• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI VETERINER I

FISIOLOGI VETERINER I

OTOT DAN SARAF TEPI

OTOT DAN SARAF TEPI

M

MA

AR

RIIA

A S

SE

EL

LV

VIIA

AN

NA

A B

B.

. B

BE

EII

((1

14

40

09

90

01

10

00

03

38

8))

Y

YO

OH

HA

AN

NE

ES

S N

N.

. P

PIIO

O L

LE

EM

MA

A

((1

14

40

09

90

01

10

00

03

39

9))

F

FIIL

LO

OM

ME

EN

NA

A M

MA

AR

RIIA

A D

DS R

S RA

AM

MO

OS

S

((1

14

40

09

90

01

10

00

04

40

0))

J

JE

EM

MS

S G

GR

RA

AH

HA

AM

M B

BE

EL

LL

L

((1

14

40

09

90

01

10

00

04

41

1))

E

EN

N!

!I

I L

LIID

DIIA

A B

BA

AN

NA

A

((1

14

40

09

90

01

10

00

04

4"

"))

FAKULTAS KEDOKTERAN HEAN

FAKULTAS KEDOKTERAN HEAN

UNIVERSITAS NUSA !ENDANA

UNIVERSITAS NUSA !ENDANA

KUPANG

KUPANG

"014

"014

(2)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.1 1.1 L#$#L#$#% B&'#% B&'##*#*

Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan. ontohnya otot dan kelenjar. !tot adalah jaringan peka rangsang, men"etuskan mekanisme kontraksi spesialis kontraksi pada tubuh, mampu menguba h energi listrik menjadi energi kimia#i, dan mengandung protein kontraktil. Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar

(sistem saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pen"ernaan, dan sekresi keringat. Dalam pergerakan, yang bekerja didalamnya adalah tulang dan otot, pergerakan ini terjadi terjadi se"ara sadar dan

tidak sadar (refleks)

$erak refleks merupakan respon yang "epat dan tidak disadari terhadap perubahan lingkungan interna maupun eksterna. Refleks dikendalikan oleh sistem saraf yaitu otak (disebut refleks kranial) atau medula spinalis ( disebut refleks spinal) le#at saraf motorik kranial dan spinal. Saraf kranial dan saraf spinal dapat berupa saraf somatik yang mengendalikan refleks otot kerangka atau saraf otonom yang mengendalikan refleks otot plos, jantung dan kelenjar. %eskipun refleks spinal dapat terjadi tanpa keterlibatan otak,

tetapi otak seringkali memberikan pertimbangan dalam refleks spinal. Refleks adalah suatu respon organ efektor (otot atau pun kelenjar) yang bersifat otomatis atau tanpa sadar, terhadap suatu stimulus tertentu.

(3)

&ada dasarnya semua sel memiliki sifat iritabilitas , artinya sel dapat menanggapi (merespon) rangsangan yang sampai kepadanya. Sifat tersebut tampak masih sangat menonjol pada sel otot dan sel saraf. Sel otot akan menunjukkan respon apabila padanya diberi rangsangan le#at saraf atau langsung pada otot. Respon yang ditunjukkan oleh sel otot umumnya berupa kontraksi otot, sedangkan respon yang pada sel saraf tidak dapat diamati, sebab berupa proses pembentukan potensial aksi yang kemudian dirambatkan berupa impuls. 'danya respon sel saraf hanya dapat diamati pada efektornya.

1."

1." T+T+,+#,+#

Dalam praktikum ini bertujuan untuk memperlakukan he#an per"obaan dengan menimbulkan sakit seminimal mungkin dengan merusak otak dan sum-sum punggunya agar tidak meronta selama perlakuan.

BAB II

BAB II

ALAT DAN BAHAN

ALAT DAN BAHAN

Dalam praktikum ini, kami menggunakan katak sebagai he#an per"obaan. 'lat dan bahan 

(4)

• Sonde • arum pentul • &apan gabus • $unting • &isau • &inset • *orek api • &inset galvanis • +isu • $elas ukur • Stop#at"h • arutan al • $aram dapur • uka

BAB III

BAB III

TATA KERJA

TATA KERJA

A. A. ##$+ $+ -# -# TT&&/#$/#$

'dapun #aktu dan tempat pelaksanaan praktikum, sebagai berikut  ari/ tanggal  Selasa , 0 Desember 1234

5aktu  36.22 7 38.22 59+'

+empat  aboratorium :* ;D''

B.

B. P%P%&-&-+% K+% K&%&%,#,#

(5)

• %emegang kepala katak antara jari telunjuk dan jari tengah, dan fiksir katak dengan

ketiga jari lainnya

• %enusuk otak katak dengan menggunakan sonde yang tajam pada foramen oksipitalnya

(pada sudut ntara garis tulang kepala dengan garis tulng punggung) kira-kira < "m. kemudian sonde diputar kekiri kanan dan dimaju mundurkan.

=ila mata katak setengah menutup, perusakan dihentikan.

• Selanjutya sumsum punggungnya dirusakan dengan menusukan kearah belakang dari

bekas tusukan tadi sampai kaki katak tidak meronta dan menjadi lemas. b. %embuat Sediaan !tot Saraf

• %eletakan katak yang pingsan diatas papan gabus dengan posisi telungkuk • %enusukan jarum pentul pada kaki dan tangan katak

• Sayat fasia antara mus"ulus bi"eps femoris dengan mus"ulus semimembranosus,

tampaklah nervus is"hiadi"us dan arteri femoralis

• +elusuri nervus is"iadi"us keatas sambil menggumting otot-otot disebelah atasnya.

". =erbagai %a"am Rangsangan pada sediaan !tot-Saraf

• Rangsangan mekanis

- &ijitlah pangkal nerus is"hiadi"us dengan batang korek api

• Ransangan galvanis

- *aki pinset galvanis ditempelkan pada s araf. Saraf harus dalam keadaan basah oleh larutan garam faali.

- Satu pinset galvanis ditempelkan pada sar af, dan kaki satunya pada med ium garam faali. *emudian, kaki-kaki pinset ditempelkan pada mediumnya saja ssementara saraf berada di tengahnya.

• Rangsangan osmotis

- Dengan tisu tempelkan sejumlah ke"il serbuk garam dapur pada pangkal saraf. - +unggu beberapa menit hingga mun"ul sifat kontraksi.

• Rangsangan kimia#i

- Sepotong tisu di"elupkan ke dalam "uka dan ditempelkan pada pangkal saraf

• Rangsangan panas

- *orek api dinyalakan kemudian dipadamkan lalu segera ditempelkan pada pangkal saraf.

(6)

BAB IV

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

A A.. HH##22''

 Rangsangan %ekanis

Sifat kontraksi otot  +idak terjadi kontraksi

 Rangsangan $alvanis Sifat *ontraksi otot 

 &ada saat satu kaki pinset ditempelkan pada saraf dan satu kakinya pada medium al  +idak terjadi kontraksi

 &ada saat kedua kaki pinset ditempelkan diantara nervous is"hiadi"us  +erjadi kontraksi yang lemah

 Rangsangan !smotis

Sifat kontraksinya  +erjadi kontraksi yang "epat

 Ransangan *imia#i

Sifat *ontraksinya  +idak terjadi kontraksi

 Rangsangan &anas

Sifat *ontraksi  +erjadi kontraksi yang "epat B.

B. P&P&######

Dari hasil pengamatan di laboratorium tentang otot dan susunan saraf tepi, diperoleh hasil yakni

(7)

&ada saat mematikan katak untuk per"obaan, dengan menusukan foramen osipitale menggunkan sonde kira-kira < "m dan ditusuk hingga ke punggung, diperoleh hasil, yakni kaki katak meronta-ronta. Se#aktu sonde ditusukan diperoleh hasil yakni mata katak meredup. al ini disebabkan oleh peran dari beberapa sistem saraf mengalami gangguan. 'dapun sistem saraf tersebut adalah sumsum punggung atau medula spinalis dari katak. %edulla spinalis merupakan lanjutan dari medulla oblongata yang masuk ke dalam kanalis vertebralis. &ada amphibi, medulla spinalis mengalami pembesaran di bagian servikalis. %edulla spinalis berfungsi menghantarkan impuls sensori dari saraf perifer ke otak dan menyampaikan impuls motoris dari otak ke saraf perifer.

=erdasarkan fungsi medula spinalis maka ketika sumsum tulang belakang dari katak dirusakan, diperoleh hasil yakni katak meronta-ronta dan mata katak mulai meredup. al ini menunjukkan adanya reaksi terhadap perlakuan yang diberikan. %edula spinalis sebagai pusat pengendali refleks mengalami gangguan sehingga katak tidak meronta-ronta ketika diberi perlakuan selanjutnya.

b. %embuat Sedian !tot Saraf

&ada saat proses penyayatan ditemukan adanya nervous is"hiadi"us dan 'rteri femoralis.

". =erbagai %a"am Rangsangan &ada sedian otot saraf

 Rangsangan mekanis

Dapat dilakukan dengan memij it pangkal dari nervu s is"hiadi"us dengan batang korek api atau gelas pengaduk. al ini tidak menimbulkan konstraksi karena, pijatannya kurang kuat

 Rangsangan galvanis

%erupakan rangsangan yang melibatkan larutan al, di mana kaki-kaki pinset galvanis ditempelkan pada saraf dan saraf harus dalam keadaan basah oleh larutan al. &ada perlakuan ini, diperoleh hasil yakni, saat salah satu kaki pinset pada

medium dan satunya pada saraf, tidak terjadi kontraksi. Saat kedua kaki pinset ditempelkan pada saraf, terjadi kontraksi otot yang lemah dan ini. merupakan reaksi dari rangsangan yang diberikan.

 Rangsangan !smotis

%erupakan rangsangan yang diberikan dengan memberikan sejumla h serbuk garam dapur atau gliserin pada pangkal saraf. &elakuan ini pun menimbulkan reaksi berupa kontaksi otot yang "epat, hal ini disebabkan karena salah satu manfaat dari

garam adalah menimbulkan ransangan.

(8)

%erupakan rangsangan yang diberikan pada saraf katak dengan menempelkan tisu yang sudah di"elupkan dalam "uka, pada pangkal saraf. &ada rangsangan ini tidak terjadi kontraksi.

 Rangsangan panas

%erupakan rangsangan yang diberikan dengan menenpelkan batang korek api yang baru saja dinyalakan kemudian ditiup untuk ditempelkan pada pangkal saraf. asil yang diperoleh adalah berupa kontraksi otot yang sangat kuat. al ini berarti panas yang diberikan dapat menimbulkan rangsangan dan rangsangan berlangsung

(9)

BAB V

BAB V

PENUTUP

PENUTUP

A. A. K&K&22//+'+'##

• &ada per"obaan ini dalam memper lakukan he#an per"obaan dengan meni mbulkan rasa

sakit seminimal mungkin agar he#an per"obaan tidak merasakan sakit selama per"oban berlangsung, maka langkah yang dapat digunakan adalah merusakan otak dan sumsum punggung dari he#an tersebut. al ini dikarenakan fungsi dari sumsum punggung adalah

sebagai pusat refleks.

&ada sediaan otot saraf diperoleh beberapa sediaan yakni nervus is"hiadi"us dan arteri femoralis.

'da berbagai ma"am rangsangan pada sediaan otot saraf misalnya  rangsangan mekanis, rangsangan galvanis, rangsangan osmotis, rangsangan kimia#i, dan rangsangan panas. B

B.. SS##%%##

Diharapkan dalam praktikum selanjutnya dapat menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan modul yang diberikan agar hasil yang diperoleh bisa lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

• http//nina#ara#iri.blogspot."om/1233/31/laporan-praktikum-anfisman-saraf.html

(10)

• http//biologimipauho.blogspot."om/1234/2@/iritabilitas-otot-dan-saraf.html

(11)

LAMPIRAN

LAMPIRAN

G

G####%% KK&&$$&&%%##**##

!tak katak ditusuk menggunakan sonde pada foramen oksipitalenya

Sumsum punggung katak dirusakan

%enempelkan katak pada papan gabus menggunakan jarum pentul

(12)

&roses sayatan dan membuka kulit

*ulit telah terkelupas dan n. is"hiadi"us telah terlihat

Rangsangan mekanis

Rangsangan galvanis

Rangsangan osmotis

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Pengamatan lesio histopatologi yang dilakukan antara lain berupa degenerasi otot jantung yang ditandai dengan pemucatan dan hilangnya pola lurik otot jantung, deplesi

berfungsi untuk menghubungkan sel otot jantung yang satu dengan yang. lain dan membungkus atau melapisi seluruh permukaan sel, dan

Semakin berat aktivitas tubuh , semakin cepat curah jantung karena adanya vasodilatasi di otot rangka dan jantung serta vasokontriksi di arteriol pada organ-organ tersebut

fungsi saraf otonom petani terutama pada perubahan denyut jantung pada saat

Pada gerak refleks, impuls dari reseptor penerima rangsang, diteruskan oleh saraf aferen ke susunan saraf pusat di bawah serebrum, dengan atau tanpa memerlukan saraf

Tekanan darah sistolik dihasilkan oleh otot jantung yang mendorong isi ventrikel masuk ke dalam arteri yang telah teregang.. Selama diastole arteri masih tetap

Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada

Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel saraf ysng ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada otolith, yaitu butiran natrium