1
MAKALAH
“
LITERASI EKOLOGIS”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Disusun oleh:
Nama : Kelas :
2024
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, yang telah memberikan kemurahan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai harapan.
Didalam makalah ini penulis mengulas “literasi ekologis”. Tulisan dalam Makalah ini disusun dengan tujuan untuk mendalami lebih jauh mengenai reformasi pertanahan itu sendiri utamanya untuk mahasiswa/mahasiswi dan sekaligus melaksanakan hal yang menjadi tugas dan kewajiban mahasiswa.
Meskipun menyadari kekurangan dalam penyusunan bahasa maupun aspek lainnya, penulis dengan tulus menerima saran dan kritik dari para pembaca untuk meningkatkan kualitas tulisan di masa depan. Semoga makalah ini memberikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat serta meningkatkan wawasan dan pengetahuan kita semua.
, 2024 Penyusun,
penulis
3
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... 1
KATA PENGANTAR ... 2
DAFTAR ISI ... 3
BAB I ... 4
PENDAHULUAN ... 4
1.1 Latar Belakang ... 4
1.2 Rumusan Masalah... 5
1.3 Tujuan Penulisan ... 5
BAB II ... 6
PEMBAHASAN ... 6
2.1 Pengertian Literasi ekologi ... 6
2.2 Komponen literasi ekologi... 7
BAB III ... 9
PENUTUP ... 9
3.1 Kesimpulan ... 9
3.2 Saran ... 9
DAFTAR PUSTAKA ... 10
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Disadari atau tidak, hubungan antara manusia dan lingkungan alam sering kali mengganggu keseimbangan ekosistem, yang dapat mengakibatkan timbulnya bencana. Berbagai tantangan lingkungan saat ini menjadi topik yang terus dibahas secara luas, baik di tingkat nasional maupun internasional (Kurniasih, 2022).Dalam konteks pendidikan, pentingnya kecerdasan ekologis sangatlah besar untuk mencapai tujuan pendidikan yang menghasilkan individu yang memiliki karakter dan kesadaran mendalam terhadap lingkungan alamiah (Desfandi dkk., 2017; Suwandi dkk., 2016; Yunansah & Herlambang, 2017)
Literasi terus menjadi fokus utama dalam sektor pendidikan saat ini karena tingkat kemampuan literasi siswa masih rendah, khususnya di Indonesia yang menempati peringkat 62 dari 70 negara menurut hasil survei PISA (Program for International Student Assessment). Maka dari itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menegaskan pentingnya peningkatan literasi di lingkungan sekolah (Kemendikbud, 2017).
Terdapat bukti dari berbagai studi bahwa pemahaman peserta didik terhadap literasi ekologis masih kurang, sehingga perlu ditingkatkan. Literasi ekologis, atau dikenal juga sebagai pemahaman lingkungan, dapat mempengaruhi sikap dan perilaku ekologis siswa secara positif (Prastiwi et al., 2020). Penyempurnaan literasi ekologis dapat ditingkatkan dengan memperkuat aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik pada anak didik sejak usia dini (Wisnu et al., 2021).
5 1.2 Rumusan Masalah
Dari penjelasan tersebut maka dapat dikemukakan pada latar belakang makalah ini dapat diformulasikan permasalahan yaitu:
1.2.1 Apa Pengertian Literasi Ekologi ? 1.2.2 Bagaimana Komponen literasi ekologi ? 1.3 Tujuan Penulisan
berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1.3.1 Untuk mengetahui Pengertia Literasi Ekologi.
1.3.2 Untuk mengetahui Bagaimana Komponen literasi ekologi.
6
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Literasi ekologi
Literasi ekologi merujuk pada kondisi di mana seseorang telah memperoleh pengetahuan dan kesadaran yang mendalam mengenai lingkungan serta mampu melakukan tindakan yang memberikan manfaat positif bagi ekosistem. Seseorang yang memiliki literasi ekologi telah menyadari bahwa menjaga dan merawat lingkungan sangat krusial karena berperan sebagai habitat, penyedia sumber pangan, dan penopang kehidupan (Wahid, 2016).
Literasi ekologi mengacu pada kemampuan individu dalam memahami dinamika ekosistem, interaksi manusia dengan lingkungan, serta pentingnya menjaga keberlanjutan ekologis. Ini meliputi pemahaman akan biodiversitas, siklus alam, dinamika rantai makanan, dampak perubahan iklim, dan berbagai isu lingkungan lainnya. Fokus utama literasi ekologi adalah meningkatkan kesadaran individu terhadap perlunya menjaga dan merawat lingkungan untuk keberlanjutan masa depan.
Literasi ekologi menilai pemahaman seseorang tentang struktur ekosistem, kesadaran akan lingkungan, serta langkah-langkah untuk meminimalkan dampak buruk terhadap tantangan lingkungan (Prastiwi, Sigit, & Ristanto, 2020) Literasi ekologi memiliki tiga aspek utama, yakni pemahaman, perhatian, dan keterampilan dalam aplikasi praktis (Mcginn, 2014). Langkah-langkah yang telah diambil oleh ketiga sekolah untuk meningkatkan pemahaman siswa telah diimplementasikan melalui proses pembelajaran yang terintegrasi dengan konteks lingkungan (Prastiwi et al., 2020).
7 2.2 Komponen literasi ekologi
Komponen literasi ekologi mencakup enam aspek utama, termasuk implikasi, pemahaman ekologis, kesadaran sosial-politik, pengetahuan tentang isu lingkungan, kemampuan kognitif, dan perilaku yang bertanggung jawab terhadap lingkungan (Syukron, 2018). Menurut Wijaya, Prathiwi, & Muliani, (2021)Penjelasan masing- masing komponen dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Implikasi Indikator
a) Memiliki sikap respek terhadap lingkungan, menghargai lingkungan dan memiliki sikap tanggung jawab terhadap masalah lingkungan.
b) Mengkaji dan memilih perspektif berbagai permasalahan lingkungan.
c) Berpartisipasi aktif serta memiliki sikap percaya diri untuk turut serta memperbaiki dan menjaga lingkungan
2. Pengetahuan ekologis Indikator
a) Kemampuan untuk menerapkan konsep ekologi khususnya konsep individu, ekosistem, populasi dan siklus alam.
b) Memiliki pemahaman tentang produksi dan transfer energi dan kestabilan organisme.
c) Memahami hubungan antara sistem alam dan sistem sosial.
3. Pengetahuan sosial politik Indikator
a) Memahami bahwa kegiatan ekonomi, sosial, politik dan ekologi memiliki ketergantungan.
b) Memahami bahwa aktivitas budaya manusia mempengaruhi lingkungan.
c) Pemahaman tentang dasar dan struktur dan skala sistem kemasyarakatan dan hubungan antara agama, struktur politik dan nilai-nilai lingkungan dari berbagai budaya.
d) Memiliki pemahaman tentang ilmu geografi serta pola perubahan dalm aspek sosial dan budaya masyarakat
4. Pengetahuan tentang masalah lingkungan
8 Indikator
a) Memahami berbagai masalah lingkungan yang dipengaruhi oleh isu ekonomi, sosial, politik dan isu lainnya.
b) Memahami tentang kualitas air, udara dan tanah dan penggunaan lahan untuk habitat satwa liar dan populasi manusia
5. Kemampuan kognitif Indikator
a) Mampu mengidentifikasi dan menganalisis masalah lingkungan menggunakan berbagai sumber
b) Mampu merancang solusi atas permasalahan lingkungan.
6. Perilaku bertanggung jawab terhadap lingkungan Indikator
a) Berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan dan menjaga lingkungan.
b) Mengembangkan gaya hidup yang ramah lingkungan
9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Literasi ekologi adalah kemampuan individu memahami dan menerapkan pengetahuan tentang ekosistem dan interaksi manusia dengan lingkungan untuk mendukung keberlanjutan. Orang yang memiliki literasi ekologi menyadari pentingnya menjaga lingkungan sebagai tempat tinggal, sumber pangan, dan tempat berkembangnya kehidupan. Literasi ini mencakup pengetahuan tentang biodiversitas, siklus alam, rantai makanan, perubahan iklim, serta isu-isu lingkungan lainnya, dengan tujuan meningkatkan kesadaran individu terhadap kepedulian lingkungan. Literasi ekologi diukur melalui pengetahuan, kepedulian, dan kompetensi praktis dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Komponennya meliputi implikasi, pengetahuan ekologis, pengetahuan sosial-politik, pengetahuan tentang masalah lingkungan, kemampuan kognitif, dan perilaku bertanggung jawab.
3.2 Saran
Untuk meningkatkan literasi ekologi pemerintah dan lembaga pendidikan harus mengintegrasikan kurikulum lingkungan di semua jenjang pendidikan dan melibatkan siswa dalam kegiatan praktis di alam. Kampanye publik melalui media massa dan sosial dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu lingkungan. Kolaborasi dengan organisasi lingkungan dan komunitas lokal akan memfasilitasi program pelestarian lingkungan dan memberikan contoh tindakan ramah lingkungan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Desfandi, M., Maryani, E., & Disman. (2017). Implementasi Kebijakan Sekolah Berwawasan Lingkungan sebagai Upaya Mengembangkan Literasi Ekologis Peserta Didik. SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 4(2), 30–38.
Kemendikbud. (2017). Panduan Gerakan Literasi Nasional, Jakarta: Kemendikbud.
Mcginn, A. E. (2014). Quantifying and Understanding Ecological Literacy: A Study of First Year Students at Liberal Arts Institutions, Dickinson College. from http://scholar.dickinson.edu/cgi/vi ewcontent.cgi?article=1168&cont ext=student_honors
Prastiwi, L., Sigit, D. V., & Ristanto, R. H. (2020). Hubungan Antara Literasi Ekologi Dengan Kemampuan Memecahkan Masalah Lingkungan Di Sekolah Adiwiyata Kota Tangerang. Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA, 11(1), 47.
https://doi.org/10.26418/jpmipa.v11i1.31593
Wahid, I. M. A. (2016). Keterkaitan Ekoliterasi (Melek Lingkungan), Pendidikan Lingkungan dan PPLH (Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup).
Retrieved from online website:
https://abdulwahid79.files.wordpress.com/2016/12/ekoliterasidalam-pplh.pdf Wisnu, K., Wijaya, B., Jayanthi, K., Prathiwi, R., & Muliani, N. M. (2021).
Pengembangan literasi ekologi siswa sekolah dasar. Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar, 6(1), 46–53.
Kurniasih, D. (2022). Eksplorasi Nilai-Nilai Ekoliterasi dalam Buku Pelajaran Tematik Sekolah Dasar Kelas Tinggi. Madah: Jurnal Bahasa Dan Sastra, 13(1), 29–40.
https://doi.org/10.31503/madah.v13i1.418
11
Prastiwi, L., Sigit, D. V., & Ristanto, R. H. (2020). Hubungan antara literasi ekologi dengan kemampuan memecahkan masalah lingkungan. Hubungan Antara Literasi Ekologi Dengan Kemampuan Memecahkan Masalah Lingkungan Di Sekolah Adiwiyata Kota TANGERANG, 11(1), 47–61. Retrieved from https://journal.uny.ac.id/index.php/jpms/article/view/21223/pdf
Wijaya, W. B., Prathiwi, K. J. R., & Muliani, N. M. (2021). Pengembangan Literasi Ekologi Siswa Sekolah Dasar. Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar, 6(1), 46.
https://doi.org/10.25078/aw.v6i1.2115