• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PRINSIP-PRINSIP BUKTI TRANSAKSI DAN PENJURNALAN

N/A
N/A
Akmal Desmarah

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH PRINSIP-PRINSIP BUKTI TRANSAKSI DAN PENJURNALAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PRINSIP-PRINSIP BUKTI TRANSAKSI DAN PENJURNALAN

Ditulis Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Dosen Pengampu : Arina Nurfaza M.Si

Disusun Oleh Kelompok 3 : Abdi Kurniawan (202312001) Fadil Alfarisi Ihsan (202312007)

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE 2023/1445 H

(2)

KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabil’alamin

Puji syukur Khadirat Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, yang telah menurunkan agama melalui wahyu yang disampaikan kepada rasul pilihannya Nabi

Muhammad SAW. Yang membawa kita dari zaman kegelapan sehingga pada zaman terang benderang.

Makalah ini dibuat dengan bertujuan untuk memenuhi tugas makalah semester 1 dari pada ibu Arina Nurfaza M.Si. kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak pihak yang membantu sehingga makalah berjudul “Prinsip-Prinsip Bukti Transaksi yang Baik” dapat selesai.

Terimakasih juga penulis ucapkan kepada Ibu Arina Nurfaza M,Si. Selaku dosen pengampu ,mata kuliah ini yang telah memberikan tugas makalah ini kepada penulis

sehingga mendapatkan pengetahuan materi tentang “Pengertian akun serta jenis jenisnya dan pengelompokkan akun”

Penulis menyadari terjadi banyak kesalahan dalam penulisan serta membeberan materi.

Sehingga daripada itu audience dapat menyampaikan krtik dan saran .Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat terkhususnya kepada para pembaca dan penulis

Lhokseumawe, 25 September 2023

(3)

KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iii

BAB I : PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Rumusan Masalah 1 C. Tujuan 1

BAB II : PEMBAHASAN 2

A. Definisi Bukti Transaksi 2

B. Prinsip-Prinsip Bukti Transaksi yang Baik 4 C. Jurnal dan Penjurnalan 5

BAB III : PENUTUP 9 A. Kesimpulan 9 DAFTAR PUSTAKA 10

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dalam era modern ini, transaksi bisnis menjadi bagian yang tak terpisahkan dari aktivitas ekonomi global. Setiap organisasi, mulai dari perusahaan besar hingga bisnis kecil, terlibat dalam berbagai jenis transaksi setiap hari. Kualitas pengelolaan transaksi dan

pencatatan mereka dalam buku jurnal memiliki dampak besar terhadap kesehatan keuangan dan kelangsungan bisnis. Oleh karena itu, penting untuk memahami prinsip-prinsip dasar bukti transaksi dan penjurnalan yang menjadi landasan dalam mencatat dan mengelola transaksi bisnis. Praktik-praktik ini tidak hanya menjadi bagian integral dari akuntansi, tetapi juga merupakan instrumen kunci untuk mengukur kinerja dan melacak perkembangan bisnis.

Dalam konteks ini, makalah ini bertujuan untuk menjelaskan secara rinci prinsip-prinsip kunci yang mendasari bukti transaksi dan penjurnalan dalam akuntansi bisnis. Dengan memahami prinsip-prinsip ini, para profesional keuangan, manajer, dan pemilik bisnis akan dapat mengelola transaksi dengan lebih efektif dan menjaga integritas informasi keuangan mereka. Selain itu, penelitian ini juga akan mencoba mengidentifikasi tantangan dan peluang yang muncul seiring dengan perkembangan teknologi dan regulasi, serta bagaimana

organisasi dapat mengatasi mereka untuk mencapai keberhasilan jangka panjang. Dengan demikian, makalah ini akan memberikan panduan yang berharga bagi semua pemangku kepentingan dalam dunia bisnis dan akuntansi

B. Rumusan Masalah

1. Apa Definisi bukti transaksi

2. Apa Prinsip-prinsip bukti transaksi yang baik 3. Jurnal dan penjurnalan

C. Tujuan

1.Untuk mendeskripsikan definisi bukti transaksi

2.Untuk memahami Prinsip-prinsip bukti transaksi yang baik 3.Untuk mengetahui Jurnal dan penjurnalan

(5)

BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Bukti Transaksi

Bukti transaksi adalah dokumen tertulis yang sangat penting dalam dunia akuntansi dan bisnis. Dokumen ini mencatat dan merekam seluruh transaksi yang terjadi pada kegiatan bisnis, dan menjadi dasar untuk melakukan penjurnalan. Pengertian bukti transaksi adalah informasi tentang terjadinya suatu transaksi yang dapat berupa dokumen internal atau dokumen eksternal.

1.Dokumen internal

Dokumen internal adalah dokumen yang dibuat oleh perusahaan itu sendiri untuk mencatat transaksi-transaksi internal. Beberapa contoh dokumen internal meliputi:

a. Faktur

Faktur adalah dokumen yang berfungsi sebagai bukti transaksi penjualan barang atau jasa kepada pelanggan. Faktur mencantumkan informasi seperti nama pelanggan, jumlah barang/jasa yang dibeli, harga, tanggal penjualan, dan total yang harus dibayar. Faktur

biasanya dibuat dalam dua rangkap, yaitu lembar asli untuk pelanggan dan lembar copy untuk perusahaan. Lembar asli faktur diserahkan kepada pelanggan sebagai bukti pembelian, sedangkan lembar copy disimpan oleh perusahaan sebagai bukti penjualan.

b. Kwitansi

Kwitansi adalah bukti transaksi penerimaan uang dari pelanggan atau pihak lain. Ini mencatat jumlah uang yang diterima, tanggal transaksi, dan tujuan pembayaran. Kwitansi biasanya dibuat dalam dua rangkap, yaitu lembar asli untuk pelanggan dan lembar copy untuk perusahaan. Lembar asli kwitansi diserahkan kepada pelanggan sebagai bukti pembayaran, sedangkan lembar copy disimpan oleh perusahaan sebagai bukti penerimaan kas.

c. Nota Debit

Nota debit adalah dokumen yang digunakan untuk mencatat pengurangan piutang. Ketika pelanggan melakukan pembayaran sebagian, nota debit mencatat pengurangan jumlah piutang yang harus dibayar oleh pelanggan. Nota debit biasanya dibuat dalam dua rangkap, yaitu lembar asli untuk pelanggan dan lembar copy untuk perusahaan. Lembar asli nota debit diserahkan kepada pelanggan sebagai bukti pembayaran, sedangkan lembar copy disimpan oleh perusahaan sebagai bukti pengurangan piutang.

d. Nota Kredit

(6)

Nota kredit adalah dokumen yang digunakan untuk mencatat penambahan piutang, seperti ketika pelanggan mengembalikan barang yang dibeli atau ada kesepakatan lain yang mengakibatkan penambahan piutang. Nota kredit biasanya dibuat dalam dua rangkap, yaitu lembar asli untuk pelanggan dan lembar copy untuk perusahaan. Lembar asli nota kredit diserahkan kepada pelanggan sebagai bukti pengembalian, sedangkan lembar copy disimpan oleh perusahaan sebagai bukti penambahan piutang.

e. Memo

Memo adalah catatan internal yang dibuat oleh perusahaan untuk kepentingan internal, seperti pengingat atau catatan prosedur internal. Memo biasanya tidak digunakan untuk mencatat transaksi keuangan, tetapi dapat digunakan untuk mendukung transaksi keuangan.

2. Dokumen eksternal

Sementara itu, dokumen eksternal adalah dokumen yang dibuat oleh pihak luar perusahaan yang juga memiliki dampak pada transaksi bisnis. Beberapa contoh dokumen eksternal meliputi:

a. Bukti Kas Masuk

Bukti kas masuk adalah dokumen yang mencatat penerimaan uang dari pihak luar perusahaan, seperti pendapatan dari penjualan atau pinjaman dari bank. Bukti kas masuk biasanya dibuat oleh pihak luar perusahaan, seperti pelanggan atau bank.

b. Bukti Kas Keluar

Bukti kas keluar adalah dokumen yang mencatat pengeluaran uang dari perusahaan yang dibayarkan kepada pihak luar, seperti pembayaran kepada pemasok atau karyawan. Bukti kas keluar biasanya dibuat oleh perusahaan.

c. Cek

Cek adalah dokumen yang digunakan untuk menarik uang dari rekening bank perusahaan.

Cek harus ditandatangani oleh pihak yang berwenang untuk menarik uang dari rekening bank.

d. Bilyet Giro

Bilyet giro adalah dokumen yang digunakan untuk memindahkan uang dari satu rekening bank ke rekening lain di bank yang sama. Bilyet giro harus ditandatangani oleh pihak yang berwenang untuk memindahkan uang dari rekening bank.

(7)

B. Prinsip-Prinsip Bukti Transaksi yang Baik

Bukti transaksi yang baik harus memenuhi beberapa prinsip penting:

a. Tepat : Bukti transaksi harus akurat dan mencerminkan transaksi yang sebenarnya.

Kesalahan dalam pencatatan jumlah dapat menyebabkan kesalahan dalam laporan keuangan.

Untuk memastikan ketepatan pencatatan, perusahaan harus melakukan pemeriksaan terhadap bukti transaksi sebelum dicatat. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan membandingkan bukti transaksi dengan dokumen lain yang terkait, seperti faktur, kwitansi, atau nota kredit.

b. Otentik : Dokumen harus asli dan tidak boleh diubah tanpa otorisasi yang sesuai. Jika dokumen tidak asli, maka transaksi mungkin tidak dapat diandalkan. Untuk memastikan keaslian dokumen, perusahaan dapat melakukan pemeriksaan fisik terhadap dokumen.

Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan memeriksa tanda tangan, cap, atau stempel yang ada di dokumen.

c. Dapat diandalkan : Bukti transaksi harus dapat dipercaya dan menjadi dasar yang kuat untuk mengambil keputusan bisnis yang penting. Jika bukti transaksi tidak dapat diandalkan, maka keputusan bisnis mungkin tidak akurat.

Bukti transaksi memiliki beberapa kegunaan penting dalam dunia bisnis dan akuntansi, yaitu:

a. Dasar pencatatan keuangan. Bukti transaksi menjadi dasar utama untuk mencatat transaksi dalam sistem akuntansi perusahaan. Dengan adanya bukti transaksi, perusahaan dapat

memastikan bahwa transaksi keuangan mereka dicatat dengan benar dan akurat.

b. Alat untuk menguji kebenaran transaksi. Bukti transaksi membantu dalam memeriksa kebenaran transaksi dan mengidentifikasi kesalahan atau ketidaksesuaian yang mungkin terjadi. Dengan adanya bukti transaksi, perusahaan dapat mencegah terjadinya kesalahan pencatatan transaksi dan memastikan bahwa laporan keuangan akurat.

c. Mencegah kecurangan. Dengan adanya bukti transaksi yang baik, perusahaan dapat mencegah dan mendeteksi potensi kecurangan atau penyalahgunaan dana. Bukti transaksi dapat digunakan untuk melacak aliran dana dan memastikan bahwa dana perusahaan digunakan secara sah.

Secara umum, bukti transaksi merupakan dokumen penting yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan. Dengan adanya bukti transaksi, perusahaan dapat memastikan bahwa transaksi

(8)

keuangan mereka dicatat dengan benar dan akurat, mencegah terjadinya kesalahan pencatatan transaksi, dan mencegah terjadinya kecurangan.

C. Jurnal dan Penjurnalan 1. Pengertian Jurnal

jurnal adalah catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan secara kronologis dan terperinci. Jurnal berfungsi sebagai sumber utama untuk mencatat transaksi keuangan dalam sistem akuntansi perusahaan.

2. Fungsi Jurnal

a. Sebagai sumber utama untuk mencatat transaksi keuangan

Jurnal adalah catatan pertama yang dibuat untuk mencatat transaksi keuangan. Jurnal berisi semua informasi yang relevan tentang transaksi keuangan, termasuk tanggal, akun, jumlah, dan keterangan.

b. Membantu dalam memeriksa kebenaran transaksi

Jurnal dapat digunakan untuk memeriksa kebenaran transaksi keuangan. Pemeriksaan terhadap jurnal dapat dilakukan dengan cara mencocokkan informasi yang ada di jurnal dengan bukti transaksi.

c. Mencegah terjadinya kesalahan pencatatan transaksi

Jurnal dapat membantu mencegah terjadinya kesalahan pencatatan transaksi. Dengan

mencatat transaksi secara lengkap dan akurat, perusahaan dapat mengurangi risiko terjadinya kesalahan.

d. Membantu dalam penyusunan laporan keuangan

Jurnal merupakan dasar untuk menyusun laporan keuangan. Informasi yang ada di jurnal digunakan untuk memposting ke buku besar dan menyusun laporan keuangan.

Selain fungsi-fungsi tersebut, jurnal juga memiliki fungsi lain, yaitu:

a. Sebagai alat untuk menganalisis transaksi keuangan

Jurnal dapat digunakan untuk menganalisis transaksi keuangan. Analisis terhadap jurnal dapat dilakukan dengan cara mempelajari informasi yang ada di jurnal.

b. Sebagai alat untuk mengontrol aktivitas keuangan

Jurnal dapat digunakan untuk mengontrol aktivitas keuangan. Kontrol terhadap aktivitas keuangan dapat dilakukan dengan cara memeriksa jurnal secara berkala.

(9)

c. Sebagai alat untuk menyusun laporan keuangan komparatif

Penjurnalan dapat digunakan untuk menyusun laporan keuangan komparatif. Laporan keuangan komparatif dapat disusun dengan cara membandingkan informasi yang ada di jurnal dari periode yang berbeda. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk menganalisis tren keuangan perusahaan.

Dengan memahami fungsi-fungsi jurnal, perusahaan dapat memanfaatkan jurnal secara maksimal untuk menunjang proses akuntansi dan pengambilan keputusan.

3. pergertian penjurnalan

Penjurnalan adalah proses pencatatan transaksi keuangan ke dalam jurnal. Jurnal adalah catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan secara kronologis dan terperinci.

4. Funsi Penjurnalan

a. Sebagai alat untuk mencatat transaksi keuangan

Penjurnalan adalah proses pertama yang dilakukan dalam akuntansi. Jurnal berisi semua informasi yang relevan tentang transaksi keuangan, termasuk tanggal, akun, jumlah, dan keterangan.

b. Membantu dalam memeriksa kebenaran transaksi

Penjurnalan dapat digunakan untuk memeriksa kebenaran transaksi keuangan. Pemeriksaan terhadap jurnal dapat dilakukan dengan cara mencocokkan informasi yang ada di jurnal dengan bukti transaksi.

c. Mencegah terjadinya kesalahan pencatatan transaksi

Penjurnalan dapat membantu mencegah terjadinya kesalahan pencatatan transaksi. Dengan mencatat transaksi secara lengkap dan akurat, perusahaan dapat mengurangi risiko terjadinya kesalahan.

d. Sebagai dasar untuk penyusunan laporan keuangan

Jurnal merupakan dasar untuk menyusun laporan keuangan. Informasi yang ada di jurnal digunakan untuk memposting ke buku besar dan menyusun laporan keuangan.

Selain fungsi-fungsi tersebut, penjurnalan juga memiliki fungsi lain, yaitu:

(10)

a. Sebagai alat untuk menganalisis transaksi keuangan

Penjurnalan dapat digunakan untuk menganalisis transaksi keuangan. Analisis terhadap jurnal dapat dilakukan dengan cara mempelajari informasi yang ada di jurnal.

b. Sebagai alat untuk mengontrol aktivitas keuangan

Penjurnalan dapat digunakan untuk mengontrol aktivitas keuangan. Kontrol terhadap aktivitas keuangan dapat dilakukan dengan cara memeriksa jurnal secara berkala.

c. Sebagai alat untuk menyusun laporan keuangan komparatif

Penjurnalan dapat digunakan untuk menyusun laporan keuangan komparatif. Laporan keuangan komparatif dapat disusun dengan cara membandingkan informasi yang ada di jurnal dari periode yang berbeda.

Dengan memahami fungsi-fungsi penjurnalan secara luas, perusahaan dapat memanfaatkan penjurnalan secara maksimal untuk menunjang proses akuntansi dan pengambilan keputusan.

Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang masing-masing fungsi penjurnalan:

a. Sebagai alat untuk mencatat transaksi keuangan

Jurnal adalah catatan pertama yang dibuat untuk mencatat transaksi keuangan. Jurnal berisi semua informasi yang relevan tentang transaksi keuangan, termasuk tanggal, akun, jumlah, dan keterangan.

b. Membantu dalam memeriksa kebenaran transaksi

Pemeriksaan terhadap jurnal dapat dilakukan dengan cara mencocokkan informasi yang ada di jurnal dengan bukti transaksi. Pemeriksaan terhadap jurnal dapat membantu perusahaan untuk memastikan bahwa transaksi keuangan telah dicatat dengan benar.

c. Mencegah terjadinya kesalahan pencatatan transaksi

Dengan mencatat transaksi secara lengkap dan akurat, perusahaan dapat mengurangi risiko terjadinya kesalahan.

d. Sebagai dasar untuk penyusunan laporan keuangan

Informasi yang ada di jurnal digunakan untuk memposting ke buku besar dan menyusun laporan keuangan. Oleh karena itu, penjurnalan yang baik dan benar sangat penting untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang disusun akurat dan dapat dipercaya.

(11)

f. Sebagai alat untuk menganalisis transaksi keuangan

Penjurnalan dapat digunakan untuk menganalisis transaksi keuangan. Analisis terhadap jurnal dapat membantu perusahaan untuk memahami dampak transaksi keuangan terhadap posisi keuangan dan kinerja perusahaan.

g. Sebagai alat untuk mengontrol aktivitas keuangan

Pemeriksaan terhadap jurnal secara berkala dapat membantu perusahaan untuk mengontrol aktivitas keuangan. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk memastikan bahwa aktivitas keuangan berjalan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan.

(12)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Definisi bukti transaksi adalah dokumen tertulis yang mencatat semua kegiatan bisnis, baik yang berasal dari perusahaan sendiri (dokumen internal) maupun dari pihak luar

perusahaan (dokumen eksternal). Dokumen internal meliputi faktur, kwitansi, nota debit, nota kredit, dan memo, sementara dokumen eksternal termasuk bukti kas masuk, bukti kas keluar, cek, dan bilyet giro. Bukti transaksi sangat penting dalam akuntansi karena digunakan sebagai dasar untuk melakukan penjurnalan dan menyusun laporan keuangan, membantu perusahaan dalam mencatat, melacak, dan mengelola transaksi keuangan mereka dengan baik.

bukti transaksi yang baik harus memenuhi prinsip-prinsip penting, yaitu harus tepat, otentik, dan dapat diandalkan. Bukti transaksi ini memiliki peran kunci dalam dunia bisnis dan akuntansi, menjadi dasar pencatatan keuangan, alat untuk menguji kebenaran transaksi, dan sebagai cara untuk mencegah kecurangan. Dengan adanya bukti transaksi yang baik,

perusahaan dapat memastikan akurasi pencatatan keuangan, mengidentifikasi kesalahan, serta memitigasi risiko kecurangan, menjadikannya elemen esensial dalam manajemen keuangan perusahaan.

jurnal dan penjurnalan memiliki peran penting dalam proses akuntansi perusahaan. Jurnal merupakan catatan akuntansi yang mencatat transaksi keuangan secara kronologis dan terperinci, sementara penjurnalan adalah proses pencatatan transaksi ke dalam jurnal. Fungsi- fungsi dari jurnal dan penjurnalan meliputi mencatat transaksi, memeriksa kebenaran

transaksi, mencegah kesalahan pencatatan, menjadi dasar penyusunan laporan keuangan, alat analisis transaksi, alat kontrol aktivitas keuangan, dan penyusunan laporan keuangan

komparatif. Dengan memahami pentingnya jurnal dan penjurnalan serta menjalankannya dengan baik, perusahaan dapat memastikan pencatatan transaksi yang akurat, kontrol keuangan yang efektif, dan penyusunan laporan keuangan yang dapat dipercaya.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi. (2019). Akuntansi Dasar, Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.

Prinsip-Prinsip Akuntansi oleh Warren, Reeve, dan Duchac

Jurnal Akuntansi oleh Ikatan Akuntan Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

 Praktik menyusun laporan keuangan secara lengkap (pencarian bukti transaksi, analisis transaksi, jurnal, posting ke buku besar, jurnal penyesuaian, kertas kerja, laporan

- Siswa dapat menyebutkan dasar hukum pembukuan akuntansi, menganalisis transaksi dan menyusun laporan keuangan. - Siswa dapat menjelaskan dan menyebutkan jenis akun dan

1 Mengelola dokumen transaksi Mengidentifikasi transaksi keuangan Mengidentifikasi pengaruh transaksi keuangan dalam persamaan dasar akuntansi Mengidentifikasi bukti transaki.

Bukti audit adalah segala informasi yang mendukung angka-angka atau atau informasi lain yang disajikan dalam laporan keuangan, yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar yang

Penyusunan dan penyajian laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP dimulai dari mengumpulkan bukti transaksi, menganalisis transaksi, mencatat transaksi dalam bentuk

Dan dari transaksi kegiatan tersebut berupa bukti tertulis yang menjadi dasar pencatatan laporan keuangan

Pengertian Transaksi dan Analisis bukti transaksi Menjelaskan bukti transaksi dalam perusahaan dagang dan jasa dan memaparkan jenis-jenis laporan keuangan perusahaan yaitu:

Maka tujuan dari PKM ini adalah merancang sebuah sistem akuntansi yang memadai sehingga membantu pemilik usaha mencatat transaksi kegiatan operasional dan menghasilkan laporan keuangan