• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PAI BAB 6 KELOMPOK 1 KELAS X-1.

N/A
N/A
Azkia Putri Ramadhany

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH PAI BAB 6 KELOMPOK 1 KELAS X-1. "

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PELAJARAN AGAMA ISLAM

“HINDARI BERDEKATAN DENGAN LAWAN JENIS”

Disusun Oleh : Kelompok 1 Anggota : 1. Addinia Syafira

2. Alif Dzaky Yassar 3. Andika Ika Prastia 4. Aqilah Farisah 5. Asqia Nada Fatima 6. Azkia Putri Ramadhany 7. Benina Sekar Rastri Anggoro

DINAS PENDIDIKAN DKI JAKARTA SMA NEGERI 49 JAKARTA

JALAN PEPAYA NO.9, KEL. JAGAKARSA, KEC. JAGAKARSA, KOTA JAKARTA SELATAN, DKI JAKARTA

TAHUN 2023

(2)

i KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat, karunia, dan ridhonya sehingga kami dapat mengerjakan sinosis ini. Salawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari zaman kebodohan menuju ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Kami ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Siswanto, S. Pd selaku kepala SMAN 49 Jakarta yang telah memberi kesempatan kepada kami.

2. Bapak Kamal Syarif S.Ag selaku guru pengajar kami.

3. Rekan-rekan kami yang telah memberi kami dukungan serta bantuan kepada kami.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat beberapa kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.

Jakarta, Januari 2023

Penyusun

(3)

ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... ii

BAB I: PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 4

BAB II: ISI... 5

A. Menghindari Berdekatan Dengan Lawan Jenis ... 5

B. Ikhtilat, Khalwat, dan Gadhul Bashar ... 6

BAB III: PENUTUPAN ... 7

A. Kesimpulan ... 7

B. Saran ... 8

DAFTAR PUSTAKA ... 9

LAMPIRAN... 10

(4)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1. Pengertian Zina

Zina secara bahasa berasal dari kata zana – yazni, yaitu hubungan badan antara laki-laki dan perempuan yang sudah balig, tanpa adanya ikatan pernikaham yang sah sesuai dengan tuntunan agama Islam.

Zina secara harfiah berarti fahisah yaitu perbuatan keji, dan zina secara istilah adalah hubungan selayaknya suami istri yang tidak terikat dalam hubungan pernikahan,

Menurut pasal 284 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) zina adalah hubungan badan yang dilakukan oleh seorang laki-laki dan perempuan yang bukan sah

2. Hukum-hukum Zina a. Hukum Perbuatan Zina

Hukum Perbuatan Zina Para ulama telah bersepakat, bahwa hukum perbuatan zina adalah haram. Dalam Q.S. Al-Isra’/17:32, terkandung larangan untuk tidak mendekati perbuatan zina. Kata “jangan mendekati” seperti ayat tersebut, merupakan larangan mendekati sesuatu yang dapat merangsang jiwa dan nafsu untuk melakukannya.

b. Hukuman bagi Pelaku Perbuatan Zina 1) Berkeluarga (Zina Muhsan)

• Hukuman dera atau dicambuk sebanyak 100 kali

• Hukuman rajam yaitu hukuman mati dengan cara dilempari batu atau sejenisnya.

(5)

2 2) Belum Berkeluarga (Ghairu Muhsan)

• Apabila pelaku zina ghairu muhsan adalah gadis dan perjaka maka

hukumannya adalah dera atau cambuk 100 kali dan diasingkan dari wilayah tempat tinggalnya.

• Apabila pelaku zina ghairu muhsan adalah janda dan duda, maka

hukumannya adalah dera 100 kali dan hukum rajam hingga meninggal dunia

3. Unsur-unsur Perbuatan Zina

a) Perzinaan dilakukan di luar hubungan perkawinan yang sah dan disengaja b) Pelakunya adalah mukalaf.

c) Dilakukan secara sadar tanpa paksaan, artinya kedua belah pihak saling menghendaki, bukan karena paksaan, karena jika salah satu pihak merasa terpaksa, maka dia bukanlah pelaku melainkan korban.

d) Terdapat bukti-bukti telah terjadi perzinaan. Setidaknya ada tiga alat untuk pembuktian perbuatan zina, yaitu: Saksi; para ulama bersepakat bahwa zina tidak dapat dibuktikan kecuali adanya 4 (empat) Pengakuan; menurut Imam Malik dan Imam Syafi’i satu kali pengakuan saja sudah cukup untuk menjatuhkan hukuman.

Adanya qarinah; (indikasi) kehamilan.

4. Macam-macam zina a) Zina ucapan (lisan)

Yaitu ketika membicarakan lawan jenis yang diikuti dengan perasaan senang.

b) Zina qalbi (zina hati)

Yaitu ketika memikirkan atau berimajinasi tentang lawan jenis dengan perasaan senang dan bahagia.

c) Zina ain (zina mata)

Yaitu ketika seseorang memandang lawan jenisnya dengan rasa hawa nafsu.

5. Menelaah Isi dan Kandungan Q.S. al-Isra’/17: 32

ًلْيِّبَس َءۤاَس َوۗ ًةَش ِّحاَف َناَك ٗهَّنِّا ٓىٰن ِّ زلا اوُب َرْقَت َلَ َو Artinya: Janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya (zina) itu adalah perbuatan keji dan jalan terburuk

(6)

3 a) Contoh Perilaku Mendekati Perbuatan Zina

1) Menjalani pergaulan bebas

2) Mendatangi tempat-tempat yang dapat mengundang nafsu syahwat;

3) Berhayal dan berimajinasi tentang aurat lawan jenis;

4) Melihat konten, tayangan video, film, TV atau media yang dapat merangsang nafsu syahwat

5) Membaca artikel, buku, bacaan atau sumber-sumber yang lain yang dapat membangkitkan nafsu birahi;

6) Mengenakan pakaian yang tidak menutupi aurat, terbuat dari bahan yang tipis dan transparan serta memperlihatkan lekuk tubuh seorang perempuan yang dapat menggoda lawan jenis.

b) Dampak-dampak Zina

1) Di Dunia: Menghilangkan kewibawaan, Menyebabkan kefakiran, Memperpendek Umur

2) Di Akhirat: Mendapatkan murka Allah SWT, Mendapat hisab yang buruk, Mendapat siksa yang pedih

c) Akibat Perbuatan Zina

1) Dilaknat oleh Allah Swt. dan Rasul-Nya;

2) Dijauhi atau dikucilkan oleh masyarakat di sekitarnya;

3) Garis keturunan/nasab menjadi tidak jelas;

4) Anak hasil perbuatan zina tidak dapat dinasabkan kepada garis keturunan ayah biologisnya;

5) Anak hasil perbuatan zina, tidak dapat menuntut warisan dari ayahnya;

6) Apabila anak hasil perbuatan zina berjenis kelamin perempuan, maka akan mendatangkan persoalan perwalian pada saat pernikahannya

6. Menelaah Isi dan Kandungan Q.S. an-Nur/24: 02

ِّلْجٱَف ىِّنا َّزلٱ َو ُةَيِّنا َّزلٱ وُن ِّم ْؤُت ْمُتنُك نِّإ ِّ َّللَّٱ ِّنيِّد ىِّف ٌةَفْأ َر اَمِّهِّب مُكْذُخْأَت َلَ َو ۖ ٍةَدْلَج َةَئ۟اِّم اَمُهْنِّ م ٍد ِّح َٰو َّلُك ۟اوُد

ِّم ْوَيْلٱ َو ِّ َّللَّٱِّب َن

َنيِّنِّم ْؤُمْلٱ َن ِّ م ٌةَفِّئٓاَط اَمُهَباَذَع ْدَهْشَيْل َو ۖ ِّر ِّخاَءْلٱ Artinya: Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya

(7)

4 mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.

Isi dan kandungan Q.S. an-Nur/24: 2 sebagaimana pembahasan tersebut dengan demikian adalah:

1) Perintah Allah Swt. untuk menghukum dera/cambuk sebanyak 100 (seratus) kali masing-masing untuk pelaku zina perempuan dan pelaku zina laki-laki 2) Pada pelaksanaan hukuman tersebut, pihak yang berwenang diharapkan bisa

bertindak tegas dan dilarang berbelas kasihan kepada kedua pelaku zina tersebut dalam pelaksanaan hukuman terhadapnya.

3) Pelaksanaan hukuman atau eksekusi hukum dera tersebut, hendaknya disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman/masyarakat di wilayah di mana keduanya tinggal.

4) Penyebutan kata az-zaniyah/perempuaan pezina lebih didahulukan daripada kata az-zani/laki-laki pezina.

5) Dalam aturan dan norma agama, perempuan apalagi seorang gadis, tidak dibenarkan untuk pergi ke tempat-tempat yang sepi kecuali dengan mahramnya. Berbeda dengan laki-laki yang dapat pergi kemana saja sendirian. Karena apabila terjadi sesuatu, maka sesungguhnya pihak perempuanlah yang paling dirugikan.

7. Pembiasaan Sikap

1) Menjaga pergaulan yang sehat dan beretika 2) Menutup dan menjaga aurat

3) Selektif dalam memilih teman bergaul

4) Menghindari dan meninggalkan tempat-tempat maksiat

5) Memanfaatkan waktu luang dengan melakukan kegiatan positif.

6) Mendekatkan diri dan memperbanyak zikir kepada Allah Swt. dan Berpuasa

B. Tujuan

1. Untuk menambah ketaqwaan serta iman kepada Allah SWT.

2. Untuk mendapat wawasan ilmu pengetahuan tentang zina

3. Untuk mengetahui cara menghindari perbuatan zina dan bentuk-bentuk zina

(8)

5 BAB II

ISI

A. Menghindari Berdekatan Dengan Lawan Jenis

Mengapa kita harus menghindari berdekatan dengan lawan jenis? Karena hal tersebut dapat menimbulkan perasaan dan memicu terjadinya perzinaan atau bisa juga disebut bentuk berpacaran.

Dikutip dari Jurnal Studi Komparatif Pemikiran Imam Nawawi dan Yusuf Al- Qardhawi Tentang Berjabat Tangan Dengan Bukan Mahram Dalam Islam, Imam Nawawi dalam kitab Adzkar mengatakan: 'Para sahabat berkata: 'Setiap orang yang haram untuk dilihat haram pula untuk menyentuhnya bahkan menyentuh lebih haram lagi. Boleh melihat pada wanita lain saat menginginkannya untuk dinikahi namun tidak boleh menyentuh sedikit pun dari wanita tersebut'."

Ungkapan tersebut selaras dengan sebuah hadits Rasulullah. Di mana Nabi SAW mengatakan, beliau tidak berjabat tangan atau bersentuhan kulit dengan wanita yang bukan mahramnya.

An-Nasa'i meriwayatkan, Rasulullah bersabda kepada para perempuan Anshar ketika datang menjumpai Nabi untuk berbaiat: "Sesungguhnya aku tidak berjabat tangan dengan perempuan. Sesungguhnya ucapanku kepada seratus wanita sebagaimana ucapanku kepada satu orang wanita". (HR Nasa'i)

Masih dilansir dari Jurnal Studi Komparatif Pemikiran Imam Nawawi dan Yusuf Al-Qardhawi tentang Berjabat Tangan dengan Bukan Mahram dalam Islam, Imam Nawawi berpendapat bahwa hukum bersentuhan kulit (berjabat tangan) dengan bukan mahram adalah haram. Ia mengambil hadits Rasul yang diriwayatkan oleh Ma'qil bin Yasar sebagai landasan.

Rasulullah SAW bersabda, "Andaikata kepala salah seorang dari kalian ditusuk dengan jarum besi, itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya". (HR Ar-Ruyani, Ath-Thabrani, & Baihaqi)

(9)

6 B. Ikhtilat, Khalwat, dan Gadhul Bashar

1. Ikhtilat

Bercampurnya laki-laki dengan perempuan yang bukan makhram dalam suatu tempat dengan aktifitas yang berlebihan. Contohnya, berbicara, bersentuhan, dan berdesak-desakkan.

2. Khalwat

Hampir sama dengan ikhtilat, namun beda di jumlah. Khalwat ialah laki-laki dan perempuan yang bukan makhram menyendiri di suatu tempat (sepi bisa, tidak ramai bisa, berdua-duaan) melakukan hal-hal yang dilarang.

3. Gadhul Bashar

Menjaga pandangan, hati, fikiran, nafsu, dan lainnya.

(10)

7 BAB III

PENUTUPAN A. Kesimpulan

Kita harus menghindari berdekatan dengan lawan jenis karena hal tersebut dapat memicu terjadinya perzinaan, seperti ikhtilat dan khalwat. Zina secara bahasa berasal dari kata zana – yazni, yaitu hubungan badan antara laki-laki dan perempuan yang sudah balig, tanpa adanya ikatan pernikaham yang sah sesuai dengan tuntunan agama Islam. Hukumnya ialah haram.

Bagi yang sudah berkeluarga (Zina Muhsan) hukumannya rajam yaitu hukuman mati dengan cara dilempari batu atau sejenisnya. Bagi yang Belum Berkeluarga (Ghairu Muhsan), hukumannya merupakan apabila pelaku zina ghairu muhsan adalah gadis dan perjaka maka hukumannya adalah dera atau cambuk 100 kali dan diasingkan dari wilayah tempat tinggalnya dan apabila pelaku zina ghairu muhsan adalah janda dan duda, maka hukumannya adalah dera 100 kali dan hukum rajam hingga meninggal dunia.

Unsur-unsur nya merupakan perzinaan dilakukan di luar hubungan

perkawinan yang sah dan disengaja, pelakunya adalah mukalaf., dilakukan secara sadar tanpa paksaan, dan terdapat bukti-bukti telah terjadi perzinaan.

Macam-macam zina yaitu zina ucapan (lisan), zina qalbi (zina hati), dan zina ain (zina mata).

Sesuai dalam Isi telaah dan Kandungan Q.S. al-Isra’/17: 32, Contoh Perilaku Mendekati Perbuatan Zina yaitu menjalani pergaulan bebas, berhayal dan berimajinasi tentang aurat lawan jenis, dan lainnya. Dampak-dampak zina di Dunia yaitu menghilangkan kewibawaan, menyebabkan kefakiran, memperpendek umur sedangkan di Akhirat yaitu mendapatkan murka Allah SWT, mendapat hisab yang buruk, dan mendapat siksa yang pedih, Akibat dari perbuatan zina adalah dilaknat oleh Allah Swt. dan Rasul-Nya, dan dijauhi atau dikucilkan oleh masyarakat di sekitarnya.

Sesuai dalam Isi telaah dan Kandungan Q.S. an-Nur/24: 02 Kandungannya berisikan Perintah Allah Swt. untuk menghukum dera/cambuk sebanyak 100 (seratus) kali masing-masing untuk pelaku zina perempuan dan pelaku zina laki-laki dan pada

(11)

8 pelaksanaan hukuman tersebut, pihak yang berwenang diharapkan bisa bertindak tegas dan dilarang berbelas kasihan kepada kedua pelaku zina tersebut dalam pelaksanaan hukuman terhadapnya.

B. Saran

Dalam penulisan maupun pembuatan makalah ini ada beberapa saran yang dapat dicantumkan. Zina merupakan perbuatan akhlak yang tak terpuji dan dilarang untuk dilakukan dalam Islam. Sehingga dalam makalah ini terdapat pembelajaran untuk menambah wawasan untuk menghindari hal yang buruk dan mengatasi hal tersebut bagi yang membaca.

(12)

9 DAFTAR PUSTAKA

https://www.detik.com/hikmah/muslimah/d-6347781/bolehkah-laki-laki-dan-perempuan- bukan-mahram-bersentuhan/amp

(13)

10 LAMPIRAN

Gambar 1.1 Poster Hindari Berdekatan dengan Lawan Jenis

Referensi

Dokumen terkait

bimbingan kelompok secara signifikan dapat meningkatkan perilaku asertif siswa. kelas X SMA Kartika

Menurut Romlah (2001) bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu secara berkelanjutan dan sistematis yang dilakukan oleh seorang ahli telah mendapatkan