Membangun Karakter Bangsa Melalui Penguatan Identitas Nasional
Dosen Pengampu:
Ageng Satria Pamungkas, M.Pd.
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2
1. Eka Febriyanti (241471003)
2. Zahra Athira (241471006)
3. Syadza Athaya Arafat (241471014) 4. Callysta Mizza Fikatrina (241471027) 5. Nabila Rahma Azzahra (241471036) 6. Muhammad Bima Prastya (241471037)
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA
DAFTAR ISI
BAB 1... 3
PENDAHULUAN... 3
1. Latar Belakang... 3
2. Rumusan Masalah...5
3. Tujuan Penelitian... 5
BAB II... 6
PEMBAHASAN...6
1. Makna dan Konsep Identitas Nasional...6
2. Pentingnya untuk memperkuat identitas nasional...9
3. Cara untuk memperkuat identitas dan karakter nasional dalam membangun bangsa...10
BAB III... 12
1. Kesimpulan... 12
2. Saran... 12
DAFTAR PUSTAKA... 14
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Konsep identitas nasional dibentuk oleh dua kata dasar, ialah “identitas” dan “nasional”.
Dalam kamus maya Wikipedia dikatakan “identity is an umbrella term used throughout the social sciences to describe a person's conception and expression of their individuality or group affiliations (such as national identity and cultural identity). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), identitas berarti ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang atau jati diri.
Identitas nasional dapat dipahami sebagai manifestaso dari nilai-nilai karakteristik budaya suatu bangsa yang membedakannya dengan budaya bangsa lain. Dalam pemahaman ini, terdapat dua identitas yaitu berkaitan dengan asosiasi bersama dalam kepercayaan atau disebut atribut bersama, di sisi lain mengacu pada kesadaran akan perbedaan, perasaan danpengakuan bersama, identitas dalam sisi yang kedua bersifat fleksibel dan terus berubah dari generasi ke generasi (Nugrahani, 2017).
Tilaar (2007) menyatakan identitas nasional berkaitan dengan pengertian bangsa.
Menurutnya, bangsa adalah suatu keseluruhan alamiah dari seseorang karena daripadanyalah seorang individu memperoleh realitasnya. Artinya, seseorang tidak akan mempunyai arti bila terlepas dari masyarakatnya. Dengan kata lain, seseorang akan mempunyai arti bila ada dalam masyarakat. Dalam konteks Indonesia, seluruh sumber identitas nasioanl berakar pada nilai- nilai Pancasila yang merupakan nilai luhur serta mencerminkan kehidupan sosial di Indonesia.
Jadi, identitas nasional merupakan bekal yang harus dimiliki serta dipahami dari segi makna dan berbagai unsur yang membentuk identitas nasional (Triyanto et al.,2019).
Istilah identitas nasional (national identity) berasal dari kata identitas dan nasional.
Identitas (identity) secara harfiah berarti ciri-ciri, tanda-tanda atau jatidiri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain (ICCE, 2005:23). Sedangkan kata nasional (national) merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama, bahasa maupun non fisik seperti keinginan, cita-cita dan tujuan. Istilah identitas nasional atau identitas bangsa melahirkan tindakan kelompok (collective action yang diberi atribut nasional) yang diwujudkan dalam bentuk-bentuk organisasi atau pergerakan-pergerakan yang diberi atribut- atribut nasional (ICCE, 2005:25)
Menurut Kaelan (2007), identitas nasional pada hakikatnya adalah manisfestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan satu bangsa (nation) dengan ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya. Nilai-nilai budaya yang berada dalam sebagian besar masyarakat dalam suatu negara dan tercermin di dalam identitas nasional, bukanlah barang jadi yang sudah selesai dalam kebekuan normatif dan dogmatis, melainkan sesuatu yang terbuka yang cenderung terus menerus berkembang karena hasrat menuju kemajuan yang dimiliki oleh masyarakat pendukungnya. Implikasinya adalah bahwa identitas nasional merupakan sesuatu yang terbuka untuk diberi makna baru agar tetap relevan dan fungsional dalam kondisi aktual yang berkembang dalam masyarakat. Artinya, bahwa identitas nasional merupakan konsep yang terus menerus direkonstruksi atau dekonstruksi tergantung dari jalannya sejarah.
2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan identitas nasional?
2. Mengapa penting untuk memperkuat identitas nasional?
3. Bagaimana cara penguatan identitas nasional dapat membantu membangun bangsa dan karakter
?
3. Tujuan Penelitian
1. Menjelaskan pengertian identitas nasional.
2. Menjelaskan pentingnya identitas nasional.
3. Mengidentifikasi upaya penguatan identitas nasional dalam membangun bangsa dan karakter
.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Makna dan Konsep Identitas Nasional
Secara etimologis identitas nasional berasal dari dua kata “identitas” dan “nasional”. Tilaar (2007) menyatakan identitas nasional berkaitan dengan pengertian bangsa. Menurutnya, bangsa adalah suatu keseluruhan alamiah dari seseorang karena daripadanyalah seorang individu memperoleh realitasnya. Artinya, seseorang tidak akan mempunyai arti bila terlepas dari masyarakatnya. Konsep identitas nasional dalam arti jati diri bangsa dapat ditelusuri dalam buku karya Kaelan (2002) yang berjudul Filsafat Pancasila. Menurut Kaelan (2002) jati diri bangsa Indonesia adalah nilai-nilai yang merupakan hasil buah pikiran dan gagasan dasar bangsa Indonesia tentang kehidupan yang dianggap baik yang memberikan watak, corak, dan ciri masyarakat Indonesia yaitu sifat religius, sikap menghormati bangsa dan manusia lain, persatuan, gotong royong dan musyawarah, serta ide tentang keadilan sosial. Nilai-nilai dasar itu dirumuskan sebagai nilai-nilai Pancasila sehingga Pancasila dikatakan sebagai jati diri bangsa sekaligus identitas nasional.
Konsep identitas nasional ini muncul karena pengaruh dari hasil pendidikan yang diterima sebagai dampak dari politik etis (Etiche Politiek). Dengan adanya pendidikan, sangatlah penting bagi kita sebagai masyarakat dalam membentuk kebudayaan dan kesadaran akan
kebangsaan sebagai identitas nasional. Secara sosiologis, identitas nasional telah terbentuk dalam proses interaksi, komunikasi, dan persinggungan budaya secara alamiah baik melalui perjalanan panjang menuju Indonesia merdeka maupun melalui pembentukan intensif pasca kemerdekaan. Identitas nasional pasca kemerdekaan dilakukan secara terencana oleh Pemerintah dan organisasi kemasyarakatan melalui berbagai kegiatan seperti upacara kenegaraan dan proses pendidikan dalam lembaga pendidikan formal atau non formal. Dalam kegiatan tersebut terjadi interaksi antaretnis, antarbudaya, antarbahasa, antargolongan yang terus menerus dan akhirnya menyatu berafiliasi dan memperkokoh NKRI.
Secara politis, identitas nasional Indonesia dapat menjadi contoh ciri atau pembangun jati diri bangsa Indonesia, yaitu seperti Bendera Negara Indoneisa atau Sang Merah Putih, Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, lambang Negara Garuda Pancasila, serta lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya. Bentuk-bentuk identitas nasional ini telah diatur didalam peraturan perundangan-undangan, baik dalam UUD maupun dalam peraturan yang lebih khusus.
Menurut sumber legal-formal, empat identitas nasional pertama yaitu, bendera, bahasa, dan lambang negara serta lagu kebangsaan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Bendera negara Sang Merah Putih
Bendera warna merah putih dikibarkan pertama kali pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta atau disebut Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih.
Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih saat ini disimpan dan dipelihara di Monumen Nasional Jakarta.
1. Bahasa Negara Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dari hasil kesepakatan para pendiri NKRI.
Bahasa Indonesia berasal dari rumpun bahasa Melayu yang digunakan sebagai bahasa pergaulan (lingua franca) dan kemudian bahasa ini diangkat dan diikrarkan sebagai bahasa persatuan pada Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928. Kemudian Bangsa Indonesia menyepakati Bhasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari.
2. Lambang Negara Garuda Pancasila
Pada perisai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar Pancasila sebagai berikut:
a. dasar Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan cahaya di bagian tengah perisai berbentuk bintang yang bersudut lima,
b. dasar Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan dengan tali rantai bermata bulatan dan persegi di bagian kiri bawah perisai,
c. dasar Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon beringin di bagian kiri atas perisai,
d. dasar Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan dilambangkan dengan kepala banteng di bagian kanan atas perisai, dan
e. dasar Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan kapas dan padi di bagian kanan atas perisai.
3. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan pertama kali dinyanyikan pada Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928. Lagu Indonesia Raya selanjutnya menjadi lagu kebangsaan yang diperdengarkan pada setiap upacara kenegaraan.
4. Semboyan Negara Bhinneka Tunggal Ika
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika mengandung makna juga bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang heterogen, tak ada negara atau bangsa lain yang menyamai Indonesia dengan keanekaragamannya, namun tetap berkeinginan untuk menjadi satu bangsa yaitu bangsa Indonesia.
5. Dasar Falsafah Negara Pancasila
Pancasila sebagai identitas nasional memiliki makna bahwa seluruh rakyat Indonesia seyogianya menjadikan Pancasila sebagai landasan berpikir, bersikap, dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Cara berpikir, bersikap, dan berperilaku bangsa Indonesia tersebut menjadi pembeda dari cara berpikir, bersikap, dan berperilaku bangs lain. Sepert pada uraian sebelumnya, Pancasila sebagai identitas nasional tidak hanya berciri fisik sebagai simbol atau lambang, tetapi merupakan identitas.
2. Pentingnya untuk memperkuat identitas nasional
Identitas nasional sangat penting bagi bangsa Indonesia karena bangsa Indonesia dapat dibedakan dan sekaligus dikenal oleh bangsa. Pentingnya penguatan identitas ini diharapkan bangsa Indonesia dapat tumbuh dan berkembang sesuai jati diri masyarakat. Untuk memperkuat
lambang negara, bahasa negara, serta lagu kebangsaannya sendiri. Dengan identitas-identitas tersebut, maka negara kita akan semakin kokoh dan semakin dikenal oleh bangsa di dunia.
Identitas nasional bagi sebuah negara-bangsa sangat penting bagi kelangsungan hidup negara-bangsa tersebut karena dapat mempersatukan negara-bangsa identitas nasional penting bagi kewibawaan negara dan bangsa Indonesia sebagai ciri khas bangsa. Dengan kita memperkuat identitas kita, maka akan tumbuh rasa hormat, saling pengertian, serta tidak ada stratifikasi dalam kedudukan masyarakat.
3. Cara untuk memperkuat identitas dan karakter nasional dalam membangun bangsa
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), identitas berarti ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang atau jati diri. Maka dari itu, identitas menunjuk pada ciri atau penanda yang dimiliki oleh sesorang, pribadi dan serta kelomppk masyarakat. Penanda pribadi, yaitu dengan diwujudkan dalam beberapa bentuk identitas diri, misalnya dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP), ID Card, Surat Ijin Mengemudi (SIM), Kartu Pelajar, dan Kartu Mahasiswa. Identitas penting yang harus dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia saat ini adalah Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). NPWP merupakan tanda pengenal diri dan identitas wajib pajak bagi warga negara Indonesia.
Kemendiknas, telah mengidentifikasi 18 nilai karakter yang perlu ditanamkan kepada peserta didik yang bersumber dari Agama, Pancasila, Budaya, dan Tujuan Pendidikan Nasional.
Kedelapan belas nilai tersebut adalah: 1) religius, 2) jujur, 3) toleransi, 4) disiplin,5) kerja keras, 6)
12) menghargai prestasi, 13) bersahabat/komunikatif, 14) cinta damai, 15) gemar membaca, 16) peduli lingkungan, 17) peduli sosial, 18) tanggung jawab (Supranoto, 2015). Jika saat ini Indonesia sedang dihadapkan dengan permasalahan lemahnya karakter bangsa, hal yang dapat dilakukan adalah pengembangan kurikulum pendidikan multikultural berbasis karakter bangsa dan identitas nasional. Kebutuhan pengembangan karakter bangsa dan penguatan identitas nasional ini dapat kita kita lakukan dengan pendidikan karakter sedari dini.
Pembangungan kurikulum pendidikan multikultural berbasi kaarakter bangsa dan indentitas nasional adalah sebagai salah satu strategi dasar dari pembangunan bangsa. Dalam pelaksanaanya bisa dilakukan dengan beberapa strategi yang mencakup sosialisasi atau penyadaran pemberdayaan, pembudayaan dan kerjasama seluruh komponen bangsa.
BAB III
1. Kesimpulan
Identitas nasional sangat penting bagi bangsa Indonesia karena bangsa Indonesia dapat dibedakan dan sekaligus dikenal oleh bangsa. Untuk memperkuat identitas nasional dalam konteks hubungan nasional, maka setiap negara memiliki bendera negara, lambang negara, bahasa negara, serta lagu kebangsaannya sendiri. Dengan identitas-identitas tersebut, maka negara kita akan semakin kokoh dan semakin dikenal oleh bangsa di dunia.
Identitas memiliki ciri khas seseorang atau kelompok masyarakat yang dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti KTP, SIM, dan NPWP. Idetitas tersebut sangat penting dalam kehidupan terutama dalam adminitrasi dan kewajiban warnga negara. Kemendiknas menetapkan 18 nilai karakter untuk membangun bangsa, namun masih ada tantangan lemahnya karakter nasional. Solusi utamanya adalah pengembangan kurikulum pendidikan multikultural berbasis karakter bangsa dengan strategi sosialisasi, pemberdayaan, pembudayaan, dan kerja sama seluruh komponen masyarakat.
2. Saran
Untuk memperkuat identitas nasional, diperlukan yang konsisten dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan sejak dini. Pendidikan karakter harus diintergrasikan dalam kueikulum
sekolah, sehingga peserta didik dapat memahami pentingnya idetintas nasional dan menjadikannya sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Selain itu, pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dalam menyelenggarakan kegiatan yang memperkuat semangat kebangsaa. Penting juga bagi setiap individu untuk menghargai dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan begitu, rasa persatuan dan kesatuan akan semakin kokoh. Selain itu, penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu harus terus didorong dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam ranah digital dan komunikasi sehari-hari.
Peran keluarga juga tidak kalah penting dalam membentuk karakter anak. Orang tua perlu memberikan teladan yang baik dalam bersikap dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai nasionalisme. Dengan adanya sinergi antara pendidikan formal, keluarga, dan masyarakat, identitas nasional akan semakin kuat dan terus terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
Ariyastana, I. W. (2017). Insersi nilai-nilai karakter bangsa pada materi dan proses pembelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran, 1(3).
Bulan, D. R. (2019). Bahasa Indonesia sebagai identitas nasional bangsa Indonesia. JISIPOL:
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 3(2), 23-29.
Supranoto, H. (2015). Implementasi pendidikan karakter bangsa dalam pembelajaran SMA. Jurnal Promosi, 3(1), 36–49.
M.Nurdin (2023). ADVANCES in Social Humanities Research Vol 1 No. 4 Juni 2023, 243