• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH KUNJUNGAN INDUSTRI PROSES – PROSES DIOXIDIZER UNIT DAN WHRU/BIOLOGICAL (BSRU) UNIT DI GAS PLANT GUNDIH

N/A
N/A
Farel Hesa

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH KUNJUNGAN INDUSTRI PROSES – PROSES DIOXIDIZER UNIT DAN WHRU/BIOLOGICAL (BSRU) UNIT DI GAS PLANT GUNDIH"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH KUNJUNGAN INDUSTRI PROSES – PROSES DIOXIDIZER UNIT DAN

WHRU/BIOLOGICAL (BSRU) UNIT DI GAS PLANT GUNDIH

Disusun Oleh : Farhan (21030018)

Teknik Kimia

Institut Teknologi Petroleum Balongan

2023

(2)

PENDAHULUAN

Sejarah Singkat PT. Pertamina EP Cepu Field Asset 4

Pertamina EP Cepu Field CPP Gundi Central Processing Plant Gundih (CPPGundih) merupakan proyek pengembangan lapangan gas blok Gundih yang berasal dari struktur Kedungtuban, Randublatung dan Kedunglasi di Blora, Jawa Tengah. CPP Gundih merupakan salah satu perusahaan milik PT. Pertamina EP yang berkerja dalam industri pengelolaan gas alam.

Dalam pembangunannya, PT. Pertamina EP bekerja sama dengan konsorsium PT. Inti Karya Persada Teknik (IKPT) dan PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. sebagai pelaksana pembangunan CPP. Namun, operasional dan perawatan (Operational &

Maintenance / O & M) CPP Blok Gundih dilaksanakan oleh PT. Titis Sampurna. Dalam pembangunan CPP, PT. Pertamina EP secara bertahap melibatkan kurang lebih 1700 orang tenaga kerja (65% tenaga lokal), 111 vendors (16 negara dan 49 subkontraktor).

CPP Gundih mempersiapkan tenaga kerja lokal untuk operasional CPP Gundih di Desa Sumber, Kecamatan Kradenan, Blora. Tenaga kerja lokal yang terserap sebanyak 131 orang berasal dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Blora. Tenaga kerja yang direkrut tersebut berasal dari kalangan pemilik lahan (16%), non pemilik lahan (37%), dan kalangan umum dari masyarakat Kabupaten Blora, dan sekitarnya (47%). Sehingga dapat dikatakan bahwa tenaga kerja operator terampil ini merupakan tenaga kerja yang 100% berasal dari Kabupaten Blora.

Produksi gas sebesar 50 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) tersebut dialirkan melalui pipa PT. Sumber Petrindo Perkasa. Selanjutnya gas tersebut dimanfaatkan oleh PLN sebagai bahan bakar pembangkit listrik (PLTG), yang berada di wilayah Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah, dengan masa kontrak selama 12 tahun. Pembangkit listrik tersebut merupakan salah satu proyek negara untuk pembangkitan listrik Jawa - Bali. CPP Gundih memiliki delapan sumur produksi dengan satu sumur injeksi. Sumar produksinya yaitu satu sumur KDL (Kedunglusi) yaitu KDL- 01, sumur RBT (Randublatung) yaitu RBT-01 dan RBT-02, serta sumur KTB (Kedungtuban) yaitu KTB-01; KTB-02; KTB-03; KTB-04; dan KTB-06. Sedangkan

(3)

satu sumur yaitu RBT-03 merupakan sumur injeksi air dari Produced Water yang dihasilkan di CPP gundih sendiri. Kondisi sumur yang baru dapat dialirkan sebanyak lima sumur yaitu dari sumur KTB-01, KTB-02, KTB-04, RBT-01 dan RBT-02. Selain produksi gas saat kapasitas maksimal, juga ada produk sampingan berupa kondesat dan air terikut. Kondensernya dikirim ke PPP Menggung sedangkan airnya diinjeksikan Kembali ke dalam sumur injeksi setelah melalui proses pengolahan.

TINJAUAN TEORI

Proses Pengolahan di CPP Gundih Proses yang berlokasi di Lapangan Kedungtuban, Randublatung dan Kedmigiusi (Area Gundih) oleh PT. Pertamina mempunyai dua kegiatan utama: (1) pemboran Sumur Pengembangan di Blok Gundih (Lapangan Kedungtuban, Randublatung dan Kedunginsi), (2) Pembangunan Fasilitas Produksi (CPP: Central Processing Plant), kedua kegiatan ini secara administratif berlokasi diwilayah Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah. CPP Gundih mampu memproduksi gas maksimal sebanyak 70 MMSCFD dan untuk produksi sulfur maksimal 15 ton hari. Karena masih terkendala peralatan yang belum sempuma maka saat ini kapasitas produksi baru sekitar 65% dari kemampuan maksimal.

Hasil produksi utama dari CPP Gandih ini berupa gas didistribusikan ke Tambak Lorok Semarang yang dilakukan oleh kontraktor sebagai pembeli (buyer), demikian juga hasil produksi ikutan berupa sulfur juga direncanakan dijual ke pihak ketiga. Total produksi gas saat ini sekitar 45,3 MMSCFD, sedangkan untuk produksi sulfur saat ini digolongkan sebagai B3, dikarenakan surat ijin PT. Pertamina yang hanya bisa menjual hasil produksi minyak dan gas.

PRINSIP KERJA ALAT

Central Processing Plant (CPP) Gundih adalah sebuah kilang yang menggunakan berbagai alat dan peralatan dalam proses produksi dan pengolahan gas alam. Berikut adalah beberapa prinsip dan kerja alat yang digunakan di CPP Gundih:

(4)

1. Reboiler: Reboiler yang digunakan di CPP Gundih adalah tipe fire tube reboiler.

Reboiler ini dipasang parallel dengan burner manager switch untuk menghasilkan panas yang diperlukan dalam proses pengolahan gas alam.

2. Separator: Separator adalah peralatan yang digunakan untuk memisahkan komponen-komponen dalam campuran gas alam. Separator di CPP Gundih didesain dengan berbagai jenis dan digunakan pada tekanan kerja antara 50 hingga 160 psig.

3. Pompa Ulir (Screw Pump): Pompa ulir banyak digunakan di CPP Gundih sebagai pompa sulfur. Prinsip kerja pompa ulir adalah dengan menggunakan ulir yang berputar untuk memindahkan fluida, terutama fluida yang cenderung clay dan padat.

4. Dehydration Unit: Dehydration Unit di CPP Gundih digunakan untuk proses dehidrasi gas. Glycol reboiler merupakan salah satu alat yang digunakan dalam proses ini. Glycol reboiler ini bekerja dengan menggunakan dua metode, yaitu metode steam dan metode hot oil, untuk menghilangkan kandungan air dalam gas alam.

5. Thermal Oxidizer: Thermal Oxidizer digunakan di CPP Gundih untuk menghilangkan polutan dan zat berbahaya dalam gas buang. Prinsip kerja Thermal Oxidizer ini melibatkan proses pembakaran yang menghasilkan panas untuk menguraikan zat-zat berbahaya menjadi senyawa yang lebih aman.

P&ID

P&ID Pendukung dalam Pengolahan Gas Alam di CPP Gundih

Piping and Instrumentation Diagram (P&ID) adalah representasi grafis yang digunakan untuk menggambarkan sistem pengolahan gas alam di CPP Gundih. Berikut adalah beberapa P&ID pendukung yang digunakan dalam pengolahan gas alam di CPP Gundih:

(5)

1. Separator: P&ID Separator menggambarkan peralatan pemisahan yang digunakan untuk memisahkan komponen-komponen dalam campuran gas alam. Pada P&ID ini, akan terlihat inlet dan outlet gas, inlet dan outlet cairan, serta kontrol dan instrumen yang terhubung dengan separator.

2. Heat Exchanger: P&ID Heat Exchanger menggambarkan peralatan penukar panas yang digunakan untuk mentransfer panas antara dua fluida yang berbeda. Pada P&ID ini, akan terlihat inlet dan outlet fluida, aliran panas, serta kontrol dan instrumen yang terhubung dengan heat exchanger.

3. P&ID Pump: P&ID Pump menggambarkan peralatan pompa yang digunakan untuk mengalirkan fluida dalam sistem pengolahan gas alam. Pada P&ID ini, akan terlihat inlet dan outlet fluida, jenis pompa yang digunakan, serta kontrol dan instrumen yang terhubung dengan pompa.

4. Compressor: P&ID Compressor menggambarkan peralatan kompresor yang digunakan untuk meningkatkan tekanan gas alam. Pada P&ID ini, akan terlihat inlet dan outlet gas, jenis kompresor yang digunakan, serta kontrol dan instrumen yang terhubung dengan kompresor.

5. Control Valve: P&ID Control Valve menggambarkan peralatan katup kontrol yang digunakan untuk mengatur aliran fluida dalam sistem pengolahan gas alam. Pada P&ID ini, akan terlihat simbol katup kontrol, jenis katup yang digunakan, serta kontrol dan instrumen yang terhubung dengan katup.

TROUBLE SHOOTING COMMISIONING

Trouble shooting commissioning yang ada di CPP Gundih dapat mencakup berbagai masalah dan situasi yang mungkin terjadi selama tahap commissioning. berikut adalah beberapa contoh umum masalah yang mungkin terjadi selama tahap commissioning pengolahan gas alam:

1. Masalah pada peralatan: Selama tahap commissioning, peralatan seperti pompa, kompresor, reaktor, atau peralatan lainnya mungkin mengalami masalah seperti

(6)

kebocoran, kerusakan, atau kesalahan pengaturan. Trouble shooting commissioning akan melibatkan identifikasi masalah, penentuan penyebab masalah, dan penyelesaian masalah yang sesuai.

2. Masalah pada sistem kontrol: Sistem kontrol yang digunakan dalam pengolahan gas alam di CPP Gundih juga dapat mengalami masalah selama tahap commissioning.

Ini dapat mencakup kesalahan pengaturan, kegagalan instrumen, atau masalah komunikasi antara peralatan. Trouble shooting commissioning akan melibatkan pemeriksaan sistem kontrol, pengujian instrumen, dan penyesuaian pengaturan yang diperlukan.

3. Masalah pada aliran fluida: Gangguan pada aliran fluida, seperti kebocoran pipa, penyumbatan, atau masalah pada katup, juga dapat terjadi selama tahap commissioning. Trouble shooting commissioning akan melibatkan identifikasi dan perbaikan masalah pada aliran fluida untuk memastikan bahwa aliran gas alam berjalan dengan lancar.

4. Masalah pada parameter operasional: Selama tahap commissioning, parameter operasional seperti suhu, tekanan, atau laju aliran mungkin tidak sesuai dengan yang diharapkan. Trouble shooting commissioning akan melibatkan pemantauan dan penyesuaian parameter operasional untuk memastikan bahwa sistem beroperasi sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.

5. Masalah pada Thermal Oxidizer, seperti contoh pada 9 April 2020 terjadi kebakaran pada TOX dan kebakaran tersebut juga membahayakan alat-alat proses lainya kebakaran dapat dihentikan kurang dari 1 jam dan pada tanggal 29 September 2020 CPP Gundih Kembali beroperasi

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Susiloputra, Alfian dan Dwiyantoro, Bambang. Analisa Heat Balance Thermal Oxidizer dengan Waste Heat Recovery Unit. FTI Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Surabaya.

Referensi

Dokumen terkait

Kontrol valve merupakan alat yang dioperasikan dengan daya, yang digunakan untuk memodifikasi kecepatan aliran fluida di dalam sistem pengontrolan proses.. Alat ini terdiri dari Kontrol

meet sesuai kondisi  Peserta didik mengisi absensi yang telah disiapkan guru di GC, guru mengeceknya sebagai sikap disiplin  Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam