MAKALAH PENDIDIKAN KETRAMPILAN
“KETERAMPILAN MERONCE”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah PENDIDIKAN KETRAMPILAN Dosen Pengampu : Sri Marwiyati,M.Pd.
Disusun Oleh:
Wury Novia Arifatunnisa (23040190106) Amrina Rosyada (23040190106)
Edo W (23040190106)
PROGRAM PENDIDIKAN GURU MADRSAH IBTIDAIYAH
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan dan kelancaran sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti. Dalam penyusunan makalah ini tentunya kami menyadari bahwa masih ada banyak kekurangan dalam segi bentuk maupun isi yang sangat sederhana. Untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga makalah ini dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Semoga makalah dengan judul “Keterampilan Meronce” dapat menambah pengetahuan dan wawasan baru bagi pembaca. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada penyusunan makalah ini, kami sebagai penyusun memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Salatiga, 17 April 2021
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak mampu melakukan gerakan menggunakan otot-otot besar maupun otot-otot halus, maka anak sesering mungkin diberikan kesempatan untuk belajar dan berlatih.
Melalui bermain akan terjadi stimulasi pertumbuhan otot-ototnya.
Permainan meronce merupakan sebagian dari bentuk aktivitas peningkatan motorik halus, yaitu keterkaitan dengan rangsangan otak. Anak lahir dengan kemampuan membuat / meronce, belajar menemukan dan mencipta, dengan perkataan lain metafarma yaitu merujuk pada kegiatan mengubah sesuatu dari keadaan materi dari makna yang satu ke keadaan bentuk yang lain.
Anak perlu dibiasakan untuk bergerak dan berpikir. Meronce benda menjadi bentuk yang lain adalah membuat, menjelajah, belajar menemukan dan mencipta.
Sedikit anak yang menguasai kemampuan ini dan sedikit yang belajar mengubah gagasan, pengetahuan dan pengalaman yang memiliki segudang informasi berguna dan sumber daya terbarukan seumur hidup. Pembelajaran mengembangkan motorik halus bagi anak di taman kanak-kanak melalui permainan meronce merupakan salah satu strategi dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir secara kognitif dan dapat menjadi alat bantu dalam melukiskan proses kreatif dan dapat pula menjadi alat bantu untuk menciptakan sesuatu yang dapat dipakai untuk membantu 3 mengembangkan motorik halus bagi anak. Meskipun penting perkembangan motorik halus tetapi bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.
.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1. Untuk memahami pengertian meronce 2. Untuk mengetahui manfaat meronce 3. Untuk mengetahui aspek – aspek meronce
4. Untuk mengetahui alat dan bahan yang digunakan untuk meronce 5. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan meronce
6. Untuk mengetahui contoh hasil karya dari meronce
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Meronce
Kata meronce berarti : “menyusun benda atau merangkai benda menjadi satu dengan menggunakan seutas tali atau yang lain”.Meronce adalah menyusun bahan yang berlubang atau sengaja dilubangi untuk menghasilkan rangkaian1. Contoh bahan yang berlubang seperti manik – manik. Kemudian rangkaian tersebut dapat digunakan, baik sebagai hiasan maupun benda pakai. Setelah dirangkai melalui bahan yang berlubang lubang maka akan menjadi kalung, gelang, jepit rambut, dan kreasi yang lainnya.
Meronce merupakan kegiatan menyusun benda-benda dengan menggunakan tali atau yang lainnya. Bentuk meronce bisa divariasikan menurut keinginan,sehingga anak dilatih untuk menciptakan sesuatu ide baru, meningkatkan kreatifitas, melatih pengenalan warna bentuk geometri, mengasah kemampuan motorik halus, melatih memegang dengan dua tangan dan sebagainya.
Keterampilan meronce merupakan kegiatan memasukkan manik-manik menggunakan benang bertujuan untuk membantu anak usia dini menggunakan jari jemarinya untuk memungut, memegang, menjepit antara ibu jari dan jari telunjuk,sehingga keterampilan meronce digunakan sebagai alternatif untuk membantu anak yang mengalami hambatan dalam menggerakkan jari-jemari dan pergelangan tangannya.
B. Manfaat Meronce
Berikut ini manfaat – manfaat yang diperoleh dari meronce antara lain : 1. Dapat mengembangkan aspek kognitif pada anak
C. Aspek – Aspek Meronce D. Alat dan Bahan Meronce
Peralatan Peralatan yang digunakan dalam kegiatan merangkaimeronce berkaitan dengan jenis bahan yang digunakan dan bentuk rangkaianroncean yang dibuat.
Dalam penelitian peralatan yang dipakai adalah benang kasur yang tebal dan kaku yang memudahkan anak memasukkan roncean ke dalam lubang.
Jenis pertama adalah manikmanik yang terbuat dari bahan alam seperti manik- manik batu, kayu, kulit kerang, biji-bijian, dan mutiara. Jenis kedua yaitu manik- manik yang terbuat dari bahan buatan seperti manik-manik kaca, mutiara imitasi, dan manik-manik plastik. Roncean dari biji-bijian dapat digunakan sebagai perhiasan atau aksesoris seperti payet dalam busana. Rancean dari kertas berwarna warni dapat digunakan sebagai hiasan pada jendela rumah.Roncean dari bunga melati dapat digunakan untuk perlengkapan pada aksesoris pengantin atau dalam penyambutan tamu.Roncean dari cangkang kerang / siput dapat digunakan untuk membuat tirai pintu atau jendela. Bahan roncean terbagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Bahan Alam , Bahan dari alam yang dapat dibuat menjadi hiasan dengan teknik meronce, contohnya kulit kerang dan biji-bijian (biji sawo, biji srikaya, biji jarak, biji kapuk randu).
2. Bahan Buatan, Bahan buatan biasanya adalah bahan hasil olahan yang diproduksi dari pabrik dan mudah didapat di toko yang menyediakan benda kerajinan, seperti mote-mote atau manik - manik yang terbuat dari plastik, kaca dan logam. Bahan-bahan ini umumnya lebih awet ketimbang bahan alami dari biji-bijian
E. Kelebihan dan Kekurangan Meronce F. Contoh Meronce
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, Edu, dkk. (2006). Saya Ingin Terampil dan Kreatif. Grafindo Media Pratama.