MAKALAH PROFIL PENDIDIK
Dosen Pengampu: Christine W.S.N, S.Pd., M.Pd
Disusun Oleh :
MOH ANANG MAKRUF (2010281039)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER TAHUN 2024
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya makalah yang berjudul “Profil Pendidik” ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk syarat penyelesaian tugas UAS Perkembangan Pesertadidik. Saya mengakui bahwa kami manusia yang mempunyai keterbatasan hal.
Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat di selesaikan dengan sempurna.
Tidak lupa kami menyampaikan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah yang telah memberikan banyak bimbingan serta ilmu yang bermanfaat dalam proses penyusunan makalah ini. Segala hal yang telah diupayakan semoga bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi pembaca. Selain itu kami harap makalah ini bisa menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Begitu pula dengan makalah ini yang telah kami selesaikan. Tidak semua hal dapat kami diskripsikan dengan sempurna dalam makalah ini. Untuk itu penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan menuju kesempurnaan karya tulis ini. Akhir kata, penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Jember, 27 Januari 2024
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
COVER ...i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Tujuan ... 2
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Ciri Guru Profesional ... 3
2.2 Mengidentifikasi Guru Abad 21 ... 5
2.3 Cara Pengembangan Profesi Guru ... 6
2.4 Ciri Guru Masa Depan ... 8
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ... 11
3.2 Saran ... 11 DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan suatu negara, dan guru memegang peran sentral dalam menyediakan fondasi pendidikan yang berkualitas. Kualitas seorang guru sangat mempengaruhi hasil belajar siswa dan perkembangan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, menjadi imperatif untuk memahami ciri-ciri seorang guru profesional agar pendidikan dapat berjalan efektif dan efisien. Seiring dengan perkembangan zaman, tuntutan terhadap peran guru juga semakin kompleks. Guru abad 21 harus mampu menghadapi tantangan global, mengadaptasi teknologi informasi, dan membekali siswa dengan keterampilan yang relevan untuk masa depan.
Identifikasi terhadap guru abad 21 menjadi langkah awal yang penting dalam menciptakan pendidikan yang responsif terhadap dinamika zaman. Guru-guru ini diharapkan memiliki keahlian lintas disiplin, keterampilan komunikasi yang baik, serta kemampuan untuk menginspirasi dan membimbing siswa menuju keunggulan akademis dan pribadi. Dalam konteks ini, pengembangan profesional guru menjadi suatu hal yang tak terelakkan. Melalui pendekatan yang holistik, perbaikan dan pengembangan kontinu harus menjadi landasan dalam meningkatkan kemampuan guru.
Proses pengembangan profesi guru memerlukan pendekatan yang sistematis dan terarah. Dalam mengidentifikasi guru masa depan, aspek kepemimpinan, inovasi, dan adaptasi terhadap perubahan merupakan kriteria utama. Guru masa depan bukan hanya sekedar penyampai informasi, tetapi juga menjadi fasilitator pembelajaran yang mampu membentuk karakter, kritis, dan kreatif. Oleh karena itu, penelitian dan pengembangan metode pembelajaran yang inovatif menjadi bagian penting dari pengembangan profesionalisme guru.
2 1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah dapat dirumuskansebagai berikut:
1.2.1 Bagaimana ciri guru profesional?
1.2.2 Bagaaimana guru abad 21?
1.2.3 Bagaimana cara pengembangan profesi guru?
1.2.4 Bagaimana ciri guru masa depan?
1.3 Tujuan
Merujuk pada rumusan masalah pada makalah ini, maka tujuan dibentuknya makalah ini sebagai berikut:
1.3.1 Untuk memahaami bagaimana ciri guru profesional 1.3.2 Untuk memahaami bagaimana guru abad 21
1.3.3 Untuk memahaami cara pengembangan profesi guru 1.3.4 Untuk memahaami bagaimana ciri guru maa depan
3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Ciri Guru Profesional
Menurut Kunandar, karakteristik seorang guru yang dapat dianggap profesional mencakup hal-hal berikut::
1. Memiliki kualifikasi profesional yang memadai.
2. Memiliki kompetensi keilmuan sesuai dengan bidang yang digelutinya.
3. Menunjukkan kemampuan berkomunikasi yang efektif dengan siswa.
4. Memiliki jiwa kreatif dan produktif dalam tugas-tugasnya.
5. Menunjukkan etos kerja yang tinggi serta dedikasi yang kuat terhadap profesinya.
6. Terlibat dalam proses peningkatan berkelanjutan melalui partisipasi dalam organisasi profesi, eksplorasi internet, literatur buku, kehadiran seminar, dan sumber pembelajaran lainnya (Kunandar, 2007).
Sedangkan untuk melihat lebih jelas profesionalisme guru, dapat kita lihat berdasarkan ciri-ciri diantaranya:
a. Keahlian Teoretis dan Praktis dalam Pendidikan
Seorang guru profesional memiliki pengetahuan mendalam dalam mata pelajaran yang diajarkan dan keahlian dalam mengajar siswa untuk memahami materi tersebut. Dengan kata lain, profesionalisme guru tercermin dalam kemampuannya untuk memberikan pemahaman yang kuat kepada siswa.
b. Senang Bergabung dengan Organisasi Profesi Keguruan
Sebagai bagian dari pekerjaan profesional, guru diharapkan untuk aktif dalam organisasi profesi pendidikan dan dengan senang hati menjadi anggota yang berkontribusi. Terlibat dalam organisasi profesi bukan hanya untuk melindungi kepentingan pribadi, tetapi juga sebagai sarana untuk memotivasi dan dinamisasi anggota agar mencapai prestasi karier yang lebih baik.
c. Memiliki Latar Belakang Pendidikan Keguruan yang Memadai
Keahlian seorang guru dalam melaksanakan tugas pendidikan didasarkan pada
4
pendidikan keguruan yang telah diikuti, suatu aspek yang membedakan mereka dari masyarakat umum yang tidak memiliki latar belakang pendidikan khusus dalam bidang keguruan.
d. Melaksanakan Kode Etik Guru
Sebagai kualifikasi profesional, guru wajib memiliki kode etik, sebagaimana dinyatakan dalam Konvensi Nasional Pendidikan 1 Tahun 1988, bahwa profesi guru adalah pekerjaan yang memiliki kode etik, yaitu standar tertentu seperti pegangan atau pedoman yang diakui dan dihormati oleh masyarakat.
e. Memiliki Otonomi dan Rasa Tanggung Jawab
Otonomi di sini mencakup kemampuan untuk mengatur diri sendiri dan mengambil keputusan independen. Guru profesional harus mampu bertanggung jawab atas keputusan mereka dan memiliki sikap mandiri dalam menjalankan tugas-tugas mereka.
f. Memiliki Rasa Pengabdian kepada Masyarakat
Guru sebagai tenaga pendidikan harus berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, guru harus menunjukkan dedikasi yang besar kepada masyarakat, khususnya dalam mengajar siswa.
g. Bekerja atas panggilan hati nurani
Dalam menjalankan tugas pengabdian kepada masyarakat, guru perlu meresapi dorongan atau panggilan hati nurani. Ini mengindikasikan bahwa guru merasa puas dan senang dalam melaksanakan tugas mendidik siswa (Suyanto & Jihad, 2013).
Dengan menggabungkan ciri-ciri di atas, dapat disimpulkan bahwa seorang guru dapat dianggap profesional jika mereka memenuhi syarat-syarat yang diperlukan untuk memberikan kualitas dan mencapai tujuan pendidikan secara efektif.
5 2.2 Mengidentifikasi Guru Abad 21
Perubahan paradigma dalam pendidikan tidak bisa dipisahkan dari kontribusi guru, mengingat adanya aliran informasi terkini yang terus mengalir kepada siswa melalui upaya keras guru. Meskipun terdapat berbagai media lain yang turut membantu siswa, hal ini tidak berarti bahwa peran guru harus dihilangkan.
Pengakuan terhadap kenyataan bahwa guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber informasi dalam era kemajuan informasi saat ini menjadi penting.
Meskipun begitu, peran guru tetap esensial, terutama dalam aspek kontak psikologis
dan penyampaian pendekatan edukatif kepada peserta didik. Oleh karena itu, setiap individu masih membutuhkan kehadiran guru, dan masyarakat berharap agar citra ideal seorang guru tetap terjaga.
Dalam perkembangan arus informasi saat ini, peran guru bukan hanya sebagai pendidik, tetapi juga sebagai administrator atau fasilitator pendidikan. Ini berarti guru harus memiliki kemampuan merencanakan, melaksanakan, dan mengelola sumber daya pendidikan agar siswa dapat belajar secara produktif.
Pada abad ke-21 ini, tuntutan terhadap peran guru semakin meningkat untuk menjadi lebih optimal dalam proses pengajaran. Namun, konsekuensi yang muncul adalah bahwa guru yang tidak mampu mengikuti perkembangan zaman akan menjadi tertinggal dan tidak dapat menjalankan perannya secara efektif dalam menjalankan tugas profesionalnya
(Oktariani, 2022).
Guru di abad 21 memiliki karakteristik yang spesifik dibanding dengan guru pada abad abad sebelumnya. Karakteristik yang dimaksud yaitu sebagai berikut:
1. Memiliki semangat juang dan etos kerja yang tinggi disertai kualitas keimanan dan ketakwaan yang mantap.
2. Mampu memanfaatkan iptek sesuai tuntutan lingkungan sosial dan budaya di sekitarnya.
6
3. Berperilaku profesional tinggi dalam mengemban tugas dan menjalankan profesi.
4. Memiliki wawasan ke depan yang luas dan tidak picik dalam memandang berbagai permasalahan.
5. Memiliki keteladanan moral serta rasa estetika yang tinggi.
6. Mengembangkan prinsip kerja bersaing dan bersanding.
Menghadapi tantangan abad 21, diperlukan guru yang benar-benar profesional. Tilaar (1998) dikutip dari (Husain, 2019) memberikan ciri-ciri agar seorang guru terkelompok ke dalam guru yang profesional. Masing-masing adalah :
1. Memiliki kepribadian yang matang dan berkembang
2. Memiliki keterampilan untuk membangkitkan minat peserta didik 3. Memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kuat 4. Sikap profesionalnya berkembang secara berkesinambungan 5. Menguasai subjek (kandungan kurikulum)
6. Mahir dan berketrampilan dalam pedagogi (pengajaran & pembelajaran) 7. Memahami perkembangan murid-murid dan menyayangi mereka 8. Memahami psikologi pembelajaran (cognitive psychology)
2.3 Cara Pengembangan Profesi Guru
Guru profesional seharusnya memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompotensi profesional.Oleh karena itu, selain terampil mengajar, seorang guru juga memiliki pengetahuan yang luas, bijak, dan dapat bersosialisasi dengan baik.
Profesi guru dan dosen merupakan bidang pekerjaan yang memiliki prinsip- prinsip profesional. Mereka perlu (1) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme, (2) memenuhi kualifikasi pendidikan serta latar belakang pendidikan sesuai dengan tugas yang diemban, (3) menguasai kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugasnya. Selain itu, mereka juga diharapkan (4) mematuhi
7
kode etik profesi, (5) menjalankan hak dan kewajiban dalam menjalankan tugas, (6) menerima penghasilan yang sesuai dengan prestasi kerja, (7) memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesionalisme secara berkelanjutan, (8) mendapatkan perlindungan hukum dalam pelaksanaan tugas profesional, dan (9) tergabung dalam organisasi profesi yang berbadan hukum (sesuai dengan UU tentang Guru dan Dosen).
Bila kita mencermati prinsip-prinsip profesional di atas, kondisi kerja pada dunia pendidikan di Indonesia masih memiliki titik lemah pada hal-hal berikut:
1. Kualifikasi dan latar belakang pendidikan tidak sesuai dengan bidang tugas. Di lapangan banyak di antara guru mengajarkan mata pelajaran yang tidak sesuai dengan kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan yang dimilikinya.
2. Tidak memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai bidang tugas. Guru profesional seharusnya memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogis, kognitif, personaliti, dan sosial. Oleh karena itu, seorang guru selain terampil mengajar, juga memiliki pengetahuan yang luas, bijak, dan dapat bersosialisasi dengan baik.
3. Penghasilan tidak ditentukan sesuai dengan prestasi kerja.Sementara guru yang berprestasi dan yang tidak berprestasi mendapatkan penghasilan yang sama.
Memang benar sekarang terdapat program sertifikasi, namun program tersebut tidak memberikan peluang kepada seluruh guru. Sertifikasi hanya dapat diikuti oleh guru guru yang ditunjuk kepala sekolah yang notabene akan berpotensi subjektif.
4. Kurangnya kesempatan untuk mengembangkan profesi secara berkelanjutan.Banyak guru yang terjebak pada rutinitas. Pihak berwenang pun tidak mendorong guru ke arah pengembangan kompetensi diri ataupun karier.
Hal itu terindikasi dengan minimnya kesempatan beasiswa yang diberikan kepada guru dan tidak adanya program pencerdasan guru, misalnya dengan adanya tunjangan buku referensi, pelatihan berkala, dsb (Alang, 2014).
Profesionalisme dalam dunia pendidikan perlu diartikan sebagai pelaksanaan pekerjaan dengan baik, yang berarti seorang guru harus mampu melaksanakan
8
tugasnya dengan baik. Dalam konteks ini, guru diharapkan memiliki insting pendidik, minimal memahami peserta didik, dan menguasai setidaknya satu bidang keilmuan dengan mendalam. Sikap integritas profesional juga menjadi hal yang sangat penting, karena dengan integritas, seorang guru dapat menjadi teladan atau panutan.
Dalam menyikapi kenyataan bahwa masih banyak guru yang belum memenuhi standar profesional, guru dan pihak yang bertanggung jawab dalam pendidikan perlu mengambil langkah-langkah tertentu. Beberapa tindakan yang dapat diambil termasuk penyelenggaraan pelatihan, mengingat dasar dari profesionalisme adalah kompetensi, dan pengembangan kompetensi harus bersifat berkelanjutan melalui pelatihan. Selain itu, pembinaan perilaku kerja juga perlu diperhatikan, karena keberhasilan dalam berbagai aspek kehidupan ternyata dipengaruhi oleh perilaku manusia, terutama perilaku kerja. Penciptaan waktu luang juga dianggap penting, mengingat tujuan dari pendidikan klasik adalah menciptakan manusia yang memiliki waktu luang untuk mempertajam intelektualitas dan kepribadian.
Peningkatan kesejahteraan guru juga menjadi kunci, agar mereka dapat membangun generasi muda dengan penuh percaya diri.
2.4 Ciri Guru Masa Depan
Guru masa depan yang diidamkan oleh banyak pihak sebenarnya memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Perencana, yang berarti guru memiliki program kerja pribadi yang terinci, tidak terbatas pada program rutin seperti penyusunan Program Semester, Satuan Pelajaran, LKS, dan sebagainya. Guru diharapkan mampu merencanakan setiap pembelajaran dengan cermat, memastikan keberhasilannya, serta menjalankan rencana tersebut dengan baik dan terprogram.
2. Inovatif, yang menunjukkan kemampuan untuk melakukan perubahan dan inovasi dalam pola pembelajaran, mencakup metode mengajar, media pembelajaran, sistem dan alat evaluasi, serta elemen pendukung lainnya. Guru
9
masa depan diharapkan memiliki kemauan untuk menggantikan pola pembelajaran lama yang kurang optimal dengan model baru yang dapat meningkatkan hasil pembelajaran secara signifikan.
3. Motivator, yang berarti guru masa depan memiliki motivasi untuk terus belajar dan meningkatkan pengetahuannya, serta memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar dan terus berkembang, sesuai dengan teladan yang diberikan oleh guru tersebut.
4. Individu yang Kompeten, dengan artian guru diharapkan memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang mantap dan memadai untuk mengelola proses pembelajaran secara efektif.
5. Pengembang, yang menandakan bahwa guru bersedia untuk terus mengembangkan dirinya sendiri, serta mau menularkan pengetahuan dan keterampilannya kepada siswa dan orang lain. Guru masa depan harus memiliki dorongan untuk meningkatkan ketrampilan dan responsif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti kemampuan menggunakan komputer, internet, dan berbagai model pembelajaran multimedia.
Jadi, guru masa depan merupakan sosok pendidik yang berperan sebagai fasilitator, pelindung, dan pembimbing, sementara juga menjunjung tinggi nilai- nilai positif seperti disiplin, loyalitas, tanggung jawab, kreativitas, dan pelayanan sesuai dengan visi dan misi sekolah. Mereka termotivasi untuk menyajikan pengalaman belajar bermakna yang menginspirasi perubahan belajar siswa, dengan fokus menciptakan lingkungan kelas yang kondusif secara intelektual, fisik, dan sosial. Guru masa depan diharapkan mampu menguasai materi pelajaran, pengelolaan kelas, dan pemanfaatan teknologi pendidikan. Sikap berciri khas yang mengikuti prinsip-prinsip "The Habits for Highly Effective People" dan "Quantum Teaching," serta pendekatan humanis terhadap siswa, menjadi unsur penting dalam kepribadian guru masa depan.
Selain itu, guru masa depan juga harus memiliki keterampilan dasar pembelajaran, kualifikasi keilmuannya juga optimal, performance di dalam kelas
10
maupun luar kelas tidak diragukan. Tentunya sebagai guru masa depan bangga dengan profesinya, dan akan tetap setia menjunjung tinggi kode etik profesinya (Alang, 2014).
11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Guru diharapkan memiliki kualifikasi dan kompetensi keilmuan yang memadai, kemampuan berkomunikasi efektif, kreativitas, etos kerja tinggi, dan dedikasi kuat terhadap profesinya. Mereka terlibat dalam peningkatan berkelanjutan melalui partisipasi dalam organisasi profesi serta berbagai kegiatan pengembangan diri. Guru masa depan diinginkan sebagai perencana yang cermat, inovatif dalam pola pembelajaran, motivator bagi siswa, individu yang kompeten, dan pengembang diri serta pengetahuannya. Peran mereka sebagai fasilitator, pelindung, dan pembimbing mencerminkan penghargaan terhadap nilai-nilai positif, dengan keterampilan dasar pembelajaran dan kualifikasi keilmuan optimal.
Guru abad 21 dihadapkan pada tuntutan semangat juang, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, perilaku profesional tinggi, wawasan luas, keteladanan moral, dan kemampuan bersaing. Tantangan abad 21 memerlukan guru yang optimal dalam memimpin proses pengajaran.
Dengan menggabungkan ciri-ciri guru profesional, guru masa depan, guru abad 21, dan prinsip-prinsip pengembangan profesi guru, dapat disimpulkan bahwa seorang guru dapat dianggap profesional jika memenuhi syarat-syarat tertentu dan mampu memberikan kualitas dalam pendidikan secara efektif, sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.
3.2 Saran
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dari segi penulisan maupun isi. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan pembuatan makalah di masa yang akan datang. Demikian makalah ini kami susun, semoga dapat bermanfaat khususnya bagi penulis maupun pembaca. Serta diharapkan, dengan dibuatnya makalah ini, baik pembaca maupun penulis dapat mengetahui lebih banyak mengenai Profil Pendidik.
12
DAFTAR PUSTAKA
Alang, H. M. S. (2014). Guru Yang Profesional Memiliki Kecerdasan Intelektual, Emosional dan Spritual. 1(1).
Husain, R. (2019). Prosiding Seminar Nasional: Gaya Kerja Milenial dan Tantangan Kolaborasi di Era Disrupsi Teknologi. Ideas Publishing.
Kunandar. (2007). Guru Profesional: Implementasi KTSP dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. PT Raja Grafindo Persada.
Oktariani, N. Z. (2022). Menjadi Guru Yang Profesional Di Abad Ke-21.
Suyanto, & Jihad, A. (2013). Menjadi Guru Profesional Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global. Erlangga.