• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH KIMIA MAGNESIUM (Mg)

N/A
N/A
Ni Pt Nadiendha Nirzanova Dewi 31

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH KIMIA MAGNESIUM (Mg)"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH KIMIA MAGNESIUM (Mg)

Makalah ini disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Kimia yang diampu oleh:

Kd Manik Suriti, S.Pd. M.Pd

Disusun oleh:

Ni Putu Putri Daniswari (40)

KELAS XII MIPA 6

DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA KOTA DENPASAR

SMAN 7 DENPASAR TAHUN AJARAN 2023/2024

(2)

KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,

Puji syukur saya panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas berkat beserta Asung Kerta Wara Nugraha-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu tugas kimia kelas XII di SMAN 7 Denpasar.

Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak pada penyusunan makalah ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Kd Manik Suriti, S.Pd. M.Pd selaku Guru Mata Pelajaran Kimia di SMAN 7 Denpasar dan pihak lainnya.

Mengingat makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang positif, sangat diharapkan dan diterima dengan senang hati, demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, penulis berharap Ida sang Hyang Widhi Wasa berkenan membalas semua kebaikan semua pihak yang telah membantu.

Semoga makalah ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Om Santih, Santih, Santih Om.

Denpasar, 22 Oktober 2023

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...1

Daftar Isi...2

Bab I: Pendahuluan...3

1.1... Latar Belakang...3

1.2... Rumusan Masalah...4

1.3... Tujuan...4

1.4... Manfaat...4

Bab II: Tinjauan Pustaka...5

2.1. Informasi Umum...6

2.2. Sejarah Radium...7

2.3. Sifat Radium...12

2.4.Persenyawaan Unsur Radium...13

2.5. Keberadaan di Alam...13

2.6. Manfaat Radium...16

2.8. Sumber Pencemaran dan Dampak Radium...19

2.9. Strategi Penanganan Masalah Radium...21

Bab III: Penutup...23

3.1. Kesimpulan...23

3.2. Saran...23

Daftar Pustaka...25

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Magnesium adalah salah satu jenis logam yang dikategorikan logam ringan, di antara beberapa logam ringan yang biasa digunakan dalam struktur.

Unsur magnesium ditemukan pada tahun 1808 di Inggris oleh Sir Humphrey Davey, pertama kali diproduksi oleh Deville dan Caron di Perancis pada tahun 1863. Magnesium termasuk unsur yang berlimpah yang ada dibumi, sekitar 2 % terdapat pada kulit bumi dan terlarut di dalam air laut dengan konsentrasi ratarata 0,13 %. Magnesium ditemukan dalam 60 jenis mineral, di antaranya hanya dolomit, magnesit, dan carnalit, yang biasa dijadikan produk komersial.

Mg memiliki beragam sifat fisik dan kimia yang menarik. Dengan densitas rendahnya, magnesium adalah salah satu logam paling ringan, sehingga sangat cocok untuk digunakan dalam aplikasi yang memerlukan material yang kuat dan tetapi ringan. Ini adalah komponen utama dalam paduan logam yang digunakan dalam pembuatan pesawat terbang, mobil, dan bahkan perlengkapan olahraga seperti sepeda. Selain itu, magnesium juga memainkan peran penting dalam biokimia tubuh manusia. Ini diperlukan untuk banyak reaksi biologis, termasuk kontraksi otot, fungsi saraf, dan pembentukan DNA.

Penting untuk diingat bahwa konsumsi berlebihan magnesium dapat berpotensi berbahaya, menyebabkan gangguan pencernaan dan masalah jantung.

Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang cara menangani masalah magnesium, baik dalam aplikasi teknis maupun kesehatan manusia, sangat penting. Dalam makalah ini, kita akan menyelidiki lebih dalam unsur magnesium, menggali sifat fisik dan kimianya, mengeksplorasi peran krusialnya dalam kesehatan manusia, serta mengevaluasi bahaya potensial yang terkait dengan keberadaannya. Selain itu, kita juga akan menjelajahi cara yang tepat untuk mengatasi masalah yang mungkin muncul seiring dengan penggunaan magnesium, baik dalam aplikasi industri maupun kesehatan, guna memastikan bahwa manfaatnya dapat diekstraksi secara aman dan efektif.

(5)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah dari makalah ini adalah:

1. Apa pengertian dari unsur Magnesium (Mg)?

2. Bagaimana sejarah penemuan unsur Magnesium (Mg))?

3. Apa saja sifat-sifat unsur Magnesium (Mg)

4. Bagaimana kelimpahan unsur Magnesium (Mg) di alam?

5. Apa saja senyawa-senyawa dari Magnesium (Mg)?

6. Bagaimana pembuatan Magnesium (Mg)?

7. Apa saja kegunaan unsur Magnesium (Mg)?

8. Apa saja bahaya unsur Magnesium (Mg)?

9. Bagaimana penanganan masalah Magnesium (Mg)?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini:

1. Untuk mengetahui pengertian unsur Magnesium (Mg).

2. Untuk mengetahui sejarah penemuan unsur Magnesium (Mg).

3. Untuk mengetahui sifat-sifat unsur Magnesium (Mg).

4. Untuk mengetahui kelimpahan unsur Magnesium (Mg) di alam.

5. Untuk mengetahui senyawa-senyawa dari Magnesium (Mg).

6. Untuk menjelaskan pembuatan Magnesium (Mg).

7. Untuk menjelaskan kegunaan Magnesium (Mg).

8. Untuk menjelaskan bahaya Magnesium (Mg).

9. Untuk mengetahui penanganan masalah Magnesium (Mg).

(6)

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini:

1. Bagi Siswa

Pembuatan makalah tentang unsur magnesium membantu siswa memahami kimia dan sifat magnesium. Mereka mengembangkan keterampilan penelitian, analisis, dan komunikasi tertulis. Siswa memahami peran magnesium dalam biologi dan industri.

2. Bagi Masyarakat

Makalah magnesium mendidik masyarakat tentang pentingnya unsur ini dalam makanan dan aplikasi industri, seperti pembuatan komponen otomotif dan struktur bangunan. Kesadaran ini mendukung gaya hidup sehat dan pemanfaatan magnesium dalam pembangunan berkelanjutan.

3. Bagi Peneliti

Peneliti mendapatkan wawasan lebih dalam tentang sifat kimia magnesium, memungkinkan pengembangan material yang lebih efisien dalam bidang energi, teknologi medis, dan konstruksi. Studi magnesium juga berkontribusi pada pemahaman yang lebih baik tentang interaksi unsur ini dalam organisme dan geosains.

(7)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Magnesium (Mg)

Magnesium, sebuah unsur kimia yang terdapat dalam tabel periodik dengan simbol Mg dan nomor atom 12, serta berat atom sekitar 24,31, mengemban peran penting dalam keragaman unsur-unsur alam semesta. Ia merupakan salah satu unsur yang mendiami tempat khusus dalam dunia kimia, dan bahkan dalam kandungan kerak bumi. Dengan keanggotaannya dalam kelompok unsur alkali tanah, magnesium menjadi elemen kedelapan yang paling melimpah, sekitar 2% dari total berat kerak bumi. Selain itu, di dunia air, magnesium juga menarik perhatian sebagai unsur terlarut ketiga yang melimpah dalam air laut.

Magnesium memiliki daya tarik yang kuat dalam berbagai aplikasi industri, terutama ketika digunakan sebagai bahan campuran dalam pembuatan magnesium-aluminium alloy yang terkenal dengan sebutan "magnalium" atau

"magnelium." Keunikan magnesium terletak pada kesamaannya dengan aluminium dalam karakteristiknya sebagai logam ringan, namun memiliki titik cair yang lebih rendah daripada aluminium.

Kehadiran magnesium di alam tak terbantahkan. Mineral-mineral seperti dolomit, magnetit, dan olivin mengandung unsur ini dalam jumlah yang cukup signifikan. Tak hanya itu, magnesium juga mengalir dalam air laut, air asin bawah tanah, dan lapisan asin. Bahkan di kerak bumi, magnesium muncul sebagai logam struktural ketiga yang paling melimpah, hanya kalah oleh aluminium dan besi dalam hal ketersebarannya.

Namun, perlu dicatat bahwa magnesium memiliki beberapa kelemahan, terutama dalam kaitannya dengan oksidasi. Magnesium sangat rentan terhadap pengaruh udara, dan permukaannya sering mengalami korosi yang disebabkan oleh oksida yang terbentuk akibat kelembaban udara. Lapisan oksida ini, sayangnya, hanya cukup kuat untuk melindungi magnesium dari kerusakan jika terpapar oleh udara yang kering. Kelembaban yang mengandung unsur air dan

(8)

garam dapat merusak perlindungan ini. Oleh karena itu, benda yang terbuat dari magnesium memerlukan perlindungan tambahan, seperti pelapisan cat atau perlindungan lapisan meni, agar tetap utuh dan tahan lama.

Magnesium murni memiliki kekuatan tarik sekitar 110 N/mm² dalam bentuk hasil pengecoran, yang dapat ditingkatkan melalui proses pengerjaan yang sesuai. Sebagai logam, magnesium bersifat lembut dengan modulus elastis yang sangat rendah. Perbedaan signifikan terletak pada struktur kristal magnesium, yang berbentuk heksagonal, sehingga membuatnya lebih tahan terhadap fenomena slip yang sering terjadi pada logam-logam lain seperti aluminium, besi, tembaga, dan nikel.

Namun, perpanjangan (elongation) yang mampu dicapai oleh magnesium terbatas, hanya sekitar 5%, dan ini hanya dapat dicapai melalui proses pengerjaan panas yang tepat. Oleh karena itu, meskipun memiliki karakteristik yang unik dan menguntungkan, magnesium juga memiliki batasan tertentu yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaannya dalam berbagai aplikasi teknik.

2.2 Sejarah Penemuan Magnesium (Mg)

Sejarah penemuan unsur magnesium (Mg) mengilhami pengenalan ini yang sangat penting dalam dunia kimia dan industri. Asal usul nama unsur ini berasal dari kata Yunani "Magnesia," yang merujuk pada distrik Thessaly.

Namun, perkembangan sebenarnya dalam pemahaman dan isolasi magnesium dimulai pada abad ke-17 dan berlanjut hingga abad ke-20, membawa dampak signifikan pada berbagai sektor, mulai dari kedokteran hingga industri militer.

Pada tahun 1618, seorang petani yang tinggal di Epsom, Inggris, secara tak sengaja menemukan sumber air yang tidak biasa. Air dari sumur ini memiliki karakteristik yang berbeda, terasa pahit dan tidak menarik bagi hewan ternak, seperti sapi yang ada di peternakannya. Petani ini mencoba memberikan air tersebut kepada sapi, tetapi mereka menolaknya karena rasa air tersebut yang pahit. Namun, petani dengan cepat menyadari bahwa air ini memiliki sifat penyembuhan yang luar biasa untuk goresan dan ruam. Inilah awal dari pemahaman manusia tentang potensi obat dari air tersebut.

(9)

Perkembangan lebih lanjut terjadi pada tahun 1755 ketika ilmuwan Inggris terkenal, Sir Humphrey Davy, melakukan penelitian lebih lanjut pada air tersebut.

Hasil penelitiannya mengungkapkan keberadaan magnesium dalam air tersebut, yang kemudian dinamakan magnesium sulfat. Namun, isolasi unsur magnesium itu sendiri membutuhkan waktu hingga tahun 1808, ketika Sir Humphrey Davy berhasil mengisolasi magnesium sulfat melalui elektrolisis magnesium oksida dan merkuri oksida.

Meskipun magnesium berhasil diisolasi sebagai unsur murni pada tahun 1808, produksi logam magnesium dalam skala besar baru dapat dilakukan pada tahun 1829. Ini adalah tonggak penting dalam pengembangan industri magnesium. Pada tahun 1918, logam magnesium mulai diproduksi secara masif, dan ini membuka pintu bagi berbagai aplikasi industri yang luas.

Salah satu aplikasi awal yang signifikan adalah penggunaan logam magnesium dalam fotografi dan piroteknik. Pada tahun 1918, logam ini digunakan dalam pembuatan lampu kilat untuk fotografi, yang membawa revolusi dalam bidang ini. Kemampuan magnesium untuk menghasilkan kilatan cahaya yang sangat kuat membuatnya menjadi bahan yang sangat diinginkan dalam industri fotografi pada masa itu. Selain itu, penggunaan magnesium dalam piroteknik juga berkembang pesat pada periode ini, memberikan kontribusi signifikan pada produksi kembang api yang spektakuler.

Namun, penggunaan magnesium dalam industri tidak berhenti di sini. Pada tahun 1930, magnesium mulai digunakan dalam pembuatan produk cor, yang mengarah pada penggunaan yang lebih luas di berbagai sektor manufaktur. Salah satu sifat utama magnesium yang sangat dihargai adalah kekuatan tinggi dan berat yang ringan. Ini menjadikan logam magnesium pilihan yang ideal untuk aplikasi di mana berat merupakan pertimbangan penting, seperti industri penerbangan.

Pada masa Perang Dunia II, kegunaan magnesium semakin diperluas, terutama dalam industri pesawat terbang. Karena sifatnya yang ringan dan kuat, logam magnesium menjadi bahan konstruksi yang sangat diinginkan untuk pesawat militer. Ini memungkinkan pembuatan pesawat yang lebih efisien dan

(10)

mudah untuk diproduksi dalam jumlah besar. Dalam periode pasca-perang, penggunaan magnesium terus berkembang dalam industri penerbangan dan banyak industri lainnya.

Seiring berjalannya waktu, penemuan dan perkembangan dalam produksi dan aplikasi magnesium terus berkembang. Hari ini, magnesium digunakan dalam berbagai bidang, termasuk otomotif, elektronik, konstruksi, dan banyak lagi.

Penggunaan magnesium yang berkualitas tinggi dan efisien telah membuka peluang baru dalam desain dan manufaktur produk, yang mendukung kemajuan teknologi dan inovasi di berbagai sektor.

Dalam ringkasan, sejarah penemuan dan pengembangan unsur magnesium adalah contoh yang menarik dari bagaimana penemuan yang sederhana, seperti air pahit dalam sebuah sumur di Inggris abad ke-17, dapat berkembang menjadi penemuan yang mengubah dunia di bidang kimia dan industri. Dari pemahaman awal akan sifat penyembuhan air tersebut hingga isolasi magnesium sebagai unsur murni oleh Sir Humphrey Davy, serta perkembangan aplikasi industri yang meluas, magnesium telah memainkan peran penting dalam kemajuan teknologi dan peradaban manusia.

2.3 Sifat-Sifat Unsur Magnesium (Mg) 2.3.1 Sifat Kimia

Adapun sifat magnesium diataranya:

1. Magnesium oksida merupakan oksida basa sederhana.

2. Reaksi dengan air: MgO + H2O → Mg(OH)2

3. Reaksi dengan udara: menghasilkan MO dan M3N2 jika dipanaskan.

4. Reaksi dengan Hidrogen: tidak bereaksi

5. Reaksi dengan Klor: Mg + X2 → (dipanaskan) → MgX2 (garam) 6. Magnesium merupakan logam berwarna putih keperakan.

7. Logam yang sangat ringan dan cukup kuat.

8. Bahan tahan api dalam tungku peleburan

(11)

9. Magnesium hanya sedikit bereaksi atau tidak sama sekali dengan sebagian besar alkali dan berbagai bahan organik seperti hidrokarbon, aldehide, alkohol, fenol, amina, ester, dan sebagian besar minyak.

2.3.2 Sifat Fisika 2.3.3 Sifat Mekanik

Magnesium (Mg) adalah suatu unsur dengan sifat mekanik yang unik.

Dengan rapat massa sebesar 1,738 gram/cm³, magnesium termasuk logam ringan yang sangat berharga dalam berbagai aplikasi industri. Unsur ini menonjol dengan kekuatan tarik yang mencapai 110 N/mm² dalam bentuk hasil pengecoran, yang membuatnya cocok untuk beragam konstruksi, terutama ketika kriteria berat menjadi faktor penting.

Kekuatan tarik yang tinggi dalam pengecoran magnesium mengindikasikan daya tahan yang luar biasa terhadap beban tarik. Selain itu, magnesium memiliki sifat mekanik yang menarik dalam hal daya lentur dan kemampuan mereduksi getaran. Keberlimpahan dalam industri otomotif, dirgantara, dan manufaktur, magnesium murni telah mengukuhkan dirinya sebagai bahan konstruksi yang efisien, terutama dalam hal perbandingan kekuatan terhadap beratnya yang sangat baik.

Selain sifat mekanik yang kuat, magnesium juga dikenal karena daya hantarnya yang baik terhadap panas dan listrik. Hal ini menjadikannya komponen yang penting dalam berbagai aplikasi termal dan listrik.

Magnesium juga memiliki sifat korosi yang rendah, sehingga tahan terhadap berbagai pengaruh lingkungan. Dalam industri modern, magnesium memiliki peran yang tak tergantikan dalam menghadirkan solusi yang efisien, ringan, dan kuat. Dengan demikian, sifat mekaniknya yang unik memastikan kontribusi yang tak ternilai dalam berbagai sektor industri.

2.4 Kelimpahan Magnesium (Mg) di Alam

Magnesium (Mg) adalah salah satu unsur yang memiliki kelimpahan dalam lingkungan alam yang signifikan. Unsur ini dapat ditemukan dalam berbagai bentuk senyawa dan mineral di alam. Kelimpahan unsur magnesium

(12)

dalam alam tercermin dalam berbagai senyawa dan mineral yang mencakup garam-garam seperti karbonat, klorida, silikat, dan sulfat.

Salah satu senyawa magnesium yang umum ditemukan adalah magnesit (MgCO3). Selain itu, dolomit (CaCO3.MgCO3), karnalit (KCl.MgCl2.6H2O), kainit (KCl.MgSO4.3H2O), kiserit (MgSO4.H2O), asbes (CaSiO3.3MgSiO3), talek (3MgO.4SiO2.H2O), dan mika, yang merupakan berbagai jenis silikat Al-Mg-K, juga mengandung magnesium. Senyawa-senyawa ini tersebar luas di berbagai jenis batuan, tanah, dan endapan mineral di seluruh dunia.

Di Indonesia, dolomit merupakan salah satu mineral yang banyak ditemukan di beberapa wilayah, termasuk Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, dan Papua. Keberadaan dolomit di berbagai daerah tersebut menunjukkan kelimpahan magnesium dalam geologi Indonesia. Unsur ini dapat ditemukan dalam formasi geologi yang terbentuk selama berjuta-juta tahun.

Selain itu, dalam kerak bumi secara keseluruhan, magnesium hadir dengan jumlah sekitar 2,1%. Hal ini menunjukkan betapa melimpahnya unsur magnesium dalam komposisi bumi. Proses pelapukan batuan dan mineral silikat dapat menghasilkan magnesium yang kemudian dapat diserap oleh tumbuh-tumbuhan, karena magnesium adalah salah satu unsur esensial yang diperlukan oleh tumbuhan dalam pembentukan klorofil.

Selain itu, sumber magnesium yang signifikan dapat ditemukan di lingkungan air asin. Magnesium dalam bentuk senyawa magnesium klorida ditemui di air asin, seperti air laut, danau air asin, dan air bawah tanah dekat pantai. Sumber air asin ini menyediakan sumber magnesium yang hampir tak terbatas. Sebagai ilustrasi, diperkirakan bahwa cadangan magnesium di Laut Mati saat ini cukup untuk pemakaian global selama 22.000 tahun. Beberapa perusahaan, seperti Dow Chemical Company, memanfaatkan air laut sebagai sumber magnesium. Proses ekstraksi melibatkan pengendapan magnesium dalam bentuk magnesium hidroksida dengan penambahan lime atau caustic. Setelah pengendapan, magnesium hidroksida dicuci dengan penambahan air dan direaksikan dengan asam hidroklorida serta asam sulfur untuk menghilangkan

(13)

kalsium serta menghasilkan granul magnesium klorida yang digunakan dalam produksi sel elektrolisis.

Dolomit, sebagai sumber daya mineral yang melimpah di Indonesia, terutama ditemukan di sepanjang pantai Sumatera, pantai utara Jawa, Papua, dan Nusa Tenggara. Dolomit dapat digunakan sebagai bahan baku untuk berbagai senyawa penting, seperti hidromagnesit dan kalsium klorida. Pembentukan dolomit dalam alam melibatkan proses dolomitisasi, di mana unsur magnesium diserap dari air laut ke dalam batu gamping, menggantikan unsur kalsium dalam batu tersebut dengan unsur magnesium. Di sektor pertanian, dolomit digunakan untuk mengatasi masalah pH tanah yang tidak sesuai dan sebagai sumber magnesium yang diperlukan oleh tanaman untuk pertumbuhan yang optimal.

Hidromagnesit adalah senyawa yang tersebar luas di seluruh permukaan bumi dan sering digunakan sebagai bahan tahan api karena sifat dekomposisinya yang menghasilkan air dan senyawa oksida. Dalam kondisi alam, hidromagnesit dapat ditemukan menempel pada dinding gua dalam bentuk gelembung balon, yang merupakan hasil dari cairan kaya magnesium tertekan di permukaan dinding gua. Hidromagnesit dengan warna putih mengkilap dapat ditemukan di berbagai daerah, termasuk Amerika Utara seperti Kanada dan Amerika Serikat.

Magnesium oksida adalah mineral alam yang dapat ditemukan pada berbagai jenis batuan, seperti batas kapur metamorf dan dolomit metamorf, lahar gunung, dan batu serpentin. Uniknya, magnesium oksida tidak membentuk deposit garam atau batuan, karena dapat dikonversi menjadi magnesium hidroksida ketika terpapar oleh uap air di atmosfer. Magnesium oksida memiliki sifat fisik yang mencakup titik lebur sangat tinggi, kekerasan 5–6 pada skala Mohs, densitas 3,58 g/cm3, serta entalpi pembentukan 298 K sebesar -14.900 KJ/kg. Hal ini menjadikannya sebagai bahan isolator yang tahan panas terbaik dalam berbagai aplikasi praktis.

Selain tahan panas, magnesium oksida juga memiliki konduktivitas panas yang baik, menjadikannya material yang digunakan dalam berbagai aplikasi termal. Berilium oksida, meskipun memiliki konduktivitas panas yang lebih baik, tidak dapat digunakan karena sifat racunnya. Magnesium oksida juga menonjol

(14)

dengan resistansi listrik yang sangat baik, membuatnya sebagai bahan isolator yang sangat baik, terutama dalam aplikasi yang membutuhkan kestabilan termal dan listrik.

Penggunaan magnesium oksida dapat bervariasi tergantung pada temperatur kalsinasi yang diterapkan selama proses pembuatan. Misalnya, dalam produksi baja, magnesium oksida digunakan sebagai lapisan pelindung pada tungku semen, tungku peleburan, dan alat pengecoran logam. Fused magnesia, yang merupakan varietas magnesium oksida, memiliki kekuatan yang sangat baik dan dapat menahan abrasi serta stabilitas kimia yang baik.

Dalam berbagai aspek industri dan aplikasi, magnesium dan senyawanya yang berlimpah di alam memberikan kontribusi penting dan menjadi bahan yang sangat berharga. Pengolahan dan ekstraksi magnesium dari sumber alam ini merupakan langkah kunci dalam memenuhi kebutuhan berbagai industri, termasuk pertanian, konstruksi, manufaktur, dan banyak lagi. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang sumber daya magnesium dan aplikasi mereka, kita dapat memanfaatkan kekayaan alam ini secara berkelanjutan dan efisien.

2.5 Senyawa-Senyawa Magnesium (Mg)

Magnesium, salah satu unsur kimia dalam tabel periodik dengan lambang Mg dan nomor atom 12, membentuk berbagai senyawa yang memiliki beragam sifat dan aplikasi. Dalam konteks ini, kita akan menjelaskan beberapa senyawa utama magnesium, masing-masing memiliki karakteristik dan kegunaan yang unik.

1. Magnesium Oksida (MgO)

Magnesium oksida, juga dikenal sebagai magnesia, adalah senyawa mineral padat berwarna putih. Senyawa ini ditemukan secara alami sebagai periklas. Keistimewaan utama dari magnesium oksida adalah sifatnya yang higroskopis, artinya senyawa ini dapat menyerap air dengan kuat. Hal ini menjadikannya bahan yang sangat berguna dalam berbagai aplikasi. Salah satu penggunaannya yang paling umum adalah sebagai bahan tahan api, karena magnesium oksida tetap stabil secara fisika dan kimia pada suhu

(15)

tinggi. Sebagai isolator panas yang sangat baik, senyawa ini sering digunakan dalam industri metalurgi dan pembuatan kaca.

2. Magnesium Sulfat (MgSO4)

Magnesium sulfat adalah garam yang terdiri dari kation magnesium (Mg² ) dan anion sulfat (SO ² ). Senyawa ini memiliki beberapa variasi,⁺ ₄ ⁻ termasuk magnesium sulfat anhidrat. Magnesium sulfat anhidrat sering digunakan sebagai desiccant dalam sintesis organik. Keunggulan utamanya terletak pada afinitas yang kuat terhadap air. Ini membuatnya ideal untuk menghilangkan kelembaban dari berbagai senyawa organik, menjaga kestabilan reaksi kimia yang sensitif terhadap kelembaban.

3. Magnesium Hidroksida (Mg(OH)2)

Magnesium hidroksida adalah senyawa yang tidak larut dalam air, alkohol, kloroform, dan eter. Namun, senyawa ini larut dalam asam encer.

Karakteristik unik ini membuat magnesium hidroksida berguna sebagai antasida. Dalam kombinasi dengan Aluminium Hidroksida, magnesium hidroksida digunakan untuk menetralisir asam lambung. Sebagai larutan dalam asam encer, magnesium hidroksida membantu mengatasi gangguan pencernaan dan gejala refluks asam.

Selain senyawa-senyawa yang disebutkan di atas, magnesium juga membentuk berbagai senyawa lainnya, seperti magnesium klorida (MgCl ) dan₂ magnesium karbonat (MgCO ), yang juga memiliki beragam aplikasi dalam₃ industri dan ilmu kimia. Keseluruhan, senyawa-senyawa magnesium memiliki peran yang penting dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, mulai dari penggunaan industri hingga aplikasi medis. Keberagaman sifat kimia dan fisika mereka membuat magnesium menjadi unsur yang sangat berharga dalam dunia kimia modern.

2.6 Pembuatan Magnesium (Mg)

Proses pembuatan magnesium (Mg) dimulai dengan mengambil magnesium dari air laut menggunakan metode yang dikenal sebagai proses Downs. Proses ini melibatkan beberapa tahap penting. Pertama, magnesium

(16)

diekstraksi dalam bentuk magnesium hidroksida dengan menambahkan kalsium hidroksida (Ca(OH)2) ke dalam air laut. Reaksi kimia yang terjadi adalah:

Mg2 + Ca(OH)2(s) → Mg(OH)2 + Ca2+

Magnesium hidroksida kemudian mengendap dan dipisahkan dari larutan.

Selanjutnya, untuk mendapatkan klorida magnesium (MgCl2), larutan magnesium hidroksida ini diperlakukan dengan asam klorida. Reaksinya adalah sebagai berikut:

Mg(OH)2(s) + 2H+ + Cl- → MgCl2·6H2O

Setelah berhasil mendapatkan MgCl2·6H2O, langkah selanjutnya dalam proses ini adalah elektrolisis leburan kristal magnesium. Sebelum melakukan elektrolisis, magnesium klorida harus dicampur dengan larutan natrium dan kalsium klorida. Hal ini dilakukan untuk menghindari terbentuknya oksida magnesium (MgO) ketika kristal magnesium klorida dipanaskan. Selama elektrolisis, magnesium akan terbentuk pada katoda melalui reaksi berikut:

Katoda: Mg2+ + 2e → Mg

Sementara itu, pada anoda, ion klorida (2Cl-) akan mengalami oksidasi membentuk gas klorin (Cl2(g)) dan melepaskan dua elektron:

Anoda: 2Cl- → Cl2(g) + 2e

Hasil akhir dari proses elektrolisis ini adalah magnesium logam yang kemudian dapat dicor menjadi batang logam atau diproses lebih lanjut dalam berbagai bentuk produk magnesium.

Magnesium adalah elemen logam yang terdapat secara melimpah di kerak bumi, merupakan elemen terbanyak ketiga setelah besi dan aluminium, dengan kandungan sekitar 2%. Sumber utama magnesium yang digunakan dalam industri berasal dari air laut yang mengandung sekitar 0,13% magnesium dalam bentuk magnesium klorida. Proses produksi logam magnesium telah dikembangkan sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1808. Terdapat dua metode utama yang digunakan dalam produksi magnesium, yaitu elektrolisis dan reduksi termal.

Dalam metode elektrolisis, air laut dicampur dengan kapur (kalsium hidroksida) dalam tangki pengendapan. Magnesium hidroksida kemudian mengendap, disaring, dan dicampur dengan asam klorida. Larutan ini kemudian

(17)

mengalami elektrolisis untuk menghasilkan logam magnesium. Hasil dari elektrolisis ini adalah magnesium yang kemudian dituang atau dicor menjadi batang logam untuk diolah lebih lanjut ke dalam berbagai bentuk produk.

Di sisi lain, metode reduksi termal melibatkan penggunaan batuan mineral yang mengandung magnesium, seperti dolomit dan magnesit. Batuan ini dicampur dengan reduktor seperti serbuk ferrosilikon, yang merupakan paduan besi dan silikon. Campuran ini dipanaskan di dalam ruang vakum, menyebabkan magnesium menguap. Uap magnesium kemudian mengembun menjadi kristal magnesium yang dapat dilelehkan dan dicor menjadi batang logam yang siap untuk diolah lebih lanjut.

Kedua metode ini memiliki peran penting dalam industri untuk memproduksi magnesium dalam jumlah yang memadai untuk berbagai aplikasi, baik dalam bentuk logam maupun berbagai produk magnesium yang digunakan dalam berbagai sektor industri.

2.7 Kegunaan Magnesium (Mg)

Magnesium (Mg) memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai aspek fungsi tubuh manusia. Salah satu fungsi kritisnya adalah dalam produksi energi. Sel-sel tubuh kita membutuhkan magnesium untuk mengaktifkan ATP (adenosine triphosphate), yang merupakan sumber energi utama yang digunakan tubuh kita. Selain itu, magnesium juga berperan dalam pengaturan enzim pemecah glukosa dalam gula darah, mengendalikan produksi kolesterol, serta membantu dalam pembuatan asam nukleat seperti DNA. Hal ini menjadikan magnesium sebagai elemen yang sangat diperlukan dalam menjaga kesehatan dan kinerja tubuh manusia.

Selain kalsium, magnesium juga merupakan mineral yang penting untuk menjaga kesehatan tulang. Kalsium memiliki peran utama dalam membangun dan memperkuat tulang, tetapi magnesium juga memiliki peran kunci dalam menjaga fleksibilitas tulang. Kalsium cenderung ditemukan dalam bagian keras tulang, sementara magnesium terutama ditemukan dalam struktur lembut seperti tulang

(18)

matriks, yang memberikan fleksibilitas pada tulang dan membuatnya lebih tahan terhadap kerapuhan.

Magnesium terlibat dalam lebih dari 300 reaksi metabolisme penting.

Misalnya, dalam proses glikolisis, di mana glukosa diubah menjadi molekul asam piruvat, magnesium berperan sebagai kofaktor dalam reaksi fosforilasi yang mengubah glukosa menjadi glukosa 6-fosfat, yang merupakan langkah pertama dalam glikolisis. Selain itu, magnesium juga diperlukan dalam sintesis asam nukleat seperti DNA dan RNA, serta dalam pembentukan protein.

Peran magnesium tidak hanya terbatas pada tingkat sel, tetapi juga bersifat struktural dalam tubuh. Magnesium berkontribusi pada struktur tulang, membran sel, dan kromosom. Selain itu, magnesium diperlukan dalam sistem transportasi ion, terutama dalam transpor aktif ion kalium dan kalsium melintasi membran sel, yang memengaruhi konduksi impuls saraf, kontraksi otot, dan irama jantung yang normal. Sel sinyal juga membutuhkan magnesium untuk fosforilasi protein dan pembentukan molekul sel sinyal seperti cAMP.

Dalam konteks kesehatan, magnesium memiliki sejumlah manfaat penting.

Misalnya, magnesium dapat membantu mencegah asma dengan merelaksasi otot bronkus dan menjaga pernapasan normal. Selain itu, mineral ini berperan dalam menjaga kesehatan tulang, mengurangi risiko osteoporosis selama kehamilan, mengobati nyeri punggung dan kram, serta melindungi jantung dari gangguan denyut jantung yang tidak teratur. Magnesium juga membantu mengatasi masalah sembelit, mengatur kadar gula darah, dan memiliki dampak positif pada kesehatan mental.

Tidak hanya dalam kesehatan, magnesium juga memiliki peran dalam industri. Magnesium digunakan dalam produksi logam, kaca, dan semen. Ini juga digunakan sebagai katalis dalam reaksi organik, dalam pembuatan lampu kilat, konstruksi pesawat, dan bahkan dalam pembuatan kembang api karena warna nyala yang terang. Dalam tubuh kita, magnesium membantu dalam menjaga struktur fisik tulang dan bekerja sama dengan kalsium untuk mengatur kekencangan syaraf dan otot.

(19)

Dengan demikian, magnesium adalah mineral yang sangat penting dalam menjaga kesehatan tubuh, mendukung berbagai proses biokimia, dan memiliki berbagai aplikasi dalam kehidupan sehari-hari serta industri. Kekurangan magnesium dalam tubuh dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, sehingga penting untuk memastikan asupan magnesium yang cukup melalui diet atau suplemen jika diperlukan.

2.8 Bahaya Magnesium (Mg)

Unsur magnesium (Mg) adalah unsur kimia yang terdapat dalam kelompok kedua tabel periodik, dengan nomor atom 12. Meskipun magnesium memiliki banyak kegunaan yang penting dalam berbagai aplikasi industri dan biologis, seperti dalam pembuatan logam paduan, produksi energi, dan kesehatan tubuh manusia, ada beberapa bahaya yang terkait dengan unsur ini. Dalam artikel ini, kami akan membahas dengan rinci bahaya dari unsur magnesium.

Salah satu bahaya utama yang terkait dengan magnesium adalah potensinya untuk terbakar. Magnesium adalah salah satu logam yang sangat mudah terbakar. Ini dapat terbakar dengan cahaya yang sangat terang dan menghasilkan panas yang intens. Ini membuatnya sangat berbahaya jika tidak diolah dengan benar. Ketika terbakar, magnesium melepaskan energi dalam bentuk panas dan cahaya yang sangat kuat, yang dapat menyebabkan cedera fisik serius, termasuk luka bakar dan kerusakan mata.

Selain potensi terbakar, magnesium dalam bentuk debu atau serbuk juga dapat menyebabkan bahaya kesehatan yang serius. Magnesium debu dapat menjadi salah satu penyebab penyakit paru-paru yang disebut "fibrosis paru oleh magnesium." Jika debu magnesium terhirup dalam jumlah yang cukup, itu dapat mengendap di paru-paru dan menyebabkan peradangan dan fibrosis. Ini dapat mengganggu kemampuan paru-paru untuk berfungsi dengan baik dan dapat menyebabkan kesulitan bernapas, batuk, dan ketidaknyamanan lainnya.

Selain itu, magnesium yang terkontaminasi atau terpapar secara berlebihan juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya. Misalnya, kontaminasi

(20)

magnesium dalam makanan atau minuman dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan diare. Terlalu banyak magnesium dalam suplemen makanan atau obat-obatan juga dapat menyebabkan gangguan seperti kelemahan otot, gangguan jantung, atau bahkan kerusakan ginjal.

Selain bahaya fisik dan kesehatan, magnesium juga memiliki dampak lingkungan. Pembuatan dan pemrosesan magnesium memerlukan energi yang signifikan dan dapat menghasilkan polusi lingkungan. Limbah dari industri magnesium, jika tidak dikelola dengan benar, dapat mencemari air dan tanah, menyebabkan kerusakan lingkungan yang berpotensi serius.

Kesimpulannya, unsur magnesium, meskipun memiliki banyak manfaat, juga memiliki sejumlah bahaya yang harus diperhatikan. Potensi terbakar magnesium, risiko terpapar debu magnesium, masalah kesehatan akibat konsumsi berlebihan, dan dampak lingkungan dari produksi magnesium adalah beberapa aspek yang perlu diperhitungkan. Oleh karena itu, penting untuk mengelola dan menggunakan magnesium dengan hati-hati, mematuhi pedoman keselamatan yang ketat, dan memastikan bahwa paparan terhadap magnesium tetap dalam batas yang aman untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

2.9 Penanganan Masalah Magnesium (Mg)

Penanganan masalah magnesium dapat melibatkan beberapa aspek, tergantung pada konteks masalah yang dimaksud. Magnesium adalah unsur kimia yang memiliki banyak aplikasi dalam berbagai industri, termasuk otomotif, manufaktur, dan kesehatan. Oleh karena itu, penanganan masalah magnesium dapat merujuk pada beberapa aspek, mulai dari manajemen limbah hingga defisiensi magnesium dalam tubuh manusia. Dalam pembahasan ini, kita akan menguraikan cara menangani masalah magnesium dalam berbagai konteks.

Industri yang menggunakan magnesium dalam jumlah besar, seperti industri otomotif dan manufaktur, sering menghasilkan limbah magnesium yang harus dikelola dengan baik. Langkah-langkah yang perlu diambil meliputi pengumpulan limbah magnesium, pemrosesan untuk menghilangkan kontaminan, dan daur ulang atau pengelolaan limbah yang aman. Daur ulang dapat mengurangi

(21)

dampak lingkungan dan meminimalkan kebutuhan akan tambang magnesium baru.

Masalah magnesium dalam konteks kesehatan manusia adalah defisiensi magnesium. Defisiensi magnesium dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kejang, aritmia jantung, osteoporosis, dan masalah neuromuskular. Cara menangani defisiensi magnesium melibatkan perubahan dalam pola makan dan penggunaan suplemen. Makanan yang kaya magnesium, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran hijau, dan ikan, harus dimasukkan dalam diet sehari-hari. Dalam beberapa kasus, dokter dapat meresepkan suplemen magnesium untuk memastikan pasokan yang cukup.

Magnesium adalah bahan konstruksi ringan yang digunakan dalam industri manufaktur dan konstruksi. Pemilihan bahan, desain yang efisien, dan teknik manufaktur yang baik penting untuk mengoptimalkan penggunaan magnesium.

Selain itu, perlindungan anti-korosi dan teknik pelapisan yang sesuai harus diterapkan untuk mencegah oksidasi magnesium, yang dapat menyebabkan kerusakan struktural.

Industri otomotif banyak menggunakan magnesium dalam pembuatan komponen seperti blok mesin dan bagian roda. Dalam konteks ini, pengurangan berat menjadi fokus utama untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar. Namun, perlu juga mempertimbangkan proses produksi yang berkelanjutan dan daur ulang komponen magnesium dalam mobil yang sudah tidak terpakai.

Bagian penting dalam menangani masalah magnesium adalah penelitian dan pengembangan berkelanjutan. Ini termasuk mencari cara baru untuk mendapatkan magnesium dari sumber alami, meningkatkan efisiensi penggunaan magnesium dalam industri, dan mencari aplikasi baru yang lebih ramah lingkungan untuk magnesium.

Dalam rangka menangani masalah magnesium dengan sukses, perlu kerja sama antara pemerintah, industri, dan masyarakat umum. Kesadaran akan manfaat dan risiko yang terkait dengan magnesium, bersama dengan tindakan yang tepat, akan membantu menjaga keseimbangan yang sehat antara penggunaan

(22)

magnesium dalam industri dan dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Magnesium (Mg) adalah unsur kimia yang terletak di periode ketiga dan golongan kedua pada tabel periodik. Unsur ini memiliki nomor atom 12 dan simbol Mg. Magnesium merupakan logam alkali tanah yang penting dalam kimia dan kehidupan sehari-hari. Unsur ini pertama kali diisolasi pada tahun 1808 oleh ilmuwan Inggris, Sir Humphry Davy, melalui elektrolisis magnesium oksida.

Sifat-sifat magnesium yang mencolok termasuk berat jenisnya yang rendah, konduktivitas panas dan listrik yang baik, dan kemampuannya untuk terbakar dengan cahaya putih yang terang ketika terpapar api. Magnesium ditemukan dalam jumlah yang relatif besar di kerak bumi dan merupakan elemen terbanyak kedelapan, dengan kandungan sekitar 2,3% dalam kerak bumi. Unsur ini juga ditemukan dalam berbagai senyawa mineral, seperti dolomit dan magnesit.

Magnesium membentuk berbagai senyawa, termasuk magnesium oksida (MgO), yang digunakan dalam produksi bahan tahan api dan dalam industri konstruksi. Proses ekstraksi utama untuk magnesium adalah dengan elektrolisis dari senyawa magnesium seperti klorida. Magnesium memiliki banyak kegunaan, termasuk dalam pembuatan paduan logam ringan, seperti magnesium-aluminium,

(23)

yang digunakan dalam industri penerbangan dan otomotif. Selain itu, magnesium juga digunakan dalam produksi bahan bakar roket dan sebagai suplemen makanan. Namun, penting untuk dicatat bahwa konsumsi berlebihan magnesium dari suplemen dapat menyebabkan efek samping kesehatan.

Ketika tidak diolah dengan benar, magnesium dapat menjadi bahaya bagi kesehatan manusia, terutama jika terhirup dalam bentuk debu atau terkena kulit.

Kontak dengan magnesium dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata. Untuk penanganan yang aman, penting untuk menggunakan perlindungan yang sesuai saat bekerja dengan magnesium. Selain itu, pemadam api yang sesuai juga diperlukan untuk memadamkan api jika terjadi kebakaran magnesium.

3.2 Saran

Dengan pemahaman yang lebih dalam mengenai eksistensi unsur Magnesium (Mg), diharapkan para pembaca akan memiliki kemampuan untuk mengenali manfaat dan dampak potensial yang terkait dengan penggunaannya.

Pengetahuan ini menjadi esensial untuk penggunaan yang cermat dan memastikan keselamatan dalam interaksi dengan unsur Magnesium (Mg). Semoga tulisan ini memberikan sumbangan yang signifikan kepada pembaca dalam usaha mengatur pemanfaatan kobalt dalam rutinitas sehari-hari mereka.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

AloDok. (n.d.). https://www.alodokter.com/radium. Retrieved from https://www.alodokter.com/radium.

honestdocs. (n.d.). https://www.honestdocs.id/radium. Retrieved from https://www.honestdocs.id/radium.

ncbi. (n.d.). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK218126/. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK218126/.

repository.uinjkt.ac.id. (n.d.).

https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/63413/2/EVI

%20MUSTIKA%20SARI_FST.pdf. Retrieved from

https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/63413/2/EVI

%20MUSTIKA%20SARI_FST.pdf.

scribd. (n.d.). https://id.scribd.com/doc/100131798/Radium. Retrieved from https://id.scribd.com/doc/100131798/Radium.

scribd. (n.d.). https://www.scribd.com/book/471178307/The-Discovery-of-Radium-and- Radio-Active-Substances. Retrieved from

https://www.scribd.com/book/471178307/The-Discovery-of-Radium-and-Radio- Active-Substances.

wikipedia. (n.d.). https://id.wikipedia.org/wiki/Isotop_radium. Retrieved from https://id.wikipedia.org/wiki/Isotop_radium.

WikiPedia. (n.d.). https://id.wikipedia.org/wiki/Radium. Retrieved from https://id.wikipedia.org/wiki/Radium.

wikipedia. (n.d.). https://id.wikipedia.org/wiki/Radon. Retrieved from https://id.wikipedia.org/wiki/Radon.

WikiPedia. (n.d.). https://id.wikipedia.org/wiki/Unsur_periode_7. Retrieved from https://id.wikipedia.org/wiki/Unsur_periode_7.

www.mass.gov. (n.d.). https://www.mass.gov/doc/faqs-health-effects-of-radium- radiation-exposure/download. Retrieved from https://www.mass.gov/doc/faqs- health-effects-of-radium-radiation-exposure/download.

www.studocu.com. (n.d.). https://www.studocu.com/id/document/universitas- jambi/biokimia-ii/kimia-radium-ra/46270349. Retrieved from

https://www.studocu.com/id/document/universitas-jambi/biokimia-ii/kimia- radium-ra/46270349.

(25)

Referensi

Dokumen terkait

Keberadaan magnesium hingga 15,35% dapat menurunkan titik lebur logam paduan yang cukup drastis, dari 660 o C hingga 450 o C.Namun, hal ini tidak menjadikan aluminium paduan

Seng dan magnesium merupakan salah satu jenis logam yang ditambahkan pada sampo sebagai zat aktif yaitu sebagai anti ketombe atau anti jamur, akan tetapi kadar seng dan

Magnesium adalah logam yang agak kuat, putih keperakan, ringan (satu pertiga lebih ringan daripada aluminium) dan akan menjadi kusam sekiranya didedahkan pada udara,

Logam dibagi menjadi dua yaitu logam murni yang hanya terdiri dari satu jenis atom, seperti besi (Fe) murni, tembaga (Cu) murni dan logam paduan (metal alloy) yang terdiri dari

Tugas sarjana ini berjudul “Rekayasa Pembuatan Komposit Paduan Aluminium-Magnesium Menggunakan Karbon dengan Analisa Uji Tarik dan Mikrostruktur” dari mata kuliah Metallurgi Fisik

Semua senyawa dari kalsium, strontium, dan barium, yaitu logam alkali tanah yang bagian bawah, berbentuk senyawa ion, tetapi magnesium membentuk beberapa senyawa

Di dalam tubuh manusia selalu membutuhkan energi untuk melakukan aktivitas. Maka dari itu, tubuh manusia melakukan proses metabolisme untuk menghasilkan energi. Salah satunya,

Magnesium adalah logam yang agak kuat, putih keperakan, ringan (satu pertiga lebih ringan daripada aluminium) dan akan menjadi kusam sekiranya didedahkan pada udara,