• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA D (3)

N/A
N/A
246 khairatu terras

Academic year: 2025

Membagikan "MAKALAH HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA D (3)"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Dosen pengampu Dr. H. Mupid, M.Si.

Disusun oleh:

Nurhaliza Novianty 1804679

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BISNIS FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

2019

(2)

Segala puji bagi Allah Yang Maha Megetahui dan Maha Bijaksana yang telah memberi petunjuk agama yang lurus kepada hamba-Nya dan hanya kepada-Nya. Salawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umat-Nya degan suri tauladan-Nya yang baik.

Syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan anugrah, kesempatan dan pemikiran kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini merupakan pengetahuan tentang Hak Dan Kewajiban Warga Negara di Indonesia, semua ini dirangkup agar pemahaman terhadap permasalahan lebih mudah dipahami, lebih singkat, dan akurat.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, untuk menjadi lebih sempurna lagi kami membutuhkan kritik dan saran dari pihak lain untuk membagikannya kepada kami demi memperbaiki kekurangan pada makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaaat bagi masyarakat terutama siswa-siswi yang ingin memperluas dan memperdalam pemahamannya mengenai Hak Dan Kewajiban Warga Negara di Indonesia.

Terima kasih.

Bandung, 13 Juni 2019

(3)

DAFTAR ISI

Kata pengantar... i

Daftar Isi... ii

Bab I Pendahuluan... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah... 2

1.3 Tujuan... 2

1.4 Sistematika... 3

Bab II Landasan Teori... 4

2.1 Pengertian Warga negara Indonesia... 4

2.2 Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia... 4

2.3 Dasar Hukum Hak dan Kewajiban Warga Negara... 5

Bab III Pembahasan... 9

3.1 Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara di Indonesia... 9

3.2 Cara mencegah pelanggaran Hak danKewajiban warga Negara indonesia dan upaya penanggulanganannya...13

3.3 Keterkaitan Hak dan Kewajiban warga negara...15

Bab IV kondisi, Realitas dan Harapan 4.1 Kondisi dan Realitas...17

4.2 Harapan...17

Bab V Penutup... 19

5.1 Kesimpulan... 19

5.2 Saran...19

Daftar Pustaka...20

ii

(4)

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Setiap manusia yang lahir ke bumi pasti memiliki Hak dan Kewajiban. Hak dan kewajiban merupakan sesuatu elemen penting yang sama satu sama lain, sehingga dalam praktiknya harus dijalankan dengan seimbang. Hak adalah suatu yang melekat pada setiap manusia yang menjadi milik kita sebagai anugerah dari Tuhan, sedangkan kewajiban merupakan segala sesuatu yang harus dilakukan atau dilakukan oleh masing-masing individu sehingga dapat memperoleh haknya secara fisik. Jika kita hanya menjalankan salah satu diantara keduanya, maka akan terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Hak dan kewajiban warga negara telah diatur dalam UUD 1945. Namun dalam prakteknya masih terjadi banyak warga negara yang melakukan pelanggaran hak ataupun pengingkaran kewajiban. Banyaknya orang yang tidak membayar pajak, orang yang tidak mematuhi lalu lintas menjadi bukti bahwa masih banyak warga Negara Indonesia yang acuh terhadap kewajibannya. Sejatinya, kita sering menuntut hak namun melupakan kewajiban yang harus kita jalani. Oleh karena itu sebagai warga negara yang baik hendaknya kita melaksanakan kewajiban kita sebagai warga negara Indonesia.

(5)

2

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Mengapa terjadi kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara di indonesia?

1.2.2. Bagaimana cara mencegah dan menanggulangi kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara di Indonesia?

1.2.3. Bagaimana keterkaitan antara hak dan kewajiban warga negara Indonesia

1.3. Tujuan

1.3.1. Untuk mengetahui tentang kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara di Indonesia

1.3.2. Untuk mengetahui cara mencegah dan menanggulangi kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara di Indonesia

1.3.3. Untuk mengetahui keterkaitan antara hak dengan kewajiban

(6)

1.4. Sistematika Halaman Judul Kata pengantar Daftar Isi

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah 1.3. Tujuan

1.4. Sistematika Bab II Landasan Teori

2.1. Pengertian Warga Negara

2.2. Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara

2.3. Dasar Hukum Hak dan Kewajiban Warga Negara Serta Contoh Hak dan Kewajiban Warga Negara

Bab III Pembahasan

3.1. Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran kewajiban Warga Negara serta penyebabnya

3.2. Cara mencegah dan upaya menanggulangi Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

3.3. Keterkaitan HAM dengan hak dan kewajiban warga negara Bab IV Kondisi, Realitas dan Harapan

4.1. Kondisi dan Realitas 4.2. Harapan

Bab V Penutup 5.1. Kesimpulan 5.2. Saran

Daftar Pustaka

(7)

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Warga Negara

2.1.1. Pengertian warga negara menurut Undang-Undang Dasar 1945

Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia pasal 1 ayat (1) pengertian warga negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangundangan.

2.1.2. Pengertian Warga Negara menurut Para Ahli

Menurut Koerniatmanto S warga negara merupakan anggota negara yang mempunyai kedudukan khusus terhadap negaranya, mempunyai hubungan hak & kewajiban yang bersifat timbal-balik terhadap negaranya.

Menurut Dede Rosyada (2003) Warga Negara mengandung arti sebagai peserta, anggota atau warga dari suatu negara, yakni peserta dari suatu persekutuan yang didirikan dengan kekuatan bersama atas dasar tanggung jawab bersama dan untuk kepentingan bersama.

Menurut A.S. Hikam Warga Negara (Citizenship) adalah anggota dari sebuah komunitas yang membentuk negara itu sendiri.1

1. Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara 2.2.1. Pengertian Hak

Menurut Prof. Dr. Notonegoro Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat dilakukan oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.2

2.2.2. Pengertian Kewajiban Warga Negara

1Wilodati dkk, Pendidikan Kewarganegaraan, Maulana Media Grafika, Bandung, 20016, hlm.104

2Aris Kurniawan, ”9 Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut Para Ahli”, Guru Pendidikan, diakses dari https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-hak-dan-kewajiban-warga-negara/, pada tanggal 13 Juni 2019 pukul 21.34 WIB

4

(8)

kewajiban berasal dari kata wajib, menurut Prof. Dr. Notonegoro wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan. Kewajiban pada intinya adalah sesuatu yang harus dilakukan.3

2.3. Dasar Hukum Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia

2.3.1. Pasal-pasal yang mengatur Hak dan kewajiban Warga Negara

Dalam Batang Tubuh UUD 1945, hak-hak warga negara diatur dalam beberapa pasal.

Adapun pasal-pasal dalam UUD 1945 yang mengatur hak-hak warga negara adalah sebagai berikut:

1. Pasal 27 ayat 1 UUD 1945 tentang Hukum dan Pemerintahan

“segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahannya itu dengan tidak ada kecualinya”.

2. Pasal 27 ayat 2 UUD 1945

“tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.

3. Pasal 28 UUD 1945

“kemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”.

4. Pasal 29 ayat 2 UUD 1945

“Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu”.

5. Pasal 30 ayat 1 UUD 1945

“Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”.4

6. Pasal 31 ayat 1 UUD 1945

3 Wilodati dkk, Pendidikan Kewarganegaraan, Maulana Media Grafika, Bandung, 2016, hlm.105

4 Wilodati dkk, loc. cit.

(9)

6

“Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”

7. Pasal 33 UUD 1945

“Tiap-tiap warga negara berhak ikut dalam kegiatan perekonomian yang diusahakan bersama-sama”.

8. Pasal 34 UUD 1945

“Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara”. Dengan kata lain, fakir miskin berhak dipelihara sesuai dengan kemampuan pemerintah. 5

Adapun kewajiban Warga Negara yaitu :

a. Setiap orang wajib menghormati hak asasi orang lain dala tata tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (Pasal 28 J ayat 1 UUD 19945.

b. Di dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan-pembatasan yang ditetapkan oleh Undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan sertabpenghormatan atas hak dan kebebasan orang lain, dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokrasis (Pasal 28 J ayat 2 UUD 1945).

c. Setiap orang wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Pasal 68 UU No.39/1999).

d. Setiap warga negara berkewajiban ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan (Pasal 30 UUD 1945).

e. Setiap warga negara wajib menjunjung hukum dan pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Pasal 27 UUD 1945).

f. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya (Pasal 31 ayat 2 UUD 1945). 6

2.3.2. Macam-Macam Hak dan Kewajiban Warga Negara

5 Wilodati dkk, op. Cit. Hlm 106

6 Wilodati dkk, Pendidikan Kewarganegaraan, Maulana Media Grafika, Bandung 2016, hlm.108

(10)

A. Kewajiban Warga Negara

a. Kewajiban Menghormati Penganut Agama Lain

 Tidak menghina / mencela agama lain.

 Tidak boleh merendahkan agama lain.

 Menghargai penganut agama lain. Jika ada penganut agama lain yang sedang melakukan ibadah.

b. Kewajiban Menghormati Orang Lain, yaitu dengan cara:

 Menghormati orang lain baik yang tua maupun muda.

 Harus patuh dan mendengarkan orang tua.

 Tidak bisa membantah / melawan orang tua.

 Tidak boleh menyakiti perasaan orang lain.

 Tidak boleh mencela / menghina orang lain.

c. Kewajiban Mengikuti Pendidikan Dasar d. Kewajiban Mematuhi Peraturan yang Berlaku

Contoh: kita sebagai warga sekolah harus mentaati peraturan sekolah demi kelancaran

proses belajar mengajar, kita menjadi pengguna jalan yang baik harus mentaati rambu-rambu lalu lintas.

e. Kewajiban Menjaga Kebersihan Lingkungan f. Kewajiban Warga Negara terhadap Pemerintah

 Kewajiban Membela Negara

 Kewajiban Menjunjung tinggi hukum

 Kewajiban membayar pajak7

B. Hak Warga Negara

Hak-hak setiap warga negara, antara lain:

7 Analia Shasanti, “Macam-Macam hak dan Kewajiban Setiap Warga Negara”, Analia Shasanti, diakses dari

http://analiashasanti.blogspot.com/2013/11/macam-macam-hak-dan-kewajiban-setiap.html?m=1, pada tanggal 13 juni 2019 pukul 22.00 WIB

(11)

8

 Hak kebebasan beragama

 Hak mendapatkan pendidikan

 Mendapatkan informasi

 Hak atas pekerjaan dan ketidakseimbangan

 Hak untuk berkeluarga

 Hak dapatkan tempat tinggal

 Hak Kebebasan Bergama8

8 Analia Shasanti, “Macam-Macam hak dan Kewajiban Setiap Warga Negara”, Analia Shasanti, diakses dari http://analiashasanti.blogspot.com/2013/11/macam-macam-hak-dan-kewajiban-setiap.html?m=1, pada tanggal 13 juni 2019 pukul 22.00 WIB

(12)

PEMBAHASAN 3.1. Kasus Pelanggaran Hak dan Kewajiban Warga Negara

Sebelum membahas lebih jauh tentang kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara, kita harus tahu terlebih dahulu apa itu pelanggaran hak dan apa itu pengingkaran kewajiban.

Pelanggaran hak adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak disengaja dan perbuatan tersebut merugikan orang lain. Sedangkan pengingkaran kewajiban adalah sikap dimana warga negara tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana mestinya sebagai warga negara yang baik.

a. Pelanggaran Hak Warga Negara

Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak dapat menikmati atau memperoleh haknya sebagaimana mestinya yang ditetapkan oleh undang-undang.

Pelanggaran hak warga negara merupakan akibat dari adanya pelalaian atau pengingkaran terhadap kewajiban baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh warga negara sendiri.

Contoh kasus pelanggaran Hak yaitu :

 Proses penegakkan hukum masih belum optimal dilakukan, misalnya masih terjadinya kasus salah tangkap, perbedaan perlakuan oknum aparat penegak hukum terhadap para pelanggar hukum dengan dasar kekayaan atau jabatan masih terjadi, dan sebagainya. Hal itu merupakan bukti bahwa amanat Pasal 27 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”, belum sepenuhnya dilaksanakan.9

 Saat ini tingkat kemiskinan dan angka pengangguran di negara kita masih cukup tinggi, padahal Pasal 27 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

9 Mas Rozak, “ Kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara di Indonesia “, Malioka, diakses Dari https://www.malioka.com/2016/11/kasus-pelanggaran-hak-dan-pengingkaran_15.html?m=1lq, pada tanggal 13 Juni 2019 pukul 22.11 WIB

9

(13)

10

mengamanatkan bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

 Semakin merebaknya kasus pelanggaran hak asasi manusia seperti pembunuhan, pemerkosan, kekerasan dalam rumah tangga, dan sebagainya, padahal Pasal 28 A – 28 J UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menjamin keberadaan Hak Asasi Manusia.

 Masih terjadinya tindak kekerasan mengatasnamakan agama, misalnya penyerangan tempat peribadatan, padahal Pasal 29 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

 Angka putus sekolah yang cukup tinggi mengindikasikan belum terlaksananya secara sepenuhnya amanat Pasal 31 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.

 Pelanggaran hak cipta, misalnya peredaran VCD/DVD bajakan, perilaku plagiat dalam membuat sebuah karya dan sebagainya.

b. pengingkaran kewajiban warga negara

Contoh kasus pengingkaran kewajiban warga negara antara lain:

 Membuang sampah sembarangan.

 Melanggar aturan berlalu lintas, misalnya tidak memakai helm, tidak mempunyai Surat Izin Mengemudi, tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas, tidak membawa Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), dan sebagainya.

 Merusak fasiltas negara, misalnya mencorat-coret bangunan milik umum, merusak jaringan telpon, dan sebagainya.10

 Tidak membayar pajak kepada negara, seperti Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak kendaraan bermotor, retribusi parkir dan sebaganya.

10 Mas Rozak, “ Kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara di Indonesia “, Malioka, diakses Dari https://www.malioka.com/2016/11/kasus-pelanggaran-hak-dan-pengingkaran_15.html?m=1lq , pada tanggal 13 Juni 2019 pukul 22.11 WIB

(14)

 Tidak berpartisipasi dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, misalnya mangkir dari kegiatan siskamling.

 Tidak Jujur dan Melakukan Korupsi

Dampak korupsi bagi negara sebenarnya merupakan salah satu perilaku yang mencerminkan ketidakjujuran. Perilaku ini, dapat merugikan rakyat dan negara hingga trilyunan rupiah. Itu artinya seseorang mengingkari banyak kewajibannya sebagai warga negara. Kewajiban tersebut antara lain kewajiban menghormati orang lain, membela negara, dan ikut serta dalam mencapai tujuan pembangunan nasional.

 Melanggar Hak Asasi Manusia Lain

Jenis-jenis pelanggaran hak asasi manusia merupakan pengingkaran kewajiban yang tercantum dalam pasal 28 J ayat 1 UUD 1945,”setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain”. Hak asasi manusia dimiliki oleh setiap warga negara yang tinggal di Indonesia. Oleh karena itu agar tercipta suasana yang kondusif, seharusnya setiap warga negara wajib menghormati dan menghargai hak asasi manusia lain. Salah satu contoh pelanggaran hak asasi manusia adalah membunuh orang lain, ini pelanggaran terhadap hak hidup.

 Pelanggaran terhadap Kewajiban Pendidikan Dasar

Dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 amandemen, menyebutkan pentingnya pendidikan bagi manusia sebagai sebuah kewajiban bagi setiap warga negara. Pasal tersebut berbunyi,”setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”, sebuah kewajiban yang tidak banyak diketahui.

Pendidikan dasar yang dimaksud adalah pendidikan formal sampai jenjang SMP.

Siapapun warga negara yang tidak memberikan keleluasaan tersebut, berarti telah melanggarnya. Contoh pelanggaran ini, yaitu anak-anak jalanan yang tidak sekolah, maka orangtua dan lingkungan terdekatnya telah melanggar kewajiban.11

 Tidak Berpartisipasi dalam Kegiatan Lingkungan

Contoh kegiatan lingkungan, misalnya ikut serta pelaksanaan siskamling, membayar iuran warga, dan ikut serta membantu korban bencana alam. Tidak ikut

11 Nani, “9 kasus pengingkaran kewajiban Warga Negara di Indonesia”, guru ppkn diakses dari https://www.google.com/amp/s/guruppkn.com/kasus-pengingkaran-kewajiban-warga-negara/amp , pada tanggal 13 juni 2019 pukul 21.30 WIB

(15)

12

siskamling, berarti pengingkaran terhadap kewajiban membela dan mempertahankan negara, dalam hal ini menjaga lingkungan,. Membayar iuran warga, sama dengan tidak membayar pajak, yang akan digunakan untuk kesejahteraan wwraga sendiri. Dan tidak ikut serta membantu korban bencana alam juga merupakan perwujudan tidak melaksanakan kewajiban membela negara.

c. Penyebab Terjadinya Perbuatan Pelanggaran Hak Dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

 Rasa Egois

Pelanggaran kewajiban warga negara sebagian besar terjadi karena rasa egois dan mementingkan kepentingan pribadi / kelompok di atas kepentingan orang lain dan atau negara. Contohnya, pelanggaran terhadap lampu merah yang dilakukan oleh seorang pengendara sepeda motor, biasanya disebabkan alasan ingin cepat mencapai tujuan tanpa memperhatikan hak dan keselamatan pengguna jalan lain.

 Rendahnya Kesadaran terhadap Kewajiban

ini umumnya terjadi pada seseorang yang sudah tahu adanya kewajiban, namun tetap tidak melaksanakan karena belum merasa berkepentingan dan menganggap remeh peraturan. Contoh, peraturan pajak kendaraan. Hampir semua pemilik kendaraan mengetahui peraturan mengenai hal ini, namun banyak yang tidak membayarnya. Bukan karena tidak mampu, lebih karena ketidakpedulian.

Bayangkan kalau seratus saja pemilik mobil mewah tidak membayar pajaknya?

kerugian negara yang banyak sekali dan akan berdampak pada pembangunan.12

 Sikap Tidak Toleransi Menghargai Orang Lain

Banyak sekali contoh pengingkaran kewajiban dikarenakan sikap intoleran.

Contohnya melanggar lalu lintas dengan parker sembarangan. Berarti dia tidak menghargai orang lain yang menggunakan jalan tersebut. Atau konflik antar

12 Nani, “9 kasus pengingkaran kewajiban Warga Negara di Indonesia”, guru ppkn diakses dari https://www.google.com/amp/s/guruppkn.com/kasus-pengingkaran-kewajiban-warga-negara/amp , pada tanggal 13 juni 2019 pukul 21.30 WIB

(16)

kelompok, terjadi karena warga negara tidak saling toleran dalam perbedaan yang dimiliki.

 Penyalahgunaan Kekuasaan

Faktor penyebab jenis ini, umumnya terhadap pengingkaran terhadap hak warga negara karena penguasa pemerintah yang berdaulat yang melakukan. Korupsi salah satunya, dilakukan orang yang mempunyai jabatan di tingkat tertentu. Mereka melakukan korupsi sekaligus karena 4 faktor sebelumnya, yaitu egois, tidak peduli aturan, tidak toleransi, dan menyalahgunakan kekuasaan.

 Penyalahgunaan teknologi.

Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh positif,tetapi bisa juga memberikan pengaruh negatif bahkan dapat memicu kejahatan.contohnya kasus penculikan yg berawal dari pertemanan di jejaring sosial.

3.2. Cara mencegah dan cara menanggulangi pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

Melihat banyaknya kasus pelanggaran dan pengingkaran kewajiban warga negara dan beberapa penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan kewenangan, maka para ahli masyarakat membuat berbagai solusi. Solusi diharapkan dapat mengatasi akibat yang timbul dari banyaknya pelanggaran atau mencegah timbulnya kembali. Beberapa solusi tersebut antara lain :

 Pendidikan dan sosialisasi tentang kewajiban warga negara di sekolah. Berarti juga mulai diajarkan melaksanakan segala kewajiban tersebut sejak dini di sekolah.

 Pendidikan dan sosialisasi tentang kewajiban warga negara di masyarakat, mulai dari keluarga sampai lingkungan masyarakat yang lebih besar.13

 Pengawasan sesama warga negara. Ini terutama untuk mengatasi dan mencegah kasusu pengingkaran kewajiban warga negara karena penyalahgunaan kekuasaan.

 Adanya sanksi hukum yang tegas dan tidak diskriminatif atau pilih kasih. Sangsi berlaku kepada semua lapisan masyarakat yang melakukan pelanggaran.

13 Nani, “9 kasus pengingkaran kewajiban Warga Negara di Indonesia”, guru ppkn diakses dari https://www.google.com/amp/s/guruppkn.com/kasus-pengingkaran-kewajiban-warga-negara/amp , pada tanggal 13 juni 2019 pukul 21.30 WIB

(17)

14

Selain itu Solusi atau upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara yaitu :Supremasi hukum dan harus ditegakkan, Mengoptimalkan peran-peran dari lembaga-lembaga selain lembaga tinggi negara yang bertugas dalam penegakan hak dan kewajiban warga negara.

Untuk Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan untuk mencegah terjadinya berbagai macam bentuk pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara oleh pemerintah, Meningkatkan kerja sama yang harmonis dan tentram antarkelompok atau golongan dalam masyarakat agar mereka mampu untuk saling memahami dan menghormati kepercayaan dan keyakinan hingga pendapat masing-masing.

Selain melakukan upaya dari pencegahan, pemerintah juga harus menangani berbagai kasus yang sudah terjadi. Tindakan penanganan dilakukan oleh lembaga-lembaga negara yang memiliki fungsi utama yaitu untuk menegakkan hukum sebaik-baiknya yaitu kepolisian melaksanakan penanganan terhadap kasus-kasus yang telah berkaitan dengan pelanggaran terhadap hak warga negara untuk memiliki rasa aman, seperti yaitu penangkapan pelaku tindak pidana umum seperti pembunuhan, perampokan, penganiayaan dan sebagainya dan tindak pidana terorisme. Selain itu kepolisian juga menangani kasus-kasus yang berkaitan dengan pelanggaran peraturan terhadap lalu lintas, Tentara Nasional Indonesia melakukan penanganan terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan gerakan separatisme, ancaman keamanan dari luar dan sebagainya, Komisi Pemberantasan Korupsi harus melakukan penanganan kepada kasus-kasus korupsi dan penyalahgunaan keuangan negara, Lembaga peradilan melakukan perannya untuk menjatuhkan vonis atas kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.

14

3.3. Kaitan antara Hak dan Kewajiban Warga Negara

Dalam kehidupan manusia term “Hak” dan “Kewajiban” tidak akan pernah terlepas dalam kehidupan manusia. Hak dan kewajiban seringkali menjadi bahan dikotomi dalam kehidupan masyarakat pada umumnya. Dalam perdebatan moral di kalangan masyarakat, term “Hak” dewasa ini memegang peranan yang sangat signifikan. Perlu kita ketahui pula,

14 Nindya Nathasya, “ Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara”, Researchgate di akses dari https://www.researchgate.net/publication/330279541_Pelanggaran_Hak_dan_Pengikaran_Kewajiban_Warga_Ne gara Pada tanggal 13 Juni pukul 22.15 WIB

(18)

term tentang hak merupakan bagian penting dari etika. Mengingat term ini, masih baru muncul di ranah filsafat. Antara hak dan kewajiban memiliki peranan di dalam kehidupan masyarakat. Setiap manusia mempunyai hak dan kewajiban berbeda, tergantung konteksnya masing-masing. Misalnya jabatan dan kedudukan dalam masyarakat.

Manusia mempunyai hak, karena ia mempunyai kewajiban-kewajiban untuk mencapai tujuan akhir, dengan hidup sesuai dengan hukum moral atau norma kesusilaan. Supaya manusia dapat melaksanakan kewajiban, maka perlu adanya kebebasan manusia untuk memilih alat atau cara yang dibutuhkan. Dengan tidak mendapatkan rintangan atau paham dari orang lain, serta alat atau cara untuk mencapai tujuan perbuatan manusia. Benar-benar mempunyai nilai kebaikan secara objektif.

Hak dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bermakna benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena ditentukan oleh undang-undang), kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, derajat atau martabat, wewenang menurut hukum. Hak merupakan segala sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap individu semenjak lahir, bahkan sebelum lahir.

Sedangkan kewajiban dalam KBBI berasal dari kata “wajib” dengan ketambahan “ke” dan

“an”. “Wajib” bermakna harus dilakukan, tidak boleh ditinggalkan, sudah semestinya, harus. Istilah kewajiban, bisa dikatakan kemunculannya jauh sebelum muncul term “hak”.

Bahkan sudah mengakar sejak tradisi dahulu, seperti halnya kewajiban terhadap Tuhan, agama, penguasa, negara, keluarga, dan sebagainya. Perlu kita ketahui antara kewajiban manusia yang satu, dengan yang lainnya belum tentu sepadan.

Sebagian mengatakan istilah hak dan kewajiban memiliki ketergantungan yang tidak terpisahkan. Bahkan terjadi timbal balik antara keduanya, tetapi hubungan ini belum bisa dikatakan mutlak dan tanpa pengecualian.

K. Bertens beranggapan bahwa kita mempunyai kesan, bahwa “hak” memungkinkan untuk “menagih kewajiban”. Misalnya, Roni berhak mendapat cokelat dari Rendi, kita akan menyimpulkan begitu saja bahwa Rendi berkewajiban untuk memberikan cokelat pada Roni.

Hak dan kewajiban memiliki hubungan yang sangat erat, seseorang akan mendapatkan hak apabila ia sudah melaksanakan kewajiban. Beberapa filsuf utilitarianisme mengatakan

(19)

16

bahwa antara hak dan kewajiban memiliki hubungan timbal balik yang disebut dengan teori “kolerasi”.

Jika kita menilik korelasi hak-kewajiban dari sudut pandang hak, harus dikatakan pula, bahwa korelasi hak dengan kewajiban paling jelas dalam hak-hak khusus. Setiap kali saya mempunyai hak terhadap seseorang, maka orang itu mempunyai kewajiban terhadap hak saya.

Jadi antara hak dan kewajiban di sini memiliki peranan yang sama dan tentunya tidak dapat terpisahkan. Jika ada hak, kewajiban pun tetap berjalan.

Hubungan antara hak dengan kewajiban Warga Negara merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dan harus berjalan dengan seimbang. Sehingga ketika seseorang menuntut haknya maka seseorang tersebut harus memenuhi kewajibannya.15

15Anonim, “korelasi antara hak dan kewajiban, bagaimana Seharusnya?”, Bernas.id di akses dari https://m.bernas.id/55843- korelasi-antara-hak-dan-kewajiban-bagaimana-seharusnya.html pada tanggal 13 juni 2019 pukul 23.00 WIB

(20)

KONDISI, REALITAS DAN HARAPAN 4.1. Kondisi dan Realitas

Dalam suatu negara terdapat hak dan kewajiban sebagia warga negara seperti hak memperoleh perlindungan dan kewajiban untuk membayar pajak. Namun dalam penerapan hak dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari masih banyak kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban. Seperti halnya maraknya pelecehan seksual, banyaknya pembajakan VCD itu sudah menjadi bukti bahwa masih banyaknya pelanggaran hak di Indonesia. Selain pelanggaran Hak, kasus pengingkaran kewajibanpun masih banyak seperti tidak membayar pajak, membuang sampah sembarangan, dan tidak menaati peraturan lalu lintas. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena masih kurang tegasnya aparat hukum di Indonesia.

Secara umum masih banyak sekali penyimpangan penyimpangan hak yang terjadi di negara ini. Kita tentunya sering melihat anak jalanan sedang mengamen di perempatan jalan raya. Selain anak jalanan kita juga sering di datangi oleh pengemis yang meminta sumbangan. Anak jalanan dan pengemis adalah salah satu contoh warga negara yang kurang beruntung karena tidak mendapatkan haknya secara utuh. Kondisi yang mereka alami salah satunya disebabkan karena adanya pelanggaran hak misalnya pelanggaran terhadap hak memperoleh pendidikan, sehingga mereka putus sekolah dan menjadi anak jalanan. Selain itu masih banyak lagi kasus-kasus pelanggaran hak seperti pelecehan seksual. Kurang tegasnya sanksi yang diberikan akan menjadikan lebih banyak lagi kasus- kasus pelanggaran hak dan pengingkaran keawajiban sebagai warga Negara di Indonesia.

4.2. Harapan

Semoga kedepannya aparat hukum dapat lebih tegas lagi dalam menangani masalah pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara. Pengetahuan mengenai hak dan kewajiban warga negara juga sangat penting untuk masyarakat agar lebih mengetahui tentang kewajiban-kewajiban sebagai warga negara. Selain itu saya harap sanksi hukum akan lebih tegas dan tidak diskriminatif atau pilih kasih. Dan Sangsi berlaku kepada semua lapisan masyarakat yang melakukan pelanggaran. Kemudian diharapkan masyarakat

17

(21)

18

Indonesia lebih patuh dalam menjalankan kewajiban sebagai warga negara yang baik seperti membayar pajak, mematuhi peraturan lalu lintas, menjaga kebersihan seperti tidak membuang sampah sembarangan atau ke sungai, menjaga Fasilitas Umum dengan tidak merusaknya seperti mencoret-coret dinding sekolahan dan sebagainya. Pemerintah harus dapat memperbaiki program atau sistem pembangunan yang sedang berjalan di negara ini menjadi lebih baik agar semua hak dari warga negara dapat terpenuhi dan untuk masyarakat sendiri perbaikan serta kesadaran hukum dan moral agar setiap warga negara dapat saling menghargai hak orang lain.Demi kondisi negara yang lebih baik, maka penyimpangan dan negara diperlukan merupakan hal yang perlu diperbaiki antara warga negara dengan pemerintah.Terlihat akam terbantuk negara yang aman, nyaman, damai, dan sejahtera.

(22)

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa Hak adalah Segala sesuatu yang semestinya di terima sedangkan Kewajiban adalah Sesuatu yang harus di kerjakan. Masih banyaknya masyarakat yang menutut haknya sebagai Warga tetapi lupa akan kewajiban yang harus di penuhi akan membuat ketidakseimbangan antara Hak dan Kewajiban. Hak dan Kewajiban adalah dua hal yang mempunyai hubungan sangat erat, antara hak dan kewajiban di sini memiliki peranan yang sama dan tentunya tidak dapat terpisahkan. Jika ada hak, kewajiban pun tetap berjalan. Namun dalam Pelaksanaan hak dan kewajiban di Negara Indonesia masih belum maksimal dan perlu dilakukan serta disetujui oleh masyarakat terkait pelaksanaan hak dan kewajiban sebagai Warga Negara yang baik dan bermoral.

Terbukti dengan banyaknya kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban di indonesia yang di sebabkan salah satunya oleh sanksi yang kurang tegas, penyalahgunaan teknologi, penyalahgunaan kekuasaan dan sebagainya.

5.2. Saran

Dengan ditulisnya makalah tentang Hak dan Kewajiban Warga Negara ini , semoga kita semua dapat memahami dengan benar apa yang seharusnya kita dapatkan sebagai warga negara termasuk memperjuangkan hak-hak kita yang belum didapatkan. Begitu pun sebaliknya jika hak-hak warga negara telah kita dapatkan maka kita juga harus menjalankan kewajiban kita sebagai warga negara dengan baik dan benar.

19

(23)

20 DAFTAR PUSTAKA

Wilodati, d. (2016). Pendidikan Kewarganegaraan . Bandung: Cv. Maulana Media Grafika.

Kurniawan, Aris (2019, 05 Januari). 9 Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut Para Ahli. Dikutip 13 Juni 2019 guru pendidikan: https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian- hak-dan-kewajiban-warga-negara/

Shasanti, Analia ( 2013, 04 November). Macam-macam Hak dan Kewajiban Warga Negara.

Dikutip 13 Juni 2019 dari analia shasanti: http://analiashasanti.blogspot.com/2013/11/macam- macam-hak-dan-kewajiban-setiap.html?m=1

Rozak, Mas (2016, 15 November). Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran kewajiban Warga Negara Indonesia. Dikutip 13 Juni 2019 dari maolioka ppkn:

https://www.malioka.com/2016/11/kasus-pelanggaran-hak-dan-pengingkaran_15.html?m=1lq Nani, (2017). 9 kasus Pengingkaran kewajiban Warga Negara di Indonesia. Dikutip 13 Juni 2019 dari guru ppkn: https://www.google.com/amp/s/guruppkn.com/kasus-pengingkaran-kewajiban- warga-negara/amp

Nathasya, Nindya (2019, Januari). Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara.

Dikutip 13 juni 2019 dari Researchgate:

https://www.researchgate.net/publication/330279541_Pelanggaran_Hak_dan_Pengikaran_Kewajiban_

Warga_Negara

Anonim. korelasi antara hak dan kewajiban, bagaimana Seharusnya?. Di kutip 13 juni 2019 Bernas.id : https://m.bernas.id/55843-korelasi-antara-hak-dan-kewajiban-bagaimana- seharusnya.html

(24)

Referensi

Dokumen terkait

Hak dan kewajiban warga negara tercantum dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 34 UUD 1945. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang

Dalam UUD 1945 telah dijelaskan mengenai hak dan kewajiban bagi warga negara Indonesia, diantaranya ialah warga negara; pekerjaan dan penghidupan yang layak (Pasal 27, ayat

Didalam pasal 27 ayat (1) UUD 1945 disebutkan bahwa “segala warga Negara bersamaan kedudukannya dalam hokum dan pemerintahan dan wajib menjunjung tinggi hokum dan pemerintahan

setelah kita melihat apa yang harus setiap komponen bberangsa dan bernegara( warga negara dan negara) lakukan menurut UUD 1945, kita juga akan melihat

Pasal 31 UUD 1945 tersebut mengatur : Ayat (1) Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan: Ayat (2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar

Keempat, Pasal 27 Ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi, “Segala Warga Negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu

HAK WARGA NEGARA INDONESIA MENURUT UUD 1945 15.Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka

Upaya bela negara merupakan kewajiban warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada negara kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD