MAKALAH PRINSIP-PRINSIP PRIORITAS UNTUK ASUHAN KEPERAWATAN
DOSEN PEMBIMBING: Ns. Sry Yulan Hunowu, M.Kep DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3
JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO TAHUN 2022/2023
NAMA-NAMA KELOMPOK 3 PRINSIP-PRINSIP UNTUK ASUHAN KEPERAWATAN
1. SUPARMAN HARUN (C01422218)
2. TRI TANTOWI JAYA AMAD (C01422226) 3. FAZRIANI JUSUF (C01422244)
4. FATMAWATI BUKOI (C01422054)
5. STEVANNY EKA PRATIWI ISHAK (C01422212) 6. YURIFTA SALEH (C01422233)
7. NURAIN R GANI (C01422143)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat- Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah dengan judul keperawatan berpikir kritis “PRINSIP-PRINSIP PRIORITAS UNTUK ASUHAN KEPERAWATAN”
Dalam membuat makalah ini, penyusun menyadari bahwa hasil makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Akhir kata Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk kami, dan teman-teman mahasiswa lainnya.
Gorontalo,Maret2023
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I...5
PENDAHULUAN...5
Latar belakang...5
BAB II...6
PEMBAHASAN...6
Prinsip Dan Standar Asuhan Keperawatan...6
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan...7
Konsep Pendokumentasian Keperawatan...7
Tahap-Tahap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan...8
A. Apa itu Etika Keperawatan?...8
B. 8 Prinsip Etika Keperawatan...8
1. Autonomy...9
2. Beneficence...9
3. Justice...9
4. Non-maleficence...9
5. Veracity...9
6. Fidelity...10
7. Confidentiality...10
8. Accountability...10
BAB III...11
PENUTUP...11
BAB IV...12
DAFTAR PUSTAKA...12
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
Pada prinsipnya kinerja perawat diukur dari terlaksananya asuhan keperawatan. Sedangkan pendekatan asuhan keperawatan dilakukan dengan proses keperawatan, berupa aktivitas perawat yang dilakukan secara sistematis melalui lima tahapan, yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan,perencanaan, tindakan atau implementasi, evaluasi keperawatan.
Praktek dan penerapan proses keperawatan harus dilakukan secara tepat dan benar yang didukung dengan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang mengacu pada pedoman standar asuhan keperawatan. Pengertian standar menurut Gillies (1994), adalah pernyataan deskriptif tentang tingkat penampilan yang dipakai untuk menilai kualitas struktur, proses, dan hasil. Sedangkan pengertian Standar Asuhan Keperawatan merupakan penyataan kualitas yang diinginkan dan dapat dinilai pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien.
Standar ini memberikan petunjuk kinerja mana yang tidak sesuai atau tidak dapat diterima.
Manfaat penerapan proses keperawatan dalam asuhan keperawatan tersebut antara lain dapat meningkatkan keterampilan teknis dan prosedur keperawatan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pasien. Juga untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan otonomi dari perawat, disamping meningkatkan tanggung jawab dari perawat atas tindakan serta mutu asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien. Penerapan asuhan keperawatan juga bermanfaat untuk meningkatkan peran perawat dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan atas hal yang berkaitan dengan perawatan pasien.
1.1. Tujuan Umum
1. memberikan kejelasan dan pedoman untuk mengidentifikasi ukuran dan penilaian hasil akhir, dengan demikian standar dapat meningkatkan dan memfasilitasi perbaikan dan pencapaian kualitas asuhan keperawatan
BAB II PEMBAHASAN
Asuhan keperawatan adalah proses kegiatan pada praktik keperawatan yang secara langsung ditujukkan kepada klien atau pasien di berbagai pelayanan kesehatan. Setelah itu, keperawatan akan melaksanakan profesinya namun berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan dan ilmu serta kiat keperawatan yang bersifat humanistic dan juga berdasarkan pada kebutuhan objektif klien untuk menyelesaikan masalah yang sedang di hadapi klien. Proses keperawatan adalah salah satu metode yang efektif untuk menyelesaikan masalah yang dilakukan perawat terhadap klien dengan pendekatan metodologi ilmiah. Dengan asuhan keperawatan maka dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan ilmiah yaitu: logis, sistimatis, dinamis, dan terstruktur. Jadi dapat artikan proses keperawatan adalah sebagai alat bagi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien yang mana memiliki arti penting bagi kedua belah pihak yaitu perawat dan klien.
Sebagai seorang perawat, proses keperawatan tersebut dapat digunakan sebagai pedoman dalam menyelesaikan masalah klien dengan menunjukkan profesionalitas yang tinggi dan dapat memberikan kebebasan pada klien untuk mendapatkan pelayanan yang cukup sesuai dengan kebutuhan.
Prinsip Dan Standar Asuhan Keperawatan
Pada prinsipnya kinerja perawat diukur dari terlaksananya asuhan keperawatan. Sedangkan pendekatan asuhan keperawatan dilakukan dengan proses keperawatan, berupa aktivitas perawat yang dilakukan secara sistematis melalui lima tahapan, yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, tindakan atau implementasi, evaluasi keperawatan.
Praktek dan penerapan proses keperawatan harus dilakukan secara tepat dan benar yang didukung dengan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang mengacu pada pedoman standar asuhan keperawatan. Pengertian standar
menurut Gillies (1994), adalah pernyataan deskriptif tentang tingkat penampilan yang dipakai untuk menilai kualitas struktur, proses, dan hasil. Sedangkan pengertian Standar Asuhan Keperawatan merupakan penyataan kualitas yang diinginkan dan dapat dinilai pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien.
Standar ini memberikan petunjuk kinerja mana yang tidak sesuai atau tidak dapat diterima.
Manfaat penerapan proses keperawatan dalam asuhan keperawatan tersebut antara lain dapat meningkatkan keterampilan teknis dan prosedur keperawatan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pasien. Juga untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan otonomi dari perawat, disamping meningkatkan tanggung jawab dari perawat atas tindakan serta mutu asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien. Penerapan asuhan keperawatan juga bermanfaat untuk meningkatkan peran perawat dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan atas hal yang berkaitan dengan perawatan pasien.
A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan menyatakan asuhan keperawatan adalah rangkaian interaksi dengan klien dan lingkunganuntuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian dalam merawat dirinya (Pemerintah Republik Indonesia, 2014).
Asuhan keperawatan merupakan suatu proses keperawatan yaitu suatu metode sistematis dan ilmiah yang digunakan perawat untuk memenuhi kebutuhan klien dalam mencapai atau mempertahankan keadaan biologis, psikologis, sosial dan spiritual yang optimal melalui tahapan pengkajian keperawatan, indentifikasi diagnosa keperawatan, penentuan perencanaan keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan serta mengevaluasinya
B. Konsep Pendokumentasian Keperawatan
Dokumentasi keperawatan adalah bukti pencatatan dan pelaporan yang dimiliki perawat dalam catatan perawatan yang berguna untuk kepentingan klien, perawat dan tim kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan dasar data yang akurat dan lengkap secara tertulis sebagai tanggung jawab perawat
C. Tahap-Tahap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan 1. Dokumentasi Pengkajian Asuhan Keperawatan
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan proses suatu pengumpulan data yang sistematis dari berbagai sumber untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien (Lyer et al, 1996).
Menurut Nursalam (2011), kriteria pengkajian keperawatan meliputi : a. Pengumpulan data
1) Tipe data Tipe data pada pengkajian keperawatan terdiri dari data subjektif dan data objektif. Data subjektif adalah data yang didapatkan dari klien /pasien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian, data objektif adalah data yang diobservasi dan diukur oleh perawat.
2) Fokus pengambilan data Fokus pengambilan data meliputi riwayat status kesehatan sebelumnya dan saat ini, pola koping yang pernah digunakan dan yang saat ini digunakan, fungsi, status sebelumnya dan saat ini, respon terhadap terapi medis dan intervensi keperawatan, resiko untuk masalah potensial hal-hal yang dapat menjadi dorongan atau kekuatan bagi klien.
D. Apa itu Etika Keperawatan?
Etika keperawatan dapat diartikan sebagai sebuah sikap etis yang wajib untuk dimiliki oleh setiap perawat. Dalam hal ini, setiap perawat diharapkan dapat mengetahui dan mengadopsi etika keperawatan ini sebagai bagian integral dari sikap hidupnya, terutama dalam mengemban tugas sebagai seorang perawat.
Selain itu, etika keperawatan dapat dipahami pula sebagai norma yang dianut oleh para perawat dalam berperilaku terutama dengan pasien, kolega, keluarga, serta tenaga kesehatan lainnya. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, etika keperawatan adalah sebuah pedoman penting bagi para perawat dalam memberi pengasuhan keperawatan agar setiap tindakan yang diambil terus memperhatikan kepentingan pasien.
E. 8 Prinsip Etika Keperawatan
Dalam menjalankan profesinya, seorang perawat wajib memegang teguh 8 prinsip etika keperawatan, yakni sebagai berikut ini.
1. Autonomy
Prinsip etika keperawatan yang pertama yaitu autonomy atau otonomi.
Prinsip otonomi ini memungkinkan seseorang untuk berpikir secara logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Otonomi itu sendiri merupakan hak kebebasan dan kemandirian setiap individu. Sebagai contoh, perawat dapat memberitahukan pasien bahwa sedang dalam keadaan yang baik, padahal terdapat sedikit gangguan.
2. Beneficence
Prinsip etika keperawatan yang selanjutnya yaitu beneficence atau berbuat baik. Dalam prinsip beneficence ini menuntut perawat dapat berlaku baik sehingga dapat mencegah kesalahan. Sebagai contoh, perawat dapat menasehati latihan memperbaiki kesehatan yang dilakukan pasien, jika latihan yang dilakukan dapat berisiko terhadap serangan jantung.
3. Justice
Seorang perawat juga memiliki prinsip etika keperawatan justice atau keadilan. Prinsip ini dicerminkan dari hukum yang berlaku, keyakinan dan standar praktik bahwa setiap pasien dapat memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
Sebagai contoh, apabila terdapat pasien yang baru masuk dan terdapat pasien lain, maka perawat akan mempertimbangkan berbagai faktor kemudian bertindak sesuai asas keadilan.
4. Non-maleficence
Non-maleficence dapat diartikan sebagai sebuah tindakan yang tidak menimbulkan bahaya, baik fisik maupun psikis pada pasien. Dalam hal ini, seorang perawat dilarang untuk mengambil tindakan yang dapat membahayakan atau memperburuk kondisi pasien.
5. Veracity
Prinsip etika keperawatan veracity diartikan sebagai kejujuran seorang perawat. seorang perawat harus bisa menyampaikan informasi yang objektif,
akurat dan komprehensif. Kejujuran inilah yang akan membangun hubungan saling percaya antara perawat dengan pasien.
6. Fidelity
Perawat memiliki tanggung jawab yang cukup besar, yakni dalam hal mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, meningkatkan kesehatan, hingga meminimalisir penderitaan yang dirasakan oleh pasien. Dalam hal ini, seorang perawat perlu berkomitmen dalam memegang janjinya (fidelity), dan harus menepatinya.
7. Confidentiality
Confidentiality dalam etika keperawatan dapat diartikan sebagai kerahasiaan. Dalam hal ini, kerahasiaan yang dimaksud yaitu informasi mengenai privasi pasien. Informasi yang dijaga kerahasiaannya yaitu dokumentasi keadaan kesehatan yang dialami oleh pasien. Oleh karena itu, diskusi mengenai pasien diluar lingkungan pelayanan harus dihindari.
8. Accountability
Akuntabilitas pada dasarnya dapat diartikan sebagai suatu tindakan pertanggungjawaban terhadap suatu hasil yang diperoleh sebagai hasil dari suatu aktivitas tertentu yang dilakukan. Dalam hal ini, seorang perawat perlu menyadari bahwa tindakannya akan dinilai setiap saat dalam berbagai kondisi. Untuk itu, perawat harus dapat mempertanggungjawabkan setiap tindakan yang diambilnya terhadap pasien secara profesional.
Demikianlah penjelasan mengenai beberapa prinsip etika keperawatan yang perlu Anda ketahui. Menerapkan etika keperawatan ini merupakan hal yang tidak bisa dilewatkan, mengingat setiap harinya, seorang perawat akan dihadapkan dengan persoalan etik. Agar lebih profesional dalam menjalankan tugas dan perannya, sangatlah penting untuk menghindarkan diri dari kasus pelanggaran kode etik itu sendiri.
BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan
Ada hubungan antara komitmen pada organisasi dengan kinerja perawat pelaksana dalam melaksanakan asuhan keperawatan dan responden yang memiliki komitmen yang baik pada organisasi mempunyai peluang 3.397 kali lebih besar mempunyai kinerja yang baik dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
3.2. 1. Melakukan resosialisasi Standar Asuhan Keperawatan (SAK) yang ada atau yang telah direvisi
2. Pengawasan secara berkesinambungan tentang sistim pelaporan, sehingga dari tahap awal yaitu pengkajian keperawatan sampai evaluasi, perawat sudah memperhatikan pentingnya data dasar dari setiap pasien
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
aido.id/health-articles/pentingnya-mengetahui-dan-menerapkan-8-prinsip-eti https://eprints.umm.ac.id/52839/3/BAB II.pdf
https://www.indonesian-publichealth.com/asuhan-keperawatan
KETERANGAN 1. Mengatur cover peletakan nama dosen.
2. Mengubah size menjadi A4 3. Mengubah Mrgins menjadi 44 33 4. Mengatur daftar isi
5. Mengatur paragraf di tiap paragraf
6. Rata kiri rata kanan dan spasi teks menjadi 1,5