atau alat sederhana lainnya.
Diharapkan anak akan melakukan gerakan yang mengikuti irama.
j. Anak berdiri dengan bola dalam genggaman. Anak itu berusaha menangkap bola yang dilemparkan ke atasnya.
k. Buat garis di atas lantai atau tanah berukuran 20 cm lebar dan 4 meter panjang.
Diharapkan anak akan berjalan maju dan mundur di atas garis itu. Garis ini juga dapat dibuat dalam bentuk papan titian.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perubahan kondisi tubuh seseorang yang dapat diukur atau diukur, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar pinggang, dan lingkar dada, disebut pertumbuhan . Namun, perkembangan adalah proses bertambahnya kapasitas fungsi atau kemampuan organ tubuh
karena kematangan dan bertambahnya usia. Perkembangan motorik adalah perkembangan yang terjadi secara bertahap melalui kematangan anak dengan berbagai pengalaman atau stimulasi untuk melakukan gerakan. Prinsip-prinsip yang perlu dipertimbangkan saat mengevaluasi anak usia dini, yang berarti: menyeluruh,kebermaknaan, berkesinambungan, berorientasi pada tujuan, dan mendidik.Perkembangan motorik terdiri dari motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar adalah gerakan otot-otot besar, yaitu gerakan yang dibuat oleh otot-otot besar seperti tungkai dan lengan. Motorik halus adalah gerakan menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh peluang untuk belajar dan berlatih.Perkembangan motorik anak-anak secara singkat dapat digambarkan sebagai berikut: Secara umum, individu mengalami perubahan yang cepat selama masa bayi (usia 0-2 tahun). Anak-anak sudah memiliki keterampilan dasar seperti keterampilan lokomotor (berguling, duduk, berdiri, merangkak, dan berjalan), keterampilan memegang benda, keterampilan penginderaan (melihat, mencium, mendengar, dan merasakan sentuhan), dan kemampuan untuk bereaksi secara emosional dan sosial terhadap orang-orang di sekitar mereka. Pada usia 2 sampai 3 tahun: berjalan sambil berjinjit, melompat dengan dua kaki ke depan dan ke belakang, melempar dan menangkap bola, dan menari setelah itu 3 sampai 4 tahun: berlari sambil membawa sesuatu yang ringan (bola), naik-turun tangga atau tempat yang lebih tinggi dengan kaki bergantian, meniti di atas papan yang cukup lebar, melompat dari ketinggian kurang lebih 20 cm (di bawah tinggi lutut anak), meniru gerakan senam sederhana (misalnya meniru gerakan pohon atau kelinci melompat). 4-5 tahun: meniru gerakan hewan, pohon tertiup angin, pesawat terbang, melakukan gerakan menggantung (bergelayut), melompat, meloncat, dan berlari koordinasi, melempar sesuatu dengan cara yang tepat, menangkap sesuatu dengan cara yang tepat, melakukan gerakan antisipasi, menendang sesuatu dengan cara yang tepat, dan memanfaatkan alat permainan di luar kelas
B. SARAN
Demikian makalah ini, kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dalam tulisan maupun bahasan yang kami sajikan, Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang kontruktif dari pembaca, demi lebih baiknya penulisan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Aghnaita, Aghnaita. 2017. “Perkembangan Fisik-Motorik Anak 4-5 Tahun Pada Permendikbud No. 137 Tahun 2014 (Kajian Konsep Perkembangan Anak).” Al-Athfal: Jurnal Pendidikan Anak 3(2): 219–34.
Amat, Amat. 2021. “Pertumbuhan, Perkembangan Dan Kematangan Individu.” Society 12(1):
59–75.
Amini, Mukti, Bambang Sujiono, and Siti Aisyah. 2020. “Hakikat Perkembangan Motorik Dan Tahap Perkembangannya.” Pustaka.Ut: 1.1.
https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/PAUD4202-M1.pdf.
Baan, Addriana Bulu, Hendriana Sri Rejeki, and Nurhayati. 2020. “Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini.” Jurnal Bungamputi 6(0): 14–21.
Chen, Xiaoting Xiaoyu Xian Xun et al. 2018. “PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BATITA DI POSYANDU KENANGA V SURAKARTA.” Nucleic Acids Research 6(1):
1–7. http://dx.doi.org/10.1016/j.gde.2016.09.008%0Ahttp://dx.doi.org/10.1007/s00412-015- 0543-8%0Ahttp://dx.doi.org/10.1038/nature08473%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/
j.jmb.2009.01.007%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.jmb.2012.10.008%0Ahttp://dx.doi.org/
10.1038/s41598-018-2212.
Nurul ’, Annafi ’ et al. “PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK ANAK USIA DINI (Child Physical and Motoric Development) TAHTA MEDIA GROUP.”
Pipit Muliyah, Dyah Aminatun, Sukma Septian Nasution, Tommy Hastomo, Setiana Sri Wahyuni Sitepu, Tryana. 2020. “STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN HALUS PADA ANAK USIA DINI.” Journal GEEJ 7(2).
Puspita, Widya Ayu. 2014. “Pengembangan Program Stimulasi Gerak Untuk Mengoptimalkan Perkembangan Motorik Kasar Bayi Usia 0 - <12 Bulan.” JIV-Jurnal Ilmiah Visi 9(1): 36–
46.
Suparyanto dan Rosad. 2020. 5 Suparyanto dan Rosad (2015 Perkembangan Fisik Dan Motorik Anak.
Wahyuni, Candra. 2018. Panduan Lengkap Tumbuh Kembang Anak Usia 0-5 Tahun.
http://repository.iik-strada.ac.id/20/3/BUKU AJAR TUMBUH KEMBANG ISI new.pdf.