• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Sistem Infeormasi Keperawatan

N/A
N/A
acaa damongayo

Academic year: 2024

Membagikan "Makalah Sistem Infeormasi Keperawatan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah sistem informasi keperawatan yang dibimbing oleh Merry Meiny Taju,S.T.,M.T

Disusun Oleh :

Mayvel D. Pongilatan 2314201202

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO FALKULTAS KEPERAWATAN

2024

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan YME atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Informasi Keperawatan” ini tepat pada waktunya.

Dalam proses penyusunan makalah ini, penulis mengalami banyak permasalahan. Namun berkat arahan dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampuh mata kuliah Merry Meiny Taju,S.T.,M.T yang telah memberikan tugas sehingga meningkatkan motivasi serta keambisiusan sebagai mahasiswa.

Penulis menyadari bahwa penyusunan dari makalah ini masih belum sempurna dan pastinya ada kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun penulis harapkan demi kebaikan makalah ini kedepannya. Akhir kata, penulis berharap agar makalah ini mampu memberikan manfaat bagi pembaca, khususnya yang berada di lingkungan akademis. Sekian, terimakasih.

Manado, Januari 2024

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR……….i

DAFTAR ISI………...ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………...………1

B. Rumusan Masalah………2

C. Tujuan Penulisan………..2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Informasi Manajemen………..3

B. Sejarah Sistem Informasi Keperawatan………...…3

C. Fungsi Sistem Informasi Keperawatan………4

D. Keuntungan Menggunakan Sistem Informasi Keperawatan………4

E. Penerapan Sistem Informasi Dalam Dokumentasi Asuhan Keperawatan...5

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan……….7

B. Saran………7

DAFTAR PUSTAKA……….8 LAMPIRAN

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tenaga keperawatan merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan, karena memiliki proporsi yang paling besar dan melakukan asuhan secara komperhensif kepada pasien selama 24 jam, karenanya seorang perawat harus dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan standar asuhan keperawatan, mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi.

Salah satu yang penting dilaksanakan adalah pendokumentasian asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan pada pasien. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat akhir – akhir ini, sangat mempengaruhi tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Hal ini karena dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut maka masyarakat mudah mendapatkan informasi tentang kesehatan, sehingga pengetahuan masyarakat tentang kesehatan akan meningkat. Dengan semakin pesatnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bagi penyedia layanan kesehatan maupun organisasi kesehatan, efektifitasnya justru mulai dipertanyakan. Data dan informasi kesehatan tersebar membentuk pulau-pulau informasi yang saling tertutup di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan dan organisasi kesehatan. Pertukaran dan komunikasi data lintas organisasi terbentur kendala standarisasi dan interoperabilitas system.

Rumah sakit mempunyai tantangan besar menghadapi persaingan yang semakin terbuka sehingga perlu suatu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan khususnya pelayanan keperawatan yang merupakan komunitas profesi paling besar mengalami perubahan paradigm dari pelayanan yang hanya berorientasi pada pemberi layanan menjadi pelayanan yang berfocus kepada pasien.oleh karena itu dibutuhkan suatu metode untuk meningkatkan kepuasan pasien. Isu yang berkembang saat ini adalah pengembangan pemamfaatan system informatika kesehatan khususnya keperawatan. Teknologi informasi memberikan perubahan besar terhadap pengolahan data dan dokumentasi disemua sector pelayanan

(5)

kesehatan.penggunaan system manajemen informasi computer dimulai sejak tahun 1950. Bagian yang sangat penting dibidang kesehatan adalah pelayan keperawatan karena perawat adalah kelompok besar yang sangat mempengaruhi langsung pelayanan yang diterima oleh pasien.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan system informasi manajemen?

2. Apa yang dimaksud dengan asuhan keperawatan?

3. Apa fungsi system manajemen keperawatan?

4. Apa mamfaat system informasi managemen keperawatan?

5. Apa saja factor pendukung dan penghambat pelaksanaan SIM Keperawatan?

6. Bagaimana aplikasi system informasi dalam dokumentasi asuhan keperawatan?

7. Bagaimana system informasi managemen di RS?

8. Bagaimana aplikasi smart card dalam dunia keperawatan?

C. Tujuan Penulisan

1. mengetahui pengertian system informasi managemen 2. mengetahui asuhan keperawatan

3. mengetahui fungsi managemen keperawatan

4. mengetahui mamfaat system informasi managemen keperawatan 5. mengetahui factor pendukung dan penghambat system informasi

keperawatan

6. dapat mengaplikasikan system informasi dalam askep 7. mengetahui system informasi managemen di RS

(6)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Informasi Keperawatan

Sistem informasi keperawatan merupakan kombinasi dari ilmu komputer, informasi dan keperawatan yang disusun untuk mempermudah manajemen ,proses pengambilan keputusan, dan pelaksanaan asuhan keperawatan. Salah satu penggunaan sistem informasi keperawatan di kembangkan pada tahun 1960-1970-an adalah dengan pendokumentasian keperawatan terkomputerisasi. Pendokumentasian terkomputerisasi memfasilitasi pembakuan klasifikasi asuhan keperawatan sehingga menghilangkan ambiguitas dalam pendokumentasian keperawatan. Sedangkan menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995) sistem informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan menggunakan data, informasi dan pengetahuan tentang standar dokumentasi, komunikasi, mendukung proses pengambilan keputusan, mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawaratan dan memberdayakan pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan suatu sistem informasi pada suatu organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna, akurat, terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi.

B. Sejarah Sistem Informasi Keperawatan

Pada pertengahan tahun 1970-an ide dari sistem informasi rumah sakit diterapkan dan perawat mulai menerapkan sistem informasi manajemen keperawatan. Pada akhir tahun 1980-an munculah sistem mikro komputer yang semakin mendukung pengembangan sistem informasi keperawatan. Di Indonesia sistem informasi manajemen keperawatan masih minim penerapannya, pendokumentasian keperawatan umumnya masih menggunakan pendokumentasian tertulis. Pemerintah Indonesia sudah memiliki visi tentang sistem informasi kesehatan nasional, yaitu Reliable

(7)

Health Information 2010 (Depkes,2001). Pada perencanaannya sistem informasi kesehatan akan di bangun di Rumah Sakit kemudian di masyarakat, tetapi pelaksanaanya belum optimal.

C. Fungsi Sistem Informasi Keperawatan

Konseptual model dalam sistem informasi keperawatan berdasarkan 4 fungsi utama dalam praktik keperawatan klinik dan administratif:

1. Proses perawatan pasien

Proses perawatan pasien adalah apa yang telah dilakukan oleh perawat kepada pasien yaitu: pengkajian, diagnosa keperawatan, jadwal perawatan dan pengobatan, catatan keperawatan, pola makan, prospektif, beban kerja , administrasi pasien.

2. Proses managemen bangsal

Aktivitas yang berhubungan dengan fungsi bangsal untuk secara efektif menggunakan menggunakan sumber dalam merencanakan objek secara spesifik. Mentransformasikan informasi pada manajemen yang berorientasi informasi dalam pengambilan keputusan: jaminan kualitas, sudut pandang aktivitas di bangsal keperawatan, jadwal dinas karyawan, manajemen perseorangan, perencanaan keperawatan, manajemen inventarisasi dan penyediaan sarana dan prasarana, manajemen finansial, kontroling terhadap infeksi.

3. Proses Komunikasi

Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pada pasien dan subjek lain yang memiliki hubungan dengan subjek pengobatan, perjanjian dan penjadwalan, review data, transformasi data, dan segala bentuk pesan.

D. Keuntungan Menggunakan Sistem Informasi Kesehatan

1. Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan

2. Penghematan ruangan karena tidak dibutuhkan tempat yang besar dalam penyimpanan arsip.

3. Penyimpanan data pasien menjadi lebih lama.

(8)

4. Pendokumentasian keperawatan berbasis komputer yang dirancang dengan baik akan mendukung otonomi yang dapat dipertanggung jawabkan.

5. Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat membantu pengambilan keputusan secara cepat

6. Meningkatkan produktivitas kerja.

7. Mengurangi kesalahan dalam menginterppretasikan pencatatan

Sedangkan menurut Holmes terdapat keuntungan utama dari dokumentasi berbasis komputer yaitu:

1. Standarisisasi: terdapat pelaporan data klinik yang standar, mudah dan cepat diketahui.

2. Kualitas: meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus meningkatkan waktu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.

3. Accessebility, legibility, mudah membaca dan mendapat informasi klinik dari pasien dalam satu lokasi.

E. Penerapan Sistem Informasi Dalam Dokumentasi Asuhan Keperawatan

Dokumentasi perawatan merupakan bagian penting dari dokumentasi klinis. Namun, dokumentasi proses keperawatan sering kurang berkualitas.

Untuk meningkatkan dokumentasi asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat maka perlu diterapkan sistem infomasi keperawatan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Ada harapan tinggi bahwa komputer dapat mendukung dalam dokumentasi keperawatan akan membantu meningkatkan kualitas dokumentasi.

Untuk meningkatkan kemampuan perawat dalam penggunaan komputer maka perawat telah menyoroti kebutuhan untuk pelatihan dalam penggunaan teknologi informasi, dan penilaian kritis penting untuk profesional perawat.

Dokumentasi keperawatan yang ada sekarang ini adalah dokumentasi keperawtan yang berbasis kertas. Namun pada kenyataannya sering ditemukan bahwa proses tersebut tidak terintegrasi ke dalam dokumentasi keperawatan.Sering kita menemukan dokumentasi yang kurang lengkap, alasannya antara lain perlu waktu yang banyak, kualitas catatan berbasis kertas

(9)

masih rendah dan pemanfaatan dokumentasi masih terbatas dari proses keperawatan. Masalah-masalah ini menyebabkan upaya untuk mendukung proses keperawatan dengan sistem berbasis komputer untuk mengurangi beban perawat dalam dokumentasi.

(10)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat penting,terutama dalam memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang harus di penuhi.Hal tersebut membuat keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi informasi.

Sistem informasi keperawatan merupakan system yang menggunakan computer untuk memproses data keperawatan menjadi satu bentuk informasi yang mampu menunjang aktivitas perawat. Profesi keperawatan yang merupakan kelompok pelayanan kesehatan mempunyai peran penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, seorang perawat dituntut untuk mampu melakukan asuhan keperawatan sesuai standar ,dimulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi. Namun, realitanya dilapangan, asuhan keperawatan yang dilakukan belum disertai dengan pendokumentasian yang baik, sehingga perawat mempunyai potensi yang besar terhadap terjadinya kelalaian dalam prakteknya. Namun penerapan SIM belum sempurna dilaksanakan karena memiliki factor-factor penghambat seperti kekurang dana dan beberapa pendapat yang berbeda sehingga beberapa alternative yang digunakan untuk memecahkan masalam SIM diantaranya ; peningkatan alokasi dana, peningkatan SDM keperawatan, pengadaan fasilitas teknologi informasi dan lain sebagainya .

B. Saran

Pembaca meningkatkan wawasan dengan menambah referensi dan menelaah kembali atau merefleksikan kembali agar materi terolah dengan baik, diharapkan juga ada kritik dan saran terhadap makalah sehingga menunjang dalam pembuatan makalah selanjutnya.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Mulyanto A. 2009. Sistem Informasi, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Susanto A. 2007. Sistem Informasi Manajemen, Konsep dan Pengembangannya.

Bandung: Lingga Jaya.

Kementrian Kesehatan RI. Juknis Sistem Informasi Rumah Sakit. Jakarta:

Direktur Jendral Bina Upaya Kesehatan; 2011.

(12)

LAMPIRAN

Mulyanto A. 2009. Sistem Informasi, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Susanto A. 2007. Sistem Informasi Manajemen, Konsep dan Pengembangannya.

Bandung: Lingga Jaya.

(13)

Kementrian Kesehatan RI. Juknis Sistem Informasi Rumah Sakit. Jakarta:

Direktur Jendral Bina Upaya Kesehatan; 2011.

Referensi

Dokumen terkait

Rumah Sakit Immanuel mempunyai 2 (dua) saranan pelayanan yaitu rawat jalan dan rawat inap. Salah satu unit pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Immanuel adalah ruang

Pelayanan keperawatan adalah bagian dari sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit yang mempunyai fungsi menjaga mutu pelayanan, yang sering dijadikan barometer oleh

IV Meningkatkatnya jangkauan 1 Persentase Rumah Sakit % 75 4 Program Upaya Kesehatan Perorangan 1,993,979,800 dan kualitas pelayanan Pemerintah menyelenggarakan 1 Pelayanan

Pelayanan keperawatan adalah bagian dari sistem pelayanan kesehatan di Rumah Sakit yang mempunyai fungsi menjaga mutu pelayanan, yang sering dijadikan barometer

Implementasi Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan Profesional (SP2KP) sebagai salah satu upaya dalam peningkatan mutu pelayanan di Rumah Sakit. Penerapan SP2KP

Manajemen pelayanan kesehatan adalah pelayanan yang di rumah sakit yang dikelola oleh bidang perawatan melalui tiga di rumah sakit yang dikelola oleh bidang perawatan

Kualitas pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit cenderung dilihat atau dinilai oleh pasien atau masyarakat pengguna fasilitas kesehatan tersebut dari bentuk

OEN SOLO BARU, memberikan alternatif strategi bersaing Rumah Sakit dalam menghadapi persaingan di era Jaminan Kesehatan Nasional, menghadapi regulasi yang ditetapkan