• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH SISTEM REGULASI MANUSIA

N/A
N/A
lidia

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH SISTEM REGULASI MANUSIA "

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

SISTEM REGULASI MANUSIA

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1

NAMA : 1. SELPI 6. NITI

2. MITA 7. M. NAZAR 3. RANA 8. SALENDRA 4. SURYANI 9.RIKO TEMPATI 5. MERLIN

PROGRAM STUDI : BIOLOGI

GURU PEMBIMBING : NURHAYATI, S.Pd

SMA AL-HIJRAH SIRAH PULAU PADANG TAHUN PELAJARAN 2023-2024

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Wr.Wb.

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya yang berlimpah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Nurhayati, S.Pd yang telah memberikan kami bimbingan dan arahan dalam membuat makalah ini.

Dalam hal ini kami mendapat banyak hal baru mengenai sistem regulasi yang berkaitan dengan sistem saraf, hormon, dan sistem indra terutama dalam pembuatan makalah ini. Akhir kata dari kami, mohon maaf bila dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan dalam ucapan dan penulisan. Kami akhiri dengan ucapan Wasalamualaikum Wr.Wb.

Rawang Besar, 26 Januari 2024

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah...1

1.3 Tujuan Penelitian...1

1.4 Manfaat Penelitian...1

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sistem Saraf...2

2.2 Hormon...6

2.3 Sistem Indra...7

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan...11

3.2 Saran...11 DAFTAR PUTAKA

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna karena setiap bagian yang ada pada tubuh mempunyai funsi dan kekhasan masing-masing. Selain itu, semua bagian tersebut berkerja sama dalam tubuh maupun yang terlihat pad tubuh. Namun dengan adanya perkembangan zaman manusia telah melakukan banyak penelitian lalu mengelompokan semua perangkat pengatur kegiatan pada tubuh kepada beberapa bagian.

Tubuh manusia dilengkapi tiga perangkat pengatur kegiatan tubuh atau system regulasi yang terdiri atas saraf, endokrin atau hormon, dan indra. Sistem berkerja dengan cepat untuk menanggapi adanya perubaahan lingkungan yang merangsangnya. Pengaturan sistem saraf dilakukan oleh benang-benang saraf. Sistem hormon mengatur pertumbuhan, keseimbangan internal reproduksi, serta tingkah laku. Hormon berkerja jauh lebih lambat, tetapi beraturan dan berurutan dalam jangka waktu yang lama. Pengangkutan hormon dilakukan mealui pembuluh darah. Alat indra merupakan reseptor ransang dari luar. Meliputi mata, telinga, kulit, hidung, dan lidah.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan sistem saraf, serta pembagiannya ? 2. Apa yang dimaksud dengan hormon ?

3. Apa saja alat indera pada manusia ? 1.3 Tujuan Penelitian

Mengetahui sistem regulasi pada manusia dan peran masing-masing sistem regulasi.

1.4 Maanfaat Penelitian

Meningkatkan pengetahuan mengenai sistem regulasi pada manusia dan mengetahui pembagian pada sistem regulasi serta masising-masing fungsinya.

BAB II

(5)

PEMBAHASAN

2.1 Sistem Saraf

Sistem saraf merupakan keseluruhan susunan saraf yang berperan dalam menerima dan merespon ransangan dari lingkungan. Sistem saraf merupakan semua penyebab terjadinya perubahan pada tubuh atau bagian tubuh disebut ransangan. Alat yang mampu menerima ransangan dinamakan indra atau reseptor. Ransangan dapat berasal dari luar tubuh dan dari dalam tubuh. Ransangan yang berasal dari luar tubuh, yaitu bau, cahaya, dan suhu.

Sedangkan yang berasal dari dalam tubuh, yaitu rasa lapar, kenyang, dan kelelahan.

Gambar jalur yang dilalui ransangan mengakibatkan timbulnya gerak

Gambar gerakan refleks Perbedaan gerak biasa dan gerak refleks :

1. Gerak biasa yaitu gerak yang disadari, misalnya menulis, berjalan, dan makan. Gerak biasa impulsnya melalui otak.

(6)

Jalannya rangsang : reseptor → neuron sensorik → otak → neuron motorik → efektor.

2. Pada gerak refleks, rangsangan tidak diolah di otak. Jalan terpendek yang dilalui gerak ini disebut lengkung refleks.

Jalannya rangsang : reseptor → neuron sensorik → sumsum tulang belakang → neuron motorik → efektor.

2.1.1 Sel Saraf

Sel saraf merupakan sel yang peka terhadap ransangan dan mampu menghantar ransangan. Sel saraf disebut juga neurosit atau neuron. Secara umumnya struktur neoron terbagi atas:

Gambar struktur neuron

1. Dendrit berfungsi membawa ransangan atau impuls dari ujung akson ke badan sel saraf.

2. Nukleus berfungsi untuk mengatur segala aktivitas dalam tubuh.

3. Badan sel merupakan bagian sel saraf yang mengandung nukleus.

4. Akson atau neurit merupakan serabut panjang yang membawa impuls atau ransangan dari badan sel ke sel yang lain.

5. Selubung mielin adalah pembungkus akson atau neurit.

6. Sel schwann merupakan suatu rantai sel-sel pembentuk selubung mielin.

7. Nodus ranvier adalah penyempitan pada serabut saraf yang berfungsi mempercepat aliran impuls saraf.

Neuron terbagi kepada tiga jenis, yaitu neuron sensori, interneuron, dan neuron motor:

Neuron sensori berfungsi untuk membawa ransangan sitem saraf pusat, yaitu otak.

Interneuron menerima ransangan dari neuron sensori dan menghantar ransanagan ke neuron motor. Interneuron juga biasanya disebut sebagai penghubung neuron sensori dan neuron motor.

(7)

Neuron motor berfungsi membawa atau meneruskan sistem saraf pusat ke efektor.

Gambar jenis-jenis neuron 2.1.2 Susunan Sitem Saraf

Sistem saraf dalam tubuh terbagi atas sistem saraf pusat atau sentral dan sistem saraf tepi atau periferi. Sistem saraf pusat meliputi otak dan susum tulang belakang.

Gambar struktur otak

Otak terbagi kepada dua bagian yaitu, otak besar (cerebrum) dan otak kecil (cerebellum).

1. Otak belakang merupakan otak yang berfungsi untuk menjaga tingkah laku.

2. Otak depan berfungsi dalam penciuman.

3. Otak tengah berfungsi dalam penglihatan.

(8)

Gambar irisan melintang sumsum tulang belakang Sumsum tulang belakang tersusun atas:

1. Bahagian dalam yang berbentuk kupu-kupu disebut substansi grisea.

2. Bahagian tepi substansi alba.

3. Kanal pusat berisi cairan serebrospinal. Saluran kanal pusat juga berhubungan dengan otak.

4. Saraf spinal merupakan sistem saraf sadar yang menuju atau berasal dari sumsum tulang.

Sistem saraf tepi merupakan saraf penghubung antara sitem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dengan organ-organ tubuh. Berdasarkan arah impulsnya sistem saraf tepi terbagi menjadi dua, yaitu sistem saraf aferen (neuron sensori) dan sistem saraf eferen (neuron motor).

Sistem saraf aferen mengandung sel saraf yang menghantarkan informasi dari reseptor ke saraf pusat. Sistem saraf eferen mengandung sel saraf yang menghantarkan informasi dari saraf pusat ke otot dan kelenjar. Berdasarkan cara kerja sistem saraf eferen dibagi menjadi dua, yaitu sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom.

Sistem saraf somatik merupakan saraf tepi yang berkerja di bawah kesadaran sedangkan saraf otonom merupakan sistem saraf yang mengendalikan gerak organ-organ tubuh yang bergerak secara otomatis atau berkerja di bawah control saraf tak sadar. Saraf otonom dapat dibedakan menjadi saraf simpatik dan saraf parasimpatik, kedua sistem saraf ini bersifat antagonis.

(9)

Gambar saraf simpatik dan saraf parasimpatik 2.2 Sitem Hormon

Homon dibentuk pada suatu kelenjar tetapi menjalankan fungsinya di tempat lain.

Pada umumnya kelenjar dihasilkan oleh kelenjar endokorin dan masuk ke dalam sistem peredaran darah. Hormon merupakan senyawa protein dan senyawa steroid.

Hormon berperan dalam mengatur metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, keseimbangan internal, terhadap stress, serta tingkah laku.

Gambar kelenjar-kelenjar hormon pada manusia

1. Kelenjar pineal hormon yang mempengaruhi modulasi pola bangun/tidur.

2. Kelenjar hipofisis atau puitari merupakan kelenjar endokrin yang dihubungkan oleh tangkai bawah hipotalamus ke otak yang berfungsi untuk menghasilkan beberapa hormon penting di dalam tubuh. kelenjar hipofisis berkerjasama dengan hipotalamus

(10)

untuk mengendalikan organ-organ tubuh. kelenjar hipofisis atau puitari dijuki master of glans (raja kelenjar).

3. Kelenjar paratiroid atau kelenjar anak gondok menghasilkan hormon parathormon yang berperan dalam menjaga keseimbangan dalam darah.

4. Kelenjar tiroid Kelenjar ini berfungsi untuk membuat protein, dan mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon lainnya.

5. Kelenjar paratiroid mengontrol jumlah kalsium di darah dan di dalam tulang.

6. Kelenjar timus adalah organ dalam rongga dada bagian atas yang memproses limfosit, sejenis sel darah putih yang melawan infeksi dalam tubuh.

7. Kelenjar adrenal sebagai pembawa pesan kimiawi. Hormon-hormon ini berjalanan dalam aliran darah dan bertindak atas berbagai jaringan tubuh untuk memungkinkan mereka untuk berfungsi dengan benar.

8. Kelenjar pankreas untuk menguraikan karbohidrat.

2.3 Sistem Indra

Indra adalah kumpulan dari reseptor yang membentuk organ atau alat organ. Macam- macam idra terbagi kepada lima, yaitu:

1. Indra peraba.

2. Indra pengecap.

3. Indra pembau.

4. Indra pendengaran.

5. Indra pengelihatan.

2.3.1 Indra Peraba

Indra peraba atau perasa merupakan bagian tubuh yang sangat peka terhadap ransangan. Ransangan tersebut bisa berupa sentuhan, panas, dingin, rasa sakit, gerakan maupun getaran. Indra peraba atau perasa adalah kulit.

(11)

gambar kulit pada tubuh manusia 2.3.2 Indra Pengecap

Indra pengecap adalah alat tubuh yang biasa digunakan untuh membedakan rasa makanan, baik rasa manis, pahit, asam, dan asin.

Gambar lidah 2.3.3 Indra Pembau

Indra pembau merupakan alat tubuh yang dapat merasakan bau, seperti bau harum dan busuk.

Gambar bagian-bagian hidung 2.3.4 Indra pendengaran

Indra pendengaran merupakan alat tubuh yang memiliki kemampuan untuk medeteksi bunyi.

(12)

Gambar bagian bagian telinga 1. Telinga luar:

Daun telinga adalah liang telinga yang membantu mengkonsentrasikan gelombang suara.

2. Telinga Tengah:

Membran Timfani (selaput gendang), menerima gelombang bunyi.

Tulang-tulang pendengaran, meneruskan vibrasi ke jendela oval.

Saluran eustachius, menyeimbangkan tekanan udara antara telinga tengah dengan lingkungan.

3. Telinga dalam

Tingkap oval, penghubung telinga tengah dan telinga dalam.

Tingkap bulat, sebagai reseptor suara.

Koklea (rumah siput), sebagai reseptor untuk gerakan kepala.

Saluran semisirkuler, sebagai reseptor gravitasi.

(13)

2.3.5 Indra Penglihatan

Indra penglihatan adalah alat tubuh yang berfungsi untuk merasakan intensitas dan arah datangnya cahaya serta untuk melihat sesuatu yang berada di sekitar kita.

Gambar bagian-bagian mata

1. Bagian-bagian mata:

Skelra berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan.

Koroid berfungsi sebagai penyedia makanan bagi bagian mata yang lain.

Kornea berfungsi membantu memfokuskan bayangan benda pada retina.

iris (selaput pelangi), bagian yang mengandung pigmen mata, untuk memperlebar atau memperkecil lubang pupil;

pupil: pengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam bola mata.

lensa: mempunyai daya akomodasi;

bintik kuning (fovea): banyak mengandung saraf sehingga sangat peka untuk menerima sinar. Bintik kuning banyak mengandung sel basilus dan sel konus;

bintik buta: tempat masuk dan berbeloknya berkas saraf menuju ke pusat saraf.

vitreous humor: cairan pengisi rongga.

retina berfungsi sebagai penerima bayangan.

aqueous humor: cairan pengisi rongga.

(14)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan lainnya. Sel saraf terdiri atas milyaran sel neuron dan sel pendukung (neuroglia). Berdasarkan fungsinya, neuron dapat dibagi menjadi neuron sensorik, motorik dan konektor.

Di dalam tubuh manusia struktur dan fungsi sistem regulasi (saraf, endokrin, indera).

Sistem saraf meliputi saraf pusat dan saraf tepi. Hormon mengatur pertumbuhan, keseimbangan internal, reproduksi dan tingkah laku. Alat indera sebagai reseptor rangsang dari luar dilakukan oleh mata, telinga, lidah, kulit dan hidung. Sistem koordinasi secara sinegis berfungsi mengendalikan aktivitas dan keserasian kerjasama antar sistem organ.

3.2 Saran

Semua siswa-siswi harus berani mencoba terutama dalam membuat hal yang baru.

Dengan pembuatan makalah ini saya mendapat banyak informasi-informasi baru. Oleh itu, saya menyarankan agar para siswa-siswi yang mendapat tugas dari guru harus dikerjakan sebisa mungkin karena setiap guru pasti menghargai segala usaha kita. Guru juga harus menunjukan cara mengerjakan sebuah tugas yang di berikan secara detail sehingga para siswa-siswi dapat mengerti apa yang disampaikan oleh guru yang bersangkutan.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi D.A. 2006. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta : Erlangga.

Afendi Khairul. 2013. http://www.generasibiologi.com/2012/09/sistem-regulasi.html : Diakses pada tanggal 23 January 2017.

Nizam Shahrol. 2011. http://edukasi-global.blogspot.com/2012/04/sisrtem-regulasi-pada- manusia-lengkap.html: Diakses pada tanggal 23 January 2017.

Anonym. 2011 http://sistemregulasi.blogspot.com/: Diakses pada tanggal 23 January 2017.

Referensi

Dokumen terkait

Sistem saraf sadar bekerja atas dasar kesadaran dan kemauan kita. Ketika Anda makan, menulis, berbicara, maka saraf inilah yang mengkoordinirnya. Saraf ini mene-ruskan impuls

Saraf tepi terdiri dari pasangan-pasangan saraf kranial dan saraf spinal yang keluar dari otak dan sumsum tulang belakang serta menghubungkannya dengan tiap reseptor dan efektor

Sistem saraf manusia terbagi menjadi dua yaitu sistem saraf pusat yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang serta sistem saraf tepi yang terdiri dari saraf somatic dan

Sistem saraf tepi terdiri atas saraf yang bekerja somatik dan otonomik. Saraf tepi menghubungkan SSP dengan reseptor sensorik dan

sistem saraf somatik hanya membutuhkan satu eferen neuron sementara sistem saraf otonom harus memiliki dua neuron eferen dan ganglia untuk

Sistem saraf sadar bekerja atas dasar kesadaran dan kemauan kita. Ketika Anda makan, menulis, berbicara, maka saraf inilah yang mengkoordinirnya. Saraf ini mene-ruskan impuls

Di dalam tubuh kita terdapat miliaran sel saraf yang membentuk sistem saraf. Sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat

Saraf kranial dan saraf spinal dapat berupa saraf somatik yang mengendalikan refleks otot kerangka atau saraf otonom yang mengendalikan refleks otot plos, jantung dan