MAKALAH PROFIL PENDIDIK
Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas UAS mata kuliah Profil Pendidik Dosen Pengampu : Chritine W.S.N. M.Pd.
Oleh:
Hiyarotul Mamdudah 2010281033
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Maha esa karena atas berkat san rahmat-Nya makalah yang berjudul “Peofil pendidik” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini di susun untuk syarat penyelesaian tugas UAS Profil Pendidik. Saya mengetahui bahwa saya manusia yang mempunyai keterbatasan hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat di selesaikan dengan sempurna.
Tidak lupa kami menyampaikan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan banyak bimbingan serta masukan yang sangat bermanfaat dalam proses penyusunan makalah ini. Segala hal yang telah di upayakan semoga bermanfaat bagi penulis maupun bagi pembaca selain itu penulis harap makalah ini bisa menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Begitu pula dengan makalah ini yang telah penulis selesaikan, tidak semua hal dapat penulis deskripsikan dengan sempurna dalam makalh ini. Untuk iti penul;is menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifat membangun demi perbaikan menuju kesempurnaan karya tulis ini. Akhir kata penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Jember, 25 Januari 2024
Penyusun
Daftar isi
KATA PENGANTAR ... 2
BAB I ... 4
PENDAHULUAN ... 4
1.1 Latar Belakang ... 4
1.2 Rumusan masalah ... 5
1.3 Tujuan ... 5
BAB II ... 6
PEMBAHASAN ... 6
2.1 Memahami Guru Profesional ... 6
2.2 Mengidentifikasi guru abad 21 ... 7
2.3 Menginternalisasi pengembangan profesi guru ... 9
2.4 Menginternalisasi guru masa depan ... 11
BAB III ... 14
PENUTUP ... 14
3.1 kesimpulan ... 14
DAFTAR PUSTAKA ... 15
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu bentuk interkasi manusia. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagaman, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam pendidikan menuntut terwujudnya manusia Indonesia yang berkualitas, cerdas, beriman, beriptek dan berakhlakul karimah sebagai tujuan dari pendidikan, maka perlu pengamatan dari segi aktualisasinya bahwa pendidikan merupakan proses interaksi antara pendidik dan peserta didik untuk mencapai tujuan dari sebuah proses pendidikan. Pendidik dan peserta adalah dua entitas yang tak dapat terpisahkan dalam menggerakkan dimensi pendidikan terutama pendidikan Islam. Kedunya mempunyai interaksi secara kontinyu yang dapat menghasilkan perambahan intelektual, namun tidak dapat dipungkiri dalam praktek pendidikan terkadang mengalami degradasi dan dekadensi bagi kalangan pendidik dengan mengesampingkan tradisi-tradisi humanis yang seharusnya diberlakukan dalam dimensi-dimensi peserta didik. Hal ini penting menjadi sebuah otokritik yang produktif dalam membangun tradisi pendidikan dengan mensejajarkan peserta didik tanpa adanya bentuk diskriminasi.
Pendidik, peserta didik dan tujuan utama pendidikan merupakan komponen utama dalam pendidikan, ketiga komponen tersebut merupakan komponen yang satu jika hilang salah satu dari komponen tersebut maka hilang pula hakikat pendidikan tersebut. Hakikat pendidik dan peserta didik inilah yang perlu menjadi bahan pengetahuan sebagai landasan untuk melakukan kegiatan transformasi ilmu pengetahuan kepada peserta didik yang merupakan sebagai obyek dalam penanaman nilai moral, sosial, intelektual, keterampilan dan spiritual.
Pendidik merupakan pelaku utama dalam tujuan dan sasaran pendidikan yaitu membentuk manusia yang berkepribadian dan dewasa. Disamping sebagai tujuan pendidikan Islam secara umum diorientasikan untuk membentuk insan kamil, insan kaffah,dan mampu menjadi khalifah Allah swt.
1.2 Rumusan masalah
Dari latar belakang di atas, maka rumusan makalah ini adalh sebagai berikut:
1.2.1 Bagaimana Ciri Guru Profesional?
1.2.2 Bagaimana Guru Abad 21?
1.2.3 Bagaimana cara pengembangan guru professional?
1.2.4 Bagaimana ciri guru masa depan?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah terbentuk maka tujuan penyusunan makalah ini adalah :
1.3.1 Untuk mengetahui ciri guru profesional.
1.3.2 Untuk mengetahui guru abad 21.
1.3.3 Untuk mengetahui cara pengembangan guru profesional.
1.3.4 Untuk mengetahui ciri guru masa depan.
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Memahami Guru Profesional
Guru profesional memiliki sejumlah ciri dan kualitas yang mencirikan komitmen mereka terhadap tugas dan tanggung jawab mereka dalam dunia pendidikan. Berikut adalah beberapa ciri guru profesional:
1. Pendidikan dan Pengembangan Diri:
• Guru profesional selalu berkomitmen untuk meningkatkan pendidikan dan keterampilan mereka. Mereka dapat mengikuti pelatihan, seminar, atau program pengembangan profesional lainnya untuk tetap update dengan perkembangan terkini di bidang pendidikan.
2. Etika Profesional:
• Guru profesional mengikuti standar etika dan kode etik profesi guru. Mereka menjunjung tinggi integritas, kejujuran, dan tanggung jawab moral dalam semua aspek pekerjaan mereka.
3. Kompetensi Akademis dan Profesional:
• Guru profesional memiliki pemahaman mendalam tentang mata pelajaran yang mereka ajarkan. Mereka juga memahami teori dan metodologi pengajaran yang efektif. Kompetensi profesional juga mencakup pemahaman terhadap kebutuhan beragam peserta didik.
4. Kemampuan Mengelola Kelas:
• Guru profesional mampu menciptakan lingkungan kelas yang kondusif untuk pembelajaran. Mereka memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik, termasuk kemampuan mengelola perilaku siswa, memberikan petunjuk dengan jelas, dan menjaga kedisiplinan.
5. Kemampuan Berkomunikasi:
• Guru profesional dapat berkomunikasi dengan efektif, baik dengan peserta didik, orang tua, maupun rekan kerja. Mereka mendengarkan dengan cermat dan menyampaikan informasi dengan jelas.
6. Adaptabilitas:
• Guru profesional dapat beradaptasi dengan perubahan. Mereka mampu mengatasi tantangan dan menyesuaikan metode pengajaran mereka sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan perkembangan pendidikan.
7. Komitmen terhadap Peningkatan Peserta Didik:
• Guru profesional berkomitmen untuk memajukan perkembangan peserta didik mereka. Mereka memahami perbedaan individual dalam cara belajar dan merancang pengajaran yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan beragam peserta didik.
8. Keterlibatan dengan Orang Tua dan Masyarakat:
• Guru profesional terlibat aktif dalam berkomunikasi dengan orang tua peserta didik. Mereka menyadari pentingnya kemitraan antara sekolah dan rumah dalam mendukung pembelajaran anak-anak.
9. Refleksi dan Pembaruan:
• Guru profesional secara teratur merefleksikan praktik pengajaran mereka.
Mereka terbuka terhadap umpan balik dan berusaha untuk terus memperbarui dan meningkatkan metode pengajaran mereka.
10. Semangat untuk Mengajar dan Menginspirasi:
• Guru profesional memiliki semangat untuk mengajar dan berbagi pengetahuan. Mereka berusaha untuk menjadi inspirator bagi peserta didik, mendorong motivasi belajar, dan membantu siswa mencapai potensi maksimal mereka.
Ciri-ciri ini mencerminkan keseluruhan dedikasi seorang guru profesional terhadap profesi dan tanggung jawabnya dalam membentuk masa depan peserta didik.
2.2 Mengidentifikasi guru abad 21
Guru abad ke-21 adalah pendidik yang siap dan mampu menghadapi tuntutan zaman yang terus berubah. Mereka memiliki keterampilan, pengetahuan, dan pendekatan yang inovatif untuk mengajarkan siswa agar siap menghadapi dunia yang penuh tantangan ini. Berikut adalah beberapa karakteristik dan kualitas yang dimiliki oleh guru abad ke-21:
1. Kemahiran Teknologi:
• Guru abad ke-21 mahir dalam menggunakan teknologi pendidikan. Mereka
dapat mengintegrasikan perangkat lunak dan aplikasi modern dalam pembelajaran untuk meningkatkan pengalaman siswa.
2. Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif:
• Guru abad ke-21 mendorong siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Mereka merancang aktivitas pembelajaran yang mendorong siswa untuk memecahkan masalah, berpikir inovatif, dan mengembangkan ide-ide baru.
3. Kolaborasi dan Komunikasi:
• Guru abad ke-21 mengajarkan keterampilan kolaborasi dan komunikasi.
Mereka menciptakan lingkungan kelas yang mendukung kerja sama antar siswa, memfasilitasi diskusi, dan mengajarkan keterampilan komunikasi efektif.
4. Pembelajaran Berbasis Proyek:
• Guru abad ke-21 menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek untuk memberikan pengalaman praktis kepada siswa. Ini membantu siswa mengembangkan keterampilan praktis dan mengaitkan konsep-konsep pembelajaran dengan situasi dunia nyata.
5. Keterampilan Literasi Multimodal:
• Guru abad ke-21 mengajarkan literasi yang melibatkan lebih dari sekadar membaca dan menulis. Mereka memasukkan literasi visual, literasi digital, dan literasi media ke dalam kurikulum untuk membekali siswa dengan keterampilan yang relevan.
6. Adaptabilitas dan Fleksibilitas:
• Guru abad ke-21 adalah individu yang fleksibel dan dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan. Mereka memahami bahwa dunia pendidikan terus berkembang, dan mereka terbuka untuk mengubah strategi pengajaran mereka sesuai kebutuhan.
7. Pendidikan Inklusif:
• Guru abad ke-21 menerapkan pendidikan inklusif dengan memahami dan mengakomodasi perbedaan individual di antara siswa. Mereka memberikan
dukungan tambahan kepada siswa yang memerlukan bantuan khusus dan menciptakan lingkungan belajar yang ramah bagi semua.
8. Pembelajaran Seumur Hidup:
• Guru abad ke-21 mendorong semangat pembelajaran seumur hidup di antara siswa. Mereka memberikan contoh bahwa belajar tidak hanya terjadi di dalam kelas, tetapi merupakan suatu proses yang terus menerus sepanjang hidup.
9. Kemampuan Manajemen Waktu:
• Guru abad ke-21 memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik. Mereka dapat efisien merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran tanpa mengorbankan kualitas.
10. Pemikiran Global:
• Guru abad ke-21 membuka wawasan siswa terhadap pemikiran global. Mereka menciptakan peluang untuk berinteraksi dengan budaya, bahasa, dan ide-ide dari berbagai belahan dunia.
Guru abad ke-21 memiliki peran krusial dalam membentuk pemimpin masa depan yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan dinamika masyarakat modern.
2.3 Menginternalisasi pengembangan profesi guru
Pengembangan profesi guru adalah suatu proses yang melibatkan upaya untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan praktik pengajaran guru. Pengembangan ini penting untuk menjawab dinamika perubahan dalam dunia pendidikan dan memastikan bahwa guru terus memberikan pengajaran berkualitas. Berikut adalah beberapa cara pengembangan profesi guru:
1. Pelatihan dan Workshop:
• Guru dapat mengikuti pelatihan dan workshop yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan, sekolah, atau organisasi profesi guru. Pelatihan ini dapat mencakup berbagai topik, mulai dari penggunaan teknologi dalam pengajaran hingga strategi manajemen kelas.
2. Program Sertifikasi:
• Guru dapat mengikuti program sertifikasi tambahan yang mendukung spesialisasi atau peningkatan keterampilan dalam bidang tertentu. Program ini dapat membantu guru untuk menjadi lebih ahli dalam aspek-aspek tertentu
dalam profesi mereka.
3. Partisipasi dalam Proyek Penelitian:
• Guru dapat terlibat dalam proyek penelitian pendidikan untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang tren dan inovasi dalam dunia pendidikan. Ini dapat membantu mereka menerapkan praktik terbaik berdasarkan bukti ilmiah.
4. Mentorship dan Kolaborasi:
• Melibatkan diri dalam program mentorship dengan guru yang lebih berpengalaman atau berkolaborasi dengan rekan kerja dapat menjadi cara efektif untuk pertukaran ide dan pengalaman. Keterlibatan dalam komunitas guru juga dapat memberikan dukungan yang berharga.
5. Studi Lanjut:
• Guru dapat melanjutkan studi mereka dengan mengambil program sarjana atau pascasarjana dalam bidang pendidikan atau mata pelajaran yang mereka ajarkan. Pendidikan tinggi dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan memperluas wawasan guru.
6. Menghadiri Konferensi dan Seminar:
• Menghadiri konferensi dan seminar pendidikan adalah cara yang baik untuk mendapatkan informasi terbaru tentang tren dan penelitian terkini dalam dunia pendidikan. Hal ini juga memberikan kesempatan untuk berkoneksi dengan para profesional pendidikan lainnya.
7. Mengembangkan Portofolio Profesional:
• Guru dapat menciptakan portofolio yang mencakup pencapaian, proyek pembelajaran, dan bukti kinerja yang mendukung pengembangan profesional mereka. Portofolio ini dapat digunakan sebagai alat evaluasi diri dan diskusi dengan atasan atau rekan kerja.
8. Pengembangan Keterampilan Teknologi:
• Sejalan dengan perkembangan teknologi, guru dapat mengembangkan keterampilan teknologi mereka. Mereka dapat mengikuti pelatihan atau belajar mandiri untuk menguasai perangkat lunak dan aplikasi yang mendukung pembelajaran modern.
9. Pengamatan dan Umpan Balik:
• Guru dapat melakukan pengamatan sesama guru atau menerima umpan balik dari rekan kerja atau supervisor. Hal ini membantu mereka mendapatkan perspektif eksternal tentang praktik pengajaran mereka dan memperbaiki kelemahan.
10. Bergabung dengan Organisasi Profesi:
• Bergabung dengan organisasi profesi guru dapat memberikan akses kepada guru untuk sumber daya, jaringan, dan kesempatan pengembangan profesional. Organisasi semacam itu sering kali menyelenggarakan konferensi, seminar, dan kegiatan lainnya.
Penting untuk diingat bahwa pengembangan profesi guru adalah upaya berkelanjutan yang memerlukan komitmen dan kemandirian dari setiap guru. Kombinasi dari berbagai pendekatan ini dapat membantu guru terus berkembang dan memberikan pengaruh positif pada pengalaman belajar siswa.
2.4 Menginternalisasi guru masa depan
Guru masa depan diharapkan memiliki sejumlah ciri dan kualitas yang mencerminkan evolusi pendidikan dan kebutuhan peserta didik di era modern. Beberapa ciri guru masa depan yang dapat diidentifikasi termasuk:
1. Kemahiran Teknologi:
• Guru masa depan akan memiliki pemahaman yang mendalam tentang teknologi pendidikan dan dapat mengintegrasikannya ke dalam pengajaran mereka. Mereka akan menggunakan perangkat lunak, aplikasi, dan platform digital untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa.
2. Kemampuan Mengelola Informasi:
• Dalam era informasi yang cepat, guru masa depan akan memiliki kemampuan untuk mengelola dan menyaring informasi dengan efisien. Mereka akan membantu siswa mengembangkan literasi informasi yang kuat.
3. Pembelajaran Berbasis Proyek dan Kolaboratif:
• Guru masa depan akan mendorong pembelajaran berbasis proyek dan kolaboratif, di mana siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga
mengembangkan keterampilan praktis dan berkolaborasi dengan teman sebaya.
4. Pengembangan Keterampilan Abad ke-21:
• Guru masa depan akan berfokus pada pengembangan keterampilan abad ke-21 seperti keterampilan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kerjasama.
Mereka akan membantu siswa mempersiapkan diri untuk menghadapi tuntutan dunia kerja modern.
5. Pendidikan Inklusif:
• Guru masa depan akan terampil dalam merancang pembelajaran inklusif yang memenuhi kebutuhan beragam peserta didik, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus atau perbedaan gaya belajar.
6. Pengembangan Keterampilan Sosial dan Emosional:
• Guru masa depan akan memberikan perhatian khusus pada pengembangan keterampilan sosial dan emosional siswa, membantu mereka mengelola emosi, berkomunikasi efektif, dan berinteraksi secara positif dengan orang lain.
7. Fleksibilitas dan Adaptabilitas:
• Guru masa depan akan memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dalam dunia pendidikan. Mereka akan fleksibel dalam merancang kurikulum dan strategi pembelajaran sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan siswa.
8. Pendidikan Berkelanjutan:
• Guru masa depan akan melibatkan diri dalam pendidikan berkelanjutan secara terus-menerus. Mereka akan mencari peluang untuk mengembangkan keterampilan baru, mengeksplorasi tren pendidikan terbaru, dan memperbaharui pengetahuan mereka.
9. Pemberdayaan Siswa:
• Guru masa depan akan berperan sebagai fasilitator pembelajaran yang memberdayakan siswa untuk mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran mereka. Mereka akan merangsang kemandirian dan motivasi belajar siswa.
10. Keterlibatan dengan Orang Tua dan Komunitas:
• Guru masa depan akan menjalin kemitraan yang kuat dengan orang tua dan komunitas. Mereka akan berkomunikasi secara terbuka, melibatkan orang tua dalam pendidikan anak-anak, dan membangun hubungan positif dengan masyarakat.
11. Sikap Terbuka terhadap Keanekaragaman:
• Guru masa depan akan memiliki sikap terbuka terhadap keanekaragaman budaya, bahasa, dan latar belakang siswa. Mereka akan menciptakan lingkungan yang inklusif dan menghargai perbedaan.
Ciri-ciri ini mencerminkan pergeseran paradigma pendidikan menuju metode pengajaran yang lebih adaptif, berorientasi pada keterampilan, dan relevan dengan dunia yang terus berubah. Guru masa depan diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang mendalam dan membekali siswa dengan keterampilan yang diperlukan untuk sukses di masa depan.
BAB III PENUTUP 3.1 kesimpulan
Berdasarkan simpulan-simpulan di atas dapat disimpulkan bahwa peran seorang pendidik sangatlah penting untuk membangun dan membentuk generasi anak bangsa. Dan dapat di kemukakn saran-saran sebagai berikut. Pertama, guru sebaiknya bekerjasama dengan orang tua dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter sejak usia dini. Kedua, dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter di sekolah, guru sebaiknya menggunakan metode pembelajaran yang relevan dengan usia peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Fathin, A. F. (2023). Analisis Hak Dan Kewajiban Guru Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 (Studi Kasus Guru Honorer Mata Pelajaran Pai Jenjang Sd Negeri Di Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman). Jurnal Cahaya Mandalika, 2005, 410–419.
Priazhanto, R. (2020). Profesi dan Kode Etik Guru. Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, 1–6.
Ramli, M. (2015). Hakikat pendidikan dan peserta didik. Tarbiyah Islamiyah, 5(1), 61–85.
https://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/tiftk/article/view/1825
Walujo, D. A. D. I. (2017). Reposisi Guru dalam Peradaban Sekolah : Internalisasi
Pendidikan Karakter dan Kompetensi Guru di Indonesia. Jurnal Pendidikan Sains Sosial Dan Kemanusiaan, 10(2), 151–164.
https://www.academia.edu/40549653/MAKALAH_FILSAFAT_kriteria_GURU_MASA_DE PAN_yang_diharapkan_
https://journal-center.litpam.com/index.php/e-Saintika/article/view/79 https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/2878