MAKALAH MANAJEMEN MUTU
IDENTIFIKASI IMPLEMENTASI ISO 14001 PADA IKEA
Kelompok 3
Disusun oleh:
Muhammad Raihan Putra Heryana H2401221002
Feyza Tiftazani H2401221021
Gill Yusuf Anak Agung H2401221097
Rafa Talitha Budijanto H2401221110
Iqthimar Ilsha H2401221129
Dosen Pengampu:
Dr. Eko Ruddy Cahyadi, S.Hut., M.M.
Muhammad Dzulfikri, S.T.P.
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN IPB UNIVERSITY
2024
DAFTAR ISI
BAB I 3
PENDAHULUAN 3
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan 3
BAB II 4
PEMBAHASAN 4
2.1 Profil Perusahaan 4
2.2 Penerapan ISO 14001 4
2.2.1 Scope 4
2.2.2 Normative 5
2.2.3 Terms And Definitions 5
2.2.4 Context Of The Organization 5
2.2.5 Leadership 5
2.2.6 Planning 6
2.2.7 Support 6
2.2.8 Operation 6
2.2.9 Performance Evaluation 7
2.1.10 Improvement 7
2.3 Dampak dan Manfaat Penerapan ISO 14001 7
BAB III 9
KESIMPULAN 9
DAFTAR PUSTAKA 10
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
ISO 14000 Series adalah serangkaian standar internasional yang mencakup sistem manajemen lingkungan (EMS), audit lingkungan, pelabelan lingkungan, penilaian kinerja lingkungan, dan evaluasi siklus hidup. Standar ini dirancang untuk memberikan kerangka kerja yang diakui secara internasional untuk manajemen lingkungan, pengukuran, evaluasi, dan audit. ISO 14001 adalah standar inti dalam seri ISO 14000 yang digunakan oleh organisasi untuk merancang dan menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan (EMS) yang efektif. Standar ini dapat memberikan jaminan kepada manajemen perusahaan dan karyawan serta pemangku kepentingan eksternal bahwa dampak lingkungan sedang diukur dan ditingkatkan.
Semua standar dari ISO secara berkala direvisi dan diperbarui untuk memastikan bahwa mereka tetap relevan dengan kondisi pasar yang terus berubah. Penyempurnaan EMS merupakan respons terhadap tren terkini, termasuk peningkatan kesadaran perusahaan akan pentingnya mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang memengaruhi dampak lingkungan mereka, seperti fluktuasi iklim, serta konteks persaingan yang terus berkembang.
Revisi juga bertujuan untuk memastikan bahwa standar tersebut selaras dengan standar manajemen lainnya (Kurnianto, 2019).
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh Wicaksana et al., terungkap bahwa EMS masih belum sepenuhnya sesuai dengan prinsip ISO 14001. Beberapa temuan yang muncul antara lain adalah kurangnya prosedur untuk memantau dan mengukur karakteristik kunci dari kegiatan dan operasi yang dapat menimbulkan dampak penting lingkungan, serta ketidaksesuaian dalam prosedur evaluasi kepatuhan terhadap peraturan lingkungan. Dengan demikian, evaluasi penerapan ISO 14001 pada perusahaan masih diperlukan upaya perbaikan dan penyesuaian agar perusahaan dapat memenuhi standar ISO 14001 secara optimal.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ISO 14000series
2. Apakah PT Rumah Mebel Nusantara (IKEA) melakukan penerapan ISO 14000series dengan baik?
3. Bagaimana implementasi ISO 14000seriesdi PT Rumah Mebel Nusantara (IKEA)?
1.3 Tujuan
1. Mengidentifikasi profil perusahaan IKEA.
2. Mengidentifikasi penerapan ISO 14001 pada IKEA.
3. Mengidentifikasi dampak dan manfaat penerapan ISO 14001 pada IKEA.
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Profil Perusahaan
Didirikan pada tahun 1994, PT. Hero Supermarket Tbk. (IKEA Indonesia) merupakan bagian dari Inter IKEA Group, perusahaan multinasional yang berkantor pusat di Swedia.
IKEA adalah singkatan dari inisial pendiri perusahaan, Ingvar Kamprad, ditambah dengan inisial tempat ia dibesarkan. IKEA Indonesia memiliki visi untuk "menciptakan kehidupan sehari-hari yang lebih baik bagi banyak orang" dengan menawarkan berbagai produk perabotan rumah tangga berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau bagi semua kalangan. Saat ini, IKEA Indonesia memiliki 4 toko yang berlokasi di Jakarta, Tangerang, Surabaya, dan Bogor. IKEA Indonesia juga memiliki toko online yang memungkinkan pelanggan untuk berbelanja produk IKEA dari mana saja dan kapan saja. IKEA Indonesia berkomitmen untuk memberikan pengalaman berbelanja yang nyaman dan menyenangkan bagi pelanggannya. IKEA Indonesia menawarkan berbagai layanan seperti jasa desain interior, jasa pengantaran dan perakitan, serta garansi produk.
IKEA Indonesia adalah toko perabotan rumah tangga pertama di Indonesia yang menerapkan konsep self-service. IKEA Indonesia juga memiliki restoran yang menyajikan makanan khas Swedia dan area bermain anak-anak yang aman dan nyaman. IKEA Indonesia menawarkan berbagai program dan layanan untuk pelanggannya, seperti IKEA FAMILY, IKEA Business, dan IKEA Student. IKEA Indonesia berkomitmen terhadap pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dengan menerapkan standar ISO 14001:2015. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan bahan baku yang berkelanjutan, penghematan energi dan air, pengurangan emisi gas rumah kaca, dan pengelolaan limbah yang bertanggung jawab. IKEA Indonesia aktif dalam kegiatan sosial dan lingkungan. IKEA Indonesia bekerja sama dengan berbagai organisasi non-pemerintah untuk membantu masyarakat yang membutuhkan dan untuk melindungi lingkungan.
2.2 Penerapan ISO 14001 2.2.1Scope
Klausul Scope (ruang lingkup) dalam ISO 14001 mengharuskan organisasi untuk menetapkan batasan dan definisi kegiatan, produk, dan layanan yang akan dicakup oleh SML mereka. Dengan kata lain, klausul ini menentukan aktivitas mana dalam IKEA Indonesia yang akan dinilai dampak lingkungannya dan dimasukkan ke dalam pengelolaan SML. IKEA Indonesia memfokuskan sumber daya dan upaya mereka pada pengelolaan aspek lingkungan yang paling signifikan. IKEA Indonesia mengidentifikasi dan melibatkan stakeholder yang relevan dengan kegiatan lingkungan perusahaan. Ruang lingkup yang terdefinisi dengan baik menunjukkan transparansi IKEA Indonesia dalam pengelolaan lingkungan. Contoh Penerapan Scope di IKEA Indonesia yang pertama ialah pemilihan pemasok kayu yang bersertifikat FSC dan penggunaan material daur ulang, penggunaan energi dan air secara efisien serta pengelolaan limbah produksi, pengoptimalan rute pengiriman untuk mengurangi jejak karbon, penyediaan informasi tentang penggunaan energi produk secara efisien kepada pelanggan, dan program pengelolaan limbah produk bekas pakai.
2.2.2Normative
Klausul normative (normatif) ISO 14001 menjadi pedoman utama dalam penerapan SML ini. IKEA Indonesia mengidentifikasi isu lingkungan seperti penggunaan energi, emisi karbon, dan pengelolaan limbah sebagai fokus utama. Manajemen puncak berkomitmen untuk SML dan menyediakan sumber daya yang diperlukan. IKEA Indonesia menetapkan tujuan dan sasaran lingkungan yang terukur, serta melakukan kontrol dan prosedur untuk meminimalisasi dampak lingkungan dari aktivitasnya.
Perusahaan juga memiliki rencana dan prosedur untuk menangani situasi darurat lingkungan, serta melakukan monitoring dan evaluasi kinerja SML secara berkala.
2.2.3Terms And Definitions
Klausul terms and definitions (istilah dan definisi) penting untuk memastikan pemahaman yang sama di antara semua pihak yang terlibat dalam penerapan SML.
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana IKEA menggunakan terminologi dan definisi ISO 14001:
a. Mencakup istilah-istilah yang terkait dengan struktur organisasi IKEA dan peran kepemimpinan dalam sistem manajemen lingkungan.
b. IKEA memahami istilah-istilah yang terkait dengan perencanaan tindakan lingkungan, identifikasi risiko, dan peluang.
c. Mencakup istilah-istilah yang terkait dengan sumber daya, komunikasi, dan dokumentasi yang diperlukan untuk menjalankan sistem manajemen lingkungan.
d. IKEA memahami istilah-istilah yang terkait dengan pengukuran kinerja lingkungan, audit, dan tindakan perbaikan berkelanjutan.
2.2.4Context Of The Organization
Klausul Context Of The Organization(konteks organisasi) ini mewajibkan organisasi untuk memahami konteksnya, termasuk faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi SML. Berikut adalah contoh bagaimana IKEA menerapkan Klausul Konteks Organisasi:
a. IKEA mengidentifikasi dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi operasionalnya. Ini termasuk masalah internal seperti struktur organisasi, sumber daya, dan budaya perusahaan.
b. IKEA mengenali dan berinteraksi dengan pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap operasionalnya. Ini melibatkan pelanggan, pemasok, komunitas lokal, dan badan regulasi.
c. IKEA memahami dan mematuhi semua peraturan lingkungan yang berlaku.
Ini mencakup peraturan terkait pengelolaan limbah, penggunaan bahan berbahaya, dan perlindungan alam sekitar.
2.2.5Leadership
Klausul leadership (kepemimpinan) mewajibkan manajemen puncak untuk menunjukkan komitmen dan kepemimpinan dalam implementasi SML. IKEA mencari nilai-nilai orang sebelum kompetensi dan pengalaman. Orang yang selalu melakukan apa yang dikatakannya dan memimpin dengan memberi contoh. Ini adalah tentang menjadi versi terbaik dari diri sendiri dan mengeluarkan sisi terbaik satu sama lain.
2.2.6Planning
Klausul planning (perencanaan) terjadi untuk mengidentifikasi risiko atau masalah dan memunculkan peluang yang akan memengaruhi sistem manajemen lingkungan organisasi. Perusahaan IKEA melakukan beberapa perencanaan yang dilakukan berdasarkan masalah yang terjadi di lingkungan sekitar dan menghadirkan solusi yang akan menciptakan peluang tertentu. Perencanaan yang diterapkan diantaranya seperti:
a. Penggunaan kapas untuk produk dari sumber yang lebih ramah lingkungan, terdapat permasalahan yang terjadi dalam proses penanaman tanaman kapas yang tidak ramah lingkungan. Normalnya proses penanaman tanaman kapas membutuhkan pasokan air yang besar dan tidak ramah lingkungan, namun IKEA mengubah permasalahan tersebut menjadi peluang dengan mengganti teknik menanam yang lebih murah biayanya dan menguntungkan para petani.
b. Pengolahan air secara bijaksana, dalam setiap proses produksi barang pastinya membutuhkan pasokan air dan harus dikelola secara efisien dalam kebutuhan operasional.
c. Penggunaan sumber daya kayu dalam produk secara bijak, perusahaan IKEA akan bekerja sama dengan standar kehutanan dana proses produksi untuk mengatasi jumlah permintaan dan pasokan sumber daya kayu dalam produksi produk IKEA.
d. Pengolahan limbah plastik PET, dengan adanya pengolahan limbah plastik PET akan mendapatkan hasil akhir suatu elemen untuk produk IKEA.
2.2.7Support
Klausul support(dukungan) menekankan akan pentingnya dukungan dari manajemen puncak dan seluruh karyawan dalam penerapan sistem manajemen lingkungan yang efektif. Dalam klausul ini mengedepankan beberapa poin penting seperti komitmen manajemen puncak, kompetensi dan keterlibatan karyawan, komunikasi internal dan eksternal, dokumentasi, pengendalian operasional, serta monitoring dan evaluasi.
Beberapa penerapan dukungan yang dilakukan di perusahaan IKEA seperti:
a. Menyediakan pelatihan SML (Sistem Manajemen Lingkungan) wajib bagi semua karyawan baru
b. Membuat program “Green Champions” untuk mendorong karyawan berpartisipasi dalam proyek pelestarian lingkungan
c. Melaporkan kinerja IKEA dengan tujuan lingkungan secara terbuka
d. Menggunakan bahan baku berkelanjutan dan hemat energi dalam produknya 2.2.8Operation
Klausul operation(operasional) untuk menilai kegiatan atau aktivitas organisasi yang memiliki dampak lingkungan secara signifikan terkait Sistem Manajemen Lingkungan di perusahaan. Kegiatan operasional dapat berupa proses manufaktur, transportasi pembuangan produk dan lain sebagainya. Dalam perusahaan IKEA terdapat beberapa kegiatan operasional yang memiliki dampak signifikan terkait sistem manajemen lingkungan seperti:
a. Pelaksanaan energi mandiri dalam kegiatan operasional IKEA. Sejak 2020 IKEA mulai menggunakan energi mandiri untuk operasional kegiatan di dalamnya. Diantara penerapan energi mandiri yang dilakukan oleh IKEA adalah dengan menggunakan 700.000 panel surya yang dipasang pada gedung IKEA di seluruh dunia,
mengoperasikan 224 turbin angin untuk menghasilkan energi, serta membuat layout bangunan yang lebih efisien untuk mengecilkan penggunaan biaya listrik operasional.
b. Efisiensi dalam distribusi produk IKEA. Sejak 2011, setengah produk IKEA diterapkan untuk melakukan pengiriman langsung dari tempat produsen atau produksi untuk mengurangi jarak distribusi yang berefek mengurangi 13% emisi CO2 per meter kubik produk yang didistribusikan.
2.2.9Performance Evaluation
Klausul performance evaluation (evaluasi performa) merupakan cara untuk memantau, mengukur, menganalisis dan mengevaluasi sistem manajemen lingkungan di perusahaan. Dalam klausul ini juga mencakup rencana untuk melakukan program audit internal dan tinjauan manajemen. Untuk perusahaan IKEA terdapat standar yang diterapkan kepada para pemasok barang untuk produk IKEA sebagai syarat minimum terkait lingkungan, dampak sosial dan kondisi kerja yang dinamakan standar IWAY. Dalam standar IWAY terdapat beberapa syarat yang berlaku bagi para pemasok barang seperti:
a. Tidak mempekerjakan anak
b. Tidak ada pemaksaan atau tenaga kerja terikat c. Tidak ada diskriminasi
d. Kebebasan berserikat
e. Mendapatkan upah minimum dan kompensasi lembur
f. Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, mencegah polusi udara, tanah dan air dan bekerja untuk mengurangi konsumsi energi.
Secara berkala pihak terdapat momen dimana 80 auditor IKEA beserta pihak ketiga independen yang akan membuat pengumuman pemeriksaan dan melakukan pemeriksaan mendadak kepada pihak pemasok dan sub-pemasok barang dalam produk IKEA.
2.1.10Improvement
Klausul improvement (peningkatan) berupaya dalam peningkatan berkelanjutan dari perusahaan untuk mengatasi adanya ketidaksesuaian dalam proses sistem manajemen lingkungan yang terjadi. Dalam laporan keberlanjutan 2021 perusahaan IKEA disebutkan beberapa rancangan yang mempengaruhi sistem manajemen lingkungan diantaranya:
a. Mengembangakan produk IKEA memiliki prinsip sirkular. Dalam rancangan produk yang diharapkan adalah produk IKEA mampu diproduksi menggunakan bahan yang mudah didaur ulang atau bukan produk sekali pakai dan berprinsip sirkular untuk mengurangi dampak buruk bagi lingkungan.
b. Meningkatkan penggunaan energi terbarukan. Perusahaan IKEA merencanakan untuk meningkatkan penggunaan energi berkelanjutan dengan memperluas pemasangan panel surya yang terjangkau di berbagai cabang IKEA di seluruh dunia.
2.3 Dampak dan Manfaat Penerapan ISO 14001
Dengan adanya penerapan ISO 14001 di perusahaan IKEA memberikan beberapa dampak positif yang dapat dirasakan manfaatnya bagi perusahaan. Melalui penerapan ISO 14001, IKEA mampu memberikan dampak dan manfaat di sektor lingkungan, ekonomi, dan sosial seperti:
1. Meningkatkan efisiensi operasional perusahaan 2. Mengurangi konsumsi energi
3. Mengurangi produksi limbah dan polusi
4. Adanya peningkatan penggunaan bahan baku berkelanjutan 5. Meningkatkan reputasi di publik
6. Meningkatkan motivasi karyawan dan hubungan dengan komunitas
BAB III KESIMPULAN
IKEA menerapkan ISO 14001, sebuah standar internasional untuk Sistem Manajemen Lingkungan (SML), di seluruh operasinya. Penerapan ini menunjukkan komitmen IKEA terhadap pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Berikut beberapa poin penting manfaat penerapan ISO 14000
● Pengurangan dampak lingkungan:
a. Penurunan emisi gas rumah kaca dan konsumsi energi.
b. Pengurangan limbah dan penggunaan bahan baku berkelanjutan.
c. Peningkatan efisiensi penggunaan air.
● Peningkatan reputasi:
a. Meningkatkan kepercayaan pelanggan dan citra merek IKEA.
b. Membuka peluang bisnis baru dengan mitra yang peduli lingkungan.
● Penghematan biaya:
a. Pengurangan biaya operasional melalui efisiensi energi dan sumber daya.
b. Peningkatan kepatuhan terhadap peraturan lingkungan.
Penerapan ISO 14001 di IKEA menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Meskipun terdapat beberapa tantangan yang menghambat.
Manfaat yang dapat diambil bisa melebihi biaya yang direncanakan selama jangka waktu yang panjang.
DAFTAR PUSTAKA
10 Klausul pada ISO 14001:2015.
URL:https://qms-consulting.id/10-klausul-pada-iso-140012015/. Diakses tanggal 3 Maret 2024.
Highlights from the IKEA Sustainability Report FY22.
URL:https://www.ikea.com/global/en/our-business/people-planet/sustainability-report-hig hlights/. Diakses tanggal 3 Maret 2024.
IKEA. URL:https://www.ikea.co.id/en. Diakses tanggal 3 Maret 2024.
Kurnianto, A. 2019. PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001 : 2015 PT. “X” .Jurnal Sains & Teknologi. 9 (2):67-73.
Ulfa, M. 2023. Langkah Keberlanjutan IKEA dan Pentingnya Tanggung Jawab Lingkungan
Perusahaan Global.
URL:https://greennetwork.id/unggulan/langkah-keberlanjutan-ikea-dan-pentingnya-tangg ung-jawab-lingkungan-perusahaan-global/. Diakses tanggal 3 Maret 2024.
Wicaksana, R. F. S., Hartini, S. 2014. ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN BERDASARKAN SERTIFIKASI ISO 14001 DI PT BARTEC UTAMA MANDIRI.Industrial Engineering Online Journal. 3 (4).