• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Kelompok 4 kelas rangkap

N/A
N/A
ayu amanda

Academic year: 2023

Membagikan "Makalah Kelompok 4 kelas rangkap"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PRINSIP-PRINSIP DEDAKTIK METODIK DAN PROSEDUR DASAR PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP

DOSEN PENGAMPU : Dra. St. Maryam M, S.Pd.,M.Pd

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4

ANGGOTA :

1. KHAERUNNISA (200407552047)

2. DWI NOVIYANA SUNUSI (200407551059) 3. ARYA PUTRA FAJAR (200407551062)

C20F

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2022/2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT, sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah ini dengan judul “Makalah Prinsip-Prinsip Dedaktik Metodik dan Prosedur Dasar Pembelajaran Kelas Rangkap. Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah “Pembelajaran Kelas Rangkap” di Kampus V UNM Parepare.

Dalam Makalah ini kami mengakui masih banyak kekurangan dalam pembuatan Makalah tersebut. Untuk itu kami harap kritik dan saran untuk menyempurnakan Makalah kami.

Dalam penulisan ini kami menyampaikan sangat berterima kasih sebesar-besarnya kepada pihak yang membantu kami dalam Makalah ini dan kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami agar kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Parepare, 22 November 2022

Kelompok 4

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 2

DAFTAR ISI ... 3

BAB I ... 4

PENDAHULUAN ... 4

A. Latar Belakang ... 4

B. Rumusan Masalah... 4

C. Tujuan ... 4

BAB II ... 5

PEMBAHASAN ... 5

A. Prinsip-Prinsip Dedaktik Metodik Pembelajaran Kelas Rangkap ... 5

B. Keterampilan Prosedural Pembelajaran dan mengelola Kelas PKR ... 7

BAB III ... 10

PENUTUP ... 10

A. Kesimpulan ... 10

B. Saran ... 10

DAFTAR PUSTAKA ... 11

LAMPIRAN ... 12

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR), merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang perlu dikuasai oleh guru SD. Guru harus selalu berusaha dengan berbagai cara agar semua murid merasa mendapat perhatian dari guru secara terus-menerus. Agar mampu melakukan hal ini, guru harus menguasai berbagai teknik. Menghadapi dua kelas atau lebih pada saat yang bersamaan dan kemudian mampu meyakinkan murid bahwa guru selalu berada bersama mereka, bukan pekerjaan yang mudah.

Guru harus mampu melakukan tindakan instruksional dan tindakan pengelolaan yang tepat. Tindakan instruksional adalah tindakan yang langsung berkaitan dengan penyampaian isi kurikulum, seperti menjelaskan atau member tugas dan mengajukan pertanyaan. Tindakan pengelolaan adalah tindakan yang berkaitan dengan penciptaan dan pengembalian kondisi kelas yang optimal.. Misalnya menunjukkan sikap tanggap dana peka, mengatur tempat dudk, member petunjuk yang jelas, atau menegur siswa.

Oleh karena itu, dalam pembelajaran PKR ada beberapa prinsip yang harus di pelajari oleh calon guru. salah satu dari prinsip-prinsip tersebut adalah Prinsip Didaktik-Metodik dan Prosedu Dasar PKR.

B. Rumusan Masalah

a. Bagaimana Prinsip-Prinsip Dedaktik Metodik Pembelajaran Kelas Rangkap ? b. Bagaimana Keterampilan Prosedural Pembelajaran dan mengelola Kelas PKR ? C. Tujuan

a. Untuk Mengetahui Prinsip-Prinsip Dedaktik Metodik Pembelajaran Kelas Rangkap

b. Untuk Mengetahui Keterampilan Prosedural Pembelajaran dan mengelola Kelas PKR

(5)

BAB II PEMBAHASAN

A. Prinsip-Prinsip Dedaktik Metodik Pembelajaran Kelas Rangkap

Pembelajaran Kelas Rangkap ( PKR) merupakan salah bentuk pemebelajaran yang perlu dikuasai oleh para guru sekolah dasar (SD). Prinsip dalam Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) adalah ketentuan ketentuan umum dan khusus yang bersifat memandu dan mengarahkan pikiran dan perilaku guru dalam menyikap dan mengelola pembelajaran.

Didaktik berasal dari bahasa yunani “didasco” yang asal katanya adalah “didascein”

atau pengajaran yang berarti perbuatan atau aktivitas yang menyebabkan timbulnya kegiatan dan kecakapan baru pada orang lain. Didaktus berarti pandai mengajar, sedang didaktika berarti saya mengajar. Kata didaktik didasco, didascein, berarti saya mengajar atau jalan pelajaran. Cara atau strategi mengajar pada dasarnya berkenaan dengan penataan urutan kegiatan pembelajaran. Secara operasional dapat dirinci menjadi bagaimana membuka pembelajaran, mengisi kegiatan inti pembelajaran dan mengakhiri pembelajaran. Sementara itu ilmu mengajar atau didaktik berkenaan dengan bagaimana menerapkan teori dan konsep psikologis, sosiologis, komunikasi dan dari ilmu lain yang sesuai dalam upaya membimbing dan menciptakan situasi belajar. Jadi, didaktik sebenarnya merupakan ilmu terapan atau ilmu pendidikan praktis. Dengan menggunakan konsep didaktik dan metodik seperti diuraikan, maka yang dimaksud dengan prinsip- prinsip didaktik-metodik dan prosedur dasar pembelajaran kelas rangkap adalah:

 Konsep-konsep pembelajaran yang relevan dan perlu diterapkan dalam PKR sehingga membentuk suatu sistem.

 Keterampilan prosedural pembelajaran, khususnya berkenaan dengan membuka dan menutup pembelajaran, mendorong belajar aktif dan belajar mandiri, dan mengelola kelas PKR.Pada umumnya dedaktik terbagi menjadi 2 yaitu didaktik umum dan didaktik khusus.

(6)

1. Didaktik Umum

Memberi prinsip-prinsip yang umum yang berhubungan dengan penyajian bahan pelajaran agar peserta didik dapat menguasainya.

2. Didaktik Khusus

Membicarakan tentang cara mengajarkan mata pelajaran tertentu dimana prinsip didaktika umum digunakan.

Metodik berasal dari bahasa yunani yaitu “metha” berarti melalui hodos berarti jalan atau cara. Menurut Daradjat metodik berasal dari kata “method” atau metode.

Metodik berarti cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu.

Metodik memberikan pengetajhuan yang membahas cara-cara mengajarkan sesuatu jenis mata pelajaran tertentu secara umum. Pengetahuan yang membentangkan cara-cara mengajarkan sesuatu jenis pelajaran tertentu secara mendetail.

(7)

B. Keterampilan Prosedural Pembelajaran dan mengelola Kelas PKR

Menurut Firdaus (2022) keterampilan prosedur dan pembelajaran mengelolah kelas rangkap ada 3 yaitu:

1) Membuka dan Menutup Pelajaran

 Membuka Pelajaran

Sebagai seorang guru, Anda tidak asing lagi dengan kegiatan membuka dan mengakhiri pelajaran. Karena kedua kegiatan itu dilakukan setiap kali mengajar.

Namun setiap guru mempunyai kebiasaan atau cara yang berbeda dengan guru lainnya.

Mengapa demikian? Mengajar memiliki sisi keilmuan dan sisi kiat atau seni.

Dan yang membedakan perilaku mengajar guru adalah dalam hal seni atau kiatnya.

Seni atau kiat mengajar itu berkenaan dengan bagaimana guru menciptakan interaksi belajar- mengajar yang berhasi, menarik dan menyenangkan. Sedangkan dari sisi keilmuan berkenaan dengan penalaran guru mengenai apa, mengapa, dan bagaimana membelajarkan murid.

Dimana hal ini mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan, serta intelektual guru yang memadai. Dalam praktik mengajar, sisi keilmuan dan kiat mengajar harus terpadu dan, harus saling mengisi. Hal ini berarti bahwa mengajar harus dapat diwujutkan dalam praktik dengan baik, dan cara mengajarpun dilandasi oleh prinsip- prinsip keilmuan mengajar.Meskipun kenyataan di lapangan juga tergantung dari kualitas kepribadian guru

 Menutup Pelajaran

Menutup pelajaran sama pentingnya dengan menutup pelajaran, walaupun berbeda tujuan dan fungsinya. Untuk menutup pelajaran sebaiknya dilakukan secara bersama- sama dimana semua murid dari kelas yang dirangkap hadir dalam satu ruangan atau satu tempat

2) Menimbulkan Motivasi

Motivasi belajar sangat penting dimiliki oleh setiap murid dalam belajar. Bagamana guru dapat mendorong murid untuk mampu dan terbiasa dalam belajar juga sangat penting.

(8)

Dapatkah Anda mengingat kembali apa yang dimaksud dengan motivasi belajar?

Motivasi belajar adalah dorongan yang berasal dari dalam diri murid dan dari luar diri murid untuk mengalami perubahan perilaku dalam bentuk pengetahuan, sikap, nilai, dan keterampilan.Motivasi yang berasal dari diri murid disebut motivasi instrinsik, misalnya, kebutuhan, semangat, rasa senang dan sebagainya. Motivasi yang berasal dari luar diri murid disebut motivasi ekstrinsik, misalnya guru dan apa saja yang dilakukan guru untuk membuat murid mau, mampu dan biasa belajar, bahkan lingkungan belajar, kelas, bahan, sumber belajar dan sebagainya.

3) Memberi Acuan Belajar

Proses belajar pada pendidikan formal antara lain ditandai oleh keterarahan.

Keterarahan adalah wujud dari proses belajar yang terpadu dan terkait pada tujuan belajar.

Dan keterpaduan harus dimulai pada saat pembukaan pelajaran. Acuan atau rambu-rambu yang diberikan pada awal pelajaran dapat memberi jalan bagi terjadinya proses belajar yang berorientasi pada tujuan. Tentu Anda masih ingat tentang dampak instruksional dan dampak pengiring belajar. Agar dapat menjamin keterarahan belajar, maka pada awal pembelajaran guru perlu memberi acuan.

Menurut Supriano (2019) Mengemukakan bahwa pengelolaan kelas rangkap sebagai berikut :

 Meja ditata untuk duduk berkelompok, misalnya satu kelompok meja dapat memuat 6 peseta didik.

 Pengelompokan agar memperhatikan keberagaman dan perbedaan kebutuhan siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran.

 Apabila memungkinkan, sisakan tempat yang agak lapang untuk memberi kesempatan siswa duduk di bawah untuk kegiatan tertentu.

 Sediakan learning centre atau pusat belajar, yang dapat ditempatkan di pojok kelas.

Pusat belajar ini dapat beraneka ragam, sesuai dengan kebutuhan dan dapat dibuat berbeda- beda dari waktu ke waktu. Misalnya: guru menyediakan pojok dengan rak yang diisi beberapa buku. Pojok baca ini dapat didatangi siswa yang telah selesai mengerjakan tugasnya dan memilih sendiri buku yang disukai dan membacanya. atau suatu saat guru mungkin menggantinya menjadi pojok matematika, di mana siswa

(9)

dapat menemukan berbagai kegiatan atau media yang berhubungan dengan matematika. Di meja ini mereka dapat mengerjakan tugas atau bereksperimen dengan matematika.

 Sumber atau media belajar dapat diletakkan di rak-rak atau meja, atau kotak-kotak yang diberi tulisan sehingga mudah ditemukan pada saat dibutuhkan.

 Sediakan kotak-kotak untuk menyimpan pekerjaan siswa.

 Karya siswa dipajangkan, dan pajangan ini perlu diganti secara rutin sesuai dengan topik yang sedang diajarkan.

(10)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Prinsip dalam Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) adalah ketentuan ketentuan umum dan khusus yang bersifat memandu dan mengarahkan pikiran dan perilaku guru dalam menyikap dan mengelola pembelajaran.

B. Saran

Saya merasa bahwa pada makalah ini banyak sekali kekurangan, oleh karena kurangnya pengetahuan pada saat pembuatan makalah, kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun kepada pembaca agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Firdaus, Herman. 2022. Prinsip didaktik dan prosedur Pembelajaran Kelas Rangkap.

Jakarta:Bumi Aksara

Ikah, Ikah, Ulfa Harun, and Fakhruddin Fakhruddin. Analisis Terhadap Pemikiran Zakiah Daradjat Tentang Didaktik Dan Metodik Pendidikan Islam. Diss. IAIN CURUP, 2018.

SUHERMAN, Asep; AMINUDIN, Rizki. PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA PERKULIAHAN DIDAKTIK METODIK PENGAJARAN ATLETIK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA CALON GURU. 2018.

(12)

LAMPIRAN 1. Muh. Fillah Almuhasibi Guntur

Pertanyaan :

Pada paper dan presentasi anda tdi mengatakan bahwa didaktik umum mencakup pemberian prinsip-prinsip yang umum yang berhubungan dengan penyajian bahan pelajaran agar peserta didik dapat menguasainya. Nah prinsip prinsip itu kan menyangkut prinsip prinsip pedagogik dalam pembelajaran. Dapatkah anda menjabarkan apa saja prinsip prinsip tersebut?

Jawaban :

1. Perbedaan individual anak dalam perkembangan kognitif, sikap, dan perilakunya menuntut perlakuan pembelajaran yang cocok dengan tingkatannya. Misalnya perilaku terhadap siswa kelas I tentu berbeda dengan perlakuan terhadap siswa kelas V dikarenakan pada tingkat usia kelas I proses berpikir konkret lebih dominan, sedangkan siswa kelas V sudah mulai dapat berpikir abstrak .

2. Motivasi sangat diperlukan dalam belajar baik yang datang dari dalam diri siswa (motivasi instrinsik) maupun yang datang dari luar diri siswa (motivasi instrumental). Oleh karena itu pembelajaran harus diawali dengan menumbuhkan motivasi siswa agar merasa butuh dan mau belajar.

3. Belajar sebagai proses akademisi dalam diri individu untuk membangun pengetahuan, sikap, dan keterampilan melalui transformasi pengalaman. Proses tersebut dapat dipandang sebagai suatu siklus proses pengalaman konkret , pengamatan mendalam , pemikiran abstrak , dan percobaan atau penerapan secara aktif.

4. Belajar dari teman seusia (peer group) terutama mengenai sikap dan keterampilan sosial dapat berhasil baik melalui interaksi sosial yang sengaja dirancang.

5. Pencapaian dampak instruksional (instuructional effects) dan dampak pengiring (nurturant effect) menuntut lingkungan dan suasana belajar yang memungkinkan siswa dapat melakukan kegiatan belajar yang dirancang dengan baik oleh guru dan terciptanya suasana belajar secara kontekstual.

Sanggahan :

Nahh sy masih ingin bertanya, dari prinsip psikologis pedagogik yg telah anda jelaskan tadi bagaimana sih cara penginplementasiannya dalam pembelajaran kelas rangkap?

Jawaban :

 Penganekaragaman pembelajaran agar dapat melayani perbedaan individu siswa.

 Pemanfaatan berbagai media dan sumber belajar agar dapat membangkitkan, memelihara, dan meningkatkan motivasi siswa.

 Penerapan aneka pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang berpotensi mengaktifkan siswa dalam keseluruhan siklus proses belajar.

 Penekanan pada pedagang dapak instruksional dan label pengiring.

(13)

2. Nadilla Sabri Pertanyaan :

Apa yang dapat dilakukan agar Prinsip dalam Pembelajaran Kelas Rangkap dapat terlaksana dengan baik

Jawaban :

Hal yang dapat dilakukan agar prinsip pembelajaran kelas rangkap diantaranya dengan menciptakan pembelajaran yang kondusif yaitu memperhatikan kondisi kelas, pelaksanaan proses pembelajaran yang berlangsung serempak, menghadirkan konsep belajar CBSA yang sesungguhnya sehingga murid lebih aktif dalam pembelajaran. Disamping itu dapat menggunakan pendekatan pembelajaran kelas rangkap.

3. Intan Aprilia Pertanyaan :

Bisakah anda memberikan contoh konsep pembelajaran yang relevan yang perlu diterapkan dalam pembelajaran klas rangkap?

Jawaban :

Hari ini kelas III Bhs. Indonesia dan kelas IV belajar IPS

- Kelas IV menggambar peta kabupaten, dan kelas III membuat karangan bebas Contoh tersebut adalah bagaimana seorang guru SD membuka pelajaran dalam PKR 222.

Referensi

Dokumen terkait

Mentawaians sing ritual songs enshrined in archaic texts referring to particular primates and birds, while ritual and traditional dances imitate how gibbons, sea eagles, and

Lectures with video media used by researchers in information processing involve the sense of hearing and the sense of sight.1 The method of health education or health promotion with