MAKALAH
LANGKAH-LANGKAH UNTUK MENGEMBANGKAN BUDAYA PATIENT SAFETY PADA KASUS PERSALINAN
Dosen Pengampu:
Kiswati, SST., M.Kes
Kelompok 8:
Erna Wahyuningsih Meitha Christina Nurindah
Ria Amelia Riesma Dwi Mayantie
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI TAHUN 2025
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Mata Kuliah Patient Safety dengan judul “Langkah-Langkah Untuk Mengembangkan Budaya Patient Safety Pada Kasus Persalinan” tepat pada waktunya.
Kami sebagai manusia yang jauh dari kesempurnaan tentunya sadar akan segala kekurangan dalam pembuatan makalah ini dan kami akan sangat bangga apabila makalah yang kami susun ini mendapatkan saran maupun kritik yang bersifat membangun. Tidak lupa kami haturkan permohonan maaf apabila makalah yang kami buat terdapat suatu kesalahan.
Kami sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu tersusunnya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan bagi para pembaca.
Jember, 04 Februari 2024
Kelompok 8
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Prosedur dan tehnik penatalaksanaan 2.2 Jenis Sumbatan
2.3 Lokasi 2.4 Diagnosis BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.2 Penutup
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keselamatan pasien atau patient safety merupakan aspek krusial dalam pelayanan kesehatan, terutama dalam persalinan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa komplikasi selama kehamilan dan persalinan masih menjadi penyebab utama kematian ibu di banyak negara berkembang (WHO, 2021). Indonesia juga menghadapi tantangan serupa, dengan angka kematian ibu (AKI) yang masih cukup tinggi. Berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015, AKI di Indonesia mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup, jauh dari target Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu 70 per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2022).
Keselamatan pasien dalam persalinan mencakup berbagai aspek, mulai dari pelayanan antenatal yang berkualitas, penanganan persalinan yang aman, hingga perawatan pascapersalinan yang optimal. Namun, masih banyak fasilitas pelayanan kesehatan yang mengalami kendala dalam implementasi patient safety, seperti kurangnya tenaga kesehatan yang terlatih, keterbatasan peralatan medis, serta belum optimalnya sistem rujukan (Puspitasari & Nugroho, 2020).
Sejumlah inisiatif telah dilakukan untuk meningkatkan keselamatan pasien dalam persalinan, seperti penerapan Standar Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (SNKPRS), peningkatan kompetensi tenaga kesehatan melalui pelatihan, serta penguatan sistem rujukan maternal dan neonatal (Depkes RI, 2021). Meski demikian, penerapan langkah-langkah ini masih menghadapi tantangan di berbagai daerah, terutama di wilayah terpencil.
Dalam makalah ini, akan dibahas langkah-langkah strategis yang dapat diterapkan untuk meningkatkan keselamatan pasien pada kasus persalinan. Fokus utama adalah pada implementasi sistem keselamatan pasien yang efektif di fasilitas kesehatan, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, serta penguatan sistem rujukan dan teknologi informasi dalam pelayanan maternal.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana langkah-langkah untuk mengembangkan budaya patient safety pada kasus persalinan?
1.3 Tujuan
Mengetahui langkah-langkah untuk mengembangkan budaya patient safety pada kasus persalinan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Keselamatan Pasien dalam Persalinan
Keselamatan pasien dalam persalinan adalah upaya untuk mencegah dan mengurangi risiko yang dapat menyebabkan morbiditas atau mortalitas ibu dan bayi baru lahir. WHO (2021) mendefinisikan keselamatan pasien sebagai pencegahan kesalahan dan efek samping yang terkait dengan pelayanan kesehatan. Dalam konteks persalinan, keselamatan pasien meliputi deteksi dini komplikasi, pemantauan tanda-tanda vital ibu dan janin, serta pemberian asuhan kebidanan yang sesuai dengan standar klinis.
2.2 Langkah-Langkah Pengembangan Keselamatan Pasien dalam Persalinan Beberapa langkah strategis dalam mengembangkan keselamatan pasien pada kasus persalinan antara lain:
1). Peningkatan Kompetensi Tenaga Kesehatan
Pelatihan dan sertifikasi bagi tenaga kesehatan, terutama bidan dan dokter, sangat penting dalam meningkatkan keterampilan dalam menangani persalinan normal maupun komplikasi (Amiruddin, 2020).
2). Penerapan Standar Prosedur Operasional (SPO)
Setiap fasilitas kesehatan wajib memiliki Standar Prosedur Operasional (SPO) yang mencakup prosedur asesmen risiko, manajemen kegawatdaruratan maternal, serta manajemen komplikasi persalinan seperti perdarahan postpartum dan preeklampsia (Kemenkes RI, 2021).
3). Peningkatan Sistem Rujukan
Penguatan jejaring rujukan antara Puskesmas dan rumah sakit rujukan menjadi langkah penting dalam memastikan pasien dengan komplikasi mendapatkan perawatan yang tepat waktu (Yuliana & Pratiwi, 2019).
4). Penggunaan Teknologi dalam Pemantauan Pasien
Sistem rekam medis elektronik dan telemedicine dapat digunakan untuk memantau kondisi ibu hamil dan memberikan intervensi dini dalam kasus- kasus risiko tinggi (Rahmawati et al., 2021).
5). Peningkatan Edukasi dan Kesadaran Masyarakat
Penyuluhan kepada ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dan pentingnya perawatan antenatal berperan dalam meningkatkan deteksi dini dan mencegah komplikasi (Sari et al., 2020).
BAB 3 PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Keselamatan pasien dalam persalinan merupakan aspek penting dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Implementasi strategi seperti peningkatan kompetensi tenaga kesehatan, penerapan standar prosedur operasional, penguatan sistem rujukan, pemanfaatan teknologi, serta edukasi kepada masyarakat dapat secara signifikan meningkatkan kualitas pelayanan persalinan yang aman dan bermartabat.
3.2. Saran
1). Pemerintah dan institusi kesehatan perlu memperkuat kebijakan tentang keselamatan pasien dalam persalinan dengan meningkatkan pengawasan dan evaluasi berkala.
2). Puskesmas dan rumah sakit harus meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan melalui pelatihan berkelanjutan dan sertifikasi kompetensi.
3). Perlu adanya pengembangan teknologi berbasis digital untuk mendukung monitoring dan deteksi dini komplikasi kehamilan dan persalinan.
4). Masyarakat perlu diberikan edukasi yang lebih intensif terkait pentingnya pemeriksaan kehamilan secara rutin dan deteksi dini komplikasi kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
Amiruddin, R. (2020). Peran Tenaga Kesehatan dalam Meningkatkan Keselamatan Pasien pada Kasus Persalinan. Jurnal Kebidanan Indonesia, 5(2), 112-120.
Depkes RI. (2021). Standar Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes RI. (2022). Laporan Tahunan Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Puspitasari, D., & Nugroho, A. (2020). Analisis Implementasi Keselamatan Pasien dalam Pelayanan Persalinan. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(1), 45-55.
Rahmawati, I., Setiawan, E., & Pratama, H. (2021). Pemanfaatan Teknologi dalam Pemantauan Ibu Hamil Berisiko Tinggi. Jurnal Teknologi Kesehatan, 7(3), 220-230.
Sari, R., Susanti, A., & Putri, L. (2020). Edukasi Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan Komplikasi Persalinan. Jurnal Pendidikan Kesehatan, 8(1), 35- 44.
WHO. (2021). Patient Safety in Maternal and Newborn Care. Geneva: World Health Organization.
Yuliana, F., & Pratiwi, R. (2019). Sistem Rujukan Maternal dan Neonatal dalam Menurunkan AKI dan AKB. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, 10(2), 98-105.