• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komunikasi yang Efektif dalam Proses Belajar-Mengajar

N/A
N/A
Syaiful Nazrul

Academic year: 2024

Membagikan " Komunikasi yang Efektif dalam Proses Belajar-Mengajar"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pada hakikatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses komunikasi.

Proses komunikasi (penyampaian pesan) harus diciptakan atau diwujudkan melalui kegiatan penyampaian dan tukar-menukar pesan atau informasi oleh setiap guru dan peserta didik. Melalui proses komunikasi, pesan atau informasi dapat diserap oleh orang lain. Untuk memudahkan proses komunikasi, komunikator dapat menggunakan berbagai media sebagai sarananya. Media merupakan salah satu sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh setiap orang, termasuk pendidik yang berkecimpung dalam dunia pendidikan.

Media memiliki cakupan yang sangat luas. Namun, pada bagian ini hanya media pembelajaran saja yang menjadi kajiannya. National Education Association (NEA) dalam Sadiman, (2009) menyebutkan bahwa media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Sadiman (2009:

7) sendiri menyebutkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Dalam konteks komunikasi, seorang pendidik atau guru memerlukan media sebagai alat bantu untuk memudahkan seorang guru mengomunikasikan pesan berupa materi pelajaran kepada siswa dengan harapan proses komunikasi dapat berjalan baik dan sempurna sehingga siswa dapat menerima pesan yang benar tanpa ada kesalahan. Oleh karena itu, peran media sangat penting dalam proses pembelajaran karena penggunaan media dapat memudahkan siswa memahami materi yang disampaikan oleh seorang guru. Namun, seorang guru juga harus mampu memilih, mendesain, dan menampilkan media sesuai dengan perkembangan seorang anak dan dapat membuat anak merasa nyaman ketika mengikuti proses pembelajaran.

(2)

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pemilihan, penggunaan, dan perawatan Media Pembelajaran?

2. Bagaimanakah pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui Pemilihan, penggunaan, dan perawatan Media Pembelajaran 2. Untuk mengetahui Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar

(3)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pemilihan, Penggunaan, dan Perawatan Media Pembelajaran 1. Pemilihan Media Pembelajaran

Setiap media pembelajaran memiliki keunggulan masing- masing, maka dari itulah kita diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan pembelajaran.

Dengan harapan bahwa penggunaan media akan mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.

Adapun dalam memilih media, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) Memahami karakteristik setiap media; 2) Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai; 3) Sesuai dengan metode pelajaran yang digunakan; 4) Sesuai dengan materi yang dikomuniasikan; 5) Sesuai dengan keadaan peserta didik;

6) Sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan, kemudahan memperoleh media; 7) Sesuai dengan keterampilan pendidik menggunakannya; 8) Ketersediaan waktu menggunaknnya; 7) Sesuai dengan taraf berfikir peserta didik.

a. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media Pembelajaran

Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran itu juga memerlukan perencanaan yang baik.

Meskipun demikian, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa seorang pendidik memilih salah satu media dalam kegiatannya di kelas atas dasar pertimbangan :

1) Pendidik merasa sudah akrab dengan media itu.

2) Pendidik merasakan bahwa media yang dipilihnya dapat menggambarkan dengan lebih baik daripada dirinya sendiri.

(4)

3) Media yang dipilihnya dapat menarik minat dan perhatian peserta didik, serta menuntutnya pada penyajian yang lebih testruktur dan terorganisir.

4) Ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih konkret.

Jadi dengan dasar pertimbangan inilah yang diharapkan oleh pendidik agar dapat memenuhi kebutuhannya dalam mengajar. Beberapa faktor perlu dipertimbangkan, misalnya tujuan instruksional yang ingin dicapai, karakteristik peserta didik atau sasaran, jenis rangsangan belajar yang diinginkan (audio, visual, gerak, dan seterusnya), keadaan lingkungan, kondisi setempat dan luasnya jangkauan yang ingin dilayani. Faktor-faktor tersebut pada akhirnya harus diterjemahkan dalam keputusan pemilihan media

b. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Kriteria pemilihan media haruslah dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan sifat-sifat khasnya (karakteristik) media yang bersangkutan.

Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan didasarkan atas kriteria tertentu.

Kesalahan pada saat pemilihan, baik pemilihan jenis media maupun topik yang dimediakan, akan membawa akibat panjang yang tidak kita inginkan dikemudian hari.

Ada beberapa kriteria umum yang perlu diperhatikan dalam memilih media yaitu:

1) Kesesuaian dengan Tujuan (intructional goals)

Perlu dikaji tujuan pembelajaran apa yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan pembelajaran. Kemudian

(5)

bisa dianalisis media apa saja yang cocok guna mencapai tujuan tersebut.

2) Kesesuaian dengan Materi Pembelajaran (intructional content)

Yaitu bahan atau kajian apa yang diajarkan pada program pembelajaran tersebut. Pertimbangan lainnya dari bahan atau pokok bahasan tersebut sampai sejauhmana keadaan yang harus dicapai, dengan demikian kita bisa mempertimbangankan media apa yang sesuai dengan menyampaikan bahan tersebut.

3) Kesesuaian dengan Karakteristik Pembelajaran atau Peserta didik

Dalam hal ini media haruslah familiar dengan karakteristik peserta didik atau pendidik. Yaitu mengkaji sifat-sifat dan ciri-ciri media yang akan digunakan. Hal lainnya karakteristik peserta didik, baik secara kuantitatif (jumlah) ataupun kualitatif (kualitas, ciri dan kebiasaan lain) dari peserta didik terhadap media yang akan digunakan.

4) Kesesuaian dengan Teori

Pemilihan media ini harus didasarkan atas kesesuaian dengan teori. Media yang dipilih bukan karena fanatisme pendidik terhadap suatau media yang dianggap paling bagu, namun didasrkan atas teori yang diangkat dari penelitian dan riset sehingga telah teruji validitasnya. Pemilihan media harus merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran yang fungsinya untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas pembelajaran.

5) Kesesuaian dengan Gaya Belajar Peserta didik

(6)

Kriteria ini didasarkan atas kondisi psikologis peserta didik, bahwa peserta didik belajar dipengaruhi pula oleh gaya belajar peserta didik.

6) Kesesuaian dengan Kondisi Lingkungan, Fasilitas Pendukung, dan Waktu yang Tersedia

Bagaimanapun bagusnya sebuah media apabila tidak didukung oleh fasilitas waktu yang tersedia maka kurang efektif. Media juga terkait dengan user atau penggunaanya dalam hal ini pendidik, jika pendidik tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan media tersebut dengan baik maka akan sisa-sia, begitu juga fasilitas lainnya

2. Penggunaan Media Pembelajaran

Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarakan para siswa menuju pada perubahan- perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan makhluk sosial.

Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur guru melalui proses belajar mengajar.

Media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran. Beberapa alasan mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa.

Pertama, berkenaan dengan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa,yaitu: pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih dapat dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih

(7)

baik, metode balajar akan lebih bervariasi, dan siswa lebih danyak melakukan kegiatan belajar. Kedua, taraf berpikir manusia mengikuti perkembangan dimulai dari berpikir sederhana menuju ke berpikir kompleks. Penggunaan media pembelajaran erat kaitannya dengan tahapan berpikir, sebab melalui media pembelajaran hal-hal yang abstrak dapat dikonkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan.

Sebagai contoh penggunaan peta atau globe dalam pelajaran Ilmu Bumi, pada dasarnya merupakan penyederhanaan dan penkonkretan dari konsep grafis, sehingga dapat dipelajari siswa dalam wujud yang jelas dan nyata. Penggunaan media pembelajaran sangat bergantung kepada tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, kemudahan memperoleh media yang diperluas serta kemampuan guru dalam menggunakannya dalam proses pembelajaran.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam menggunakan media pembelajaran untuk mempertinggi kualitas pembelajaran. Pertama, guru perlu memiliki pemahaman media pembelajaran antara lain jenis dan manfaat media pembelajaran, kriteria memilih dan menggunakan media sebagai alat bantu mengajar dan tindak lanjut penggubnaan media dalam proses belajar mengajar.

Kedua, guru terampil membuat media pembelajaran sederhana untuk keperluan pembelajara. Ketiga, pengetahuan dan keterampilan dalam menilai keefektifan penggunaan media dalam proses pembelajaran. Apabila penggunaan media pembelajaran tidak mempengaruhi proses dan kualitas pembelajaran, sebaiknya guru tidak memaksakan penggunaannya, dan perlu mencari usaha lain diluar media pembelajaran

(8)

3. Perawatan Media Pembelajaran

Penggunaan media secara rutin membutuhkan perawatan yang baik, perawatan ini dilakukan sesuai dengan karakteristik media dengan berbagai komponennya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai perawatan beberapa media yang sering digunakan dalam pembelajaran di sekolah, yakni:

a. Media Grafis

Media grafis sangat dipengaruhi oleh kelembaban udara yang dapat mengakibatkan pelapukan dan pengotoran, oleh karenanya media ini harus:

1) Ditempatkan pada ruangan yang kadar air dalam udaranya rendah, sejuk serta bebas dari debu.

2) Menempatkan media pada tempat tertutup atau dibungkus dengan bahan plastik sehingga tidak dimakan ngengat.

3) Sebaiknya selalu tergantung pada tempat penyimpanan (tidak tertindih)

b. Media Rekam 1) Pita Magnetik

a) Ditempatkan jauh dari bahan-bahan yang mengandung magnit b) Ditempatkan pada ruangan yang kelembabannya rendah dan sejuk c) Menempatkannya pada kotak pembungkus

2) Disket

a) Setelah selesai digunakan selalu dibersihkan permukaannya dengan cairan pembersih

b) Menempatkannya pada kotak pembungkus c) Ditempatkan pada tempat yang sejuk 3) Film

a) Menempatkannya pada ruangan yang kelembabannya rendah dan sejuk

b) Menempatkan pada kotak penyimpanan 4) Flashdisk

a) Setelah selesai digunakan selalu dibersihkan dengan antivirus b) Jika tidak digunakan top cupnya harus selalu terpasang

(9)

c. Media Transparansi

1) Antar transparansi harus diberi kertas pelapis

2) Ditempatkan pada ruangan yang kelembabannya rendah dan sejuk d. Objek Fisik

1) Ditempatkan pada rak yang jaraknya cukup jauh sehingga tidak bersentuhan ketika diangkat dari tempat peletakannya

2) Ditempatkan pada ruangan yang sejuk 3) Upayakan catnya selalu terjaga

e. Media cetak

1) Ditempatkan pada rak dengan posisi tegak di ruangan yang sejuk 2) Pada rak hendaknya diberi anti ngengat.

f. Multimedia Projector

Dalam menginstalasi projector sebelum digunakan, sebaiknya posisi 1) projector dan komputer (atau media lainnya) dalam keadaan mati,

hindari pemasangan komputer pada projector dalam keadaan menyala, atau juga sebaliknya. Kalau komputer yang lebih dulu menyala, maka sebaiknya komputer di restart untuk kemudian dipasang dan baru dinyalakan lagi.

2) Pada saat mematikan projector, dapat menggunakan remote dengan menekan tombol on/off, ditekan dua kali sehingga muncul pertanyaan turn off your projector? Kemudian tekan, maka lampu akan mati.

3) Perhatian! dalam mencabut saluran listrik dari projector, lampu projector harus sudah berwarna merah, yang menunjukan siap untuk dimatikan (standby).Ingat dalam keadaan aktif lampu indikator dalam projector berwarna hijau. Jangan sekali-kali mencabut listrik sementara lampu masih menyala atau kipas blower yang ada dalam projector masih aktif. Kesalahan dalam mematikan projector ini akan berakibat putusnya lampu projector.

4) Lensa projector yang berada di depan harus dalam keadaan bersih. Car membersihkannya dapat menggunakan bahan spon (kain lembut) yang tidak mengandung banyak lemak, hindari sentuhan langsung dengan tangan tanpa diberi alas.

(10)

5) Untuk menghindari lensa tidak cepat kotor atau terhindar dari benturan, maka sebaiknya selain dalam keadaan digunakan tutup lensa dalam keadaan tertutup.Tutup lensa biasanya agak kurang diabaikan sebab ukurannya kecil tetapi fungsinya cukup tinggi, maka untuk menghindari supaya tutup lensa itu tidak hilang gunakanlah tali yang menghubungkan antara tutup lensa dengan tali.

6) Pada setiap LCD projector terdapat ventilasi udara yang berfungsi untuk mengatur sirkulasi udara yang keluar dan masuk.Sirkulasi ini diatur oleh blower yang ada di dalam LCD. Oleh sebab itu, pastikan ventilasi selalu dalam keadaan bersih dari kotoran atau debu dan juga biarkan terbuka jangan ditutupi oleh apapun misalnya lakban, solasi dll.

7) Untuk pengamanan saat membawa LCD, tidak sembarangan menggunakan tas,tetapi menggunakan tas yang didesain khusus sehingga apabila terjadi benturan kondisi LCD dapat terjaga, tas yang baik untuk LCD biasanya dilapisi dengan busa yang agak tebal.

8) Pada saat melipat kabel LCD atau kabel komputer sebaiknya tidak terlalu menukik atau terlelu berlipat, buatlah lipatan kabel agak besar.Cara melipat kabel ini akan mempengaruhi kekuatan kabel,jika lipatannya terlalu kecil maka serat yang ada di dalam kabel tersebut akan cepat rusak bahkan bisa putus yang berakibat tidak normalnya kondisi LCD Projector

9) Kerusakan LCD Projector pada umumnya sering terjadi diakibatkan karena mati listrik secara mendadak pada saat projector sedang bekerja (menyala). Untuk mengatasinya sebaiknya koneksi listrik sebaiknya menggunakan Stabilizer untuk menyimpan arus listrik sementara, sehingga apabila listrik mati masih sempat untuk mematikan secara normal.

B. Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar

Salah satu media pembelajarannya yaitu lingkungan, karena lingkungan dapat dijadikan media pembelajaran yang optimal untuk mencapai proses dan hasil

(11)

pembelajaran, sebab peserta didik dapat mengetahui secara langsung keadaan yang sebenarnya, dan pembelajaran dapat menjadi lebih menarik, dengan begitu proses pembelajaran tidak akan membosankan. Pembelajaran dapat dilakukan dalam lingkungan sekolah maupun luar sekolah, serta dapat pula belajar dari peristiwa alam yang dialami oleh masyarakat, dan lain sebagainya.

Ada beberapa lingkungan yang dapat dimanfaatkan sebagai media dan sumber pembelajaran yaitu lingkungan masyarakat atau lingkungan sosial yang mempelajari tentang interaksi antar kehidupan bermasyarakat seperti adat istiadat yang ada di masyarakat, sistem nilai, perubahan sosial dan lain sebagainya.

Adapula lingkungan alam yang mempelajari tentang sumber daya alam, tumbuhan, hewan dan lain sebagainya. Dan yang terakhir adalah lingkungan buatan meliputi bendungan, taman, irigasi dan lain sebagainya.

Salah satu contoh pelajaran yang dapat memanfaatan media dan sumber pembelajaran berbasis lingkungan masyarakat atau sosial adalah pelajaran sosiologi, karena dalam pembelajaran sosiologi terdapat materi-materi tentang kemasyarakatan yang meliputi interaksi sosial, perubahan sosial, gejala sosial, konflik sosial, norma sosial, kebudayaan, adat istiadat, yang terdapat disuatu masyarakat.

Proses kegiatan pembelajaran pemanfaatan lingkungan sosial ini dilakukan dengan cara praktek lapangan atau turun langsung kepada masyarakat, seperti mengamati, bertaya atau wawancara. Dengan adanya praktek lapangan ini membuat para peserta didik dapat lebih mudah memahami atau menguasai materi, karena peserta didik dapat mengetahui keadaan yang sebenarnya di dalam masyararakat secara langsung, serta peserta didik dapat menambah pengalaman, dengan pengalaman peserta didik dapat lebih mudah untuk mengingat materi yang telah di dapat.

Hasil yang di dapat dari kegiatan pembelajaran pemanfaatan llingkungan sosial ini adalah peserta didik mendapatkan pembelajaran yang berupa faktual, pembelajaran lebih menarik dan tidak membosankan, peserta didik dapat menambah pengalaman dan teman baru, serta dapat membantu memecahkan masalah sosial yang terjadi didalam suatu masyarakat. Maka dari itu pembelajaran

(12)

dengan memanfaatkan lingkungan sosial sebagai media dan sumber pelajaran sangatlah efektif untuk dilakukan dalam pelajaran sosiologi.

(13)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Dalam suatu proses belajar mengajar, ada unsur yang amat penting yaitu media pembelajaran. Pemilihan media pembelajaran tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media.

Media mempunyai manfaat dan fungsi sebagai sarana bagi guru untuk dapat menyampaikan materi pelajaran menjadi lebih menarik, tidak hanya monoton, siswa tidak hanya diajak untuk berhayal dan membayangkan saja tetapi siswa dapat melihat kenyataan walaupun hanya melalui gambar ataupun video.

Media memiliki peran penting dalam suatu proses pembelajaran, di mana secara umum media bercirikan tiga unsur pokok, yaitu: auditif, visual, dan gerak, sehingga dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:

1. Media memiliki peran sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.

2. Penggunaan media pengajaran bukan merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar.

3. Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai.

4. Diharapkan media yang digunakan dapat mengarahkan siswa dan memudahkan dalam memahami materi pelajaran.

B. Saran

Semoga dalam penulisan makalah ini,kita dapat memahami lebih mendalam mengenai Media Pembelajaran SD,Hal ini sangat Penting diketahui dan dipelajari khususnya sebagai calon guru,sebagai bekal masa depan khususnya guru PGSD.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

https://agisarwanti03blog.wordpress.com/2016/06/02/makalah-pendidikan-tentang- pembelajaran-berbasis-tik/

https://katazikurasana30.blogspot.com/2014/09/contoh-makalah-media-pembelajaran-di.html http://pgsdametro.blogspot.com/2016/01/makalah-media-pembelajaran.html

http://belajrnyalip.blogspot.com/2016/03/makalah-media-pembelajaran-berbasis.html https://www.academia.edu/29526061/Media_Pembelajaran_Sekolah_Dasar

http://muhammadnurrohim07.blogspot.com/2015/10/jenis-jenis-dan-kriteria-media.html

Referensi

Dokumen terkait

Individualized Educational Program (IEP). Di mana, dalam proses belajar mengajar dengan pendekatan program ini, komunikasi yang ditekankan adalah komunikasi interpersonal

Strategi Pembelajaran, Konsep Dasar, Metode, dan Aplikasi dalam Proses Belajar Mengajar.. Yogyakarta: Grafindo

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pengaruh kemampuan komunikasi guru dalam proses belajar mengajar terhadap kepuasan

3. Mengenai media video yang digunakan sebagai media komunikasi dalam proses belajar mengajar, apakah yang dijadikan sebagai pedoman dan kriteria untuk

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA DOKUMEN LEVEL Manual Prosedur Kode : GJM MPA - 01 Judul : MANUAL PROSEDUR EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR Tanggal Dikeluarkan

Dokumen ini membahas tentang cara belajar dan mengajar dengan

Makalah ini membahas mengenai peran penting media pembelajaran dalam proses belajar mengajar pendidikan

Artikel ini membahas peran penting kepribadian guru dalam proses belajar mengajar berdasarkan pemikiran Zakiah Daradjat, yang menekankan keseimbangan dan keselarasan dalam kepribadian guru serta dampaknya terhadap siswa secara mental, fisik, psikologis, dan