• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

N/A
N/A
Anita Fransiska Tamba

Academic year: 2024

Membagikan " MAKALAH SISTEM INFORMASI GEOGRAFI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH TUGAS SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah sistem informasi geografi

Nama : Anita Fransiska Tamba

NIM : 3211421062

Jurusan/Prodi : Geografi/Geografi Dosen Pengampu : Dr. Heri Tjahjono,

M. Si. Fahrudin Hanafi, S. Si., M. Sc.

JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2022

(2)

2 DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 3

BAB 1 ... 4

Latar Belakang ... 4

Rumusan Masalah ... 5

Tujuan Penulisan ... 5

Manfaat Penulisan ... 5

BAB 2 ... 6

PEMBAHASAN ... 6

2.1. Pengertian Basis Data... 6

2.2. Komponen Basis Data ... 7

2.3. Tujuan Basis Data ... 10

2.4. Konsep Basis Data dalam SIG ... 11

BAB 3 ... 13

3.1. Kesimpulan... 13

3.2. Saran ... 13

DAFTAR PUSTAKA ... 14

(3)

3

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Basis Data dan Pengololaannya” dengan baik dan tepat waktu. Makalah disusun bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi dan Geografis. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambahkan wawasan tentang materi basis data dan pengelolaannya bagi para pembaca maupun penulis makalah ini.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Heri Tjahjono Selaku dosen pengampu mata kuliah Sistem Informasi Geografis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang sudah membantu diselesaikannya makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu saran dan kritik yang membangun di harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 20 September 2022

Anita Fransiska Tamba

(4)

4 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada perkembangan jaman sebuah sistem informasi menjadi bagian yang sulit dipisahkan dalam kehidupan sehari hari. Sistem informasi melalui input (masukan) maka akan menghasilkan keluaran(output) dengan berbagai proses dalam memenuhi tujuan tertentu.

Semakin berkembangnya teknologi informasi pada saat ini sangat membantu setiap pekerjaan manusia. Seperti dalam hal pengumpulan data, setiap orang dalam suatu institusi atau perusahaan pasti tidak bisa lepas dari menggunakan DBMS (Database Management System).

Sistem manajemen database merupakan perangkat lunak yang dapatdigunakan untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelola dan mengendalikan pengaksesan database. Dari yang sederhana seperti menggunakan Microsoft Access sampai dengan menggunakan DBMS yang cukup kompleks seperti Oracle. DBMS ini bertujuan untuk mempermudah dalam hal penyimpanan data maupun dalam hal manipulasi data, yang nantinya data tersebut dapat digunakan kembali apabila diperlukan.

Selain teknologi pengumpulan data yang terus berkembang, teknologi penyimpanan data pun terus mengalami peningkatan. Dahulu biasanya suatu media penyimpanan seperti Harddisk mempunyai kapasitas dalam ukuran Giga, tetapi sekarang banyak ditemui kapasitas Harddisk yang sampai pada ukuran Tera. Hal ini sangat membantu suatu sekolah yang akan menyimpan data yang mempunyai ukuran yang cukup besar.

Oleh karena hal tersebut perlu dibahas hal lebih lanjut mengenai basis data dan penggunaanya dalam makalah ini.

(5)

5 1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian Basis Data 2. Komponen Basis Data 3. Tujuan Basis Data

4. Konsep Basis Data dalam SIG

1.3. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian basis data 2. Untuk mengetahui komponen basis data 3. Untuk mengetahui tujuan basis data

4. Untuk mengetahui konsep basis data dalam SIG

1.4. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang didapatkan oleh penulis maupun pembaca setelah membaca makalah ini adalah Dapat menambah wawasan penulis dan khalayak tentang hal-hal yang berhubungan dengan pengaruh kemajuan teknologi informasi. Sebagai bahan referensi untuk pembaca serta Dapat melatih siswa pada umumnya dan penulis khususnya dalam mengembangkan wawasan diri untuk menyusun buah pikiran secara sistematis dalam bentuk makalah.

(6)

6

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Basis Data

Berikut ini terdapat beberapa pengertian basis data menurut para ahli, terdiri atas:

1. S. Attre mengungkapkan bahwa database merupakan kumpulan data yang saling berhubungan antara yang satu dengan yang lain dengan penggunaan yang beragam.

2. Gordon C. Everest, database merupakan kumpulan data yang bersifat mekanis, terbagi dan terdefinisi dengan formal melalui suatu pengorganisasian.

3. Toni Fabbri, menyatakan bahwa database adalah sebuah sistem file terintegrasi yang memiliki setidaknya satu primary key sebagai pengulangan.

4. C. J. Date, database ialah data operasional yang digunakan oleh system aplikasi dari sebuah pengorganisasian.

Konsep basis data (database)dapat dipandang dari berbagai sudut: dari sisi sistem, basis data merupakan kumpulan tabel yang saling berhubungan. Sedangkan dari sisi manajemen, basisdata merupakan kumpulan data yang memodelkan aktivitas-aktivitas yang terdapat dalam perusahannya.

Beberapa pengertian atau definisi basis data yang dikembangkan atas dasar sudut pandang yang berbeda: (1) Himpunan kelompok data (file/arsip) yang saling berhubungan dan diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. (2) Kumpulan data yang saling berhubungan dan disimpan bersama s edemikian rupa tanpa pengulangan yang tidak perlu (redudancy) untuk memenuhi berbagai kebutuhan. (3) Kumpulan file/arsip yang saling berhubungan dan disimpan di dalam media penyimpanan elektronik.

Jadi dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian database adalah :

(7)

7

1) Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.

2) Database adalah representasi kumpulan fakta yang saling berhubungan disimpan secara bersama, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

3) Database merupakan sekumpulan informasi yang saling berkaitan pada suatu subjek tertentu untuk tujuan tertentu pula.

4) Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu sehingga mampu memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan oleh para pengguna.

2.2. Komponen Basis Data

Berikut ini terdapat beberapa komponen basis data, terdiri atas 1. Perangkat keras (hardware)

Sistem basis data dapat dilihat bahwa basis data pada intinya adalah disimpan pada media penyimpanan elektronik (hardisk), sedangkan database adalah terdiri dari beberapa file / table yang saling berelasi (berhubungan). Basis data tersebut dikelola oleh DBMS (database management system) dan database tersebut dapat dimanfaatkan oleh beberapa user (pemakai) yang dapat melakukan manipulasi pada database.

Perangkat keras yang biasanya terdapat dalam sistem basis data adalah sebagai berikut:

a) Komputer (satu untuk stand alone atau llebih dari satu untuk komputer jaringan) b) Memori sekunder yang on-line (hardisk).

c) Memori sekunder yang offline (tape) untuk keperluan backup data d) Media/ perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan)

2. Sistem operasi (operating system)

Sistem Operasi Merupakan program yang mengaktifkan/ memungsikan sistem komputer, mengendalikan seluruh sistem daya dalam komputer dan melakukan operasioperasi dasar dalam computer (operasi input/output), pengelolaan file, dan lain sebagainya. Program pengelola basis data (DBMS) akan aktif (running) jika sistem operasi yang dikehendakinya telah aktif.

(8)

8 3. Basis data (database)

Sebuah sistem basis data dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis data dapat memiliki sejumlah objek basis data (seperti file/table, store procedure, indeks, dan lainya). Disamping berisi / menyimpan data, setiap basis data juga mengandung / menyimpan definisi struktur (baik untuk basis data maupun objek- objeknya secara detail).

4. Sistem Pengelolaan Basis Data (DBMS)

Sistem (aplikasi/perangkat lunak) pengelola basis data (DBMS) Pengelolaan basis data secara fisik tidak ditangani langsung oleh user (pemakai), tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak (sistem) yang khusus / spesifik. Perangkat inilah disebut DBMS, yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah, dan diambil kembali.

Perangkat tersebut juga menerapkan mekanisme pengamanan data (security), pemakaian data secara bersama (sharing data), pemaksaan keakuratan / konsistensi data, dan sebagainya.

5. Pemakai (user)

Ada beberapa jenis / tipe pemakai pada sistem basis data, berdasarkan cara mereka berinteraksi pada basis data, diantaranya adalah:

a) Programmer

Programmer adalah pemakai yang berinteraksi dengan basis data Aplikasi melalui DML (data manipulation language), yang disertakan dalam program yang ditulis dalam bahasa pemrograman induk (seperti pascal, cobol, clipper, foxpro, dan lainnya).

b) User Mahir (Casual Users)

User Mahir (Casual Users) adalah pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program. Mereka menyatakan query (untuk akses data), dengan bahasa query yang telah disediakan oleh suatu DBMS.

c) User Umum

(9)

9

User Umum adalah pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu program aplikasi permanen, yang telah ditulis / disediakan sebelumnya.

d) User Khusus

User Khusus adalah pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional untuk keperluan khusus.

6. Aplikasi (perangkat lunak) lain (bersifat optional)

Aplikasi AI, Sistem Pakar, Pengolahan Citra, dan lainnyal, yang bisa saja mengakses basis data dengan / tanpa DBMS. Aplikasi (perangkat lunak) lain Aplikasi lain ini bersifat optional, ada tidaknya tergantung pada kebutuhan kita. DBMS yang kita gunakan lebih berperan dalam pengorganisasian data dalam basis data, sementara bagi pemakai basis data (khususnya yang menjadi end user) dapat disediakan program khusus untuk melakukan pengisian, pengubahan dan pengambilan data.

Komponen pengguna (users) system basisdata terbagi dalam beberapa kelompok:

(a) Database administrator – memiliki kewenangan sebagai pusat pengendali seluruh sistem basisdata maupun program-program yang mengaksesnya.

(b) Application programmers – merupakan programmer aplikasi yang profesional berinteraksi dengan sistem melalui pemanggilan DML (data manipulation language).

(c) Sophisticated users – berinteraksi dengan sistem tanpa harus menuliskan sendiri progamnya.

(d) Specialized users – menuliskan program aplikasi basisdata khusus yang tidak sesuai dengan framework pemrosesan data tradisional. Misalnya CAD, system pakar, dll.

(e) Naive users – berinteraksi dengan system melalui pemanggilan salah satu program aplikasi yang telah disediakan.

(10)

10

Berikut Komponen Fungsional Sistem Basis Data Komponen fungsional system basisdata, terdiri atas:

a) File manager – mengelola alokasi kebutuhan ruang penyimpanan basisdata beserta struktur data yang digunakan untuk merepresentasikan informasi yang disimpan dalam storage.

b) Database manager – menyediakan interface antara data tingkat rendah yang disimpan dalam basisdata dengan program aplikasi dan queries yang dikirimkan ke system.

c) Query processor – menterjemahkan pernyataan bahawa query ke dalam intruksi tingkat rendah yang dimengerti oleh database manager.

d) DML precompiler – mengkonversi pernyataan DML yang dimasukan di dalam program aplikasi ke dalam pemanggilan prosedur normal di dalam bahasa induknya.

e) DDL compiler – mengkonversi pernyataan DDL ke dalam sekumpulan tabel yang mengandung metadata atau data mengenai data.

2.3. Tujuan Basis Data

Berikut ini terdapat beberapa tujuan basis data, terdiri atas:

1. Kecepatan dan Kemudahan (speed) yakni agar pengguna basis data bisa:

a) menyimpan data

a) melakukan perubahan/manipulasi terhadap data

b) menampilkan kembali data dengan lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan cara biasa (baik manual ataupun elektronis).

2. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)

Dengan basis data kita mampu melakukan penekanan jumlah redundansi (pengulangan) data, baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi antara kelompok data yang saling berhubungan.

Agar data sesuai dengan aturan dan batasan tertentu dengan cara memanfaatkan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan (constraint) tipe data, domain data, keunikan data dsb.

3. Ketersediaan (Availability)

(11)

11

Agar data bisa diakses oleh setiap pengguna yang membutuhkan, dengan penerapan teknologi jaringan serta melakukan pemindahan/penghapusan data yang sudah tidak digunakan / kadaluwarsa untuk menghemat ruang penyimpanan.

4. Kelengkapan (Completeness)

Agar data yang dikelola senantiasa lengkap baik relatif terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu, dengan melakukan penambahan baris- baris data ataupun melakukan perubahan struktur pada basis data; yakni dengan menambahkan field pada tabel atau menambah tabel baru.

5. Keamanan (Security)

Agar data yang bersifat rahasia atau proses yang vital tidak jatuh ke orang / pengguna yang tidak berhak, yakni dengan penggunaan account (username dan password) serta menerapkan pembedaan hak akses setiap pengguna terhadap data yang bisa dibaca atau proses yang bisa dilakukan.

6. Kebersamaan (Sharability)

Agar data yang dikelola oleh sistem mendukung lingkungan multiuser (banyak pemakai), dengan menjaga / menghindari munculnya problem baru seperti inkonsistensi data (karena terjadi perubahan data yang dilakukan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan) atau kondisi deadlock (karena ada banyak pemakai yang saling menunggu untuk menggunakan data).

2.4. Konsep Basis Data dalam SIG

Hampir semua perangkat lunak SIG telah memiliki format sendiri untuk menyimpan datanya. Namun, untuk data atribut, mereka menggunakan sistem pengelolaan basis data yang sudah ada. Contoh: ArcGIS menggunakan format .dbf yang merupakan format dari DBMS “DBase”.

Keuntungan menggunakan sistem basis data lain adalah:

a) Pembuat perangkat lunak SIG dapat berkonsentrasi untuk mengembangkan fungsifungsi inti dari SIGnya

b) tidak perlu meneliti dan mengembangkan sistem basis data sendiri.

(12)

12

c) Sebagian besar arsitektur table relasional sudah terbuka, sehingga tidak ada kesulitan dalam menggunakan sistem basis data tertentu ataupun berpindah antara satu DBMS ke DBMS yang lain.

d) Dapat memilih berbagai macam DBMS mulai dari yang gratis dengan fitur sederhana sampai dengan yang sangat mahal dengan fitur yang sangat lengkap.

Spatial DBMS Merupakan DBMS yang selain menyediakan dapat mengelola basis data biasa, juga memiliki keampuan untuk penyimpanan dan pengelolaan data spasial Dapat juga berupa middleware (contoh: ArcSDE).

1) Dapat diimplementasikan baik sebagai thick maupun thin client (Contoh: CGI vs Java).

2) SDBMS: • Bekerja diatas DBMS biasa • Mengijinkan model dan tipe data spasial

• Mendukung bahasa untuk meng-query tipe data spasial • Mendukung pembuatan indeks spasial • Mempunyai algoritma yang efisien untuk operasi-operasi spasial • Memiliki aturan-aturan khusus untuk optimasi query.

Keuntungan SDBMS

a) menyediakan struktur untuk penyimpanan dan analisa data spasial.

b) Data spasial terdiri dari objek-objek dalam ruang multi-dimensi. Tidak seperti table konvensional yang hanya memiliki dua dimensi (baris dan kolom).

c) Menyimpan data spasial dalam DBMS standar membutuhkan tempat penyimpanan dalam jumlah yang sangat besar.

d) Mengambil dan menganalisa data spasial dari DBMS standar membutuhkan waktu yang lama serta sulit dilakukan

e) dapat mengakibatkan banyak kesalahan

f) SDBMS menyediakan tempat penyimpanan, proses pengambilan, dan proses analisa data spasial yang jauh lebih efisien

Tipe Data yang Disimpan Dalam SDBMS

a) Data spasial dua dimensi • Koordinat geography • Koordinat cartesian (2D) • Jaringan • Direction (arah)

b) Data spasial tiga dimensi • Cuaca • Koordinat Cartesian (3D) • Topologi • Foto satelit

(13)

13 BAB 3 PENUTUP 3.1. Kesimpulan

Pada perkembangan jaman sebuah sistem informasi menjadi bagian yang sulit dipisahkan dalam kehidupan sehari hari. Sistem informasi melalui input (masukan) maka akan menghasilkan keluaran(output) dengan berbagai proses dalam memenuhi tujuan tertentu.

Semakin berkembangnya teknologi informasi pada saat ini sangat membantu setiap pekerjaan manusia. Seperti dalam hal pengumpulan data, setiap orang dalam suatu institusi atau perusahaan pasti tidak bisa lepas dari menggunakan DBMS (Database Management System).

Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu sehingga mampu memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan oleh para pengguna.

3.2. Saran

Melalui makalah ini penulis dan pembaca telah mengetahui basis data dan pengelolaannya. Oleh karenanya diharapkan dapat mengimplementasikan nya dalam kehidupan sehari hari.

Selain itu penulis menyadari ketidaksempurnaan dalam pembuatan makalah ini sehingga kritik dan saran dari pembaca sangat dibutuhkan dalam penyempurnaan makalah berikutnya.

(14)

14

DAFTAR PUSTAKA

Haryanto, Bambang.2004. Sistem Manajemen Basisdata (Permodelan, Perancangan dan Terapannya). Informatika : Bandung

Nugroho, Andy. 2021. Pengertian Komponen Basis Data & Perangkat Pendukungnya.

https://qwords.com/blog/komponen-basis-data/ Diakses 22 September 2022

Pakereng, M.A Ineke dan Teguh Wahyono. 2004. Sistem Basisdata. Graha Ilmu: Jakarta Pendidikan Dosen. 2022. Basis Data adalah. https://www.dosenpendidikan.co.id/basis- data/ Diakses 22 September 2022

Referensi

Dokumen terkait

Form desain input data mata pelajaran merupakan rancangan dari percakapan antara pemakai sistem (user) dengan komputer, yang digunakan untuk memasukkan data

Administrator mengelola data staff user, partner user, customer, supplier, produk, model, warna, pengemasan, material pengemasan, tipe produk, material, jenis material,

Tetapi jika pemakai tidak mau menerima sistem teknologi informasi yang baru, maka perubahan sistem tersebut menyebabkan tidak memberikan keuntungan yang banyak

Sistem peta dijital ini akan menjadi basis dari SIG dalam bentuk apa yang dikenal orang sebagai Basis Data Geospasial Dijital (peta atau data geospasial

Pada arsitektur ini, DBMS, basis data, dan aplikasi basis data diletakkan pada mesin atau komputer yang sama, dengan demikian hanya satu orang (single user) yang bisa mengakses

Desain dan pengembangan Sistem Informasi Akuntansi yang dikembangkan sendiri oleh pemakai (End User Development/ End User Computing) akan memiliki nilai utilitas yang sangat

Abstraksi dari user atau sistem lain yang berinteraksi dengan target sistem. Cara untuk mengidentifikasi actor adalah dengan mengetahui alasan actor menggunakan sistem.

Pengaruh Keahlian Pemakai Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Individu Berdasarkan hasil olah data yang dilakukan output SPSS 16,0, menunjukkan bahwa keahlian pemakai