• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH TIMOR LESTE DENGAN AUSTRALIA

N/A
N/A
304@E_Ivan Ghanyy

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH TIMOR LESTE DENGAN AUSTRALIA"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Konflik perbatasan yang terjadi antara Australia dan Timor-Leste di Greater Sunrise tersebut, adalah konflik yang mengenai hak kepemilikan wilayah dan gas dan minyak yang terletak di Laut Timor, Konflik kedua negara tersebut bermula pada tahun 2002 yang dimana Timor-Leste sudah menjadi negara republik, pada saat itu Australia dan Timor-Leste belum ada perbatasan permanen antara kedua negara Maka dalam hal tersebut pemerintah Timor- Leste ingin bernegosiasi ulang bersama Australia untuk pembagian batas maritim yang permanen menurut hukum laut internasional. Konflik perbatasan antara Australia dan Timor-Leste cukup lama karena adanya perbedaan pendapat dalam pembagian perbatasan di Laut Timor, kedua negara ini sama sama-sama menginginkan kekayaan alam tersebut. oleh karena itu pemerintah Australia mulai mengklaim Greater Sunrise merupakan bagian dari wilayah Laut Australia, klaim itu berdasarkan perbatasan di masa Timor-Leste masih menjadi bagian dari Indonesia. Setelah Timor-Leste Lepas dari Indonesia, menurut hukum internasional Greater Sunrise tersebut merupakan bagian dari wilayah laut Timor Leste.

Sebelumnya konflik Laut Timor sudah terjadi antar Indonesia dan Australia, yang dimana Indonesia menolak klaim Australia di laut Timor, Australia selalu menentang keras intervensi Indonesia berdasarkan landasan kontinen tersebut Oleh karena itu kedua negara tersebut akhirnya pada 11 Desember 1991 membuat perjanjian mengenai landas kontinen di Laut Timor dan pendapatan minyak yang dinamakan Zona Kerjasama, yang dimana perjanjian ini menetapkan Indonesia dan Australia melakukan eksplorasi bersama wilayah Laut Timor dengan pendapatan dibagi 50-50, Australia dan Indonesia memberikan kontrak sebagai produksi kepada Philips Petroleum yang kemudian menjadi Conoco- Philips dan perusahaan lain untuk mengeksplorasi sumber daya alam di Laut Timor Setelah Timor Leste bukan lagi pendudukan Indonesia Maka perjanjian yang dilakukan oleh Australia dan Indonesia ini tidak berlaku lagi, karena sudah menjadi wilayah Timor Leste Maka Indonesia mundur dari konflik Laut Timor karena tidak memiliki kepentingan di Laut Timor lagi dan jika perjanjian ini harus dibuat lagi maka perjanjian ini antar Timor Leste Dan Australia tidak berhubungan lagi dengan Indonesia.

Pada bulan Oktober tahun 2002, Timor Leste mengesahkan landasan kontinen dalam hukum laut tentang batas perairan negara dengan menentukan 200 mill ZEE ( Zona Ekonomi Eksklusif). Keinginan Timor- Leste dalam menentukan batas maritim tersebut agar wilayah perbatasan Timor bisa dimiliki oleh Timor Leste, tetapi hal tersebut tidak diterima oleh Australia, Timor Leste berhak memiliki batas udara dan laut sehingga semua persoalan menyangkut perbatasan hendaknya diselesaikan melalui negosiasi dan mekanisme secara legal menurut hukum internasional Setelah dinyatakan merdeka pada 20 Mei 2002, batas Laut Timor Leste belum stabil dengan negara Australia karena masih banyak konflik mengenai batas maritim tersebut yang menyangkut gas dan minyak di Laut Timor atau Timor Sea.

Pada tahun 1975, ditemukannya ladang minyak Greater Sunrise dan kemudian pada 7 Desember 1975 Indonesia memasuki Timor Leste Pada tanggal 20 Januari 1978 Australia mengakui secara De Facto bawah Timor-Leste adalah bagian Indonesia maka sebelum terjadinya konflik Timor-Leste dengan Australia mengenai klaim wilayah Laut Timor atau Timor Sea Australia sudah klaim tumpang tindih landasan kontinen di Perbatasan Laut Timor dengan Indonesia terlihat dengan adanya perbedaan pandangan tentang situasi geologis di Perbatasan Laut Timor seperti di dalam perundingan yang menghasilkan persetujuan pada tahun 1972, dalam masalah di Laut Timor Australia tetap mempertahankan pandangan bawah landasan kontinen Australia merupakan natural prolongation.

australia dan indonesia merampungkan demarkasi perbatasan maritim mereka dilaut timor kecuali bagian timor leste, yang kemudian jatuh ke tangan kolonial portugis. sang penjajah menentang demarkasi tersebut.

(2)

TIMELINE PERKEMBANGAN SENGKETA TIMOR LESTE DENGAN AUSTRALIA 1989

Australia dan Indonesia, yang memerintah timor timur antaratahun 1975-1999 pasca penjajahan kolonial portugis, menandatangani kesepakatan yang dikenal dengan perjanjian celah timor, untuk bersama sama mengeksploitasi sumber daya minyak bumi di dasar laut timor yang diklaim oleh kedua belah pihak.

1997

Australia dan Indonesia menandatangani perjanjian delemitasi maritim australia-indonesia di perth, untuk memperpanjang segmen barat batas dasar laut ke titik terminasi di samudra hindia. perjanjian perjanjian tersebut masih belum di ratifikasi.

2002

pada hari kemerdekaan nya tanggal 20 mei timor leste menandatangani perjanjian laut timor dengan australia untuk eksplorasi bersama minyak bumi di laut timor. sebagai negara berdaulat yang independen, timor leste menolak mengakui perjanjian tahun 1989 dan 1997 yang ditandatangani australia dan indonesia. menjelang kemerdekaan timor leste, australia dengan licik menarik diri dari penyelesaian wajib sengketa batas maritim di mahkamah internasional (ICJ) dan dibawah unclos

2006

Timor leste dan Australia menandatangani perjanjian certain maritime arrangement in the timor sea (CMATS), yang memberikan pemerataan pendapatan dari ladang minyak dan gas greater sunrise yang disengketakan, sebuah kawasan pembangunan bersama di laut timor. perjanjian tersebut juga menetapkan moratorium 50 tahun tentang klaim hak berdaulat dan demarkasi batas maritim.

2013

bulan maret, timor leste memprakarsai arbitrase atas keabsahan perjanjian CMATS 2006 di mahkamah arbitrase internasional, setelah terungkap bahwa agen australia, yang menyamar sebagai pekerja bantuan kemanusiaan, menyadap ruang kabinet timor leste dan menjadi pihak yang diuntungkan dalam proses negosiasi menjelang terbentuknya perjanjian tersebut. agen australia menggerebek seorang pengacara yang mewakili dili dalam kasus mahkamah arbitrase internasional, dan menyita banyak dokumen.

pengacara tersebut mantan anggota dinas rahasia australia.

2014

timor leste memperkarakan australia ke mahkamah internasional, yang mendesak negeri kangguru itu untuk mengembalikan berbagai dokumen penting mahkamah internasional kemudian memerintahkan canberra agar tidak mencampuri komunikasi hukum dili.

2015

timor leste secara resmi mencabut kasus spionase terhadap australia di mahkamah internasional, setelah canberra menyerahkan kembali berbagai dokumen penting tersebut.

2016

bulan maret, lebih dari seribu orang berkumpul di luar kedutaan australia di dili untuk memprotes penolakan canberra terlibat dalam perundingan bilateral tentang perbatasan maritim. bulan april, timor leste konsiliasi wajib ke mahkamah arbitrase internasional. tanggal 29 agustus, komisi konsiliasi menggelar sidang pembuka konsiliasi wajib di den haag

(3)

ATURAN HUKUM YANG TERKANDUNG

Konvensi wina 1969 dijelaskan, apabila salah satu pihak melanggar perjanjian maka dapat terjadi adanya perselisihan antara kedua belah pihak yang melangsungkan perjanjian

Pasal 55 UNCLOS, Zona Ekonomi Eksklusif merupakan suatu daerah yang terletak di luar dan berdampingan dengan laut teritorial ini.

Referensi

Dokumen terkait

BAB IV – KEPENTINGAN KEAMANAN NASIONAL AUSTRALIA DALAM PELAKSANAAN KERJASAMA DEFENCE COOPERATION PROGRAM DI TIMOR LESTE TAHUN 2002-2012

Kebijakan pemerintah Timor Leste dalam mengatasi masalah perbatasan Timor Leste dengan Indonesia untuk menciptakan stabilitas keamanan bagi kedua negara, meningkatkan

Masalah Timor Timur memang telah mengakibatkan ketegangan hubungan Indonesia-Australia, namun kedua negara ini tetap berusaha menjalin hubungan kekerabatan yang lebih

Timor Leste ingin perjanjian CMAST dibatalkan telah sesuai dengan perspektif Hukum Perjanjian Internasional menyangkut Australia sudah dari awal tidak menunjukan

Wilayah perairan yang terletak pada tiga batas wilayah negara yaitu Indonesia, Australia, dan Timor Leste muncul ketika tahun 1972 dimana tidak terselesaikannya

1) Perjanjian Celah Timor (timor Gap Treaty) adalah perjanjian antara Republik Indonesia dan Australia bagian utara yang ditandatangi 11 Desember 1989, yang mengatur

Proses penyelesaian konflik masyarakat perbatasan negara Indonesia dan Timor Leste di Kabupaten Timor Tengah Utara dan Distrik Oekusi melalui pendekatan budaya Atoni Pah Meto dengan

Titik batas Noelbesi-Noelmeto dapat menjadi hambatan penetapan batas laut teritorial antara Indonesia dan Timor Leste di Selat Ombai karena titik batas tersebut merupakan titik batas